Tag: Nurkholis

  • Pelabuhan Bakauheni masih dipadati pemilir hingga Senin dini hari

    Pelabuhan Bakauheni masih dipadati pemilir hingga Senin dini hari

    Aktivitas kendaraan pemudik arus balik di kantong parkir dermaga reguler Pelabuhan Bakauheni pada Senin (07/4) dini hari. ANTARA/Riadi Gunawan

    Pelabuhan Bakauheni masih dipadati pemilir hingga Senin dini hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Aktivitas pergerakan pemilir di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung masih terus berlangsung dan bahkan memadati kantong parkir dermaga pada H+6 Lebaran atau Senin dini hari. Pantauan kami di lokasi, para pemilir yang melakukan perjalanan dari Sumatera menuju Pulau Jawa masih terus berdatangan hingga pukul 00.48 WIB dini hari.

    Kendaraan para pemilir yang terus berdatangan membuat sejumlah personel kepolisian, TNI, dan petugas ASDP sibuk mengatur arus lalu lintas di dalam pelabuhan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Tidak hanya kendaraan, para penumpang pejalan kaki juga terpantau masih terus berdatangan di Pelabuhan Bakauheni.

    Salah satu pemilir pejalan kaki, Nurkholis, saat diwawancarai di pintu masuk kapal mengatakan dirinya sengaja memilih kembali pada malam hari guna menghindari kemacetan.

    “Sengaja biar gak macet-macetan di jalan sama di pelabuhan, soalnya saya melihat berita dan di sosial media kemarin di pelabuhan macet parah,” kata dia.

    Sementara itu, General Manajer (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, mengatakan, berdasarkan data 24 jam dari posko ASDP cabang Bakauheni jumlah penumpang kapal yang melakukan penyeberangan sebanyak 162.888 orang, sedangkan untuk kendaraan sebanyak 42.189 unit.

    Menurut dia, untuk mengatasi lonjakan dan penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni pihaknya telah menyiapkan strategi seperti delay system hingga skrining tiket.

    “Kita menerapkan delay system dan skrining tiket di setiap rest area, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pemudik di area pelabuhan,” ucapnya.

    Ia menjelaskan, hingga saat ini jumlah penumpang yang melakukan penyeberangan menuju Pelabuhan Merak Banten masih terus meningkat.

    Sumber : Antara

  • Mensos Beri Santunan Korban Tertimpa Pohon saat Salat Id di Pemalang

    Mensos Beri Santunan Korban Tertimpa Pohon saat Salat Id di Pemalang

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyerahkan berbagai bantuan untuk warga Pemalang di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025).

    Total bantuan yang diserahkan senilai Rp 426 Juta, meliputi santunan bagi 22 korban jemaah salat Idul Fitri yang tertimpa pohon, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi 23 penerima manfaat, dan buffer stock lumbung sosial Kab. Pemalang.

    Dalam kesempatan ini, Gus Ipul menyampaikan belasungkawa kepada ahli waris korban meninggal dunia dan korban yang terluka akibat tertimpa pohon rubuh.

    “Saya sekali lagi ingin berbelasungkawa, mengucapkan duka yang dalam atas musibah yang terjadi pada saat menjelang ibadah Idul Fitri 1446 Hijriah di Alun-alun Kab. Pemalang,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Idul Fitri kali ini mengguratkan duka bagi warga Kab. Pemalang. Pada Senin (31/3/2025) lalu, sebuah pohon rubuh dan menimpa sebagian warga yang hendak menjalankan salat Idul Fitri di Alun-Alun Kab. Pemalang. Akibatnya 4 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat dan 7 orang warga menderita luka ringan.

    Mengetahui hal tersebut, Kementerian Sosial segera melakukan asesmen. Hari ini, Gus Ipul bahkan menemui dan menyalurkan santunan senilai Rp15 Juta bagi masing-masing ahli waris korban yang meninggal, santunan senilai Rp5 Juta bagi setiap korban luka berat dan Rp3 Juta bagi korban luka ringan.

    1. Rasmono (42 Th), warga Kel. Pelutan, Kec/Kab Pemalang

    2. Anita Rahmawati (39 Th), warga Kel. Pelutan, Kec/Kab. Pemalang

    4. Anggi Nurkholis (25 Th), warga Kel. Pelutan Kec/ Kab. Pemalang.

    Kementerian Sosial hadir bukan hanya memberikan santunan, tetapi juga memberikan dukungan untuk ahli waris dan korban bencana. Adapun dukungan tersebut diberikan dalam bentuk ATENSI berupa bantuan pemenuhan hidup layak dan bantuan kewirausahaan.

    “Mereka yang terkena bencana akan kami bantu untuk merintis usaha,” kata Gus Ipul.

    Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga menyerahkan secara simbolis bantuan pemenuhan hidup layak bagi ahli waris dan korban, serta bantuan kewirausahaan senilai Rp 2.428.410,00. Total seluruh bantuan ATENSI tersebut bernilai Rp 15.949.910,00.

    Dalam hal mitigasi bencana, Kementerian Sosial mengambil peran baik dalam evakuasi, penyediaan shelter dan logistik serta rehabilitasi. Untuk menunjang persediaan shelter dan logistik di Kab. Pemalang, Gus Ipul juga menyerahkan buffer stock lumbung sosial senilai Rp 274.284.250,00. Buffer stock tersebut berupa 2 unit penjernih air, 600 paket makanan siap saji, 140 lembar kasur, 50 lembar selimut, 20 lebar tenda gulung, 70 paket family kit, 160 paket kids ware dan tenda keluarga portable.

    Sementara itu, Bupati Pemalang Anom Widyantoro menyambut baik dan mengapresiasi aksi nyata Kemensos membantu warganya baik dalam bentuk bantuan dan peningkatan mitigasi bencana di Kabupaten Pemalang.

    “Atas nama pemerintah Kabupaten Pemalang, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mensos, Bapak Saifullah Yusuf. Saya ingin mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan kepada seluruh korban dan seluruh keluarga,” pungkasnya.

    (akd/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Berawal Saling Ejek di Warung Kopi, Pecah Bentrok Anggota 2 Perguruan Silat di Tuban – Halaman all

    Berawal Saling Ejek di Warung Kopi, Pecah Bentrok Anggota 2 Perguruan Silat di Tuban – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNNEWS.COM, TUBAN – Perkelahian antarkelompok perguruan silat  terjadi di Jalan Cemoro Sewu, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jatim, Kamis (27/3/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Pertikaian dipicu saling ejek antarkelompok di sebuah warung kopi.

    Keduanya akhirnya melakukan perkelahian.

    Pertikaian antar dua kelompok tersebut, warga yang merasa resah kemudian melaporkan kejadian ini kepada Satreskrim Polres Tuban.

    Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban yang sedang melakukan patroli malam, kemudian mendatangi lokasi kejadian.

    Namun saat petugas sampai di lokasi kejadian, petugas hanya berhasil mengamankan satu orang saja karena yang lain berhasil melarikan diri.

    “Saat tiba di TKP kita hanya mengamankan satu orang,” ujar Kanit Jatanras Satreskrim Polres Tuban, IPDA Moch. Rudi, Kamis (27/3/2025) 

     Kemudian petugas melakukan penyisiran dan melakukan pengembangan, hasilnya 8 orang dari dua perguruan silat yang telah melakukan tawuran tersebut berhasil diamankan.

    Dari hasil perkelahian ini, diketahui ada satu orang yang mengalami luka ringan.

    “Dari Hasil pengembang kita amankan lagi 8 anak yang terlibat tawuran, 1 diantaranya mengalami luka ringan,” imbuhnya

    Untuk memberi efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya, 9 anak dibawah umur ini kemudian diberi pembinaan fisik berupa push up.

    Selain pembinaan fisik 9 orang ini juga disuruh melafalkan sumpah pemuda.

    “Satu orang  yang mengalami luka ringan masih dalam kondisi baik-baik saja, kemudian semuanya kita beri pembinaan,” ucapnya.

    Melafalkan sumpah pemuda dilakukan bukan tanpa alasan, hal ini agar para anak-anak memahami betul jika perbedaan bukan berarti permusuhan.

    Usai dilakukan pembinaan, 9 anak-anak ini kemudian diperbolehkan pulang untuk beristirahat, dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.

    “Kejadian seperti ini terjadi karena para anak-anak sedang mencari jati diri,” bebernya.

    Dari kejadian ini Rudi menghimbau agar para orang tua turut mengawasi anak-anaknya, sebab dikhawatirkan tanpa pengawasan, anak-anak ini bisa terjerumus dalam pergaulan yang salah.  (Tribun Jatim/Muhammad Nurkholis) 

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – TM (22), seorang anggota polisi terjaring razia petugas, Sabtu (15/3/2025).

    Ia kepergok saat berduaan dengan seorang mahasiswi di kamar kos di Jalan WR Supratman, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    Adapun identitas mahasiswi itu adalah EDP (20), warga Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    Dilansir TribunJatim.com, TM merupakan warga Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

    Ia adalah anggota polisi dari jajaran Polres Lamongan, tepatnya bertugas di Polsek Solokuro.

    “Yang bersangkutan anggota dari Polsek Solokuro Lamongan,” kata Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi.

    Imbas dari kejadian itu, TM mendapat penindakan dari Propam Polres Lamongan.

    “Saat ini sudah mendapat penanganan dari Propam Polres Lamongan,” ujarnya.

    Sebelumnya, saat dirazia, TM sempat tak terima. Ia memprotes petugas yang mendatangi kamar kosnya.

    Bahkan, TM juga keberatan dan melarang awak media yang meliput razia gabungan tersebut mengambil gambarnya.

    Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kepolisian yang ikut dalam razia tersebut, akhirnya mereka bisa menerimanya.

    Saat itu, petugas tidak memproses TM lebih lanjut karena kurangnya bukti.

    Sebab saat razia terjadi, pintu kamar kos TM dalam posisi terbuka.

    “Mau menindak tidak cukup bukti,” kata Rudi.

    Dari pengakuan TM, ia hanya mengantarkan pulang pasangannya, dikutip dari Kompas.com.

    Adapun hubungan antara TM dan EDP yang terjaring razai itu memang bukan pasangan suami istri.

    “Keduanya statusnya memang masih belum nikah,” terangnya.

    “Dia (TM) masih perjaka, yang perempuan juga masih lajang,” sambungnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Oknum Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban, Bertugas di Lamongan, Diperiksa Propam

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis, Kompas.com/Hamim)

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Anggota Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban Ternyata Bertugas di Lamongan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Tuban, TNI, Polri, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) melakukan razia di sejumlah rumah kos di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/3/2025).

    Razia ini bertujuan untuk menjaga ketertiban umum selama bulan suci Ramadan.

    Dari total lima kos yang diperiksa, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri yang sedang berada di dalam kamar.

    Salah satu di antara pasangan itu adalah anggota polisi berinisial TM (22), warga Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

    TM terjaring razia saat berada di dalam kamar kos bersama wanita berinisial EDP (20), warga Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    Menurut Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi, TM bukanlah anggota polisi dari jajar Polres Tuban, melainkan anggota dari jajaran Polres Lamongan.

    “Yang bersangkutan anggota dari Polsek Solokuro Lamongan,” ujar Rudi, dikutip dari Tribun Jatim, Senin (17/3/2025).

    Rudi menyebut, atas perbuatan, saat ini TM telah mendapatkan penindakan dari Propam Polres Lamongan.

    “Saat ini sudah mendapat penanganan dari Propam Polres Lamongan,” imbuhnya.

    Diberitakan sebelumnya, kendati kedapatan sedang ngamar bersama seorang wanita, TM sempat tidak terima saat petugas merazianya.

    Pasalnya, dirinya merasa tak sedang berbuat asusila di dalam kamar kos itu.

    Namun setelah mendapatkan arahan dari petugas, TM kemudian mulai menyadari perbuatannya.

    Kemudian, pasangan kedua yang tak memiliki hubungan suami istri didapati di sebuah homestay bernama F&Z yang lokasinya di Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban.

    Di dalam homestay itu, ditemukan laki-laki berinisial NAZ (42), warga Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Oknum Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban, Bertugas di Lamongan, Diperiksa Propam.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

  • Kurang dari 3 Bulan, Damkar Tuban Amankan 91 Ular dari Permukiman Warga: Musim Penghujan

    Kurang dari 3 Bulan, Damkar Tuban Amankan 91 Ular dari Permukiman Warga: Musim Penghujan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Selama 2,5 bulan di tahun 2025 ini, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban telah amankan 91 ekor ular, Jumat (14/3/2025).

    Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban, Gunadi mengatakan, ular makin sering muncul ke permukiman masyarakat karena dipengaruhi faktor musim penghujan.

    “Ular ini muncul makin banyak karena musim penghujan, dari awal tahun hingga saat ini sudah ada 91 ekor ular yang diamankan,” ujar Gunadi.

    Dia menambahkan, ular akan mencari tempat yang lebih hangat dan tidak basah, ketika musim penghujan.

    Kemudian untuk jenis ular yang dievakuasi oleh Damkar, mayoritas adalah jenis ular piton dengan panjang kisaran dua sampai tiga meter.

    “Untuk panjang ular yang kita amankan, kisaran dua hingga tiga meter,” imbuhnya.

    Mantan Camat Grabagan Tuban ini juga mengatakan, sebagian ular sudah diangkut untuk direhabilitasi Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim.

    “Ada 51 ekor ular yang dibawa ke BKSDA untuk pemeriksaan kesehatan dan persiapan pelepasliaran ke habitat yang lebih aman,” bebernya.

    Dengan maraknya kemunculan ular di musim penghujan, Gunadi mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir.

    Jika mendapati kemunculan hewan melata ini, maka alangkah baiknya langsung menghubungi petugas Damkar Kabupaten Tuban agar lebih aman.

  • Vicky Prasetyo Siap Berpolitik Lagi meski Gagal di Pilkada

    Vicky Prasetyo Siap Berpolitik Lagi meski Gagal di Pilkada

    Solo, Beritasatu.com – Selebritas Vicky Prasetyo mengaku, akan maju kembali pada pilkada berikutnya. Pengakuan itu diucapkan Vicky setelah bertemu dengan Jokowi di Solo.

    Vicky Prasetyo bertemu dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Jalan Kutai Utara NoMOR 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

    Mantan suami Angel Lelga itu tiba sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung memasuki kediaman Presiden Jokowi bersama rombongan. Setelah pertemuan tertutup yang berlangsung selama satu jam, Vicky Prasetyo keluar dari kediaman dan memberikan pernyataan kepada awak media.

    Vicky Prasetyo mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, banyak membahas berbagai hal, termasuk evaluasi dirinya di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 serta rencana masa depan karier politiknya.

    “Ya, memang sudah diagendakan pertemuan dengan bapak (Jokowi). Tadi ngobrol saja seputar evaluasi aku di pilkada, membahas nanti aku ke depannya seperti apa,” ujarnya.

    Vicky mengatakan, Jokowi memberikan beberapa nasehat mengenai dunia politik, termasuk pentingnya untuk tetap aktif berinteraksi dengan masyarakat apabila ingin terus berkarier di dunia politik.

    “Banyak pembelajarannya. Harus punya agresi politik lagi, hasrat politik jangan hilang, terus harus sering rajin turun (bertemu masyarakat) setiap saat untuk bisa ke depannya punya waktu ruang yang panjang,” ucapnya.

    Meski gagal dalam pemilihan legislatif (Pileg) dan pilkada, Vicky Prasetyo menegaskan, ia tetap berkomitmen untuk terjun kembali ke dunia politik. Ia optimis masih memiliki kesempatan di masa depan.

    “Ya insyaallah mudah-mudahan masih tetap ada di politik. Ke depan pasti ada penyesuaian saja, aku dengan teman-teman,” ujar Vicky.

    Diketahui, Prasetyo maju sebagai calon bupati Pemalang, berpasangan dengan Mochamad Suwendi pada Pilkada 2024.  Namun, mereka kalah dalam perolehan suara dari dua pasangan calon lainnya, Anom Widiyantoro-Nurkholis dan Mansur Hidayat-Muhammad Bobby Dewantara.

    Meski kalah, Vicky mengaku bangga telah berpartisipasi dalam Pilkada Kota Pemalang. Ia merasa sudah berhasil memperkenalkan Kota Pemalang kepada masyarakat yang lebih luas.

    “Minimal, saya sudah mengenalkan lebih banyak orang tentang Pemalang di negeri kita,” tegas Vicky Prasetyo setelah bertemu dengan Jokowi.

  • JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 9 Maret 2025.

    Berita pertama hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Kemudian Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Selanjutnya Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (9/3/2025) di TribunJatim.com.

    Bondowoso Dilanda Angin Kencang 3 Hari Berturut-turut, di Kecamatan Binakal 5 Rumah & 1 Musala Rusak

    DILANDA ANGIN KENCANG – Tim BPBD melakukan evakuasi pohon tumbang ke rumah warga terdampak hujan disertai angin kencang, di Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, Bondowoso pada Sabtu (8/3/2025). Ada total 5 rumah, 1 Musala, 1 kandang, dan 1 pohon tumbang akibat angin kencang. (Istimewa/BPBD Bondowoso)

    Hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Bencana hujan dengan angin ini menjadi yang ke tiga kalinya menghantam Bondowoso dalam tiga hari berturut-turut. Berawal di Perumahan PBI, Kelurahanan Nangkaan, Bondowoso, pada Kamis (6/3/2025).

    Kemarin Jum’at (7/3/2025), juga terjadi di Desa Sukokerto dan Sukodono, Kecamatan Pujer yang menyebabkan beberapa rumah rusak. 

    Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Bondowoso, Yuliono Triandono, hujan dengan angin kencang hari ini terjadi di dua dusun, Desa Bandelan, Kecamatan Binakal.

    Terperinci yakni di Dusun Krajan, ada 4 rumah warga rusak ringan. Dan satu Musala rusak ringan.

    Kemudian, di Dusun Karang Anyar, Desa Bandelan, ada 1 kandang ternak rusak ringan tertimpa pohon tumbang, dan 1 rumah warga rusak ringan.

    “Kalau menurut penuturan warga hujan dengan angin kencang tadi terjadi jam 15.36 WIB,” terangnya.

    Ia membenarkan video beredar sebuah garasi rumah warga juga atapnya ambruk akibat angin. Beruntung mobilnya berhasil dievakusi oleh pemilik rumah.

    “Tidak ada korban jiwa,” terangnya.

    Pria yang akrab disapa Yuli itu memastikan proses evakuasi pohon tumbang telah rampung dilakukan di lokasi bencana.

    Baca Selengkapnya

    2. Polres Tuban Ungkap Kasus Penyalahguanan BBM Bersubsidi, 1 Orang Ditetapkan Tersangka, 1 Masih DPO

    PENYALAHGUNAAN BBM – Satreskrim Polres Tuban ungkap kasus penyalahguanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada Sabtu, (8/3/2025). Dari kejadian ini satu orang di amankan dan satu lagi masih DPO, selain mengamankan tersangka petugas juga mengamankan 3,5 ton solar bersubsidi yang hendak di distribusikan ke Jawa Tengah. (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

    Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Kasus ini bermula pada Hari Selasa 6 Maret 2025 pada pukul 22.00 WIB di sebuah lahan kosong di Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.

    Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, saat konferensi pers mengungkapkan jika dari kejadian ini terdapat satu orang yang diamankan dan ada satu lagi yang masih dalam pencarian. 

    “Kita amankan satu orang tersangka, selain itu ada satu lagi yang masih DPO,” ujar Oskar.

    Untuk identitas tersangka yang diamankan yaitu Mulyono (31) warga Dusun Krajan, Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Sedangkan untuk DPO saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian untuk mencari keberadaan tersangka.

    Kemudian untuk proses penangkapan, Oskar menceritakan jika petugas mengamankan tersangka, saat hendak menyiapkan solar bersubsidi untuk di jual ke Jawa Tengah.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, petugas melakukan penangkapan saat tersangka mau mengantar solar ke Jawa Tengah,” imbuhnya.

    Diketahui solar yang akan dibawa ke Jawa Tengah oleh tersangka, nantinya akan dijual ke sebuah industri.

    “Akan dijual di sebuah industri di Jawa Tengah,” bebernya.

    Dari kejadian ini petugas mengamankan sebanyak 3.5 ton solar, 1 unit truk warna kuning dengan nomor polisi S-9423-8,1 unit sepeda motor suzuki smash tidak berplat nomor beserta ronjot, 28 jerigen plastik ukuran 30 liter, 1 unit sanyo, 1 unit selang, dan potongan drum.

    Baca Selengkapnya

    3. Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis, Penghasilannya Melebihi Gaji PNS, Per Hari Rp 200 Ribu

    PENGEMIS KAYA RAYA – Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. (Istimewa/Dinsos P3A)

    Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Yang bikin tercengang, adalah penghasilan pengemis berinisial WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.

    “Sehari Rp 200 ribu lebih, kalikan saja 30 hari. Bisa 6 juta sebulan. Gaji PNS saja kalah,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Sabtu (8/3/2025) sambil terkekeh.

    Supriyadi menjelaskan bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat. Bahwa  pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.

    “Kita melakukan penertiban yang kita amankan pengemis di perempatan pabrik es. Pengemis itu ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun,” tuturnya.

    Terlebih, jelas dia, saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 WIB. Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.

    “Pengakuannya pengemis itu di Pabrik es mulai pukul 10.00 WIB. Kita tertibkan sekitar pukul 13.00 WIB itu kita hitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih,” katanya.

    Menurutnya WN melakoni pekerjaan sebagai pengemis selalu membawa anaknya. Hal itu dilakoni warga Kabupaten Madiun, Jatim untuk menarik simpati.

    “Ya kan orang kita itu kalau disentuh sedikit merasa kasihan. WN merasa nyaman dengan mengemis,” tambah Supriyadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Padahal, jelas dia, dari data WN merupakan penerima manfaat atau bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos yang lain.

    Baca Selengkapnya

    Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Tak Ada Program Kerja 100 Hari Pertama, Bupati Tuban Bakal Lakukan Efisiensi Anggaran

    Tak Ada Program Kerja 100 Hari Pertama, Bupati Tuban Bakal Lakukan Efisiensi Anggaran

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Tidak ada program kerja 100 hari pertama, Bupati dan Wakil Bupati Tuban, akan fokus tuntaskan program yang belum tuntas di periode sebelumnya, Rabu (5/4/2025).

    Kepada wartawan, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan jika di 100 hari kerja pertamanya bekerja, usai dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pihaknya tidak membuat program 100 hari kerja.

    “Dari periode awal saya menjabat, tidak ada program 100 hari kerja. Tapi insyaallah progres masih sama, menyelesaikan yang belum tuntas,” ujar Lindra.

    Lebih lanjut Lindra menjelaskan jika dari hasil retret kepala daerah selama 8 hari yang di dilaksanakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

    Pemerintah Kabupaten Tuban akan melakukan beberapa penyesuaian seperti arahan Presiden Republik Indonesia, penyesuaian tersebut seperti halnya efisiensi anggaran.

    “Kita akan melakukan penyesuaian sesuai arahan presiden,” imbuhnya.

    Untuk efisiensi sendiri, nantinya Pemkab Tuban akan mengecualikan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan hilirisasi swasembada pangan.

    Selain itu Lindra juga menyampaikan amanat dari presiden Prabowo Subianto, jika Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah-daerah harus berkualitas.

    “Beliau (Presiden,red) ingin SDM setiap daerah itu yang berkualitas,” bebernya.

    Agar tujuan tersebut bisa tercipta nantinya Pemerintah Kabupaten Tuban akan menciptakan kesempatan seluas luasnya, untuk masyarakat berwirausaha dan mencari lapangan usaha baru.

  • Penjualan BBM Shell di Tuban Naik 100 Persen, Imbas Kasus Pertamax Oplosan

    Penjualan BBM Shell di Tuban Naik 100 Persen, Imbas Kasus Pertamax Oplosan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Ditengah maraknya isu Pertamax oplosan, penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Kabupaten Tuban naik 2 kali lipat, Senin (3/3/2025).

    Hal ini disampaikan oleh pemilik PT. Senja Syahid Saleha, Syahid (78) jika selama adanya isu pertamax oplosan SPBU Shell yang ia dikelola mengalami kenaikan penjualan secara signifikan.

    “Alhamdulillah Penjualan mengalami kenaikan,” ujarnya

    Syahid menjelaskan jika biasana dalam satu hari SPBU Shell hanya bisa menjual sekitar 1.000 liter BBM, saat ini dengan adanya isu pertamax oplosan, penjualan naik 100 persen, mencapai 2.000 liter perhari. 

    “Biasanya dalam satu hari 1.000 liter sekara 2.000 liter,” imbuhnya.

    Selain itu perbedaan yang terlihat yaitu, saat ini pembeli tak hanya dari sekitaran Desa Bejagung saja, banyak pembeli dari luar Kecamatan Semanding dan Tuban kota yang datang jauh-jauh ke SPBU Shell untuk mengisi bahan bakar.

    “Pembeli masih didominasi roda dua, namun jika dulu pembeli sekitar Bejagung saat ini dari jauh juga kesini, seperti Kecamatan Merakurak, Jenu, Palang, Widang,” bebernya.

    Disinggung apakah dengan adanya kenaikan permintaan ini nantinya akan ada penambahan jam operasional atau penambahan karyawan, pria asli Desa Bejagung ini mengatakan, jika ia tidak akan menambah jam operasional dan karyawan.

    “Kalau tambah jam operasional dan karyawan tidak dulu,” pungkasnya.