Tag: Oscar Darmawan

  • Banyak Sentimen Positif, Bitcoin Diyakini Bakal Tembus USD100 Ribu/Koin

    Banyak Sentimen Positif, Bitcoin Diyakini Bakal Tembus USD100 Ribu/Koin

    Jakarta: CEO Indodax Oscar Darmawan meyakini aset kripto bitcoin akan menembus level psikologis hingga USD100 ribu per koin. Hal tersebut ditopang oleh banyaknya sentimen positif yang mendukung kenaikan harga bitcoin.
     
    “Dengan momentum yang terus terjaga, bitcoin dapat menembus angka psikologis USD100 ribu dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel,” ujar Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 30 November 2024.
     
    Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai inovasi, Oscar optimis industri kripto berada di jalur yang tepat untuk menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital global.
    “Langkah ini adalah bukti aset digital bukan sekadar tren, melainkan pondasi penting bagi masa depan sistem keuangan dunia,” jelas dia.
     
    Oscar mengatakan, lonjakan harga bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin. Aset seperti ethereum dan altcoin lainnya ikut mengalami kenaikan, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh bitcoin.
     
    “Fenomena ini, menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar,” paparnya.
     
    Oscar juga menjelaskan stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar. “Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar,” ungkap Oscar.
     
    Sementara itu, memecoin seperti Bonk (BONK) yang mengalami kenaikan, Oscar berpendapat ini membuktikan pengaruh komunitas kripto dalam membentuk narasi pasar. Namun, ia mengingatkan investor untuk berhati-hati, karena memecoin cenderung memiliki volatilitas tinggi dan kurang memiliki utilitas jangka panjang dibandingkan aset utama seperti bitcoin dan ethereum.
     
    Oscar mengingatkan pentingnya kehati-hatian. “Kondisi pasar yang overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk memantau level support dan resistance kunci guna mengelola risiko,” ujar Oscar.
     

     

    Cetak rekor

    Diketahui, bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama dengan menyentuh all time high (ATH) di angka lebih dari USD99 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar, sebelum mengalami koreksi ke USD90 ribu. Meskipun demikian, lonjakan harga bitcoin sebesar 40,8 persen sepanjang November mencatatkan rekor sebagai kenaikan bulanan terbesar dalam sejarah aset tersebut.
     
    Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD1,9 triliun, bitcoin membuat pasar kripto secara global kini memiliki kapitalisasi mencapai USD3,4 triliun.
     
    Selain bitcoin, stablecoin yang merupakan aset kripto yang memiliki nilai stabil seperti Theter (USDT) juga mencetak sejarah baru. Kapitalisasi pasar stablecoin mencatat rekor tertinggi sebesar USD195 miliar atau sekitar Rp3.016 triliun, didorong oleh peningkatan permintaan aset digital yang stabil di tengah volatilitas pasar.
     
    Tren positif ini juga terlihat di segmen altcoin, seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) menunjukkan pertumbuhan seiring dengan meningkatnya kenaikan bitcoin. Ethereum dan Solana mengalami kenaikan lebih dari 50 persen sejak terpilihnya Trump.
     
    Tidak hanya itu, Dogecoin (DOGE) sebagai memecoin nomor satu sempat mengalami lonjakan 180 persen dan menyentuh harga USD0,48000. Selain itu, Bonk (BONK), memecoin berbasis Solana, sempat mencetak kapitalisasi pasar mencapai USD3,3 miliar.
     
    Aset ini kini menjadi memecoin terbesar keempat, melampaui DogWifHat (WIF). Lonjakan ini dipicu oleh rencana pembakaran token besar-besaran yang diumumkan oleh DAO Bonk.
     
    Dukungan investor institusional menjadi pendorong utama momentum ini. Bitcoin ETF AS mencatatkan inflow kumulatif lebih dari USD30 miliar selama pekan terakhir November, dengan BlackRock menambah kepemilikannya sebesar 21.304 BTC, setara dengan USD2,05 miliar. Secara total, BlackRock kini menguasai hampir setengah juta BTC, senilai USD48,62 miliar.
     
    Volume perdagangan harian bitcoin turut mencatatkan kenaikan, mencapai USD50 miliar. Sementara itu, volume perdagangan stablecoin menjadi USD118 miliar, menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan likuiditas yang ditawarkan oleh stablecoin.
     
    Sentimen pasar yang positif juga tercermin dari kapitalisasi pasar memecoin, yang mencapai USD124 miliar. Optimisme ini didukung oleh ekspektasi kebijakan ramah kripto di bawah pemerintahan baru AS serta peningkatan aktivitas komunitas kripto.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Pelaku Industri Crypto Exchange Optimistis Bitcoin Sentuh Level US$ 100.000

    Pelaku Industri Crypto Exchange Optimistis Bitcoin Sentuh Level US$ 100.000

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebagai pelaku industri crypto exchange di Indonesia, Indodax optimistis bahwa aset kripto Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai harga US$ 100.000 dalam waktu dekat.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menyampaikan, saat ini pasar kripto menunjukkan tren positif. Harga Bitcoin, Altcoin, dan Memecoin mengalami kenaikan, dengan Bitcoin mencuri perhatian karena mencatat sejarah sepanjang masa atau all time high (ATH) di atas US$ 99.000 atau sekitar Rp 1,5 miliar, sebelum terkoreksi ke angka US$ 90.000.

    Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 1,9 triliun, Bitcoin telah mendorong kapitalisasi pasar kripto global mencapai US$ 3,4 triliun.

    “Jika momentum ini terus berlanjut, Bitcoin berpotensi mencapai level psikologis US$ 100.000 dalam waktu dekat,” ujar Oscar dikutip dari Antara, Sabtu (30/11/2024).

    Menurut Oscar, pencapaian tersebut dapat membuka peluang masuknya likuiditas yang lebih besar dari investor institusional maupun ritel.

    Dukungan dari berbagai inovasi yang ada membuat pihaknya yakin bahwa industri kripto berada di jalur yang benar untuk menjadi elemen penting dalam transformasi ekonomi digital global.

    “Hal ini menunjukkan bahwa aset digital bukan hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi landasan penting bagi masa depan sistem keuangan dunia,” tambahnya.

    Oscar juga menyoroti bahwa kenaikan harga Bitcoin telah memberikan dampak signifikan pada Altcoin. Aset seperti Ethereum dan lainnya ikut naik, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin. Fenomena ini menciptakan peluang besar bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan memanfaatkan momentum pasar.

    Ia juga menjelaskan bahwa stablecoin kini semakin populer sebagai instrumen untuk menjaga nilai aset di tengah volatilitas pasar.

    “Stablecoin memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, khususnya ketika investor ingin memanfaatkan likuiditas tanpa harus keluar dari pasar,” jelasnya.

    Oscar mengimbau para investor untuk selalu berhati-hati, mengingat kondisi pasar yang overbought dapat memicu koreksi jangka pendek.

    “Investor perlu memantau level support dan resistance kunci agar risiko dapat dikelola dengan baik,” ucapnya.

    Level Bitcoin mencapai US$ 100.000 dolar dalam waktu dekat bukan harapan kosong. Pasalnya, mata uang kripto dengan pasar terbesar itu telah menguat 0,48% dalam 24 jam terakhir dan mencapai level US$ 96.860.

  • Pelaku crypto exchange optimis Bitcoin tembus 100.000 dolar AS

    Pelaku crypto exchange optimis Bitcoin tembus 100.000 dolar AS

    Ilustrasi – Bitcoin Indodax. ANTARA/HO-Indodax/am.

    Pelaku crypto exchange optimis Bitcoin tembus 100.000 dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 30 November 2024 – 09:34 WIB

    Elshinta.com – Pelaku industri crypto exchange di tanah air menyatakan optimis aset kripto Bitcoin (BTC) dalam beberapa waktu ke depan mampu mencapai harga 100.000 dolar AS.

    CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan saat ini pasar kripto mencatat harga mata uang Bitcoin, Altcoin, dan Memecoin menunjukkan tren positif yang mana Bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama dengan menyentuh ATH di angka lebih dari 99.000 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar, sebelum mengalami koreksi ke 90.000 dolar AS.

    Dengan kapitalisasi pasar sebesar 1,9 triliun dolar AS, lanjutnya, Bitcoin membuat pasar kripto secara global kini memiliki kapitalisasi mencapai 3,4 triliun dolar AS.

    “Dengan momentum yang terus terjaga, Bitcoin dapat menembus angka psikologis 100.000 dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Oscar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Hal itu , menurut dia, dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel.

    Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai inovasi, pihaknya optimis bahwa industri kripto berada di jalur yang tepat untuk menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital global.

    “Langkah ini adalah bukti bahwa aset digital bukan sekadar tren, melainkan pondasi penting bagi masa depan sistem keuangan dunia,” ujarnya.

    Dikatakannya lonjakan harga Bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin, aset seperti Ethereum dan altcoin lainnya ikut mengalami kenaikan, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin.

    Fenomena ini, menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar,” ujarnya.

    Oscar juga menjelaskan bahwa stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar.

    “Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar,” jelasnya.

    Sementara itu, memecoin seperti Bonk (BONK) yang mengalami kenaikan, lanjutnya, ini membuktikan pengaruh komunitas kripto dalam membentuk narasi pasar.

    Namun, ia mengingatkan investor untuk berhati-hati, karena memecoin cenderung memiliki volatilitas tinggi dan kurang memiliki utilitas jangka panjang dibandingkan aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum.

    Oscar mengingatkan pentingnya kehati-hatian, kondisi pasar yang overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek.
    “Investor disarankan untuk memantau level support dan resistance kunci guna mengelola risiko,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Ini Pergerakan Harga Bitcoin yang Sempat Melonjak hingga 40%

    Ini Pergerakan Harga Bitcoin yang Sempat Melonjak hingga 40%

    Jakarta

    Harga bitcoin sempat mencetak rekor tertinggi pada Jumat pekan lalu yaitu tercatat US$99.000 atau lebih dari Rp1,5 miliar. Kenaikan ini membawa kapitalisasi pasar Bitcoin menjadi di atas US$1,9 triliun, dengan volume perdagangan harian mencapai US$52 miliar. Lonjakan harga Bitcoin mencerminkan momentum bullish yang terus berlanjut sejak awal bulan, meski ketika mayoritas altcoin mengalami penurunan.

    Kenaikan nilai Bitcoin menjadikannya aset terbesar ke-7 di dunia, melampaui silver yang berada di peringkat ke-9 dengan kapitalisasi pasar US$ 1,7 triliun. Saat ini, Bitcoin (US$ 1,9 triliun) berada di bawah emas (US$ 18,13 triliun), Nvidia (US$ 3,5 triliun), Apple (US$ 3,4 triliun), Microsoft (US$ 3 triliun), Amazon (US$ 2,07 triliun), dan Google (US$ 2,02 triliun) dalam daftar aset terbesar di dunia.

    Adapun salah satu pendorong utama kenaikan Bitcoin adalah laporan mengenai Trump Media and Technology Group yang sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan perdagangan kripto Bakkt.

    Berita ini memicu ekspektasi bahwa kebijakan pro-kripto akan diterapkan di bawah kepemimpinan Donald Trump. Faktor lainnya yang mendorong lonjakan harga ini adalah peluncuran produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin dari BlackRock, iShares Bitcoin Trust (IBIT), yang mencatat nilai perdagangan sebesar US$1,9 miliar pada hari pertama.

    Selain itu, peluncuran platform aset digital Goldman Sachs Group Inc. memberikan sentimen positif tambahan. Di sisi lain, CEO Coinbase, Brian Armstrong, bertemu Presiden terpilih Donald Trump (19/11) untuk membahas penunjukan pejabat pemerintahan baru.

    Pertemuan ini semakin memperkuat harapan akan kebijakan pro-kripto yang mendukung pertumbuhan industri. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024 juga berperan besar dalam mengangkat harga Bitcoin.

    Sejak diumumkan pada 6 November 2024, harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 40%. Janji Trump untuk mendorong regulasi yang ramah kripto dan menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset nasional memicu optimisme di pasar. CEO INDODAX, Oscar Darmawan, memberikan pandangan yang mendalam tentang momentum ini.

    “Ketika kita melihat berita seperti Trump Media yang berniat mengakuisisi Bakkt dan pertemuan dengan Brian Amstrong, ini bukan hanya tentang ekspansi bisnis. Ini adalah langkah strategis yang memperkuat Bitcoin sebagai pilar utama di ekosistem ekonomi digital global. Kombinasi ini memberikan kejelasan arah yang sangat signifikan terhadap masa depan industri,” ujar Oscar dalam siaran pers, Kamis (28/11/2024).

    Dia menjelaskan ETF Bitcoin dari BlackRock menjadi tonggak sejarah yang menunjukkan bahwa lembaga-lembaga besar semakin meyakinkan bahwa Bitcoin lebih dari sekadar aset digital, tetapi juga alat diversifikasi portofolio jangka panjang.

    Oscar juga mengatakan bahwa kemenangan Trump di pemilu AS 2024 membawa dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar perubahan regulasi. “Kebijakan pro-kripto yang dijanjikan Trump menciptakan harapan bahwa Bitcoin dapat bertransisi menjadi aset strategis, bahkan mungkin sebagai cadangan nasional. Ini adalah langkah revolusioner yang menunjukkan pengakuan terhadap nilai intrinsik Bitcoin dalam konteks ekonomi global,” jelasnya.

    Di tengah dominasi Bitcoin, Oscar juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi altcoin. “Penurunan pada Ether dan altcoin lainnya memperlihatkan bahwa investor saat ini lebih cenderung memilih Bitcoin sebagai aset utama. Ini adalah refleksi dari kepercayaan pada Bitcoin yang terus meningkat di tengah ketidakpastian pasar,” ungkapnya.

    Dengan momentum ini, INDODAX berkomitmen untuk terus mendorong adopsi Bitcoin di Indonesia. “Kami tidak hanya melihat rekor harga ini sebagai pencapaian, tetapi juga sebagai peluang untuk mengedukasi pasar tentang pentingnya memiliki akses yang aman dan transparan ke aset digital. Melalui langkah ini, kami ingin menjadikan INDODAX sebagai gerbang utama investasi kripto di Indonesia,” ujar Oscar.

    Saksikan juga video: Jokowi Kaget Ada yang Belajar Robotik, Bitcoin hingga AI di UNU Yogya

    (kil/kil)

  • Harga Bitcoin Terus Meroket Pecahkan Rekor, Ini Penyebabnya

    Harga Bitcoin Terus Meroket Pecahkan Rekor, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Harga koin kripto Bitcoin terus melambung tinggi. Bahkan baru-baru ini melewati rekor tertinggi sepanjang sejarah di kisaran US$ 93.000 atau Rp 1.472.190.000 (Rp 1,47 miliar jika dihitung dalam kurs Rp 15.830 per dolar AS).

    Tidak hanya nilai jualnya yang terus bertambah, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini sudah menembus lebih dari US$ 1,77 triliun atau Rp 28.019,1 triliun. Kondisi ini membuat Bitcoin melampaui kapitalisasi pasar perak (US$ 1,70 triliun atau Rp 26.911 triliun) sebagai aset terbesar ke-8 di dunia.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin hanya berada di bawah emas (US$ 17,23 triliun), Nvidia (US$ 3,63 triliun), Apple (US$ 3,4 triliun), Microsoft (US$ 3,16 triliun), Google (US$ 2,2 triliun), Amazon (US$ 2,2 triliun), dan Saudi Aramco (US$ 1,79 triliun) dalam peringkat aset terbesar dunia.

    CEO sekaligus pendiri Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan pergerakan pasar Bitcoin yang terus meningkat ini sebagian besar didorong oleh pembelian institusional dan arus kas masuk ke ETF Bitcoin yang terus berlanjut.

    “Pencapaian kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini menembus US$ 1,77 triliun adalah bukti semakin diterimanya aset digital ini di kancah global sebagai alternatif investasi yang potensial,” jelas Oscar dalam keterangan resminya, Minggu (17/11/2024).

    “Lonjakan harga Bitcoin yang melewati level US$ 93.000 mencerminkan tingginya minat institusi besar terhadap kripto sebagai salah satu aset utama dalam portofolio investasi,” sambungnya lagi.

    Selain itu optimisme atas kemenangan Donald Trump sebagai Presiden baru AS, yang dikenal dengan sikap pro-kripto, turut mendukung kepercayaan para investor bahwa regulasi yang lebih mendukung aset digital ini akan segera hadir.

    “Saya melihat adanya potensi besar dalam regulasi yang mendukung industri kripto seperti Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT 21) dan Financial Innovation Act (FIA) dalam kebijakan Amerika, dan juga kebijakan baru mengenai perpindahan regulasi ke OJK di Indonesia di 2025,” papar Oscar.

    “Dukungan regulasi yang positif akan memperkuat perkembangan pasar dan mengurangi risiko yang dihadapi oleh para investor kripto,” terangnya lagi.

    Menurutnya selain faktor-faktor tadi, faktor pendorong lainnya seperti sentimen inflasi juga memberikan dampak pada pergerakan harga Bitcoin. Misalkan saja pada Rabu (13/11) kemarin saat inflasi di AS tercatat sebesar 2,6% YoY atau naik dari periode sebelumnya yang sebesar 2,4%.

    Kenaikan sebesar 0,2% ini sebetulnya masih dalam perhitungan konsensus, sehingga seharusnya kenaikan inflasi ini memberikan pandangan positif terhadap dolar. Namun, kripto Bitcoin justru mengalami kenaikan dan berhasil mencapai all-time high (ATH), mencerminkan antusiasme investor terhadap adopsi Bitcoin di tengah kondisi ekonomi saat ini.

    “Dengan inflasi tinggi, Bitcoin dianggap sebagai aset yang dapat melindungi nilai dan menarik investor yang mencari alternatif investasi yang lebih stabil dibandingkan aset tradisional yang bisa terdampak penurunan nilai akibat inflasi,” katanya.

    Karena itu, Oscar optimis bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih jauh, terutama jika didukung oleh kerangka regulasi yang lebih jelas dan penerimaan publik yang terus meningkat.

    (kil/kil)

  • Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi

    Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi

    Ilustrasi – Bitcoin. (ANTARA/HO-Indodax)

    Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 16 November 2024 – 15:41 WIB

    Elshinta.com – Pencapaian kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini menembus 1,77 triliun dolar AS dinilai menunjukkan semakin diterimanya aset digital tersebut di kancah global sebagai alternatif investasi yang potensial. CEO Indodax Oscar Darmawan, menyatakan lonjakan harga Bitcoin yang melewati level 93.000 dolar AS mencerminkan tingginya minat institusi besar terhadap kripto sebagai salah satu aset utama dalam portofolio investasi,” ujarnya.

    “Momen ketika Bitcoin melampaui nilai perak adalah sebuah sejarah penting. Dulu, perak pernah menjadi mata uang di dunia sebelum akhirnya digantikan oleh emas,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Harga Bitcoin terus melambung melewati level 93.000 dolar AS, dengan kapitalisasi pasar menembus lebih dari 1,77 triliun dolar AS, membuat Bitcoin melampaui market capital perak ( 1,70 triliun dolar AS) sebagai aset terbesar ke-8 di dunia.

    Saat ini, Bitcoin berada di bawah emas (17,23 triliun dolar AS), Nvidia (3,63 triliun dolar AS), Apple (3,4 triliun dolar AS), Microsoft (3,16 triliun dolar AS), Google (2,2 triliun dolar AS), Amazon (2,2 triliun dolar AS), dan Saudi Aramco (1,79 triliun dolar AS) dalam peringkat aset terbesar dunia.

    Oscar menyatakan, pada Oktober 2024 kenaikan inflasi 2,6 persen YoY sebagai faktor penting dalam lonjakan harga bitcoin.

    “Dengan inflasi tinggi, bitcoin dianggap sebagai aset yang dapat melindungi nilai dan menarik investor yang mencari alternatif investasi yang lebih stabil dibandingkan aset tradisional yang bisa terdampak penurunan nilai akibat inflasi,” katanya.

    Selain itu, lanjutya, pihaknya melihat adanya potensi besar dalam regulasi yang mendukung industri kripto seperti Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT 21) dan Financial Innovation Act (FIA) dalam kebijakan Amerika, dan juga kebijakan baru mengenai perpindahan regulasi ke OJK di Indonesia di 2025.

    “Dukungan regulasi yang positif akan memperkuat perkembangan pasar dan mengurangi risiko yang dihadapi oleh para investor kripto,” katanya.

    Menurut dia, pencapaian Bitcoin sebagai salah satu aset terbesar dunia merupakan penanda penting bagi industri kripto yang sedang tumbuh. Status ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kripto dan mendorong adopsi yang lebih luas.”

    Oscar optimistis Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih jauh, terutama jika didukung oleh kerangka regulasi yang lebih jelas dan penerimaan publik yang terus meningkat.

    Sumber : Antara

  • Harga Bitcoin Terus Meroket Didorong Investor Ritel dan Institusi

    Harga Bitcoin Terus Meroket Didorong Investor Ritel dan Institusi

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga Bitcoin (BTC) terus meroket yang ditopang investor ritel dan institusi yang mendorong BTC menuju tonggak sejarah US$ 100.000 dalam waktu dekat.

    Menurut data CoinGecko dikutip Sabtu (16/11/2024) pagi WIB, harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir naik 4,7% mencapai US$ 91.299 (Rp 1,451 miliar) dengan kapitalisasi pasar US$ 1,8 triliun.

    Tak hanya Bitcoin, aset kripto lainnya juga melonjak dalam 24 jam terakhir pada Sabtu pagi ini, yakni Ethereum (ETH) naik 0,7% menjadi US$ 3.101, XRP naik sebesar 11,1% ke US$ 0,918, Solana (SOL) naik 3,8% ke US$ 219,08, Cardano (ADA) naik sebesar 15,9% menjadi US$ 0,6754, serta Dogecoin (DOGE) naik 0,3% menjadi US$ 0,379.

    Dilansir dari Daily Coin,  di balik pertumbuhan eksplosif ini, Bitcoin diprediksi menuju tonggak sejarah US$ 100.000 dalam waktu dekat.

    Bahkan, Standard Chartered memprediksi harga Bitcoin akan meroket hingga US$ 200.000 pada akhir 2025. Sementara Ethereum diperkirakan akan mencatatkan rekor tertinggi menjadi US$ 10.000 dalam setahun mendatang, sedangkan Solana berpotensi tumbuh lebih tinggi daripada kedua aset digital tersebut di pasar kripto.

    Ada perubahan volume transaksi ritel selama 30 hari terakhir mencapai level yang tidak terlihat dalam 4 tahun. Tren ini menunjukkan pelaku institusi tidak hanya mendorong kenaikan, tetapi upaya kolektif yang didukung antusiasme investor ritel.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan, lonjakan harga Bitcoin mencerminkan semakin tingginya tingkat kepercayaan pasar terhadap aset kripto tersebut. Pencapaian ini membuka peluang Bitcoin untuk mencapai harga yang lebih tinggi di masa depan.

    Hal ini didorong oleh sejumlah faktor eksternal, seperti perkembangan kebijakan global dan meningkatnya minat dari institusi keuangan besar. “Saya optimistis Bitcoin ke depan akan semakin menarik, tidak hanya bagi investor ritel, tetapi juga bagi institusi yang mencari diversifikasi aset di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Oscar dikutip Antara.

    Oscar menambahkan, Bitcoin kini semakin diterima sebagai emas digital. Seperti halnya emas yang sudah lama dianggap sebagai aset lindung nilai, Bitcoin kini mulai mendapatkan pengakuan serupa.

    “Bitcoin memberikan peluang bagi investor untuk melindungi kekayaan mereka di tengah ketidakstabilan pasar tradisional,” tambahnya.

    Menurut Oscar, dengan adanya kenaikan harga ini, kesadaran masyarakat terhadap aset digital semakin meningkat. “Bitcoin kini bukan hanya aset yang terdesentralisasi, tetapi juga transparan,” kata Oscar.

  • Jadi Pilihan Utama Investasi, Bitcoin Salip Perak sebagai Aset Terbesar ke-8 Dunia

    Jadi Pilihan Utama Investasi, Bitcoin Salip Perak sebagai Aset Terbesar ke-8 Dunia

    Jakarta: Harga bitcoin terus melambung melewati level USD93 ribu dengan kapitalisasi pasar menembus lebih dari USD1,77 triliun. Hal ini membuat bitcoin melampaui kapitalisasi pasar (market cap) perak (USD1,70 triliun) sebagai aset terbesar ke-8 di dunia.
     
    Saat ini, bitcoin berada di bawah emas dengan total aset mencapai USD17,23 triliun, Nvidia (USD3,63 triliun), Apple (USD3,4 triliun), Microsoft (USD3,16 triliun), Google (USD2,2 triliun), Amazon (USD2,2 triliun), dan Saudi Aramco (USD 1,79 triliun).
     
    CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pencapaian kapitalisasi pasar bitcoin yang kini menembus USD1,77 triliun menjadi bukti semakin diterimanya aset digital ini di kancah global sebagai alternatif investasi yang potensial.
    “Lonjakan harga bitcoin yang melewati level USD93 ribu mencerminkan tingginya minat institusi besar terhadap kripto sebagai salah satu aset utama dalam portofolio investasi,” tutur Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 15 November 2024.
     
    Oscar menambahkan, momen bitcoin melampaui nilai perak menjadi sebuah sejarah penting. “Dulu, perak pernah menjadi mata uang di dunia sebelum akhirnya digantikan oleh emas,” imbuh dia.
     
    Adapun pergerakan pasar ini sebagian besar didorong oleh pembelian institusional dan arus kas masuk ke ETF Bitcoin yang terus berlanjut. Selain itu, optimisme atas kemenangan Trump, yang dikenal dengan sikap pro-kripto, turut mendukung kepercayaan regulasi yang lebih mendukung aset digital akan segera hadir.
     
    Selain faktor-faktor di atas, faktor pendorong lainnya seperti sentimen inflasi juga memberikan dampak pada harga bitcoin. Pada Rabu, 13 November 2024, inflasi di Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar 2,6 persen (yoy), naik dari periode sebelumnya yang sebesar 2,4 persen.
     
    Kenaikan 0,2 persen ini masih dalam range konsensus, sehingga seharusnya memberikan pandangan positif terhadap dolar. Namun, bitcoin justru mengalami kenaikan dan berhasil mencapai all-time high (ATH), mencerminkan antusiasme investor terhadap adopsi bitcoin di tengah kondisi ekonomi saat ini.
     

     

    Jadi aset lindung nilai (safe haven)

    Di sisi lain, Oscar menyoroti data CPI AS untuk periode Oktober 2024 yang mencatat kenaikan inflasi sebesar 2,6 persen (yoy) sebagai faktor penting dalam lonjakan harga bitcoin.
     
    “Dengan inflasi tinggi, bitcoin dianggap sebagai aset yang dapat melindungi nilai dan menarik investor yang mencari alternatif investasi yang lebih stabil dibandingkan aset tradisional yang bisa terdampak penurunan nilai akibat inflasi,” tutur dia.
     
    Selain itu, Oscar juga melihat adanya potensi besar dalam regulasi yang mendukung industri kripto seperti Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT 21) dan Financial Innovation Act (FIA) dalam kebijakan AS, dan juga kebijakan baru mengenai perpindahan regulasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di 2025.
     
    “Dukungan regulasi yang positif akan memperkuat perkembangan pasar dan mengurangi risiko yang dihadapi oleh para investor kripto,” jelas dia.
     
    Oscar bilang, pencapaian bitcoin sebagai salah satu aset terbesar dunia merupakan penanda penting bagi industri kripto yang sedang tumbuh. “Status ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kripto dan mendorong adopsi yang lebih luas,” yakin dia.
     
    Oscar juga optimis bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih jauh, terutama jika didukung oleh kerangka regulasi yang lebih jelas dan penerimaan publik yang terus meningkat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Banyak Sentimen Positif, Harga Aset Kripto Bakal Naik Gila-gilaan

    Banyak Sentimen Positif, Harga Aset Kripto Bakal Naik Gila-gilaan

    Jakarta: Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high (ATH) dengan nilai USD89 ribu atau sekitar Rp1,4 miliar per koin pada Selasa, 12 November 2024.
     
    Namun CEO Indodax Oscar Darmawan meyakini harga bitcoin dan aset kripto lainnya akan terus mengalami kenaikan. Hal ini seiring dengan kepercayaan dan adopsi yang terus meningkat terhadap bitcoin.
     
    “Lonjakan harga bitcoin yang mencapai ATH adalah momen penting bagi pasar kripto, menandakan kepercayaan dan adopsi yang terus meningkat terhadap Bitcoin sebagai aset digital yang terdesentralisasi,” sebut Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 13 November 2024.
    Menurut Oscar, pencapaian ini juga berpotensi membuka peluang bitcoin mencapai harga yang lebih tinggi lagi. Karena didukung oleh sejumlah faktor eksternal seperti perkembangan kebijakan global dan minat dari institusi keuangan besar.
     
    “Ke depan, saya optimistis bitcoin akan menjadi lebih menarik. Tidak hanya bagi investor ritel, tetapi juga bagi institusi yang mencari diversifikasi aset di tengah ketidakpastian ekonomi global,” tegas dia.
     
    Ia juga menyampaikan bitcoin semakin mengukuhkan diri sebagai ‘digital gold’. “Sama halnya dengan emas yang telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai, bitcoin kini mulai mendapatkan pengakuan yang serupa,” ujar dia.
     
    Menurut Oscar, bitcoin menawarkan peluang bagi investor untuk melindungi kekayaan mereka di saat ketidakstabilan pasar tradisional.
     
    Dengan kenaikan harga ini, Oscar juga melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap aset digital. Dia bilang, bitcoin telah membuktikan dirinya sebagai aset yang tidak hanya terdesentralisasi, tetapi juga transparan.
     
    “Kami di Indodax percaya adopsi yang lebih luas akan semakin memperkuat keamanan dan daya tarik bitcoin,” ucap Oscar. Ia pun optimis bakal semakin banyak masyarakat yang akan mulai mengenal dan memahami teknologi blockchain melalui popularitas bitcoin.
     

     

    Kapitalisasi kripto melonjak hingga USD3,1 triliun

    Menurut data dari CoinGecko, kapitalisasi pasar kripto global saat ini melonjak sebesar 6,9 persen dalam 24 jam terakhir, mencapai USD3,1 triliun. Reli ini tidak hanya mendorong bitcoin, tetapi juga berimbas pada beberapa aset kripto lainnya, seperti Ethereum (ETH) yang naik 7,4 persen menjadi USD3.397.
     
    Adapun beberapa aset kripto yang mengalami kenaikan diantaranya altcoin populer, seperti XRP yang mengalami kenaikan sebesar 16,4 persen ke harga USD0,6782, Cardano (ADA) naik sebesar 8,7 persen ke angka USD0,6317, dan Solana (SOL) naik 4,9 persen ke harga USD220,56.
     
    Selain itu, coin AI juga memiliki tren positif seperti Render (RENDER) mengalami kenaikan sebesar 24 persen ke angka USD7,37 dan SleeplessAI (AI) naik sebesar 10,5 persen di harga USD0,52.
     
    Di sisi lain, meme coin pun mengalami kenaikan signifikan, Dogecoin (DOGE) melonjak 52,6 persen menjadi USD0,42 dengan kapitalisasi pasar USD62,1 miliar, SHIB naik 16,4 persen ke harga USD0,00002917, dan PEPE mengalami kenaikan 21,4 persen ke USD0,00001462.
     
    Dengan naiknya berbagai koin membuktikan tren positif sepekan pascakemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikta (AS) 2024 memberi dampak signifikan di kalangan pelaku pasar.
     
    Menariknya, Standard Chartered juga memprediksi lonjakan harga bitcoin hingga USD200 ribu pada akhir tahun depan. Proyeksi ini dianggap semakin realistis dengan melihat tren harga bitcoin saat ini.
     
    Selain bitcoin, ethereum diperkirakan akan mencatatkan rekor tertinggi baru di level USD10 ribu dalam setahun mendatang, sedangkan solana diproyeksikan memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi daripada kedua aset utama tersebut di pasar kripto.
     
    Oscar kembali menekankan, pencapaian ATH bitcoin ini juga memberikan sinyal kuat terhadap prospek jangka panjang bitcoin dan aset kripto lain di pasar global, mencerminkan kepercayaan yang semakin meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi regulasi.
     
    “Dengan tren yang ada, industri kripto berada di jalur yang menjanjikan untuk terus tumbuh dan menarik minat lebih luas di kalangan investor dan institusi finansial,” tutup Oscar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Bos BRI Sebut Geliat UMKM Masih Positif – Page 3

    Bos BRI Sebut Geliat UMKM Masih Positif – Page 3

    Sebelumnya, pada era digital, teknologi menjadi kunci penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat bertahan dan berkembang.

    CTO of Tokopedia, Herman Widjaja menuturkan, teknologi memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar lebih luas tanpa bergantung pada toko fisik. “Dengan platform digital seperti Tokopedia, UMKM dapat membuka toko online dan mengakses pelanggan di seluruh Indonesia,” ujarnya pada acara InspiraFest 2024, Sabtu (9/11/2024).

    Selain itu, Widjaja juga menyoroti pentingnya digital presence yang kuat terutama melalui media sosial, sehingga bisnis dapat terlihat lebih profesional dan menarik di mata para konsumen.

    Sementara itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan menekankan pentingnya untuk memilih teknologi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Contohnya menggunakan kecerdasan buatan (AI), tetapi di sisi lain, meskipun teknologi ini bermanfaat tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

    “UMKM perlu memantau teknologi yang relevan, namun jangan terburu-buru agar biaya tetap terjangkau,” ungkap Darmawan.

    Widjaja juga menambahkan, produktivitas SDM dalam UMKM juga perlu ditingkatkan agar bisnis lebih kompetitif. “Tanpa peningkatan produktivitas, sulit bagi UMKM untuk bersaing.”

    Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya juga setuju hal tersebut. “Di era digital dan geopolitik yang dinamis ini, UMKM harus siap mengikuti perkembangan agar tidak tertinggal,” ujarnya.

    Ketiga sosok itu menegaskan, dengan kombinasi teknologi yang tepat, kehadiran digital, serta SDM yang berkualitas, setiap UMKM di Indonesia dapat memperkuat daya saing dan berkontribusi besar pada ekonomi nasional.