Tag: Paus Fransiskus

  • Pemakaman Paus di Roma Akan Dijaga Ketat: Lockdown-Zona Larang Terbang

    Pemakaman Paus di Roma Akan Dijaga Ketat: Lockdown-Zona Larang Terbang

    Roma

    Proses pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu mendatang di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma. Aparat setempat pun menerapkan keamanan ketat seiringnya umat Katolik dan para petinggi dunia datang berbondong-bondong ke Roma.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara pemakaman dan konklaf atau proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.

    “Kami telah bersiaga sejak Senin (hari ketika Paus Fransiskus meninggal dunia),” kata seorang anggota Garda Swiss, tentara yang bertanggung jawab atas keamanan paus.

    “Dan beberapa hari ke depan akan sangat sulit,” kata penjaga yang tidak mau disebutkan namanya itu dikutip AFP.

    Selain itu, warga lokal juga akan dihadapkan pada kebijakan karantina wilayah yang akan berlangsung selama beberapa minggu.

    Aparat juga menyiagakan jet tempur dan unit penembak jitu polisi khusus yang dikerahkan di atap gedung-gedung di sepanjang Via della Conciliazione atau jalan lebar yang mengarah ke Lapangan Santo Petrus. Zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma juga disebut sudah diberlakukan.

    Secara keseluruhan, sekitar 150 hingga 170 delegasi diharapkan hadir. Semua tamu negara ini akan diberikan pengawalan polisi.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO Dubes RI untuk Vatikan Bicara Soal Permintaan Paus Fransiskus Terkait Upacara Pemakamannya – Halaman all

    VIDEO Dubes RI untuk Vatikan Bicara Soal Permintaan Paus Fransiskus Terkait Upacara Pemakamannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia dikejutkan oleh kabar duka dari jantung Gereja Katolik. Paus Fransiskus, pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. 

    Dalam usia 88 tahun, Paus Fransiskus meninggalkan jejak kepemimpinan yang penuh kasih, reformasi, dan kesederhanaan.

    Kesederhanaan sosok Paus Fransiskus selama hidupnya diwujudkannya tuntas hingga akhir hayatnya.

    Dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews, Duta Besar RI untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, mengungkap sejumlah permintaan pribadi Paus Fransiskus agar upacara pemakamannya dilakukan secara sederhana.

    Permintaan itu disampaikan Paus Fransiskus sebelum wafatnya.

    “Paus Fransiskus memang sudah meminta bahwa kalau meminta untuk tidak dimakamkan dengan prosesi yang seperti paus-paus sebelumnya. Yang menurut hemat Paus adalah sangat mewah dalam kebesaran,” ungkap Dubes Trias Kuncahyono saat wawancara khusus dengan Tribunnews via zoom, Senin (21/4/2025).

    “Paus ini adalah paus yang sangat sederhana. Paus yang sangat-sangat humble, sangat rendah hati hingga meminta juga supaya prosesi pemakamannya tidak dalam kemegahan.”

    Bahkan peti jenazahnya pun diminta tidak dibuat berlapis-lapis. 

    “Petinya pun tidak seperti-seperti paus-paus yang lain, yang berlapis-lapis. Tidak berlapis-lapis,” tuturnya.

    Selain itu Paus Fransiskus juga meminta agar tidak ada panggung tinggi (catafalque) saat disemayamkan di Basilika Santo Petrus.

    “Jadi memang ada perubahan-perubahan terkait dengan proses pemakaman yang tadi saya sampaikan.”

    “Paus karena paus menginginkan lebih sederhana dibanding yang paus yang sebelumnya. Kenapa? Karena Paus Fransiskus memang sosok yang sangat sederhana,” jelasnya.

    Selain itu Paus Fransiskus juga menyatakan keinginannya untuk tidak dimakamkan di Basilika Santo Petrus seperti tradisi paus sebelumnya.

    Paus Fransiskus justru memilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat ia dimakamkan.

    Meninggalnya Paus Fransiskus menimbulkan duka mendalam di dunia. Ribuan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan dalam peti jenazah terbuka, dan umat diberi kesempatan untuk memberi penghormatan hingga pukul 19.00 pada hari Jumat.

    Dalam pengumuman resmi Vatikan, Selasa (22/4/2025), Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) pagi waktu setempat di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. 

    Keputusan ini berbeda dari tradisi sebelumnya di mana para Paus biasanya dimakamkan di Basilika Santo Petrus. 

    Pemakaman di Basilika Santa Maria Maggiore menjadi keinginan pribadi Paus Fransiskus karena kecintaannya pada gereja tersebut. 

    Diketahui, Basilika Santa Maria Maggiore terletak di tengah kota Roma.

    Basilika ini didedikasikan untuk Bunda Maria, sosok yang sangat dihormati oleh Paus Fransiskus sepanjang hidupnya. 

    Selama masa kepemimpinannya, Paus asal Argentina itu kerap mengunjungi basilika tersebut untuk berdoa secara pribadi.

    Simak wawancara eksklusifnya hanya di Kanal YouTube Tribunnews.(*)

     

  • Paus Fransiskus Wafat, KWI Gelar Ibadah dan Doa Bersama Selama 3 Hari – Halaman all

    Paus Fransiskus Wafat, KWI Gelar Ibadah dan Doa Bersama Selama 3 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar ibadah untuk mendoakan wafatnya Paus Fransiskus, di Kapel Fransiskus, Gedung KWI, Menteng, Jakarta pada Rabu (23/4/2025).

    Ibadah dan doa bersama ini diikuti oleh puluhan umat dari pegawai KWI dan masyarakat umum. 

    Suasana hikmat dan haru sempat mewarnai ibadah yang digelar oleh KWI sejak Selasa kemarin.

    Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko mengungkapkan alasan pihaknya menggelar ibadah dan doa bersama secara rutin sejak Selasa hingga Jumat mendatang.

    Paulus menyebut, KWI memiliki ikatan batin yang kuat dengan Paus Fransiskus.

    Apalagi, pemimpin gereja Katolik sedunia ini sempat mampir ke Gedung KWI, ketika perjalanan apostoliknya pada September 2024, lalu.

    “Kami membuat ini karena kami memiliki sebuah ikatan batin yang cukup dalam dengan Bapa Suci. Mengingat 7 bulan lalu kan beliau datang ke Indonesia dan juga datang di gedung kami ini,” kata Paulus, Rabu.

    “Sehingga kami masih terngiang-ngiang sosok beliau, kebaikannya, keramahannya,” tambahnya.

    Selain berdoa untuk Paus Fransiskus, Paulus mengatakan ibadah ini dilakukan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas kepimpinan Bapa Suci yang berjiwa pelayan. 

    Dimana, Paus Fransiskus semasa hidupnya menjadi sahabat bagi semua orang, bisa memberi banyak inspirasi, dengan berbagai macam seruan-seruan untuk perdamaian.

    “Ajaran-ajaran lebih untuk mencintai lingkungan hidup, untuk kemudian terus bersaudara dengan siapapun. Ini merupakan sesuatu yang disyukuri, tapi juga di saat yang sama kami juga terpanggil untuk mewujudkannya di dalam kehidupan kami selanjutnya,” ungkapnya.

    “Sehingga misa ini menjadi satu untuk mendoakan beliau, tapi juga untuk mensyukuri bahwa kami boleh memiliki seorang Bapak, seorang pemimpin yang selama 12 tahun sungguh-sungguh memberikan perhatian kepada gereja Katolik, tapi juga kepada masyarakat pada umumnya, masyarakat dunia,” tambahnya.

    Paulus juga mengatakan, Paus Fransiskus juga telah memberikan berbagai macam teladan dan kesederhanaan tentang keramahan kepada semua orang.

    “Menurut kami itu menjadi sebuah warisan yang tidak akan bisa ditinggalkan,” jelasnya.

    Harapan Paus Selanjutnya

    Paulus menambahkan, pihaknya pun menaruh harapan bagi Paus yang akan terpilih nanti, bisa melanjutkan hal-hal baik yang sudah diteladankan, diajarkan, ditinggalkan oleh Paus Fransiskus. 

    Sebab, menurut dia, tantangan ke depan akan jauh lebih besar dihadapi oleh Gereja Katolik.

    “Ada banyak sekali tantangan, godaan yang akan merong-rong kekuatan Gereja Katolik. Maka ini perlu diantisipasi. Seiring perkembangan zaman kan banyak sekali tantangan yang ingin membuat orang jauh dari gereja, membuat orang jauh dari Tuhan Yesus,” kata dia.

    “Maka di saat nanti Paus baru memimpin harapannya bisa membawa inspirasi juga untuk anak-anak kaum muda, pada khususnya, dan juga umat Katolik pada umumnya, agar sengguh-sungguh kembali kepada iman kekatolikan, dan kemudian mewujudkan dalam kehidupan yang lebih real, dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa, lebih-lebih juga bersahabat dengan alam seperti yang selalu ditekankan oleh Bapak Suci Fransiskus,” tandasnya.

     

     

     

     

  • Potret Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

    Potret Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran, menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat Kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

    Tak terkecuali Basilika Santo Petrus yang merupakan tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Untuk mengendalikan kerumunan, sejumlah penghalang telah dipasang di dalam dan luar basilika.

    Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

    Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.​

    Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir pada Paus Fransiskus sebelum dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore.

    Adapun jumlah peziarah yang hadir di Lapangan Santo Petrus diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 orang, jumlah ini mencakup peziarah, umat Katolik, dan delegasi internasional

    Warga Diizinkan Melayat

    Sebelum pemakaman digelar, jenazah Paus Fransiskus dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

    Di lokasi tersebut umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Selama masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus dibuka untuk umum dari pukul 7 pagi sampai  7 malam waktu Roma, berlaku hingga tanggal 25 April, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

    Jeda waktu ini memungkinkan umat untuk melayat dan berdoa di hadapan jenazah Paus Fransiskus.

    Selama di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi, diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin.

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para kardinal senior di Basilika.

    Kemudian pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Setelah misa, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Lokasi tersebut dipilih lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.

    Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.

    Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.

    Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.

    Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Presiden Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Sammy Notaslimboy: Harusnya Gibran

    Presiden Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Sammy Notaslimboy: Harusnya Gibran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menunjuk Jokowi untuk menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025 mendatang.

    Meski keputusan ini dinilai sebagai upaya menjaga hubungan diplomatik dan penghormatan terhadap Vatikan, reaksi publik di media sosial justru menunjukkan beragam respons.

    Kehadiran Jokowi dalam kapasitas sebagai utusan dari Prabowo memicu reaksi tajam dari warganet.

    Salah satu komentar datang dari komedian Sammy Notaslimboy melalui akun X pribadinya @NOTASLIMBOY, ikut mengomentari langkah tersebut dengan mempertanyakan absennya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam misi kenegaraan itu.

    “Harusnya Gibran lah, apa kapasitas Mulyono? Nggak jelas…,” tulisnya, dikutip @NOTASLIMBOY pada Rabu (23/4/2025).

    Unggahan tersebut langsung mendapat reaksi netizen, banyak yang melayangkan kritikan tajam dan menyinggung wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Karena dia tau anaknya ngga bisa”, kata netizen.

    “Sebenarnya Presiden sudah utus Wakil Presiden untuk berangkat, tapi berhubung Wakil Presidennya sedang berhalangan maka Wakil Presiden minta tolong kepada bapaknya untuk mewakili”, kata lainnya.

    “Kan ada Wapres, Menlu, Menag eh yang dipilih malah rakyat sipil biasa, aneh banget”, tambah lainnya.

    “Emang sepenting itu ya bapak yang satu ini di negara ini, kadang-kadang emang”, timpal lainnya.

    Sebagai tambahan informasi, selain mantan presiden Jokowi, Prabowo juga mengutus beberapa tokoh nasional lainnya untuk mewakili Indonesia dalam prosesi tersebut.

  • Jemaat Misa Requiem Paus Fransiskus Bisa Parkir di Masjid Istiqlal, Terowongan Silaturahim Dibuka  – Halaman all

    Jemaat Misa Requiem Paus Fransiskus Bisa Parkir di Masjid Istiqlal, Terowongan Silaturahim Dibuka  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Umat Katolik yang ingin menghadiri Misa Requiem untuk mengenang wafatnya Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta bisa menggunakan areal parkir Masjid Istiqlal. 

    Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, mengatakan pihaknya telah meminta izin pengurus Masjid Istiqlal dalam penyediaan akses parkir.

    “Kami mengajukan izin untuk menggunakan basement parkir Masjid Istiqlal yang dapat menampung hampir 800 mobil,” kata Susyana di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Selain itu, Susyana mengatakan pihaknya telah meminta izin agar Terowongan Silaturahim dibuka. 

    Terowongan Silaturahim bakal digunakan untuk akses umat Katolik yang hendak menuju Gereja Katedral. 

    “Kami juga meminta bantuan dari teman-teman di Masjid Istiqlal untuk membuka terowongan silaturahim agar umat bisa langsung menuju Gereja Katedral,” ujar Susyana. 

    Untuk kelancaran akses, disiapkan petugas khusus yang akan membantu mengarahkan umat dari area parkir menuju lokasi misa melalui terowongan penghubung antar tempat ibadah tersebut.

    Susyana juga mengimbau umat untuk datang lebih awal agar mendapatkan tempat dan mengikuti arahan petugas. 

    “Lift yang tersedia hanya diperuntukkan bagi umat berkebutuhan khusus, orang tua, dan lansia. Umat lainnya kami harapkan dapat menggunakan tangga,” ujarnya.

    Selain parkir di Istiqlal, Gereja Katedral juga menyiapkan beberapa titik tambahan, termasuk Kantor Pos dan lapangan sekolah Ursula. 

    Misa Requiem sendiri akan dipimpin oleh Duta Besar Tahta Suci Vatikan, Monsignor Piero Pioppo, bersama Kardinal Ignasius Soeharyo dan Monsignor Antonius Subianto. 

    Acara ini diperkirakan akan dihadiri ribuan umat, dengan kapasitas area gereja dan pelatarannya disiapkan untuk menampung hingga 2.500 orang.

    Pelaksanaan Misa Requiem untuk mengenang wafatnya Paus Fransiskus yang akan digelar pada Kamis, 24 April 2025 pukul 18.00 WIB.

     

     

  • Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Ribuan Orang Antre Beri Penghormatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu (23/4/2025), pagi.

    Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan dalam prosesi penuh khidmat yang dihadiri para kardinal, petinggi gereja dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia.

    Paus asal Argentina ini wafat pada awal pekan ini di usia 88 tahun, meninggalkan duka mendalam dan warisan spiritual yang tak ternilai bagi Gereja Katolik.

    Jenazahnya dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta menuju basilika melalui sebuah prosesi resmi yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo Vatikan, yang kini bertugas mengatur masa transisi dan konklaf untuk pemilihan paus baru.

    Setelah prosesi, kebaktian pembukaan dilakukan di dalam basilika, menandai dimulainya masa penghormatan publik yang akan berlangsung selama tiga hari.

    Peti jenazah Paus Fransiskus dibaringkan di Altar Confessio, sebuah ruang suci yang terletak di atas makam Santo Petrus, paus pertama.

    Tidak seperti para paus sebelumnya yang disemayamkan dalam tiga peti jenazah berlapis, Fransiskus memilih kesederhanaan.

    Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan dalam peti kayu terbuka, sejalan dengan keinginannya untuk menyederhanakan tradisi pemakaman kepausan.

    Antrean Ribuan Peziarah

    Sejak pagi buta, ribuan peziarah telah memadati Lapangan Santo Petrus di bawah langit cerah musim semi, menanti kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Beberapa bahkan datang sejak pukul 6 pagi waktu setempat.

    Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, dari umat biasa hingga tokoh penting.

    Salah seorang peziarah dari luar Roma, Ludovico juga datang untuk memberi penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus.

    “Ini akan menjadi momen emosional. Ia adalah pembimbing spiritual, dan saya ingin datang ke sini untuk merayakan hidupnya,” ujar Ludovico, dikutip dari CNN.

    Di antara ribuan peziarah, ada pula John, seorang warga Roma berusia 64 tahun yang duduk sendirian merenung.

    “Saya akan berdoa untuknya dan berdoa untuk dunia,” katanya.

    Liturgi dan Keamanan Ketat

    Prosesi diiringi oleh nyanyian Litani Para Kudus, menambah suasana sakral yang mendalam di dalam basilika. 

    Peti jenazah tidak ditempatkan di tandu tinggi, melainkan di altar utama basilika abad ke-16, berhadapan langsung dengan bangku-bangku gereja yang segera dipenuhi oleh umat, dikutip dari Al Jazeera.

    Seiring berlangsungnya masa berkabung publik, Basilika Santo Petrus akan dibuka hingga tengah malam pada Rabu dan Kamis. 

    Masa penghormatan akan berakhir pada Jumat pukul 19.00 waktu setempat.

    Sementara itu, kepolisian Italia meningkatkan keamanan di sekitar Vatikan.

    Polisi menyiapkan patroli berjalan kaki dan berkuda. 

    Upaya ini dilakukan untuk menjaga ketertiban menjelang pemakaman dan mengakomodasi aliran besar peziarah, terutama dalam rangka Tahun Suci, yang dibuka oleh Paus Fransiskus pada bulan Desember lalu.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus wafat pada hari Senin (21/4/2025).

    Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun setelah mengalami stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung, dikutip dari AP News.

    Ia sempat menjalani perawatan selama lima minggu karena pneumonia.

    Kemudian, kembali ke apartemennya di Domus Santa Marta sebelum akhirnya berpulang.

    Penampilan publik terakhirnya terjadi pada Hari Minggu Paskah (20/4/2025).

    Saat itu, ia menyampaikan berkat terakhir dari mobil kepausannya di Lapangan Santo Petrus.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus Wafat

  • Kenapa Jokowi yang Diutus ke Vatikan oleh Prabowo? Wakilkan Presiden Layat Paus Frasiskus

    Kenapa Jokowi yang Diutus ke Vatikan oleh Prabowo? Wakilkan Presiden Layat Paus Frasiskus

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden RI Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus sejumlah tokoh negara, mewakili Indonesia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar di Vatikan, Roma, pada Sabtu, 26 April 2025 mendatang.

    Menarik perhatian publik, salah satu tokoh yang ditunjuk Presiden Prabowo adalah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Keputusan Prabowo untuk mengirim utusan alih-alih hadir langsung dijelaskan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    Ia menegaskan jika Prabowo punya perihal lain yang harus diurus pada waktu yang bersamaan.

    “Oleh karena sesuatu dan lain hal, bapak presiden kemungkinan tidak bisa hadir langsung dalam acara pemakaman Paus,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 23 April 2025.

    Sebagai gantinya, Prabowo menunjuk beberapa tokoh untuk mewakili Indonesia dalam momen penting tersebut, antara lain:

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Wakil Menteri Keuangan Tommy Djiwandono Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Menteri HAM Natalius Pigai

    Keberangkatan rombongan dijadwalkan pada Kamis, 24 April atau Jumat, 25 April 2025.

    “Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita di dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa,” kata Prasetyo.

    Penunjukan Jokowi, mantan presiden yang kini tidak menjabat, menuai sorotan.

    Kendati pernah menjalin diplomatik dengan Vatikan dan pemimpin-pemimpin keagamaan dunia selama masa kepemimpinannya, status sebagai mantan kepala negara tetap menimbulkan tanya bagi masyarakat. Apa urgensi Jokowi?

    Sampai berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari Istana terkait alasan spesifik di balik pemilihan Jokowi dan tokoh-tokoh lainnya.

    Namun, kehadiran mereka adalah bentuk upaya negara dalam menjaga hubungan diplomatik dan penghormatan tinggi dari Indonesia terhadap umat Katolik global. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Doakan Paus Fransiskus, Masyarakat Padati Kedubes Vatikan

    Doakan Paus Fransiskus, Masyarakat Padati Kedubes Vatikan

    Jakarta, Beritasatu.com — Masyarakat masih terus berdatangan ke Nunsiatur Apostolik atau Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan di Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/4/2025) sore, untuk menyampaikan duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus.

    Pantauan di lokasi pada Rabu (23/4/2025) menunjukkan masyarakat datang secara bergantian. Mereka mengantre dengan tertib dari depan gerbang, lalu memasuki gedung kedutaan dalam kelompok berjumlah sepuluh orang untuk menyampaikan belasungkawa.

    Salah satu umat Katolik, Frans (34), mengaku sengaja datang karena ingin mengenang sosok inspiratif Paus Fransiskus.

    “Saya mau berdoa untuk Paus yang berpulang. Karena beliau itu menginspirasi hidup saya, terutama tentang toleransi dan cinta kasih dalam kehidupan sebagai umat Katolik,” ujar Frans saat ditemui di antrean.

    Frans menyampaikan rasa kehilangannya terhadap sosok yang ia anggap penuh kasih dan sangat terbuka terhadap siapa pun, tanpa memandang latar belakang.

    “Sebagai umat Katolik, saya sangat kehilangan. Beliau setia dalam panggilan, sangat mencintai semua umat tanpa syarat, tanpa memandang bulu. Beliau juga murah senyum kepada siapa pun,” lanjutnya.

    Karangan bunga belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus memadati Nunsiatur Apostolik (Kedubes Vatikan) di Jakarta. Salah satunya dari Presiden Prabowo Subianto. (Beritasatu.com/Thomas Rizal)

    Selain menyampaikan duka di Kedubes Vatikan, Frans juga akan mengikuti misa arwah (Misa Requiem) untuk Paus Fransiskus yang dijadwalkan berlangsung di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/4/2025) pukul 18.00 WIB.

    Misa arwah tersebut akan dipimpin langsung oleh Nunsius Apostolik (Duta Besar Vatikan untuk Indonesia) Piero Pioppo bersama Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin.

    Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Albertus Hani Rudi Hartoko, SJ, menyatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan misa.

    “Tentu karena ini misa khusus, maka akan ada undangan dari KWI dan kemungkinan beberapa pejabat negara juga akan hadir,” ungkap Romo Hani, Selasa (22/4/2025).

    Ia menambahkan altar dan tata liturgi telah disiapkan secara khusus. Kapasitas tempat duduk mencapai hingga 2.500 kursi yang tersebar di dalam gedung gereja, Plaza Maria, tenda luar, dan Graha Pemuda.

    Untuk mengantisipasi kepadatan, pengamanan tambahan dan pengaturan lalu lintas juga telah disiapkan bekerja sama dengan aparat kepolisian, mengingat tingginya antusiasme umat yang akan mengikuti misa requiem Paus Fransisksus.