Tag: Pangeran William

  • Pangeran Harry Tampil Perdana di Depan Publik sejak Wawancara Mengejutkan, Dukung Diana Award – Halaman all

    Pangeran Harry Tampil Perdana di Depan Publik sejak Wawancara Mengejutkan, Dukung Diana Award – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pangeran Harry, Duke of Sussex, tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak wawancara mengejutkannya yang disiarkan pada Jumat (2/5/2025).

    Kali ini ia berada di Las Vegas untuk mendukung Diana Award, badan amal yang didirikan untuk mengenang mendiang ibunya, Putri Diana.

    Pada Selasa (6/5/2025), Harry hadir di konferensi Knowledge 2025 milik ServiceNow.

    Harry bergabung dengan CEO Diana Award, Dr. Tessy Ojo.

    Mereka bersama-sama meluncurkan inisiatif amal baru bernama Promise to Invest, yang merupakan sebuah kampanye yang mendorong bisnis untuk berinvestasi pada generasi pemimpin muda berikutnya.

    Ini adalah penampilan publik pertama Harry sejak wawancara yang mengungkapkan kekalahannya dalam upaya hukum untuk memulihkan pengamanan negara saat berada di Inggris.

    Dalam wawancara tersebut, Harry secara terbuka menyampaikan ia tidak dapat membayangkan membawa istri dan anak-anaknya kembali ke Inggris tanpa perlindungan keamanan yang memadai.

    Dalam acara di Las Vegas, Harry berbicara dengan dua penerima Diana Legacy Award, Sikander ‘Sonny’ Khan dari Michigan dan Christina Williams dari Jamaika.

    Percakapan mereka difokuskan pada pentingnya kepemimpinan pemuda dan bagaimana pengusaha dapat membuka jalur bagi kaum muda untuk berkembang di dunia kerja.

    “Melalui Penghargaan Diana, saya berkesempatan bertemu dengan orang-orang muda yang telah mengubah kesulitan menjadi tindakan,”

    “Itu tidak hanya memberi inspirasi — itu adalah jenis potensi yang belum dimanfaatkan yang tidak boleh kita abaikan,” ujar Harry.

    Ia juga menambahkan, “Generasi ini tidak menunggu izin untuk memimpin — mereka sudah melakukannya.”

    “Mereka membawa kecerdasan emosional, kesadaran sosial, dan kejujuran tentang kesehatan mental yang sulit diungkapkan oleh generasi sebelumnya.”

    “Hal yang membedakan mereka bukan hanya keberanian mereka, tetapi penolakan mereka untuk menerima status quo.”

    Diana Award, yang didirikan pada tahun 1999, tetap menjadi satu-satunya badan amal yang didukung oleh kedua putra Putri Diana, Pangeran Harry dan Pangeran William.

    Meskipun Harry mundur dari peran kerajaannya pada 2020, ia terus mendukung penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya.

    Selain itu, tanggal 6 Mei juga menjadi hari penting bagi keluarga kerajaan.

    Hari ini menandai ulang tahun ke-6 Pangeran Archie, yang dirayakan oleh Meghan Markle dengan berbagi foto terbaru putra mereka di Instagram.

    Tak hanya itu, tanggal ini juga bertepatan dengan ulang tahun kedua penobatan Raja Charles.

    Minggu lalu, Pangeran Harry menghadapi kekalahan dalam banding hukum yang ia ajukan untuk memulihkan pengamanan negara saat ia berada di Inggris.

    Dalam wawancara dengan BBC yang disiarkan pada 2 Mei, Harry menyatakan, “Saya tidak bisa membayangkan dunia di mana saya akan membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris saat ini.”

    Pencabutan pengamanan negara itu diklaim semakin memperburuk hubungan antara Harry dan ayahnya, Raja Charles.

    Tim hukum Harry menyebutkan bahwa keputusan pengadilan tersebut tidak mempertimbangkan risiko yang dihadapi keluarga Duke of Sussex di Inggris.

    “Semua masalah ini telah diperiksa berulang kali dan dengan cermat oleh pengadilan, dengan kesimpulan yang sama dicapai pada setiap kesempatan,” ujar juru bicara istana, merespons pernyataan Harry.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pakaian Donald Trump Disorot Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Bagaimana dengan Jokowi? – Halaman all

    Pakaian Donald Trump Disorot Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Bagaimana dengan Jokowi? – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Pada pemakaman pemimpin Katolik Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) kemarin, pakaian yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pangeran William dari Inggris menarik perhatian publik.

    Hal ini kemudian memicu diskusi tentang kepatuhan berbusana sesuai sistem protokoler yang telah digariskan oleh Vatikan.

    Apa yang Perlu Diketahui

    Donald Trump tiba di upacara khidmat di Lapangan Santo Petrus tempat upacara pemakanan Sri Paus   mengenakan setelan jas biru yang dipadukan dengan dasi biru muda dan pin kerah khas bendera Amerika miliknya.

    Pangeran William, mewakili Raja Charles III dari Inggris, yang tidak hadir karena alasan kesehatan memilih setelan jas gelap klasik dan dasi.

    PEMAKAMAN PAUS FRANSISKUS – Ribuan orang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, pada Sabtu (26/4/2025).  

    Busana yang lebih sesuai dengan yang diharapkan Vatikan untuk acara-acara seperti itu.

    Pakaian Pangeran William dikenal karena kesopanannya dan menghormati kekhidmatan acara.

    Namun jas yang dipakai Donald Trumo kritik karena berwarna biru tua dan bukan hitam.

    Mantan Presiden AS Joe Biden yang juga hadir dalam upacara pemakaman Paus ikut disorot karena  menyimpang dari norma, memilih mengenakan dasi biru padahal idealnya warna hitam.

    Ketiga busana tersebut menyimpang dari aturan berpakaian tradisional Vatikan, yang mengharuskan jas hitam formal, dasi hitam, dan pin kerah hitam untuk peserta pria di pemakaman paus.

    Jokowi terlihat di antara para pemimpin dunia yang hadir di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan.

    Jokowi duduk di barisan depan bersama para pemimpin negara lainnya yang hadir.

    Bagaimana dengan Jokowi?

    Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignasius Jonan untuk menjadi wakil Indonesia untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

    Presiden mengutus delegasi karena berhalangan hadir langsung pada acara pemakaman Paus Fransiskus.

    Busana yang dikenakan Jokowi, Thomas, dan Jonan sudah sesuai dengan aturan berpakaian yang ditetapkan Vatikan.

    Yakni menggunakan pakaian serba hitam, jas, dasi, celana hingga kopiah hitam.

    PAUS FRANSISKUS WAFAT – Momen Utusan Presiden Prabowo Subianto yang juga Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) disapa Presiden Perancis, Immanuel Macron saat menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu (26/4/2025). (Istimewa)

    Mengapa Hal Ini Penting

    Il Messaggero , sebuah surat kabar nasional Italia terkemuka yang berkantor pusat di Roma, melaporkan bahwa pakaian dan tata cara pemakaman Paus Fransiskus, menurut protokol Vatikan, adalah sebagai berikut:

    Untuk pria, jas gelap dengan dasi hitam panjang dan kancing berwarna sama di kerah jas sebelah kiri, di mana hanya tanda kehormatan Vatikan yang boleh ditaruh.

    Untuk wanita, gaun hitam, sebaiknya panjang dengan warna yang sama dengan sarung tangan dan kerudung di kepala, dengan satu-satunya hiasan yang diperbolehkan adalah untaian mutiara.

    “Ini adalah aturan bagi mereka yang menghadiri pemakaman Paus, sesuai dengan manual protokol yang ditetapkan dengan baik yang juga menentukan pengaturan tempat duduk bagi pejabat tinggi dan kepala negara.”

    Sebaliknya, Ibu Negara Melania Trump mematuhi norma-norma yang diharapkan, mengenakan gaun hitam lengan panjang dan kerudung mantilla hitam tradisional.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan busana serba hitam tanpa dasi saat upacara tersebut.

    Kontroversi mengenai pakaian Volodymyr Zelensky kerap dipertanyakan.

    Sejak perang Ukraina dengan Rusia, dia jarang menggunakan pakaian formal seperti jas di depan publik.

    Zelensky dikritik dan disebut tidak sopan oleh seorang reporter di Gedung Putih karena tidak mengenakan jas selama kunjungannya ke Ruang Oval beberapa waktu lalu.

    Apa Kata Orang

    Kritikus Trump Ron Filipkowski mengomentari sebuah artikel Newsweek di X , yang sebelumnya bernama Twitter.

    Kepada 976 ribu pengikutnya dia mengatakan “Seorang pria muncul dengan setelan jas biru di pemakaman Paus. Anda tidak akan pernah bisa menebak siapa,” mengacu pada presiden AS.

    Namun, beberapa pengguna X berkomentar di bawah, dengan menunjukkan bahwa Pangeran William juga mengenakan setelan jas biru.

    Analis politik Molly Ploofkins mengatakan di X: “Menurut aturan berpakaian yang diwajibkan oleh pejabat Vatikan untuk pemakaman Paus Fransiskus, pria diharuskan mengenakan setelan jas gelap, disertai dasi hitam panjang. Trump muncul dengan pakaian biru.”

    Ahli strategi politik Joey Mannarino mengomentari X kepada 613 ribu pengikutnya: “Trump di pemakaman Paus benar-benar memancarkan kelas yang lengkap dan total. Benar-benar citra yang seharusnya ditampilkan Amerika kepada dunia.”

    Mengenai pakaian Zelensky, ia berkata: “Zelensky bahkan tidak bisa mengenakan jas untuk pemakaman Paus Fransiskus. Dan orang-orang bodoh yang hadir tetap bertepuk tangan untuknya. Kurangnya rasa hormat itu tidak dapat dipercaya.”

    Lebih jauh, tempat duduk Trump di pemakaman itu melanggar protokol Vatikan yang berlaku. Secara tradisional, bangsawan Katolik duduk di baris depan, diikuti oleh bangsawan non-Katolik, lalu kepala negara dalam urutan abjad. Namun, Trump diberi tempat duduk di baris depan bersama Zelenskyy, sebuah penyimpangan yang mencolok dari norma.

    Apa selanjutnya

    Penyimpangan gaya berpakaian dan protokol yang dilakukan Trump ini kontras dengan kepatuhan yang ditunjukkan oleh pejabat tinggi lainnya dan mungkin menjadi titik fokus liputan media seputar pemakaman Paus Fransiskus.

    Sumber: Newsweek/Tribunnews.com

     

     

  • Jokowi Duduk Sederet dengan Trump-Zelensky saat Hadiri Pemakaman Paus

    Jokowi Duduk Sederet dengan Trump-Zelensky saat Hadiri Pemakaman Paus

    Jakarta

    Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah mengikuti prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Jokowi yang diutus Presiden Prabowo Subianto itu terlihat duduk di deretan paling depan sejajar dengan pemimpin dunia lain.

    Pemakaman Paus Fransiskus diawali dengan misa di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Misa itu diikuti oleh ribuan orang mulai dari rakyat biasa, pemimpin dunia, hingga uskup dan kardinal dari seluruh dunia.

    Dalam tayangan misa yang disiarkan Vatikan, Sabtu (24/6/2025), Jokowi terlihat mengenakan jas dan peci serba hitam. Dia tampak berada di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Deretan kursi yang ditempati Jokowi dikhususkan oleh perwakilan sejumlah pemimpin dunia. Jokowi tampak berada dalam satu deretan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Prabowo diketahui mengutus empat orang mewakili pemerintah Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Empat orang utusan Prabowo itu adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Wakil Menkeu Thomas Aquinas Djiwandono, dan Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus di Indonesia 2024 Ignasius Jonan.

    Utusan khusus Presiden Indonesia adalah salah satu dari sekitar 170 delegasi negara dan organisasi internasional, yang akan menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Yang akan hadir antara lain Presiden AS Donald Trump, Pangeran William dari Inggris dan PM Keir Starmer, Raja dan Ratu Spanyol, juga dari Kerajaan Belgia, Swedia, Norwegia, dan Monako.

    (ygs/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Paus Fransiskus Dimakamkan Hari Ini, Pemimpin Dunia Beri Penghormatan Terakhir – Halaman all

    Paus Fransiskus Dimakamkan Hari Ini, Pemimpin Dunia Beri Penghormatan Terakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Upacara pemakaman Paus Fransiskus berlangsung hari ini, dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia.

    Pemakaman dilaksanakan di Basilika St Mary Maggiore, dengan setidaknya 170 pejabat asing yang telah mengonfirmasi kehadiran.

    Di antara pemimpin yang hadir adalah:

    Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, beserta istrinya, Melania Trump.
    Pangeran William, yang mewakili keluarga kerajaan Inggris.
    Lula da Silva, Presiden Brasil, bersama istrinya, Janja Lula da Silva.
    Ferdinand Marcos Jr, Presiden Filipina, dan istrinya, Lisa Marcos.

    Pemimpin Eropa lainnya yang juga hadir termasuk Emmanuel Macron (Presiden Prancis), Andrzej Duda (Presiden Polandia), Maia Sandu (Presiden Moldova), dan Ursula von der Leyen (Presiden Komisi UE).

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sebelumnya dikabarkan tidak dapat menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus, kini terlihat hadir di tengah-tengah para pejabat asing yang melayat.

    Namun, beberapa pemimpin, seperti Vladimir Putin (Presiden Rusia) dan Benjamin Netanyahu (Perdana Menteri Israel), dipastikan tidak akan hadir.

    Rangkaian Acara Pemakaman

    Selama tiga hari terakhir, sekitar 250.000 orang telah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus yang telah terbaring di peti jenazah di Basilika Santo Petrus.

    Hari ini, peti jenazahnya akan dibawa melewati pintu utama untuk pemakaman luar ruangan yang dimulai pukul 10 pagi waktu setempat.

    Acara ini akan dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, seorang uskup Italia berusia 91 tahun.

    Iring-iringan mobil jenazah Paus Fransiskus akan melintasi kota Roma, memberikan kesempatan bagi warga untuk mengucapkan selamat tinggal.

    Sebagai langkah keamanan, Italia telah menutup wilayah udara di atas kota dan mengerahkan pasukan tambahan.

    Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun pada 21 April 2025, dengan penyebab kematian yang tercantum dalam surat kematiannya adalah stroke, koma, dan gagal jantung.

    Dalam surat wasiatnya, Paus Fransiskus menginginkan pemakaman yang sederhana di Basilika St Mary Maggiore, sekitar 4 kilometer dari St Petrus, dengan hanya tertulis namanya, “Fransiskus”, di makamnya.

    Sebuah replika salib berlapis besi sederhana yang biasa ia pakai akan digantung di atas lempengan marmer sebagai penghormatan terakhir.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Vatikan Sebut 200 Ribu Pelayat Hadiri Misa Pemakaman Paus Fransiskus

    Vatikan Sebut 200 Ribu Pelayat Hadiri Misa Pemakaman Paus Fransiskus

    Jakarta

    Jumlah pelayat yang menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus di alun-alun Santo Petrus terus bertambah. Vatikan menyebut saat ini terdapat sekitar 200 ribu pelayat.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/4/2025), sekitar 200 ribu orang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Kota Vatikan. Para pelayat ini memadati lapangan Santo Petrus.

    Sebelumnya, disebutkan polisi Italia terdapat 150 ribu pelayat yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    Para pelayat ini mengikuti misa dengan khidmat. Mereka melihat dari layar lebar yang disediakan di area lapangan Santo Petrus.

    Prosesi misa ini juga dihadiri lebih dari 50 kepala negara. Mereka juga telah memasuki Basilika terlebih dahulu untuk memberikan penghormatan terakhir di peti jenazah Paus Fransiskus.

    Para tamu termasuk Presiden Argentina Javier Milei dan Pangeran William dari Inggris serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump.

    (eva/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemimpin Dunia Hadiri Upacara Pemakaman Paus Fransiskus di Basilika St. Mary Maggiore – Halaman all

    Pemimpin Dunia Hadiri Upacara Pemakaman Paus Fransiskus di Basilika St. Mary Maggiore – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pemimpin negara dikabarkan akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus yang dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (26/4/2025).

    Daftar hadir pemakaman memperlihatkan setidaknya ada 170 pejabat asing yang akan menghadiri pemakaman tersebut.

    Di antaranya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan hadir bersama istrinya, Melania Trump.

    Selain Trump dan istrinya, Melania, ada sejumlah pemimpin lain yang hadir dalam pemakaman tersebut.

    Pangeran William akan mewakili keluarga kerajaan Inggris di Roma.

    Presiden Brazil Lula da Silva dan istrinya Janja Lula da Silva juga akan menghadiri upacara tersebut.

    Dari Asia Tenggara, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dan istrinya, Lisa Marcos, juga akan hadir.

    Pemimpin lainnya yang dikabarkan akan hadir di antaranya, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Polandia Andrzej Duda, Presiden Moldova Maia Sandu, Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen, dan pemimpin Eropa lainnya.

    Sejumlah pemimpin dunia yang tidak akan menghadiri pemakaman tersebut di antaranya Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Mereka akan bergabung dengan banyak umat Katolik untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus dalam Misa pemakaman di Lapangan Santo Petrus.

    Selama tiga hari terakhir, sekitar 250.000 orang berjalan melewati jenazah Paus Fransiskus, yang telah dibaringkan dalam peti jenazah di depan altar Basilika Santo Petrus yang luas dan dibangun pada abad ke-16.

    Peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa melewati pintu utama pada hari Sabtu untuk pemakaman di luar ruangan, yang dimulai pukul 10 pagi waktu setempat, dengan barisan pejabat asing yang berkumpul di satu sisi tiang batu, menghadap ratusan kardinal bertopi merah di sisi kursi yang berseberangan, seperti diberitakan Reuters.

    Lebih dari 250.000 pelayat yang diperkirakan akan memenuhi jalan luas berbatu dan rute akses utama menuju basilika untuk mengikuti upacara, yang akan dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, seorang uskup Italia berusia 91 tahun, menurut pernyataan Vatikan.

    Iring-iringan mobil jenazah Paus Fransiskus akan mengantarnya melewati kota untuk terakhir kalinya, memberi kesempatan kepada warga Roma untuk mengucapkan selamat tinggal.

    Italia telah menutup wilayah udara di atas kota itu dan mengerahkan pasukan tambahan, dengan rudal antipesawat dan kapal patroli untuk menjaga acara tersebut dalam salah satu operasi keamanan terbesar yang pernah dilihat negara itu sejak pemakaman Yohanes Paulus II.

    Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada hari Senin, 21 April 2025 pukul 07.35 waktu Vatikan.

    Surat kematiannya menyebutkan penyebab kematian Paus Fransiskus di antaranya stroke, hingga koma dan gagal jantung, serta masalah kesehatan lainnya.

    Sementara itu, surat wasiatnya mengatakan bahwa Paus Fransiskus ingin dimakamkan dengan upacara sederhana dan dimakamkan di tanah serta makamnya hanya akan bertuliskan “Fransiskus”.

    Paus Fransiskus menulis dalam surat tersebut bahwa ia ingin dimakamkan di Basilika St. Mary Maggiore di Roma, sekitar 4 kilometer dari St. Petrus.

    Sebuah replika salib berlapis besi sederhana yang biasa ia pakai di lehernya tergantung di atas lempengan marmer.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Utusan Prabowo Bersiap Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan

    Utusan Prabowo Bersiap Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan

    Jakarta

    Sebanyak empat utusan khusus Presiden Prabowo Subianto sudah tiba di Vatikan. Utusan Prabowo bersiap ke Basilika Santo Petrus untuk menghadiri pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus.

    Utusan Prabowo itu yakni Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Wakil Menkeu Thomas Aquinas Djiwando, dan Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus di Indonesia 2024 Ignatius Jonan. Pigai menerangkan utusan Prabowo bersiap menuju Basilika Santo Petrus pukul 07.30 waktu setempat.

    “Keberangkatan hari ini ke Basilika Santo Petrus, waktu keberangkatan dari hotel pukul 07.30,” kata Pigai kepada wartawan, Sabtu (26/4/2025).

    Pigai menerangkan para utusan Prabowo ini mengenakan jas hitam, dasi hitam hingga peci. Dia menyebut utusan Prabowo termasuk tamu kenegaraan yang ikut upacara penghormatan terakhir Paus Fransiskus.

    “Hari ini Upacara Penghormatan Terakhir di Vatikan. Kami ( Utusan Presoden ) termasuk Tamu resmi Kenegaraan yang ikut upacara Penghormatan Terakhir Sri Paus Fransiskus bersama Semua Pemimpin Negara di dunia,” kata Pigai.

    Pigai juga menceritakan kegiatan saat tiba di Vatikan, Jumat (26/4). Dia mengaku ikut misa di Basilika Santo Petrus.

    Seperti diketahui, Prabowo mengirim utusan khusus tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang berpulang pada Senin (21/4) pagi. Sejak jenazah Paus disemayamkan di Basilika Santo Petrus hingga Jumat (25/4), 250.000 orang yang memberikan penghormatan langsung.

    Utusan khusus Presiden Indonesia adalah salah satu dari sekitar 170 delegasi negara dan organisasi internasional, yang akan menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Yang akan hadir antara lain Presiden AS Donald Trump, Pangeran William dari Inggris dan PM Keir Starmer, Raja dan Ratu Spanyol, juga dari Kerajaan Belgium, Swedia, Norwegia, dan Monako.

    (whn/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 50 Kepala Negara hingga 10 Raja Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    50 Kepala Negara hingga 10 Raja Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Vatican City

    Vatikan mengumumkan bahwa sedikitnya 130 delegasi asing akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Terdapat puluhan kepala negara dan raja dari berbagai kerajaan di seluruh dunia yang turut hadir.

    “Saat ini ada 130 delegasi yang dikonfirmasi untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus,” sebut Vatikan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/4/2025).

    Disebutkan Vatikan bahwa para delegasi asing itu mencakup “50 kepala negara dan 10 raja yang berkuasa”.

    Seremoni pemakaman Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin (21/4), akan digelar di Alun-alun Santo Petrus di Vatikan pada Sabtu (26/4) pagi, sekitar pukul 10.00 waktu setempat, atau pukul 15.00 WIB.

    Prosesi pemakaman ini diperkirakan akan menarik kehadiran ratusan ribu orang, termasuk umat Katolik dari berbagai negara selain kehadiran para pemimpin dunia dan anggota kerajaan.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istrinya, Melania, telah tiba di Roma pada Jumat (25/4) waktu setempat dan akan hadir di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Mantan Presiden AS Joe Biden bersama istrinya, Jill, juga disebut akan menghadiri langsung pemakaman Paus Fransiskus.

    Para kepala negara lainnya yang akan hadir antara lain Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri (PM) Italia Georgia Meloni, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Para pejabat tinggi Uni Eropa seperti Ursula von der Leyen dan Antonio Costa juga akan hadir langsung.

    Sementara Kerajaan Inggris akan diwakili oleh Pangeran William yang merupakan sang ahli waris takhta.

    Dari Alun-alun Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma. Di lokasi itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dikuburkan ke dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus

    128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus

    Vatican City

    Banyak orang mengantre untuk bisa melihat langsung dan memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus. Otoritas Vatikan mengungkapkan lebih dari 128.000 orang telah melayat Paus Fransiskus, yang jenazahnya disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus menjelang pemakaman.

    Vatikan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), menyebut antara Rabu (23/4) pukul 11.00 waktu setempat hingga Kamis (24/4) pagi, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, lebih dari 128.000 orang telah melihat langsung jenazah Paus Fransiskus.

    Peti jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan tetap terbuka dan bisa dilihat oleh publik hingga Jumat (25/4) malam, sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan selama tiga hari di dalam basilika itu sebelum dimakamkan pada Sabtu (26/4).

    Dengan begitu banyaknya orang yang ingin melayat, seperti dilansir Associated Press, Vatikan terpaksa membiarkan pintu Basilika Santo Petrus tetap terbuka sepanjang malam karena jumlah pengunjung yang lebih banyak dari perkiraan.

    Basilika Santo Petrus yang menjadi tempat jenazah Paus Fransiskus disemayamkan hanya ditutup selama 1,5 jam pada Kamis (24/4) pagi kemarin untuk dibersihkan.

    Basilika itu diliputi keheningan saat para pelayat dari seluruh dunia berjalan secara perlahan menuju lorong utama untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus, yang meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4) pagi waktu setempat.

    Lamanya waktu mengantre, bahkan hingga berjam-jam, tidak menyurutkan niat publik untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang Bapa Suci.

    Antrean terpantau sangat panjang melintasi area della Conciliazone, kemudian Alun-alun Santo Petrus, dan melalui Pintu Suci sebelum masuk ke dalam Basilika Santo Petrus.

    Emiliano Fernandez yang datang dari Meksiko mengantre sejak tengah malam, dan setelah dua jam masih belum masuk ke dalam basilika. “Saya tidak peduli berapa lama saya menunggu di sini. Ini satu-satunya kesempatan untuk (menunjukkan) betapa saya mengagumi Fransiskus semasa hidupnya,” ucapnya.

    Usai disemayamkan di Basilika Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus akan menjalani proses pemakaman pada Sabtu (26/4) besok.

    Dari basilika di Vatikan itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma. Di lokasi itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dikuburkan ke dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan menarik kehadiran ratusan ribu orang, dengan para pemimpin dunia dan anggota kerajaan dari berbagai negara akan turut hadir. Di antara tokoh yang akan hadir terdapat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan memasuki tahap akhir persiapan pemakaman Paus Fransiskus saat gelombang terakhir pelayat melewati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik yang wafat pada usia 88 tahun tersebut. Sementara itu, Kota Roma bersiap menyambut para pemimpin dunia dalam salah satu prosesi pemakaman Paus yang paling signifikan dalam sejarah modern.

    Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus dan diperkirakan akan dihadiri oleh 50 kepala negara serta 10 keluarga kerajaan dari berbagai belahan dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Para tamu penting ini dijadwalkan mulai berdatangan ke Roma sejak Jumat (25/4/2025).

    Guna memastikan keamanan maksimal, otoritas Italia dan Vatikan telah memberlakukan pengamanan ketat di sekitar kawasan Vatikan. Zona larangan terbang diberlakukan, drone dilarang beroperasi, penembak jitu ditempatkan di atap-atap, dan jet tempur disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    Sejak beberapa hari terakhir, puluhan ribu umat dan pengunjung telah mengantre berjam-jam untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Fransiskus yang disemayamkan di depan altar Basilika Santo Petrus.

    Jenazah sang Paus dibaringkan dengan mengenakan jubah merah kebesaran, mitra putih, dan sepatu hitam.

    Prosesi penutupan peti mati dijadwalkan dilakukan pukul 20.00 waktu setempat, dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo yang saat ini bertugas menjalankan urusan sehari-hari Vatikan hingga terpilihnya paus baru.

    “Itu adalah momen singkat namun sangat intens di samping jasad beliau,” ujar Massimo Palo (63), seorang warga Italia yang ikut memberikan penghormatan, dilansir Reuters.

    “Ia adalah Paus yang hidup di tengah umatnya, di tengah rakyatnya, dan saya berharap paus-paus setelah ini akan mengikuti jejak beliau.”

    Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin lalu setelah beberapa minggu dirawat karena pneumonia berat, dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan seorang Yesuit yang energik dalam mendorong reformasi Gereja. Ia dikenal vokal dalam membela kaum terpinggirkan, dan dalam pidato terakhirnya, ia mengecam keras pihak-pihak yang menyebarkan kebencian terhadap mereka yang lemah, terpinggirkan, dan para migran.

    Ucapaan belasungkawa membanjiri Vatikan dari berbagai penjuru dunia. “Kami melihat Paus pada Minggu Paskah terakhir-ia tampak cukup sehat, dan kami terkejut ketika mengetahui kabar wafatnya Senin pagi,” ujar Veronique Montes-Coulomb, wisatawan asal Prancis yang turut menghadiri misa terakhir Paus Fransiskus saat Paskah.

    Fransiskus, yang telah lama menderita berbagai gangguan kesehatan, menolak saran medis untuk absen dari misa Paskah, sebuah keputusan yang mencerminkan dedikasinya terhadap iman dan umat Katolik global.Paus Baru

    Setelah misa pemakaman Sabtu pagi, peti jenazah Paus Fransiskus akan diarak secara perlahan menuju Basilika Santa Maria Maggiore, gereja kesayangannya di Roma. Ia akan dimakamkan di dalam tanah, dengan penanda nisan sederhana bertuliskan satu kata: Franciscus. Makam ini akan dapat dikunjungi masyarakat umum mulai Minggu pagi.

    Sebanyak 130 delegasi asing diperkirakan akan hadir dalam prosesi pemakaman, termasuk Presiden Argentina Javier Milei dan Pangeran William dari Inggris. Mengingat bertepatan dengan hari libur nasional di Italia, Badan Perlindungan Sipil memperkirakan “ratusan ribu” orang akan memadati Roma pada akhir pekan ini.

    Seluruh perhatian kemudian akan tertuju pada tahapan selanjutnya: pemilihan paus baru. Para kardinal dari seluruh dunia telah tiba di Roma, tidak hanya untuk mengikuti pemakaman, tetapi juga untuk menghadiri konklaf pemilihan paus. Pertemuan para kardinal berlangsung setiap hari untuk merundingkan langkah-langkah awal, dengan pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Jumat.

    Sesuai ketentuan, konklaf harus dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya seorang paus. Saat ini, terdapat sekitar 135 kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat untuk memilih dalam konklaf mendatang.

    (luc/luc)