Tag: Paus Fransiskus

  • Hidup Nyaman Tanpa Gaji Seumur Hidup!

    Hidup Nyaman Tanpa Gaji Seumur Hidup!

    Jakarta: Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, memimpin lebih dari satu miliar umat di seluruh dunia. Ia juga kepala negara Vatikan, negara terkecil di dunia. Tapi, tahukah kamu bahwa jabatan sebesar itu ternyata tidak datang dengan gaji?
     
    Merangkum Daily Mail, Jumat, 9 Mei 2025, Paus tidak menerima gaji tradisional seperti pemimpin negara lainnya. Sebagai gantinya, seluruh kebutuhannya dipenuhi oleh Vatikan. Mulai dari tempat tinggal, makanan, keamanan, transportasi, hingga perawatan kesehatan semuanya ditanggung negara.

    Paus Fransiskus: Simbol kesederhanaan dan anti gaji
    Paus Fransiskus yang menjabat dari 2013 hingga 2025 dikenal luas dengan gaya hidupnya yang rendah hati. Ia bahkan secara aktif menolak menerima pendapatan pribadi selama masa kepausannya.
     
    Meski secara teknis mungkin berhak atas gaji sekitar €2.500 per bulan (sekitar Rp43 juta), Fransiskus menolak semua itu. Sikapnya terinspirasi dari Santo Fransiskus dari Asisi dan menjadi simbol kesetiaan pada kesederhanaan serta keberpihakan pada kaum miskin.

    “Paus Fransiskus memberikan €200.000 kepada narapidana di penjara Roma,” salah satu contoh bagaimana dana yang dimiliki digunakan untuk kemanusiaan, bukan kemewahan.

    Tidak bergaji bukan berarti hidup susah
    Meski tak menerima gaji, Paus jauh dari kata kekurangan. Dengan estimasi kekayaan bersih sebesar £12 juta (sekitar Rp240 miliar), semua kebutuhannya dipenuhi oleh Vatikan. Ia juga memiliki akses ke:
     
    – Armada kendaraan resmi
    – Tunjangan perjalanan dan amal
    – Tempat tinggal resmi seperti Istana Apostolik atau Domus Sanctae Marthae
    Gaya hidup Paus dan penghematan Vatikan
    Menariknya, Paus Fransiskus sempat menolak tinggal di istana dan memilih wisma sederhana sebagai tempat tinggal. Bahkan, ia memotong gaji para kardinal hingga 10 persen di tahun 2021 sebagai langkah efisiensi pasca-pandemi.
     
    Kini, kardinal digaji sekitar €4.000-€5.500 per bulan, uskup sekitar €3.000, dan imam rata-rata hanya €1.200. Para biarawan/biarawati yang bersumpah hidup miskin bahkan umumnya tak digaji kecuali punya jabatan administratif.
    Pendapatan Vatikan
    Lalu dari mana Vatikan mendapat dananya? Beberapa sumber utama adalah:
     
    – Donasi umat Katolik, termasuk Peter’s Pence (sekitar £20 juta/tahun)
    – Pariwisata dan Museum Vatikan
    – Hasil investasi dan aset properti
     
    Tiga negara penyumbang terbesar donasi tahunan Vatikan adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.
     
    Namun, Vatikan bukan tanpa masalah keuangan. Pada 2023, mereka mencatat defisit operasional sebesar £70 juta. Hal ini bahkan sempat memicu kekhawatiran akan dana pensiun para pegawai Vatikan.
    Hidup bukan Untuk kaya, tapi mengabdi seumur hidup
    Peran Paus bukan soal kekuasaan atau kemewahan, tapi pengabdian spiritual seumur hidup. Bahkan setelah pensiun, seperti Paus Benediktus XVI, mereka tetap tinggal di dalam Vatikan dan menjalani hidup sederhana.
     
    Jadi, meski Paus Leo XIV atau para pendahulunya tak digaji secara konvensional, mereka tetap hidup nyaman berkat sistem keuangan Vatikan yang unik dan pengabdian penuh pada tugas spiritual.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Foto Kenangan Paus Leo XIV di Papua pada 2003
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Mei 2025

    Foto Kenangan Paus Leo XIV di Papua pada 2003 Regional 9 Mei 2025

    Foto Kenangan Paus Leo XIV di Papua pada 2003
    Tim Redaksi
    JAYAPURA,KOMPAS.com

    Kardinal Robert Francis Prevost OSA
    resmi menjadi pemimpin umat Katolik sedunia pada Kamis (8/6/2025) malam waktu Vatikan Roma atau Jumat (9/5/2025) dini hari waktu Indonesia.
    Ia telah terpilih memakai nama
    Paus Leo XIV
    , mengantikan
    Paus Fransiskus
    yang meninggal dunia.
    Paus Leo XIV memiliki kenangan tersendiri bersama umat Katolik di tanah Papua. Sebab, ia pernah mengunjungi beberapa daerah yang ada di Provinsi Papua pada 2003 seperti di Kota Sorong, Kabupaten Maybrat, hingga Kabupaten Tambrauw.
    Saat itu, Paus Leo XIV masih menjabat sebagai Prior Jendral Ordo Agustinus (OSA) sedunia sehingga berkesempatan mengunjungi saudara-saudaranya seordo di Provisiat Ordo Agustinus Indonesia Papua yang berkedudukan di Keuskupan Manokwari-Sorong.
    Berikut ini adalah beberapa foto-foto kunjungan Paus Leo XIV dalam ke tanah Papua, tepatnya di wilayah Kepala Burung (Vogelkoop) tanah Papua yang dirangkum Kompas.com sebagai berikut:
    – Paus Leo XIV mengikuti perayaan misa yang berlangsung di Gereja Katedral Kristus Raja, Kota Sorong, Papua Barat Daya
    – Paus Leo XIV mengunjungi Seminari Petrus Van Diepen yang berada di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
    – Paus Leo XIV mengunjungi dan menginap di dua paroki yang berada di daerah pedalaman kepala burung, yakni Paroki Santo Yosep Ayawasi, Kabupaten Maybrat dan Santo Yosep Senopi, Kabupaten Tambrauw.
    – Paus Leo XIV menyempatkan waktu mengunjungi anak-anak Papua yang bersekolah dan tinggal di Seminari Sorong, Papua Barat Daya.
    – Paus Leo XIV kunjungi Pastoran Paroki Santo Yosep Senopi, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Paus Leo XIV

    Prabowo Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Paus Leo XIV

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia menggantikan Paus Fransiskus yang wafat beberapa waktu lalu.

    Meskipun belum menyampaikan pernyataan langsung, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan sikap resmi pemerintah dalam menyambut pemilihan Paus baru.

    “Kalau boleh saya mewakili presiden, mewakili pemerintah tentunya kita mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo ke-14 untuk menggantikan Paus Franciskis yang wafat beberapa waktu yang lalu,” ujar Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/5/2025).

    Lebih lanjut, dia menambahkan, salah satu hal yang menjadi perhatian Presiden dan pemerintah Indonesia adalah pesan moral yang dibawa oleh Paus Leo XIV, terutama seruan akan pentingnya perdamaian dan keadilan sosial.

    Pesan tersebut, menurut Prasetyo, sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

    “Salah satu yang menurut saya menjadi penting terhadap terpilihnya Paus Leo adalah pesan beliau, yaitu tentang perdamaian dan keadilan sosial,” kata Prasetyo.

    Dia juga mengaitkan pesan tersebut dengan falsafah dasar bangsa Indonesia, khususnya Pancasila.

    Menurut Prasetyo, sila kedua—Kemanusiaan yang adil dan beradab—merupakan cerminan langsung dari nilai-nilai yang diusung oleh Paus Leo XIV 

    “Nah kita sebagai orang Indonesia mesti tidak boleh, tidak hafal tidak boleh tidak mengayati sila kedua dari Pancasila kita,” tegas Prasetyo.

  • Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Paus Leo XIV – Halaman all

    Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Paus Leo XIV – Halaman all

    Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai paus ke-267 Gereja Katolik Roma.

    Tayang: Jumat, 9 Mei 2025 15:51 WIB

    Tribunnews.com/ Taufik Ismail

    PAUS BARU – Juru Bicara Presiden sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/5/2025). Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai paus ke-267 Gereja Katolik Roma. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai paus ke-267 Gereja Katolik Roma. 

    Kardinal asal Amerika Serikat tersebut terpilih menjadi Paus setelah conclave yang berlangsung sejak 7 Mei 2025.

    “Tentu beliau akan memberikan keterangan secara langsung, tetapi kalau boleh saya mewakili presiden, mewakili pemerintah, tentunya kita mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV,” ujar Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/5/2025).

    Menurut Prasetyo yang penting dari keterpilihan Paus Leo adalah pesan mengenai perdamaian dan keadilan sosial.

    “Nah kita sebagai orang Indonesia mesti tidak boleh, tidak hafal  tidak boleh tidak mengayati sila kedua dari pancasila kita,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia.

    Kardinal Robert Francis Prevost akan menggunakan nama kepausan Paus Leo XIV.

    Kardinal Robert Francis Prevost terpilih dalam proses proses conclave yang berlangsung sejak 7 Mei 2025.

    Dirinya terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kisah Robert Francis Prevost, Perjalanan Paus Baru Terpilih dari Chicago hingga Vatikan – Page 3

    Kisah Robert Francis Prevost, Perjalanan Paus Baru Terpilih dari Chicago hingga Vatikan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dunia menyaksikan sejarah baru terukir pada 8 Mei 2025. Kardinal Robert Francis Prevost, seorang uskup agung asal Chicago, Illinois, Amerika Serikat, terpilih sebagai Paus ke-267.

    Ia pun mengambil nama kepausan Leo XIV, menandai tonggak sejarah sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

    Robert Francis Prevost, yang lahir di Chicago pada 14 September 1955, memiliki darah campuran Prancis, Italia, dan Spanyol.Ia memiliki dua saudara laki-laki yakni Louis Martin dan John Joseph. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya bersama keluarganya dan belajar pertama kali di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian.

    Dari pendidikan di Seminari Kecil para Pastor Agustinian dan Universitas Villanova, hingga menjadi misionaris di Peru, setiap langkahnya menorehkan jejak pelayanan yang mendalam.

     

    Pendidikan formal Robert Prevost dimulai di Seminari Kecil para Pastor Agustinian, kemudian dilanjutkan di Universitas Villanova, Pennsylvania, tempat ia meraih gelar sarjana Matematika dan belajar filsafat pada 1977. 

    Pada 1 September tahun yang sama, Prevost masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di Saint Louis, di Our Lady of Good Counsel Chicago, dan mengucapkan kaul pertamanya pada 2 September 1978. Pada 29 Agustus 1981, ia mengucapkan kaul khidmatnya.

    Paus baru terpilih itu menerima pendidikan teologinya di the Catholic Theological Union di Chicago. Pada usia 27 tahun, ia dikirim oleh atasannya ke Roma untuk mempelajari Hukum Kanon di Pontifical University of Saint Thomas Aquinas (Angelicum).

    Di Roma, ia ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982, di Kolese Agustinian Santa Monica oleh Uskup Agung Jean Jadot, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden Sekretariat untuk Non-Kristen, yang kemudian menjadi Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan kemudian Departemen untuk Dialog Antaragama.

    Sebelum terpilih sebagai Paus, Prevost telah menorehkan prestasi gemilang dalam karier gerejawi. Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Uskup pada 2015 dan Kardinal pada 2023.

    Sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, ia berperan penting dalam pemilihan uskup baru dan kunjungan apostolik Paus. 

  • Top 3 Tekno: Menguak Rahasia Asap Hitam dan Putih Konklaf Terpopuler – Page 3

    Top 3 Tekno: Menguak Rahasia Asap Hitam dan Putih Konklaf Terpopuler – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Simbol asap hitam dan putih konklaf memang terkesan sederhana. Namun, siapa sangka, untuk bisa menghasilkan dua asap dengan warna berbeda itu dibutuhkan rekayasa kimiawi yang juga menarik untuk diketahui.

    Informasi terkait rahasia asap hitam dan putih konklaf, menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (8/5/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari Samsung yang mengumumkan akan meluncurkan lini smart TV terbarunya untuk pasar Indonesia.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Menguak Rahasia Asap Hitam dan Putih Konklaf, Sains di Balik Pemilihan Paus Baru

    Umat Katolik di seluruh dunia saat ini tengah menanti terpilihnya paus baru. 7 Mei 2025 telah menjadi awal diadakannya konklaf untuk memilih paus baru yang akan menggantikan Paus Fransiskus.

    Ada 133 kardinal yang berpartisipasi dalam konklaf kali ini. Putaran pertama pemilihan tersebut sudah dimulai, dan asap hitam masih membumbung dari cerobong Kapel Sistina di Vatikan. Artinya, saat ini, masih belum ada paus baru yang terpilih.

    Asap memang menjadi pertanda seorang paus baru telah terpilih. Asap hitam menandakan para kardinal belum mencapai konsensus, dan putih menjadi pertanda umat Katolik akan memiliki paus baru.

    Simbol tersebut memang terkesan sederhana. Namun, siapa sangka, untuk bisa menghasilkan dua asap dengan warna berbeda itu dibutuhkan rekayasa kimiawi yang juga menarik untuk diketahui.

    Untuk diketahui, tradisi membakar surat suara dalam konklaf sebagai bentuk kerahasiaan proses tersebut, sudah dimulai sejak abad ke-15.

    Namun, baru pada abad ke-18, saat cerobong dipasang di Kapel Sistina untuk melindungi lukisan Michaelangelo dari jelaga, asap konklaf mulai terlihat dari luar.

    Baca selengkapnya di sini 6016992

     

  • Menag Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV

    Menag Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia dan mengapresiasi pesan pertamanya seusai dikukuhkan sebagai Paus Leo XIV.

    “Pesan damai sejahtera dari Paus Leo XIV dalam pidato perdananya patut kita apresiasi. Ini merupakan pesan universal yang harus kita upayakan bersama agar kehidupan dunia ini semakin damai di masa mendatang,” kata Menag Nasaruddin dilansir dari Antara, Jumat (9/5/2025). 

    Kardinal Robert Francis Prevost terpilih dalam proses konklaf yang berlangsung sejak 7 Mei 2025. Dia merupakan orang Amerika Serikat pertama yang menjadi Paus. 

    Kardinal Robert Francis Prevost akan menggunakan nama kepausan Paus Leo XIV. Dia terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025.

    Menag mengapresiasi Paus Leo XIV yang berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mendiang Paus Fransiskus. Menurut dia, banyak hal yang telah diukir oleh Paus Fransiskus dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.

    Selain Dokuman Persaudaraan Manusia yang ditandatangani bersama Grand Syekh Al Azhar pada 2019, Paus Fransiskus juga telah menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pada September 2024.

    Deklarasi ini lahir sebagai diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan. Deklarasi ini antara lain menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.

    “Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang,” kata Menag.

  • Wafatnya Paus Fransiskus Seperti Kehilangan Bapak

    Wafatnya Paus Fransiskus Seperti Kehilangan Bapak

    JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus.

    “Saya sedang kehilangan seorang tokoh yang namanya Paus Fransiskus. Karena apa? saya diberi tugas sama beliau (Paus Fransiskus) tapi di sini saya tidak cerita,” kata Megawati dalam sambutannya saat menghadiri Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di kawasan Jakarta Pusat, dilansir ANTARA, Kamis, 8 Mei.

    Megawati menyebut Paus Fransiskus seperti sosok ayah baginya. Namun, ia tak menceritakan tugas apa yang diberikan Paus kepadanya.

    “Jadi aduh, rasanya apa ya, (kepergian Paus) seperti kehilangan bapak sendiri,” jelasnya.

    Fransiskus, yang merupakan Paus Amerika Latin pertama, berpulang pada tanggal 21 April di kediamannya, Vatikan, pada usia 88 tahun.

     

    Presiden Kelima RI yang juga Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menghadiri penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di kawasan Jakarta Pusat, Kamis malam.

    Pantauan di lokasi, Megawati yang tampak mengenakan pakaian berwarna merah hadir didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP, M. Prananda Prabowo, dan sang istri Nancy Prananda.

    Kegiatan ini diikuti oleh 232 desa wisata dari berbagai kabupaten/kota yang dipimpin oleh kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia.

  • Paus Leo XIV, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Baru yang Suka Olahraga Tenis

    Paus Leo XIV, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Baru yang Suka Olahraga Tenis

    Jakarta

    Kardinal Robert Francis Prevost dengan nama kepausan Leo XIV terpilih menjadi paus baru untuk memimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan. Paus Leo XIV merupakan paus pertama asal Amerika Serikat.

    Paus Leo XIV mengikuti jejak pendahulunya, Paus Fransiskus. Tidak hanya dalam hal spiritual, tetapi juga dalam minatnya terhadap olahraga.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus mengungkapkan kesukaannya terhadap sepak bola dan dukungan seumur hidupnya terhadap klub Argentina San Lorenzo. Hal itu yang langsung menghubungkannya dengan jutaan penggemar di seluruh dunia.

    Pengabdiannya terhadap olahraga tersebut menjadi simbol sifatnya yang membumi selama bertahun-tahun sebagai Paus Agung. Sekarang, dengan Paus Leo XIV yang memimpin, olahraga yang berbeda dapat menjadi terkenal.

    Paus Leo XIV mengungkapkan kecintaannya pada hobi baru dan keinginannya untuk memainkannya lagi suatu hari nanti. Dalam sebuah wawancara, Paus Leo XIV berbagi kecintaannya pada tenis dan berharap bisa kembali menekuni olahraga tersebut.

    “Saya menganggap diri saya penggemar berat tenis. Sejak saya meninggalkan Peru, saya hanya punya sedikit kesempatan untuk berlatih, jadi saya tidak sabar untuk kembali ke lapangan,” terangnya yang dikutip dari BOLAVIP.

    Dunia tenis kini mengalihkan perhatiannya ke potensi hubungan Paus Leo XIV dengan olahraga tersebut. Dengan banyaknya pemain top yang berkompetisi dalam turnamen Italian Open, para penggemar penasaran untuk mengetahui siapa yang mungkin menjadi pemain favoritnya.

    Selain itu, muncul berbagai pertanyaan soal apakah Paus yang baru tersebut dapat tampil di acara tenis besar di masa mendatang.

    Paus Lain yang Punya Minat di Bidang Olahraga

    Selain Paus Fransiskus dan Paus Leo XIV, ada Paus Agung lainnya yang memiliki minat yang sama terhadap sepak bola. Paus Yohanes Paulus II dikenal sebagai penggemar berat olahraga tersebut di negara asalnya, Polandia.

    Menurut berbagai laporan, ia bahkan senang bermain sebagai penjaga gawang semasa mudanya.

    (sao/kna)

  • Paus Leo XIV Duduk di Takhta Suci, Israel PDKT Halus, tapi Kebijakan Trump Kena Semprot – Halaman all

    Paus Leo XIV Duduk di Takhta Suci, Israel PDKT Halus, tapi Kebijakan Trump Kena Semprot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gereja Katolik baru saja mengumumkan Paus baru, Paus Leo XIV, yang aslinya bernama Robert Prevost.

    Sontak hal ini menyita perhatian Israel untuk melakukan pendekatan.

    Pasalnya, hubungan antara Israel dan Vatikan memburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah insiden pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan dan perang penghancuran di Gaza.

    Seiring dengan hal itu, pendahulu Paus Leo, yakni Paus Fransiskus, menjadi semakin kritis terhadap perilaku Israel.

    Presiden Isaac Herzog mengucapkan selamat kepada Paus baru, dengan mengirimkan “ucapan selamat terhangat dari Kota Suci Yerusalem,” dikutip dari TimeofIsrael. 

    “Kami berharap dapat meningkatkan hubungan antara Israel dan Takhta Suci, dan memperkuat persahabatan antara orang Yahudi dan Kristen di Tanah Suci dan di seluruh dunia,” kata presiden, sambil mengungkapkan harapan, kepausannya akan “menjadi salah satu upaya membangun jembatan dan pemahaman antara semua agama dan masyarakat.”

    “Semoga kita dapat melihat kembalinya para sandera yang masih ditawan di Gaza dengan segera dan aman, serta era perdamaian baru di kawasan kita dan di seluruh dunia,” imbuh Herzog, dalam pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab.

    Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, bergabung dengan Herzog memberi ucapan selamat kepada Paus baru, dalam pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantornya.

    NETANYAHU – Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan Instagram-nya pada 10 Desember 2024 yang menuliskan terima kasih kepada pendukung Israel. Pada Kamis (20/2/2025), Netanyahu dikabarkan batal menghadiri upacara penerimaan 4 jenazah sandera hari ini karena diprotes warganya. (Instagram @b.netanyahu)

    “Saya mendoakan Paus pertama dari Amerika Serikat agar berhasil menumbuhkan harapan dan rekonsiliasi di antara semua agama,” kata Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    Dalam beberapa bulan menjelang kematiannya, Fransiskus dua kali mengecam “kekejaman” Israel di Gaza, dan mengecam “kesombongan penjajah” di “Ukraina” dan “Palestina,” yang melanggar tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.

    Kematiannya semakin menyoroti memburuknya hubungan, karena Israel menolak mengirimkan kepala negara atau perwakilan pemerintah ke pemakamannya, dan memilih hanya diwakili oleh duta besarnya di Vatikan.

    Sebaliknya, ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal saat masih menjabat pada tahun 2005, Israel mengutus presiden saat itu Moshe Katsav dan menteri luar negeri saat itu Silvan Shalom ke pemakamannya.

    Kementerian Luar Negeri juga mengisyaratkan keterbukaan untuk memperbaiki hubungan dengan Vatikan — yang baru-baru ini memburuk setelah menghapus unggahan media sosial yang menyampaikan belasungkawa atas kematian Fransiskus — dan menyampaikan ucapan selamat kepada pemimpin barunya pada hari Kamis.

    “Kami berharap dapat bekerja sama untuk lebih memperkuat hubungan antara negara Yahudi dan Takhta Suci,” demikian bunyi pernyataan tersebut, yang mengucapkan selamat kepada Paus Leo XIV dan “umat Katolik di seluruh dunia.”

    “Kami berharap dapat segera menyambut Anda di Tanah Suci,” tambahnya.

    Bergabung dengan para pemimpin Israel dalam memberi ucapan selamat kepada Paus baru, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik menyampaikan harapan, ia akan berkontribusi dalam memperkuat “warisan kerja sama antara Gereja Katolik dan orang-orang Yahudi.”

    “Selama beberapa dekade, hubungan antara Gereja Katolik dan komunitas Yahudi global terus menguat,” kata CEO ADL Jonathan Greenblatt.

    “Kami berharap Paus Leo XIV akan melanjutkan lintasan bersejarah ini – menolak antisemitisme dalam segala bentuknya, mempromosikan saling pengertian, dan menjunjung tinggi nilai-nilai bersama berupa perdamaian, kasih sayang, dan martabat manusia.”

    Paus Leo Kritik Trump?

    Paus Leo XIV diduga pernah memposting ulang unggahan media sosial yang mengkritik Wakil Presiden JD Vance dan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

    Pandangan ini yang sejalan dengan pendahulunya, Paus Fransiskus dan dapat menyebabkan ketegangan dengan Gedung Putih.

    Akun X yang tercantum atas nama Prevost tampaknya tidak secara pribadi menulis posting kritis tersebut, tetapi memposting ulang artikel dan tajuk berita dari orang lain.

    CNN Internasional telah menghubungi Vatikan, X, dan rekan Prevost, tetapi belum dapat mengonfirmasi secara independen, akun X tersebut terkait dengan Paus Leo XIV yang baru terpilih berasal dari Amerika.

    Trump mengatakan pada hari Kamis, ia “sangat gembira” mendengar berita tentang paus Amerika pertama.

    Tidak jelas apakah ia telah diberi tahu tentang unggahan media sosial yang tampaknya kritis itu, dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar tentang unggahan itu.

    Kantor Vance merujuk pada pernyataan yang dibuat wakil presiden sebelumnya, ketika ia mengunggah ucapan selamatnya pada X.

    Jejak Digital

    Adapun sebuah tulisan menyasar komentar masa lalu Vance yang menuduh kaum kiri jauh lebih peduli pada migran daripada warga negara Amerika, serta deportasi yang salah oleh pemerintahan Trump terhadap Kilmar Abrego Garcia, seorang imigran gelap yang tinggal di Maryland sebelum ia dikirim ke penjara Salvador.

    Pada tanggal 14 April, akun Prevost memposting ulang sebuah artikel mengenai Abrego Garcia dan sebuah tulisan yang ditulis oleh Uskup Pembantu Evelio Menjivar dari Washington, DC. 

    Uskup tersebut berpendapat: “Pemerintah federal telah melakukan kampanye ‘kejutan dan ketakutan’ berupa ancaman agresif dan operasi yang sangat kentara dengan legalitas yang dipertanyakan yang jauh melampaui sekadar ‘penegakan hukum’ imigrasi.”

    Seorang hakim telah memerintahkan pemerintahan Trump untuk memfasilitasi kepulangan Abrego Garcia ke AS

    Sebelumnya, pada 13 Februari, akun tersebut membagikan surat dari mantan Paus Fransiskus yang mengecam deportasi massal yang dilakukan pemerintahan Trump .

    Fransiskus secara khusus mengkritik deportasi terhadap mereka yang telah meninggalkan tanah air mereka karena kemiskinan, eksploitasi, dan penganiayaan, karena dianggap merusak martabat pria dan wanita.

    “Aturan hukum yang autentik diverifikasi justru dalam perlakuan bermartabat yang layak diterima semua orang, terutama yang termiskin dan paling terpinggirkan. Kebaikan umum yang sejati dipromosikan ketika masyarakat dan pemerintah, dengan kreativitas dan rasa hormat yang ketat terhadap hak-hak semua orang — seperti yang telah saya tegaskan pada banyak kesempatan — menyambut, melindungi, mempromosikan, dan mengintegrasikan yang paling rapuh, tidak terlindungi, dan rentan. Ini tidak menghalangi pengembangan kebijakan yang mengatur migrasi yang tertib dan legal,” tulis Fransiskus.

    Dalam unggahan media sosial lainnya pada tanggal 3 Februari, akun tersebut mengunggah ulang artikel lain yang terkait dengan pernyataan Vance dalam wawancara Fox News bulan Januari lalu, kaum ekstrem kiri tampaknya “membenci” warga negara Amerika dan mengutamakan kasih sayang dan perhatian kepada para migran di atas keluarga atau tetangga mereka sendiri .

    “Ada sebuah konsep lama – dan menurut saya konsep ini sangat Kristen – bahwa Anda mencintai keluarga Anda, lalu mencintai tetangga Anda, lalu mencintai komunitas Anda, lalu mencintai sesama warga negara di negara Anda sendiri, lalu setelah itu, Anda dapat fokus dan memprioritaskan seluruh dunia. Banyak kaum kiri ekstrem telah sepenuhnya membalikkan konsep itu,” kata Vance.

    “Mereka tampaknya membenci warga negara mereka sendiri dan lebih peduli dengan orang-orang di luar perbatasan mereka sendiri. Itu bukanlah cara yang tepat untuk menjalankan masyarakat,” lanjutnya.

    Artikel yang diunggah ulang oleh akun X, yang ditulis oleh Kat Armas untuk National Catholic Reporter, menyatakan pernyataan Vance “menggemakan konsep abad pertengahan yang dikenal sebagai ordo amoris — tata cara beramal” yang “memperkuat mitos bahwa beberapa orang lebih berhak mendapatkan perhatian kita daripada yang lain.”

    Judul beritanya berbunyi: “JD Vance salah: Yesus tidak meminta kita untuk menentukan peringkat kasih kita kepada orang lain.”

    Vance bertemu Paus Fransiskus di Italia beberapa jam sebelum kematiannya.

    Kritik tersebut juga meluas hingga kampanye presiden pertama Trump.

    Pada 2015, Prevost juga menerbitkan ulang opini yang ditulis oleh Kardinal Timothy Dolan yang berjudul: Mengapa retorika anti-imigran Donald Trump begitu bermasalah.

    Akun tersebut juga menyasar tokoh politik lainnya.

    Pada bulan November 2016, akun tersebut mengunggah ulang sebuah opini yang mengatakan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton “menjauhkan” para pemilih, termasuk Demokrat, karena “posisi aborsi yang ekstrem” dari partai tersebut.

    Akun tersebut tampaknya dibuat pada 2011, saat X masih bernama Twitter.

    Sebagian besar kiriman merupakan kiriman ulang berbagai artikel, bukan teks atau konten yang dibuat sendiri.

    Pada Kamis (8/5/2025) siang, akun tersebut memiliki kurang dari 800 pengikut, tetapi hingga pukul 5 sore, jumlah pengikutnya telah bertambah menjadi lebih dari 232 ribu pengikut.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)