Tag: Pahala Mansury

  • Video: Jurus Pengusaha Jaga Daya saing & “Lawan” Efek Tarif 19% Trump

    Video: Jurus Pengusaha Jaga Daya saing & “Lawan” Efek Tarif 19% Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury menilai tarif resiprokal 19% yang diterapkan AS kepada produk Indonesia yang masuk negeri Paman Sam cukup baik di banding besaran tarif yang diterima negara lain.

    Meski demikian, diperlukan upaya untuk mengantisipasi efek tarif ini ke kinerja ekspor RI. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong daya saing utamanya sektor padat karya lewat deregulasi hingga perluasan potensi pasar ekspor baru seperti Uni Eropa lewat penyelesaian perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)

    Selain itu juga dilakukan mendorong penguatan industri padat karya untuk dapat masuk ke rantai pasok dunia hingga memperkuat daya saing investasi sehingga dapa menggerakkan industri dalam negeri.

    Seperti apa upaya Kadin mendorong daya saing produk RI di pasar ekspor hadapi efek tarif resiprokal RI? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 07/08/2025)

  • Video:Pahala Mansury Soal Rupiah Melemah – Ancaman Banjir Produk China

    Video:Pahala Mansury Soal Rupiah Melemah – Ancaman Banjir Produk China

    Jakarta, CNBC Indonesia- Tren pelemahan Rupiah berlanjut di tengah kuatnya volatilitas geopolitik global hingga perang dagang hingga mata uang Garuda masih terjebak di posisi Rp16.400 per Dolar AS.

    WKU Bidang Perdagangan & Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury menyebutkan potensi dampak pelemahan Rupiah bisa saja mempengaruhi kinerja industri ekspor dan impor Indonesia. Namun Diharapkan Indonesia masih bisa mengambil peluang peningkatan ekspor di tengah perubahan rantai pasok dunia yang mulanya berfokus di China namun mulai berubah imbas perang dagang.

    Diversifikasi mitra dagang dengan tidak menjadikan China sebagai tumpuan tujuan ekspor RI bisa diperluas ke negara-negara lain termasuk menyasar pasar Eropa lewat penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).

    Di sisi lain Indonesia harus mengantisipasi dampak perang dagang yang bisa mendorong China menyasar pasar seperti Indonesia untuk mengalirkan produk yang terganjar tarif tinggi Amerika Serikat (AS).

    Seperti apa Kadin melihat dampak pelemahan Rupiah hingga perang dagang ke RI? bagaimana antisipasi yang bisa dilakukan RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan & Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury taran dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Senin, 03/03/2025)

  • The 24th ICMSS Sukses Laksanakan International Capital Market Seminar

    The 24th ICMSS Sukses Laksanakan International Capital Market Seminar

    Jakarta: The 24th ICMSS telah sukses menyelenggarakan rangkaian acara Capital Market Seminar day 1 yang terdiri dari 3 sesi. ICMSS sendiri adalah sebuah acara pasar modal tertua dan terbesar yang diselenggarakan oleh mahasiswa manajemen S1 Universitas Indonesia. 
     
    Tahun ini merupakan tahun ke-24 dilaksanakannya acara. ICMSS memiliki 3 rangkaian acara utama yaitu Investment Training, Capital Market Seminar, dan Equity Research Conference. 
     
    Capital Market Seminar merupakan acara seminar yang dibalut dengan topik-topik khusus serta menarik seputar dunia pasar modal dengan tema besar “The Ascendant Resurgence: Catalyzing Market Prestige Across Horizon Shifts”. 

    Dalam melaksanakan acara ini, ICMSS sudah beberapa kali mengundang pembicara ternama seperti Pahala Mansury, Bambang Soesatyo, Fithra Faisal, dan masih banyak lainnya.
     
    ICMSS atau Indonesia Capital Market Student Studies merupakan kegiatan acara yang memiliki tujuan utama untuk bisa memberikan edukasi kepada investor muda baik dari skala internal panitia hingga eksternal. ICMSS memiliki values yang selalu menjadi acuan panitia dalam melaksanakan acaranya yaitu PROFGAN (Professionalism, Family, and Elegance).
     
    Sesi pertama dari Capital Market Seminar dilaksanakan dengan membawa tema “Empowering Growth : Paving a Path for Lasting Development” yang dibawakan oleh Fithra Faisal (Economic Advisor at PT. Samuel Sekuritas) dan Winang Budoyo (Chief Economist at Bank Tabungan Negara).
     
    Sesi pertama dari Capital Market Seminar membahas bagaimana pertumbuhan yang berkelanjutan dapat didorong melalui strategi ekonomi yang tepat.
     
    Fithra Faisal dan Winang Budoyo menguraikan berbagai aspek dalam membangun jalur perkembangan yang berkelanjutan, termasuk peran sektor keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
     
    Sesi kedua memiliki topik “The Market’s New Frontier: The Outlook for Indonesia’s Blue Chip Stocks” menghadirkan Indra Marpaung, Oki Ramadhani, Genta, Iman, dan Ahmad Solihin”. 
     
    Diskusi ini membahas prospek saham unggulan di Indonesia, faktor-faktor yang memengaruhi kinerja emiten besar, serta strategi investasi di tengah dinamika pasar dan sesi ketiga memiliki topik “The Future of Indonesia’s Accelerating Green Investment Landscapes” menghadirkan Nicko Yosafat, Itang Risdinar, Shirley Santoso, dan Luthfyana Larasati. 
     
    Sesi ini menyoroti perkembangan investasi hijau di Indonesia, mencakup peluang, tantangan, serta kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui investasi ramah lingkungan.
     
    Dalam press conference, Genta juga menyoroti peran AI dalam investasi, termasuk analisis teknikal, adaptasi tren pasar, dan pengambilan keputusan berbasis data tanpa bias. 
     
    AI juga membantu mengakses data cepat untuk strategi yang tepat, menyesuaikan dengan perubahan pasar tiap tahun. Dalam sesi Q&A, dibahas bahwa investasi masih didominasi “old money”, namun generasi muda akan menjadi investor besar di masa depan. 
     
    Edukasi investasi penting, terutama soal in?asi uang yang tidak diinvestasikan akan kehilangan daya beli, sehingga investasi sebaiknya dimulai sejak dini.
     
    Dan pada The 24th ICMSS, harapannya upaya ini dapat memberikan manfaat serta dukungan bagi industri pasar modal di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)