Tag: Oscar Darmawan

  • Bitcoin Capai Rekor Tertinggi ke US$ 80.000 Saat Donald Trump Bersiap kembali ke Gedung Putih

    Bitcoin Capai Rekor Tertinggi ke US$ 80.000 Saat Donald Trump Bersiap kembali ke Gedung Putih

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga Bitcoin (BTC) mendekati US$ 80.000 karena optimisme kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih sebagai presiden.

    Harga Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi hampir US$ 80.000 karena dukungan presiden terpilih AS Donald Trump terhadap aset digital dan kemungkinan adanya anggota parlemen pro-kripto di Kongres.

    Menurut laporan Bloomberg, mata uang kripto tersebut melonjak 4,3% menjadi US$ 79.771 pada Minggu (10/11/2024) mencapai hampir US$ 79.000 pada pukul 14.05 waktu Singapura. Token yang lebih kecil, seperti Cardano dan Dogecoin juga naik.

    Donald Trump dalam kampanyenya berjanji menempatkan AS sebagai fokus industri aset digital. Ini mencakup pembuatan stok Bitcoin dan penunjukan regulator terkait.

    Sepanjang 2024, Bitcoin telah meningkat sekitar 90% didorong permintaan kuat dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin AS dan pemotongan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

    Adapun data dari Farside Investors menyatakan, pada 6 November 2024, ETF Bitcoin mencatat arus masuk sebesar US$ 621,9 juta pasca-kemenangan Trump.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menilai, fenomena ini menunjukkan pengaruh Pilpres AS terhadap harga Bitcoin. “Ketika Bitcoin mencapai harga tertinggi, hal ini mencerminkan keyakinan dan harapan besar investor. Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro-kripto dalam Pilpres AS, memberikan dampak psikologis besar di pasar,” ujar Oscar, dilansir dari Antara.

    Oscar juga menyoroti peran penting lembaga besar dalam mendorong adopsi Bitcoin. “Adopsi Bitcoin kini didorong tidak hanya oleh investor ritel, tetapi institusi keuangan besar, terutama setelah adanya pengajuan ETF spot Bitcoin dari perusahaan besar, seperti BlackRock,” tambahnya.

    Menurut Oscar, permintaan dari institusi yang cenderung lebih stabil dan berjangka panjang turut mendukung kenaikan harga Bitcoin. “Ketika institusi mulai berinvestasi Bitcoin, mereka membawa likuiditas yang lebih besar ke pasar kripto,” jelasnya.

  • Selain Kemenangan Trump, Ini yang Bikin Harga Bitcoin Meroket hingga Rp1,2 Miliar

    Selain Kemenangan Trump, Ini yang Bikin Harga Bitcoin Meroket hingga Rp1,2 Miliar

    Jakarta: Harga bitcoin (BTC) kembali mencapai rekor tertinggi atau All Time High (ATH) pada harga USD76 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar yang didorong oleh kemenangan Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya minat dari kalangan institusional.
     
    Trump dikenal memiliki sikap mendukung kebijakan yang pro terhadap aset digital dan sektor teknologi, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap pasar kripto. Selain itu, Trump juga berencana untuk membentuk cadangan bitcoin nasional dan menjadikan AS sebagai pemimpin global dalam hal aset bitcoin.
     
    Selain faktor politik, pergerakan dana institusional di pasar juga menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga bitcoin belakangan ini. Data dari Farside Investors menunjukkan, pada 6 November 2024, ETF Bitcoin mencatat arus masuk sebesar USD621,9 juta pascakemenangan Trump meningkat.
     
    CEO Indodax Oscar Darmawan menilai fenomena ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga bitcoin. Ketika bitcoin mencapai rekor harga tertingginya, ini menunjukkan kepercayaan dan harapan yang besar dari para investor.
     
    “Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro kripto pada Pilpres AS, memberikan dorongan psikologis yang signifikan di pasar,” ungkap Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 7 November 2024.
     

     

    Peran penting institusi dalam adopsi bitcoin
     
    Oscar juga menggarisbawahi peran penting institusi besar dalam adopsi bitcoin. Adopsi bitcoin bukan hanya didorong oleh para investor ritel, tetapi juga semakin kuat di kalangan institusi keuangan, terutama setelah adanya pengajuan ETF Spot Bitcoin dari perusahaan besar seperti BlackRock.
     
    “Hal ini menunjukkan perubahan persepsi institusi terhadap aset kripto yang kini dilihat sebagai instrumen investasi jangka panjang,” tambah dia.
     
    Oscar menguraikan permintaan dari kalangan institusional, yang cenderung lebih stabil dan berjangka panjang, memberikan dampak terhadap keberlanjutan harga bitcoin di level tinggi.
     
    “Ketika institusi mulai berinvestasi dalam bitcoin, mereka membawa likuiditas yang lebih besar dan legitimasi ke pasar kripto. Ini menjadi bukti bitcoin semakin diterima di kalangan mainstream dan bukan sekadar aset spekulatif semata,” jelasnya.
     
    Sebagai platform perdagangan aset digital terbesar di Indonesia, Indodax mengingatkan para investor untuk tetap berhati-hati dalam berinvestasi dan mempertimbangkan risiko yang ada akibat volatilitas pasar kripto.
     
    “Indodax terus berkomitmen untuk menyediakan akses mudah ke aset digital serta memastikan keamanan dan transparansi dalam setiap transaksi bagi para pengguna,” tegas Oscar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Industri kripto apresiasi Bappebti perpanjang waktu pendaftaran PFAK

    Industri kripto apresiasi Bappebti perpanjang waktu pendaftaran PFAK

    Keputusan ini memberikan ruang bagi lebih banyak exchanger untuk memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan regulasi yang berlakuJakarta (ANTARA) – Pelaku industri kripto menyambut positif keputusan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memberikan perpanjangan waktu bagi exchanger kripto untuk memenuhi persyaratan sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bappebti Nomor 9 Tahun 2024.

    CEO INDODAX, Oscar Darmawan menyatakan langkah tersebut memberikan kesempatan bagi exchange kripto yang masih dalam tahap pemenuhan persyaratan PFAK.

    Dengan adanya tambahan waktu hingga pekan terakhir November 2024, lanjutnya melalui keterangannya di Jakarta, Minggu, industri kripto di Indonesia akan memiliki kesempatan dan kesiapan yang lebih baik untuk menyesuaikan diri dengan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

    “Keputusan ini memberikan ruang bagi lebih banyak exchanger untuk memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya.

    Kebijakan tersebut, lanjutnya, juga akan membantu memperkuat industri kripto secara keseluruhan dengan memastikan setiap exchanger mematuhi standar yang telah ditetapkan.

    Sebelumnya Bappebti mengeluarkan keputusan untuk memberikan perpanjangan waktu bagi exchanger kripto guna memenuhi persyaratan sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bappebti Nomor 9 Tahun 2024.

    Baca juga: Platform kripto perluas edukasi dorong pertumbuhan ekonomi digital

    Baca juga: Bappebti: Perba 9/2024 wujudkan ekosistem aset kripto yang adaptif

    Perpanjangan ini berlaku hingga pekan terakhir November 2024 dan ditujukan kepada exchanger yang saat ini berstatus Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK), sehingga mereka memiliki kesempatan lebih untuk melengkapi seluruh kewajiban yang diatur dalam regulasi.

    Dalam kebijakan tersebut, exchanger yang telah terdaftar sebagai CPFAK kini diberi kesempatan untuk mengajukan permohonan PFAK setelah mereka berhasil menjadi anggota Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka Kripto.

    CPFAK yang belum memperoleh keanggotaan diwajibkan untuk menyelesaikan proses tersebut.

    Menurut Oscar, pihaknya telah mengambil langkah proaktif dalam memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh Bappebti dan telah menyelesaikan seluruh dokumen dan prosedur yang diperlukan, termasuk memperoleh Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) dari CFX, dan Surat Persetujuan Anggota Kliring (SPAK) dari KKI dan ICC.

    Saat ini, tambahnya, pihaknya sedang menunggu proses validasi serta persetujuan dari pihak Bappebti.

    Dikatakannya, pihaknya terus berkomitmen untuk selalu mematuhi regulasi demi menjaga keamanan dan kenyamanan para pengguna platform.

    “Kami terus mendukung setiap regulasi yang bertujuan untuk memperkuat pasar kripto di Indonesia. Keamanan, transparansi,” katanya.

    Dia menyatakan dengan perpanjangan waktu yang diberikan, pelaku industri kripto di Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memastikan bahwa seluruh persyaratan regulasi dipenuhi, demi memperkuat keberlanjutan industri di masa mendatang.

    Baca juga: LEEDXS komitmen bangun ekosistem keuangan digital aman dan transparan

    Baca juga: Pelaku pasar kripto optimistis hadapi penurunan suku bunga The Fed

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bos Indodax Ungkap Fakta di Balik Peretasan, Kerugian Rp 300 M

    Bos Indodax Ungkap Fakta di Balik Peretasan, Kerugian Rp 300 M

    Jakarta

    Platform perdagangan kripto, PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), sempat diretas pada 11 September 2024. Akibatnya Indodax harus mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah.

    CEO Indodax, Oscar Darmawan, menerangkan kasus peretasan ini bermula saat salah satu karyawan perusahaan yang tidak disebut namanya mendapat tawaran pekerjaan sampingan dengan gaji yang sangat besar dari pihak luar.

    “Jadi salah satu dari karyawan kita, salah satu dari engineering kita itu ditawari kerjaan itu. Ditawari pekerjaan untuk men-setting satu server,” kata Oscar dalam acara talk show Indodax di Jakarta, Senin (23/9/2024).

    “Sekarang zaman di mana kalau orang kerja di mana mereka akan menulis di LinkInd-nya. Dia sebagai apa di mana selalu semua orang menuliskan. Nah orang yang kerja di kita ini dia ditawari pekerjaan dalam satu jam berapa ribu dolar,” jelasnya lagi.

    Ia mengatakan yang bersangkutan ditawari gaji hingga US$ 2.000-3.000 atau setara dengan Rp 30,41-45,61 juta (kurs dolar Rp 15.205/dolar AS) per jam. Menurutnya yang bersangkutan sempat beberapa kali menerima pembayaran dari peretasan.

    Atas tawaran ‘pekerjaan impian’ itu, Oscar menyebut karyawan yang bersangkutan itu diminta untuk mengunduh aplikasi tertentu yang ternyata membawa malware

    Sayang, karyawan yang bersangkutan men-download aplikasi tersebut di laptop milik perusahaan. Padahal laptop ini merupakan salah satu perangkat yang terhubung dengan server perusahaan.

    “Jadi orang ini kerja pakai laptop kantor. Jadi ini menyalahi SOP-nya kantor. Dia bekerja freelance itu kemudian ternyata ini cuma kedok. Pekerjaan freelance ini cuma kedok karena ini dipakai untuk menyusupin laptop dia,”

    “Jadi orang yang nawari dia kerja itu menyuruh dia untuk meng-instal sebuah software. Bahkan bukan suruh instal ya, men-download sebuah file yang berkaitan dengan pekerjaan dia. Nah di salah satu file itu ada malware, malware yang dirancang khusus untuk punya line dan kemudian malware inilah yang digunakan untuk menyerang,” terangnya lagi.

    Beruntung, karyawan yang ditipu kelompok peretas ini tidak memiliki akses terhadap server utama perusahaan. Sehingga saat serangan peretasan pertama terjadi sekitar pukul 4 pagi, server utama perusahaan tetap aman.

    Setelah sistem keamanan perusahaan menemukan adanya serangan, Indodax kemudian memutuskan untuk segera menutup seluruh server perusahaan agar tidak ada kebocoran data lebih jauh.

    “Nah waktu terjadi jam 4 pagi itu, tim IT security kita merasa ada anomali. Jadi yang dilakukan Indodax pertama kali adalah menutup withdraw. Makanya kalau teman-teman sadar dari jam 4 sampai jam 7 itu tidak bisa withdraw, kita maintenance,” ucap Oscar.

    “Kita cek, kita pastikan server ini aksesnya bukan dari sistem trading kita. Makanya kemudian jam setengah 8, setelah kita lakukan penyelidikan internal, jam 4 sampai jam 7 kita putuskan sepertinya ini harus dilakukan penutupan seluruh sistem sehingga bisa dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Kemudian kita lakukan PR sekitar jam 10 untuk mengatasi permasalahan ini,” jelasnya lagi.

    Atas permasalahan ini, Oscar menyebut pihaknya langsung mengamankan seluruh aset nasabah dan melakukan analisis atau pemetaan serangan untuk memecahkan permasalahan itu. Menurutnya proses pemetaan serangan inilah yang menjadi kunci untuk menutup akses serangan dan memperbaiki kekurangan yang ada.

    Di saat yang bersamaan, Oscar menyebut pihaknya melakukan kerja sama dengan enam perusahaan cyber security ternama dunia, dan Mabes Polri. Kemudian pihaknya juga sudah melakukan perbaikan dan memperketat keamanan perusahaan agar permasalahan ini tidak terulang lagi.

    Atas kejadian peretasan ini, Oscar menyebut perusahaan mengalami kerugian hingga US$ 20 juta atau kurang lebih setara dengan Rp 300 miliar jika dihitung dengan kurs yang berlaku.

    “Jadi kalau kita bicara mengenai soal total reserve (kepemilikan aset kripto milik perusahaan) kita itu kan ada Rp 11,5 triliun. Demaged itu angkanya naik turun dia (karena dalam bentuk dolar), tapi kurang lebih sekitar Rp 300 miliar,” ucapnya.

    “Mungkin kalau user melihat Rp 300 miliar itu besar banget, tapi kalau kita lihat dari reserve kita itu tidak lebih dari 3%. Untungnya kalau kita lihat dari kripto yang kena (berhasil dicuri) itu bukan kripto mayor, jadi banyak kripto-kripto yang nggak jelas juga,” terang Oscar lagi.

    Kerugian ini berasal dari hilangnya sebagian kripto milik perusahaan dalam bentuk aset reserve saat peretasan terjadi. Namun ia memastikan tidak ada kripto milik nasabah yang ikut hilang dalam proses tersebut.

    “Kerugian itu terjadi karena ada wallet yang unauthorized itu ke-transfer ke luar. Jadi memang salah satu aset kripto ini ada yang hilang. Tapi Indodax saat ini aset member semuanya aman karena Indodax sudah melakukan penggantian dari reserve-nya 100%, jadi tidak ada member yang dirugikan. Pada saat ini berarti yang hilang adalah reserve perusahaan, (kripto nasabah) 100% nggak ada yang keambil,” tegasnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya Indodax sempat menduga serangan peretasan itu dilakukan oleh kelompok hacker dari Korea Utara. Dugaan ini berdasarkan hasil analisis dari salah satu crypto security agency yang bekerja sama dengan Indodax.

    “Berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency terkemuka dunia yang membantu kami saat ini terindikasi bahwa serangan ini terafiliasi dengan DPRK (Korea Utara),” jelas Oscar dalam keterangan resminya, Kamis (19/9).

    “Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman global yang serius, oleh karena itu kami telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim POLRI untuk menangani insiden ini dengan cepat dan efektif,” tambahnya.

    Selain Indodax, Oscar menyebut kelompok hacker yang terafiliasi dari DPRK cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya. Disebutkan penyerangan ini memang menargetkan banyak crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global.

    (hns/hns)