Tag: Paus Fransiskus

  • KWI Instruksikan Gereja di Indonesia Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus

    KWI Instruksikan Gereja di Indonesia Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) akan menginstruksikan gereja Katolik di Indonesia untuk mengadakan misa requiem atas berpulangnya Paus Fransiskus.

    “Biasanya kita melakukan yang disebut dengan misa requiem, yaitu misa untuk orang sakit, misa untuk mendoakan arwah roh orang yang sudah meninggal,” ujar Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin di kantor KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

    “Semoga dosanya diampuni oleh Tuhan, jasa dan cintanya dikenang dan dihargai, sehingga yang bersangkutan, beliau beristirahat dalam damai,” csambungnya.

    Tak hanya di gereja, Mgr. Antonius menyebut di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta juga akan menggelar misa requiem.

    “Tadi duta besar Tahta Suci (Vatikan) menyampaikan kepada saya bahwa di kedutaan juga akan dilakukan acara kedukaan atau misa requiem dan juga menerima tamu-tamu untuk menyampaikan duka cita,” tuturnya.

    Mgr. Antonius mengatakan, misa requiem akan terus digelar sampai nantinya Paus Fransiskus dimakamkan.

    Meski sejauh ini belum ada informasu kapan Paus Fransiskus akan dimakamkan, ia menyebut biasanya Paus akan dimakamkan setelah sembilan hari kematiannya.

    Detik-detik sesaat sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia terkuak, ternyata ada penyakit berat yang diderita sampai harus berjuang melawan sakit selama hidup.

    “Prosesi khususnya pasti akan dijalankan nanti di Vatikan. Dan belum ada beritanya, dalam waktu sembilan hari ini, biasanya Paus dimakamkan,” ujar Mgr. Antonius.

    Sebelumnya, Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko mengatakan, tentunya KWI dan seluruh umat Katolik merasakan kehilangan mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus dalam usia 88 tahun.

    “KWI juga kehilangan sosok pemimpin yang sungguh merakyat pemimpin yang ingin menganggap semua orang sebagai saudara dan sahabat,” tuturnya.

    Dikatakannya, kehangatan dan kesederhanaan Paus Fransiskus terlihat jelas ketika pemimpin Vatikan itu mendatangi langsung kantor KWI saat berkunjung ke Indonesia pada September 2024 lalu.

    “Dan itu tampak dari ketika beliau kunjungan ke Indonesia tujuh bulan yang lalu. Beliau selalu ingin bertemu, ingin bertegur sapa, ingin melambaikan tangan kepada siapapun,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Romo Siswantoko juga masih teringat akan tiga nilai utama yang selalu disampaikan Paus Fransiskus kepada umat.

    PAUS FRANSISKUS WAFAT – Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA (Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com)

    “Kami juga teringat juga akan tiga nilai utama yang dibawa oleh beliau ketika ke Indonesia pada bulan September yang lalu itu soal hidup dalam iman, hidup dalam persaudaraan dan hidup untuk berbela rasa.”

    “Nah tiga nilai inilah yang rasanya juga akan menjadi sebuah kenangan sekaligus juga tugas kami semua untuk mewujudkan hidup dalam iman, dalam persaudaraan dan berbela rasa dengan siapapun juga juga termasuk dengan alam semesta,” paparnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • MUI: Semangat Persaudaraan dan Anti-penjajahan yang Disuarakan Paus Fransiskus Harus Terus Diperjuangkan – Page 3

    MUI: Semangat Persaudaraan dan Anti-penjajahan yang Disuarakan Paus Fransiskus Harus Terus Diperjuangkan – Page 3

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC. 

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

  • Paus Fransiskus Wafat, Anies: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Semoga Teladannya Terus Hidupi Nurani Dunia – Page 3

    Paus Fransiskus Wafat, Anies: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Semoga Teladannya Terus Hidupi Nurani Dunia – Page 3

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

  • Megawati Tulis Surat Dukacita atas Wafatnya Paus Fransiskus

    Megawati Tulis Surat Dukacita atas Wafatnya Paus Fransiskus

    loading…

    Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Vatikan, Senin (18/12/2023). FOTO/IST

    JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus , di usia 88 tahun, Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu setempat. Ungkapan dukacita Megawati disampaikan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia dan ASEAN, Piero Pioppo.

    Dalam suratnya Megawati menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

    “Bersama ini, saya Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas wafatnya Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus pada hari Senin, 21 April 2025,” tulis Megawati dalam sepucuk surat yang dilihat SindoNews, Senin (21/4/2024).

    “Saya dan rakyat Indonesia lainnya merasa sangat kehilangan atas kepergian Yang Mulia Sri Paus Fransiskus. Beliau bukan saja tokoh agama bagi umat Katolik, namun juga bagi dunia yang dikagumi karena pemikiran dan kiprah beliau dalam membangun persaudaraan dan kesetaraan antar umat manusia se-dunia,” tambahnya.

    Surat dukacita Megawati atas wafatnya Paus Fransiskus:Beristirahatlah dengan Damai

    Bersama ini, saya Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus pada hari Senin, 21 April 2025.

    Saya dan rakyat Indonesia lainnya merasa sangat kehilangan atas kepergian Yang Mulia Sri Paus Fransiskus. Beliau bukan saja tokoh agama bagi umat Katolik, namun juga bagi dunia yang dikagumi karena pemikiran dan kiprah beliau dalam membangun persaudaraan dan kesetaraan antar umat manusia se-dunia.

    Saya akan selalu mengenang pengalaman saya bersama Sri Paus Fransiskus terutama saat beliau bersama Imam Besar Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmed el Thayeb memberikan kepercayaan kepada saya sebagai Juri Zayed Award tahun 2024. Dan tentunya saya tak akan pernah melupakan pertemuan khusus saya dengan Sri Paus Fransiskus di kediaman beliau di Casa Santa Marta, Vatikan, pada tanggal 7 Februari 2025. Serta kepercayaan beliau kepada saya untuk menjadi Presiden Scholas Occurentes Indonesia dan Asia.

    Selamat jalan Sri Paus Fransiskus, saya dan bangsa Indonesia akan selalu mengenang jasa-jasa Holy Father kepada dunia. Semoga arwah almarhum Sri Paus Fransiskus damai dan mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin.

    (abd)

  • Pramono Gunakan Alat Canggih Saat Rekrut PPSU Jakarta: 1.652 Lowongan Dibuka, Gajinya Menggiurkan

    Pramono Gunakan Alat Canggih Saat Rekrut PPSU Jakarta: 1.652 Lowongan Dibuka, Gajinya Menggiurkan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pemprov DKI Jakarta bakal segera membuka lowongan kerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

    Adapun total PPSU yang dibutuhkan sebanyak 1.652 petugas.

    Nantinya ribuan PPSU ini akan disebar di seluruh kelurahan yang ada di Jakarta.

    Dalam perekrutan ini, Gubernur Jakarta, Pramono Anung sudah memerintahkan stafnya untuk menjalankan proses perekrutan secara profesional.

    Perekrutan PPSU ini diharapkan untuk mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pungutan liar (pungli).

    Dalam mendukung kegiatan tersebut, perekrutan PPSU bakal menggunakan alat atau sistem canggih.

    Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) bakal digunakan dalam menunjang proses perekrutan PPSU.

    Hal itu dibocorkan Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim.

    Detik-detik sesaat sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia terkuak, ternyata ada penyakit berat yang diderita sampai harus berjuang melawan sakit selama hidup.

    “Proses pengadaan petugas PPSU telah dilakukan secara ketat. Rekrutmen ini akan dilakukan secara terbuka melalui sistem SPSE,” ujar Chico Hakim dikutip dari Kompas.com, Senin (21/4/2025). 

    Sistem canggih ini diharapkan memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh masyarakat yang memenuhi syarat, tanpa ada campur tangan pihak luar yang dapat memengaruhi hasil seleksi. 

    Lowongan PPSU Jakarta terbuka bagi pelamar dengan berbagai latar belakang pendidikan, termasuk lulusan sekolah dasar (SD).

    “Calon pelamar lulusan sekolah dasar juga diberi kesempatan untuk mendaftar dan perlu diingat calon pelamar diutamakan ber KTP DKI Jakarta,” ungkap Chico Hakim. 

    Tahun ini, Pemprov Jakarta membuka lowongan untuk 1.652 posisi PPSU yang akan ditempatkan di tingkat kelurahan.

    Petugas gabungan dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) alias pasukan oranye (TribunJakarta.com/Bima Putra)

    Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah merubah persyaratan penerimaan PPSU serta pasukan oranye.

    Jika sebelumnya minimal lulusan SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas), kini pendidikan SD diperbolehkan mendaftar.

    “Saya juga sudah mengubah syarat untuk PPSU dan untuk pasukan oranye. Termasuk sistem penerimaannya. Sistem penerimaannya transparan, syaratnya tidak lagi seperti dulu SLTA, sekarang SD pun cukup,” ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    Pramono mempersilakan lulusan SD mendaftar, asalkan bisa membaca, menulis, dan memiliki etos kerja yang baik.

    “Yang penting bisa baca, tulis, dan rajin bekerja dan kami akan menambah itu,” kata dia.

    Dengan syarat pendidikan diperlonggar, Pramono berharap bisa menurunkan angka pengangguran di Jakarta.

    “Sehingga dengan begitu, mudah-mudahan ini juga akan membuka lapangan kerja baru di Jakarta,” ungkap Pramono.

    Gaji PPSU

    Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp 5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp 5,4 juta.

    Gaji tersebut tentu menjadi kabar gembira bagi para pencari kerja ibu kota.

    Sementara itu, Gubernur Pramono berencana akan membuka lowongan kerja menjadi petugas PPSU dalam waktu dekat.

    Adapun total PPSU yang dibutuhkan sebanyak 1.652 petugas. Nantinya ribuan PPSU ini akan disebar di seluruh kelurahan yang ada di Jakarta.

    Menurut rencana, rekrutmen PPSU akan dibuka mulai akhir bulan nanti atau minggu ke-4 April 2025.

    Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, pun memastikan, proses rekrutmen bakal dilangsungkan secara transparan.

    Proses pendaftaran pun akan dilakukan secara online guna mengantisipasi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta pungutan liar (pungli).

    “Proses pengadaan petugas PPSU akan dilakukan secara ketat, rekrutmen ini akan dilakukan secara terbuka melalui sistem SPSE untuk memberikan peluang yang sama bagi seluruh calon yang memenuhi syarat,” ucapnya, Rabu (16/4/2025).

    Untuk tahun ini, syarat pendaftar semakin dipermudah, lulusan sekolah dasar (SD) pun kini boleh ikut mendaftar.

    Chico menyebut, keputusan ini diambil lantaran Gubernur Pramono Anung ingin memberikan ruang kepada seluruh masyarakat dengan beragam latar pendidikan.

    Menurutnya yang terpenting, calon petugas PPSU bisa bekerja keras dan penuh dedikasi.

    “Tapi perlu diingat bahwa calon pelamar diutamakan ber-KTP DKI Jakarta,” ujarnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pesan Paus Fransiskus Sangat Membekas saat Kita Temui di Vatikan

    Pesan Paus Fransiskus Sangat Membekas saat Kita Temui di Vatikan

    loading…

    Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin saat bertemu dengan Paus Fransiskus, pada Agustus 2024 di Vatikan. Foto/Ist

    JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2024).

    Bagi GP Ansor, kepergian Paus di usia 88 tahun bukan hanya kehilangan bagi Gereja Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat manusia yang mencintai perdamaian, keadilan, dan kasih universal.

    “Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin umat Katolik. Beliau adalah simbol keteladanan moral dunia. Seorang pemersatu, yang dengan rendah hati dan welas asih menjembatani berbagai perbedaan demi kemanusiaan yang utuh,” ujar Addin Jauharudin dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2025).

    Duka ini terasa semakin dalam karena GP Ansor memiliki kenangan indah dalam perjumpaan langsung dengan Paus Fransiskus pada Agustus 2024 di Vatikan.

    Dalam pertemuan bersejarah tersebut, rombongan GP Ansor yang dipimpin langsung oleh Addin Jauharudin disambut hangat oleh Paus. Dalam suasana yang penuh keakraban lintas iman, Paus Fransiskus menitipkan pesan mendalam kepada GP Ansor:

    “Teruslah menjadi jembatan kasih, menjaga semangat persaudaraan di tengah keberagaman. Dunia membutuhkan suara-suara damai dari kelompok-kelompok muda seperti kalian. Jangan takut untuk berdiri di tengah demi perdamaian,” pesan Paus saat itu, yang begitu membekas dalam hati rombongan.

    Pertemuan itu menjadi peneguh bahwa perjuangan GP Ansor dalam merawat nilai-nilai toleransi, kebhinekaan, dan solidaritas lintas agama sejalan dengan misi Paus Fransiskus dalam membangun dialog antarumat beragama yang sejati.

    “Kami merasa sangat terhormat pernah diberi kesempatan mendengarkan langsung nasihat beliau. Itu adalah warisan spiritual yang akan terus kami jaga. Semoga nilai-nilai luhur yang beliau wariskan menjadi cahaya yang membimbing langkah kita semua,” tambah Addin.

    Ketua GP Ansor juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi bersama tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman, serta meneruskan perjuangan cinta kasih dan kemanusiaan lintas batas yang telah diwariskan oleh Paus Fransiskus.

    “Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kedamaian abadi kepada beliau, dan menguatkan umat Katolik di seluruh dunia. Mari kita teruskan warisan moral beliau dalam membangun dunia yang damai, adil, dan penuh cinta kasih,” pungkas Addin.

    (shf)

  • Mulai Terkuak Sosok Terduga Pelaku Pelecehan Honorer di Komisi A DPRD Jakarta, Kini Terancam Dipecat

    Mulai Terkuak Sosok Terduga Pelaku Pelecehan Honorer di Komisi A DPRD Jakarta, Kini Terancam Dipecat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Teka-teki terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pegawai honorer berinisial N (29) di lingkungan Komisi A DPRD DKI Jakarta mulai terkuak.

    Sebelumnya, N yang merupakan pegawai honorer di DPRD DKI Jakarta mengaku jadi korban pelecehan di tempat kerjanya oleh pria berinisial NS.

    Korban pun telah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya pada 16 April 2025 dimana laporannya teregistrasi dengan Nomor STTLP/B/2499/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Dalam laporan disebutkan bahwa korban kerap mengalami pelecehan pada Februari sampai Maret 2025 dengan terlapor berinisial NS.

    “Terlapor melakukan pelecehan seksual kepada korban dengan cara hampir mencium bibir korban, menggesekkan kelamin ke bahu, korban dan meraba payudara korban,”  ujar laporan korban

    Augustinus mengungkap bahwa terduga pelaku pelecehan seksual itu merupakan pegawai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).

    Terduga pelaku ditugaskan di Komisi A dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

    “Betul. Untuk terduga pelaku adalah PJLP Setwan yang ditempatkan di Anggota Komisi A dari Fraksi PKS,” ujar Augustinus dikutip dari Kompas.com, Senin (21/4/2025). 

    Detik-detik sesaat sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia terkuak, ternyata ada penyakit berat yang diderita sampai harus berjuang melawan sakit selama hidup.

    Augustinus menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengambil tindakan pemecatan terhadap terduga pelaku karena masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

    “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan di Polda,” kata Augustinus. 

    Namun, Augustinus menegaskan, Sekretariat Dewan akan segera memproses pemecatan terhadap terduga pelaku jika yang bersangkutan terbukti bersalah secara hukum.

    “Kalau sudah ada putusan yang sah, baru kami proses pemecatan. Prinsipnya kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan,” ungkap Augustinus. 

    Sebelumnya, seorang pegawai honorer berinisial N (29) melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta.

    Peristiwa itu disebut terjadi berulang kali antara Februari hingga Maret 2025, dengan pelaku yang juga disebut-sebut bekerja di lingkungan yang sama.

    Korban melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya pada 16 April 2025, yang teregistrasi dengan Nomor STTLP/B/2499/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA. 

    Dalam laporannya, N mengaku mengalami berbagai bentuk pelecehan fisik dari terlapor berinisial NS. 

    “Terlapor diduga melakukan tindakan pelecehan seksual yang melibatkan kontak fisik tidak pantas terhadap korban,” demikian tertulis dalam laporan yang diterima awak media, Jumat (18/4/2025).

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Haedar Nashir: Paus Fransiskus, Tokoh Damai Dunia yang Bersahaja

    Haedar Nashir: Paus Fransiskus, Tokoh Damai Dunia yang Bersahaja

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025), waktu Roma, Vatikan.

    “Beliau adalah sosok pemimpin Katolik yang dikenal humanis, sederhana, dan konsisten menyuarakan perdamaian di tingkat global,” katanya.

    Menurunya, saat bertemu langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, sambutannya begitu hangat, penuh rasa persaudaraan, serta disertai candaan yang mencairkan suasana.

    Paus Fransiskus dikenal sebagai pribadi bersahaja, dengan moto “Miserando atque eligendo” yang berarti “Rendah Hati dan Terpilih”.

    Paus Fransiskus merupakan tokoh inklusif yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian lintas agama. Bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, beliau menjadi penerima pertama Zayed Award.

    “Pada 2024, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi penerima penghargaan yang sama, yang membawa kami bertemu Paus di Vatikan dan Grand Syaikh di Abu Dhabi,” ujarnya.

    Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia, terutama dalam perjuangan membangun kehidupan yang religius, toleran, penuh kasih, serta damai.

    “Semoga jejak dan inspirasinya terus menguatkan upaya membentuk tatanan dunia yang damai dan berkeadaban, di tengah realita global yang masih sering dirusak oleh tokoh-tokoh politik yang anti-perdamaian dan ugal-ugalan,” kata Haedar Nashir terkait wafatnya Paus Fransiskus.

  • Habib Jafar Kenang Paus Fransiskus sebagai Pejuang Kemanusiaan

    Habib Jafar Kenang Paus Fransiskus sebagai Pejuang Kemanusiaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Meninggalnya Paus Fransiskus tak hanya meninggalkan duka bagi umat Katolik di seluruh dunia, tapi juga tokoh agama seperti Habib Jafar. Lewat akun sosial media (sosmed) pribadinya, tokoh agama Islam tersebut ikut berduka dan mengungkap seperti apa sosok Paus Fransiskus di matanya. 

    Habib Jafar menyebut, bagi dirinya Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin tertinggi gereja Katolik, tapi juga contoh dari seorang pejuang kemanusiaan serta sosok teladan dalam mengajarkan kesederhanaan dalam hidup. 

    “Selamat jalan, pejuang kemanusiaan & teladan kesederhanaan: Paus Fransiskus. Turut berduka,” tulis Habib Jafar, dikutip dari akun Instagram @husein_hadar, Senin (21/4/2025). 

    Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus diketahui sempat vokal menyuarakan gencatan senjata di Gaza, Palestina saat menghadiri misa Minggu Paskah di Vatikan baru-baru ini. 

    “Saya menyatakan rasa simpati saya terhadap penderitaan seluruh rakyat Israel dan Palestina.  Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai untuk menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera dan membantu orang-orang yang kelaparan, yang mendambakan masa depan yang damai,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/4/2025).

  • Paus Fransiskus Meninggal, Kedubes Vatikan Kibarkan Bendera Setengah Tiang – Page 3

    Paus Fransiskus Meninggal, Kedubes Vatikan Kibarkan Bendera Setengah Tiang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus meninggal pada Senin Paskah, (21/4/2025) di usia 88 tahun. Kabar tersebut menjadi duka bagi dunia, termasuk Indonesia.

    Pantauan Liputan6.com, Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan yang berada di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, tampak sepi dan tertutup. Terlihat bendera setengah tiang dikibarkan.

    Petugas jaga di lokasi masih enggan memberikan keterangan. Dia hanya berjaga di depan menunggu instruksi Kedubes Vatikan, termasuk jika nantinya mendapati datangnya karangan bunga.

    “Hanya berjaga dan menunggu instruksi,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga tidak tampak melakukan penjagaan khusus di sekitaran Kedubes Vatikan. Lalu lintas terpantau normal diwarnai sedikit kemacetan aktivitas sore Jakarta.

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

     

    Pengumuman meninggalnya Paus Fransiskus disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Ferrell dari kediaman Domus Santa Marta: “Pukul 7:35 pagi, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.”