Tag: Nurkholis

  • Imbas PT Sritex di Sukoharjo Pailit, Belasan Pelajar PKL Tuban Dipulangkan

    Imbas PT Sritex di Sukoharjo Pailit, Belasan Pelajar PKL Tuban Dipulangkan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Belasan pelajar dari SMK Negeri 2 Tuban harus dipulangkan usai PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit, Sabtu (1/3/2025).

    Terdapat 17 anak dari jurusan tata busana di SMK Negeri 2 Tuban, sejak awal Januari 2025 tengah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Sritex, yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. 

    Karena perusahaan telah dinyatakan pailit, maka kegiatan PKL para siswa ini kemudian tidak dilanjutkan di perusahaan tersebut, dan 17 pelajar yang awalnya menjalani PKL di Sritex harus dijemput pulang oleh sekolahan.

    “Iya benar, anak-anak PKL sudah dijemput pihak sekolah setelah dinyatakan selesai akhir bulan Februari,” ujar Sulistyani Humas SMK Negeri 2 Tuban.

    Para pelajar ini di pulangkan usai ada surat pemberitahuan dari Sritex tentang pelaksanaan PKL SMK Negeri 2 Tuban di Sritex yang akan berakhir pada tgl 26 Februari 2025. 

    Karena terdapat keputusan bahwa perusahaan akan berhenti beroperasi pada tgl 28 Februari 2025.

    “Awalnya kita rencanakan 6 bulan masa PKL namun karena perusahaan berhenti beroperasi maka hanya sampai akhir Februari,” imbunya.

    Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah kemudian mencari opsi perusahaan lain yang akan digunakan para muridnya untuk meneruskan kegiatan PKL.

    “Sudah kami carikan tempat PKL untuk anak-anak, 4 bulan ke depan dilanjutkan di Gresik dan Lamongan,” pungkasnya.

  • Parkir di RSUD dr Koesma Biar Aman, Warga Tuban Malah Kehilangan Motor Supra X, CCTV Trouble

    Parkir di RSUD dr Koesma Biar Aman, Warga Tuban Malah Kehilangan Motor Supra X, CCTV Trouble

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Sepeda motor milik warga Tuban hilang di parkiran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Koesma Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (27/2/2025).

    Motor yang hilang tersebut diketahui adalah Honda Supra X dengan nomor polisi S 4332 FM, milik Fastabiqul Qhoirot (30), warga Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

    Kepada Wartawan Fastabiqul Qhoirot menjelaskan jika saat itu ia hendak berlibur di Solo pada tanggal 24 Februari 2025 sekitar pukul 22.05 WIB, karena titik kumpul di dekat RSUD, maka motor tersebut ia parkirkan di RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban.

    “Saat itu kumpulnya di dekat RSUD, maka agar aman saya parkirkan di sana,” ujarnya.

    Kemudian pada tanggal 27 Februari 2025 sekitar 00.30 WIB, pria yang akrab disapa Biqul ini kembali ke bumi wali namun saat hendak mengambil motor di RSUD ia tak lagi mendapati motornya di tempat semula.

    Dan saat ia meminta agar di cek rekaman CCTV, petugas menjelaskan jika CCTV sedang bermasalah.

    “Saat saya minta dicekkan CCTV, kata petugas parkir CCTV sedang trouble,” imbuhnya.

    Mendapati hal tersebut ia kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan jika pihaknya baru mendapatkan laporan tersebut, dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kita baru dapat laporan akan kita tindak lanjuti,” katanya.

    Terpisah, Direktur RSUD dr Koesma Tuban, Masyhudi mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi terkait dugaan hilangnya sepeda motor tersebut.

    “Ini masih investigasi dari teman teman RS dan pengelola parkir serta keamanan, soalnya kejadian ini baru pertama kali terjadi,” ucapnya

  • Detik-detik Siswa SMK di Tuban Tewas Tersetrum saat Praktikum Gunakan Mesin Bubut – Halaman all

    Detik-detik Siswa SMK di Tuban Tewas Tersetrum saat Praktikum Gunakan Mesin Bubut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib tragis menimpa MRM, seorang siswa SMK Negeri Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim).

    Pelajar jurusan teknik mesin asal Dusun Karangrejo, Desa Rawasan, Kecamatan Jenu, Tuban itu meninggal dunia karena tersengat aliran listrik di sekolah saat melakukan praktikum menggunakan mesin bubut, Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 09.40 WIB. 

    Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengungkapkan bahwa kejadian ini berawal saat korban dan temannya, ZM, membuat bubut besi menjadi baut drat dari ukuran 19 polos ke 18 drat di ruang praktek teknik permesinan gedung B SMK Negeri Tambakboyo.

    “Korban sedang praktek membuat baut drat,” kata Dimas, dilansir dari TribunJatim.com.

    Korban sebenarnya merasakan mesin yang digunakan untuk praktik mengalami ground fault.

    MRM juga sempat merasakan adanya aliran listrik pada permukaan mesin, namun korban masih tetap melanjutkan pekerjaannya.

    “Korban sempat bilang ke saksi jika alat yang dipakai nge-ground (ada aliran listrik),” ungkap Dimas.

    Nahas, saat MRM menambahkan kecepatan putaran mesin, ia tiba-tiba terdiam dengan posisi tangan kanan memegang chuck bubut dan tangan kiri memegang tuas pengatur kecepatan RPM (Revolution Per Minute).

    Melihat kondisi tersebut, ZM segera menarik tubuh korban dan merasakan adanya aliran listrik.

    Korban yang sudah tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Puskesmas Tambakboyo menggunakan sepeda motor.

    Namun, setibanya di puskesmas, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

    “Sempat dibawa ke Puskesmas oleh temannya, namun korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujar Dimas.

    Hingga berita ini ditayangkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden tewasnya siswa mereka saat praktikum ini.

    Sementara itu, Satreskrim Polres Tuban telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendalami lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan praktikum yang menewaskan siswa SMK tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Praktik Bikin Baut Berujung Maut, Pelajar SMK di Tuban Diduga Tewas Tersengat Listrik Mesin Bubut

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis) (Kompas.com/Hamim)

  • Aturan Baru Pupuk Subsidi di Tuban, Tak Lewat Distributor, Petani Pesanggem Juga Dapat Jatah

    Aturan Baru Pupuk Subsidi di Tuban, Tak Lewat Distributor, Petani Pesanggem Juga Dapat Jatah

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Tahun 2025, pendistribusian pupuk subsidi di Kabupaten Tuban tidak lagi melalui distributor, Petani pesanggem juga akan dapat jarah pupuk subsidi, Jumat (21/2/2025).

    Kepada wartawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Eko Julianto, mengatakan, jika sekema pendistribusian pupuk subsidi nantinya akan dari Pupuk Indonesia (PI) langsung titik serah, 

    “Nanti dari PI langsung ke Gapoktan, Pokdakan, pengecer atau koperasi,” ujar Eko.

    Lebih lanjut Eko menjelaskan jika untuk pengecer dan Koperasi dari DKP2P Tuban masih menunggu informasi lebih lanjut dari PI.

    Selain itu, direncanakan nantinya para petani pesanggem anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) juga akan mendapatkan jatah pupuk subsidi. 

    “Kita sudah mulai memasukan temen-teman LMDH, tentunya LMDH yang punya legal formal,” imbuhnya.

    Kendati demikian, regulasi ini baru akan dijalankan pada bulan Juli mendatang, dan untuk saat ini, pemerintah daerah masih menggunakan skema lama dalam pendistribusian pupuk.

    Sebagai informasi tambahan, pemangkasan distribusi pupuk, adalah tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 6 tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.

    Pasal 12 Ayat 1 Perpres yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto pada 30 Januari 2025 tertulis, BUMN yang bergerak di bidang pengadaan pupuk bertanggung jawab penuh terhadap penyaluran pupuk bersubsidi hingga ke titik serah. 

    Sedangkan titik serah, sebagaimana Ayat 2, terdiri dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), pengecer, dan/atau koperasi yang bergerak atau di bidang penyaluran pupuk.

     

  • Akhir Tragis Pasutri di Tuban, Istri Dibunuh Suami di Kolong Ranjang, Pelaku Kabur dan Akhiri Hidup – Halaman all

    Akhir Tragis Pasutri di Tuban, Istri Dibunuh Suami di Kolong Ranjang, Pelaku Kabur dan Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Misteri kematian S (52), wanita paruh baya asal Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) pada jasadnya ditemukan di kolong ranjang, Selasa (18/2/2025) mulai menemukan titik terang.

    S diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, MK (52).

    Namun, polisi terpaksa harus menghentikan penyelidikan kasus ini lantaran sang terduga pelaku MK juga ditemukan tewas.

    Keberadaan MK sempat ditelusuri polisi setelah penemuan jasad korban S di kolong ranjang rumahnya itu.

    Hingga kemudian, MK diketahui kabur dan bersembunyi di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Trate, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.

    Pada Rabu (19/2/2025) sore, saat digerebek polisi, MK ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi gantung diri.

    “Saat kita lakukan penyelidikan di rumah MK, dia sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri,” kata Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, dilansir TribunJatim.com.

    Di rumah MK, petugas juga menemukan beberapa barang bukti seperti gelang emas dan uang tunai. 

    Dengan ditemukannya barang bukti tersebut, keluarga meyakini bahwa barang-barang ini merupakan barang milik korban S.

    Dimas juga mengungkapkan hasil autopsi korban S yang didapati ada luka jeratan di lehernya.

    “Dari hasil autopsi, penyebab kematian diduga karena dijerat tali sebab ada jeratan di leher,” jelas Dimas.

    Meski begitu, kata Dimas, penyelidikan kasus dugaan pembunuhan ini akan dihentikan mengingat sang terduga pelaku sudah meninggal dunia.

    “Kasus seperti ini kita arahkan dilakukan pemberhentian penyelidikan, karena meninggal dunia,” tandasnya.

    Motif

    Kanit Jatanras Satreskrim Polres Tuban, Ipda Mohammad Rudi menyebutkan bahwa pelaku sempat meminum racun sebelum gantung diri.

    Adapun mengenai motif pembunuhan tersebut, dugaannya mengarah pada masalah ekonomi sehingga timbul percekcokan antar pasangan suami istri (pasutri) yang berujung pada pembunuhan.

    “Kami masih mendalami motifnya, sementara ini dugaan kami mengarah pada masalah ekonomi,” ungkap Rudi, Rabu, dilansir dari Kompas.com.

    Sebelumnya, S dan MK sempat dikabarkan hilang mulai pada hari Minggu (16/2/2025) siang.

    Kemudian pada hari Senin (17/2/2025) keluarga melakukan upaya pencarian dan membuat laporan ke polisi.

    Hingga akhirnya, pada hari Selasa keluarga S menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kolong ranjang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis) (Kompas.com/Hamim)

  • Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    Penyelidikan Kasus Wanita Tuban Tewas di bawah Ranjang Berhenti, Polisi Temukan Suami Tak Bernyawa

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Polisi hentikan penyelidikan kasus meninggalnya S (52) wanita paruh baya asal Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban yang ditemukan tidak bernyawa di kolong ranjang, Rabu (19/2/2025).

    Menurut Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander, jika dari hasil otopsi jenazah S, didapati ada luka jeratan di lehernya.

    “Dari hasil autopsi, penyebab kematian diduga karena dijerat tali sebab ada jeratan di leher,” ujar Dimas.

    Lebih lanjut Dimas mengatakan, jika usai mendapatkan laporan atas kejadian ini, pihaknya juga melakukan penyelidikan kepada suami korban yang berinisial MK (52) yang diduga adalah pelaku atas kejadian ini.

    Namun, saat petugas datang di rumah MK yang berada di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, ternyata MK sudah tidak bernyawa dengan kondisi gantung diri.

    “Saat kita lakukan penyelidikan di rumah MK, dia sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri,” imbuhnya. 

    Saat berada di rumah MK petugas juga menemukan beberapa barang bukti seperti gelang emas dan uang tunai. 

    Dengan ditemukannya barang bukti tersebut, keluarga meyakini bahwa barang-barang ini merupakan barang milik S.

    Untuk motif pembunuhan ini Dimas masih belum mengetahuinya secara pasti, namun karena terduga pelaku dan korban sudah tidak bernyawa maka penyelidikan akan dilakukan pemberhentian.

    “Kasus seperti ini kita arahkan dilakukan pemberhentian penyelidikan, karena meninggal dunia,” pungkasnya.

    Sebagai Informasi tambahan S dan MK sempat dikabarkan hilang mulai pada hari Minggu (16/2) siang, kemudian pada hari Senin (17/2) keluarga melkukan upaya pencarian dan membuat lapiran ke Polisi, di hari Selasa (18/2) keluarga S menemukan S telah tidak bernyawa di kolong ranjang.

  • Pasca Kerusuhan Suporter Persela, Pemkab Tuban akan Perketat Perjanjian Sewa Tuban Sport Center

    Pasca Kerusuhan Suporter Persela, Pemkab Tuban akan Perketat Perjanjian Sewa Tuban Sport Center

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Pasca kerusuhan suporter Persela Lamongan di Stadion Tuban Sport Center, Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban akan memperketat izin sewa stadion, Rabu (19/2/2025).

    Diketahui, selama dua musim ini, Stadion Tuban Sport Center telah digunakan sebagai home base bagi tim Persela Lamongan, selama Stadion Surajaya Lamongan direhabilitasi.

    Aksi suporter Persela Lamongan turun ke lapangan ini bukanlah yang pertama.

    Sebelumnya, pada Minggu (28/1/2024) saat laga Persela Lamongan menjamu Malut United, suporter Persela Lamongan juga melakukan protes dengan turun ke lapangan.

    Hal itu dikarenakan, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tak berhasil naik kasta ke Liga 1.

    Kejadian serupa kembali terulang dan lebih parah kala Persela Lamongan bertanding melawan Persijap Jepara pada Selasa (18/2/2025) kemarin.

    Mengacu pada kejadian tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban, Emawan Putra, akan memperketat klausul di perjanjian Memorandum of Understanding (MOU).

    “Akan diperketat klausul di perjanjiannya MOU,” ujar Emawan, Rabu (19/2/2025).

    Selain akan diperketat dalam klausul perjanjian, nantinya ia juga meminta agar pengamanan dan pengecekan para penonton di stadion lebih diperketat lagi.

    “Harus ada filtering pengamanan lebih, ada razia sajam, miras, flare, dan lain-lain,” imbuhnya.

    Disinggung terkait harga sewa stadion apakah masih sama dengan tahun sebelumnya, menurut Emawan, harga sewa stadion masih mengikuti aturan Perda Nomor 13 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

    Dalam Perda tersebut tertulis jika untuk kompetisi Liga 2, per pertandingan adalah Rp 10 Juta untuk siang hari, dan Rp 13 juta untuk malam hari.

    “Harga masih sama, siang hari Rp 10 juta, malam Rp 15 juta,” pungkasnya.

    Sebelumnya, manajemen Persela Lamongan siap bertanggung jawab atas segala kerusakan di Stadion Tuban Sport Center, saat laga Persela Lamongan vs Persijap Jepara, Selasa (18/2/2025).

    Pertandingan pamungkas babak 8 besar Liga 2 2024/2025 itu harus dihentikan di menit 79, usai para suporter Persela Lamongan menyalakan flare dan turun ke lapangan untuk melakukan perusakan fasilitas stadion.

    Beberapa fasilitas stadion yang terpantau mengalami kerusakan adalah papan iklan di pinggir stadion, besi pembatas, gawang, tutup drainase, bench pemain cadangan, dan kaca stadion.

    Selain melakukan perusakan, para suporter juga tampak membakar gawang dan beberapa papan iklan yang berada di Stadion Tuban Sport Center.

    Atas adanya kerusakan ini, Presiden Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal mengatakan, manajemen siap bertanggung jawab atas segala yang terjadi.

    “Pastinya kita akan bertanggung jawab,” ujarnya, Selasa (18/2/2025).

    Disinggung terkait penyebab suporter melakukan kerusuhan, Fariz Julinar Maurisal mengatakan, ada harapan yang tinggi dari para suporter agar Persela Lamongan kembali ke kompetisi Liga 1.

    “Harapan yang tinggi untuk lolos Liga 1,” imbuhnya.

  • Pemkab dan Kejaksaan Pasuruan Tebar Benih Bandeng, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    Pemkab dan Kejaksaan Pasuruan Tebar Benih Bandeng, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Kejaksaan Negeri Pasuruan turut berkontribusi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan melakukan penebaran benih ikan bandeng di Tambak Petani Bandeng, Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, pada Selasa (18/2/2025).

    Kegiatan ini dilakukan langsung oleh Penjabat Bupati Pasuruan, Nurkholis, bersama Kepala Kejaksaan Negeri Pasuruan, Teguh Ananto. Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alfi Khasanah.

    “Kami berharap dengan penebaran benih ikan bandeng ini dapat meningkatkan produksi ikan di Kabupaten Pasuruan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” ujar Nurkholis.

    Kepala Kejaksaan Negeri Pasuruan, Teguh Ananto, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergi antara pemerintah dan penegak hukum dalam mendukung program ketahanan pangan.

    “Selain benih bandeng, kami juga mendukung program penanaman bibit mangga alpukat dan tanaman pangan lainnya,” tambah Teguh.

    Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa ketahanan pangan merupakan isu yang sangat penting. Oleh karena itu, semua pihak harus terlibat aktif dalam upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    “Kita harus bekerja sama untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat,” tegasnya.

    Selain penebaran benih ikan bandeng, Pemkab Pasuruan juga telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan benih ikan lele kepada kelompok pembudidaya ikan di beberapa kecamatan.

    “Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan produksi ikan air tawar di Kabupaten Pasuruan,” ujar Nurkholis. (ada/ian)

  • Ditemukan, Penambang Kedua yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Februari 2025

    Ditemukan, Penambang Kedua yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud Surabaya 18 Februari 2025

    Ditemukan, Penambang Kedua yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Personel
    Tim SAR
    gabungan akhirnya menemukan
    penambang pasir
    , Nurkholis (45) yang tertimbun material tebing Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten
    Blitar
    , Selasa (18/2/2025).
    Sebelumnya, pada Senin siang kemarin, penambang pasir bernama Rohman (31) telah lebih dulu ditemukan dalam keadaan meninggal di lokasi longsoran tebing yang merupakan aliran lahar Gunung Kelud itu.
    Koordinator Unit Siaga Tim SAR Malang Raya, Yoni Fariza, mengatakan korban atas nama Nurkholis ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB dalam keadaan meninggal.
    “Korban berada di posisi sekitar dua meter dari posisi ditemukannya korban pertama,” ujar Yoni kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Selasa sore.
    Yoni mengatakan, proses evakuasi jasad Nurkholis berjalan lancar, meskipun berlangsung di bawah risiko terjadinya longsoran susulan.
    Sementara itu, Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengatakan, jasad Nurkholis telah diantarkan ke rumah keluarga di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
    Diberitakan sebelumnya, tebing setinggi sekitar 50 meter di salah satu sisi Sungai Kaliputih ambrol pada Minggu pagi, 16 Februari 2025.
    Rohman dan Nurkholis yang sedang bekerja menambang pasir di posisi yang berjarak beberapa puluh meter dari dinding tebing tertimbun material tebing yang ambrol tersebut.
    Tebing dengan ketinggian puluhan meter di sisi kanan dan kiri Sungai Kaliputih itu terbentuk oleh adanya penambangan masif pasir dan batu selama puluhan tahun di area tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Obat Nyamuk Berujung Pilu, Dua Rumah Warga di Tuban Ludes Terbakar, Segini Kerugiannya 

    Obat Nyamuk Berujung Pilu, Dua Rumah Warga di Tuban Ludes Terbakar, Segini Kerugiannya 

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Akibat obat nyamuk, 2 rumah di Kecamatan/Desa Bangilan Kabupaten Tuban Ludes terbakar, Senin (17/2/2025).

    Kepada wartawan AKP Rukandar mengatakan jika awal mula kejadian kebakaran rumah pada pukul 05.00 WIB, saat itu korban Rini Susilowati (44) yang sedang tidur bersama anaknya dikagetkan ketika mengetahui kasur yang ia tiduri sudah mengeluarkan api.

    Mengetahui hal tersebut korban mencoba melakukan upaya pemadaman, namun api yang telah membakar kasur semakin membesar dan malah menjalar ke arah rumah tetangganya yang bernama Tri Wahyuni Pratiwi (50).

    “Saat itu korban tengah tertidur bersama anaknya. Ia terbangun ketika mendapati kasur yang ditiduri telah terbakar. Korban juga telah berusaha memadamkan namun kobaran api semakin membesar dan menjalar,” ujar AKP Rukandar.

    Karena rumah korban dan tetangganya tersebut terbuat dari kayu, api pun semakin cepat berkobar dan membesar, dari kejadian ini beberapa warga sekitarpun berusaha membantu memadamkan api tersebut.

    Namun, api masih tetap belum bisa dipadamkan, akhirnya warga melaporkan kejadian ini ke petugas Damkar.

    Petugas Damkar dari Kecamatan Singgahan dan Jatirogo pun datang dengan dua unit mobil damkar, akhirnya api berhasil dipadamkan pada pukul 08.15 WIB.

    “Api berhasil dipadamkan menggunakan dua unit mobil damkar dari pos Jatirogo dan Singgahan,” imbuhnya

    Guna memastikan tidak ada bara yang mengakibatkan munculnya api, petugas kemudian melakukan upaya pembasahan hingga pukul 09.00 WIB.

    Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun akibat kebakaran total kerugian material yang harus diterima kedua orang ini mencapai Rp100 juta.

    Kemudian Rukandar menghimbau masyarakat. agar lebih berhati-hati saat menyalakan obat nyamuk, atau peralatan lain yang dapat memicu api.

    “Kita menghimbau agar masyarakat berhati-hati saat menggunakan obat nyamuk atau menggunakan sesuatu yang bisa menimbulkan api,” pungkasnya.