Tag: Pedro

  • Momen Valentino Rossi Lihat Langsung Motor MotoGP Yamaha Bermesin V4

    Momen Valentino Rossi Lihat Langsung Motor MotoGP Yamaha Bermesin V4

    Jakarta

    Valentino Rossi akhirnya melihat dari dekat motor Yamaha MotoGP yang sudah mengusung mesin V4. Begini momennya.

    Motor Yamaha YZR-M1 bermesin V4 mencuri perhatian di Sirkuit Misano, San Marino. Tak ketinggalan legenda MotoGP Valentino Rossi pun dibikin penasaran melihatnya secara langsung dari dekat. Momen itu dibagikan oleh akun media sosial Yamaha MotoGP yang memperlihatkan ‘The Doctor’ duduk di atas YZR-M1 V4 tersebut.

    “Legenda hidup Yamaha bertemu dengan masa depan. The Doctor berkunjung dan melihat prototipe Yamaha V4 yang baru saja diperkenalkan,” tulis akun yamahamotogp.

    Rossi juga terlihat berdiskusi dengan Augusto Fernandez yang sudah menjajal YZR-M1 bermesin V4 itu. Ya, Augusto Fernandez mendapatkan wild card untuk menguji motor Yamaha V4 saat melakoni balapan MotoGP San Marino. Tujuannya adalah mengumpulkan data selama balapan penuh. Pada seri itu, Augusto berhasil melahap 27 putaran dan finis di posisi ke-14. Atas hasil itu, Augusto meraih 2 poin. Yamaha V4 itu juga mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya mengantongi poin di MotoGP.

    Setelah Augusto, rider tim pabrikan Yamaha Alex Rins dan Fabio Quartararo juga sudah menjajal YZR-M1 V4 di sesi tes resmi di San Marino. Quartararo menyelesaikan sesi tes pagi dengan waktu terbaik 1 menit 31,781 detik, menempatkannya di posisi ke-18, atau berjarak 1,067 detik dari Alex Marquez (Gresini Racing) yang menjadi pebalap tercepat.

    Catatan waktu itu memang sedikit lebih cepat dari lap time yang dihasilkan Quartararo di balap utama MotoGP San Marino 2025 akhir pekan lalu. Namun, catatan waktu bersama M1 V4 itu masih kalah jauh dengan catatan waktu Quartararo di kualifikasi MotoGP San Marino 2025 yang bisa meraih 1 menit 30,228 detik.

    Saat diwawancara Sky Italia, Quartararo tampak tidak terkesan dengan mesin V4 baru Yamaha yang ditanamkan di M1. Pada sesi tes sore hari Quartararo mencatat waktu putaran tercepat ke-16 (+1,224 detik dari Pedro Acosta). Lap time Quartararo sore hari lebih baik dengan catatan 1 menit 31,598 detik.

    “Kami harus memperbaiki semuanya. Kecepatan tertingginya cukup lambat. Cengkeramannya masih kurang. Juga masih banyak yang harus kami kerjakan dengan komponen elektronik. Aerodinamikanya kurang lebih meniru Inline4. Saya ulangi, banyak sekali pekerjaan,” kata dia.

    (dry/rgr)

  • Kelaparan 6 Bulan, Ramai-ramai Napi Ngamuk di Atap Penjara

    Kelaparan 6 Bulan, Ramai-ramai Napi Ngamuk di Atap Penjara

    Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

  • Dunia Hari Ini: Presiden Filipina Tak Salahkan Warga yang Berunjuk Rasa

    Dunia Hari Ini: Presiden Filipina Tak Salahkan Warga yang Berunjuk Rasa

    Dunia Hari Ini kembali dengan rangkuman berita-berita yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Edisi Selasa, 16 September kita awali dari Filipina.

    Respons Presiden Filipina terhadap warga yang protes

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan sama sekali tidak menyalahkan warganya yang berunjuk rasa terkait skandal korupsi yang melibatkan proyek pengendalian banjir.

    Skandal ini memicu demonstrasi di ibu kota Manila dalam beberapa pekan terakhir, termasuk satu protes yang melibatkan sekitar 3.000 mahasiswa di Universitas Filipina.

    Meskipun sebagian besar demonstrasi sejauh ini berskala kecil, aksi turun ke jalanan yang digelar setiap tahun memperingati deklarasi darurat militer tahun 1972 oleh ayah Marcos diperkirakan akan menarik banyak massa pada hari Minggu.

    Dalam jumpa pers kemarin Presiden Marcos mengatakan kemarahan publik dapat dibenarkan.

    “Untuk menunjukkan bahwa Anda marah, untuk menunjukkan bahwa Anda kecewa, untuk menunjukkan bahwa Anda menginginkan keadilan Apa yang salah dengan itu?” kata Marcos dalam jumpa pers.

    Penolakan rencana pemberian mobil DPR Timor-Leste

    Di Timor-Leste, polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang menentang rencana pembelian mobil dinas baru bagi setiap anggota DPR.

    Lebih dari 1.000 orang, sebagian besar mahasiswa, berunjuk rasa di dekat Parlemen Nasional di Dili untuk memprotes rencana pengadaan mobil bagi 65 anggota parlemen yang disetujui tahun lalu, sementara lebih dari 40 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

    “Kami meminta anggota parlemen untuk membatalkan keputusan pembelian [Toyota] Prado demi kepentingan diri sendiri,” kata Leonito Carvalho, seorang mahasiswa dari universitas swasta Universidade da Paz di Dili.

    Demonstrasi dimulai dengan damai, tetapi polisi menembakkan gas air mata setelah beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah parlemen dan merusak beberapa mobil.

    DNA tersangka pembunuh Charlie Kirk

    DNA yang ditemukan di lokasi pembunuhan influencer konservatif AS Charlie Kirk cocok dengan tersangka Tyler Robinson, menurut direktur FBI Kash Patel.

    Tyler, berusia 22 tahun, ditangkap Kamis lalu, setelah perburuan selama 33 jam.

    Ia diperkirakan akan didakwa secara resmi atas pembunuhan tersebut akhir pekan ini, setelah dituduh menembak leher Charles dengan satu peluru.

    “Hasil pemeriksaan DNA dari handuk yang melilit senjata api dan DNA pada obeng positif dengan tersangka yang ditahan,” kata Patel.

    Seruan larangan Israel ikut kompetisi olahraga

    Perdana Menteri Spanyol Pedro Snchez menyerukan larangan bagi Israel untuk mengikuti semua kompetisi olahraga berskala internasional, setelah aktivis pro-Palestina dengan memaksa membatalkan tahap akhir La Vuelta a Espaa.

    “Organisasi olahraga harus mempertimbangkan apakah etis bagi Israel untuk terus berpartisipasi dalam kompetisi internasional,” kata Snchez.

    “Mengapa mengusir Rusia setelah invasi Ukraina dan tidak mengusir Israel setelah invasi Gaza? Sampai kebiadaban ini berakhir, baik Rusia maupun Israel tidak boleh ikut serta dalam kompetisi internasional mana pun,” ujarnya.

  • Mungkinkah Gelombang Boikot Dunia Ubah Kebijakan Israel terhadap Gaza?

    Mungkinkah Gelombang Boikot Dunia Ubah Kebijakan Israel terhadap Gaza?

    Jakarta

    Seiring konflik di Gaza yang terus bergulir, isolasi internasional terhadap Israel tampaknya makin dalam. Apakah Israel mengalami apa yang disebut sebagai “momen Afrika Selatan”, ketika kombinasi tekanan politik, boikot ekonomi, olahraga dan budaya membantu memaksa negara itu meninggalkan apartheid?

    Atau dapatkan pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatasi badai diplomatik, yang membiarkan Israel bebas mengejar tujuannya di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki tanpa menyebabkan kerugian permanen pada posisi internasional negara itu?

    Dua mantan perdana menteri, Ehud Barak dan Ehud Olmert, menuding Israel mengubah Israel menjadi negara paria internasional.

    Berkat surat perintah yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC), jumlah negara yang bisa dikunjungi Netanyahu tanpa risiko ditangkap menurun drastis.

    Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Inggris, Prancis, Australia, Belgia dan Kanada, telah mengumumkan mereka bakal mengakui Palestina sebagai negara pekan depan.

    Dan negara-negara Teluk, yang bereaksi keras atas serangan terbaru Israel terhadap para pemimpin Hamas di Qatar pekan lalu, telah bertemu di Doha untuk membahas respons mereka.

    Sejumlah pihak mendesak negara-negara yang memiliki hubungan dengan Israel untuk berpikir ulang.

    Namun dengan kelaparan yang muncul di Gaza selama musim panas dan tentara Israel yang siap menyerang dan sangat mungkin menghancurkan Kota Gaza, makin banyak negara Eropa yang menunjukkan ketikdakpuasan mereka dengan cara yang lebih dari sekadar pernyataan.

    Bahkan Netanyahu pada Senin (15/09) mengaku bahwa Israel menghadapi “semacam” isolasi ekonomi di panggung dunia.

    Saat berbicara dalam konferensi kementerian keuangan di Yerusalem, dia menyalahkan isolasi ekonomi tersebut pada publisitas negatif di luar negeri.

    Dia kemudian mengatakan Israel perlu berinvestasi dalam “operasi pengaruh” ia internasional dan sosial untuk menangkal citra negatif ini.

    Militer Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza meskipun ada kecaman internasional. (Reuters)

    Pada awal September lalu, Belgia mengumumkan serangkaian sanksi terhadap Israel.

    Belgia menerapkan larangan impor dari permukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat. Mereka juga akan meninjau kebijakan pengadaan dari perusahaan Israel dan serta akan membatasi bantuan konsuler bagi warga Belgia yang tinggal di permukiman Yahudi.

    Belgia juga menyatakan dua menteri pemerintah Israel garis keras Israel, yakni Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, sebagai persona non-grata. Status serupa mereka jatuhkan untuk para pemukim Yahudi yang dituduh melakukan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Negara-negara lain, termasuk Inggris dan Prancis, mengambil langkah serupa.

    Tapi sanksi terhadap pemukim yang melakukan kekerasan yang diberlakukan saat administrasi Joe Biden tahun lalu, dicabut oleh Donald Trump pada hari pertama dia menggantikan Biden sebagai presiden AS.

    Satu pekan setelah Belgia mengumumkan kebijakannya, Spanyol mengumumkan langkah-langkah yang yang ditempuh terkait Israel.

    Spanyol mengubah embargo senjata de facto yang berlaku saat ini menjadi undang-undang, mengumumkan larangan impor sebagian, melarang siapa pun yang terlibat dalam genosida atau kejahatan perang di Gaza masuk ke wilayah Spanyol, dan melarang kapal dan pesawat yang membawa senjata ke Israel untuk berlabuh di pelabuhan Spanyol atau memasuki wilayah udaranya.

    Menteri luar negeri Israel, Gideon Saar, kemudian menuduh Spanyol memperkuat kebijakan antisemit dan menyatakan bahwa Spanyol akan lebih menderita daripada Israel akibat larangan perdagangan senjata.

    Beberapa negara berupaya menargetkan anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. (EPA)

    Namun ada tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan bagi Israel.

    Pada Agustus lalu, Norwegia yang mengelola dana investasi negara yang sangat besar, yaitu US$2 triliun (sekitar Rp32,73 triliun), mengumumkan akan melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Israel.

    Pada pertengahan bulan, 23 perusahaan telah dihapus dan Menteri Keuangan Jens Stoltenberg mengatakan akan ada lebih banyak perusahaan yang akan menyusul.

    Sementara itu, Uni Eropa, mitra dagang terbesar Israel, berencana untuk memberi sanksi kepada menteri sayap kanan dan menangguhkan sebagian elemen perdagangan dari perjanjian dengan Israel.

    Dalam pidato kenegaraan pada 10 September, Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan peristiwa di Gaza telah “mengguncang hati nurani dunia”.

    Sehari kemudian, 314 mantan diplomat dan pejabat Eropa menulis surat kepada von der Leyen dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, yang meminta tindakan lebih keras, termasuk penangguhan penuh perjanjian dengan Israel.

    Salah satu ciri sanksi yang dijatuhkan pada Afrika Selatan pada 1960-an dan menandai berakhirnya apartheid, kebijakan segregasi dan diskriminasi rasial yang diberlakukan oleh pemerintah minoritas kulit putih di Afrika Selatan terhadap mayoritas kulit hitam di negara tersebut pada 1990-an adalah serangkaian boikot budaya dan olahraga.

    Sekali lagi, tanda-tanda ini mulai terjadi di Israel.

    Kontes Eurovision mungkin tidak terdengar seperti acara penting dalam konteks ini, tetapi Israel memiliki sejarah yang panjang dalam kompetisi tersebut, memenangkannya empat kali sejak 1973.

    Bagi Israel, partisipasi mereka adalah simbol penerimaan negara ini oleh negara-negara sebangsa.

    Tapi Irlandia, Spanyol, Belanda dan Slovenia, telah mengatakan, atau mengisyaratkan, akan mundur dalam kontes ini tahun depan jika Israel masih berpartisipasi.

    Keputusan terkait ini diharapkan akan ada pada Desember.

    Israel telah menjadi peserta tetap Eurovision sejak tahun 1970-an, tetapi beberapa negara mengancam akan memboikot kompetisi tahun depan. (EPA)

    Di Hollywood, sebuah surat yang menyerukan boikot terhadap perusahaan produksi, festival, dan penyiaran Israel “yang terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina” telah mengumpulkan lebih dari 4.000 tanda tangan dalam sepekan, termasuk dari aktor ternama seperti Emma Stone dan Javier Bardem.

    Tzvika Gottlieb, CEO Israeli Film and TV Producers Association, menyebut petisi itu “sangat keliru”.

    “Dengan menargetkan kami, para kreator yang menyuarakan beragam narasi dan mendorong dialog, para penandatangan ini melemahkan tujuan mereka sendiri dan berusaha membungkam kami,” ujarnya.

    Hal serupa terjadi dalam bidang olahraga. Balapan sepeda Vuelta de Espana berulang kali diganggu oleh kelompok-kelompok yang memprotes kehadiran tim Israel-Premier Tech, yang menyebabkan balapan berakhir lebih awal pada Sabtu (13/09), serta pembatalan upacara podium.

    Perdana Menteri Spanyol, Pedro Snchez, menyebut protes tersebut sebagai suatu “kebanggaan”, tetapi politisi oposisi mengatakan tindakan pemerintah telah menyebabkan rasa malu internasional.

    Di Spanyol, tujuh pemain catur Israel mengundurkan diri dari sebuah turnamen setelah diberi tahu bahwa mereka tidak akan dapat bertanding di bawah bendera mereka.

    Tanggapan pemerintah Israel terhadap apa yang media sebut sebagai “tsunami diplomatik” secara umum bersifat menantang.

    Netanyahu menuduh Spanyol memiliki “ancaman genosida yang nyata” setelah perdana menterinya mengatakan negaranya, yang tidak memiliki bom nuklir, kapal induk, atau cadangan minyak yang besar, tidak mampu menghentikan serangan Israel di Gaza sendirian.

    Setelah Belgia mengumumkan sanksinya, Gideon Saar menulis di X bahwa “sangat disesalkan bahwa bahkan ketika Israel memerangi ancaman eksistensial, yang merupakan kepentingan vital Eropa, ada pihak-pihak yang tidak dapat menahan obsesi anti-Israel mereka”.

    Pada Senin (15/09), Netanyahu bilang Israel harus mengurangi ketergantungan industrinya pada perdagangan dengan negara lain, termasuk senjata dan produk pertahanan lainnya.

    “Kita mungkin mendapati diri kita terhambat, tidak hanya dalam R&D tetapi juga dalam produksi industri yang sebenarnya,” ujarnya.

    “Kita harus mulai mengembangkan kemampuan kita untuk lebih mengandalkan diri sendiri.”

    Vuelta, salah satu ajang balap sepeda tahunan terbesar, berulang kali diusik oleh protes pro-Palestina. (Reuters)

    Namun di antara mereka yang pernah mewakili Israel di luar negeri, ada kecemasan yang mendalam.

    Jeremy Issacharoff, Duta Besar Israel untuk Jerman sejak 2017 hingga 2021, mengatakan kepada saya bahwa ia tidak dapat mengingat kapan kedudukan internasional Israel begitu “buruk”.

    Tapi dia mengatakan beberapa tindakan “sangat tidak dapat diterima” karena menargetkan semua warga Israel.

    “Alih-alih menyoroti kebijakan pemerintah, hal ini justru mengasingkan banyak warga Israel moderat yang berada di kelompok tengah,” ujarnya.

    Beberapa langkah, seperti mengakui negara Palestina, menurut Issacharoff kemungkinan besar akan terbukti kontraproduktif, karena hal itu “memberikan amunisi kepada orang-orang seperti Smotrich dan Ben Gvir dan bahkan memperkuat argumen mereka untuk mencaplok [Tepi Barat]”.

    Meski merasa takut, mantan duta besar itu tidak percaya isolasi diplomatik Israel tidak dapat diubah.

    “Kita tidak berada dalam momen Afrika Selatan, tetapi kita mungkin berada dalam pendahuluan menuju momen Afrika Selatan,” katanya.

    Sementara yang lain meyakini perubahan yang lebih mendasar diperlukan untuk menghentikan kemerosotan Israel menuju status paria.

    “Kita harus mendapatkan kembali tempat kita dalam keluarga bangsa-bangsa,” kata mantan diplomat lainnya, Ilan Baruch, kepada saya.

    “Kita perlu kembali sadar.”

    Baruch, yang menjabat sebagai duta besar di Afrika Selatan satu dekade setelah berakhirnya apartheid, mengundurkan diri dari dinas diplomatik pada 2011, dengan alasan ia tidak lagi mampu membela pendudukan Israel.

    Sejak pensiun, ia menjadi kritikus vokal pemerintah dan pendukung solusi dua negara.

    Dia meyakini sanksi baru-baru ini diperlukan, dengan mengatakan: “Begitulah cara Afrika Selatan bertekuk lutut.”

    Israel tetap mendapat dukungan dari AS, yang Menteri Luar Negerinya Marco Rubio akan berkunjung minggu ini. (Reuters)

    Baruch melanjutkan: “Saya ingin mengatakan bahwa tekanan tegas terhadap Israel dengan cara apa pun yang diyakini Eropa dapat mereka lakukan seharusnya disambut baik.”

    Jika perlu, ujarnya, hal ini harus mencakup perubahan pada rezim visa dan boikot budaya, seraya menambahkan: “Saya siap menghadapi penderitaan.”

    Tapi, terlepas dari semua ekspresi kemarahan dan pembicaraan mengenai tekanan, beberapa pengamat meragukan Israel berada di tepi jurang diplomatik.

    Daniel Levy, mantan negosiator perdamaian Israel, mengatakan upaya untuk mengambil tindakan kolektif di Uni Eropamembatalkan sejumlah elemen perjanjian asosiasi atau bahkan, seperti yang disarankan beberapa pihak, mengeluarkan Israel dari program penelitian dan inovasi Horizon Uni Eropasepertinya tidak akan mendapatkan dukungan yang cukup, karena Jerman, Italia, dan Hongaria termasuk di antara para anggota yang menolak langkah tersebut.

    Israel juga masih mendapat dukungan kuat dari AS, dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan “hubungan Washington dengan Israel akan tetap kuat” saat ia bertolak untuk kunjungan resmi.

    Levy masih yakin bahwa isolasi internasional Israel “tidak dapat diubah”, tetapi mengatakan dukungan berkelanjutan dari pemerintahan Trump berarti Israel belum mencapai titik di mana mereka dapat mengubah jalannya peristiwa di Gaza.

    “Netanyahu sudah kehabisan jalan,” kata Levy.

    “Tapi kita belum sampai di ujung jalan.”

    Lihat juga Video: Hollywood Kompak Boikot Film Israel, Paramount Nggak Setuju

    (ita/ita)

  • Kata-kata Pertama Quartararo Usai Jajal Yamaha M1 V4

    Kata-kata Pertama Quartararo Usai Jajal Yamaha M1 V4

    Jakarta

    Fabio Quartararo mencoba Yamaha YZR-M1 terbaru bermesin V4 di Sirkuit Misano, Senin (15/9/2025). Ini komentar El Diablo usai menjajal senjata baru pabrikan garpu tala itu.

    Pada tes resmi di sirkuit yang berlokasi di San Marino itu, Quartararo menyelesaikan sesi tes pagi dengan waktu terbaik 1m 31.781s, menempatkannya di posisi ke-18, atau berjarak 1.067s dari Alex Marquez (Gresini Racing) yang menjadi pebalap tercepat.

    Fabio Quartararo mengetes Yamaha M1 V4 di Sirkuit Misano (15/9) Foto: Dok. Yamaha Factory Racing

    Sebagai informasi, catatan waktu itu memang sedikit lebih cepat dari lap time yang dihasilkan Quartararo di balap utama MotoGP San Marino 2025 akhir pekan lalu. Namun, catatan waktu bersama M1 V4 itu masih kalah jauh dengan catatan waktu Quartararo di kualifikasi MotoGP San Marino 2025 yang bisa meraih 1m 30.228s.

    Saat diwawancara Sky Italia, Quartararo tampak tidak terkesan dengan mesin V4 baru Yamaha yang ditanamkan di M1. “Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, terlalu awal untuk mengatakan apakah ini basis yang bagus,” ungkap Quartararo. “Saat ini, motor (V4) baru lebih buruk daripada Inline4,” tambah Quartararo blak-blakan.

    Quartararo melihat belum ada peningkatan berarti dari mesin Inline4 ke mesin V4. Bahkan pebalap asal Prancis itu juga merasa mesin V4 tidak akan menyelesaikan masalah yang dialami Yamaha saat ini.

    “Sejauh ini, saya belum melihat adanya kemajuan di area yang kita butuhkan, meskipun ada ruang untuk perbaikan,” sambungnya.

    Pada sesi tes sore hari Quartararo mencatat waktu putaran tercepat ke-16 (+1.224s dari Pedro Acosta). Lap time Quartararo sore hari lebih baik dengan catatan 1m 31.598s.

    “Ini adalah tes pertama yang sesungguhnya dengan (pebalap) lain. Jadi, kami sudah sedikit memahami posisi kami saat ini. Masih banyak yang harus diperbaiki,” tambahnya kepada laman MotoGP.

    “Kami harus memperbaiki semuanya. Kecepatan tertingginya cukup lambat. Cengkeramannya masih kurang. Juga masih banyak yang harus kami kerjakan dengan komponen elektronik. Aerodinamikanya kurang lebih meniru Inline4. Saya ulangi, banyak sekali pekerjaan,” tukas dia.

    (lua/din)

  • Seruan dari Spanyol Agar Israel Tak Ikut Kompetisi Apapun

    Seruan dari Spanyol Agar Israel Tak Ikut Kompetisi Apapun

    Jakarta

    Spanyol menyerukan agar Israel tidak ikut kompetisi apapun. Seruan itu disampaikan Spanyol karena Israel terus melancarkan serangan ke Gaza, Palestina.

    Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Senin (15/9/2025), seruan itu disampaikan masyarakat Spanyol yang menggelar aksi penolakan terhadap keikutsertaan tim Israel, Israel-Premier Tech di kompetisi balapan sepeda La Vuelta a Espana 2025. Wakil PM Spanyol Yolanda Diaz mengatakan Israel harusnya “tidak dapat berkompetisi dalam ajang apa pun jika terus melakukan genosida”.

    “Masyarakat Spanyol telah memberi pelajaran kepada dunia dengan melumpuhkan Vuelta,” kata Diaz melalui Instagramnya.

    Diketahui, etape terakhir balapan sepeda La Vuelta a Espana 2025 di Madrid dibatalkan karena adanya aksi pro-Palestina. Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Madrid. Mereka menyerbu jalur balapan.

    Meski begitu, Jonas Vingegaard dinobatkan sebagai juara untuk pertama kalinya.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meluapkan kebanggaannya terhadap aksi penolakan terhadap tim Israel yang dilakukan masyarakatnya. Ia menyebut aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina.

    “Pengakuan dan rasa hormat penuhnya kepada para atlet, tetapi juga kekaguman kami kepada orang-orang seperti Spanyol yang bergerak untuk tujuan yang adil, seperti Palestina,” kata Pedro Sanchez dilansir AFP.

    “Spanyol hari ini bersinar sebagai contoh dan sumber kebanggaan, sebuah contoh bagi komunitas internasional di mana Spanyol melihat langkah maju dalam membela hak asasi manusia,” lanjutnya.

    Diketahui, La Vuelta a Espana 2025 merupakan balap sepeda internasional yang digelar selama tiga pekan di Italia, Prancis, Andorra, dan Spanyol. Race dimulai di Turin pada 23 Agustus dan dijadwalkan finis di Madrid pada 14 September.

    Etape ke-11 balap sepeda La Vuelta a Espana di wilayah Bilbao, Spanyol, pada Rabu (3/9/2025) tak bisa diselesaikan sepenuhnya. Pasalnya, puluhan massa pendukung Palestina berdemonstrasi di dekat garis finis.

    Para demonstran membawa bendera Palestina di sepanjang jalan dan berusaha mendorong pagar pembatas jalan. Balapan etape ke-11 pun berakhir tanpa pemenang.

    Lihat juga Video: Hollywood Kompak Boikot Film Israel, Paramount Nggak Setuju

    Halaman 2 dari 3

    (whn/maa)

  • Acosta Tercepat, Quartararo Jajal Mesin V4

    Acosta Tercepat, Quartararo Jajal Mesin V4

    Jakarta

    Seusai beradu cepat di MotoGP San Marino 2025 akhir pekan lalu (14/9), hari ini (15/9) para pebalap MotoGP melangsungkan tes resmi. Pada sesi tes jam 10.00 pagi waktu setempat, Pedro Acosta berhasil menjadi yang tercepat. Di sisi lain, Fabio Quartararo akan menjajal motor baru Yamaha YZR-M1 bermesin V4.

    Sebagai informasi, tes resmi di Sirkuit Misano bertujuan untuk mematangkan motor yang akan digunakan pada musim depan. Tes ini khususnya sangat berguna bagi merek Yamaha yang akan beralih dari konfigurasi mesin inline4 ke mesin V4.

    Pedro Acosta Foto: REUTERS/Gintare Karpaviciute

    Tes resmi dilakukan di Sirkuit Misano, tepat sehari seusai gelaran MotoGP San Marino 2025. Pebalap-pebalap seperti Fabio Quartararo, Brad Binder, Luca Marini, serta Pedro Acosta mengikuti tes resmi ini. Pebalap top seperti Marc Marquez dan Marco Bezzecchi juga ikutan menyusul melakukan uji coba ini.

    Pada sesi tes pertama di pagi hari sekitar pukul 10.00 waktu setempat, Acosta jadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 32,050 detik. Lalu disusul pebalap KTM lain, Enea Bastianini. Luca Marini menjadi pelengkap di tiga besar.

    Fabio Quartararo Foto: REUTERS/Jon Nazca

    Selanjutnya di posisi keempat hingga keenam ada Brad Binder, Fabio Quartararo, dan Dani Pedrosa. Pada sesi tes jam 10.00 tersebut, Quartararo belum menggunakan mesin baru Yamaha berkonfigurasi V4. Namun menurut laman MotoGP, Quartararo dan Jack Miller bakal segera mencoba motor tersebut, Yamaha M1 bermesin V4 sudah tampak di garasi mereka masing-masing.

    Sebagai informasi, tes resmi MotoGP Misano 2025 diselenggarakan sebanyak dua sesi, sesi pertama dari pukul 09.00 hingga 12.45 setempat. Kemudian sesi sore berlangsung dari pukul 14.00 hingga 18.00 waktu setempat.

    Hasil Tes Resmi MotoGP Misano 2025 Sesi Pertama

    1. Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) 1:32.050s
    2. Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +0.268s
    3. Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) +0.752s
    4. Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) +1.184s
    5. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) +1.275s
    6. Dani Pedrosa SPA KTM Test Rider (RC16) +2.022s
    7. Somkiat Chantra THA Idemitsu Honda LCR (RC213V)* +2.168s
    8. Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) +2.326s
    9. Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) +3.548s

    (lua/dry)

  • Acosta Marah hingga Acungkan Jari Tengah, Gara-gara Rantai Putus saat Balapan

    Acosta Marah hingga Acungkan Jari Tengah, Gara-gara Rantai Putus saat Balapan

    Jakarta

    Pedro Acosta marah besar gara-gara rantai motornya putus saat balapan MotoGP San Marino 2025 akhir pekan lalu. Saking marahnya, pebalap KTM itu sampai mengacungkan jari tengah ke motor tunggangannya itu.

    Nasib sial menimpa Acosta di balapan utama MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Misano (14/9). Pebalap pabrikan KTM itu harus keluar lintasan lebih cepat gara-gara motornya mengalami insiden fatal.

    KTM RC16 tunggangan Acosta itu mengalami rantai putus saat balapan baru menyelesaikan delapan putaran. Rasa frustrasi pun ditunjukkan pebalap asal Spanyol itu. Ia sempat memukul tangki motornya saat berkendara menepi di lintasan.

    Gestur kekecewaan terus diluapkan Acosta. Setelah menyandarkan motornya di papan sponsor, Acosta lalu mengacungkan jari tengah ke motornya. Tak hanya itu, Acosta juga memukul papan sponsor bertuliskan Alpinestar tersebut. Marshal kemudian ke tengah lintasan untuk mengambil rantai motor Acosta yang putus.

    Tentu wajar kalau Acosta meluap-luap gara-gara insiden itu. Soalnya Acosta tampil sangat bagus di balapan akhir pekan lalu. Race pace Acosta pun bisa menembus 1 menit 31 detik dan ia bisa menusuk ke deretan depan ke posisi keempat saat balapan. Penampilan bagus Acosta ini juga ditunjukkan di balap sprint hari Sabtu, di mana ia finis kelima.

    Jika saja Acosta bisa terus melanjutkan balapan utama, kemungkinan besar ia bisa berjuang untuk merebutkan podium. Tapi pebalap berumur 21 tahun itu justru tampil anti-klimaks gara-gara problem pada motornya.

    Tak mendapatkan poin di balap utama MotoGP San Marino 2025, Acosta pun gagal menjauh dari kejaran Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio di klasemen sementara MotoGP 2025. Saat ini Acosta tertahan di posisi kelima dengan 188 poin. Posisi itu rawan dilengserkan oleh Morbidelli dan Diggia yang ada di urutan keenam (180 poin) dan ketujuh (179 poin).

    (lua/rgr)

  • Seruan dari Spanyol Agar Israel Tak Ikut Kompetisi Apapun

    Wakil PM Spanyol: Israel Harusnya Tak Dapat Berkompetisi di Ajang Apapun

    Madrid

    Masyarakat Spanyol menggelar aksi penolakan terhadap keikutsertaan tim Israel, Israel-Premier Tech di kompetisi balapan sepeda La Vuelta a Espana 2025. Wakil PM Spanyol Yolanda Diaz mengatakan Israel harusnya “tidak dapat berkompetisi dalam ajang apa pun jika terus melakukan genosida”.

    “Masyarakat Spanyol telah memberi pelajaran kepada dunia dengan melumpuhkan Vuelta,” kata Diaz melalui Instagramnya dilansir dari AFP, Senin (15/9/2025).

    Diketahui, etape terakhir balapan sepeda La Vuelta a Espana 2025 di Madrid dibatalkan karena adanya aksi pro-Palestina. Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Madrid. Mereka menyerbu jalur balapan.

    Meski begitu, Jonas Vingegaard dinobatkan sebagai juara untuk pertama kalinya.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meluapkan kebanggaannya terhadap aksi penolakan terhadap tim Israel yang dilakukan masyarakatnya. Ia menyebut aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina.

    “Pengakuan dan rasa hormat penuhnya kepada para atlet, tetapi juga kekaguman kami kepada orang-orang seperti Spanyol yang bergerak untuk tujuan yang adil, seperti Palestina,” kata Pedro Sanchez dilansir AFP.

    “Spanyol hari ini bersinar sebagai contoh dan sumber kebanggaan, sebuah contoh bagi komunitas internasional di mana Spanyol melihat langkah maju dalam membela hak asasi manusia,” lanjutnya.

    Diketahui, La Vuelta a Espana 2025 merupakan balap sepeda internasional yang digelar selama tiga pekan di Italia, Prancis, Andorra, dan Spanyol. Race dimulai di Turin pada 23 Agustus dan dijadwalkan finis di Madrid pada 14 September.

    Etape ke-11 balap sepeda La Vuelta a Espana di wilayah Bilbao, Spanyol, pada Rabu (3/9/2025) tak bisa diselesaikan sepenuhnya. Pasalnya, puluhan massa pendukung Palestina berdemonstrasi di dekat garis finis.

    Para demonstran membawa bendera Palestina di sepanjang jalan dan berusaha mendorong pagar pembatas jalan. Balapan etape ke-11 pun berakhir tanpa pemenang.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/isa)

  • PM Spanyol Bangga Ada Aksi Tolak Tim Israel di Balapan Sepeda La Vuelta

    PM Spanyol Bangga Ada Aksi Tolak Tim Israel di Balapan Sepeda La Vuelta

    Madrid

    Aksi penolakan terhadap tim asal Israel, Israel-Premier Tech terjadi di balapan sepeda La Vuelta a Espana 2025. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meluapkan kebanggaannya terhadap aksi tersebut.

    “Pengakuan dan rasa hormat penuhnya kepada para atlet, tetapi juga kekaguman kami kepada orang-orang seperti Spanyol yang bergerak untuk tujuan yang adil, seperti Palestina,” kata Pedro Sanchez dilansir AFP, Senin (15/9/2025).

    “Spanyol hari ini bersinar sebagai contoh dan sumber kebanggaan, sebuah contoh bagi komunitas internasional di mana Spanyol melihat langkah maju dalam membela hak asasi manusia,” lanjutnya.

    Beberapa anggota pemerintahan sayap kiri di Spanyol telah secara terbuka mendukung gerakan tersebut. Diketahui, Spanyol menjadi salah satu negara yang memberikan dukungan untuk perjuangan Palestina.

    Pihak berwenang telah meningkatkan keamanan untuk balapan selanjutnya yang diselenggarakan di ibu kota Madrid. Otoritas Spanyol mengerahkan 1.100 petugas polisi untuk mengamankan balapan tersebut.

    Diketahui, La Vuelta a Espana 2025 merupakan balap sepeda internasional yang digelar selama tiga pekan di Italia, Prancis, Andorra, dan Spanyol. Race dimulai di Turin pada 23 Agustus dan dijadwalkan finis di Madrid pada 14 September.

    Etape ke-11 balap sepeda La Vuelta a Espana di wilayah Bilbao, Spanyol, pada Rabu (3/9/2025) tak bisa diselesaikan sepenuhnya. Pasalnya, puluhan massa pendukung Palestina berdemonstrasi di dekat garis finis.

    Para demonstran membawa bendera Palestina di sepanjang jalan dan berusaha mendorong pagar pembatas jalan. Balapan etape ke-11 pun berakhir tanpa pemenang.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/isa)