Tag: Paus Fransiskus

  • Ini Kelompok yang Berisiko Terkena Pneumonia Akibat Virus Influenza – Halaman all

    Ini Kelompok yang Berisiko Terkena Pneumonia Akibat Virus Influenza – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia infeksi paru-paru yang berbahaya dan patut diwaspadai.
    Kondisi ini dialami juga oleh sosok kenamaan dunia seperti, Paus Fransiskus, aktris Meteor Garden, Barbie Hsu yang diberitakan meninggal dunia.

    Teranyar adalah Val Kilmer pemeran Batman yang juga tutup usia karena Pneumonia.

    Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang menimbulkan komplikasi pneumonia bahkan kematian.

    Karena itu, Dokter Spesialis Paru, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P. (K) menekankan, influenza bukanlah penyakit sesaat atau musiman, tapi terjadi sepanjang waktu.

    “Memang peningkatan kasusnya terjadi di akhir tahun, karena virus influenza sangat stabil di udara yang dingin dengan kelembapan yang rendah,” ujar dia Live Instagram kalbefarma belum lama ini.

    Prof. Erlina menjelaskan, meskipun kelembapan udara di Indonesia termasuk tinggi, namun peningkatan influenza juga terjadi di Indonesia.

    Sebab, banyak wilayah yang memiliki sirkulasi udara kurang baik dan ventilasi ruangan tidak baik.

    Selain itu, mobilisasi manusia sangat tinggi, terutama di kota besar dan libur Lebaran.

    Pasalnya jika terdapat satu orang terserang influenza di dalam ruangan, proses penularan terhadap orang di sekitarnya akan mudah.

    Penularan influenza dengan droplet atau percikan pernapasan melalui cairan dari hidung atau mulut, yaitu batuk, bersin, atau pilek.

    Influenza kerap kali disalah artikan dengan common cold atau flu biasa ini.

    Padahal, gejala flu yaitu hidung berair, tersumbat, bersin, pilek, batuk, yang tidak terlalu berat; kadang-kadang disertai dengan demam ringan.

    Flu dapat sembuh dengan sendirinya atau self limiting disease.

    Sedangkan influenza, biasanya pasien mengalami demam yang lebih tinggi dan batuk yang lebih berat dibandingkan dengan common cold.

    Juga ada nyeri tenggorokan, pilek, nyeri otot, dan lain sebagainya.

    Selain itu, influenza memiliki komplikasi yang cukup menjadi perhatian karena menjadi berat, yaitu pneumonia.

    Secara umum, semua orang bisa tertular influenza, tetapi ada kelompok tertentu yang mudah tertular dan biasanya menjadi berat gejalanya.

    Satu adalah lansia, usia di atas 60 atau 65 tahun, karena lansia ini sistem imunnya sudah mulai turun. Jadi kemampuan sistem imunitas tidak cukup optimal untuk menangkal penyakit.

    Kemudian anak-anak yang usia di bawah 5 tahun, terutama anak di bawah 2 tahun, mudah sekali terserang influenza.

    “Kalau orang tua tadi sistem imunnya sudah mulai menurun, pada anak-anak sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna atau masih dalam proses improvement. Kelompok lain, ibu hamil, orang-orang dengan komorbid (asma, PPOK, hipertensi, diabetes, atau berbagai komorbid lainnya). Lebih hati-hati lagi kalau sudah tua dan punya lebih dari dua komorbid,” jelasnya.

    Influenza ringan dapat sembuh sendiri dengan cukup istirahat, makan makanan yang bergizi seimbang, dan konsumsi obat-obatan yang mengurangi gejala.

    Namun, apabila mengalami influenza berat dan tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi, yaitu bronchitis, pneumonia, bahkan terjadi penurunan kesadaran.

    Kondisi ini membutuhkan perawatan di rumah sakit. Prof. Erlina menekankan pentingnya menjaga diri dengan melakukan berbagai upaya pencegahan atau preventif, karena virus ada di mana-mana dan kondisi lingkungan tidak dapat dikendalikan.

    Dalam hal ini, manusia dapat mengendalikan atau mengontrol diri sendiri agar sistem imun lebih kuat melawan virus.

    Menjaga sistem imun dengan healthy lifestyle, dengan perilaku hidup yang sehat.

    Pertama, menjaga nutrisi harus seimbang, bahwa karbohidrat dibandingkan dengan protein, vitamin, dan mineral itu cukup porsinya. 

    Selain nutrisi yang seimbang, manusia perlu istirahat untuk regenerasi atau memperbaiki sel-sel yang rusak. Istirahat pada waktu tidur, jangan bergadang.

    ” Kemudian, berolahraga yang bisa ditoleransi, bukan high impact yang membuat kelelahan, selama 2—3 kali seminggu secara teratur. Kemudian, mengelola stres agar stres tidak berkepanjangan, dan berhenti merokok,” tutur Prof. Erlina.

    Ia menambahkan, vitamin dan mineral berfungsi sebagai antioksidan untuk menangani inflamasi atau peradangan yang disebabkan oleh virus. Antioksidan ada dalam vitamin C, vitamin E, vitamin B.

    Begitu juga dengan mineral, mulai dari magnesium, kalsium, kalium, zinc, selenium, dan lainnya. Baik vitamin maupun mineral, dapat melindungi sel-sel tubuh yang diserang oleh virus atau toxic yang berasal dari virus. 

    Vitamin dan mineral bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Namun, jika tidak cukup, sebaiknya dilengkapi dengan konsumsi multivitamin.

    “Ada baiknya kita mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral. Suplemen ini merupakan tambahan dalam kondisi kita tidak tahu kurang vitamin atau nutrisi atau asupan kurang bagus,” tutur Prof. Erlina.

     

  • Kapolri Dapat Penghargaan dari Presiden Timor Leste

    Kapolri Dapat Penghargaan dari Presiden Timor Leste

    Kapolri Dapat Penghargaan dari Presiden Timor Leste
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (
    Kapolri
    ) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapat penghargaan Tingkat Insignia dalam Ordo
    Timor Leste
    dari Presiden Republik Demokratik Timor Leste, José Manuel Ramos-Horta.
    Penghargaan itu diumumkan dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL) di Halaman Istana Perdana Menteri Timor Leste, Dili, Timor Leste, Kamis (27/3/2025).
    Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Y.M. Maun Bot Kayrala Xanana Gusmao. Sementara itu, Kapolri diwakili oleh Kadivhubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti.
    Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas upaya nyata Kapolri dalam mempererat kerja sama strategis antara Polri dan PNTL.
    “Ini adalah bentuk kehormatan yang luar biasa. Penghargaan ini mencerminkan eratnya hubungan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya dalam konteks kerja sama keamanan regional,” kata Trunoyudo dalam keterangannya, Jumat (28/3/2025)
    “Kapolri dinilai berhasil membangun fondasi kerja sama yang kuat, mulai dari penanggulangan kejahatan lintas batas, peningkatan kapasitas personel PNTL, hingga dukungan keamanan pada kunjungan Paus Fransiskus tahun lalu,” ujarnya lagi.
    Selain itu, Trunoyodo mengatakan, penghargaan ini juga menegaskan sinergi antar penegak hukum di kawasan Asia Tenggara sangat penting dalam menjaga stabilitas dan ketertiban.
    Dia pun berharap kerja sama ini terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi kedua negara.
    “Ini bukan hanya apresiasi untuk Kapolri secara pribadi, tapi juga pengakuan atas peran institusi Polri dalam menjaga stabilitas kawasan bersama PNTL,” kata Trunoyodo.
    Sebagai informasi, Ordo Timor Leste sendiri merupakan tanda kehormatan tertinggi yang diberikan kepada individu yang dianggap berjasa besar bagi rakyat dan negara Timor Leste, baik dari dalam maupun luar negeri.
    Pemerintah Timor Leste memberikan penghargaan Ordo Timor Leste kepada Kapolri sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan bilateral kepolisian antarnegara kedua negara.
    Nantinya, medali dan dokumen penghargaan akan diserahkan oleh Kepolisian Nasional Timor Leste secara langsung di Mabes Polri, Jakarta, dalam waktu dekat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim Medis Bicara Momen Kritis Paus Fransiskus di Ambang Kematian

    Tim Medis Bicara Momen Kritis Paus Fransiskus di Ambang Kematian

    Jakarta

    Sebelum akhirnya berangsur pulih dan bisa meninggalkan rumah sakit, Paus Fransiskus sempat mengalami kritis. Staf medis yang merawat Paus bahkan saat itu mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan ventilator, sebagai satu-satunya alat yang menopang Paus bertahan, agar bisa meninggal dengan tenang.

    Paus yang berusia 88 tahun itu dirawat di rumah sakit karena penyakit pernapasan yang sudah berlangsung lama.

    Profesor Sergio Alfieri berbicara dalam surat kabar Italia Corriere della Sera, momen paling kritis Paus terjadi pada 28 Februari ketika ia terkena krisis pernapasan dan menghirup muntahannya sendiri.

    “Kami harus memilih apakah akan menghentikan dan membiarkannya pergi atau memaksanya dan mencoba dengan semua obat dan terapi yang mungkin, dengan risiko yang sangat tinggi merusak organ lain. Dan pada akhirnya, kami mengambil jalan ini,” kata Alfieri, dikutip dari Reuters.

    Alfieri, yang memimpin tim di rumah sakit Gemelli di Roma, mengatakan keputusan untuk melanjutkan perawatan dibuat oleh perawat Fransiskus.

    “Bapa Suci selalu memutuskan. Ia mendelegasikan semua jenis pilihan perawatan kesehatan kepada Massimiliano Strappetti, asisten perawatan kesehatan pribadinya yang sangat memahami keinginan Paus.”

    Ia dilaporkan mengatakan kepada Alfieri: “Coba saja semuanya, kami tidak akan menyerah. Itulah yang kami semua pikirkan juga. Dan tidak ada yang menyerah.”

    Fransiskus meninggalkan rumah sakit pada 23 Maret setelah 38 hari dirawat di rumah sakit, hari terlama dari empat hari perawatannya sejak terpilih sebagai paus 12 tahun lalu. Paus mengalami sejumlah krisis pernapasan selama dirawat di rumah sakit, dengan Alfieri sebelumnya mengatakan dua di antaranya membahayakan nyawa Paus.

    Selama dirawat, Vatikan memberikan informasi terperinci yang belum pernah ada sebelumnya tentang kondisi Fransiskus.

    Alfieri mengatakan ini adalah keputusan Paus dan buletin Vatikan disiapkan oleh tim medis dengan beberapa tambahan dari sekretaris pribadi Fransiskus.

    “Sejak hari pertama, ia meminta kami untuk mengatakan yang sebenarnya dan ia ingin kami mengatakan yang sebenarnya tentang kondisinya. Tidak ada yang pernah diubah atau dihilangkan.”

    Fransiskus telah kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta, di mana ia akan menerima perawatan termasuk fisioterapi terkait mobilitas dan pernapasan, terutama untuk pemulihan suara, dan terlibat dalam doa pribadi, menurut Vatikan.

    Dokter juga menyarankan Paus untuk mendapatkan bantuan medis 24 jam, termasuk terapi oksigen, jika terjadi keadaan darurat.

    Paus akan kembali bekerja secara bertahap. Ia telah menunjukkan tekad untuk melanjutkan jabatannya, dengan melanjutkan beberapa tugas dan menandatangani dokumen.

    Ia dijadwalkan untuk menyambut Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris untuk kunjungan kenegaraan ke Tahta Suci bulan depan, namun Istana Buckingham mengumumkan pada hari Selasa bahwa perjalanan tersebut telah ditunda.

    (naf/kna)

  • Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta Beri Penghargaan untuk Kapolri

    Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta Beri Penghargaan untuk Kapolri

    Bisnis.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima penghargaan Tingkat Insignia dalam Ordo Timor Leste dari Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Jose Manuel Ramos-Horta.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan bahwa penghargaan itu merupakan bentuk pengakuan atas upaya nyata Kapolri, dalam mempererat kerja sama strategis antara Polri dan Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL).

    “Penghargaan itu mencerminkan hubungan yang erat antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya dalam konteks kerja sama keamanan regional, karena Kapolri dinilai berhasil membangun pondasi kerja sama yang kuat, mulai dari penanggulangan kejahatan lintas batas, peningkatan kapasitas personel PNTL, hingga dukungan keamanan pada kunjungan Paus Fransiskus tahun lalu,” kata Trunoyudo dilansir dari Antara, Jumat (28/3/2025).

    Trunoyudo menjelaskan penghargaan tersebut diumumkan dalam momen upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 PNTL, yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Y.M Maun Bot Kayrala Xanana Gusmao.

    Acara yang digelar di halaman Istana Perdana Menteri Timor Leste, di Dili itu dilakukan dengan penuh penghormatan dan nuansa persahabatan antarbangsa.

    Kapolri yang diwakili oleh Kadivhubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti, ikut dalam dua kegiatan resmi, termasuk pada peringatan ulang tahun PNTL.

    Trunoyudo menambahkan medali dan dokumen penghargaan akan diserahkan secara langsung di Mabes Polri, Jakarta, oleh Kepala Kepolisian Nasional Timor Leste, yang dijadwalkan melakukan kunjungan resmi dalam waktu dekat.

    “Ini bukan hanya apresiasi untuk Kapolri secara pribadi, tapi juga pengakuan atas peran institusi Polri dalam menjaga stabilitas kawasan bersama PNTL dan kami berharap kerja sama ini terus tumbuh, serta memberikan manfaat bagi kedua negara,” ujar dia.

    Dia juga menekankan, penghargaan itu juga menegaskan bahwa sinergi antar penegak hukum di kawasan Asia Tenggara sangat penting dalam menjaga stabilitas dan ketertiban, terutama di wilayah perbatasan yang memiliki potensi rawan terhadap kejahatan lintas negara.

    Ordo Timor Leste merupakan tanda kehormatan tertinggi yang diberikan kepada individu yang dianggap berjasa besar bagi rakyat dan negara tersebut, baik dari dalam maupun luar negeri.

  • Krisis Telur di AS, Sampai Harus Impor dari Negara Lain

    Krisis Telur di AS, Sampai Harus Impor dari Negara Lain

    Rangkuman Dunia Hari Ini sudah kami siapkan agar Anda lebih mudah mengikuti perkembangan berita.

    Edisi Selasa, 26 Maret 2025 kami awali dari Amerika Serikat.

    Kelangkaan telur Amerika

    Krisis telur di Amerika Serikat masih berlangsung, hingga berusaha untuk mengimpor telur dari Korea Selatan, Turki, dan Brasil.

    Harga telur naik 65 persen dalam setahun terakhir di Amerika Serikat, dan diproyeksikan akan naik lagi sebesar 41 persen pada tahun 2025.

    Saking langkanya telur, warga Amerika bahkan harus menyelundupkannya dari Meksiko.

    Krisis telur tersebut terjadi akibat flu burung yang memaksa para petani untuk membunuh jutaan ayam di Amerika Serikat selama tiga tahun terakhir.

    Krisis telur juga sempat terjadi di Melbourne, yang juga berdampak bagi warga diaspora Indonesia, terutama yang memiliki bisnis kue dan roti.

    Paus Fransiskus sempat hampir meninggal

    Paus Fransiskus hampir meninggal saat ia berjuang selama 38 hari melawan pneumonia di rumah sakit, demikian pengakuan Dr Sergio Alfieri dari rumah sakit Gernelli di Roma.

    “Kami harus memilih apakah akan berhenti di situ dan melepaskannya, atau terus maju dan mengupayakan kesembuhan dengan segala obat dan terapi yang memungkinkan,” katanya.

    Dr Sergio mengatakan mereka akhirnya menempuh jalan pengobatan meski ada “risiko kerusakan organ yang tinggi.”

    Paus Fransiskus, 88 tahun, kembali ke Vatikan pada hari Minggu setelah melalui krisis kesehatan paling serius dalam 12 tahun kariernya.

    Sutradara ‘No Other Land’ dibebaskan

    Hamdan Ballal, sutradara film dokumenter tentang konflik Israel-Palestina yang memenangkan Oscar sudah dibebaskan dari tahanan.

    Hamdan yang menyutradarai film No Other Land mengatakan ia diserang pemukim Israel di desanya setelah merekam mereka menyerang rumah tetangga.

    “Saya hanya menunggu di luar, jika ada pemukim atau tentara yang menyerang rumah saya,” katanya kepada Reuters setelah dibebaskan dari tahanan polisi.

    Hamdan mengatakan pemukim itu memukul kepalanya hingga ia terjatuh ke tanah, dan mulai menendang kepalanya seperti “bola sepak.”

    Militer Israel tidak segera menanggapi klaim bahwa Ballal dipukuli oleh tentara.

    Direktur eksekutif Samsung Electronics tutup usia

    Han Jong-hee, salah satu direktur eksekutif Samsung Electronics meninggal dunia di usia 63 tahun karena serangan jantung.

    Ia diangkat menjadi wakil ketua dan CEO pada tahun 2022 dan juga bertanggung jawab atas bisnis elektronik konsumen dan seluler.

    Menyusul kematiannya, Jun Young-hyun diangkat untuk menggantikan posisinya, di saat Samsung Electronics tengah merombak bisnis chip dengan kinerja yang kurang baik, serta mengatasi ketidakpastian perdagangan.

    Meskipun Samsung telah merebut kembali posisinya sebagai produsen chip memori terbesar di dunia pada tahun 2024, perusahaan tersebut sempat terpuruk karena pendapatan yang rendah dan harga saham yang merosot dalam beberapa kuartal terakhir.

    Lihat juga Video Krisis Telur AS Gara-gara Flu Burung Berimbas ke Brasil

  • Raja Charles III Tunda Jenguk Paus Fransiskus, Harap Segera Pulih

    Raja Charles III Tunda Jenguk Paus Fransiskus, Harap Segera Pulih

    Roma

    Raja Charles III dan Ratu Camilla batal menjenguk Paus Fransiskus di Vatikan pada awal April nanti. Penundakan itu berdasarkan kesepakatan bersama menyusul saran medis dari dokter yang merawat Paus Fransiskus.

    “Saran medis kini menunjukkan bahwa Paus Fransiskus akan mendapat manfaat dari periode istirahat dan pemulihan yang lebih lama. Yang Mulia menyampaikan harapan terbaik mereka kepada Paus untuk pemulihannya dan berharap dapat mengunjunginya di Tahta Suci, setelah ia pulih,” kata sebuah pernyataan Istana Inggris seperti dilansir AFP, Rabu (26/3/2025).

    Paus Fransiskus yang kini berusia 88 tahun masuk ke rumah sakit pada 14 Februari karena infeksi pernapasan parah. Kondisi ini menjadi krisis kesehatan paling serius selama 12 tahun masa kepausannya.

    Setelah dirawat selama 5 minggu, Paus Fransiskus diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit Gemelli Roma. Pihak dokter mengatakan Paus Fransiskus masih butuh banyak waktu untuk sembuh sepenuhnya.

    Dokter juga sudah memberikan Paus waktu istirahat selama dua bulan di Vatikan. Setelah keluar dari RS, Paus langsung mendesak Israel agar berhenti menyerang jalur Gaza.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza – Halaman all

    Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus sudah meninggalkan Rumah Sakit Gemelli Roma setelah lima minggu menjalani perawatan akibat pneumonia.

    Dilansir dari Reuters dan AFP, Senin (24/3/2025), Paus Fransiskus tampil di depan publik untuk pertama kalinya pada Minggu (24/3/2025).

    Ia melambaikan tangan kepada para simpatisan saat meninggalkan rumah sakit.

    Paus yang kini berusia 88 tahun masuk rumah sakit pada 14 Februari karena infeksi pernapasan parah.

    Kondisi ini menjadi salah satu krisis kesehatan paling serius selama 12 tahun masa kepausannya.

    Mobil yang membawanya meninggalkan rumah sakit dikawal oleh konvoi kendaraan polisi menuju Basilika Santa Maria Maggiore.

    Para dokter menyatakan Paus masih membutuhkan waktu untuk pemulihan penuh dan telah diberikan waktu istirahat selama dua bulan di Vatikan.

    Saat meninggalkan rumah sakit, Paus Fransiskus tampak tersenyum dan melambaikan tangan dari kursi roda.

    Wajahnya terlihat bengkak, dan suaranya terdengar lemah saat ia berterima kasih kepada para simpatisan yang hadir.

    Kerumunan yang menunggunya meneriakkan namanya, “Fransiskus, Fransiskus, Fransiskus.”

    Selama masa perawatan, Paus hanya sekali terlihat oleh publik dalam sebuah foto yang dirilis Vatikan.

    Kini, ia sudah tidak lagi menggunakan masker oksigen, tetapi masih memakai selang kecil di bawah hidungnya untuk membantu pernapasan.

    Tak lama setelah keluar dari rumah sakit, Paus Fransiskus menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza.

    Dalam doa Angelus-nya, ia menyatakan kesedihannya atas eskalasi kekerasan yang kembali terjadi.

    “Saya sedih dengan dimulainya kembali pemboman Israel yang intens di Jalur Gaza, dengan begitu banyak kematian dan cedera,” ujar Paus.

    Ia meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan gencatan senjata yang pasti segera tercapai.

    “Saya meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan keberanian untuk melanjutkan dialog, sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang definitif tercapai,” tambahnya.

    Paus juga menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk dan mendesak komunitas internasional untuk bertindak.

    “Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekali lagi sangat serius dan membutuhkan komitmen mendesak dari pihak-pihak yang berkonflik serta komunitas internasional,” tegasnya.

    Pada Minggu (23/3/2025), Paus Fransiskus muncul di jendela rumah sakit untuk menyapa lebih dari 3.000 simpatisan.

    Banyak dari mereka membawa bunga dan poster bertuliskan “selamat datang di rumah.”

    Dalam pesannya, Paus kembali menekankan pentingnya perdamaian dan penghentian kekerasan.

    Ia juga menyampaikan rasa syukur atas langkah-langkah menuju perdamaian di Kaukasus Selatan, khususnya antara Armenia dan Azerbaijan.

    “Semoga ini menjadi tanda harapan bahwa konflik lain juga dapat menemukan jalan resolusi melalui dialog dan niat baik,” ungkapnya.

    Sebelum mengakhiri pesannya, Paus mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi perdamaian di berbagai belahan dunia, termasuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo.

    Di akhir pesannya, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendoakannya selama masa pemulihan.

    “Saya merasakan kedekatan Anda,” katanya dengan penuh kehangatan, seraya memastikan bahwa ia juga terus mendoakan mereka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kala Paus Keluar RS Langsung Desak Israel Berhenti Serang Gaza

    Kala Paus Keluar RS Langsung Desak Israel Berhenti Serang Gaza

    Jakarta

    Paus Fransiskus sudah meninggalkan Rumah Sakit Gemelli Roma usai dirawat selama 5 minggu karena pneumonia. Setelah keluar dari RS, Paus langsung mendesak Israel agar berhenti meluncurkan serangan ke jalur Gaza.

    Dilansir dari kantor berita luar negeri, Reuters dan AFP, Senin (24/3/2025), Paus Fransiskus tampil untuk pertama kalinya di depan publik pada Minggu (24/03). Paus melambaikan tangan kepada para simpatisan saat meninggalkan rumah sakit.

    Paus Fransiskus yang kini berusia 88 tahun masuk ke rumah sakit pada 14 Februari karena infeksi pernapasan parah. Kondisi ini menjadi krisis kesehatan paling serius selama 12 tahun masa kepausannya.

    Mobil yang membawa Paus Fransiskus meninggalkan rumah sakit pada Minggu siang waktu setempat diiringi konvoi kendaraan polisi menuju Basilika Santa Maria Maggiore.

    Pihak dokter mengatakan Paus Fransiskus masih butuh banyak waktu untuk sembuh sepenuhnya. Dokter juga sudah memberikan Paus waktu istirahat selama dua bulan di Vatikan.

    Menggunakan kursi roda, Paus Fransiskus tersenyum dan melambaikan tangan kepada simpatisan saat meninggalkan rumah sakit. Wajahnya tampak bengkak dan muncul beberapa saat, berbicara sebentar dengan suara lemah untuk berterima kasih kepada simpatisan yang hadir.

    Paus Fransiskus kini tak lagi menggunakan masker oksigen. Tapi dia terlihat menggunakan selang kecil di bawah hidungnya untuk mendapatkan oksigen saat bepergian dengan mobilnya.

    Pada saat Paus Fransiskus meninggalkan rumah sakit, kerumunan simpatisan memanggilnya dan meneriakkan “Fransiskus, Fransiskus, Fransiskus”.

    Paus Fransiskus Serukan Israel Setop Serang Gaza

    Paus Fransiskus menyerukan Israel untuk segera menghentikan serangan di jalur Gaza. Paus Fransiskus menyebut dirinya sedih dengan serangan yang dilakukan Israel.

    “Saya sedih dengan dimulainya kembali pemboman Israel yang intens di Jalur Gaza, dengan begitu banyak kematian dan cedera,” tulis Paus Fransiskus dalam doa Angelus-nya.

    Paus Fransiskus sendiri baru keluar dari rumah sakit setelah lima minggu dirawat karena pneumonia yang dideritanya. Dia meminta untuk pembebasan sandera dan memulai kembali gencatan senjata yang pasti.

    “Saya meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan keberanian untuk melanjutkan dialog sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang definitif tercapai,” ujarnya.

    Paus menilai situasi kemanusiaan di jalur Gaza sangat memprihatinkan. Paus Fransiskus menyebut diperlukan komitmen mendesak dari pihak-pihak bertikai dan masyarakat internasional.

    “Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekali lagi sangat serius dan membutuhkan komitmen mendesak dari pihak-pihak yang berkonflik dan komunitas internasional,” imbuhnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Paus Fransiskus Akhirnya Tinggalkan RS Setelah Sebulan Dirawat

    Paus Fransiskus Akhirnya Tinggalkan RS Setelah Sebulan Dirawat

    Paus Fransiskus Akhirnya Tinggalkan RS Setelah Sebulan Dirawat

  • Paus Fransiskus Tinggalkan RS pada Minggu 23 Maret 2025 Usai Lebih dari Sebulan Dirawat – Page 3

    Paus Fransiskus Tinggalkan RS pada Minggu 23 Maret 2025 Usai Lebih dari Sebulan Dirawat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Paus Fransiskus boleh kembali ke kediamannya pada Minggu 23 Maret 2025 waktu setempat setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit selama lebih dari sebulan akibat pneumonia ganda.

    Kabar kembalinya Paus Fransiskus ke rumah tersebut disampaikan dokter utama yang mengawasi perawatan pemimpin Gereja Katholik itu, Dr Sergio Alfieri.

    “Kabar baik yang ditunggu dunia dan semua orang adalah besok Bapa Suci sudah boleh pulang. Besok (Minggu 23 Maret 2025), Bapa Suci akan kembali ke Santa Marta,” ujar Alfieri kepada wartawan pada Sabtu malam 22 Maret 2025 waktu setempat, melansir Antara, Senin (24/3/2025).

    Menurut laporan Vatican News, keputusan untuk memperbolehkan Paus pulang diambil karena kondisi kesehatannya terus membaik secara signifikan dan cepat, sehingga prognosisnya telah dicabut.

    “Ketika Paus Fransiskus dirawat pada 14 Februari, ia mengalami insufisiensi (gagal pernafasan) pernapasan akut akibat infeksi polimikroba yang menyebabkan pneumonia bilateral. Kondisi ini memerlukan kombinasi perawatan farmakologis,” papar Alfieri.

    Menanggapi pertanyaan wartawan, Alfieri memastikan, pneumonia bilateral yang diderita Paus telah berhasil diatasi, meskipun pemulihan total masih memerlukan waktu.

    “Sebagai bagian dari proses pemulihan, Paus telah diresepkan masa pemulihan setidaknya dua bulan, di mana ia akan mendapatkan perawatan medis serta istirahat yang cukup,” papar dia, dikutip dari Anadolu.

     

    Paus Fransiskus akhirnya terlihat oleh publik untuk pertama kalinya sejak dirawat di Gemelli Hospital pada 14 Februari lalu. Dari balkon rumah sakit, ia melambaikan tangan kepada para jemaat dan bahkan menunjuk seorang wanita yang membawa bunga kunin…