Tag: Paulo Fonseca

  • Bukan Maguire, Sosok Ini Punya Nilai Paling Tinggi Saat MU Hancurkan Harapan Lyon di Liga Eropa

    Bukan Maguire, Sosok Ini Punya Nilai Paling Tinggi Saat MU Hancurkan Harapan Lyon di Liga Eropa

    TRIBUNJAKARTA.COM – Manchester United berhasil mengalahkan Lyon di babak perempatfinal Liga Eropa, pada Jumat (18/4/2025) dini hari WIB.

    Kemenangan ini diwarnai dari aksi keren dari pemain Manchester United.

    Pemain Manchester United sukses memberikan harapan palsu berkat dua gol penting di masa tambahan waktu.

    Gol yang dicetak pemain Manchester United itu membuat mereka lolos ke babak semifinal Liga Eropa.

    Setan Merah, julukan Manchester United, lebih dulu mencetak gol melalui Manuel Ugarte (10′) dan Diogo Dalot (45+1′).

    Skuad asuhan Paulo Fonseca mencetak gol penyama lewat Corentin Tolisso (71′), dan Nicolas Tagliafico tujuh menit berselang.

    Laga berlanjut ke babak extra time di mana Lyon membuat publik Old Trafford terdiam.

    Adalah Rayan Cherki yang membalikkan kedudukan menjadi 2-3 melalui golnya di menit 105′. 

    Lyon memperlebar keunggulan gol penalti Alexandre Lacazette (108′), meski sempat dibalas via eksekusi sepakan 12 pass Bruno Fernandes (114′). 

    Manchester United mengunci tiket lolos ke semifinal Liga Eropa berkat gol Kobbie Mainoo (120′) dan Harry Maguire (121′).

    Skor 5-4 bertahan hingga usai, sekaligus mengantarkan Manchester United ke semifinal bermodal agregat 7-6.

    Dalam pertandingan ini, ada sosok yang disorot berkat penampilannya yang impresif.

    Bukan Harry Maguire yang mencetak gol penentu kemenangan, tapi ada sosok yang berhasil mencatatkan nilai paling tinggi dalam aksinya melawan Lyon.

    Berikut rating lengkap pemain Manchester United saat membungkam Lyon:

    Andre Onana – 6.2

    Tidak tampil seburuk yang dibayangkan, namun gagal memberikan penyelamatan krusial saat Lyon bangkit. Onana terlihat gugup, terutama di babak perpanjangan waktu.

    Leny Yoro – 7.1

    Solid di babak pertama dan cukup tenang saat tekanan meningkat, meski sedikit keteteran saat Lyon mulai membalas.

    Harry Maguire – 8.8

    Pahlawan Old Trafford. Ia jadi penentu kemenangan lewat sundulan keras di menit 121. 

    Penampilannya penuh determinasi, baik saat bertahan maupun ketika diminta bermain lebih ke depan.

    Noussair Mazraoui – 6.8

    Bermain aman namun tak banyak kontribusi yang signifikan sebelum digantikan di babak kedua.

    Diogo Dalot – 8.4

    Mencetak gol krusial dan tampil sangat energik. Salah satu pemain paling konsisten malam itu.

    Manuel Ugarte – 8.2

    Menjadi penyeimbang lini tengah dan membuka skor dengan finishing rapi. Penampilan terbaiknya sejauh ini di Liga Europa.

    Casemiro – 9.4 (Player of the Match)

    Jiwa dan roh permainan United malam itu. Tak hanya kuat bertahan, Casemiro juga jadi katalis utama kebangkitan tim. Visinya luar biasa, dan ia memenangi hampir semua duel penting.

    Pemain asal Brasil itu membuat MU mendapatkan penalti pada menit ke-114, membantu gol penyeimbang pada menit ke-120, dan membantu gol kemenangan pada menit ke-121.

    Catatan Squawka, ia juga memenangkan lebih banyak duel (9) dan menciptakan lebih banyak peluang (4) daripada pemain Manchester United lainnya, melakukan delapan sapuan, memenangkan penguasaan bola tujuh kali, dan memenangkan ketiga tekelnya.

    Patrick Dorgu – 7.2

    Aktif di sisi kiri, memberi variasi serangan, meski tak banyak melakukan hal menonjol.

    Bruno Fernandes – 8.8

    Menjadi motor kreativitas dan menunjukkan kepemimpinan luar biasa. Penalti tenang di menit 114 menjadi pemantik semangat comeback.

    Alejandro Garnacho – 8.0

    Memberikan assist penting dan tampil penuh semangat, meski tak menyelesaikan laga penuh.

    Rasmus Hojlund – 6.5

    Penampilannya kali ini kurang menggigit. Kurang efektif di depan gawang dan tak banyak menciptakan peluang. 

    Pemain Pengganti

    Luke Shaw – 6.0

    Memberikan penalti yang nyaris menggagalkan perjuangan tim. Terlihat belum dalam kondisi terbaik.

    Mason Mount – 6.5   

    Menambah energi, tapi belum benar-benar menyatu dalam tempo laga.

    Kobbie Mainoo – 7.4

    Pemain muda ini tak gentar dalam momen besar. Mencetak gol penyeimbang di menit ke-120 dan menunjukkan potensi besar di usia belia.

    Harry Amass – 6.2

    Minim kontribusi karena masuk di babak tambahan.

    Christian Eriksen – 6.4

    Memberi ketenangan di lini tengah, tapi tak banyak mempengaruhi jalannya laga.

    (TribunJakarta/Tribunnews)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • DRAMA Liga Eropa: Manchester United Masih Garang Lyon Diberi Harapan Palsu, Maguire Jadi Penyelamat

    DRAMA Liga Eropa: Manchester United Masih Garang Lyon Diberi Harapan Palsu, Maguire Jadi Penyelamat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Drama terjadi di pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Eropa yang mempertemukan Manchester United melawan Olympique Lyon.

    Duel Manchester United menghadapi Olympique Lyon berlangsung di Old Trafford Stadium, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB.

    Pertandingan ini diwarnai insiden saling balas gol hingga berujung kemenangan bagi skuad Setan Merah.

    Hasil pertandingan Manchester United melawan Lyon berakhir dengan skor 5-4.

    Pertandingan ini dilaksanakan sampai babak perpanjangan waktu.

    Dalam waktu normal 90 menit, Manchester United dan Lyon berbagi skor 2-2.

    Setan Merah lebih dulu mencetak gol melalui Manuel Ugarte (10′) dan Diogo Dalot (45+1′).

    Tapi usaha pantang menyerah Lyon membuahkan hasil pada babak kedua.

    Skuad asuhan Paulo Fonseca mencetak gol penyama lewat Corentin Tolisso (71′), dan Nicolas Tagliafico tujuh menit berselang.

    Laga berlanjut ke babak extra time di mana Lyon membuat publik Old Trafford terdiam.

    Adalah Rayan Cherki yang membalikkan kedudukan menjadi 2-3 melalui golnya di menit 105′. 

    Lyon memperlebar keunggulan gol penalti Alexandre Lacazette (108′), meski sempat dibalas via eksekusi sepakan 12 pass Bruno Fernandes (114′). 

    Manchester United mengunci tiket lolos ke semifinal Liga Eropa berkat gol Kobbie Mainoo (120′) dan Harry Maguire (121′).

    Skor 5-4 bertahan hingga usai, sekaligus mengantarkan Manchester United ke semifinal bermodal agregat 7-6.

    Sebaliknya, perjuangan hebat Lyon berujung antiklimaks.

    Tiga  tim yang sudah dipastikan lolos ke 4 besar Europa League 2024/2025 adalah Tottenham Hotspur (Inggris), Manchester United (Inggris), dan Athletic Bilbao (Spanyol).

    Sementara laga lain Lazio vs Bodo/Glimt berlanjut ke babak penalti dalam perebutan satu tiket semifinal sisa.

    Susunan Pemain

    Manchester United:

    Onana; Mazraoui, Maguire, Yoro; Dalot, Casemiro, Ugarte, Dorgu; Garnacho, Højlund, Bruno Fernandes.

    Lyon:

    Perri; Maitland-Niles, Mata, Niakhaté, Tagliafico; Akouokou, Veretout; Cherki, Tolisso, Thiago Almada; Mikautadze.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Nasib Premier League di Ujung Tanduk, MU dan Spurs Wajib Menang demi Harga Diri

    Nasib Premier League di Ujung Tanduk, MU dan Spurs Wajib Menang demi Harga Diri

    Manchester (beritajatim.com) – Kiprah klub-klub Premier League di kompetisi Eropa musim ini berada di ujung tanduk. Setelah tersingkirnya Aston Villa dari Liga Champions, kini tinggal Manchester United dan Tottenham Hotspur yang masih bertahan di Liga Europa. Namun keduanya belum aman. Nasib mereka akan ditentukan dalam leg kedua perempat final yang digelar Jumat (18/4/2025) dini hari WIB.

    Manchester United akan menjamu Olympique Lyon di Old Trafford dengan agregat 2-2. Sementara Tottenham Hotspur harus bertandang ke markas Eintracht Frankfurt dengan skor agregat masih imbang 1-1. Tekanan besar membayangi kedua klub raksasa ini karena hanya menjadi juara Liga Europa yang bisa mengantar mereka tampil di Eropa musim depan.

    Hingga pekan ke-32 Premier League, United masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara dengan 38 poin. Spurs bahkan satu tingkat di bawah dengan 37 poin. Posisi yang sangat rawan dan jauh dari zona Eropa.

    Situasi ini juga berdampak pada reputasi Premier League yang selama ini digadang-gadang sebagai liga terbaik di dunia. Hanya Aston Villa yang mewakili Inggris di perempat final Liga Champions musim ini, dan itu pun bukan bagian dari klub Big Six. Kini, andai United dan Spurs gagal melaju ke semifinal, Premier League akan kehilangan wakilnya di dua kompetisi elite Eropa sekaligus.

    “Kami harus tampil dengan mental yang tepat. Ini satu pertandingan yang krusial,” ujar pelatih Manchester United, Ruben Amorim, dikutip dari The Independent.

    Sementara itu, Chelsea masih menyisakan asa di perempat final Liga Konferensi. The Blues unggul agregat 3-0 atas Legia Warszawa dan nyaris pasti lolos ke semifinal. Namun andai tim sebesar Chelsea hanya berjaya di ajang kasta ketiga, hal itu justru mempertegas ironi musim ini bagi Premier League.

    Prediksi Susunan Pemain

    Manchester United (3-4-2-1):
    Onana; Mazraoui, Maguire, Yoro; Dalot, Ugarte, Casemiro, Dorgu; Fernandes (c), Garnacho; Hojlund
    Pelatih: Ruben Amorim

    Olympique Lyon (4-3-1-2):
    Perri; Maitland-Niles, Mata, Niakhate, Tagliafico; Veretout, Tolisso, Akouokou; Almada; Cherki, Lacazette (c)
    Pelatih: Paulo Fonseca

    Eintracht Frankfurt (4-3-3):
    Santos; Kristensen, Koch (c), Theate, Brown; Shkiri, Tuta, Larsson; Gotze, Ekitike, Bahoya
    Pelatih: Dino Toppmöller

    Tottenham Hotspur (4-3-3):
    Vicario; Porro, Romero, De Ven, Udogie; Bergvall, Bentancur, Maddison; Johnson, Solanke, Son (c)
    Pelatih: Ange Postecoglou

    [dio/beq]

  • Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    JAKARTA – Rival sekota, AC Milan dan Inter Milan, akan kembali bertemu untuk keempat kalinya musim ini dalam leg pertama semifinal Coppa Italia pada Rabu, 2 April. Duel Derby della Madonnina ini akan menentukan siapa yang melaju ke final di Roma, di mana Bologna atau Empoli sudah menunggu sebagai lawan berikutnya.

    Sejak kemenangan dramatis 2-1 di Serie A pada September lalu, AC Milan mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Dengan hanya delapan laga tersisa di liga, Rossoneri tertinggal 20 poin dari puncak klasemen. Pergantian pelatih dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao belum membawa perubahan besar, bahkan Milan kini tertahan di peringkat kesembilan.

    Milan sebelumnya mengakhiri ambisi quadruple Inter dengan kemenangan comeback di final Supercoppa Italiana Januari lalu, tetapi kemudian tersingkir dari Liga Champions oleh Feyenoord. Kekalahan 1-2 dari Napoli pada akhir pekan lalu semakin memperburuk situasi mereka, di mana Santiago Gimenez gagal mengeksekusi penalti yang bisa menyelamatkan timnya.

    Namun, Milan masih memiliki harapan di Coppa Italia setelah menyingkirkan AS Roma di perempat final. Dengan gelar Supercoppa sudah diamankan, Rossoneri berambisi mengalahkan Inter dan menambah koleksi trofi mereka.

    Di sisi lain, Inter Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi. Tim asuhan Simone Inzaghi telah memenangkan lima laga terakhir mereka di semua kompetisi dan masih bersaing di tiga ajang, termasuk Liga Champions dan Serie A.

    Inter lolos ke semifinal Coppa Italia setelah menyingkirkan Udinese dan Lazio. Dalam laga terakhir mereka, Inter menang 2-1 atas Udinese di Serie A, dengan Marko Arnautovic kembali mencetak gol.

    Sejarah mencatat bahwa Inter mendominasi derby dalam dua tahun terakhir dengan enam kemenangan beruntun antara Januari 2023 hingga April 2024. Namun, Milan mulai bangkit musim ini dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang dalam tiga pertemuan terakhir.

    AC Milan

    Pelatih Sergio Conceicao masih mencari kombinasi terbaik di lini depan, dengan pilihan antara Santiago Gimenez dan Tammy Abraham sebagai striker utama. Rafael Leao berpeluang kembali ke starting XI.

    Ruben Loftus-Cheek dipastikan absen setelah menjalani operasi usus buntu, sementara Emerson Royal masih dalam pemulihan cedera. Yunus Musah kembali tersedia setelah menjalani sanksi di Serie A, dan Malick Thiaw berharap bisa pulih dari sakit.

    Inter Milan

    Inter mendapatkan kembali Alessandro Bastoni dari skorsing, tetapi kehilangan Kristjan Asllani yang terkena larangan bermain. Lautaro Martinez masih diragukan tampil karena cedera hamstring, dengan Arnautovic atau Joaquin Correa kemungkinan besar menggantikannya di lini depan bersama Marcus Thuram.

    Selain itu, Denzel Dumfries, Piotr Zielinski, dan Mehdi Taremi juga masih dalam masa pemulihan cedera.

    Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat, dengan Milan berusaha memperbaiki musim mereka melalui Coppa Italia, sementara Inter ingin menjaga peluang meraih treble.

    Perkiraan Susunan Pemain

    AC Milan: Maignan; Walker, Pavlovic, Gabbia, Hernandez; Fofana, Musah; Pulisic, Reijnders, Leao; Abraham

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Zalewski, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Arnautovic

  • Dulu Ditendang AC Milan usai Bertahan 6 Bulan, Kini Pelatih Lyon Paulo Fonseca Dihukum 9 Bulan

    Dulu Ditendang AC Milan usai Bertahan 6 Bulan, Kini Pelatih Lyon Paulo Fonseca Dihukum 9 Bulan

    TRIBUNJATIM.COM – Pelatih Lyon, Paulo Fonseca kini mengalami nasib yang pedih.

    Baru dipecat dari AC Milan setelah hanya bertahan 6 bulan saja.

    Kini Paulo Fonseca malah dijatuhi sanksi 9 bulan ketika menukangi klub asal Prancis, Lyon.

    Diketahui, Paulo Fonseca terkena sanksi setelah berseteru dengan wasit di Liga Prancis.

    Pelatih Lyon, Paulo Fonseca (AFP/Gabriel Buoys)

    Paulo Fonseca dicap gagal meneruskan tonggak estafet di AC Milan setelah ditunjuk sebagai pengganti Stefano Pioli sebagai pelatih.

    Alih-alih membawa AC Milan lebih beprestasi, Paulo Fonseca justru merusak ritme permainan tim. Bahkan internal Rossoneri sempat memanas karena keputusan Fonseca yang tidak disenangi oleh beberapa pemain inti.

    Oleh karena itu, Fonseca yang ditunjuk sebagai pelatih baru Milan pada Juli, harus mengakhiri kebersamaannya dengan tim Kota Milano tersebut pada Desember lalu.

    Posisinya digantikan oleh Sergio Conceicao, yang secara kondisi juga mendapatkan ‘lungsuran’ masalah dari pendahulunya itu.

    Menariknya, Paulo Fonseca tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali mendapatkan pekerjaan.

    Paulo Fonseca baru mulai melatih klub Prancis Olympique Lyonnais (Lyon) di awal tahun 2025. 

    Tragisnya, bersama Lyon, bukan prestasi yang dipersembahkan, justru sanksi berat dijatuhkan kepada mantan pelatih AS Roma itu.

    Paulo Fonseca dijatuhi sanksi 9 bulan larangan menemani klub bertanding.

    Hukuman itu dijatuhkan French Professional Football League (FLP) atas tindakan Fonseca yang marah-marah tepat di depan muka wasit Benoit Millot saat Lyon menang 2-1 melawan Brest di partai Ligue 1 baru-baru ini.

    Menurut keterangan FLP yang dikutip ESPN, imbas hukuman ini bikin Fonseca dilarang mengakses area bench tim, ruang ganti, dan ikut serta secara resmi sebelum, pada saat, dan setelah pertandingan sampai dengan 30 November 2025.

    Insiden Paulo Fonseca berkonfontasi dengan wasit Benoit Millot terjadi pada pertandingan awal Maret ini,. Kala itu eks pelatih AC Milan tersebut meluapkan emosinya kepada pengadil pertandingan di injury time.

    Sontak Benoit Millot mengacungkan kartu merah kepada pelatih yang pernah berkarier di Liga Italiai tersebut.

    Acungan kartu merah dibalas oleh emosi Paulo Fonseca.

     Ia terus saja marah-marah ke Benoit Millot dengan kepalanya bahkan sampai menyentuh wajah si pengadil lapangan, sebelum ditarik oleh kapten Lyon Corentin Tolisso.

    Tidak berhenti sampai situ, Paulo Fonseca sempat terlihat hendak melakukan konfrontasi lagi ke wasit tapi sudah lebih dulu ditahan oleh beberapa pemain Lyon.

    “Ia bergegas mendatangiku dengan sikap mengintimidasi dan aku memutuskan untuk langsung memberinya kartu merah,” kata wasit Millot kepada L’Equipe, menjelaskan insiden tersebut.

     
    “Sepertinya ada sedikit kontak dengan bagian hidung. Sungguh amat mengintimidasi, dengan sikap agresif, yang sulit terbayang bisa dilakukan seorang pelatih profesional.”

    Paulo Fonseca ditunjuk sebagai pelatih baru Lyon pada 31 Januari 2025. Sebelum itu Fonseca melatih klub Italia AC Milan sebelum kena pecat pada 29 Desember 2024, setelah hanya sekitar 6 bulan bersama klub tersebut.

    Sanksi yang diterima Fonseca, jelas lebih berat dari Arne Slot yang tersandung case yang sama.

    Baru-baru ini pelatih Liverpool, Arne Slot dijatuhi sanksi. Arne Slot terkena hukuman usai protes keras saat laga derby Marseyside pada 13 Februari lalu.

    Pada laga yang berakhir imbang 2-2 itu, Arne Slot diusir wasit Michael Oliver.

    FA telah menjatuhkan sanksi kepada Slot berupa larangan memimpin dua laga. Manajer Liverpool berusia 46 tahun itu didenda 70 ribu paun atau sekitar Rp 1,4 miliar.

  • AC Milan Kering Gol Meski Punya 4 Striker, Cuma Bisa Lesakkan Satu Gol, Nama Bintang Tak Menjamin

    AC Milan Kering Gol Meski Punya 4 Striker, Cuma Bisa Lesakkan Satu Gol, Nama Bintang Tak Menjamin

    TRIBUNJATIM.COM – AC Milan kering gol padahal punya 4 striker.

    AC Milan sendiri sudah belanja striker pada bulan Januari 2025 lalu.

    AC Milan mendatangkan Joao Felix dan Santiago Gimenez.

    Mereka ditandemkan dengan susunan pemain bintang termasuk Rafael Leao dan Christian Pulisic.

    Namun, pertaruhan mereka belum membuahkan hasil di lapangan untuk saat ini, demikian yang ditegaskan La Gazzetta dello Sport.

    Keempat pemain tersebut telah bermain bersama selama hampir tiga jam, hanya menghasilkan satu gol: sundulan Malick Thiaw pada tendangan sudut.

    Sergio Conceiçao sering kali menghentikan percobaan di awal, mengeluarkan penyerang untuk menempatkan gelandang.

    Tak satu pun dari keempat penyerang bintang AC Milan itu tampil gemilang dalam sebulan terakhir. 

    Pulisic bermain meski mengalami cedera yang mengganggu, Leao selalu tidak konsisten dan merasa bahwa pelatih tidak begitu menyukainya, Felix tidak tampil meyakinkan, sementara Gimenez butuh umpan dan tim bekerja dengan baik untuk mencetak gol.

    Rossoneri sering kali kesulitan melawan klub yang bermain agresif dalam beberapa tahun terakhir dan mereka beberapa kali bertemu akhir-akhir ini. 

    Mereka berada di peringkat ketujuh di Serie A untuk produksi ofensif, di bawah Lazio, Fiorentina, dan Bologna sebagai tambahan dari tim papan atas. 

    Mereka tidak mendapatkan banyak keuntungan mengingat para penyerang mereka mendapatkan gaji gabungan sebesar €30 juta.

    Bagian yang sedikit meyakinkan adalah, saat menurunkan keempat pemain, mereka tidak terlalu tidak seimbang seperti yang mungkin terjadi, kebobolan gol-gol yang konyol dan spontan. 

    Ditambah lagi, Felix dan Gimenez telah beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan baru mereka. 

    Di sisi lain, mereka belum mampu mengalahkan lawan seperti yang diharapkan dengan begitu banyak kekuatan. 

    Namun, itu mungkin hanya masalah waktu dan kekompakan.

    Nasib Sergio Conceicao di ujung tanduk

    AC Milan kini mulai gerah dengan performa pelatihnya, Sergio Conceicao.

    Bahkan, bisa saja AC Milan memecat pelatihnya tanpa perlu menunggu momen.

    Kabar tersebut muncul setelah AC Milan meraih hasil buruk di sejumlah pertandingan terakhir.

    Bahkan dalam empat pertandingan terakhir, Conceicao hanya mampu memetik satu kemenangan.

    Milan juga telah dipastikan tersingkir dari Liga Champions 2024-2025 usai gagal menang dalam sepasang pertemuan melawan Feyenoord (0-1, 1-1) pada fase playoff.

    Selang beberapa hari usai disingkirkan oleh Feyenoord, anak asuh Conceicao mengalami kekalahan 1-2 dari Torino pada pentas Liga Italia 2024-2025 akhir pekan lalu.

    Sergio Conceicao bergabung dengan AC Milan pada 30 Desember 2024 lalu, menggantikan Paulo Fonseca.

    Ia segera meraih kesuksesan dengan membawa Milan memenangkan Piala Super Italia setelah mengalahkan Inter Milan di partai final.

    Prestasi awal ini sempat meningkatkan harapan bahwa AC Milan dapat bangkit dan bersaing di berbagai kompetisi musim ini.

    Namun, serangkaian hasil buruk belakangan ini membuat manajemen mulai meragukan kemampuan pelatih asal Portugal tersebut.

    Conceicao saat ini terikat kontrak hingga Juni 2026. Tetapi, klub disebut memiliki opsi untuk memutuskan kontrak Conceicao lebih awal, yakni pada Juni 2025 andai Milan tidak berhasil lolos ke Liga Champions musim depan.

    Lolos Liga Champions musim depan menjadi target utama bagi AC Milan.

    Namun, saat ini mereka berada di posisi ketujuh klasemen sementara dengan 41 poin dari 25 pertandingan, terpaut delapan angka dari zona Liga Champions alias empat besar.

    AC Milan bahkan diberitakan bisa langsung mengambil keputusan untuk memecat Conceicao tanpa perlu menunggu sampai akhir musim, jika performa Christian Pulisic dkk tak kunjung membaik dalam waktu dekat.

    Kemungkinan itu diwartakan oleh media Italia, Corriere della Sera.

    Karena itu, jadwal berikut AC Milan saat menghadapi Bologna dalam laga tunda pekan ke-9 Liga Italia pada Jumat (28/2/2025), dan kemudian menjamu Lazio pada Senin (3/3/2025) mendatang, bakal krusial bagi Conceicao.

    Sejak ditangani oleh Conceicao, AC Milan telah memainkan 15 pertandingan di semua kompetisi dengan catatan delapan kemenangan, tiga hasil imbang, dan empat kekalahan.

    Joao Felix bikin Conceicao nyaman 

    Pemain anyar AC Milan, Joao Felix langsung nyetel dengan Rossoneri.

    Joao Felix bahkan menjadi sorotan di kalangan fans pada bursa transfer Januari 2025 lalu.

    Baru 10 hari di AC Milan, Joao Felix sudah dibicarakan untuk dipermanenkan.

    Diketahui, Joao Felix merupakan pemain pinjaman dari Chelsea.

    JOAO FELIX – Pemain AC Milan bernomor 09, Joao Felix, akan melakukan passing pada pertandingan melawan AS Roma pada babak perempat final Coppa Italia 2024/2025 di San Siro Stadium, Kamis (6/2/2025). AC Milan menang 3-1 dan Sergio Conceicao girang karena rekrutan barunya langsung nyetel. (Laman resmi AC Milan)

    Felix tampil mengesankan dalam debutnya di San Siro saat melawan AS Roma, bahkan mencetak gol setelah mendapat assist dari rekrutan musim dingin lainnya, Santiago Gimenez.

    Performanya di awal masa bergabung ini menyalakan harapan bagi Milanisti, yang memang menyukai pemain dengan kreativitas mumpuni.

    Sayangnya, masa depan Felix di Milan masih belum jelas.

    Saat ini, ia hanya berstatus pemain pinjaman hingga akhir musim, dengan Chelsea sebagai klub pemiliknya.

    Tidak ada opsi atau kewajiban pembelian dalam perjanjian ini, sehingga jika tidak ada kesepakatan baru, Felix akan kembali ke London pada Juni nanti.

    Namun, pernyataan Geoffrey Moncada, direktur Milan, memberikan secercah harapan.

    “Transfer permanen? Itu tergantung pada kami dan dia. Selalu ada kemungkinan. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Chelsea, jadi kita lihat saja nanti di musim panas,” kata Moncada, dikutip dari Sempre Milan.

    Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Milan masih memiliki peluang untuk mengamankan jasa Felix secara permanen, tergantung pada beberapa faktor.

    Chelsea membeli Felix dari Atletico Madrid seharga €50 juta (Rp 845 miliar), dan nilai bukunya pada Juni mendatang diperkirakan masih sekitar €40 juta (Rp 676 miliar). 

    Dalam konferensi pers perkenalannya, Felix sendiri mengisyaratkan ketertarikannya untuk bertahan lebih lama di Milan.

    “Untuk saat ini, saya hanya pemain pinjaman hingga Juni. Tapi saya menyukai segalanya di sini—klub, orang-orang, infrastruktur,” kata Felix kepada media klub, dikutip dari MilanNews.

    “Saya dan keluarga saya merasa sangat diterima. Saya merasa nyaman di sini, tetapi kita tahu bahwa dalam sepak bola, segalanya bisa berubah dengan cepat.”

    “Jika ada kemungkinan untuk bertahan di Milan, saya akan senang,” terangnya.

    Pernyataan ini bisa menjadi angin segar bagi Milan.

    Jika Felix terus tampil konsisten dan menunjukkan keinginannya untuk bertahan, negosiasi dengan Chelsea bisa lebih mudah dilakukan.

    Sumber Dana

    Jika Milan ingin membelinya secara langsung, mereka harus bersiap mengeluarkan dana besar. 

    Salah satu faktor kunci yang akan menentukan masa depan Felix di Milan adalah kelolosan ke Liga Champions musim depan. 

    Pendapatan dari kompetisi elite Eropa itu bisa menjadi tambahan dana bagi Rossoneri untuk menebus Felix dari Chelsea.

    Selain itu, jika ada beberapa pemain yang dijual pada musim panas nanti, Milan bisa memiliki sumber dana tambahan untuk merekrutnya secara permanen.

    Namun, ada alternatif lain yang bisa dilakukan, seperti pinjaman berbayar dengan opsi pembelian di akhir musim.

    Dalam skema ini, Milan bisa memasukkan opsi atau kewajiban pembelian pada Juni 2026 dengan harga sekitar €30 juta (Rp507 miliar), yang merupakan nilai Felix saat itu.

  • AC Milan Gagal di Liga Champions, Conceicao Salahkan Dirinya Ketimbang Hernandez

    AC Milan Gagal di Liga Champions, Conceicao Salahkan Dirinya Ketimbang Hernandez

    JAKARTA – AC Milan gagal lolos ke 16 besar Liga Champions. Pelatih Sergio Conceicao menyalahkan dirinya setelah Milan disingkirkan Feyenoord dan menolak ketimbang menyalahkan bek Theo Hernandez yang dikartu merah di playoff kedua yang berakhir imbang 1-1 di Stadion San Siro, Rabu, 19 Februari 2025 dini hari WIB.

    Milan masih berpeluang lolos meski kalah 1-0 pada laga pertama di kandang Feyenoord. Paling tidak, Milan menyamakan skor lebih dulu sebelum memasuki extra time dan lanjut adu penalti karena agregat 1-1.

    Tim asuhan Conceicao kian yakin setelah mencetak gol saat laga baru berjalan satu menit. Striker Santiago Gimenez membobol gawang eks klubnya sehingga dia tak melakukan selebrasi gol. Ini juga menjadi gol ketiga selama lima pertandingan Gimenez sejak bergabung dengan Milan dua pekan lalu.

    Setelah unggul 1-0, Milan tetap mendominasi dan hanya menunggu waktu menambah gol. Namun yang terjadi Milan malah kehilangan seorang pemain. Hernandez mendapat kartu kuning kedua yang disusul dengan kartu merah pada menit 51.

    Hernandez diusir gara-gara melakukan diving di kotak terlarang. Bukannya mendapat hadiah penalti, bek tim nasional Perancis ini malah dikartu merah.

    Feyenoord mencoba memaksimalkan peluang saat menghadapi lawan yang bermain dengan 10 orang. Hasilnya, klub Eedivisie Belanda tersebut bisa menyamakan skor menjadi 1-1 saat Julian Carranza mencetak gol. Skor itu bertahan hingga laga usai sehingga Feyenoord menang agregat 2-1.

    Milan secara tragis harus tersingkir. Kegagalan ini melengkapi hasil mengecewakan klub Serie A Italia tersebut di kompetisi Eropa. Milan sesungguhnya tak perlu melewati playoff bila menang di laga terakhir babak penyisihan melawan Dinamo Zagreb yang sudah pasti tersingkir.

    Bukannya menang, Milan malah kalah 2-1 sehingga gagal masuk delapan besar yang secara otomatis lolos ke 16 besar. Mereka harus melakoni playoff dan bertemu Feyenoord yang tetap tangguh meski ditinggalkan pelatih Arne Slot yang pindah ke Liverpool dan Gimenez yang bergabung dengan Milan. Namun Rossoneri akhirnya gagal melewati hadangan Feyenoord.

    “Ini jelas kegagalan karena kami sesungguhnya ingin lolos 16 besar. Pertandingan ini menunjukkan bahwa kami jelas lebih kuat ketimbang tim lawan. Tetapi episode seperti ini yang terjadi. Ini seperti di Zagreb saat kami juga mendapat kartu merah,” ucap Conceicao yang membela Hernandez ketimbang menyalahkannya.

    “Anda bisa saja mengatakan bahwa wasit (Szymon Marciniak) terlalu berlebihan. Tetapi yang pasti saya yang bertanggung jawab dan bukan Theo,” kata dia lagi.

    “Theo sudah memberikan segalanya untuk Milan. Sampai Theo mendapat kartu merah, Feyenoord tidak tahu bagaimana mencetak gol. Kami sungguh kecewa dan marah atas hasil ini,” ujar eks pelatih Porto ini.

    Conceicao juga menilai tidak fair dirinya dibandingkan dengan pelatih sebelumnya yang sudah bertahun-tahun menangani Milan. Conceicao sendiri baru satu setengah bulan sejak menggantikan Paulo Fonseca pada Desember 2024. Meski demikian, dia langsung membawa Milan memenangi Supercoppa Italiana dengan mengalahkan tim kuat Inter Milan di final.

    “Saya datang satu setengah bulan lalu. Tetapi mereka membandingkan saya dengan pelatih yang sudah di sini selama bertahun-tahun. Kami memenangkan trofi dan itu yang bisa diraih untuk saat ini. Kami juga melangkah ke semifinal Coppa Italia. Di liga, kami meraih 14 poin. Sedangkan [pimpinan klasemen] Napoli mendapat 15 poin,” kata Conceicao lagi.

    Tim-tim Italia memang berguguran di playoff Liga Champions. Selain Milan, Atalanta menjadi tim berikutnya yang tersingkir. Kini, Italia menaruh harapan kepada Juventus dan Inter.

  • AC Milan Gagal Menang Lawan Cagliari, Sergio Conceicao: Penampilan Terburuk

    AC Milan Gagal Menang Lawan Cagliari, Sergio Conceicao: Penampilan Terburuk

    JAKARTA – Debut kurang meyakinkan pelatih Sergio Conceicao di Serie A Italia saat AC Milan gagal menang dan hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Cagliari dalam duel di Stadion San Siro, Minggu, 12 Januari 2025 dini hari WIB. Kesal dengan timnya, Conceicao sampai menyebut penampilan Milan sebagai terburuk sepanjang dia menjadi pelatih.

    Lupakan Conceicao yang menari gembira sambil mengisap cerutu di ruang ganti usai membawa Milan menjadi juara di Supercoppa Italiana atau Piala Super Italia. Pelatih asal Portugal yang direkrut menggantikan kompatriot Paulo Fonseca memang melakukan debut gemilang.

    Conceicao membawa Milan menaklukkan Juventus 2-1 di semifinal Supercoppa. Selanjutnya di final, Rossoneri bangkit dan ketertinggalan dengan menghajar Inter Milan, rival satu kota, yang pernah diperkuat Conceicao semasa menjadi pemain. Dalam Derby della Madonnina itu, Milan menang 3-2.

    Pencapaian mengesankan eks pelatih Porto ini karena langsung membawa tim menjadi juara dalam debut. Apalagi, Rafael Leao dkk menghabisi tim-tim kuat di Serie A.

    Namun saat mengarungi laga perdana di kompetisi domestik, Conceicao justru menuai hasil tak memuaskan. Lebih mengecewakan lagi, Milan hanya mampu bermain imbang di hadapan pendukung sendiri saat melawan tim yang berada di zona degradasi.

    “Saya sungguh berharap ada perbaikan di setiap area. Apalagi kami sesungguhnya memiliki skuad yang berkualitas. Jujur, di babak pertama merupakan penampilan terburuk dari sebuah tim selama 13 tahun saya menjadi pelatih,” kata Conceicao seperti dikutip Football Italia.

    “Sama sekali tidak ada gairah dalam bermain. Mereka bermain dengan tempo yang sangat lambat. Sementara, Cagliari memperkuat sektor pertahanan dengan menumpuk pemain. Itu memang strategi mereka. Kami seharusnya sudah lebih siap saat menghadapi situasi seperti itu. Kami tidak cukup cerdas untuk mengatasinya,” ujar dia lagi.

    Menurut Conceicao, penampilan Milan sudah lebih baik di babak kedua. Meski demikian, dia mengakui banyak pembenahan yang harus dilakukan.

    “Di babak kedua, penampilan tim sudah lebih baik. Kami melepaskan 25 tendangan ke gawang. Namun Cagliari mulai membuang-buang waktu. Saya tahu itu strategi yang biasa dilakukan di Italia. Bagi saya itu tak masalah meski wsit seharusnya menambah lima menit lagi di tambahan waktu,” ucapnya.

    “Namun itu bukan untuk mencari alasan saja, terutama setelah kami sukses di Supercoppa. Tetapi kami seharusnya meraih hasil lebih baik. Tampaknya ada banyak hal yang tak bisa diabaikan dan harus diperbaiki,” kata eks pemain timnas Portugal ini.

    Di laga itu, Milan sepenuhnya mendominasi atas Cagliari. Di babak pertama, mereka unggul dalam penguasaan bola. Namun tidak ada gol yang tercipta.

    Milan baru bisa membobol gawang Cagliari di babak kedua. Sriker Alvaro Morata berhasil memecah kebuntuan setelah mencetak gol di menit 51.

    Namun keunggulan 1-0 Milan tak bertahan lama. Bek Nadir Zortea menyamakan skor setelah bola tendangannya dari luar kotak penalti gagal diselamatkan kiper Mike Maignan. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

    Hasil imbang itu tak mengubah posisi Milan yang berada di papan tengah. Mereka menempati peringkat delapan dengan poin 28. Sama dengan Bologna, namun Milan masih kalah selisih gol.

    Sementara, Cagliari belum beranjak dari zona degradasi. Mereka berada di posisi 18 atau tiga strip dari bawah dengan poin 18. Masih terpaut satu poin dengan Parma, Como 1907 dan Verona.

  • Bocah Maluku Tak Perlu Gendong AC Milan Sendirian, Pulisic Pulih Meski Kondisi Leao Kurang Baik

    Bocah Maluku Tak Perlu Gendong AC Milan Sendirian, Pulisic Pulih Meski Kondisi Leao Kurang Baik

    TRIBUNJATIM.COM – AC Milan kini tak perlu lagi hanya menggantungkan diri ke Tijjani Reijnders seorang.

    Sebab, Christian Pulisic kini kembali fit.

    Meski, Rafael Leao hanya fit untuk dimainkan dari bangku cadangan.

    Kabar baik dan buruk ini menjelang laga semifinal Piala Super Italia AC Milan melawan Juventus, Jumat (3/1/2025) di Riyadh, Arab Saudi.

    Kabar buruknya adalah Rafael Leao kelihatannya hanya cukup fit untuk dimainkan dari bangku cadangan.

    Dalam latihan di Arab Saudi, winger asal Portugal itu masih melakoni sesi terpisah.

    Namun, kabar baik buat Milan adalah Pulisic sudah tampak kembali berlatih bersama anggota tim yang lain.

    Dengan begitu, kapten Timnas Amerika Serikat bisa menjadi starter lagi setelah lama absen.

    Pada 12 Desember lalu, Pulisic mengalami cedera betis saat tampil di laga Liga Champions melawan Red Star Belgrade.

    Selama pemain berjulukan Captain America ini absen, AC Milan cukup menderita.

    Mereka gagal menang dalam 2 laga kandang di Liga Italia saat melawan Genoa dan AS Roma.

    Hasil itu harus dibayar pelatih Paulo Fonseca dengan pemecatan dirinya.

    Sebelum mengalami cedera, Christian Pulisic memang sangat penting buat AC Milan.

    Dalam total 19 penampilan di semua kompetisi, eks pemain Borussia Dortmund dan Chelsea ini menyumbang 8 gol dan 6 assist.

    Selama Pulisic absen, ketergantungan Milan beralih pada Tijjani Reijnders.

    Gelandang keturunan Indonesia itu selalu mencetak gol tunggal I Rossoneri yang berbuah 4 poin dalam 2 laga terakhir di Liga Italia.

    Pada hari-hari terakhir Fonseca sebagai pelatih, praktis hanya Reijnders pemain Milan yang tampil bagus secara konsisten.

    Usai hasil 1-1 melawan Roma, beberapa media Italia sampai menyebut bahwa Milan adalah “Tijjani Reijnders dan 10 Lainnya”.

    Sekarang dengan Pulisic sudah kembali, seharusnya sebutan itu bisa dihilangkan oleh Milan.

    Beban menggendong tim sekarang bisa dibagi lagi pada Pulisic dan Reijnders.

    Dua orang yang berposisi sebagai gelandang ini telah menyumbang lebih banyak daripada tiga penyerang: Rafael Leao, Alvaro Morata, dan Tammy Abraham.

    Pulisic dan Reijnders sudah membukukan total 17 gol di semua kompetisi.

    Sementara itu, kombinasi Leao-Morata-Abraham baru menghasilkan 15 gol.

    AC Milan akan menjalani laga melawan Juventus dengan pelatih baru.

    Sergio Conceicao ditunjuk menggantikan Fonseca pada Senin (30/12/2025).

    Tanpa punya waktu yang lama untuk mengenal pemain dan memimpin sesi latihan, eks juru taktik itu langsung menjalani “pembaptisan” dengan melakoni laga yang bisa menghasilkan trofi pertama buat Milan pada musim ini. 

  • Wonderkid Pelapis Theo dan Leao Bikin AC Milan Full Senyum, Tapi Khawatir Kelakuan Real Madrid

    Wonderkid Pelapis Theo dan Leao Bikin AC Milan Full Senyum, Tapi Khawatir Kelakuan Real Madrid

    TRIBUNJATIM.COM – AC Milan kini semringah setelah wonderkidnya, Alex Jimenez tampil begitu apik.

    Namun, klub yang bermarkas di San Siro ini malah khawatir kelakuan Real Madrid.

    Sebab, bisa saja sang bintang muda gampang dibajak oleh Real Madrid.

    Memang, penampilan pemain muda Milan itu mendapatkan sorotan setelah laga melawan Hellas Verona pada pekan ke-17 Liga Italia, Jumat (20/12/2024) di Stadion Marc’Antonio Bentegodi.

    Alex Jimenez tampil memukau dengan banyak media Italia memberikan pujian kepadanya.

    “Anak yang mengambil posisi Theo Hernandez itu adalah salah satu yang terbaik di Milan,” ulas Eurosport.

    “Anak ini punya kepribadian, talenta, kemampuan membaca permainan, dan stamina yang impresif,” timpal Calciomercato.

    Dalam laga melawan Verona, untuk kedua kalinya secara berturut-turut Jimenez dipilih pelatih Paulo Fonseca untuk mengisi posisi bek kiri sementara Theo Hernandez sedang “disetrap”.

    Tetapi, kemudian Rafael Leao mengalami cedera sehingga Fonseca terpaksa melakukan perubahan.

    Hernandez dimasukkan dan Jimenez dimajukan ke depan mengisi posisi Leao.

    Peran sebagai winger ofensif ternyata juga bisa dijalankan pemain kelahiran 8 Mei 2005 itu dengan baik sehingga dia tampil penuh selama 90 menit.

    AC Milan mungkin sudah menemukan kombo pelapis Theo Hernandez dan Rafael Leao sekaligus dalam diri Alex Jimenez.

    Pemain seperti ini bisa menjanjikan masa depan yang cerah bagi I Rossoneri.

    Namun, apabila Jimenez semakin bersinar, Milan justru akan semakin mengalami kesulitan untuk mempertahankannya.

    Pemain asal Leganes ini awalnya dipinjam Real Madrid dari tim Castilla Los Blancos pada musim panas 2023.

    Jimenez sudah mulai dipanggil ke tim utama Milan pada Oktober 2023 tetapi dia kebanyakan baru dimainkan sebagai pemain pengganti.

    Pemain bertinggi badan 177 cm ini pertama kali menjadi starter pada 2 Januari lalu dalam laga Coppa Italia melawan Cagliari.

    Pada Maret 2024, AC Milan mengaktifkan klausul pembelian permanen dengan harga 5 juta euro atau hampir 85 miliar rupiah.

    Akan tetapi, walaupun sudah dipunyai Milan secara permanen, Real Madrid masih memiliki klausul pembelian balik di masa depan.

    Los Blancos bisa mengaktifkan klausul “recompra” itu dengan harga 9 juta euro pada 2025 atau 12 juta euro jika mengambilnya pada 2026.

    Angka sebesar itu tidak akan menjadi masalah bagi Real Madrid.

    Jadi, apabila Jimenez terus bermain bagus di sisa musim ini, Setan Merah malah terancam akan kehilangan dia jika Real Madrid berminat membawanya pulang.

    Perkembangan Jimenez boleh jadi memang sedang dalam pemantauan El Real.

    Tim asuhan Carlo Ancelotti sedang butuh penyegaran di posisi full-back.

    Dani Carvajal dan Lucas Vazquez sudah berusia di atas 30 tahun.

    Ferland Mendy sering diganggu cedera sementara Fran Garcia belum tampil cukup meyakinkan.

    Seperti dikutip dari Tuttomercatoweb, Milan yang memahami ancaman kehilangan Jimenez sekarang sedang mencoba menegosiasikan ulang kesepakatan dengan Real Madrid.

    Mereka punya modal yang cukup kuat di mana Jimenez kelihatannya lebih suka bertahan di Milan setelah Il Diavolo Rosso memberinya kesempatan melakukan debut di divisi teratas liga top Eropa.