Tag: Patrick Kluivert

  • Patrick Kluivert, Komunikasi Sepakbola, dan Surga Kreator Konten Platform Digital

    Patrick Kluivert, Komunikasi Sepakbola, dan Surga Kreator Konten Platform Digital

    loading…

    Nugroho Agung Prasetyo, S.Sos, MSI, Praktisi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia/ISKI Pusat. Foto/istimewa

    Nugroho Agung Prasetyo, S.Sos, MSI
    Praktisi Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia/ISKI Pusat

    PEMBERITAAN
    penunjukan Patrick Kluivert sebagai pengganti pelatih kepala Tim Nasional Indonesia bukan saja menghebohkan sepakbola nasional, tapi juga pemerhati sepakbola dunia. Kehadiran mantan striker legendaris yang pernah bermain untuk Timnas Belanda, dan klub-klub raksasa seperti Ajax serta Barcelona, tidak hanya mengundang pro-kontra pencinta timnas Indonesia, tetapi juga menjadi topik hangat perbincangan ekosistem sepakbola dunia yang menyedot perhatian warganet Indonesia.

    Di balik keputusan PSSI tersebut kita dapat melihat hirup pikuk warganet yang memenuhi media sosial kita. Penunjukan Kluivert tidak hanya mencerminkan perubahan teknis dalam pengelolaan Timnas Indonesia, tetapi juga menggambarkan dinamika komunikasi dalam platform digital yang begitu dinamis dan menarik.

    Cuitan jurnalis sepak bola asal Italia, Fabrizio Romano, mendadak viral setelah menyebut Patrick Kluivert sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. Postingan tersebut tidak hanya menarik perhatian 13 juta penonton di Platform X miliknya dan meraih lebih dari 130 ribu komentar di Instagram, tetapi juga memperlihatkan kekuatan warganet Indonesia dalam membentuk narasi digital. Kasus ini menunjukkan bagaimana isu lokal dapat menjadi fenomena global ketika dibawa dengan melibatkan figur dunia.

    Lepas dari kehadiran Kluivert yang begitu menarik, sesungguhnya sudah lama kreator-kreator konten mancanegara mulai melihat dan memanfaatkan potensi besar warganet Indonesia. Dengan basis penggemar yang aktif, konten karya kreator mancanegara yang bermuatan ke-Indonesia-an sering kali menjadi viral, memberikan eksposur tambahan bagi pembuatnya.

    Konten tersebut biasanya juga akan mendapatkan pertambahan likes dan komen yang besar. Followers yang mereka miliki pun akan berkembang pesat. Dan dari mana likes, komen, dan followers tersebut berasal, tentunya dari warganet Indonesia. Konten kreator mancanegara melihat potensi besar tersebut untuk mencari clout sebagai bagian dari kampanye digital marketing mereka.

    Salah satunya dialami YouTuber internasional, Mark Wiens dan Food Ranger, yang mencatat lonjakan penonton yang signifikan saat membahas konten kuliner Indonesia. Dengan angka penonton yang meningkat hingga 2-3 kali lipat dibandingkan konten biasa, warganet Indonesia menjadi faktor penting dalam membangun audiens global. Rasa apresiasi terhadap budaya lokal sering kali menjadi magnet untuk menarik perhatian dan meningkatkan engagement.

    Di era digital saat ini, warganet Indonesia telah menjelma menjadi salah satu kekuatan paling signifikan dalam lanskap media sosial global. Dengan populasi pengguna internet aktif yang mencapai 212 juta dan mayoritasnya sangat terlibat di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, Indonesia tidak hanya menjadi pasar potensial, tetapi juga sebuah ekosistem subur untuk strategi pemasaran digital. Netizen Indonesia, dengan antusiasme dan loyalitasnya, telah menjadi target utama bagi brand, korporasi, hingga konten kreator internasional.

    Dari perspektif ilmu komunikasi, fenomena ini dapat dijelaskan melalui konsep digital advocacy dan parasocial interaction. Digital advocacy adalah kemampuan audiens untuk memperjuangkan atau mengangkat isu tertentu secara masif melalui platform digital. Dalam hal ini, netizen Indonesia tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga aktor aktif yang mampu mengarahkan percakapan global.

    Horton dan Wohl juga menjelaskan tentang parasocial interaction, konsep yang menjelaskan bagaimana audiens dapat membangun hubungan emosional dengan figur publik atau konten kreator, meski tanpa adanya interaksi langsung. Hubungan ini menciptakan loyalitas tinggi yang dimanfaatkan oleh brand dan kreator untuk mengembangkan strategi pemasaran mereka.

    Menurut Philip Kotler dalam Marketing 4.0, era digital membutuhkan pendekatan pemasaran yang memadukan human-centric marketing dengan konektivitas teknologi. Netizen Indonesia, dengan keterlibatan tinggi dan pola interaksinya yang intens, menjadi salah satu contoh ideal dari audiens yang dapat diolah melalui pendekatan ini. Strategi yang mengedepankan empati, seperti apresiasi terhadap budaya lokal, terbukti mampu meningkatkan brand equity dan memperluas jangkauan pasar secara signifikan.

  • Kesan Pertama Jens Raven Jumpa Patrick Kluivert sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia

    Kesan Pertama Jens Raven Jumpa Patrick Kluivert sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia

    JAKARTA – Kesan positif diungkapkan Jens Raven saat jumpa pertama kali dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Keduanya bertemu saat pelatih asal Belanda itu mengunjungi sesi latihan Timnas Indonesia U-20.

    Setelah resmi diperkenalkan pada Rabu, 8 Januari 2025, Kluivert langsung tancap gas melakukan pendekatan dengan pemain Timnas Indonesia, salah satunya mengunjungi latihan Indonesia U-20, Senin, 14 Januari 2025.

    Dalam kesempatan itu, Kluivert sempat berbincang singkat dengan para pemain, termasuk Jens Raven. Pertemuan pertama itu pun berkesan cukup baik bagi Raven.

    “Saya berpikir sangat positif. Dia (Patrick Kluivert) juga orang Belanda. Bagaimana dia melihat dan berbicara kepada tim ini, dia sangat bagus, kalem, dan ramah kepada kami,” kata Jens Raven.

    “Saya pikir dia akan sangat bagus bersama Timnas Indonesia, juga dengan asistennya, ada Denny (Landzaat), Alex (Pastoor) yang juga sangat bagus. Saya yakin bisa ke Piala Dunia (2026),” tuturnya lagi.

    Dengan kesan positif yang tergambar di pertemuan perdana, Raven justru semakin termotivasi untuk berlatih lebih keras.

    Ia tak menutup harapan agar dilirik Kluivert dan dipanggil ke Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    “Tentu tujuan saya adalah menjadi bagian dari tim senior. Seperti mimpi jika saya bisa debut dan tampil di Piala Asia serta Piala Dunia,” kata sang striker.

    Meski secara terbuka mengakui keinginan naik ke level senior, Raven ingin fokus lebih dulu di Timnas Indonesia U-20 yang dalam waktu dekat akan tampil di Piala Asia U-20 2025.

    “Saya sekarang ada di (Timnas Indonesia) U-20. Saya akan fokus di (Indonesia) U-20. Saya selalu siap dan fit untuk tim senior,” ujarnya.

  • Patrick Kluivert Sebut Erick Thohir Tidak Membebaninya Langsung ke Lolos ke Piala Dunia 2026

    Patrick Kluivert Sebut Erick Thohir Tidak Membebaninya Langsung ke Lolos ke Piala Dunia 2026

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengungkap beban yang diberikan PSSI kepadanya.

    Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut Patrick Kluivert tidak diberikan target lolos ke ajang Piala Dunia 2026.

    Meski begitu, Patrick Kluivert akan tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam melatih Timnas Indonesia.

    Mengingat Timnas Indonesia masih punya peluang besar untuk meraih satu tiket itu.

    “Itu adalah target semua orang. Anda tahu, ada peluang. Semuanya ada di tangan kita sendiri. Hal ini, Anda tahu, tidak bergantung kepada siapa pun,” ujar Kluivert, dikutip dari channel Youtube Liputan6.

    “Jadi, ya, Erick tidak memberikan saya (target itu), tentu saja kita berharap lolos Piala Dunia dan kami melakukan segalanya untuk lolos langsung ke Piala Dunia,” tuturnya.

    Pelatih Belanda itu akan berusaha semaksimal mungkin membawa Skuad Garuda ke ajang ini.

    “Tapi, tidak seperti itu, Anda tahu, kami benar-benar ingin lolos. Jika kita mencoba, kita ingin lolos ke Piala Dunia, dan itu juga merupakan misi kami,” ungkapnya.

    Timnas Indonesia masih berpeluang besar lolos Piala Dunia 2026. Sebab, di klasemen sementara Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, skuad Garuda masih menduduki posisi ketiga saat ini.

    Masih ada empat laga lagi menghadapi Australia, Bahrain, China dan Jepang untuk mengamankan satu tiket Piala Dunia 2026.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Patrick Kluivert Fokus Kembangkan Pemain Lokal di Timnas Indonesia

    Patrick Kluivert Fokus Kembangkan Pemain Lokal di Timnas Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan bahwa pelatih baru tim nasional sepak bola Indonesia, Patrick Kluivert, memiliki banyak program yang melibatkan pemain lokal, termasuk yang bukan naturalisasi.

    “Program dia (Patrick Kluivert) sangat banyak yang melibatkan pemain lokal kita, dan juga bahkan talent scouting lokal juga akan diolah,” kata Dito Ariotedjo kepada awak media di Jakarta, Rabu.

    Menpora mengatakan telah mendengar langsung pemaparan Patrick Kluivert terkait program-program untuk membangun sepak bola Indonesia selama masa kepemimpinannya sebagai pelatih tim nasional.

    Saat ini, menurut Menpora, pelatih asal Belanda itu sedang menganalisis kemampuan para pemain lokal untuk memperkuat tim nasional.

    “(Patrick Kluivert) juga memaksimalkan bagaimana para pemain nasional ini juga sejatinya menjadi jantung tim nasional,” ujarnya.

    Patrick Kluivert telah diperkenalkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Ia akan mempersiapkan Skuad Garuda untuk mengarungi kompetisi Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Selain melatih Timnas Indonesia, mantan pemain Ajax, AC Milan, dan FC Barcelona itu juga berkomitmen membangun sepak bola Indonesia dari tingkat paling bawah (grass root).

    Dito mengungkapkan bahwa Kluivert bersama tim pelatih akan berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia pada Februari mendatang untuk mengawal pembinaan atlet sepak bola usia muda.

    Ia mengapresiasi antusiasme tinggi dari tim pelatih baru dalam memaksimalkan proses scouting dan pembinaan atlet nasional. Dito berharap dukungan tersebut dapat membawa perkembangan positif bagi sepak bola Indonesia. (*)

  • Bung Towel Jelaskan Postingan STY Cocoknya Jualan, Ini Reaksi Netizen

    Bung Towel Jelaskan Postingan STY Cocoknya Jualan, Ini Reaksi Netizen

    Jakarta

    Tommy Welly, atau yang lebih dikenal dengan Bung Towel, akhirnya buka suara terkait postingan Instagramnya yang menyinggung mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY). Dalam video yang beredar di media sosial, Bung Towel menjelaskan alasan di balik caption kontroversial “Memang cocoknya jualan” yang ia sematkan pada unggahan ulang video STY tengah mempromosikan restoran ayam Korea Selatan.

    Video tersebut merupakan potongan acara “Rakyat Bersuara” diiNews. Bung Towel menyatakan bahwa unggahan tersebut hanyalah “celetukan ringan”.

    Ia berdalih bahwa semangatnya adalah “timnas selamanya, pelatih selalu ada masanya”. Menurutnya, sudah saatnya publik move on dari era STY. Lebih lanjut, Bung Towel mengklaim memiliki informasi yang tidak diketahui publik terkait alasan di balik sindirannya tersebut.

    “Ada hal-hal yang secara gambaran besar, saya tahu, orang tidak tahu…misalnya kemarin, apa tuh, postingan soal jual ayam. Sebenarnya saya kan hanya komen ringan saja nyeletuk-lah bahasa sehari-harinya, cocoknya jualan, karena kalau bicara jualan kan bukan jualan ayam saja, kemarin pun sudah jualan. Jualan kopi, jualan apalah, jualannya sebenarnya poinnya. Initinya bukan hal baru, tapi kenapa begitu reaktif?” papar Bung Towel.

    Menurutnya ada upaya di luar rencana STY bahwa Januari ini berhenti. Dia mendengar ada upaya untuk STY tetap bertahan di Sepakbola Indonesia. Bahkan, lanjut Bung Towel, sebelum dan sesudah Patrick Kluivert datang pun sudah ada upaya framing di media sosial.

    “itu bukan hal yang kebetulan dalam konteks komunikasi, dan kami mengamati itu. Jadi upaya-upaya untuk tetap mempertahankan Shin Tae-yong sampai kepada PSSI, kepada siapa pun terjadi. Jadi celetukan saya sebenarnya konteks besarnya itu,” pungkas Bung Towel.

    Reaksi Netizen

    Foto: dok. PSSI

    Tanggapan Bung Towel pun memunculkan beragam reaksi netizen. Tak pelak membuat nama pengamat sepakbola ini kembali bertengger di daftar trending topic X.com. Berikut rangkumannya:

    Jawaban apaan dah Towel pic.twitter.com/s2E6Cmscly

    — Miracle Investe (@singteyong) January 14, 2025

    “Sejahat apasih STY ini ke hidupnya TOWEL? Smpe segitunya dia ke STY. Ini udh ke arah personal masalahnya, bkn ranah pekerjaaan beliau waktu di timnas. Skarang misal ada yg gk suka atas statment dia ini & nyerang dia serta sekeliling nya, apakah itu salah? Atau salah SYT lagi?” kata @haryleywibowo.

    “Jawabannya cuma menurut pandangannya aja, dia sendri ciptakan isu, framing² apaan. pihak STY g ada yg koar². Ini serangan.y frontal sekali ke personal se²org,” ujar @LafajaTottiamo.

    “Gw jadi penasaran, si beliau ini enaknya diapain biar diem sediem diemnya. Maksud gw kalo opininya okee mah ga papa sok bsrsuara, ini mah hate speech nyerang personal, ga ada isinya dan ga mendukung sepak bola indonesia ke arah yg lebuh baik juga. Mending kita suduh diem sekalian,” kata @Tymomaw.

    “sumpah towel ini orangnya jahat bgtt, gua gatau kenapa dia bisa se personal ini ama sty, tapii dia bahkan udh dipecat di timnas dan lu bahkan masih ngekritik sty dan nyerangnya ke personal sty yg gaada kaitannya ama sepakbola indonesia. real haters sih dia sick bgtt,” ungkap @notmygallery.

    “Dan ketika STY sudah selesai, tapi Anda masih saja ngomong tentang beliau, dalam konteks komunikasi ada artinya dan maksudnya. Konteks komunikasi…. Konteks komunikasi ala towel,” ujar @Juli83215905.

    “Ini adalah contoh bahwa orang yg lagi butuh panggung. Watak asli nya keliatan Menebar sensasi dengan cara membenci orang sedemikian rupa nya. Selamat bung towel anda “memenangkan hati” netizen yang budiman,” ujar @HandakaKPratama.

    Lihat Video ‘Jeje-Netizen Geram Lihat Bung Towel Ejek Shin Tae-yong’:

    Halaman 2 dari 2

    (afr/afr)

  • BARU Terkuak Analisa Coach Justin Hasilkan Jawaban:STY Diganti 3 Sosok Belanda, Misi PSSI Terbongkar

    BARU Terkuak Analisa Coach Justin Hasilkan Jawaban:STY Diganti 3 Sosok Belanda, Misi PSSI Terbongkar

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pengamat sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana mengungkapkan analisa terbarunya soal penunjukkan Patrick Kluivert menggantikan pelatih Shin Tae-yong.

    Berdasarkan analisa Justinus Lhaksana, terkuak ada hal serius yang dikejar PSSI dengan melakukan perombakan susunan staf pelatih di Timnas Indonesia.

    Sosok yang akrab disapa Coach Justin itu membedah secara lengkap alasan dan keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dari pelatih Timnas Indonesia.

    Ia berandai-andai mencari jawaban hingga mendapatkan pencerahan dari koneksi serta pengalamannya menjadi pengamat bola.

    Mulanya, Coach Justin turut terkejut dengan keputusan mendepak Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia.

    PSSI mengumumkan pengakhiran kerja sama dengan Shin Tae-yong pada 6 Januari 2025.

    Sepekan kemudian, PSSI dengan bangga telah menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.

    Pengumuman itu disampaikan PSSI apda 12 Januari 2025.

    Jeje mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, marah besar setelah mengetahui sang pelatih disindir oleh Bung Towel. Jeje menyinggung etika yang tak pantas dari Bung Towel.

    Patrick Kluivert tak sendiri, ia ditemani dua rekannya dari Belanda yakni Alex Pastoor dan Danny Landzaat.

    Ketiganya resmi diumumkan mengganti gerbong pelatih dari Korea Selatan bawaan Shin Tae-yong.

    “Saat denger nama Kluivert, jujur saya bertanya-tanya. Bedanya saya ga nyinyir seperti netizen,” ujar Coach Justin dikutip TribunJakarta dalam wawancara di Youtube Liputan6, Selasa (14/1/2025).

    Kemudian Coach Justin langsung melakukan analisa hingga berandai-andai mencari tahu alasan pergantian itu.

    Pengamat sepakbola Indonesia, Justinus Lhaksana atau coach Justin. (Tangkapan layar Youtube Justinus Lhaksana)

    Tak cuma itu, ia turut mencari tahu dari koneksi yang dimilikinya di Belanda.

    Hingga akhirnya mendapatkan jawaban yang masuk akal.

    Menurutnya, penunjukkan ini dilakukan PSSI bukan untuk menggantikan Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert.

    Tapi PSSI menunjuk tiga nama sekaligus yakni Patrick Kluivert, Alex Pastoor dan Danny Landzaat untuk menggantikan posisi Shin Tae-yong.

    “Kalau analisa saya, PSSI ini tidak mengganti satu Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert. Tapi PSSI menggantikan 1 pelatih (Shin Tae-yong) dengan tiga pelatih (Patrick Kluivert, Alex Pastoor, Danny Landzaat) menjadi satu,” ujarnya.

    “Jangan lihat Kluivert gantikan STY. Yang harus dilihat STY ini digantikan oleh ketiganya. Berdasarkan data yang saya dapat dari Belanda, ketiganya ini klop,” tambahnya.

    Ia melanjutkan, sosok Patrick Kluivert digaet menjadi pelatih kepala karena sudah mempunyai nama besar.

    Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (Tangkapan layar Youtube PSSI)

    Selain itu, Kluivert semasa jayanya sebagai pemain, merupakan pribadi yang garang di lini depan.

    Kondisi ini bisa mengangkat juga nama Indonesia yang mempunyai ranking FIFA 127 Dunia.

    “Ini sebagai PR strategy, Indonesia bukan negara besar di sepak bola, posisi 120-an. Tapi di dunia masih jauh. banyak pelatih yang ga mau datang, ga dapet credit,” kata dia.

    Justin menyebut, Kluivert ini merupakan sosok yang mempunyai nama besar dan kredibilitasnya terjamin.

    “Ia bisa membantu striker kita yang cukup mandul, ia juga beberap kali pelatih striker. Dia bisa merangkul ruang ganti,” katanya.

    Sementara, Alex Pastoor dikenal sebagai pelatih yang cerdas dan terbukti hasilnya di Belanda.

    Bahkan ia juga sempat beberapa kali membantu tim promosi dari kasta kedua ke kompetisi kasta utama di Belanda.

    “Alex Pastoor soal taktikal dan analitik dia begitu kuat dan bagus. Mereka satu generasi saat ambil lisensi. Pastoor ini dinobatkan sebagai analis terbaik di Belanda,” ujar Coach Justin.

    Terakhir Danny Landzaat ini bisa dan mengerti bahasa Indonesia, ia juga lebih paham budaya tanah air.

    Trio pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. (Istimewa/Kolase TribunJakarta)

    “Dia bisa juga menyatukan pemain keturunan dan lokal asli Indonesia. Landzaat ini juga bisa ikut Pascal Jansen ke New York City, sebelumnya ia asistennya,” katanya.

    Analisa tersbeut didapatkan Coach Justin setelah beberapa hari nama Patrick Kluivert diumumkan ke publik.

    Kondisi ini membuatnya optimis PSSI mempunyai misi besar dan tidak sembarangan dalam menggantikan posisi Shin Tae-yong.

    “Setelah gue lihat beberpaa pemecatan STY ternyata ini yang diinginkan Erick Thohir.”

    “Mungkin gue salah, tapi ini jawaban yang gue dapat analisa yang diinginkan Erick Thohir. 3 pelatih ini jadi satu,” tutupnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Patrick Kluivert dan Mimpi Lolos ke Piala Dunia

    Patrick Kluivert dan Mimpi Lolos ke Piala Dunia

    Shin Tae-yong dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia digantikan Patrick Kluivert. Ini membuka babak baru dalam drama panjang sepak bola nasional. Keputusan yang disebut sebagai langkah strategis ini kembali mengungkap pola lama: ambisi besar yang tidak didukung eksekusi matang. Pergantian pelatih di tengah jalan bukan hal baru, tetapi kali ini, harapan suporter bertumpu pada satu pertanyaan: apakah ini benar-benar perubahan atau sekadar nama baru?

    Shin Tae-yong bukan sekadar pelatih, ia membawa perubahan signifikan. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia bermain lebih percaya diri di panggung internasional, dan menunjukkan potensi besar. Namun, tuntutan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi beban yang terlalu berat. Ketika target ini tampak sulit dicapai, ia harus meninggalkan posisinya.

    Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut pemecatan ini sebagai langkah strategis. Namun, publik bertanya-tanya: apa strategi sesungguhnya? Naturalisasi pemain sering disebut menjadi solusi instan, tetapi tanpa perencanaan jangka panjang, langkah ini sekadar tambal sulam yang tak menjamin keberhasilan.

    Masuknya Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong sempat memicu reaksi keras. Sebagai mantan striker kelas dunia, ia memiliki reputasi gemilang di lapangan. Namun, catatan kepelatihannya jauh dari mengesankan. Bahkan, rumor duet dengan Louis van Gaal, meski terdengar menjanjikan, tidak menjamin hasil instan.

    “Nama besar tidak cukup,” tegas Unggul Indra, presiden kelompok suporter La Grande kepada media. “Kami butuh perubahan nyata, bukan sekadar simbol.” Tagar #SaveSTY pun sempat menggema di media sosial, mencerminkan skeptisisme publik.

    Suporter kita mudah mendewakan figur, seperti Shin Tae-yong, padahal ia baru sebatas pelatih kelas Asia.

    Viral insiden akun kereta cepat Whoosh yang terang-terangan mengkritik Kluivert semakin menegaskan sentimen negatif. Meskipun permintaan maaf telah disampaikan, insiden ini menunjukkan betapa emosionalnya penggemar sepak bola Indonesia.

    Target lolos ke Piala Dunia seharusnya menjadi tolok ukur transformasi sepak bola nasional, bukan sekadar ambisi kosong. Secara teknis, peluang itu ada, terutama jika Indonesia mampu mengalahkan Australia, Bahrain, dan China. Namun, tanpa pembenahan mendasar dalam sistem, harapan ini hanya akan menjadi ilusi.

    Sejarah sepak bola Indonesia mencatat pola yang berulang: euforia harapan besar yang diikuti kegagalan.

    Dukungan luar biasa dari suporter, yang diakui dunia internasional, menjadi modal penting. Kevin Diks, pemain naturalisasi, bahkan menyebut suporter Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Namun, dukungan itu tidak cukup jika sistem tetap rapuh.

    Masalah Indonesia bukan hanya pelatih, melainkan sistem yang belum matang. Infrastruktur yang terbatas, tata kelola yang lemah, serta tekanan politik dan bisnis menjadi hambatan utama. Tanpa perbaikan signifikan, siapa pun pelatihnya akan menghadapi tantangan yang sama. Ambisi besar tanpa dasar yang kokoh hanya akan menghasilkan kekecewaan.

    Patrick Kluivert, setelah resmi memimpin, akan memikul tekanan berat. Ia harus memenuhi ekspektasi tinggi di tengah sistem yang belum siap mendukung. Jika gagal, ia hanya akan menjadi bagian dari daftar panjang pelatih yang dikorbankan ekspektasi berlebihan.

    Pergantian pelatih ini kembali mencerminkan pola lama: mengganti wajah tanpa mengubah fondasi. Nama besar seperti Patrick Kluivert mungkin memberi daya tarik sementara, tetapi tanpa strategi yang matang, hasilnya akan sama. Suporter tidak ingin drama panjang tanpa solusi nyata. Mereka menginginkan sistem yang kuat, strategi jangka panjang, dan pelatih yang diberi waktu untuk membangun. Bahwa Indonesia atau PSSI terlihat belum serius soal pembinaan. Tidak ada kompetisi usia muda. Harusnya paralel, ada kompetisi U-15 sampai U-21.

    Satu hal lagi yang menjadi sorotan adalah betapa mudahnya publik terbuai mimpi besar yang dijual oleh pemangku kepentingan. Pertanyaan pentingnya: apakah sepak bola Indonesia benar-benar siap untuk maju, atau hanya kembali menjual mimpi besar kepada publik?

  • Bung Towel: Patrick Kluivert Harus Membuktikan Dirinya

    Bung Towel: Patrick Kluivert Harus Membuktikan Dirinya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pundit sepakbola Indonesia, Tommy Welly atau yang akrab Bung Towel ini sebagai pelatih yang punya tanggung jawab besar.

    Patrick Kluivert yang baru saja ditunjuk dan diumumkan sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantioan Shin Tae Yong.

    Shin Tae Yong dipecat oleh PSSI bisa dikatakan di tengah jalan dan terkesan mendadak.

    Pasalnya, Timnas Indonesia masih berjuang di Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    Karena alasan itulah Patrick Kluivert yang ditunjuk sebagai pengganti baru disebut Bung Towel sebagai pilihan darurat.

    Namun, ini bukan tanpa alasan. Sebab, hanya Kluivert opsi yang tersedia untuk saat ini.

    “Kita di tengah jalan ganti pelatih. Maka ada faktor ketersediaan,” kata Bung Towel di acara Dua Sisi, Tvone.

    “Siapa yang paling available dan bisa emergency situasi di Timnas Indonesia?” Tambahnya.

    Karena alasan itu juga, Patrick Kluivert yang saat ini masih sulit diterima oleh pecinta sepakbola Indonesia masih harus membuktikan dirinya.

    Pembuktian dalam hal ini, bukan sebagai legenda sepakbola dengan nama besar melainkan bisa membangung dan mengembangkan Timnas Indonesia.

    “Patrick Kluivert perlu membuktikan bahwa dirinya bukan hanya seorang legenda, tetapi juga pelatih yang mampu membangun fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar

  • Terpopuler, Sandy Permana tewas hingga Kluivert dikenalkan ke publik

    Terpopuler, Sandy Permana tewas hingga Kluivert dikenalkan ke publik

    DKI Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan Senin untuk disimak, Aktor Sandy Permana ditemukan tewas bersimbah darah di Bekasi hingga pelatih baru timnas Patrick Kluivert dikenalkan pada publik. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠Aktor Sandy Permana ditemukan tewas bersimbah darah di Bekasi

    Aktor Sandy Permana yang pernah berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron “Mak Lampir” tewas usai ditemukan warga telah bersimbah darah di wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu.

    Meskipun masih sadar saat ditemukan warga, nyawa Sandy pun tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit. “Ada beberapa luka tusuk, di dada, di perut, terus di leher belakang,” ujar Onkoseno. Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠PIK 2 buka suara soal polemik PSN di Tangerang

    Jajaran Manajemen Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 yang di bawah pengelolaan Agung Sedayu Grup buka suara perihal polemik publik terhadap proyek strategis nasional (PSN) berada di kawasan pesisir pantai utara (pantura) Kabupaten Tangerang, Banten.

    Manajemen PIK 2 menyampaikan bahwa pembangunan PSN itu dilakukan di atas area lahan bekas hutan lindung mangrove. Dimana luasan lahan pada hutan lindung proyek nasional tersebut mencapai 1.800 hektare. Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Diplomat senior Hasjim Djalal meninggal dunia pada usia 90 tahun

    Diplomat senior dan ahli hukum laut internasional Indonesia, Hasjim Djalal, menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada Minggu pukul 16:40 WIB. Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Pasutri di Bekasi jadi tersangka pembunuhan anak sendiri

    Pasangan suami istri (pasutri) berinisial AZR (19) dan SD (22) ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan anak laki-laki mereka yang masih berusia 4-5 tahun.

    Diketahui, Mayat bocah tersebut ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB di sebuah Ruko Kampung Jatibaru RT 001 RW 001 Kelurahan Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Pelatih baru timnas Patrick Kluivert dikenalkan pada publik

    Pelatih baru timnas Indonesia Patrick Kluivert akan dikenalkan kepada publik pada sore ini setelah pria yang menggantikan posisi Shin Tae-yong itu tiba di Indonesia, pada Sabtu (11/1) malam. Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Top 3: Gaji Patrick Kluivert Pelatih Timnas Indonesia Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3: Gaji Patrick Kluivert Pelatih Timnas Indonesia Bikin Penasaran – Page 3

    Singapura kembali menduduki posisi pertama dalam Henley Passport Index 2025 sebagai negara dengan paspor terkuat di dunia. Peringkat ini diberikan berdasarkan jumlah destinasi yang dapat diakses tanpa memerlukan visa.

    Melansir CNBC International, Minggu (12/1/2025), warga Singapura memiliki akses bebas visa ke 195 dari 227 destinasi global, mengungguli negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, Italia, Spanyol, dan Prancis.

    Jepang dan Negara Eropa di Posisi TeratasJepang berada di peringkat kedua dengan akses bebas visa ke 193 negara.

    Sementara itu, empat negara Eropa—Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol—bersama Finlandia dan Korea Selatan berbagi posisi ketiga dengan akses bebas visa ke 192 negara.

    Selengkapnya