Tag: Nurul Azizah

  • Bareskrim Bongkar Jaringan Perdagangan Orang ke Bahrain, 3 Tersangka Ditahan – Page 3

    Bareskrim Bongkar Jaringan Perdagangan Orang ke Bahrain, 3 Tersangka Ditahan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tiga orang berinisial SG, RH, dan NH ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ketiganya diduga terlibat dalam jaringan perekrutan dan pengiriman pekerja migran ilegal ke Bahrain sejak tahun 2022.

    Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, mengungkapkan bahwa para korban awalnya dijanjikan akan bekerja sebagai pelayan restoran dan petugas kebersihan hotel di Bahrain melalui sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berlokasi di Bandar Lampung.

    Ironisnya, para korban tergiur tawaran tersebut karena dijanjikan gaji tinggi selama bekerja di Bahrain.

    “Para korban dijanjikan pekerjaan yang layak di luar negeri, namun kenyataannya mereka dipekerjakan tidak sesuai kontrak dan tidak mendapat upah yang dijanjikan. Ini jelas merupakan bentuk eksploitasi dan pelanggaran terhadap hak-hak pekerja migran,” ujar Brigjen Azizah, Jumat (6/6//2025).

    Dalam perannya, Azizah menyebut SG bertindak sebagai perantara yang berhubungan langsung dengan pemberi kerja di Bahrain dan menerima uang dari korban. RH selaku direktur LPK mengurus paspor korban dan menerima dana keberangkatan, sedangkan NH sebagai staf LPK mengatur dokumen kerja dan keberangkatan korban.

     

  • Jaringan Perdagangan Orang ke Bahrain, Polisi Tangkap 3 Tersangka

    Jaringan Perdagangan Orang ke Bahrain, Polisi Tangkap 3 Tersangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri berhasil membongkar jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang beroperasi sejak 2022 dengan tujuan Bahrain. Dalam kasus ini, polisi menangkap tiga tersangka berinisial SG, RH, dan NH.

    Pengungkapan kasus bermula dari laporan seorang korban yang dikirim bekerja sebagai spa attendant di Bahrain. Ia direkrut melalui sebuah lembaga pelatihan kerja (LPK) di Bandar Lampung dengan janji bekerja sebagai waitress atau housekeeping hotel. Namun, kenyataannya korban justru mengalami eksploitasi.

    Menurut Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol Nurul Azizah, para pelaku menggunakan modus penawaran kerja bergaji tinggi di luar negeri untuk menjerat korban.

    “Korban dijanjikan pekerjaan layak, tetapi kenyataannya tidak sesuai kontrak dan tanpa upah yang dijanjikan. Ini bentuk eksploitasi,” tegas Brigjen Nurul dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).

    Peran ketiga tersangka dalam jaringan TPPO:
    1. SG berperan sebagai perantara yang menghubungkan dengan pemberi kerja di Bahrain sekaligus menerima uang dari korban.
    2. RH selaku direktur LPK yang mengurus paspor dan dana keberangkatan korban.
    3. NH merupakan staf LPK yang menangani dokumen kerja dan keberangkatan.

    Polri menyita sejumlah barang bukti, antara lain paspor, visa, kontrak kerja, buku rekening, dan alat komunikasi. Jaringan ini disebut telah mengirim banyak korban dan meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.

    Para tersangka dijerat dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Selain itu, Pasal 81 dan Pasal 86 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI).

    Berkas perkara dan barang bukti telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bandar Lampung. Tersangka SG dilimpahkan pada 27 Februari 2025, sedangkan RH dan NH pada 3 Juni 2025.

  • Survei Kepuasan Publik 100 Hari Kerja, Bupati Bojonegoro Dapat Nilai Positif

    Survei Kepuasan Publik 100 Hari Kerja, Bupati Bojonegoro Dapat Nilai Positif

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kinerja 100 hari pemerintahan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah mendapatkan apresiasi publik. Hasil survei dari lembaga The Republic mencatat tingkat kepuasan masyarakat mencapai 78 persen.

    Capaian ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Mereka menilai hasil tersebut adalah modal awal yang baik, namun tetap perlu ditingkatkan ke depan.

    “Ini kerja keras kita semua. Tapi belum selesai, harus ditingkatkan jadi lebih baik lagi,” ujar Bupati Setyo Wahono saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025).

    Sementara Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto juga menyebut hasil ini sebagai starting point yang menjanjikan. Namun menurut politisi Partai Golkar itu, kepala daerah harus lebih fokus dalam merealisasikan visi dan misinya.

    “Bojonegoro punya modal besar, baik dari sisi APBD, potensi sumber daya, hingga jaringan yang luas. Tinggal dikelola dengan baik dan benar, InsyaAllah masyarakat akan sejahtera,” katanya.

    Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto melihat hasil survei sebagai cermin kepercayaan publik, termasuk pada aspek keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Ia menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan Pemkab dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung investasi.

    “Iklim investasi yang aman akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Bojonegoro,” tegasnya.

    Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arif Rahman Hakim, yang merupakan putra daerah, mengaku bangga atas capaian pemerintahan Wahono–Nurul dalam 100 hari pertama. Ia menilai kebijakan mereka berpihak kepada masyarakat kecil, termasuk program-program seperti Gayatri, bantuan peternakan dan perikanan, serta modernisasi pertanian.

    “Dengan dukungan program seperti itu, kami yakin kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” ucapnya.

    Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro, Muji Martopo, turut mengapresiasi hasil survei. Ia berharap ke depan kinerja pemerintah daerah bisa lebih baik lagi. “Kami Forkopimda siap mendukung upaya Pemkab dalam memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    Dukungan juga datang dari Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Bojonegoro, Lasuri. Ia menyebut hasil survei menempatkan Bojonegoro di delapan besar se-Jawa Timur untuk kepuasan publik, dan lima besar dalam bidang sumber daya manusia (SDM).

    “Kalau dilihat, lima besar itu hampir semuanya kota madya. Artinya capaian Bojonegoro ini sangat prospektif,” jelasnya.

    Lasuri menekankan bahwa 100 hari kerja bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang mewujudkan visi pembangunan. Ia mengingatkan agar program-program unggulan seperti Gayatri, BPJS Ketenagakerjaan bagi warga rentan, Dana Abadi, dan digitalisasi layanan kesehatan benar-benar sampai ke masyarakat bawah.

    “Tantangan Bojonegoro masih besar, mulai dari kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, hingga pengangguran. Program pro rakyat harus dijalankan secara konsisten dan masif,” pungkasnya. [lus/ian]

  • Pemkab Bojonegoro Daftarkan 157 Ribu KK Miskin ke BPJS Ketenagakerjaan, Program Santunan Duka Di-upgrade

    Pemkab Bojonegoro Daftarkan 157 Ribu KK Miskin ke BPJS Ketenagakerjaan, Program Santunan Duka Di-upgrade

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 157.058 kepala keluarga (KK) miskin di Kabupaten Bojonegoro resmi didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Langkah ini menjadi bentuk transformasi dari program santunan duka yang sebelumnya diterapkan.

    Program ini menyasar pekerja rentan dan warga kurang mampu yang belum terdaftar dalam jaminan sosial ketenagakerjaan, terutama dari kalangan non formal. Data peserta diambil dari Damisda (Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah), P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), dan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

    “Program santunan duka kita upgrade menjadi perlindungan jaminan sosial. Dasar hukumnya jelas, manfaatnya lebih besar. Jika terjadi risiko, ahli waris bisa menerima hingga Rp42 juta dan beasiswa untuk dua anak,” jelas Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Senin (26/5/2025).

    Program tersebut baru disosialisasikan kepada seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Bojonegoro di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro. Pemkab menekankan pentingnya peran desa dalam menyampaikan informasi dan meluruskan persepsi masyarakat.

    “Ini bukan penghapusan, tapi penyempurnaan program agar lebih efektif dan berkelanjutan. Kami minta Kepala Desa aktif memastikan data warganya sesuai,” tambah Wakil Bupati Nurul Azizah.

    Program ini diharapkan tak hanya memberikan perlindungan kerja, tetapi juga menjadi intervensi sosial yang berdampak pada sektor ekonomi dan pendidikan masyarakat miskin Bojonegoro. [lus/kun]

  • Andik Sudjarwo Jabat Pj Sekda Bojonegoro, Pelantikan Digelar Sederhana dan Lesehan

    Andik Sudjarwo Jabat Pj Sekda Bojonegoro, Pelantikan Digelar Sederhana dan Lesehan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Andik Sudjarwo resmi menjabat sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro mulai Senin, 20 Mei 2025. Uniknya, prosesi pelantikan yang digelar di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro berlangsung secara sederhana dan lesehan, jauh dari kesan formal.

    Pelantikan dilangsungkan usai acara rutin Ngobrol Bareng Pak Bupati (NGOPI), yang dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para camat.

    Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Hari Kristianto mengatakan, pelantikan lesehan ini adalah bentuk pendekatan baru dalam birokrasi. “Konsep pelantikan lesehan ini memang bagian dari semangat untuk membangun kebersamaan, agar seluruh jajaran bisa lebih dekat dan menyatu dengan visi Bupati,” jelas Hari.

    Andik Sudjarwo menggantikan Djoko Lukito yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Pj Sekda sejak 9 Oktober 2024. Sesuai aturan, masa jabatan seorang Pj Sekda maksimal tiga bulan sejak tanggal pelantikan, sambil menunggu penunjukan Sekda definitif atau perpanjangan masa tugas.

    Sebelum menjabat Pj Sekda, Andik adalah Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro. Ia dikenal sebagai ASN berpengalaman yang memiliki kapasitas dalam penguatan tata kelola pemerintahan.

    Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menaruh harapan besar kepada Pj Sekda baru untuk memperkuat profesionalisme dan kerja sama antar-OPD. “Berdasarkan rekam jejak, beliau memiliki pengalaman panjang. Harapan kami, tugas dan tanggung jawab ini bisa dijalankan dengan baik dan profesional,” ujar Wahono.

    Ia menekankan pentingnya komunikasi dan sinergi sebagai pondasi utama pembangunan. “Visi dan misi kita tidak akan tercapai tanpa sinergi. Kita tidak akan pernah bisa membangun rumah yang kokoh tanpa fondasi komunikasi yang solid antar banyak pihak yang terkait,” tegasnya.

    Wakil Bupati Nurul Azizah menambahkan bahwa posisi Sekda memiliki peran penting dalam menyinkronkan komunikasi lintas OPD dan menerjemahkan visi kepala daerah ke dalam program yang nyata. “Waktu lima tahun itu sangat pendek sekali. Sekda harus mampu menerjemahkan target ‘Bojonegoro Luwih Apik’ dan menjadikannya langkah-langkah konkret yang bisa dieksekusi oleh seluruh pihak,” ujar Nurul, yang sebelumnya juga menjabat Sekda Bojonegoro.

    Nurul juga berharap Pj Sekda dapat menjadi penggerak sinergi dan memastikan pembinaan aparatur, termasuk tenaga honorer dan CPNS, berjalan sesuai arah kebijakan pemerintah daerah. [lus/beq]

  • 197 Ribu Lebih Warga Bojonegoro Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Anggarkan Rp35 Miliar

    197 Ribu Lebih Warga Bojonegoro Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Anggarkan Rp35 Miliar

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 197.893 warga telah didaftarkan Pemkab Bojonegoro dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk menjamin rasa aman dan kepastian bagi keluarga miskin saat menghadapi kehilangan anggota keluarganya itu Pemkab Bojonegoro telah menganggarkan Rp35 miliar pada tahun 2025.

    Dalam program itu, kini sudah dirasakan sejumlah peserta. Sedikitnya, 9 ahli waris mendapat manfaat dengan menerima santunan BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Setyo Wahono didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jalan Veteran no 81 Bojonegoro.

    Salah satu ahli waris penerima pemberian insentif daerah (PID) melalui program BPJS Ketenagakerjaan, warga Desa Megale Kecamatan Kedungadem Saripah, mengungkapkan perasaannya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro, khususnya Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah yang telah memberikan bantuan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.

    “Suami saya bekerja sebagai petani dan meninggal tersambar petir saat panen padi di sawah. Karena adanya program dari Pemerintah Bojonegoro melalui BPJS Ketenagakerjaan, kami mendapat bantuan sebanyak Rp 152.500.000,” tuturnya, Rabu (21/5/2025).

    Saripah menjelaskan sebagai orang tua tunggal, bantuan dari Pemkab sangat membantu keluarganya, khususnya untuk masa depan pendidikan anak hingga ke perguruan tinggi.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga mengucapkan terimakasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena telah berkolaborasi memberikan program yang sangat dirasakan secara langsung oleh masyarakat khususnya bagi pekerja rentan. “Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan membawa kebermanfaatan untuk masyarakat Bojonegoro,” ungkap Bupati Wahono.

    Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur Hadi Purnomo menyampaikan apresiasi kepada Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah atas komitmenya yang terus berupaya memberikan jaminan sosial kepada Warga Bojonegoro khususnya bagi pekerja rentan.

    Pada tahun 2025 ini, akselerasinya cukup besar, yakni total 197.893 kepesertaan BPJS yang dikaver oleh Pemkab Bojonegoro. Mereka terdiri dari para pekerja rentan (miskin) dan penerima insentif daerah, yakni RT/RW, linmas, marbot, guru ngaji, modin, takmir, BPD, guru PAUD, dan kader Kesehatan.

    “Semoga ke depan sinergitas dan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah terus berjalan sehingga ke depan makin banyak pekerja rentan yang terkaver oleh BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya. [lus/aje]

  • Penuh Haru, Bupati Bojonegoro Lepas Keberangkatan 1.463 Jemaah Haji

    Penuh Haru, Bupati Bojonegoro Lepas Keberangkatan 1.463 Jemaah Haji

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemberangkatan 1.463 jemaah calon haji asal Kabupaten Bojonegoro menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya berlangsung penuh haru pada Selasa (20/5/2025). Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, secara resmi melepas keberangkatan jemaah di Pendopo Malowopati, disaksikan oleh keluarga dan jajaran Forkopimda.

    Bupati Wahono didampingi istri Cantika Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Bojonegoro. Dalam sambutannya, ia mendoakan agar seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan menjadi haji yang mabrur serta membawa keberkahan bagi keluarga dan daerah.

    Pelaksana Tugas Kepala Kemenag Bojonegoro, Munir, menjelaskan pembagian jemaah dalam 10 kelompok terbang (kloter). Pada hari ini, empat kloter diberangkatkan, yakni kloter 64 (365 jemaah), kloter 65 (376 jemaah), kloter 66 (346 jemaah), dan kloter 67 (376 jemaah). Kloter lainnya masih menunggu jadwal pemberangkatan selanjutnya.

    Munir juga mengingatkan pentingnya prinsip 5T yang harus dijalankan oleh jemaah selama ibadah haji, yaitu tertib ibadah, menjaga kesehatan, pola makan dan minum yang teratur, waktu istirahat cukup, serta tertib dalam membawa barang bawaan sesuai ketentuan.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Bojonegoro, Laila Nur Aini, menambahkan bahwa pemberangkatan telah dimulai sejak Minggu (18/5/2026) dan Senin (19/5/2025), dengan puncak keberangkatan hari ini yang melibatkan jumlah kloter terbanyak.

    Jemaah dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 1 Juli 2025.

    Salah satu jemaah, Kusmanto dari Kecamatan Dander, yang tergabung dalam kloter 65, mengungkapkan rasa syukurnya bisa berangkat haji bersama istri dalam kondisi sehat dan penuh kesiapan.

    “Alhamdulillah, semua proses berjalan lancar. Kami siap menunaikan ibadah dengan hati ikhlas dan fisik yang sehat. Semoga menjadi haji mabrur,” tuturnya. [lus/beq]

  • Pelepasan 71 Calon Jemaah Haji Kloter 56 Asal Bojonegoro, Bupati Setyo Wahono Titip Doa untuk Kemajuan Daerah

    Pelepasan 71 Calon Jemaah Haji Kloter 56 Asal Bojonegoro, Bupati Setyo Wahono Titip Doa untuk Kemajuan Daerah

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 71 calon jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro dari Kloter 56 diberangkatkan ke Asrama Haji Embarkasi Sukolilo (AHES) Surabaya pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Prosesi pelepasan berlangsung khidmat di Pendopo Malowopati, yang menjadi titik awal keberangkatan. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir langsung untuk melepas para jemaah.

    Para jemaah dijadwalkan tiba di AHES Surabaya pukul 06.20 WIB. Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menyampaikan doa dan harapan terbaik untuk kelancaran ibadah seluruh jemaah selama di tanah suci. Ia juga menitipkan doa khusus bagi kemajuan Kabupaten Bojonegoro.

    “Jaga niat, hati, dan keimanan selama menjalankan ibadah haji. Tetaplah sabar, ikhlas, dan khusyuk dalam setiap prosesi ibadah di tanah suci,” pesan Bupati kepada para jemaah.

    Ia juga menambahkan harapan agar seluruh jemaah diberi kelancaran dan keselamatan mulai dari keberangkatan, selama menjalankan rangkaian ibadah haji, hingga kepulangan ke tanah air dalam keadaan sehat dan membawa predikat haji mabrur. “Kami mendoakan keselamatan dan kelancaran bapak ibu semua,” imbuhnya.

    Selain memberikan sambutan, Bupati Setyo Wahono juga memohon doa dari para jemaah agar berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

    Turut hadir dalam prosesi pelepasan tersebut, Wakil Bupati Nurul Azizah, istri Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro. Mereka secara langsung menyapa dan mengantar para jemaah menuju armada bus yang telah disiapkan.

    Untuk diketahui, pada musim haji tahun 2025 ini, Kabupaten Bojonegoro memberangkatkan total sebanyak 1.675 calon jemaah haji yang terbagi dalam beberapa kelompok terbang (kloter). [lus/suf]

    Jadwal pemberangkatan sebagai berikut:

    Kloter 63: 19 Mei 2025
    Kloter 64, 65, 66, dan 67: 20 Mei 2025
    Kloter 83: 25 Mei 2025
    Kloter 86: 26 Mei 2025
    Kloter 87 dan 88: 27 Mei 2025

  • Lima Warga Bojonegoro Tewas dalam Kecelakaan di Tawangmangu, Wakil Bupati Sampaikan Duka Cita

    Lima Warga Bojonegoro Tewas dalam Kecelakaan di Tawangmangu, Wakil Bupati Sampaikan Duka Cita

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti Kabupaten Bojonegoro setelah lima warganya meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (17/5/2025).

    Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, turut hadir mengantar jenazah para korban ke rumah duka di Kecamatan Padangan, Minggu dini hari (18/5/2025). Didampingi Kepala Pelaksana BPBD dan Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, ia menyerahkan santunan secara langsung kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang berduka.

    “Atas nama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga seluruh korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ucap Nurul Azizah saat menyampaikan sambutan di kediaman salah satu korban.

    Usai doa bersama dan penyerahan santunan, para korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padangan.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.15 WIB di Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu. Sebuah minibus Isuzu Elf bernomor polisi S 7338 AA yang mengangkut rombongan wisatawan dari Bojonegoro menuju Air Terjun Jumog diduga mengalami rem blong saat menuruni jalan curam.

    Akibatnya, lima penumpang meninggal dunia dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan berbeda. Para korban luka saat ini dirawat di RSUD Karanganyar dan Puskesmas Tawangmangu.

    Daftar Korban

    Korban meninggal dunia:
    Endang Murtini
    Salma (anak-anak)
    Ana Rubi (45), warga Padangan, Bojonegoro
    Atik (49), warga Padangan, Bojonegoro
    Satu korban masih dalam proses identifikasi

    Korban luka-luka (dirawat di RSUD Karanganyar dan Puskesmas Tawangmangu):

    Neneng Yanti (45), Cepu
    Lasmini Ningsih (56), Cepu
    Rumi (49), Cepu
    Tatik (45), Cepu
    Ana Ruhti (45), Padangan
    Akri (49), Padangan

    Sudo Asih (51), Padangan
    Lilik Mabarwati, Cepu
    Muh. Ilham Ariza Putra (9), Padangan
    Siti Kotriah, Bojonegoro
    Muhammad Nurtriani, Padangan
    Sopir (masih dalam pendataan)

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi proses penanganan korban, mulai dari layanan medis hingga pemulangan jenazah dan dukungan psikososial bagi keluarga yang terdampak.

    Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk memastikan kelayakan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama ke kawasan wisata pegunungan dengan medan ekstrem. [lus/suf]

  • Warga Dusun Tretes Sampaikan Aspirasi Pembangunan ke Wabup Bojonegoro saat Bersih Desa

    Warga Dusun Tretes Sampaikan Aspirasi Pembangunan ke Wabup Bojonegoro saat Bersih Desa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Perayaan Bersih Desa di Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (16/5/2025), tak sekadar menjadi ajang pelestarian tradisi, tetapi juga momentum penting bagi warga untuk menyampaikan aspirasi pembangunan.

    Momen ini dimanfaatkan oleh warga Dusun Tretes yang secara langsung berdialog dengan Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

    Kegiatan yang dihadiri ratusan warga ini berlangsung meriah, sekaligus menjadi ruang terbuka bagi komunikasi dua arah antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam sesi dialog, warga menyuarakan sejumlah kebutuhan mendesak terkait infrastruktur dan fasilitas umum yang masih minim di wilayah mereka.

    Salah satu aspirasi utama yang disampaikan adalah permintaan perbaikan jalan sepanjang lima kilometer yang kondisinya rusak berat. Warga menilai bahwa peningkatan kualitas jalan ini sangat vital guna mendukung mobilitas harian, kelancaran aktivitas ekonomi lokal, serta akses yang lebih cepat terhadap layanan publik.

    Selain infrastruktur jalan, warga juga mengusulkan pembangunan masjid yang lebih representatif sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial di dusun tersebut. Tak hanya itu, kebutuhan akan fasilitas kesehatan juga menjadi sorotan. Mereka berharap pemerintah dapat membangun Polindes (Pondok Bersalin Desa) untuk menunjang layanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu dan anak.

    Menanggapi berbagai usulan tersebut, Wakil Bupati Nurul Azizah menyampaikan apresiasi atas keterbukaan warga dalam menyampaikan kebutuhan riil di lapangan. Ia berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi warga melalui koordinasi lintas instansi.

    “Pemerintah hadir bukan hanya untuk mendukung tradisi dan budaya lokal, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan pembangunan yang diharapkan masyarakat,” ujar Nurul Azizah.

    Kunjungan kerja Wakil Bupati ke Desa Pragelan ini sekaligus menunjukkan perhatian dan keterlibatan aktif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menjangkau wilayah pelosok. Melalui dialog langsung seperti ini, Pemkab Bojonegoro berharap dapat menyusun kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat desa. [lus/suf]