Tag: Perry Warjiyo

  • Surat Utang Perumahan Bakal Diterbitkan demi Biayai 3 Juta Rumah

    Surat Utang Perumahan Bakal Diterbitkan demi Biayai 3 Juta Rumah

    Jakarta

    Pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) perumahan untuk mendukung pembiayaan program 3 juta rumah. Seperti diketahui bersama, 3 juta rumah merupakan salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto.

    Penerbitan surat utang ini merupakan tambahan skema pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Keputusan untuk menerbitkan SBN perumahan berdasarkan hasil pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun.

    “Kami hari ini berdiskusi untuk meningkatkan kemampuan dalam mendukung MBR ini dengan penerbitan Surat Berharga Negara perumahan yang nanti akan dialokasikan terutama di dalam pembiayaan MBR ini,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Skema ini akan dialokasikan khusus pembiayaan MBR guna memperluas akses kepemilikan rumah. Selain itu, skema pembiayaan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga akan ditingkatkan volumenya.

    “FLPP yaitu fasilitas likuiditas yang ini adalah sebuah sumber dana APBN dengan suku bunga yang sangat rendah yang disalurkan oleh Tapera kemudian melalui perbankan,” ucap Sri Mulyani.

    Peran Bank Indonesia (BI)

    Sementara itu, Bank Indonesia (BI) akan membeli SBN perumahan dari pasar sekunder untuk mendukung pembiayaan program 3 juta rumah.

    “Kami sudah bicara dengan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) yang dananya dapat digunakan tidak hanya untuk debt switching untuk SBN yang jatuh tempo dari ex-covid, tapi juga untuk pendanaan program-program perumahan, program-program lain dalam Asta Cita berkaitan dengan hilirisasi maupun juga untuk ketahanan pangan maupun untuk program-program yang lain,” tegas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam kesempatan yang sama.

    Sayangnya belum diketahui berapa nilai SBN yang akan diterbitkan pemerintah. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau biasa disapa Ara menyebut pada waktunya nanti ini akan dibahas di Komisi XI DPR RI.

    “Tapi saya bisa pastikan, jumlahnya besar dan ini menunjukkan bahwa dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan dan ini suatu langkah terobosan. Nanti pada waktunya tentu kita akan ada rapat di DPR,” tuturnya.

    Ara menyebut dari hasil pertemuan ini akan dilaporkan ke Prabowo. Menurutnya, hal ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi backlog perumahan.

    “Backlog di bidang perumahan sekitar 9,9 juta rumah. Kemudian yang perlu direnovasi atau yang tidak layak kuni sekitar 25 juta rumah lebih. Untuk itu dibutuhkan kreativitas dan terobosan yang benar dan yang cepat, benar artinya sesuai aturan, sesuai legalitas,” imbuh Ara.

    (aid/hns)

  • Dukung Layanan Transportasi, Bank Indonesia Segera Luncurkan QRIS Tap

    Dukung Layanan Transportasi, Bank Indonesia Segera Luncurkan QRIS Tap

    JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap pada 14 Maret 2025. Layanan ini akan bisa digunakan pada berbagai moda transportasi, seperti KRL, MRT, dan Damri.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa implementasi QRIS Tap ini akan diluncurkan bersamaan dengan penurunan biaya transaksi QRIS untuk layanan umum pemerintah.

    “Kebijakan skema harga QRIS untuk kriteria merchant Badan Layanan Umum [BLU] dan Public Service Obligation [PSO] dari 0,4 persen menjadi 0 persen yang akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan launching QRIS Tap atau tanpa pindai,” katanya dalam konferensi pers, Rabu 19 Februari.

    Sementara itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan bahwa pengguna tidak lagi perlu memindai kode QR cukup dengan mendekatkan ponsel ke infrastruktur QRIS di merchant, transaksi akan langsung terhubung, asalkan saldo mencukupi.

    “Jadi nanti bapak ibu nggak perlu lagi memindai, cukup melenggang dekatkan aja HP-nya, langsung masuk yang penting ada dananya,” ucapnya dalam kesempatan yang sama.

    Filianingsih menyampaikan penggunaan QRIS Tap adalah bagian dari inovasi digital yang mendukung Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.

    “QRIS Tap ini merupakan inovasi, jadi ini terobosan yang merupakan salah satu inisiatif dari Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2030 dan ini kita mendukung juga program transformasi digital dari pemerintah khususnya untuk transportasi,” tuturnya.

    Filianingsih menyampaikan Bank Indonesia juga turut mendukung program transformasi digital dari pemerintah juga khususnya untuk transportasi.

  • BI komitmen perkuat efektivitas kebijakan moneter guna jaga inflasi

    BI komitmen perkuat efektivitas kebijakan moneter guna jaga inflasi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI komitmen perkuat efektivitas kebijakan moneter guna jaga inflasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa bank sentral terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tahun 2025 dan 2026 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, dengan tetap mendukung upaya turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Februari 2025 di Jakarta, Rabu, mencatat bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025 menurun.

    “Inflasi IHK pada Januari 2025 sebesar 0,76 persen year on year (yoy), lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen (yoy),” kata Perry.

    Penurunan ini, jelas Perry, terutama dipengaruhi oleh dampak positif implementasi kebijakan diskon tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya terpasang listrik kurang dari sama dengan 2.200 VA sehingga mendorong komponen administered prices (AP) mengalami deflasi 6,41 persen (yoy).

    Sementara itu, inflasi inti tetap terkendali pada level 2,36 persen (yoy) sejalan dengan konsistensi suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI-Rate) untuk mengarahkan ekspektasi inflasi.

    Inflasi kelompok volatile food (VF) juga terkendali sebesar 3,07 persen (yoy) didukung oleh sinergi erat Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

    “Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen,” kata Perry.

    Selanjutnya, inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

    Inflasi VF diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan daerah.

    Sumber : Antara

  • Keponakan Luhut Menguat Jadi Bos Danantara, Pengamat: Pilpres 2024 Benar- benar Basa-basi

    Keponakan Luhut Menguat Jadi Bos Danantara, Pengamat: Pilpres 2024 Benar- benar Basa-basi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Keponakan Ketua Umum Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Pandu Sjahrir dikabarkan akan jadi bos Badan Pengelola Investasi atau BPI Danantara.
     
    Hal tersebut menuai sorotan. Salah Satunya dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto.

    Jika itu terjadi, Gigin mengungkapkan Pemilihan Presiden (Pilpres) benar sekadar basa-basi.

    “Bila benar keponakannya menjadi bos Danantara, berarti Pilpres 2024 benar-benar basa-basi,” kata Gigin dikutip dari unggahannya di X, Kamis (20/2/2025).

    Gigin mengatakan, tidak ada perubahan struktur kekuasaan di pemerintahan hari ini. Jika Pandu Sjahrir benar-benar terpilih.

    “Struktur kekuasaan tak berubah,” ujarnya.

    Ia pun mengilustrasikan struktur kekuasaan dimaksud.

    “Penguasa tertinggi Luhut Panjaitan dibantu Jokowi sebagai asisten dan Prabowo sebagai asistennya asisten sementara,” terangnya.

    Sementara itu, Pandu enggan membenarkan informasi yang beredar, hanya saja Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia atau AFTECH ini meminta untuk menunggu kabar langsung dari istana.
     
    “Nanti, tunggu tanggal mainnya, tunggu dari istana dulu,” kata Pandu kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia (BI), kemarin.
     
    Untuk diketahui, Pandu Sjahrir ikut dalam rapat koordinasi terkait pembiayaan program 3 juta rumah bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, di Gedung Bank Indonesia, pada Selasa (11/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
     
    Dia pun mengakui bahwa tak ada bahasan Danantara di dalam forum itu. Pandu memastikan pertemuan itu hanya membahas mengenai program 3 juta rumah.
     
    “Belum, tadi belum ini kok (bahas Danantara), kita hanya ngomong soal perumahan,” tutupnya.
    (Arya/Fajar)

  • Erick Thohir, Maruarar, dan Sri Mulyani Bahas Pendanaan Program 3 Juta Rumah

    Erick Thohir, Maruarar, dan Sri Mulyani Bahas Pendanaan Program 3 Juta Rumah

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Menteri BUMN Erick Thohir bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025) malam. Pertemuan ini membahas pendanaan program 3 juta rumah, yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Turut hadir dalam pertemuan tersebut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, yang juga memberikan masukan terkait aspek pembiayaan program ini.

    Menurut Sri Mulyani, program 3 juta rumah memerlukan dana besar sehingga dibutuhkan kerja sama dan inovasi pendanaan dari berbagai pihak. Saat ini, Pemerintah sudah mengalokasikan Rp 18 triliun dalam APBN 2025 melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang ditargetkan untuk 220.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

    “Di dalam APBN, kita sudah menetapkan kuota 220.000 rumah dengan dukungan Rp 18 triliun dalam bentuk FLPP,” ujar Sri Mulyani di kantor Kemenkeu, Rabu (19/2/2025) terkait pendanaan program 3 juta rumah.

    Namun, jumlah tersebut masih jauh dari target 3 juta rumah sehingga diperlukan skema pendanaan tambahan. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, pemerintah akan menggelar pembahasan teknis lanjutan dengan beberapa pemangku kepentingan.

    Beberapa di antaranya, yaitu Bank Indonesia yang berperan dalam kebijakan moneter terkait perumahan dan Kementerian BUMN yang mengelola perbankan pelat merah sebagai penyedia kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu, Kementerian PKP yang bertanggung jawab atas implementasi program perumahan rakyat dan Kementerian Keuangan yang mengatur alokasi anggaran dan skema insentif fiskal.

    “Pak Ara (Maruarar) memiliki target yang lebih tinggi, dan kita mendukung dengan mencari berbagai instrumen pembiayaan yang akan segera difinalkan,” tambah Sri Mulyani.

    Pemerintah menargetkan solusi pendanaan final dalam waktu dekat, agar program 3 juta rumah dapat berjalan lancar dan mencapai target sesuai rencana.

  • BI tetap melihat ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut pada tahun ini

    BI tetap melihat ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut pada tahun ini

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI tetap melihat ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut pada tahun ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 21:44 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa bank sentral tetap melihat adanya ruang penurunan suku bunga acuan BI atau BI-Rate lebih lanjut pada tahun ini, meskipun momentumnya masih harus mempertimbangkan perkembangan dinamika global.

    “Intinya arahnya (indikator ekonomi domestik) ada, ruangnya (untuk penurunan BI-Rate) ada. Timing-nya adalah dari dinamika global,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Februari 2025 di Jakarta, Rabu.

    Perry menjelaskan bahwa adanya ruang penurunan BI-Rate pada tahun 2025 sejalan dengan inflasi Indonesia yang rendah dan bank sentral terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Namun, untuk menurunkan BI-Rate lagi, Bank Indonesia tetap harus mempertimbangkan situasi global.

    Menurut Perry, bulan Januari lalu memang menjadi momen yang tepat untuk memangkas BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi direvisi ke bawah (revised down) sehingga BI perlu untuk mendorongnya dari sisi pemangkasan suku bunga.

    Saat ini, ujar Perry, Bank Indonesia bersama pemerintah terus melihat prospek pertumbuhan ekonomi pada 2025 dengan data-data ekonomi terkini, termasuk bagaimana dampak perubahan global terhadap ekspor Indonesia.

    Selain itu, bagaimana pengaruh kebijakan-kebijakan dalam program Astacita pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi serta bagaimana pengaruh dari kebijakan efisiensi fiskal juga tetap dipantau bank sentral.

    Dari sisi global, BI memandang bahwa ekonomi AS tetap lebih baik meskipun terdapat kecenderungan inflasi yang tinggi. Suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) diperkirakan turun hanya satu kali sebesar 25 bps pada awal semester II tahun ini.

    Imbal hasil atau yield US Treasury tetap tinggi, baik tenor 2 tahun maupun 10 tahun. Sementara defisit fiskal pemerintah AS ditargetkan sebesar 7,7 persen pada tahun ini dan 8,8 persen pada tahun depan.

    Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terhadap mata uang dunia tetap kuat. DXY bergerak di kisaran 107 hingga 109. Hal ini turut memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

    Perry pun memastikan, Bank Indonesia tetap berada di pasar untuk melakukan intervensi, baik di pasar spot maupun domestic non-deliverable forward (DNDF), agar rupiah tetap stabil.

    Bank Indonesia mencatat, nilai tukar terkendali dengan kecenderungan menguat pada Februari 2025. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Februari 2025 (hingga 18 Februari 2025) menguat sebesar 0,15 persen point to point (ptp) dibandingkan dengan level nilai tukar akhir Januari 2024.

    Sumber : Antara

  • BI Pertahankan Suku Bunga Acuan hingga Daftar Menteri dan Pejabat yang Dilantik Prabowo

    BI Pertahankan Suku Bunga Acuan hingga Daftar Menteri dan Pejabat yang Dilantik Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah artikel menarik perhatian pembaca Beritasatu.com dan masuk dalam top 5 news, pada Kamis (20/2/2025) pagi ini. Artikel yang diminati pembaca ini di antaranya mengenai BI yang mempertahankan suku bunga acuan 5,75% hingga reshuffle kabinet daftar menteri dan pejabat yang dilantik Presiden Prabowo Subianto.

    5 Top News

    1. BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

    Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI-rate) pada level 5,75 persen. Suku bunga deposit facility juga tetap 5 persen dan suku bunga lending facility 6,5 persen. 

    Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 18-19 Februari 2025.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, langkah ini bertujuan untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam target pemerintah sebesar 2,5 ±1 persen pada 2025-2026, serta menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah dinamika ekonomi global. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    2. Deretan Kontroversi Menristekdikti Satryo yang Diisukan Kena Reshuffle Kabinet

    Menteri pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Menristekdikti) Satryo Soemantri Brodjonegoro terkena reshuffle Presiden Prabowo Subianto, pada Rabu (19/2/2025).

    Posisinya sebagai menristekdikti digantikan oleh sosok akademisi dengan gelar profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Brian Yulianto.  Ia merupakan sosok ilmuwan terkemuka di Indonesia yang berkontribusi besar dalam bidang nanoteknologi.

    Isu reshuffle Menristekdikti Satryo Soemantri Brodjonegoro mencuat setelah beberapa waktu lalu ia menjadi sorotan publik karena ramai-ramai didemo oleh pegawainya. Dalam demo tersebut, mereka memprotes kepemimpinan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dianggap arogan dan kasar terhadap para pegawai. 

    3. Reshuffle Kabinet, Ini Daftar Lengkap Menteri dan Pejabat Negara yang Dilantik Prabowo

    Top 5 news berikutnya mengenai Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (19/2/2025) sore. Salah satu menteri yang terkena reshuffle adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Satryo digantikan oleh guru besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Brian Yuliarto.

    Selain melakukan reshuffle kabinet dengan melantik menteri baru, Presiden Prabowo juga melantik sejumlah pejabat negara.

    4. Dilantik Prabowo, Yusuf Ateh Resmi Jadi Kepala BPKP dan Nugroho Sulistyo Pimpin BSSN

    Presiden Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai menteri pendidikan tinggi, sains dan teknologi (mendiktisaintek) dan sejumlah pimpinan badan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025) sore.

    Mereka yang dilantik, adalah Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Yusuf Ateh, Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amelia Adininggar, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo Harmadi, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen Purn Nugroho Sulistyo Budi.

    Pelantikan mendiktisaintek dan sejumlah kepala badan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Merah Putih untuk Sisa Masa Jabatan Periode 2024-2029.

    5. Jadwal Liga Voli Korea Hari Ini, Megawati Bela Red Sparks vs AI Pepper Pukul 17.00 WIB

    Top 5 news terakhir mengenai jadwal Liga Voli Korea yang dikeluarkan federasi setempat, laga AI Peppers vs Red Sparks yang diperkuat Megawati Hangestri Pertiwi akan digelar pada hari ini, Senin (19/2/2025) pukul 17.00 WIB.

    Sesuai dengan jadwal Liga Voli Korea, pertandingan tim putri AI Peppers vs Red Sparks hari ini akan digelar di Yeomju Gymnasium, Gwangju, Korea Selatan.

    Pertarungan tersebut akan menjadi pembuktian tim tuan rumah untuk bangkit dari dua kekalahan beruntun pekan lalu.

  • Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2025 di Angka 3,2 Persen

    Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2025 di Angka 3,2 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 akan mencapai 3,2%. Proyeksi ini didasarkan pada kondisi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), China, dan Eropa. Namun, gejolak perekonomian global masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.

    “Divergensi ekonomi dunia berlanjut dengan ketidakpastian global yang tetap tinggi,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Januari 2025 di gedung Thamrin, BI, Rabu (19/2/2025).

    BI memperkirakan pertumbuhan perekonomian global, khususnya AS akan tetap kuat didukung oleh konsumsi rumah tangga yang meningkat seiring dengan upah dan produktivitas yang tinggi, serta perbaikan investasi.

    Sementara itu, perekonomian Eropa, China, dan Jepang masih melemah akibat rendahnya permintaan domestik serta menurunnya kinerja eksternal, sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan dampak kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

    “Ekspansi ekonomi India juga tertahan akibat proses konsolidasi fiskal dan investasi yang belum kuat,” tambah Perry.

    Di sisi lain, ketidakpastian di pasar keuangan global tetap tinggi, dipengaruhi oleh kebijakan tarif impor AS yang lebih cepat dan luas dari perkiraan, serta arah kebijakan bank sentral AS.

    Pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang masih tinggi di AS membuat ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) menjadi lebih terbatas. 
    Selain itu, kebijakan fiskal AS yang ekspansif mendorong yield US Treasury tetap tinggi, meskipun sedikit menurun akibat meningkatnya permintaan investor global terhadap instrumen tersebut.

    Perkembangan ini menyebabkan tingginya preferensi investor global untuk menempatkan portofolionya di AS, yang pada akhirnya membuat indeks dolar AS tetap kuat dan menekan nilai tukar berbagai mata uang dunia.

    “Ketidakpastian global yang tetap tinggi memerlukan respons kebijakan yang kuat agar dapat memitigasi dampaknya, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik,” jelas Perry.

    Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
    Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7–5,5% (yoy). Prospek ini didukung oleh peningkatan investasi, terutama investasi nonbangunan.

    Namun, konsumsi rumah tangga perlu terus didorong agar dapat memperkuat permintaan domestik. Dari sisi eksternal, berbagai upaya perlu dilakukan untuk memperkuat ekspor guna mengantisipasi perlambatan permintaan dari negara-negara mitra dagang utama.

    BI terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stimulus kebijakan makroprudensial dan percepatan digitalisasi transaksi pembayaran diperkuat agar dapat bersinergi dengan stimulus fiskal pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

    “Lebih dari itu, BI mendukung penuh implementasi program Asta Cita Pemerintah, termasuk dalam pembiayaan ekonomi, digitalisasi, serta hilirisasi dan ketahanan pangan,” tutup Perry terkait pertumbuhan ekonomi global.

  • BI Tahan BI-Rate, Tapi Ada Sinyal Potensi Penurunan!

    BI Tahan BI-Rate, Tapi Ada Sinyal Potensi Penurunan!

    Jakarta: Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 5,75 persen pada Februari 2025. 
     
    Namun, peluang penurunan suku bunga masih terbuka dalam beberapa bulan ke depan, tergantung pada kondisi ekonomi global.
     
    “Intinya arahnya (indikator ekonomi domestik) ada, ruangnya (untuk penurunan BI-Rate) ada. Timing-nya adalah dari dinamika global,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu, 19 Februari 2025.

    Kenapa BI masih tahan suku bunga?
    Meskipun inflasi di Indonesia terkendali dan pertumbuhan ekonomi perlu didorong, BI tetap mempertimbangkan faktor global sebelum menurunkan suku bunga lagi.

    Pada Januari lalu, BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen untuk mendukung ekonomi. Namun, saat ini BI masih mencermati dampak global terhadap ekspor dan kebijakan fiskal pemerintah, termasuk program Astacita yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.
     

    Selain itu, BI juga terus memantau kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS). Saat ini, ekonomi AS masih kuat meskipun inflasi tinggi. 
     
    The Fed diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga sekali pada semester II 2025, yang berarti imbal hasil (yield) US Treasury tetap tinggi. Hal ini bisa memberikan tekanan pada rupiah dan ekonomi domestik.
    Bagaimana dampaknya ke rupiah?
    Saat ini, nilai tukar rupiah masih stabil dan cenderung menguat. Hingga 18 Februari 2025, rupiah tercatat menguat 0,15 persen (point to point) dibanding akhir Januari 2025. 
     
    BI terus melakukan intervensi di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah melalui transaksi spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).
    BI-Rate bisa turun, kapan?
    Meskipun BI-Rate tetap di 5,75 persen, BI masih membuka peluang penurunan dalam beberapa bulan ke depan. 
     
    Jika kondisi global mendukung dan tekanan eksternal mereda, BI bisa kembali memangkas suku bunga untuk mendorong ekonomi nasional.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

    Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

    JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 5,75 persen.

    Selain itu, juga tetap pertahankan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing 5 persen dan 6,50 persen.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen.

    “Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 dan 19 Februari 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75 persen,” ungkap Perry dalam konferensi pers, Rabu, 19 Februari.

    Menurut Perry, keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen.

    Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental ditengah ketidakpastian global yang masih tinggi dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Ke depannya, Perry menyampaikan Bank Indonesia akan terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI Rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.

    Sementara itu, Perry menyampaikan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    “Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial ditingkatkan untuk mendorong kredit pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program asta cita pemerintah,” tuturnya.

    Perry bilang, kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, dengan memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

    Dia menyampaikan arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.