Tag: Pangeran Khaled

  • Kabar Terkini ‘Sleeping Prince’ Arab Saudi yang Koma 20 Tahun, Baru Saja Ultah Ke-36

    Kabar Terkini ‘Sleeping Prince’ Arab Saudi yang Koma 20 Tahun, Baru Saja Ultah Ke-36

    Jakarta

    Meskipun dunia terus bergerak menuju modernitas dan kesetaraan di banyak negara, kehidupan para bangsawan tetap memikat perhatian. Baik bangsawan Inggris maupun keluarga kerajaan Arab Saudi, mereka masih menjadi sorotan hingga hari ini.

    Kehidupan para bangsawan kerap terlihat penuh kemewahan dan hak istimewa, namun di balik tembok-tembok istana yang berlapis emas, tersimpan kisah-kisah penuh kesedihan yang tak terbayangkan.

    Salah satu kisah yang paling memilukan adalah kisah Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal dari Arab Saudi, yang kini dikenal dengan sebutan ‘Sleeping Prince’.

    Kabar terbaru, Pangeran Al-Waleed merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada 18 April 2025. Meski begitu, ia tetap tidak menyadari tahun-tahun yang telah berlalu dan dikenal sebagai ‘Sleeping Prince’.

    Selama 20 tahun terakhir, ia terperangkap dalam koma, dunia sunyi yang dimasukinya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas hebat pada 2005, saat ia tengah mengejar mimpinya di sebuah perguruan tinggi militer.

    Saat ini, Pangeran Al-Waleed masih terbaring dan dirawat di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, dengan bantuan mesin penunjang kehidupan. Menurut Roya News, selama 20 tahun terakhir, ia bergantung pada ventilator dan menerima nutrisi melalui selang makanan.

    “Pangeran tersebut tetap menggunakan alat bantu hidup, bergantung pada ventilasi mekanis dan selang makanan,” tulis Roya News, dikutip dari India Times.

    “Gerakan terakhir yang terdokumentasi terjadi pada 2019, ketika ia menunjukkan tanda-tanda kesadaran terbatas melalui gerakan kecil, seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepala, meskipun momen-momen ini belum menunjukkan kembalinya kesadaran penuh,” lanjutnya.

    Meskipun kondisi tersebut memberi secercah harapan bagi keluarganya, kesadaran penuh tetap terasa jauh dari jangkauan. Ketika para dokter sempat menyarankan untuk menghentikan penggunaan alat bantu hidup, ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, menolak dan memilih untuk terus memperjuangkan hidup putra kesayangannya.

    “Jika Tuhan menghendaki dia meninggal dalam kecelakaan itu, dia pasti sudah berada di dalam kuburnya sekarang,” ujar sang ayah.

    Sementara itu, Putri Reema, ibu Pangeran Al-Waleed, juga mengungkapkan keyakinannya bahwa roh putranya tetap hadir bersama keluarga mereka, sebagaimana dilaporkan.

    (suc/suc)

  • ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi yang Koma Selama 20 Tahun Kini Berusia 36 Tahun – Halaman all

    ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi yang Koma Selama 20 Tahun Kini Berusia 36 Tahun – Halaman all

    ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi yang Koma Selama 20 Tahun Kini Berusia 36 Tahun
     

    TRIBUNNEWS.COM – Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal, yang dikenal di seluruh dunia Arab sebagai “Pangeran Tidur,” merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada Jumat, 18 April 2025.

    Kondisi sang pangeran pada usianya saat ini dilaporkan tetap dalam keadaan koma yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

    Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi itu tidak sadarkan diri sejak 2005 setelah mengalami kecelakaan mobil parah di London, Inggris.

    “Selama 24 jam terakhir, ulang tahun sang pangeran telah menarik perhatian luas di platform X, tempat ribuan pengguna mengunggah doa, kata-kata harapan, dan renungan tentang apa yang telah menjadi simbol iman abadi,” tulis laporan RNTV, Minggu (20/4/2025).

    Saat waktu terus berlalu, sang pangeran tetap menggunakan alat bantu hidup, mengandalkan ventilasi mekanis dan selang makanan. 

    Pergerakan terakhir yang terdokumentasi, terjadi pada 2019 lalu.

    Saat itu Pangeran Al-Waleed dilaporkan menunjukkan tanda-tanda kesadaran terbatas melalui gerakan-gerakan kecil, seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepalanya.

    Meski demikian, momen-momen tersebut dinilai tidak menunjukkan kembalinya kesadaran penuh sang pangeran.

    Pangeran Al-Waleed saat ini dirawat di King Abdulaziz Medical City di Riyadh, di bawah pengawasan tim medis khusus.

    KOMA 20 TAHUN – Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal. Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi itu tidak sadarkan diri sejak 2005 setelah mengalami kecelakaan mobil parah di London, Inggris.

    Keluarga Bersikeras Pasang Alat Bantu Hidup

    Keluarganya, termasuk ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal dan ibunya, Putri Reema binti Talal, terus mengungkapkan harapan yang teguh tak tergoyahkan.

    Dalam pernyataan sebelumnya, Putri Reema menggambarkan jiwa putranya sebagai “masih ada”.

    Adapun Pangeran Khaled—yang terkenal menolak untuk mencabut alat bantu hidup—tetap teguh dalam keyakinannya kalau, “DIA yang menjaga jiwanya selama ini mampu menyembuhkannya.”

    Tidak ada informasi medis terbaru yang dirilis oleh pihak keluarga terkait ulang tahun tahun ini.

    Namun, curahan dukungan di media sosial menggarisbawahi pentingnya sang pangeran sebagai kisah pemersatu umat manusia di seluruh wilayah.

    Para ahli telah mengakui bahwa pemulihan setelah koma yang begitu lama tidak mungkin secara medis.

    Namun, mereka juga menunjukkan kemajuan yang sedang berlangsung dalam ilmu saraf dengan harapan kalau suatu hari nanti dapat menawarkan kemungkinan baru bagi kondisi sang pangeran. 

    Untuk saat ini, kondisi sang pangeran tetap tidak berubah.

     

    (oln/rntv/*)

  • 5 Fakta Terkait Megawati Soekarnoputri Sambangi UEA, Bertemu Pangeran Abu Dhabi – Page 3

    5 Fakta Terkait Megawati Soekarnoputri Sambangi UEA, Bertemu Pangeran Abu Dhabi – Page 3

    Sementara itu, Zuhairi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut mengatakan Ketua Umum PDIP itu juga mengundang Pangeran Khaled ke Bali. Khaled, kata Andi, bakal mengabarkan Megawati jika hendak ke Bali.

    “Ibu Megawati mengundang Pangeran Khaled untuk mengunjungi Bali, minimal seminggu, untuk menikmati keindahan alam dan keramahtamahan warga Bali. Bagi Ibu Megawati Soekarnoputeri, Bali mempunyai makna tersendiri, karena ibu Bung Karno berasal dari Bali. Sebab itu, jika berkunjung ke Bali, sebenarnya berkunjung ke rumah Ibu Megawati,” kata Misrawi.

    “Direncanakan dalam waktu dekat Pangeran Khaled akan berwisata ke Bali dan akan mengabarkan Ibu Megawati sebelum berkunjung ke Bali,” imbuh dia.

    Megawati juga mengenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled. Megawati saat ini menjabat Ketua Dewan Pengarah BRIN.

    “Ibu Megawati Soekarnoputeri juga mengenalkan Badan Riset dan Inovasi Nadional (BRIN) dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pengarah BRIN. Ada 12 bidang kajian di BRIN, dan lembaga riset ini mempunyai 8.000 peneliti. Kami mempunyai visi, misi, dan program agar BRIN melahirkan penelitian inovatif bagi kemajuan Indonesia. Sebab itu, perlu kiranya agar dijajaki kerja sama antara BRIN dengan lembaga penelitian dan inovasi UAE,” ujar dia.

    Pangeran Khaled disebut sangat tertarik dan berkeinginan kuat untuk melakukan kerja sama dengan BRIN karena dua hal. UAE disebut memberikan perhatian terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.

    “Pertama, Abu Dhabi mempunyai ratusan pulau, dengan tantangan yang tidak mudah. Sebab itu, kerja sama dalam bidang riset, seperti soal sanitasi dan penyediaan air bersih. Kedua, UAE memberikan perhatian besar pada inovasi, seperti pengembangan teknologi quantum. Sebab itu, perlu dibuat kesepakatan yang konkret untuk kerja sama pada bidang-bidang yang menjadi perhatian BRIN,” ujar Misrawi.

    Selain itu, Megawati menyinggung isu Palestina dalam pertemuan tersebut. Megawati meminta semua pihak berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

    “Ibu Megawati juga menyampaikan concern Bung Karno pada kemerdekaan Palestina, khususnya pada Konferensi Asia-Afrikan 1955. Kita harus berjuang bersama-sama untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana tertera dalam Dasa Sila Bandung,” ujar Misrawi.

    Sebelum ke Abu Dhabi, Megawati menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan yang membahas hak-hak anak-anak. Megawati, dalam forum yang dibuka pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus, menyampaikan keprihatinan terhadap anak-anak korban perang di Palestina saat bertemu Pangeran Khaled.

    “Dari Palestina, Ibu Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan, bahwa kita harus memperhatikan nasib anak-anak korban perang, karena mereka adalah masa depan peradaban dunia,” ujarnya.

     

  • Puan apresiasi sambutan pihak keluarga Kerajaan UEA

    Puan apresiasi sambutan pihak keluarga Kerajaan UEA

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi kepada Ibu Suri Uni Emierat Arab Seikha Fatima binti Mubaraq Al Ketbi atas sambutan hangat dari pihak keluarga Kerajaan UEA terhadap Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan delegasi selama berkunjung ke Abu Dhabi.

    “Setiap hari kami dikirim dua kali makanan. Makan siang dan malam. Saat mendarat di Abu Dhabi pun kami disambut hangat oleh Utusan Khusus Ibu Suri, Maitha binti Salem Al Shamsi yang menyambut kedatangan rombongan dan juga atas suguhan makanan yang sangat lezat,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

    Hal tersebut disampaikan Puan sebelum meninggalkan Abu Dhabi pada Minggu dan dalam kesempatan itu Puan juga mendoakan agar Ibu Suri senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan.

    “Semoga Ibu Suri selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. Amien,” tuturnya.

    Puan mengatakan pertemuan dengan Pangeran Abu Dhabi Khaled bin Mohamed bin Zayed, Sabtu (15/2) malam sebagai pertemuan dua keluarga pendiri bangsa.

    “Pertemuan tadi malam berlangsung dengan hangat dengan berbagai topik yang dibahas. Pangeran Khaled terbuka atas berbagai pandangan Ibu Megawati dan yang saya sampaikan. Termasuk kami undang untuk hadir ke Indonesia,” ucap Puan.

    Dalam pertemuan itu, Puan menyuarakan gagasan tentang perempuan dan anak-anak.

    “Perempuan dan anak-anak selalu menjadi korban akibat perang antarnegara, bangsa maupun akibat konflik-konflik atau perang saudara dalam satu negara,” kata Puan Maharani.

    Selepas dari Abu Dhani, Ketua DPR RI Puan Maharani akan melanjutkan tugas parlemen dengan menghadiri forum Asian Parliamentary Assembly (APA) Ke-15 yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan, 17-21 Februari 2025, .

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Fakta Terkait Megawati Soekarnoputri Sambangi UEA, Bertemu Pangeran Abu Dhabi – Page 3

    Bertemu Pangeran Abu Dhabi, Megawati Singgung Peran BRIN sampai Persoalan Palestina – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (15/2/2025) waktu setempat.

    Dalam tersebut, banyak hal yang dibahas, di mana salah satunya soal penjajakan kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan negara tersebut.

    Adapun Megawati didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani dan putra tertuanya, Mohamad Rizki Pratama. Ikut mendampingi Megawati yakni Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat DPP PDIP Andi Widjajanto serta Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.

    Sementara, rombongan UEA yang mendampingi Pangeran Khaled yakni Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota, dan Ahmed Alsaeeh.

    “Ibu Megawati menyampaikan apresiasi dan kekaguman atas kemajuan dan keindahan UEA, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi. Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ujar Andi Widjajanto.

    Pertemuan Megawati dan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan keakraban. Andi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. Megawati juga mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

    “Pertemuan tersebut sangat penting dalam rangka mempererat hubungan bilateral kedua negara. Di samping itu, yang lebih penting, Pangeran Khaled akan menjadi Pemimpin Tertinggi UAE di masa mendatang. Sebab itu, Ibu Megawati mendoakan Pangeran Khaled semoga menjadi pemimpin yang sukses dan bijaksana di masa mendatang,” katanya.

    Sementara itu, Zuhairi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut mengatakan Ketua Umum PDIP itu juga mengundang Pangeran Khaled ke Bali. Khaled, kata Andi, bakal mengabarkan Megawati jika hendak ke Bali.

    “Ibu Megawati mengundang Pangeran Khaled untuk mengunjungi Bali, minimal seminggu, untuk menikmati keindahan alam dan keramahtamahan warga Bali. Bagi Ibu Megawati Soekarnoputeri, Bali mempunyai makna tersendiri, karena ibu Bung Karno berasal dari Bali. Sebab itu, jika berkunjung ke Bali, sebenarnya berkunjung ke rumah Ibu Megawati,” kata Misrawi.

    “Direncanakan dalam waktu dekat Pangeran Khaled akan berwisata ke Bali dan akan mengabarkan Ibu Megawati sebelum berkunjung ke Bali,” imbuh dia.

     

  • Ketua DPR Bahas Peran Perempuan saat Bertemu Pangeran Khaled di Abu Dhabi – Page 3

    Ketua DPR Bahas Peran Perempuan saat Bertemu Pangeran Khaled di Abu Dhabi – Page 3

    “Puan meyakini jika pemimpin-pemimpin bangsa UAE ikut menyuarakan hak tersebut maka gaungnya ke seluruh dunia akan semakin berdampak positif bagi kemajuan peradaban dunia,” imbuh Ketua Fraksi PDIP MPR itu.

    Putra tertua Megawati, Mohamad Rizki Pratama juga ikut dalam pertemuan dengan Pangeran Khaled. Turut mendampingi Megawati yakni Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat DPP PDIP Andi Widjajanto serta Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.

    Adapun rombongan UEA yang mendampingi Pangeran Khaled yakni Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota, Ahmed Alsaeeh.

  • Megawati di Abu Dhabi Bertemu Pangeran Sheikh Khaled, Ini yang Dibahas – Page 3

    Megawati di Abu Dhabi Bertemu Pangeran Sheikh Khaled, Ini yang Dibahas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri telah berada di Abu Dhabi setelah sebelumnya menunaikan ibadah di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.

    Adapun, Megawati bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Khaled Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

    Perbincangan berlangsung hangat dan membahas berbagai hal termasuk hubungan kedua keluarga yang merupakan pendiri negara, Indonesia dan UEA.

    Pertemuan ini digelar di Sea Palace Abu Dhabi, UEA, Sabtu (15/2/2025) waktu setempat. Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu mengenakan abaya bercorak batik kombinasi hitam cokelat dan Puan mengenakan hijab cokelat.

    Megawati didampingi putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, putra tertuanya, Mohamad Rizki Pratama, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, serta Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP, Andi Widjajanto.

    Sementara itu, Sheikh Khaled didampingi Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota, dan Ahmed Alsaeeh.

    “Pertemuan ini adalah pertemuan dua keluarga Pendiri Bangsa, Indonesia dan UEA,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah selepas Megawati bertemu Pangeran Khaled.

     

  • Megawati Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Bahas Palestina dan Perkenalkan BRIN – Halaman all

    Megawati Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Bahas Palestina dan Perkenalkan BRIN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Khaled Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. 

    Perbincangan berlangsung hangat dan membahas berbagai hal termasuk hubungan kedua keluarga yang merupakan pendiri negara, Indonesia dan UEA.

    Pertemuan ini digelar di Sea Palace Abu Dhabi, UEA, Sabtu (15/2/2025) malam waktu setempat. 

    Megawati mengenakan abaya bercorak batik kombinasi hitam cokelat.

    Megawati didampingi putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, putra tertuanya, Mohamad Rizki Pratama, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, serta Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP, Andi Widjajanto.

    Sementara itu, Sheikh Khaled didampingi Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota, dan Ahmed Alsaeeh.

    “Pertemuan ini adalah pertemuan dua keluarga Pendiri Bangsa, Indonesia dan UEA,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah selepas Megawati bertemu Pangeran Khaled.

    Sementara itu, Zuhairi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut menyebutkan poin-poin pembahasan antara Megawati dan Pangeran Khaled. Zuhairi mengatakan, Megawati mengapresiasi kemajuan dan keindahan UEA, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi.

    “Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ujar Zuhairi.

    Andi Wijayanto menambahkan pertemuan Megawati Soekarnoputeri dan keluarga dengan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan akrab. 

    Andi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. Dia mengutip pernyataan Megawati yang mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

    Bahas Palestina

    Dalam pertemuan itu, Megawati turut membahas sejumlah hal dengan Pangeran Khaled, termasuk penjajakan kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan negara tersebut.

    “Ibu Megawati menyampaikan apresiasi dan kekaguman atas kemajuan dan keindahan UEA, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi. Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ujar Andi Widjajanto.

    Pertemuan Megawati dan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan keakraban. 

    Andi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. 

    Megawati juga mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

    “Pertemuan tersebut sangat penting dalam rangka mempererat hubungan bilateral kedua negara. Di samping itu, yang lebih penting, Pangeran Khaled akan menjadi Pemimpin Tertinggi UAE di masa mendatang. Sebab itu, Ibu Megawati mendoakan Pangeran Khaled semoga menjadi pemimpin yang sukses dan bijaksana di masa mendatang,” katanya.

    Sementara itu, Zuhairi mengatakan Ketua Umum PDIP itu juga mengundang Pangeran Khaled ke Bali. Khaled, kata Andi, bakal mengabarkan Megawati jika hendak ke Bali.

    “Ibu Megawati mengundang Pangeran Khaled untuk mengunjungi Bali, minimal seminggu, untuk menikmati keindahan alam dan keramahtamahan warga Bali. Bagi Ibu Megawati Soekarnoputeri, Bali mempunyai makna tersendiri, karena ibu Bung Karno berasal dari Bali. Sebab itu, jika berkunjung ke Bali, sebenarnya berkunjung ke rumah Ibu Megawati,” kata Misrawi.

    “Direncanakan dalam waktu dekat Pangeran Khaled akan berwisata ke Bali dan akan mengabarkan Ibu Megawati sebelum berkunjung ke Bali,” sambung dia.

    Megawati juga mengenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled. Megawati saat ini menjabat Ketua Dewan Pengarah BRIN.

    “Ibu Megawati Soekarnoputeri juga mengenalkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pengarah BRIN. Ada 12 bidang kajian di BRIN, dan lembaga riset ini mempunyai 8.000 peneliti. Kami mempunyai visi, misi, dan program agar BRIN melahirkan penelitian inovatif bagi kemajuan Indonesia. Sebab itu, perlu kiranya agar dijajaki kerja sama antara BRIN dengan lembaga penelitian dan inovasi UAE,” ujar dia.

    Pangeran Khaled disebut sangat tertarik dan berkeinginan kuat untuk melakukan kerja sama dengan BRIN karena dua hal. UAE disebut memberikan perhatian terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.

    “Pertama, Abu Dhabi mempunyai ratusan pulau, dengan tantangan yang tidak mudah. Sebab itu, kerja sama dalam bidang riset, seperti soal sanitasi dan penyediaan air bersih. Kedua, UAE memberikan perhatian besar pada inovasi, seperti pengembangan teknologi quantum. Sebab itu, perlu dibuat kesepakatan yang konkret untuk kerja sama pada bidang-bidang yang menjadi perhatian BRIN,” ujar Misrawi.

    Selain itu, Megawati menyinggung isu Palestina dalam pertemuan tersebut. 

    Megawati meminta semua pihak berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

    “Ibu Megawati juga menyampaikan concern Bung Karno pada kemerdekaan Palestina, khususnya pada Konferensi Asia-Afrika 1955. Kita harus berjuang bersama-sama untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana tertera dalam Dasa Sila Bandung,” ujar Misrawi.

    Sebelum ke Abu Dhabi, Megawati menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan yang membahas hak-hak anak-anak. 

    Megawati, dalam forum yang dibuka pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus, menyampaikan keprihatinan terhadap anak-anak korban perang di Palestina saat bertemu Pangeran Khaled.

    “Dari Palestina, Ibu Megawati Soekarnoputeri juga menyampaikan, bahwa kita harus memperhatikan nasib anak-anak korban perang, karena mereka adalah masa depan peradaban dunia,” ujarnya.

  • Megawati Bertemu Pangeran Khaled UEA, Didampingi Puan dan Pratama

    Megawati Bertemu Pangeran Khaled UEA, Didampingi Puan dan Pratama

    Abu Dhabi

    Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Khaled Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. Megawati didampingi dua anaknya, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mohamad Rizki Pratama.

    Pertemuan ini digelar di Sea Palace Abu Dhabi, UEA, Sabtu (15/2/2025) malam waktu setempat. Megawati mengenakan abaya bercorak batik kombinasi hitam cokelat dan Puan mengenakan hijab cokelat.

    Megawati juga didampingi Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, serta Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP, Andi Widjajanto.

    Sementara itu, Sheikh Khaled didampingi Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota, dan Ahmed Alsaeeh.

    “Pertemuan ini adalah pertemuan dua keluarga Pendiri Bangsa, Indonesia dan UEA,” kata Basarah kepada wartawan di Abu Dhabi selepas Megawati bertemu Pangeran Khaled.

    Zuhairi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut menyebutkan poin-poin pembahasan antara Megawati dan Pangeran Khaled. Zuhairi mengatakan, Megawati mengapresiasi kemajuan dan keindahan Uni Emirat Arab, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi.

    “Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ujar Zuhairi selepas pertemuan kepada wartawan di Abu Dhabi.

    Pertemuan Megawati Soekarnoputeri dan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan keakraban. Zuhairi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. Megawati juga mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

    Andi Widjajanto menambahkan, pertemuan ini bernuansa kekeluargaan dan akrab. Andi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. Dia menyebut Megawati juga mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa datang.

    (gbr/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu