Tag: Paus Fransiskus

  • Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus: Dia Mencintai Dunia

    Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus: Dia Mencintai Dunia

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan ia akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Trump akan hadir bersama Ibu Negara Melania Trump.

    “Melania dan saya akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Kami berharap dapat hadir di sana!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, seperti dilansir AFP, Selasa (22/4/2025).

    Tanggal pemakaman Paus Fransiskus belum diumumkan. Serta belum jelas apakah kunjungan Trump ke Roma akan digabungkan dengan kunjungan yang sebelumnya diumumkan selama pertemuannya minggu lalu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

    Trump juga mengunggah: “Beristirahatlah dalam damai Paus Fransiskus! Semoga Tuhan memberkatinya dan semua yang mencintainya!”

    Trump memerintahkan bendera AS dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih, dan di gedung-gedung federal di seluruh dunia.

    “Ia orang baik, ia bekerja keras dan mencintai dunia,” kata Trump pada sebuah acara di Gedung Putih untuk memperingati Paskah.

    “Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di zaman kita dan saya merasa lebih baik karena mengenalnya,” tulis Biden di X bersama foto dirinya dan Paus.

    Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang juga seorang Katolik, mengatakan dia sedih dan menambahkan “kami bersama dalam doa dengan umat Katolik di seluruh dunia untuk ketenangan jiwa Paus dan untuk masa transisi ini bagi Gereja Katolik.”

    Mantan wakil presiden Kamala Harris, yang kalah dari Trump dalam pemilihan presiden bulan November, memuji Paus Fransiskus sebagai pemimpin visioner yang mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan dan keadilan.

    “Ia mendorong kita untuk melindungi planet kita, memperjuangkan gereja yang lebih inklusif, dan peduli terhadap semua anak Tuhan – terutama yang paling rentan di antara kita,” tulis Harris di X.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Paus Fransiskus Dibawa ke Basilika Santo Petrus Rabu Pagi, Umat Bisa Beri Penghormatan – Halaman all

    Paus Fransiskus Dibawa ke Basilika Santo Petrus Rabu Pagi, Umat Bisa Beri Penghormatan – Halaman all

    Jenazah Paus Fransiskus dipindah ke Basilika Santo Petrus Rabu (23/4/2025) pagi, umat bisa beri penghormatan dan berdoa.

    Tayang: Selasa, 22 April 2025 05:49 WIB

    Tangkap layar YouTube CBC Evening News

    PAUS FRANSISKUS WAFAT. – Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CBC Evening News yang diambil pada Senin (24/2/2025), menunjukkan Paus Franskiskus yang duduk di kursi rodanya. Jenazah Paus Fransiskus Dipindah ke Basilika Santo Petrus Rabu (23/4/2025) pagi, umat bisa beri penghormatan dan berdoa. 

    TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Upacara penetapan kematian dan penempatan jenazah mendiang Paus Fransiskus di dalam peti jenazah akan dilaksanakan Senin pukul 8:00 malam waktu Roma.

    Kantor Pers Tahta Suci Vatikan mengumumkan Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci yang akan memimpin upacara tersebut di Kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

    Dalam pengumuman tersebut, Kantor Pers mengindikasikan bahwa yang hadir di antaranya Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re, dan anggota keluarga mendiang Paus Fransiskus, bersama dengan Dr. Andrea Arcangeli dan Dr. Luigi Carbone, Direktur dan Wakil Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan.

    Direktur Kantor Pers Tahta Suci, Matteo Bruni, mengatakan kepada wartawan bahwa jenazah Paus dapat dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada hari Rabu pagi, sehingga umat beriman dapat berdoa di hadapan jenazahnya.

    “Pemindahan jenazah Bapa Suci ke Basilika Vatikan, untuk penghormatan bagi seluruh umat beriman, akan dilaksanakan pada Rabu pagi, 23 April 2025, sesuai dengan pengaturan yang akan ditentukan dan dikomunikasikan besok, setelah Kongregasi Kardinal pertama,” kata Tn. Bruni.

    Secara terpisah, Kantor Pers mengumumkan bahwa Misa kanonisasi untuk Beato Carlo Acutis telah ditangguhkan sementara karena wafatnya Paus Fransiskus.

    Perayaan Ekaristi dan ritus kanonisasi telah dijadwalkan pada Minggu, 27 April, pada Minggu Kedua Paskah, yang juga dirayakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi.(*)

    Sumber : Vatican News

     

    Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Jenazah Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Hari Rabu Pagi, 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Paus Fransiskus Meninggal, Sri Mulyani, Erick Thohir, hingga Airlangga Hartarto Sampaikan Duka – Page 3

    Paus Fransiskus Meninggal, Sri Mulyani, Erick Thohir, hingga Airlangga Hartarto Sampaikan Duka – Page 3

    Sebelumnya, Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan, demikian mengutip dari Kanal Global Liputan6.com

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

    Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai paus ke-266 setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013. Ia lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah Flores di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936.

    Paus Fransiskus adalah paus Jesuit pertama dan paus pertama dari Belahan Bumi Selatan. Ia adalah orang pertama dari luar Eropa yang dipilih untuk memimpin gereja tersebut dalam hampir 1.300 tahun, setelah Paus Gregorius III dari Suriah, yang dipilih pada tahun 731.

    Putra dari seorang ayah imigran Italia dan seorang ibu Argentina Italia, Fransiskus adalah anak tertua dari lima bersaudara. Sebagai seorang mahasiswa, ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga klub malam sebelum menjadi teknisi kimia.

    Paus Fransiskus ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada tahun 1969 dan menjadi kepala ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay pada tahun 1973 di usia muda 36 tahun, dan menjabat posisi tersebut hingga tahun 1979.

    Paus Yohanes Paulus II mengangkat Paus Fransiskus sebagai uskup pada tahun 1992, dan enam tahun kemudian Fransiskus menjadi uskup agung Buenos Aires. Pada tahun 2001, Yohanes Paulus mengangkatnya menjadi kardinal.

     

  • Jokowi Kenang Paus Fransiskus Saat Kunjungi Indonesia: Tak Lelah Serukan Kemerdekaan Palestina

    Jokowi Kenang Paus Fransiskus Saat Kunjungi Indonesia: Tak Lelah Serukan Kemerdekaan Palestina

    TRIBUNJAKARTA.COM – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengenang Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia.

    Jokowi  pun menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kepala Negara Vatikan tersebut pada Senin pagi waktu Vatikan, Senin (21/4/2025).

    Ia menuturkan kepemimpinan dan kasih Sri Paus Fransiskus telah menyentuh banyak orang dari berbagai latar belakang di seluruh dunia.

    Dikutip dari akun instagram terverfikasi @jokowi, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih mengingat pertemuan dirinya saat Paus Fransiskus ke Indonesia.

    “Dengan kehangatan, kesederhanaan, dan ketulusannya, beliau menjadi contoh nyata kekuatan persaudaraan di tengah perbedaan,” tulis Jokowi.

    “Sri Paus Fransiskus tidak pernah lelah menyerukan perdamaian, termasuk harapan akan perdamaian konflik dan kemerdekaan untuk rakyat Palestina,” sambungnya.

    Jokowi menilai keteladanan Sri Paus Fransiskus menjadi inspirasi banyak orang, juga umat katolik di Indonesia yang menjadi bagian penting dalam menjaga persatuan, menyebarkan kasih dan toleransi antarumat beragama.

    “Turut berduka cita atas wafatnya Sri Paus Fransiskus. Selamat jalan jiwa mulia. Selamat beristirahat dalam kedamaian,” tulisnya.

    Prabowo Berduka

    Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

    Dalam pernyataan resminya, Presiden Prabowo mengenang Paus Fransiskus sebagai figur panutan dunia yang tulus memperjuangkan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.

    “Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Sri Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan,” ujar Presiden melalui pernyataan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari yang sama.

    Presiden juga mengenang momen bersejarah saat Paus Fransiskus berkunjung ke Jakarta pada tahun 2024. 

    Ia menyebut kunjungan tersebut meninggalkan kesan mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberi kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Presiden Prabowo memuji nilai-nilai yang diperjuangkan Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya, termasuk kesederhanaan, keberpihakan kepada kaum miskin, serta kepedulian terhadap lintas agama dan bangsa.

    “Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin, dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua,” kata Presiden.

    Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo memberikan penghormatan terakhir bagi mending Paus ke-266 Gereja Katolik Roma tersebut.

    “Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga kemanusiaan dan perdamaian akan selalu membekas di hati kita,” pungkas Presiden Prabowo.

    Sebagai informasi Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Dia keluar dari rumah sakit pada 23 Maret lalu. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Paus Fransiskus Wafat, Pesan Damai Terakhir untuk Dunia di Tengah Konflik Gaza dan Ukraina – Halaman all

    Paus Fransiskus Wafat, Pesan Damai Terakhir untuk Dunia di Tengah Konflik Gaza dan Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal sebagai sosok pembawa damai, wafat pada Senin (21/4/2025).

    Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus meninggalkan pesan-pesan kuat yang menyerukan perdamaian di tengah konflik global yang terus berkecamuk.

    Dalam wawancara terakhirnya dengan CBS News yang dirilis pada Minggu (20/4/2025), Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Gaza dan Ukraina.

    Ia menegaskan, umat manusia tidak belajar dari sejarah.

    “Kita tidak belajar,” ujarnya.

    “Semoga Tuhan mengasihani kita semua.”

    Paus mengecam keras serangan udara Israel ke Gaza yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Ia menyebut tragedi tersebut sebagai sesuatu yang “sangat menyakitkan.”

    “Anak-anak yang tak bersalah mati, dan itu tidak masuk akal,” ucapnya dengan nada prihatin.

    Ia juga menyoroti invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.

    Menurut Paus, konflik tersebut mencerminkan kegagalan dunia dalam menghentikan kekerasan dan memilih jalan damai.

    “Perang hanya menciptakan kehancuran,” katanya.

    “Kita tidak boleh melupakannya.”

    Paus Fransiskus menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengutamakan dialog, bukan senjata.

    “Kita harus bicara. Kita harus mencari jalan damai. Perang bukanlah jalan,” tegasnya.

    Pesan itu menjadi warisan terakhirnya sebagai seorang pemimpin yang selalu menempatkan kemanusiaan dan perdamaian di atas segalanya.

    Vatikan di bawah kepemimpinannya juga secara konsisten menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan penuh ke Gaza.

    Wafatnya Paus Fransiskus menjadi kehilangan besar bagi dunia, khususnya mereka yang percaya perdamaian masih mungkin diwujudkan.

    Namun, pesan-pesan damainya akan terus hidup, menjadi pengingat bagi dunia, tanpa kasih dan dialog, umat manusia hanya akan mengulang penderitaan yang sama.

    Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat di RS 14 Februari 2025

    Dikutip dari Catholic News Agency, Paus Fransiskus mulai dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada 14 Februari 2025 karena mengalami bronkitis.

    Kondisinya kemudian berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-paru, Philstar melaporkan.

    Selama perawatan, Paus mengalami beberapa krisis pernapasan serius.

    Pada 28 Februari, ia mengalami bronkospasme yang menyebabkan muntah dan aspirasi, sehingga memerlukan ventilasi mekanis non-invasif.

    Kemudian, pada 3 Maret, terjadi dua episode gagal napas akut akibat akumulasi lendir di saluran pernapasan, Malay Mail melaporkan.

    Selain masalah pernapasan, Vatican News melaporkan Paus juga didiagnosis menderita trombositopenia dan anemia, yang memerlukan transfusi darah.

    Pada 23 Februari, diumumkan, beliau mengalami gagal ginjal tahap awal, meskipun kondisinya tetap “terkendali”.

    Meskipun menghadapi tantangan kesehatan yang berat, Paus Fransiskus tetap menunjukkan semangat yang kuat dan terus menjalankan tugas-tugasnya sebisa mungkin.

    Pada 11 Maret, kondisi beliau dilaporkan membaik, dan dokter menyatakan, nyawanya tidak lagi dalam bahaya. 

    Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.

    Dikutip dari AP News, selama masa kepemimpinannya, beliau dikenal karena pendekatan yang rendah hati dan fokus pada inklusivitas, serta telah membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik selama 12 tahun masa kepausannya. 

    Ucapan Belasungkawa dari Pemimpin Dunia

    Setelah kabar duka ini, ucapan belasungkawa datang dari seluruh dunia.

    Iran

    Presiden Iran, yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim, menyampaikan belasungkawa kepada umat Kristen global.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, menyampaikan, “Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua umat Kristen di seluruh dunia.”

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang selalu berpihak pada mereka yang paling rentan.

    “Paus Fransiskus selalu menunjukkan kepedulian terhadap yang paling rapuh dan melakukannya dengan rendah hati,” kata Macron.

    Israel

    Di Israel, Presiden Isaac Herzog memuji Paus Fransiskus sebagai pria yang beriman dan memiliki belas kasih tak terbatas.

    “Ia mendedikasikan hidupnya untuk mengangkat derajat kaum miskin dan menyerukan perdamaian di dunia yang sedang dilanda masalah,” ujarnya.

    Belanda

    Dari Belanda, Perdana Menteri Dick Schoof mengatakan Paus Fransiskus akan dikenang sebagai seorang pemimpin yang selalu mengangkat isu-isu penting dengan tindakan belas kasih.

    “Kami mengenangnya dengan penuh rasa hormat,” kata Schoof.

    Jerman

    Pemimpin Jerman, Friedrich Merz, menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan dikenang karena komitmennya yang tak kenal lelah terhadap anggota masyarakat yang paling lemah.

    Italia

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan perasaan kesedihan yang mendalam atas kepergian Paus.

    Ia mengenang persahabatan dan ajaran Paus yang tak pernah berhenti, bahkan di saat-saat sulit dan penuh penderitaan.

    “Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Bapa Suci dengan hati yang penuh kesedihan,” kata Meloni, seperti yang dilansir Reuters.

    Parlemen Eropa dan Komisi Uni Eropa

    Di Eropa, Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam.

    Metsola menyebut Paus Fransiskus sebagai “Paus Rakyat” yang dikenang karena cintanya pada kehidupan, perdamaian, dan keadilan sosial.

    “Dia menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik, dengan kerendahan hati dan cintanya yang begitu murni bagi mereka yang kurang beruntung,” tulis Von der Leyen.

    Reaksi dari Gaza dan Palestina

    Bagi warga Palestina, terutama di Gaza, kepergian Paus Fransiskus dirasakan sangat mendalam.

    Paus dikenal sebagai salah satu pemimpin paling vokal yang selalu mengecam perang di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

    Komunitas Kristen di Gaza mengenang Paus sebagai pemimpin yang selalu mendengarkan mereka dan mendukung mereka dalam situasi yang sulit.

    Paus Fransiskus juga meninggalkan kesan mendalam di kalangan pejabat Katolik dan non-Katolik.

    Wakil Presiden AS JD Vance mengenang pertemuannya dengan Paus pada Minggu Paskah dan menyebut pengalaman tersebut sebagai suatu kehormatan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Paus Fransiskus Meninggal, Ketua DPR Puan Kenang Semangat Perdamaian

    Paus Fransiskus Meninggal, Ketua DPR Puan Kenang Semangat Perdamaian

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus. Puan berharap ajaran-ajaran baik dan Paus dapat menjadi warisan yang dapat diteruskan.

    Seperti diketahui, berita duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus atau Jorge Mario Bergoglio tutup usia pada hari ini, Senin (21/4/2025), di usia 88 tahun. Ia meninggal satu hari setelah Hari Paskah.

    “Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini mengenang kembali kedatangan Paus ke Indonesia pada 3–6 September 2024 lalu yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa Paus tak hanya dicintai oleh umat Katolik saja, tetapi juga dihargai oleh seluruh umat dari beragam agama.

    “Sosok Paus yang sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan membuat beliau dikagumi oleh masyarakat Indonesia,” ucapnya.

    Tak sampai di situ, cucu Presiden Pertama Soekarno itu turut merasa tersanjung karena mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan, untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari lalu. Kala itu, Puan diundang bersama sang ibu, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

    “Saya mengapresiasi Yang Mulia Paus Fransiskus atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Dengan World Leaders Summit on Children’s Rights, kita dapat duduk bersama dan bertukar pikiran tentang hak anak dan misi kemanusiaan global demi generasi mendatang,” urai Puan.

    Sebab itu, menurut dia, kepergian Paus bukan hanya kehilangan bagi umat Katolik, tetapi juga bagi masyarakat dunia. Paus, lanjutnya, merupakan tokoh yang sangat mendukung perdamaian dan selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan.

    “Dunia kehilangan sosok besar. Selamat jalan, Bapa Suci Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat Sri Paus dalam kemanusiaan akan terus membawa manfaat dan diteruskan oleh semua umat manusia di muka bumi,” tutup Puan.

  • Cerita Pria NTT yang Anaknya Diberkati Paus saat Dengar Kabar Duka dari Vatikan

    Cerita Pria NTT yang Anaknya Diberkati Paus saat Dengar Kabar Duka dari Vatikan

    Liputan6.com, Lembata – Duka mendalam bagi seluruh umat Katolik dunia setelah mendapat kabar wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025). Duka yang sama juga dirasakan Viligius Laba Malun dan Maksimiliana Mahi, pasangan asal Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tinggal di Jakarta.

    Paus Fransiskus memiliki kenangan tersendiri dalam hidup mereka. Sebab pemimpin Gereja Katolik itu pernah secara langsung memberkati putri mereka, Theresia Wiliana Abong, saat kunjungannya ke Jakarta pada 4 September 2025 lalu.

    Viligius, yang akrab disapa Wili, mengaku terkejut saat mendengar kabar duka tersebut. Ia mengetahui berita itu dari grup WhatsApp keluarga dan kerabat.

    “Begitu dengar berita itu, kami kaget. Memang beberapa hari sebelumnya kami sudah mengikuti kabar beliau yang dirawat. Tapi saat mendengar kabar wafatnya, cukup mengagetkan,” ujar Wili saat dihubungi, Senin malam.

    Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka, keluarga Viligius berencana menggelar doa bersama di kediaman mereka di Jakarta. Doa akan digelar selama tiga malam berturut-turut, mulai Senin hingga Rabu (23/4/2025), bersama keluarga besar dan kerabat dekat.

    “Kebetulan kami tinggal di Jakarta dan keluarga besar sedang berkumpul. Jadi, kami sepakat mengadakan doa bersama tiga malam, mulai malam ini sampai hari Rabu,” jelasnya.

     

    Terharu, Polisi Pensiun Diarak Naik Vespa

  • Ajaran Kebaikan Paus Fransiskus Dititipkan kepada Umat untuk Diteruskan

    Ajaran Kebaikan Paus Fransiskus Dititipkan kepada Umat untuk Diteruskan

    PIKIRAN RAKYAT – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan teladan ajaran kebaikan Paus Fransiskus selama hidup mesti diteruskan. KWI berdukacita atas meninggalnya Paus Fransiskus pada hari ini, Senin, 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.

    Ketua Presidium KWI Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin mengatakan mengetahui kabar wafatnya Paus Fransiskus dari Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Dikatakannya informasi resmi mengenai meninggalnya Paus disampaikan Kepala Rumah Tangga Paus Fransiskus, Kardinal Kevin Farrell pada pukul 9.45 waktu Roma atau pukul 14.45 waktu Indonesia.

    “Dengan berat hati, kami ingin memberitakan, berita duka, bahwa Bapak Suci Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, telah meninggal dunia, pada pukul 7.35 waktu Roma, 12.35 waktu Indonesia,” kata Antonius dalam konferensi pers di Gedung KWI, Jakarta Pusat.

    Antonius mengatakan banyak nilai keteladanan yang diajarkan oleh Paus Fransiskus kepada umat. Nilai ajaran Paus penting untuk diteladani.

    “Ada begitu banyak ajaran-ajaran, yang sekarang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan. Nilai-nilai injil, cinta universal, persaudaraan, kepedulian pada lingkungan, teristimewa bela rasa, kepada orang-orang yang miskin, dan orang-orang yang terpinggirkan. Inilah yang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan,” ucapnya.

    Antonius mengenang kunjungan Apolistik Paus Fransiskus di Indonesia pada September 2024. Salah satu tempat yang dikunjungi Paus ketika itu adalah KWI Jakarta untuk berjumpa dengan orang-orang sakit, penyandang disabilitas, lalu orang miskin, orangtua, dan mereka yang rentan.

    Dia memohon kepada umat untuk mendoakan Paus Fransiskus. Sementara mengenai hari pemakaman Paus, Antonius belum dapat memberitahukan. Namun, dia menyebut bahwa kegiatannya akan digelar sederhana sebagaimana keinginan Paus Fransiskus.

    “Maka saudara-saudara mohon, doa dan dukungan, mudah-mudahan, beliau beristirahat dengan damai, dan nanti juga upacara pemakaman, yang saya dengar, akan menjadi lebih sederhana. Beliau sendiri sudah menyetujui liturginya, yang akan lebih sederhana, untuk pemakaman seorang Paus, yang akan difokuskan, pada iman gereja, akan kebangkitan Tuhan,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Duka dari Flobamora untuk Bapa Suci Paus Fransiskus

    Duka dari Flobamora untuk Bapa Suci Paus Fransiskus

    Liputan6.com, Kupang – Di bundaran Tirosa, Kota Kupang, NTT, ribuan orang tengah merayakan Paskah dalam pawai tahunan yang meriah. Lagu rohani, tarian beragam etnis, dan koreografi parade budaya dan religi memenuhi jalan-jalan utama.

    Tapi irama itu mendadak terhenti saat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, meminta semua umat berhening sejenak.

    “Hari ini, dunia berduka,” ucap Gubernur Melki dengan nada perlahan. Bukan hanya umat Katolik, bukan hanya Vatikan, tapi seluruh umat manusia.” ujar Laka Lena.

    Seketika, warga menundukkan kepala. Doa pun dipanjatkan, bukan hanya oleh umat Katolik, tapi juga oleh ribuan umat Kristen Protestan yang ikut serta dalam pawai Paskah terbesar di wilayah timur Indonesia itu. Beberapa bahkan terlihat meneteskan air mata saat lagu “Bapa Kami” dilantunkan dalam berbagai bahasa daerah.

    “Paus Fransiskus telah menjadi wajah belas kasih Tuhan di dunia,” ujar Gubernur Melki, usai doa bersama.

    “Ia membawa iman keluar dari tembok gereja. Ia hadir di antara pengungsi, korban bencana, dan mereka yang paling terlupakan,” sambungnya.

    Gubernur Melki Laka Lena tidak berlebihan. Ia mengenang bagaimana Paus Fransiskus membasuh kaki para migran dalam perayaan Kamis Putih, sebuah gestur yang ia sebut sebagai “liturgi dari luka dunia.” Ia juga mengingat peristiwa langka, kunjungan Paus ke Masjid Istiqlal di Jakarta.

    “Itu bukan sekadar simbol. Tapi itu pesan kuat bahwa kita bisa hidup berdampingan, menjahit keberagaman menjadi kekuatan bersama,” ucapnya.

     

    Polres Pemalang Sterilisasi Gereja jelang Natal 2024

  • Doa Berkat Terakhir Paus Fransiskus, Pesan Damai dan Harapan Sebelum Berpulang – Halaman all

    Doa Berkat Terakhir Paus Fransiskus, Pesan Damai dan Harapan Sebelum Berpulang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, wafat pada Senin (21/4/2025).

    Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya di usia 88 tahun akibat komplikasi penyakit paru-paru kronis dan pneumonia ganda, Ap News melaporkan.

    Sehari sebelum wafat, pada Minggu Paskah (20/4/2025), Paus Fransiskus tampil di balkon Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat tradisional Urbi et Orbi.

    Meskipun terlihat lemah dan tidak dapat mengangkat tangannya sepenuhnya, beliau menyapa umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dan memberkati seorang bayi. 

    Dalam pesan Urbi et Orbi terakhirnya, Paus Fransiskus menyoroti konflik di berbagai belahan dunia.

    Situasi di Gaza tak luput dari perhatiannya.

    Paus mengutuk meningkatnya antisemitisme dan ketidakpedulian terhadap kaum marginal.

    Bapa Suci turut menyerukan perdamaian yang berakar pada kebebasan beragama, berpikir, dan berekspresi, The Times melaporkan.

    Sebelumnya, pada 20 April, Paus Fransiskus sempat bertemu secara pribadi dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, untuk bertukar salam Paskah.

    Dalam pertemuan singkat ini, Paus menekankan pentingnya kasih Kristiani yang universal. 

    Paus Fransiskus dikenal karena pendekatannya yang rendah hati dan fokus pada inklusivitas.

    Selama 12 tahun masa kepemimpinannya, beliau memperjuangkan hak-hak kaum miskin, menekankan belas kasih di atas doktrin, dan mendorong dialog antaragama.

    Beliau juga dikenal karena upayanya dalam perlindungan lingkungan dan reformasi keuangan Vatikan.

    Meninggalnya Paus Fransiskus memicu proses suksesi kepausan tradisional yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell sebagai Camerlengo.

    Para pemimpin dunia dan tokoh agama menyampaikan belasungkawa dan mengenang warisan beliau yang mendalam dalam mempromosikan perdamaian dan persatuan global. 

    Doa berkat terakhir Paus Fransiskus menjadi penutup yang penuh makna dari kehidupan seorang pemimpin yang telah memberikan kontribusi besar bagi Gereja Katolik dan dunia.

    Pesan Paskah dan Berkat “Urbi et Orbi” oleh Paus Fransiskus
    (20 April 2025)

    “Saudara dan saudari terkasih, Selamat Paskah!

    Hari ini, di seluruh dunia, Gereja mengumumkan, “Yesus telah bangkit!” — Dia benar-benar bangkit!

    Sebagaimana di pagi Paskah, perempuan-perempuan pergi ke makam dan menemukannya kosong, demikian juga kita sekarang diundang untuk melihat peristiwa ini dengan mata iman: Yesus, yang disalibkan, telah bangkit!

    Kebangkitan-Nya bukan sekadar kembali dari kematian, melainkan awal dari kehidupan baru, yang terbuka bagi kita semua — kehidupan dalam perdamaian, kasih, dan pengharapan.

    Hari ini, kita ingin menatap Kristus yang Bangkit dan membiarkan cahaya-Nya menyinari sudut-sudut tergelap dunia.

    Gaza dan Tanah Suci

    Saya memikirkan secara khusus Gaza, Israel, dan seluruh Tanah Suci, yang telah lama menderita kekerasan dan kebencian.

    Saya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan semua sandera.

    Saya menyerukan akses kemanusiaan yang cepat bagi mereka yang menderita, dan mendesak komunitas internasional untuk membantu rakyat Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam damai, dengan dua negara, dalam keamanan dan pengakuan timbal balik.

    Ukraina

    Saya tidak lupa Ukraina, yang masih dilanda perang sejak lebih dari dua tahun lalu.

    Semoga terang Kristus yang Bangkit menerangi para pemimpin untuk mencari solusi yang adil dan langgeng, dan mengakhiri penderitaan rakyat.

    Sudan, Kongo, dan Wilayah Lain

    Saya berdoa untuk rakyat Sudan, yang menderita akibat konflik bersenjata yang tidak terlihat dan sering dilupakan dunia.

    Saya juga berdoa bagi rakyat Republik Demokratik Kongo, khususnya di wilayah timur yang terus dilanda kekerasan.

    Semoga senjata dihentikan dan dibuka jalan dialog.

    Saya memikirkan negara-negara yang menghadapi ketidakstabilan, seperti Myanmar, Lebanon, Syria, dan Haiti.

    Semoga Kristus yang Bangkit membawa harapan dan pemulihan di tengah penderitaan mereka.

    Anak-anak, Korban Tak Bersalah Perang

    Saya tidak bisa tidak memikirkan anak-anak, korban utama dari konflik ini.

    Banyak dari mereka terluka, banyak juga yang kehilangan orang tua, rumah, dan masa depan.

    Ini tidak bisa dibenarkan.

    Kita harus mengatakan, cukup! Jangan biarkan anak-anak menjadi korban kebencian dan keserakahan manusia.

    Ajakan untuk Damai

    PENAMPILAN PUBLIK TERAKHIR – Tangkapan layar YouTube ABC News pada Minggu (20/4/2025) menampilkan Paus Fransiskus yang membuat penampilan publik yang mengejutkan untuk memberkati ribuan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk misa Minggu Paskah. (Tangkapan layar YouTube ABC News)

    Kepada semua yang memiliki tanggung jawab dalam politik dan militer:

    Saya memohon, dengan rendah hati, berhentilah!

    Cukup perang, cukup kebencian, cukup balas dendam.

    Mari kita bangun dunia yang damai, dengan membuka hati dan tangan satu sama lain.

    Saudara dan saudari, Kristus telah bangkit!

    Mari kita menjadi saksi hidup-Nya.

    Mari kita bawa terang kebangkitan-Nya ke tempat di mana masih ada kegelapan, luka, dan air mata.

    Selamat Paskah untuk semua!

    Semoga rahmat dan damai Tuhan menyertai kalian semua.”

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)