Tag: Orias Petrus Moedak

  • Gelar RUPST Perdana, RATU Tebar Dividen Tunai Rp 108 Miliar – Halaman all

    Gelar RUPST Perdana, RATU Tebar Dividen Tunai Rp 108 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024 pada hari ini, Rabu (3/4/2025) di Thamrin Nine Ballroom, Chubb Square, Jakarta Pusat. 

    Direktur Utama RAJA, Alexandra Sinta Wahjudewanti, mengatakan rapat ini digelar secara hybrid dengan menggabungkan kehadiran fisik dan partisipasi daring sehingga para pemegang saham yang berhalangan hadir secara langsung tetap dapat mengikuti jalannya RUPST melalui sistem elektronik yang disediakan oleh KSEI.

    “RUPST ini juga merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh RATU sebagai perusahaan publik setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2025,” ujar Alexandra.

    RUPST tahun 2024 ini telah mencapai kuorum sebagaimana yang disyaratkan oleh undang undang dan peraturan yang berlaku.

    Pada RUPST perseroan kali ini  membahas 6 agenda yaitu: 

    1. Pada agenda pertama, para pemegang saham memberikan persetujuan terhadap Laporan Tahunan serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2024.

    “Agenda ini menjadi sorotan utama terkait kinerja tahun 2024, di mana Perseroan mencatatkan pendapatan penuh selama 12 bulan, sementara pada tahun 2023 hanya tercatat selama 10 bulan,” ujarAlexandra.

    Meskipun demikian, laba bersih Perseroan tercatat mengalami penyesuaian, yang dipengaruhi oleh peningkatan COGS (biaya produksi migas di Blok Jabung). 

    Tahun 2023 merupakan periode transisi dalam perpanjangan PSC Jabung, yang mengakibatkan pengeluaran di Blok tersebut belum sepenuhnya optimal, sehingga sebagian biaya perlu dialihkan ke tahun 2024.

    2. Pada agenda kedua Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 108 miliar atau setara dengan Rp 40 per saham.

    Menurut Alexandra keputusan ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. 

    “Pembagian dividen ini merupakan bagian dari komitmen Perseroan yang telah disampaikan di prospektus pada saat penawaran umum perdana Perseroan,” ujarnya.

    Dengan alokasi dividen sebesar 46 persen dari laba bersih tahun 2024, Perseroan menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keseimbangan antara memberikan imbal hasil yang menarik kepada pemegang saham dan memastikan alokasi dana yang optimal untuk mendukung ekspansi dan investasi berkelanjutan. 

    “Dividen ini juga memperlihatkan konsistensi Perseroan dalam menciptakan nilai bagi para pemegang saham, meskipun menghadapi dinamika industri yang terus berubah,” ujarnya.

    Berikut adalah jadwal pembagian Dividen Perseroan:

    ⦁ Recording date  pada tanggal 15 Mei 2025
    ⦁ Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal  8 Mei 2025
    ⦁ Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal  9 Mei 2025
    ⦁ Cum Dividen di Pasar Tunai pada tanggal  15 Mei 2025
    ⦁ Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal  16 Mei 2025 2024
    ⦁ Pembayaran Dividen pada tanggal 4 Juni 2025

    3. Pada agenda ketiga, para pemegang saham menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan lainnya bagi Direksi Perseroan.

    Selain itu, para pemegang saham juga menyetujui penetapan honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris.

    “Penetapan tersebut dilakukan dengan memperhatikan daya saing industri sejenis serta kondisi keuangan Perseroan yang terkini,” ujarnya.

    4. Pada agenda keempat, para pemegang saham menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2025. 

    Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kriteria profesionalisme, independensi, serta rekam jejak KAP yang akan ditunjuk, guna memastikan kualitas dan akurasi dalam proses audit, serta mendukung transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.

    5. Pada agenda kelima, rapat membahas perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan.

    Dalam rapat ini, para pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Alexandra Sinta Wahjudewanti sebagai Direktur Utama, Bagus Pinandityo sebagai Direktur Perseroan, dan Sumantri sebagai Komisaris Utama Perseroan. 

    Selanjutnya, para pemegang saham menyetujui pengangkatan: 

    ⦁ Sumantri yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan, diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan.

    ⦁ Alexandra Sinta Wahjudewanti, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, kini menjabat sebagai Direktur Perseroan.

    ⦁ Adrian Hartadi diangkat sebagai Direktur Perseroan. Bapak Adrian memiliki latar belakang yang kuat di sektor keuangan dan investasi, dengan pengalaman luas di lembaga keuangan dan perusahaan investasi, khususnya di bidang energi, seperti Chandra Daya Investasi.

    ⦁ Orias Petrus Moedak diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Bapak Orias membawa pengalaman yang kaya di berbagai perusahaan BUMN, dan sebelumnya juga berkontribusi sebagai Komisaris Independen pada induk perusahaan RATU, PT Rukun Raharja, Tbk.

    ⦁ Merly diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Ibu Merly memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di industri energi, dan saat ini masih menjabat sebagai Direktur di Star Energy Geothermal Group, PT Barito Renewables Energy Tbk, serta PT Chandra Daya Investasi.

    Dengan adanya perubahan ini, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan hingga penutupan RUPS Tahunan Tahun Buku 2027 adalah sebagai berikut:

    Dewan Komisaris yakni Komisaris Utama: Orias Petrus Moedak, Komisaris: Merly, Komisaris  Independen: Taufik Ahmad.

    Direksi yakni Direktur Utama: Sumantri, Direktur: Alexandra Sinta Wahjudewanti, Direktur Adrian Hartadi

    6. Pada agenda keenam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Perseroan melaporkan secara rinci mengenai penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana (IPO), yang sesuai dengan prospektus, sebagian besar dialokasikan untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak dan entitas asosiasi. 

    Pinjaman ini digunakan untuk mendukung cashcall serta pengembangan bisnis Perseroan, termasuk untuk modal kerja.

    Dari total dana IPO yang masuk ke Perseroan sebesar Rp. 218.561.870.000, hingga April 2025, sisa alokasi dana yang masih tersedia adalah sebesar Rp. 118.487.826.018.

    Laporan ini menunjukkan transparansi penggunaan dana tersebut dan komitmen Perseroan dalam memanfaatkan sumber daya untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan usaha.

  • Prabowo Akan Lantik Para Dubes RI untuk Negara Sahabat di Istana Sore Ini – Page 3

    Prabowo Akan Lantik Para Dubes RI untuk Negara Sahabat di Istana Sore Ini – Page 3

    Berikut 33 nama calon dubes LBBP RI yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR RI:

    1. Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul.

    2. Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.

    3. Junimart Girsang, untuk Italia, berkedudukan di Roma.

    4. Muhsin Syihab, untuk Republik Ferasi Brasil, berkedudukan di Brasilia.

    5. Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo.

    6. Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat.

    7. Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd.

    8. Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad.

    9. Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivaria Venezuela, berkedudukan di Caracas.

    10. Fransiscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi.

    11. Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Tehran.

    12. Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago.

    13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki.

    14. Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia.

    15. Penny Dewi Herasati, untuk Hungaria, berkedudukan di Budapest.

    16. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha.

    17. Siti Nugraha Mauludiah, untuk Kerajaan Denmark, berkedudukan di Kopenhagen.

    18. Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Kerajaan Swedia, berkedudukan di Stockholm.

    19. Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaonde.

    20. Hendra Halim, untuk Republik Panama, berkedudukan di Panama City.

    21. Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo.

    22. Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek.

    23. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berkedudukan di Nairobi.

    24. Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berkedudukan di Dakar.

    25. Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berkedudukan di Harare.

    26. Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja.

    27. Chery Sidharta, untuk Republik Deokratik Federal Ethiopia, berkedudukan di Addis Ababa.

    28. Simon Djatko Irwantoto Soekarno, untuk Republik Kuba, berkedudukan di Havana.

    29. Agus Priono, untuk Republik Suriname, berkedudukan di Paramaribo.

    30. Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut.

    31. Manahan MP Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.

    32. Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di Tashkent.

    33. Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berkedudukan di Lisbon.