Tag: Oki Muraza

  • RS Hasan Sadikin Gunakan CNG PGN Gagas untuk Layanan Ramah Lingkungan

    RS Hasan Sadikin Gunakan CNG PGN Gagas untuk Layanan Ramah Lingkungan

    Bisnis.com, BANDUNG – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Anak Perusahaan yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memasok gas bumi berbasis Compressed Natural Gas (CNG) untuk Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS). CNG dalam wujud Gaslink sudah dialirkan untuk kebutuhan dapur RSHS sejak Rabu pekan lalu, (6/8/25).

    RSHS akan memakai Gaslink dengan volume 1.500 meter kubik (M3) per bulan, di mana sebelumnya RSHS menggunakan energi solar. Selain dapur, secara bertahap RSHS akan merealisasikan pemakaian Gaslink untuk boiler dan genset listrik.

    Gaslink akan menjadi energi yang andal dan efisien untuk mendukung operasional yang berjalan 24 jam. RSHS dapat merasakan kepastian yang stabil untuk dapur rumah sakit yang memasak makanan untuk seluruh pasien.

    Direktur Utama RSHS dr. H. Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan, pemakaian Gaslink dapat membantu mengurangi biaya energi secara optimal, sekaligus menjadi komitmen RSHS dalam terciptanya lingkungan yang lebih bersih.

    Sebelumnya, RSHS menggunakan energi dari bahan bakar solar yang mengeluarkan biaya sekitar 8 Milyar per tahun. Selanjutnya jika memakai CNG, kurang lebih menjadi 5 Milyar per tahun. “Dengan penghematan yang didapatkan, dapat kami alihkan untuk membeli kebutuhan rumah sakit lainnya,” ungkap dr. Rachim.

    Pengaliran perdana Gaslink turut disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza. Kegiatan tersebut berbarengan dengan Market Day CNG Pertamina di Bandung pekan lalu, (6/8).

    “Beralihnya RSHS dari solar ke gas bumi, diharapkan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya. Gas bumi adalah energi yang ramah lingkungan. Selain itu, dapat membantu mengurangi impor energi sehingga akan memberikan dampak positif bagi kita semua, sejalan dengan target Presiden. Pertamina akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kami siap untuk mengawal dalam mengurangi impor dan mendukung asta cita untuk mewujudkan kemandirian energi,” ujar Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dalam sambutannya.

    Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menambahkan, dengan pemanfaatan Gaslink di RSHS diharapkan mendukung inisiatif RSHS menuju rumah sakit hijau (green hospital) mengingat CNG adalah energi yang memiliki kandungan emisi relatif lebih rendah dibandingkan energi lainnya.

    “Subholding Gas Pertamina bertekad memberikan layanan yang terbaik agar CNG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi RSHS,” ujarnya.

    “Pemanfaatan energi Gaslink di RSHS menandai langkah penting penggunaan gas bumi yang lebih bersih, andal dan efisien bagi sektor kesehatan. Selain itu, membuktikan bahwa Gaslink yang dikelola oleh PGN Gagas dapat dimanfaatkan oleh sektor layanan kesehatan publik salah satunya adalah rumah sakit. Terlebih saat ini, PGN Gagas sudah siap memperluas layanan CNG di Bandung dan sekitarnya,” jelas Direktur Utama Gagas Santiaji Gunawan.

  • RS Hasan Sadikin Gunakan CNG PGN Gagas untuk Layanan Ramah Lingkungan

    RS Hasan Sadikin Gunakan CNG PGN Gagas untuk Layanan Ramah Lingkungan

    Bisnis.com, BANDUNG – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Anak Perusahaan yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memasok gas bumi berbasis Compressed Natural Gas (CNG) untuk Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS). CNG dalam wujud Gaslink sudah dialirkan untuk kebutuhan dapur RSHS sejak Rabu pekan lalu, (6/8/25).

    RSHS akan memakai Gaslink dengan volume 1.500 meter kubik (M3) per bulan, di mana sebelumnya RSHS menggunakan energi solar. Selain dapur, secara bertahap RSHS akan merealisasikan pemakaian Gaslink untuk boiler dan genset listrik.

    Gaslink akan menjadi energi yang andal dan efisien untuk mendukung operasional yang berjalan 24 jam. RSHS dapat merasakan kepastian yang stabil untuk dapur rumah sakit yang memasak makanan untuk seluruh pasien.

    Direktur Utama RSHS dr. H. Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan, pemakaian Gaslink dapat membantu mengurangi biaya energi secara optimal, sekaligus menjadi komitmen RSHS dalam terciptanya lingkungan yang lebih bersih.

    Sebelumnya, RSHS menggunakan energi dari bahan bakar solar yang mengeluarkan biaya sekitar 8 Milyar per tahun. Selanjutnya jika memakai CNG, kurang lebih menjadi 5 Milyar per tahun. “Dengan penghematan yang didapatkan, dapat kami alihkan untuk membeli kebutuhan rumah sakit lainnya,” ungkap dr. Rachim.

    Pengaliran perdana Gaslink turut disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza. Kegiatan tersebut berbarengan dengan Market Day CNG Pertamina di Bandung pekan lalu, (6/8).

    “Beralihnya RSHS dari solar ke gas bumi, diharapkan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya. Gas bumi adalah energi yang ramah lingkungan. Selain itu, dapat membantu mengurangi impor energi sehingga akan memberikan dampak positif bagi kita semua, sejalan dengan target Presiden. Pertamina akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kami siap untuk mengawal dalam mengurangi impor dan mendukung asta cita untuk mewujudkan kemandirian energi,” ujar Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dalam sambutannya.

    Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menambahkan, dengan pemanfaatan Gaslink di RSHS diharapkan mendukung inisiatif RSHS menuju rumah sakit hijau (green hospital) mengingat CNG adalah energi yang memiliki kandungan emisi relatif lebih rendah dibandingkan energi lainnya.

    “Subholding Gas Pertamina bertekad memberikan layanan yang terbaik agar CNG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi RSHS,” ujarnya.

    “Pemanfaatan energi Gaslink di RSHS menandai langkah penting penggunaan gas bumi yang lebih bersih, andal dan efisien bagi sektor kesehatan. Selain itu, membuktikan bahwa Gaslink yang dikelola oleh PGN Gagas dapat dimanfaatkan oleh sektor layanan kesehatan publik salah satunya adalah rumah sakit. Terlebih saat ini, PGN Gagas sudah siap memperluas layanan CNG di Bandung dan sekitarnya,” jelas Direktur Utama Gagas Santiaji Gunawan.

  • RS Hasan Sadikin Sudah Pakai CNG dari PGN Gagas, Layanan Kesehatan Masyarakat Makin Efisien dan Ramah Lingkungan

    RS Hasan Sadikin Sudah Pakai CNG dari PGN Gagas, Layanan Kesehatan Masyarakat Makin Efisien dan Ramah Lingkungan

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Anak Perusahaan yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memasok gas bumi berbasis Compressed Natural Gas (CNG) untuk Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS). CNG dalam wujud Gaslink sudah dialirkan untuk kebutuhan dapur RSHS sejak Rabu pekan lalu, (6/8/25).

    RSHS akan memakai Gaslink dengan volume 1.500 meter kubik (M3) per bulan, dimana sebelumnya RSHS menggunakan energi solar. Selain dapur, secara bertahap RSHS akan merealisasikan pemakaian Gaslink untuk boiler dan genset listrik.

    Gaslink akan menjadi energi yang andal dan efisien untuk mendukung operasional yang berjalan 24 jam. RSHS dapat merasakan kepastian yang stabil untuk dapur rumah sakit yang memasak makanan untuk seluruh pasien. 

    Direktur Utama RSHS dr. H. Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan, pemakaian Gaslink dapat membantu mengurangi biaya energi secara optimal, sekaligus menjadi komitmen RSHS dalam terciptanya lingkungan yang lebih bersih.
     

    Sebelumnya, RSHS menggunakan energi dari bahan bakar solar yang mengeluarkan biaya sekitar 8 Milyar per tahun. Selanjutnya jika memakai CNG, kurang lebih menjadi 5 Milyar per tahun. “Dengan penghematan yang didapatkan, dapat kami alihkan untuk untuk membeli kebutuhan rumah sakit lainnya,” ungkap dr. Rachim.

    Pengaliran perdana Gaslink turut disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza. Kegiatan tersebut berbarengan dengan Market Day CNG Pertamina di Bandung pekan lalu, (6/8).

    “Beralihnya RSHS dari solar ke gas bumi, diharapkan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya. Gas bumi adalah energi yang ramah lingkungan. Selain itu, dapat membantu mengurangi impor energi sehingga akan memberikan dampak positif bagi kita semua, sejalan dengan target Presiden. Pertamina akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kami siap untuk mengawal dalam mengurangi impor dan mendukung asta cita untuk mewujudkan kemandirian energi,” ujar Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dalam sambutannya.
     

    Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menambahkan, dengan pemanfaatan Gaslink di RSHS diharapkan mendukung inisiatif RSHS menuju rumah sakit hijau (green hospital) mengingat CNG adalah energi yang memiliki kandungan emisi relatif lebih rendah dibandingkan energi lainnya. “Subholding Gas Pertamina bertekad memberikan layanan yang terbaik agar CNG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi RSHS,” ujarnya.

    “Pemanfaatan energi Gaslink di RSHS menandai langkah penting penggunaan gas bumi yang lebih bersih, andal dan efisien bagi sektor kesehatan. Selain itu, membuktikan bahwa Gaslink yang dikelola oleh PGN Gagas dapat dimanfaatkan oleh sektor layanan kesehatan publik salah satunya adalah rumah sakit. Terlebih saat ini, PGN Gagas sudah siap memperluas layanan CNG di Bandung dan sekitarnya,” jelas Direktur Utama Gagas Santiaji Gunawan.

     

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Anak Perusahaan yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memasok gas bumi berbasis Compressed Natural Gas (CNG) untuk Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS). CNG dalam wujud Gaslink sudah dialirkan untuk kebutuhan dapur RSHS sejak Rabu pekan lalu, (6/8/25).
     
    RSHS akan memakai Gaslink dengan volume 1.500 meter kubik (M3) per bulan, dimana sebelumnya RSHS menggunakan energi solar. Selain dapur, secara bertahap RSHS akan merealisasikan pemakaian Gaslink untuk boiler dan genset listrik.
     
    Gaslink akan menjadi energi yang andal dan efisien untuk mendukung operasional yang berjalan 24 jam. RSHS dapat merasakan kepastian yang stabil untuk dapur rumah sakit yang memasak makanan untuk seluruh pasien. 

    Direktur Utama RSHS dr. H. Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan, pemakaian Gaslink dapat membantu mengurangi biaya energi secara optimal, sekaligus menjadi komitmen RSHS dalam terciptanya lingkungan yang lebih bersih.
     

     
    Sebelumnya, RSHS menggunakan energi dari bahan bakar solar yang mengeluarkan biaya sekitar 8 Milyar per tahun. Selanjutnya jika memakai CNG, kurang lebih menjadi 5 Milyar per tahun. “Dengan penghematan yang didapatkan, dapat kami alihkan untuk untuk membeli kebutuhan rumah sakit lainnya,” ungkap dr. Rachim.
     
    Pengaliran perdana Gaslink turut disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza. Kegiatan tersebut berbarengan dengan Market Day CNG Pertamina di Bandung pekan lalu, (6/8).
     
    “Beralihnya RSHS dari solar ke gas bumi, diharapkan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya. Gas bumi adalah energi yang ramah lingkungan. Selain itu, dapat membantu mengurangi impor energi sehingga akan memberikan dampak positif bagi kita semua, sejalan dengan target Presiden. Pertamina akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kami siap untuk mengawal dalam mengurangi impor dan mendukung asta cita untuk mewujudkan kemandirian energi,” ujar Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dalam sambutannya.
     

     
    Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menambahkan, dengan pemanfaatan Gaslink di RSHS diharapkan mendukung inisiatif RSHS menuju rumah sakit hijau (green hospital) mengingat CNG adalah energi yang memiliki kandungan emisi relatif lebih rendah dibandingkan energi lainnya. “Subholding Gas Pertamina bertekad memberikan layanan yang terbaik agar CNG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi RSHS,” ujarnya.
     
    “Pemanfaatan energi Gaslink di RSHS menandai langkah penting penggunaan gas bumi yang lebih bersih, andal dan efisien bagi sektor kesehatan. Selain itu, membuktikan bahwa Gaslink yang dikelola oleh PGN Gagas dapat dimanfaatkan oleh sektor layanan kesehatan publik salah satunya adalah rumah sakit. Terlebih saat ini, PGN Gagas sudah siap memperluas layanan CNG di Bandung dan sekitarnya,” jelas Direktur Utama Gagas Santiaji Gunawan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Peringati Harteknas, Pertamina Pertegas Komitmen Pengembangan EBT

    Peringati Harteknas, Pertamina Pertegas Komitmen Pengembangan EBT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025 yang jatuh setiap tanggal 10 Agustus, PT Pertamina (Persero) berkomitmen memperkuat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta transformasi teknologi berbasis keberlanjutan.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengatakan, perusahaan kini tidak hanya berfokus pada bisnis hidrokarbon sebagai warisan (legacy business), tetapi juga telah mengembangkan beragam solusi energi hijau. Salah satu inovasi utama yang ditonjolkan adalah program pengembangan bioetanol di lingkungan Pertamina Group.

    “Pertamina tengah memanfaatkan berbagai jenis feedstock lokal seperti molase (produk samping industri gula), batang sorgum, dan nira aren untuk memproduksi bioetanol. Produk ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar campuran (blending) untuk gasolin,” terang Oki pada kegiatan forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) di Bandung, 8 Agustus 2025.

    Selain bioetanol, lanjutnya, Pertamina juga menampilkan progres pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan, serta bahan baku minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO). Ke depan, Pertamina mendorong terbentuknya ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO sebagai bahan baku SAF.

    Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi pusat produksi SAF untuk kawasan ASEAN.

    “Kedepannya kita berharap akan ada ekosistem untuk pengumpulan minyak goreng bekas atau used cooking oil menjadi Sustainable Aviation Fuels. Cita-cita besarnya Indonesia nanti akan menjadi hub bagi produksi Sustainable Aviation Fuel di ASEAN,” imbuh Oki.

    Pada kesempatan yang sama, Pertamina juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah dalam inisiatif menyelenggarakan forum KSTI 2025 yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat yang berlangsung pada tanggal 7 – 9 Agustus 2025.

    Menurut Oki, Forum KSTI 2025 dinilai sangat strategis dalam membuka peluang kolaborasi antara industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset.

    Partisipasi Pertamina dalam acara ini menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia. Dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan riset berkelanjutan, Pertamina berkomitmen mendukung agenda nasional menuju energi yang lebih bersih, efisien, dan berdaulat.

    “Tentunya kita mendapatkan lebih banyak lagi kerjasama dengan universitas-universitas termasuk dengan balai penelitian, BRIN yang nantinya akan membantu Pertamina dalam menjalankan mandat dari pemerintah. Baik itu di hulu, meningkatkan produksi di hilir, meningkatkan efisiensi, menghasilkan BBM yang ramah lingkungan, dan juga di bidang energi terbarukan, sebagai kontribusi untuk meningkatkan porsi dari renewables atau energi terbarukan di dalam bauran energi nasional,” ujar Oki.

    Hari Kebangkitan Teknologi Nasional menjadi momentum bagi Pertamina untuk mempercepat adopsi teknologi inovatif yang berdampak langsung pada keberlanjutan energi.

    Inovasi teknologi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan strategis bagi keberlangsungan energi. Melalui pengembangan EBT, bioetanol, dan SAF, Pertamina berupaya menghadirkan solusi untuk mendukung transisi energi sekaligus menjaga ketahanan energi nasional.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dukung Pendidikan Tinggi RI, Pertamina Bangun Gedung Riset di ITB

    Dukung Pendidikan Tinggi RI, Pertamina Bangun Gedung Riset di ITB

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan berupa pembangunan fasilitas Gedung Rekayasa Molekular dan Material Fungsional yang berdiri di kawasan Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.

    Fasilitas hasil kerja sama antara Pertamina, ITB, dan PT Paragon Technology and Innovation ini hadir mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian di bidang rekayasa molekular dan material fungsional.Gedung Rekayasa Molekular dan Material Fungsional memiliki sejumlah fasilitas, diantaranya laboratorium pendidikan dan riset, ruang publik, ruang perkuliahan dan seminar, area workshop, laboratorium inovasi, bengkel, kafe, serta ruang dosen.

    Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), Sains, teknologi dan pendidikan.Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan bahwa saat ini kolaborasi sangat dibutuhkan untuk tujuan membangun bangsa.

    “Semoga dengan terwujudnya Gedung Rekayasa Molekular dan Material Fungsional ini, dapat bermanfaat untuk ITB dan peningkatan kualitas pendidikan bangsa,” ungkap Simon dalam keterengan resmi, Jumat (8/8/2025).

    Sementara itu Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatacipta Dirgantara menyebut hadirnya gedung ini adalah wujud dari komitmen Institut Teknologi Bandung untuk terus mengikuti perkembangan zaman, memperkuat ekosistem riset dan inovasi yang berbasis kolaborasi antara universitas dan industri. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pertamina khususnya dan PT Paragon Corp, atas dukungan yang diberikan.

    “Ini adalah contoh nyata spirit kekeluargaan, spirit gotong royong, membangun masa depan Indonesia, masa depan yang berbasis sains, teknologi, dan industri,” imbuhnya.

    Tatacipta berharap, hadirnya Gedung Rekayasa Molekular dan Material Fungsional ini menjadi awal lahirnya inovasi-inovasi strategis, tumbuhnya ekonomi berbasis sains dan teknologi, serta menjadi fondasi untuk membangun SDM yang unggul dan teknologi yang relevan untuk bangsa. “Mari kita sama-sama merawat, menjaga, dan memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas ini,” tambahnya.

    Peresmian gedung ini dilaksanakan pada 7 Agustus 2025 dan dihadiri oleh Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, didampingi Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, serta Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Pacu Bisnis Gas CNG, Targetkan Optimalisasi 30 SPBG

    Pertamina Pacu Bisnis Gas CNG, Targetkan Optimalisasi 30 SPBG

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga menjalin kerja sama strategis dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam memperkuat pemasaran Compressed Natural Gas (CNG) sebagai energi alternatif. Kolaborasi ini dikukuhkan lewat penandatanganan Energy Resilience Commitment 2025 di Bandung.

    Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza menyebut kolaborasi ini menunjukkan komitmen antar-subholding Pertamina dalam menyediakan energi yang lebih bersih dan efisien. Sinergi tersebut juga membuka peluang bagi Pertamina Patra Niaga memperluas pasar CNG sekaligus mendongkrak performa komersial perusahaan.

    “CNG menjadi bagian penting dalam strategi efisiensi energi nasional. Dengan potensi penghematan hingga setengah juta ton LPG, sinergi ini menjadi langkah konkret mendukung ketahanan energi dan peningkatan kapasitas bisnis Pertamina secara grup,” ujar Oki dalam keterangan tertulis, Kamis (7/8/2025).

    Kerja sama ini juga sejalan dengan agenda besar pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan membangun rantai pasok energi nasional yang lebih terintegrasi.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menegaskan kerja sama ini bukan hanya memperluas portofolio produk, tetapi juga mendorong pemasaran CNG sebagai alternatif yang kompetitif untuk kebutuhan industri dan transportasi.

    “Kami memandang kerja sama ini sebagai peluang untuk memperkuat penetrasi pasar CNG. Produk ini menawarkan efisiensi harga, keandalan pasokan, serta relevansi tinggi dengan kebutuhan industri dan transportasi. Dengan dukungan PGN, Pertamina Patra Niaga siap memperluas jaringan layanan dan bisnisnya,” kata Mars Ega.

    Dalam waktu dekat, salah satu fokus utama adalah optimalisasi 30 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) berkapasitas sekitar 30 MMSCFD. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari solusi energi yang berkelanjutan dan responsif terhadap dinamika pasar.

    “Melalui langkah terintegrasi ini, diharapkan Pertamina Patra Niaga dapat menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan, efisien, dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan pasar,” tambahnya.

    (rrd/rrd)

  • Optimalkan Energi Bersih, Pertamina Gelar CNG Market Day

    Optimalkan Energi Bersih, Pertamina Gelar CNG Market Day

    Jakarta – PT Pertamina (Persero) menggelar acara Compressed Natural Gas (CNG) Market Day. Acara ini mendorong optimalisasi pemanfaatan energi bersih, efisien, dan ramah lingkungan khususnya di sektor transportasi dan industri melalui Subholding Gas.

    Hal ini juga sejalan dengan pengembangan energi hijau dan solusi rendah karbon untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060, serta mempercepat transformasi energi nasional menuju masa depan berkelanjutan.

    CNG Market Day menjadi ajang promosi dan edukasi bagi publik, terkait manfaat dan keunggulan CNG sebagai alternatif bahan bakar rendah emisi. Kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi antara Pertamina Holding dan Subholding Gas.

    Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan mengatakan, Pertamina sebagai holding Migas (Minyak dan Gas Bumi) mengemban amanah besar, bukan hanya dalam memastikan ketahanan energi dan distribusi, tetapi juga dalam upaya mempercepat transisi menuju energi rendah karbon.

    “Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung ketahanan energi nasional,” tutur Iriawan dalam keterangan tertulis, Kamis (7/8/2025).

    Salah satu upaya strategis yang didorong oleh Pertamina adalah optimalisasi pemanfaatan SPBG dan CNG untuk sektor transportasi dan industri. Menurutnya, penggunaan CNG sebagai diversifikasi energi domestik, merupakan salah satu langkah dalam mendukung ketahanan energi sekaligus upaya dekarbonisasi nasional.

    “CNG merupakan alternatif energi bersih dan efisien. Tentunya berperan penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang beremisi tinggi, di mana CNG menawarkan solusi energi yang lebih terjangkau bagi para pelaku usaha maupun masyarakat luas,” jelas Iriawan.

    Lebih lanjut Mochamad Iriawan juga berharap kolaborasi Pertamina Group, serta dukungan dari seluruh pihak terkait dalam mengembangkan CNG bisa berjalan dengan baik, guna mewujudkan masa depan Indonesia yang berdaulat energi.

    “CNG Market Day ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen bersama untuk mendorong terciptanya Indonesia yang lebih bersih, berketahanan, dan berkelanjutan,” ucap Iriawan.

    Sementara itu, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen memperkuat ketahanan energi nasional, di mana gas adalah salah satu jembatan menuju ketahanan energi.

    Pertamina sebagai holding migas juga akan terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik, khususnya terkait dengan pasokan dan ketersediaan CNG bagi masyarakat.

    “Pertamina Group akan terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) agar ekosistem penggunaan BBG dan CNG terus berkembang,” jelas Oki.

    Lebih lanjut menurut Oki saat ini terdapat sedikitnya 30 SPBG yang sudah beroperasi dengan segala infrastruktur pendukungnya. Seperti gas transport module (GTM) dan mobile refueling unit (MRU), yang sudah tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan juga Bali.

    Oki menambahkan, kolaborasi Pertamina Group akan terus ditingkatkan, dengan harapan bisa menjadi bagian dari solusi menuju ketahanan energi nasional dan kemandirian energi nasional.

    “Tentunya kami berharap para pelaku usaha dan mitra strategis kami akan terus meningkatkan kerja sama dan sinergi dan pemanfaatan bahan bakar gas dan CNG ini. Harapannya kita bisa terus akselerasi menuju transisi energi nasional yang lebih mandiri dan lebih kuat,” ungkap Oki Muraza.

    Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto yang hadir kesempatan itu mengapresiasi upaya dan komitmen Pertamina dalam mengembangkan pemanfaatan sumber energi bersih.

    “Saya menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang telah menyelenggarakan kegiatan CNG Market Day. Kegiatan ini sangat bernilai dan kita harapkan dengan hadirnya semua pemangku kepentingan dalam kegiatan ini, kendala-kendala yang selama ini menghambat pengembangan dan pemanfaatan CNG di Indonesia dapat kita atasi,” ujar Djoko.

    CNG Market Day menjadi bagian dari strategi Pertamina untuk memperluas pemahaman publik tentang pentingnya energi bersih.

    Lewat CNG Market Day, Pertamina membangun kesadaran publik bahwa energi bersih seperti CNG menjadi solusi konkret untuk menjawab tantangan ketahanan energi dan lingkungan di masa depan. Edukasi dan kolaborasi adalah kunci dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan.

    (anl/ega)

  • Pertamina Buka Pendaftaran Lomba Ilmiah Tingkat Mahasiswa PGTC 2025

    Pertamina Buka Pendaftaran Lomba Ilmiah Tingkat Mahasiswa PGTC 2025

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) resmi memulai program Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025, menandai peran aktif Pertamina dalam pengembangan kompetensi mahasiswa Indonesia.

    Melalui peluncuran ini, Pertamina telah membuka pendaftaran kompetisi utama Debat Energi Nasional dan Lomba Karya Tulis Ilmiah. Selain itu, Kompetisi Ide Bisnis Mahasiswa bertajuk Pertamuda Seed & Scale akan dibuka pada 16 Juli 2025.

    “Program ini sangat memotivasi, hal ini membuat saya jadi semakin terinspirasi untuk mengikuti berbagai lomba di gelaran PGTC 2025 ini. Hal ini memacu saya agar lebih semangat dan lebih berani mengeksplor kemampuan diri”, ujar salah satu peserta dari Politeknik Negeri Jakarta Athiya, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

    Kompetisi PGTC 2025 dapat diikuti oleh mahasiswa tingkat D3 hingga S1. Pendaftaran dimulai sejak hari ini, dengan serangkaian kegiatan akan berlangsung hingga November 2025.

    Sementara, kompetisi inovasi ide bisnis Pertamuda Seed & Scale 2025 akan dibuka mulai 16 Juli 2025, sehingga mahasiswa dapat mulai mempersiapkan ide bisnisnya. Pemenang dari masing-masing kompetisi akan mendapatkan apresiasi berupa sertifikat nasional, hadiah uang tunai, dan program benchmark bisnis internasional ke luar negeri, sebagai hadiah utama.

    Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza mengakui PGTC adalah upaya Pertamina untuk menyiapkan talenta atau sumber daya manusia untuk meningkatkan energi di Tanah Air. Pertamina berkolaborasi dengan dunia akademisi, menyiapkan talenta sebagai energi masa depan.

    “PGTC memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengejar kemampuan di dunia akademis. Pertamina berharap mahasiswa akan menjadi co-creator Indonesia yang lebih baik dan handal di masa depan,” ujar Oki.

    “Kami berharap, PGTC dapat ikut berkontribusi membangun kapasitas di kampus dan start-up (perusahaan rintisan) yang sudah menjamur di Tanah Air,” sambungnya.

    PGTC 2025 merupakan program tahunan Pertamina, sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berinovasi menjawab tantangan energi berkelanjutan. Dengan tiga kompetisi utama yang diselenggarakan, juga sejalan dengan strategi bisnis pertumbuhan ganda Pertamina yakni optimalisasi energi fosil serta percepatan menuju energi berkelanjutan.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan PGTC mewujudkan komitmen Pertamina dalam mendukung Asta Cita Presiden RI khususnya pengembangan SDM unggul, solid dan berdaya saing, serta upaya mencapai swasembada energi.

    “Kami sangat antusias menyambut dimulainya rangkaian PGTC 2025, sebuah inisiatif strategis untuk menjembatani semangat inovasi anak muda dengan tantangan nyata di sektor energi. Kami percaya bahwa masa depan energi bangsa ada di tangan anak-anak muda yang memiliki gagasan segar, solusi berkelanjutan, dan berjiwa kepemimpinan,” ujar Fadjar.

    Sebelumnya, pada PGTC tahun 2024, diikuti oleh lebih dari 21 ribu mahasiswa dari 16 kampus di Indonesia, serta 1 kegiatan bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kedutaan Besar RI di Singapura. Terkumpul lebih dari 1.000 karya tulis ilmiah.

    Sementara itu, Pertamuda Seed and Scale yang berlangsung secara rutin sejak tahun 2021 hingga 2024, telah diikuti oleh lebih dari 10 ribu mahasiswa dari hampir 700 kampus di Indonesia. Hingga 2024, Pertamuda Seed and Scale telah membawa 140 peserta unggulan yang maju hingga babak Demo Day, dan sebagian di antaranya berhasil memperoleh investor untuk merealisasikan ide bisnisnya.

    Informasi lengkap mengenai jadwal, mekanisme, dan persyaratan masing-masing kompetisi dapat diakses melalui www.pgtc.id dan www.pertamuda.id.

    (hnu/ega)

  • Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024

    Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024

    Jakarta

    Pertamina memberikan apresiasi ‘5 Years of Impact Award’ kepada 11 perguruan tinggi pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024, dalam peluncuran program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025 pada Kamis,10 Juli 2025, di Graha Pertamina.

    Pertamuda adalah kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang diadakan oleh Pertamina, bertujuan untuk memperluas implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan inovasi pada sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi Startup untuk bertemu dengan akses permodalan. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengajak seluruh komponen akademisi, yang merupakan partner Pertamina di kampus, serta para mahasiswa-mahasiswi, untuk bersemangat membangun solusi bagi masa depan energi Indonesia.

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, akan tercipta talenta di bidang energi, yang akan meneruskan perjuangan kami dalam aspek leadership energi di tanah air,” jelas Oki dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

    Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan Pertamuda Seed and Scale, di tahun 2025 ini telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan, sekaligus menjadi salah satu kompetisi kewirausahaan mahasiswa yang terbesar dan paling konsisten di Indonesia.

    “Sejak tahun 2021 lebih dari 10.000 peserta dari 696 Perguruan Tinggi telah berpartisipasi dari jumlah tersebut 140 Finalis, berhasil menuju ke tahap demoday dan mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp 1,6 Miliar. Lebih dari sekedar kompetisi, Pertamuda telah membuka lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk generasi muda yang kini mulai berkembang secara nyata,” ujar Arya

    Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin antara Pertamina dengan para peserta yaitu mahasiswa-mahasiswi serta jajaran akademisi di tingkat Perguruan Tinggi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, PGTC merupakan program tahunan Pertamina sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berorientasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    “Melalui Program PGTC, Pertamina berikan dampak positif untuk generasi muda untuk berprestasi melalui Inovasi dan karya,” tambah Fadjar.

    Penerima apresiasi salah satunya adalah Universitas Indonesia. Business Development & Partnership Universitas Indonesia, Ferie Budiansyah berharap semoga program PGTC menjadi salah satu kanal penghubung antara inovasi dan riset yang dihasilkan universitas dan industri khususnya pertamina group dan semoga program Pertamuda memiliki dampak bagi kemajuan bangsa.

    Sebagai informasi, apresiasi diberikan kepada Perguruan Tinggi ITB (Institut Teknologi Bandung), ⁠ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), IPB (Institut Pertanian Bogor), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ⁠⁠⁠Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia,⁠⁠ Universitas Airlangga,⁠⁠ Universitas Sebelas Maret, UGM ⁠(Universitas Gadjah Mada), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

    5 Years of Impact Award adalah bagian dari kegiatan Special Edition Pertamuda Seed and Scale 2025. Pada pelaksanaan kelima kalinya, PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi khusus kepada 11 kampus asal TOP Pertamuda 2021 -2024 karena telah konsisten, berkontribusi dan mendorong lahirnya mahasiswa yang menjadi TOP 3 Pertamuda.

    (ega/ega)

  • Pertamina Luncurkan PGTC 2025, Jaring Inovasi Keberlanjutan Mahasiswa

    Pertamina Luncurkan PGTC 2025, Jaring Inovasi Keberlanjutan Mahasiswa

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan program Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025 pada acara Kick Off PGTC 2025 yang digelar pada Kamis (10/7/2025) di Grha Pertamina, Jakarta. PGTC 2025 merupakan program tahunan Pertamina, sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berinovasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek Prof. Mukhamad Najib mengungkapkan kunci kemajuan suatu bangsa adalah melalui aspek Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, ia mengapresiasi upaya Pertamina melalui PGTC.

    Ia menganggap hal ini menjadi momentum yang sangat baik, dimana Pertamina memfasilitasi guna membangun kolaborasi antara perusahaan dan perguruan tinggi menuju di Indonesia Emas Tahun 2045.

    “Saya atas nama Kemdiktisaintek, memberikan apresiasi kepada Pertamina yang telah menyelenggarakan program ini. Mudah-mudahan kolaborasi antara Pertamina, Kemdiktisaintek dan kampus-kampus bisa semakin erat dan produktif sehingga bisa memberikan dampak bagi pendidikan nasional,” ujar Najib dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

    Sementara itu Komisaris Independen Pertamina Condro Kirono mengatakan upaya Pertamina ini merupakan wujud kontribusi Pertamina dalam mendukung Asta Cita Presiden RI.

    “Jajaran Dewan Komisaris mendorong manajemen Pertamina melalui kehadiran program seperti ini. Saya harapkan kegiatan ini bisa terus dilanjutkan,” katanya.

    Di sisi lain, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menyampaikan PGTC adalah komitmen Pertamina untuk menyiapkan talenta atau Sumber Daya Energi di Indonesia. Pertamina berkolaborasi dengan dunia akademisi, bersama-sama menyiapkan talenta yang bisa memenuhi kebutuhan sumber daya manusia sebagai energi masa depan.

    “PGTC memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk kembali mengejar kemampuan di dunia akademis. Tentunya saya berharap rekan-rekan mahasiswa akan menjadi co-creator Indonesia yang lebih baik dan handal di masa depan. Kami berharap PGTC akan membangun kapasitas di kampus dan start-up yang sudah menjamur di Tanah Air,” ucap Oki.

    Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita menambahkan, kegiatan PGTC merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung Asta Cita Presiden RI, khususnya pengembangan SDM unggul, solid dan berdaya saing. Sumber daya manusia yang unggul ini juga turut mendukung tercapainya asta cita swasembada energi.

    “PGTC hadir sebagai kanal keterlibatan generasi muda dalam agenda transisi energi nasional. Tahun ini Pertamina hadirkan tiga kompetisi utama yaitu Debat Energi Nasional, Lomba Karya Tulis Ilmiah bertajuk energynovation, dan Kompetisi Ide Bisnis Mahasiswa bertajuk Pertamuda,” jelas Arya.

    Selanjutnya, kata Arya, ketiga kompetisi ini merupakan bagian dari dual growth strategy Pertamina, yaitu optimalisasi energi fosil serta percepatan menuju energi berkelanjutan.

    Pada kesempatan yang sama, VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berharap PGTC akan melahirkan generasi yang mampu menjawab tantangan energi berkelanjutan di masa depan.

    “Kami sangat antusias menyambut dimulainya rangkaian PGTC 2025, sebuah inisiatif strategis untuk menjembatani semangat inovasi anak muda dengan tantangan nyata di sektor energi. Kami percaya bahwa masa depan energi bangsa ada di tangan anak-anak muda yang memiliki gagasan segar, solusi berkelanjutan, dan berjiwa kepemimpinan,” pungkas Fadjar.

    Rangkaian PGTC akan berlangsung hingga November 2025. Informasi lengkap mengenai jadwal, mekanisme, dan persyaratan masing-masing kompetisi dapat diakses melalui www.pgtc.id dan www.pertamuda.id.

    (ega/ega)