Tag: Paus Fransiskus

  • Paus Fransiskus Berterima Kasih ke Tim Dokter yang Selamatkan Hidupnya

    Paus Fransiskus Berterima Kasih ke Tim Dokter yang Selamatkan Hidupnya

    JAKARTA – Paus Fransiskus menyampaikan terima kasih kepada anggota tim medis yang menyelamatkan hidupnya selama lima minggu dirawat di rumah sakit karena pneumonia ganda yang serius.

    Paus berusia 88 tahun itu secara bertahap membuat lebih banyak penampilan publik saat ia pulih dari krisis kesehatan terbesar dalam 12 tahun masa jabatannya.

    Pada Rabu, 16 April pagi, Paus bertemu dengan sekitar 70 dokter dan staf dari Rumah Sakit Gemelli Roma, tempat ia dirawat selama 38 hari.

    “Terima kasih atas pelayananmu di rumah sakit,” kata Paus dengan suara lembut dan serak.

    “Bagus sekali. Teruslah seperti ini,” katanya dilansir Reuters.

    Seperti saat tampil di depan publik terakhirnyapada Minggu, Paus tidak menggunakan oksigen.

    Tim medis Paus telah mendesaknya untuk beristirahat selama dua bulan setelah meninggalkan rumah sakit agar tubuhnya pulih sepenuhnya.

    Fransiskus awalnya tidak terlihat setelah kembali ke rumah tetapi sekarang telah beberapa kali tampil di depan publik.

    Vatikan pada Kamis akan memulai musim liburan tersibuknya, dengan enam perayaan keagamaan dalam empat hari, termasuk Paskah, hari raya Kristen terpenting pada Minggu.

    Masih belum diketahui seberapa banyak Paus akan berpartisipasi dalam acara-acara tersebut.

    Vatikan telah menugaskan para kardinal senior untuk memimpin setiap perayaan menggantikan Paus.

  • Kunjungi Hasto Kristiyanto di Rutan KPK, Kardinal Suharyo Bahas Doa Keberanian

    Kunjungi Hasto Kristiyanto di Rutan KPK, Kardinal Suharyo Bahas Doa Keberanian

    PIKIRAN RAKYAT – Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengunjungi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 14 April 2025. Selain Hasto, Kardinal juga menjenguk umat Katolik lainnya yang sedang menjalani masa tahanan.

    “Alasannya adalah, itu tanggung jawab saya, salah satu tanggung jawab saya untuk selalu memperhatikan saudari-saudara kita yang dalam keadaan sulit. Berada di dalam tahanan pasti keadaannya sulit,” ujar Kardinal Suharyo di Rutan KPK.

    Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati putusan majelis hakim yang menolak eksepsinya.

    Dalam kunjungannya, Kardinal Suharyo berdiskusi dengan Hasto mengenai sebuah doa yang diambil dari Kisah Para Rasul. Ia menyebut, doa itu berbeda karena tidak meminta pembebasan dari kesulitan, melainkan memohon keberanian untuk terus menyampaikan firman Tuhan.

    “Apapun keadaannya ujungnya ada di sana. Maka ketika doanya ditutup, yang dimohon itu bukan dibebaskan dari kesulitan tetapi keberanian untuk terus mewartakan firman dan itu berarti mewartakan kebenaran,” katanya.

    Kardinal juga mengungkapkan bahwa selama ditahan, Hasto menjalani puasa ekstrem selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan minum.

    “Salah satu yang boleh dikatakan ekstrim adalah menjalankan puasa 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum,” jelasnya.

    Tiru Paus Fransiskus

    Kunjungan ini, menurut Kardinal Suharyo, bukan karena kedekatan pribadi, melainkan bagian dari tanggung jawab moral dan spiritualnya sebagai pemimpin Gereja Katolik di Jakarta. Ia juga mencontohkan Paus Fransiskus yang rutin mengunjungi penjara menjelang Paskah.

    “Berada di dalam tahanan pasti keadaannya sulit. Dan itu bukan hanya saya, tetapi saya mengikuti Paus Fransiskus. Coba kita lihat, kalau kenal dengan Paus Fransiskus, ketika masih sehat, kalau masa-masa Paskah begini, pada hari Kamis nanti, beliau selalu datang ke penjara,” tambahnya.

    Terkait kondisi Hasto, Kardinal menyebut Hasto menjalani masa penahanannya seperti masa retret. Ia mengisi waktu dengan berdoa, membaca kitab suci, berolahraga, dan menulis refleksi.

    “Mas Hasto sangat senang karena beliau hadir dapat membuat suasana di dalam rumah ini, rumah tahanan ini hidup. Jadi tidak suram tetapi hidup, gembira karena saling mendukung di dalam keterbatasan ini,” tutur Kardinal Suharyo.

    “Yang ditemukan oleh Pak Hasto di dalam rumah tahanan ini, menemukan waktu untuk berdoa, menemukan waktu untuk berdiskusi, dan menulis refleksi-refleksi yang buah-buah dari peristiwa ini,” lanjutnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Remaja Menghabisi Orangtuanya karena Ingin Bunuh Trump

    Remaja Menghabisi Orangtuanya karena Ingin Bunuh Trump

    Selamat hari Senin!

    Saatnya menyimak sejumlah rangkuman informasi utama dari berbagai negara dalam Dunia Hari Ini, edisi 14 April 2025.

    Membunuh orangtua karena ingin bunuh Trump

    Nikita Casap, usia 17 tahun, didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama, pencurian, dan kejahatan lainnya atas kematian ibunya, Tatiana Casap, dan ayah tirinya, Donald Mayer.

    Pihak berwenang menuduh remaja Wisconsin itu menembak mati kedua orangtuanya di rumah mereka pada bulan Februari. Ia juga diketahui tinggal bersama mayat mereka yang membusuk selama berminggu-minggu, kemudian melarikan diri dengan uang tunai senilai $14.000, serta paspor, dan seekor anjing.

    Pemerintah federal menuduh Nikita merencanakan pembunuhan orang tuanya untuk mendapatkan uang agar bisa membunuh Presiden Donald Trump dan menggulingkan pemerintahannya.

    Nikita juga diketahui membeli pesawat nirawak dan bahan peledak, serta membagikan rencananya kepada orang lain, termasuk seorang penutur bahasa Rusia, serta menulis rencananya dalam manifesto antisemit tiga halaman yang memuji Adolf Hitler.

    Paus Fransiskus muncul pada misa Minggu Palma di Vatikan

    Paus Fransiskus tampil secara tak terduga pada Misa Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus, kurang dari sebulan setelah keluar dari rumah sakit, setelah berjuang melawan pneumonia selama lima minggu.

    Paus terlihat di kursi roda sambil tersenyum, melambaikan tangan, dan berbincang dengan kardinal lain, dan untuk pertama kalinya, terlihat tanpa selang oksigen.

    “Selamat Minggu Palma, Selamat Pekan Suci,” kata Paus kepada lebih dari 20.000 umat beriman yang sudah berkumpul, sebelum kembali ke dalam Vatikan, dan sesekali berhenti untuk berbicara dengan umat, termasuk sekelompok biarawati.

    Paus juga menyampaikan pesan hari Minggu kepada para pengikut Gereja Katolik.

    “Kita semua punya kesedihan, baik fisik maupun moral, dan iman membantu kita untuk tidak menyerah pada keputusasaan, tidak menutup diri dalam kepahitan, tetapi menghadapinya, merasa diliputi, seperti Yesus, oleh pelukan penuh belas kasih dan pemeliharaan dari Bapa,” kata Paus dalam pesan yang disebarkan oleh Kantor Pers Takhta Suci.

    Puluhan warga Ukraina tewas dalam serangan Rusia

    Pejabat Ukraina mengatakan 34 orang tewas dan lebih dari 110 orang cedera dalam serangan rudal Rusia di Sumy, kota yang sudah jadi sasaran militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

    Dua rudal balistik, yang oleh pejabat disebut sebagai serangan paling mematikan di Ukraina tahun ini, menghantam jantung kota Sumy sekitar pukul 10:15 waktu setempat saat orang-orang berkumpul untuk merayakan Minggu Palma.

    Gambar-gambar yang diunggah dari tempat kejadian di saluran resmi menunjukkan deretan kantong mayat hitam tergeletak di sisi jalan, sementara lebih banyak mayat terlihat terbungkus selimut aluminium foil di antara puing-puing.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan informasi awal menunjukkan ada “puluhan warga sipil yang tewas dan terluka”.

    “Dan ini terjadi pada hari ketika orang-orang pergi ke gereja: Minggu Palem … Hanya bajingan yang bisa melakukan ini,” tulisnya di media sosial.

    Oscar Piastri juarai Grand Prix F1 Bahrain

    Oscar Piastri melaju dengan sempurna dari posisi terdepan untuk memenangkan Grand Prix Bahrain, yang menjadi kemenangan keduanya pada musim Formula 1 ini.

    Pembalap Australia itu membuktikan kelasnya dengan mengalahkan George Russell dari Mercedes di posisi kedua, serta rekan setim McLaren, Lando Norris di posisi ketiga.

    Lando melakukan pemulihan yang bagus setelah dihukum lima detik karena melakukan start yang salah, sementara juara dunia Max Verstappen mengalami dua pit stop yang mengerikan untuk menempati posisi keenam.

    Kemenangan Oscar adalah kemenangan pertama McLaren di Grand Prix Bahrain.

    “Senang sekali bisa meraih hasil ini di sini, ini akhir pekan yang luar biasa,” kata pembalap Australia itu setelah balapan.

  • Presiden Trump Tunda Pemberlakuan Tarif, Kecuali untuk China

    Presiden Trump Tunda Pemberlakuan Tarif, Kecuali untuk China

    Anda tengah menyimak Dunia Hari Ini dari ABC Indonesia, yang merangkum sejumlah informasi utama dari berbagai negara selama 24 jam terakhir.

    Kita akan mengawali edisi hari ini, Kamis, 10 April 2025, dengan berita dari Amerika Serikat.

    AS tunda tunda pemberlakukan tarif

    Presiden Donald Trump menunda pemberlakukan tarif “timbal balik” selama 90 hari, hanya beberapa jam setelah diberlakukan kepada negara-negara yang memasukkan produknya ke Amerika Serikat.

    Semua mitra dagang, kecuali China, sekarang akan dikenakan tarif “dasar” yang sama sebesar 10 persen, bukan tarif tambahan yang diumumkan oleh Trump pada “hari pembebasan” minggu lalu.

    Dalam unggahan media sosialnya, Presiden Trump mengatakan kembali menaikkan tarif pada barang-barang China, kali ini menjadi 125 persen dan berlaku segera.

    Presiden Trump memutuskan untuk menunda sementara kebijakan tarif ini atas dasar ada lebih dari 75 negara yang berusaha “untuk merundingkan solusi”, dan mereka tidak “melakukan pembalasan dengan cara, bentuk, atau wujud apa pun.”

    Kunjungan dadakan Raja dan Ratu Inggris ke Paus Fransiskus

    Raja Charles III dan Ratu Camilla secara mendadak mengunjungi Paus Fransiskus selama kunjungan kenegaraan mereka ke Italia.

    Raja berusia 76 tahun itu seharusnya melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Vatikan, tetapi menunda rencananya setelah dokter meminta Paus untuk istirahat selama dua bulan setelah mengalami serangan pneumonia.

    Sebuah pernyataan Vatikan menyebutkan Paus bertemu dengan Raja dan Ratu Inggris di Casa Santa Marta dan menyampaikan harapan terbaiknya untuk ulang tahun pernikahan ke-20 mereka, yang mereka rayakan pada hari Rabu.

    Istana Buckingham juga mengatakan pasangan kerajaan Inggris “senang Paus cukup sehat untuk menjamu mereka, dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan harapan terbaik mereka secara langsung.”

    Julie Bishop melakukan perjalanan pertama ke Myanmar

    Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Julie Bishop, yang juga mantan politisi Australia, melakukan kunjungan pertamanya ke Myanmar.

    Myanmar baru saja dilanda gempa bumi yang menewaskan lebih dari 3.600 orang, dan Julie bertemu Menteri Luar Negeri Than Swe dan pejabat lainnya di area tenda darurat, Rabu kemarin.

    Mantan menteri luar negeri Australia dan kanselir Universitas Nasional Australia tersebut ditunjuk sebagai utusan sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar pada bulan April tahun lalu.

    Laporan MRTV mengatakan kedatangan Julie untuk membahas koordinasi antara Myanmar dan PBB mengenai bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak gempa, tetapi tidak merincinya lebih lanjut.

    Ukraine sebut 155 warga China bertempur untuk Rusia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia memiliki informasi intelijen yang menunjukkan 155 warga negara China bertempur untuk Rusia di wilayah negaranya.

    Klaim tersebut muncul sehari setelah Zelenskyy mengumumkan militernya sudah menangkap dua pria China yang bertempur dengan unit Rusia di Ukraina timur.

    Informasi tersebut kemudian didukung oleh pejabat tinggi Amerika Serikat

    China belum menanggapi klaim terbaru Presiden Zelenskyy, tapi juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan negaranya sedang mempelajari informasinya serta sudah melarang warganya bepergian ke zona perang.

  • Raja Charles Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

    Raja Charles Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

    Jakarta

    Raja Charles III dan Ratu Camilla melakukan kunjungan mendadak kepada Paus Fransiskus di Vatikan. Pertemuan ini sempat ditunda karena kesehatan Paus.

    Dilansir AFP, pertemuan ini dikonfirmasi oleh Vatikan dan Istana Buckingham. Ini adalah pertama kalinya Charles yang berusia bertemu dengan pemimpin Katolik tersebut sejak menjadi raja dan juga kepala Gereja Inggris pada tahun 2022.

    Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun, sedang memulihkan diri di rumah di Vatikan setelah meninggalkan rumah sakit pada tanggal 23 Maret. Dia sempat dirawat selama lima minggu karena pneumonia.

    Ia seharusnya menghindari aktivitas berat tetapi muncul secara mengejutkan pada hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di akhir misa.

    “Yang Mulia sangat senang Paus cukup sehat untuk menjamu mereka, dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan harapan terbaik mereka secara langsung,” demikian bunyi pernyataan dari Istana Buckingham.

    Vatikan mengatakan Paus telah “menyampaikan harapan terbaiknya kepada Yang Mulia pada kesempatan ulang tahun pernikahan mereka”, sembari juga mendoakan agar raja “segera pulih kesehatannya”.

    Perjalanan empat hari pasangan kerajaan tersebut ke Italia sendiri sempat diragukan karena masalah kesehatan sang raja sendiri.

    Gereja Inggris didirikan pada abad ke-16 oleh Henry VIII, raja yang memutuskan hubungan dengan Vatikan karena penolakannya untuk memberikan pembatalan pernikahannya dengan Catherine dari Aragon.

    Perpecahan tersebut memicu konflik selama berabad-abad, tetapi di zaman modern hubungan antara gereja Katolik dan Gereja Inggris, yang sering disebut sebagai Gereja Anglikan, telah bersahabat.

    Charles sebelumnya telah mengunjungi Vatikan sebanyak lima kali sebagai Pangeran Wales, dan telah bertemu dengan tiga paus.

    Ia diterima oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Vatikan pada tahun 2017 dan 2019, dan oleh Benediktus XVI pada tahun 2009. Ia bertemu dengan Yohanes Paulus II selama kunjungan Paus ke Inggris pada tahun 1982 dan menghadiri pemakaman Paus asal Polandia di Vatikan pada tahun 2005.

    Selain peran keagamaan mereka, Charles dan Paus Fransiskus memiliki hasrat yang sama untuk melindungi lingkungan.

    Selama beberapa dekade, Charles telah menggunakan posisinya untuk menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan mempromosikan keanekaragaman hayati dan keberlanjutan.

    Paus Fransiskus juga telah menjadikan isu tersebut sebagai prioritas dalam 12 tahun masa kepausannya.

    Ia dianggap telah mempengaruhi perjanjian iklim Paris 2015 yang bersejarah dengan ensikliknya ‘Laudato Si’, sebuah seruan untuk tindakan yang didasarkan pada sains.

    Tidak seperti Gereja Katolik Roma, gereja Anglikan mengizinkan pendeta untuk menikah dan cabangnya di Inggris telah membuka imamat bagi wanita sejak tahun 1990-an.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Paus Fransiskus Beri Bantuan 4 Ambulans ke Ukraina di Zona Perang

    Paus Fransiskus Beri Bantuan 4 Ambulans ke Ukraina di Zona Perang

    Jakarta

    Paus Fransiskus menyumbangkan empat ambulans ke Ukraina. Ambulans itu digunakan di garis depan perang dengan Rusia.

    Dilansir AFP, Selasa (8/4/2025), selama Moskow menginvasi negara tetangganya sejak bulan Februari 2022, Paus telah menyumbangkan tiga ambulans, sebuah mobil van rumah sakit, dan mesin ultrasound untuk rumah sakit yang menjadi sasaran serangan militer. Selain itu juga serta generator, makanan hingga obat-obatan.

    “Bapa Suci telah memutuskan sekali lagi untuk mengirim pemberi sedekahnya ke Ukraina untuk menawarkan empat ambulans, yang dilengkapi dengan semua peralatan medis yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa manusia, yang akan ditujukan untuk zona perang,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.

    Kardinal Konrad Krajewski, pemberi sedekah kepausan, adalah kepala Departemen Pelayanan Amal.

    Ambulans tersebut akan membawa lambang Vatikan.

    “Pada masa kelahiran kembali Paskah ini, Paus ingin menunjukkan kedekatan di salah satu tempat paling menyakitkan di mana perang telah berkecamuk selama tiga tahun, Ukraina yang menjadi martir,” demikian bunyi pernyataan Vatikan.

    Meskipun berulang kali memohon agar perang diakhiri, Paus Argentina tersebut tidak efektif dalam mengamankan gencatan senjata. Namun, Vatikan telah memainkan peran dalam mewujudkan pertukaran tahanan antara Kyiv dan Moskow.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Video: Kemunculan Perdana Paus Fransiskus Pasca Keluar Rumah Sakit

    Video: Kemunculan Perdana Paus Fransiskus Pasca Keluar Rumah Sakit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Paus Fransiskus tampil pertama kali di depan publik sejak keluar dari rumah sakit pasca menjalani perawatan untuk pneumonia ganda. Paus muncul di akhir misa dan mengejutkan umat yang hadir di lapangan Saint Petrus, Vatikan pada Minggu (6/4) waktu setempat.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.

  • Paus Fransiskus Kejutkan Umat dengan Tampil di Lapangan Santo Petrus Vatikan

    Paus Fransiskus Kejutkan Umat dengan Tampil di Lapangan Santo Petrus Vatikan

    JAKARTA – Paus Fransiskus, yang masih dalam masa pemulihan dari pneumonia, membuat kejutan dengan tampil di hadapan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan, pada Minggu (6/4), demikian dilaporkan RIA Novosti.

    Hari itu, umat berkumpul untuk mengikuti Misa Yubileum bagi Orang Sakit dan Tenaga Kesehatan. Misa dipimpin oleh Uskup Agung asal Italia, Rino Fisichella.

    Di akhir misa, Paus Fransiskus muncul di hadapan hadirin dengan duduk di kursi roda dan menggunakan selang oksigen melalui hidung untuk membantunya bernapas.

    “Selamat hari Minggu untuk semuanya, terima kasih banyak!” ujar Paus menyapa umat, seperti dilansir ANTARA.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus terakhir kali tampil di hadapan publik pada 23 Maret lalu, saat ia muncul di balkon lantai empat Rumah Sakit Gemelli, Roma, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

    Tim medis rumah sakit pada saat itu merekomendasikan terapi jangka panjang dan istirahat selama dua bulan.

    Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari, dan didiagnosis menderita infeksi saluran pernapasan serta pneumonia ganda.

  • Momen Paus Fransiskus Tiba-tiba Muncul Kembali di Vatikan

    Momen Paus Fransiskus Tiba-tiba Muncul Kembali di Vatikan

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Paus Fransiskus Tampil Mengejutkan di Tengah Kerumunan di Vatikan

    Paus Fransiskus Tampil Mengejutkan di Tengah Kerumunan di Vatikan

    Jakarta

    Paus Fransiskus yang sedang dalam pemulihan setelah menderita pneumonia serius, secara mengejutkan tampil di depan publik pada hari Minggu (6/4), saat ia berbaur dengan kerumunan orang di Vatikan. Ini terjadi hanya dua minggu setelah ia meninggalkan rumah sakit usai dirawat intensif.

    “Selamat hari Minggu untuk semuanya. Terima kasih banyak”, kata Paus berusia 88 tahun itu saat ia didorong dengan kursi rodanya melewati Saint Peter’s Square setelah misa yang didedikasikan untuk orang sakit, seperti dilansir kantor berita AFP, Minggu (6/4/2025).

    Dikelilingi oleh banyak telepon pintar dan kamera, dan terpasang pada tabung pernapasan hidung, suara Paus terdengar pelan tetapi lebih terdengar daripada saat ia meninggalkan rumah sakit Gemelli pada tanggal 23 Maret lalu. Penampilan publik terakhirnya adalah pada tanggal 14 Februari silam.

    Secara teori, Fransiskus saat ini tengah menjalani masa pemulihan selama dua bulan setelah masalah kesehatannya yang mengancam jiwa, dengan istirahat yang ketat, tidak ada aktivitas publik, dan tidak ada kontak dengan kerumunan.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat mengalami masa kritis saat dirawat di rumah sakit. Staf medis yang merawat Paus bahkan saat itu mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan ventilator, sebagai satu-satunya alat yang menopang Paus bertahan, agar bisa meninggal dengan tenang.

    Profesor Sergio Alfieri berbicara dalam surat kabar Italia Corriere della Sera, momen paling kritis Paus terjadi pada 28 Februari lalu, ketika ia terkena krisis pernapasan dan menghirup muntahannya sendiri.

    “Kami harus memilih apakah akan menghentikan dan membiarkannya pergi atau memaksanya dan mencoba dengan semua obat dan terapi yang mungkin, dengan risiko yang sangat tinggi merusak organ lain. Dan pada akhirnya, kami mengambil jalan ini,” kata Alfieri, dikutip dari Reuters.

    Alfieri, yang memimpin tim di rumah sakit Gemelli di Roma, mengatakan keputusan untuk melanjutkan perawatan dibuat oleh perawat Paus Fransiskus.

    “Bapa Suci selalu memutuskan. Ia mendelegasikan semua jenis pilihan perawatan kesehatan kepada Massimiliano Strappetti, asisten perawatan kesehatan pribadinya yang sangat memahami keinginan Paus,” ujar Alfieri.

    Ia dilaporkan mengatakan kepada Alfieri: “Coba saja semuanya, kami tidak akan menyerah. Itulah yang kami semua pikirkan juga. Dan tidak ada yang menyerah.”

    Paus Fransiskus meninggalkan rumah sakit pada 23 Maret setelah 38 hari dirawat di rumah sakit, hari terlama dari empat hari perawatannya sejak terpilih sebagai paus 12 tahun lalu. Paus mengalami sejumlah krisis pernapasan selama dirawat di rumah sakit, dengan Alfieri sebelumnya mengatakan dua di antaranya membahayakan nyawa Paus.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini