Tag: Nurhasanah

  • Warga Medan Keluhkan Bantuan Pemerintah Belum Sampai: Kita Sudah Tak Ada Lagi Makanan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Warga Medan Keluhkan Bantuan Pemerintah Belum Sampai: Kita Sudah Tak Ada Lagi Makanan Medan 29 November 2025

    Warga Medan Keluhkan Bantuan Pemerintah Belum Sampai: Kita Sudah Tak Ada Lagi Makanan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Dean Ramadhana (26), salah satu warga yang terdampak parah akibat banjir di Gang Flamboyan, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (28/11/2025).
    Setelah banjir surut, Dean kini memikirkan apa yang bakal dikonsumsi oleh keluarganya setelah semua bahan kebutuhan untuk memasak di dapurnya habis disapu air sungai.
    “Logistik dari Pemerintah belum ada masuk, cuma bantuan makanan nasi bungkus kita ambil dari posko,” kata Dean kepada
    Kompas.com
    saat ditemui di rumahnya yang sedang membersihkan lantai dari lumpur, pada Sabtu (29/11/2025).
    Kata dia, kalau warga ingin makan ada nasi bungkus dan ada mi instan untuk makan pagi dan sore.
    Namun, ia berharap Pemerintah
    Kota Medan
    atau Provinsi secepat mungkin menyalurkan
    bantuan logistik
    yang memadai.
    “Sejak kemarin hingga sekarang kita belum mendapat bantuan. Segera lah beri. Bantuan pertama yang kami harapkan, beras atau kebutuhan pokok lah lebih dahulu,” ucap ayah dua anak itu.
    “Kita sudah tidak ada lagi makanan. Di sini pun sudah tidak ada dijual, habis semua terendam banjir,” tutur Dean, sembari menemani ibunya, Yolanda Nurhasanah (45), mencuci peralatan dapur.
    Bukan hanya Dean, warga lain seperti Carolina Sitopu, menyampaikan bahwa dirinya belum mendapatkan bantuan Pemerintah sejak rumahnya dimasuki air banjir.
    “Kita perlu bantuan, seperti beras. Apalagi kami juga belum bisa tidur karena rumah masih kotor,” ucap Carolina, warga Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
    Begitu juga dengan ratusan warga yang mengungsi di Mesjid At-Tarbiyah, Marelan, yang belum menerima bantuan Pemerintah.
    Mereka sejauh ini hanya mendapat uluran tangan swadaya masyarakat.
    Penasehat masjid bermarga Butar-butar mengatakan, warga yang mengungsi di masjid tersebut awalnya mencapai 700 orang, namun sebagian sudah pulang.
    Pengungsi yang masih bertahan di rumah ibadah tersebut adalah warga yang rumahnya masih terendam banjir.
    “Jadi, bantuan pemerintah belum ada. Ini semua dari swadaya masyarakat. Mudah-mudahan ada perhatian Pemerintah, kita syukuri,” ucapnya saat ditemui
    Kompas.com
    di teras masjid At-Tarbiyah, Pasar IV, Lingkungan VIII, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
    Banjir yang melanda Kota Medan pada Kamis (27/11/2025) dini hari menyebabkan puluhan ribu masyarakat terdampak dan harus tinggal di posko darurat serta lokasi pengungsian lainnya.
    Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengatakan hampir seluruh Kota Medan, 21 Kecamatan terendam banjir dan jumlah masyarakat yang mengevakuasi diri, menurut data mereka, sekitar 85 ribu jiwa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hadits tentang Cinta dalam Diam Beserta Ayatnya dalam Alquran

    Hadits tentang Cinta dalam Diam Beserta Ayatnya dalam Alquran

    YOGYAKARTA – Hadits tentang cinta dalam diam wajib diketahui oleh muda-mudi yang sedang mengalami fase ketertarikan pada lawan jenis. Seperti yang kita ketahui, masa remaja dan dewasa adalah salah satu momen di mana seseorang dapat tertarik satu sama lain. Untuk memahami bagaimana hadits dan juga ayat Alquran yang menjelaskan hal tersebut, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

    Hadits tentang Cinta dalam Diam Beserta Ayatnya dalam Alquran

    Alquran dan hadits merupakan kitab suci sekaligus pedoman hidup yang juga dijadikan sebagai petunjuk bagi setiap umat Muslim. Hal ini tentu menjadikan Alquran dan hadits dipandang sebagai suatu hal yang mulia bagi umat Islam. Selain memiliki fungsi sebagai petunjuk, Alquran juga memiliki fungsi lain.

    Dikutip dari buku dengan judul Metodologi Studi Islam yang disusun oleh Neneng Nurhasanah, ‎Amrullah Hayatuddin, ‎Yayat Rahmat Hidayat (2021:142) yang menjelaskan bahwa Alquran dan hadits memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai hidayah dan sebagai sumber rujukan ilmu. Ilmu di sini tidak melulu tentang pengetahuan alam sekitar, melainkan juga ilmu tentang perasaan yang dialami oleh manusia.

    Dalam Alquran dan hadits, ada berbagai ayat yang membahas tentang cinta, baik cinta kepada sesama manusia, kepada alam sekitar, kepada Allah, dan kepada Rasulullah.

    Secara khusus bahkan ada beberapa ayat Alquran yang menjelaskan tentang cinta dalam diam. Lantas bagaimana cinta dalam diam menurut pandangan Islam?

    Pembahasan tentang cinta dalam diam menurut pandangan Islam dibahas dalam buku dengan judul Menyulam Sayap Bidadari Muslimah, Memantaskan Diri Bersanding dengan Pujaan Hati yang disusun oleh Faidatur Robiah (2017: 22).

    Dalam buku tersebut dituliskan bahwa cinta dalam diam menurut Islam adalah cara mencintai yang dirasa paling tepat saat seseorang belum mampu terikat dalam sebuah ikatan suci, yaitu pernikahan. Jika belum mampu mencintai dan dicintai dalam sebuah ikatan pernikahan, cinta dalam diam menjadi jawaban atas segala kegalauan hati dan jalan yang paling aman.

    Cinta dalam diam kepada lawan jenis tentunya perlu diniatkan karena Allah, agar cinta yang tumbuh lebih berkah dan tidak menjerumuskan kita pada hal-hal yang membawa mudharat. Hal ini sesuai dengan yang dibahas dalam ayat di bawah ini:

    قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

    Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)

    Bagi Anda yang belum memiliki kemampuan untuk mewujudkan keseriusan cinta dengan jalan menikah, Rasulullah menganjurkan untuk menjalankan puasa agar tidak tergelincir ke dalam jebakan syaitan. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis:

    يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.

    Artinya: Wahai sekalian pemuda, barangsiapa yang sudah mampu untuk menikah maka hendaklah dia segera menikah. Barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran perbuatan zina. (H.R Bukhari dan Muslim)

    Penjelasan lengkap mengenai hadits dan ayat Alquran tentang cinta dalam diam dapat kita pahami sebagai pengingat bagi diri agar tetap istiqomah dalam menjalankan perintah Allah dan anjuran Rasulullah.

    Demikian ulasan mengenai hadits tentang cinta dalam diam beserta ayat Alquran​​. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Gugat Cerai Adly Fairuz, PA Jaksel Bungkam Soal Isi Gugatan Angbeen

    Gugat Cerai Adly Fairuz, PA Jaksel Bungkam Soal Isi Gugatan Angbeen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan (Jaksel) membenarkan istri Adly Fairuz, Angbeen Rishi, telah mengajukan gugatan cerai. Namun, pihak pengadilan memilih bungkam mengenai isi detail gugatan perceraian yang dilayangkan Angbeen Rishi tersebut.

    “Kalau isi gugatannya, kami tidak bisa memberikan informasi,” kata Humas PA Jaksel Dede Rika Nurhasanah, dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    Dede Rika menyebut, Angbeen Rishi telah resmi menggugat cerai suaminya pada 23 Oktober 2025.

    “Bahwa benar, nama yang disebutkan (Angbeen Rishi) telah mengajukan gugatan perceraian terhadap suaminya (Adly Fairuz) pada 23 Oktober 2025 melalui sistem e-court bersama kuasa hukumnya,” ungkapnya.

    Sidang perdana kasus perceraian Adly Fairuz dan Angbeen Rishi akan digelar pada 6 November 2025.

    “Agendanya mediasi, jika kedua belah pihak hadir. Namun, jika salah satu tidak hadir, maka akan ada pemanggilan ulang,” tegas Dede Rika Nurhasanah.

    Air Mata di Makkah: Curahan Hati Angbeen Rishi

    Sebelum gugatan ini dikonfirmasi, rumah tangga selebritas Adly Fairuz dan Angbeen Rishi sempat menjadi sorotan. Angbeen Rishi mendadak mencurahkan isi hatinya mengenai jiwa yang hancur dan hati yang remuk melalui media sosial.

    Pada Selasa (16/9), Angbeen Rishi mengunggah sebuah foto di Instagram miliknya, memperlihatkan dirinya mengenakan pakaian muslim serbaputih dengan latar belakang Ka’bah di Makkah.

    “Ya Allah utuhkanlah kembali jiwa yang hancur dan hati yang remuk. Ya Allah, sembuhkanlah diri ini yang remuk berkeping-keping,” tulis Angbeen Rishi.

    Ia juga memohon agar Sang Pencipta senantiasa menghadirkan rasa bahagia pada kehidupannya.

    “Hapuskanlah segala kesedihan, hadirkanlah kebahagiaan seutuhnya, ya Allah,” katanya lagi, sembari mengucapkan terima kasih kepada Allah Swt karena selalu memberikan kebaikan meski ia kerap melakukan kesalahan.

  • Angbeen Rishi Gugat Cerai, Ibunda Tidak Setuju dengan Adly Fairuz

    Angbeen Rishi Gugat Cerai, Ibunda Tidak Setuju dengan Adly Fairuz

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum menikah dengan Adly Fairuz, ternyata ibunda Angbeen Rishi, Yulia Irawati pernah tidak setuju dengan kehadiran menantunya itu. Bahkan, pada saat momentum lamaran ibunda Angbeen Rishi pun tidak hadir.

    Momen lamaran Angbeen Rishi dan Adly Fairuz pada 25 November 2018 itu tidak dihadiri oleh ibunda tercintanya tersebut.

    “Pada saat Angbeen membina hubungan sama dia (Adly Fairuz), saat itu Angbeen usianya masih 18 tahun. Kalau anak 18 tahun itu kan masih moodyan ya, emosinya masih labil,” kata Ibunda Angbeen Rishi, Yulia Irawati dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    “Menurut saya, untuk ke jenjang pernikahan ya nanti. Masih jauh lah, biarlah Angbeen berkarier dahulu,” lanjutnya.

    Sementara itu, Angbeen Rishi mengaku pada momen lamaran dirinya sudah mengundang ibundanya untuk hadir. Namun, tidak mendapatkan respons yang baik dari ibundanya.

    “Ibu dan adik saya bilang tidak mengundang mereka, ayah sama saya itu masih menghubungi adik saya untuk bisa datang ke lamaran saya tetapi adik saya tidak memberikan jawaban,” tuturnya.

    Mendengar jawaban dari putrinya, Yulia Irawati membantahnya. Ia menyebut, putrinya telah berkata bohong.

    “Itu bohong, kalian boleh tanya adiknya. Saya tidak pernah ketemu Angbeen semenjak Angbeen keluar dari rumah saya. Dari chatting, line saya tidak pernah dibalas,” tutupnya.

    Sebelumnya, Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan (Jaksel) membenarkan istri Adly Fairuz, Angbeen Rishi menggugat cerai suaminya. Gugatan perceraian di daftarkan pada 23 Oktober 2025.

    “Bahwa benar, nama yang disebutkan (Angbeen Rishi) telah mengajukan gugatan perceraian terhadap suaminya (Adly Fairuz),” kata Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Dede Rika Nurhasanah dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    “Untuk kapan didaftarkan itu yaitu pada 23 Oktober 2025. Didaftarkan pada sistem e-court melalui kuasa hukumnya,” tutupnya lagi.

  • Sinyal Kuat Angbeen Rishi sebelum Gugat Cerai Adly Fairuz

    Sinyal Kuat Angbeen Rishi sebelum Gugat Cerai Adly Fairuz

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum menggugat cerai Adly Fairuz, Angbeen Rishi terus memberikan sinyal kuat jika dirinya enggan untuk bersatu membina rumah tangga dengan suaminya. Sejumlah postingan diunggah Angbeen Rishi yang seakan menguatkan perpisahannya dengan Adly Fairuz.

    Sebelum menggugat cerai Adly Fairuz, Angbeen Rishi pernah mengunggah di Instagram miliknya yang menyinggung mengenai kehilangan orang yang dicintai.

    “Kamu enggak kehilangan cinta,” kata Angbeen Rishi dikutip dari Instagram miliknya disertai potret dirinya, Selasa (14/10/2025).

    Pada unggahannya itu, Angbeen Rishi merasa hanya sebatas kehilangan seseorang yang tidak tahu bagaimana mencintai dirinya dengan baik.

    “Kamu cuma kehilangan orang yang enggak tahu mencintai kamu dengan benar,” ujarnya lagi.

    Tidak itu saja, Angbeen Rishi pun sempat mengunggah sosok pria yang menurutnya selalu ada di hatinya. Foto pria itu bukanlah Adly Fariuz, melainkan ayahnya.

    “Still menjadi top rank number one list in my heart. Dearest Papah Tomcye,” katanya.

    Bahkan, terbaru Angbeen Rishi mengatakan bahwa dirinya sudah siap untuk hidup sendiri tanpa kehadiran Adly Fairuz.

    “Ku buatmu angkat tangan,” ujarnya.

    Selain itu, Angbeen Rishi juga mengunggah sebuah kalimat yang seakan menyindiri kehadiran Adly Fairuz sebagai suaminya.

    “Sendokit banget mbaknya,” tutur Angbeen Rishi yang mengunggah sejumlah makanan yang ada di restoran.

    Sebelumnya, Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan (Jaksel) membenarkan istri Adly Fairuz, Angbeen Rishi menggugat cerai suaminya. Gugatan perceraian di daftarkan pada 23 Oktober 2025.

    “Bahwa benar, nama yang disebutkan (Angbeen Rishi) telah mengajukan gugatan perceraian terhadap suaminya (Adly Fairuz),” kata Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Dede Rika Nurhasanah dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    “Untuk kapan didaftarkan itu yaitu pada 23 Oktober 2025. Didaftarkan pada sistem e-court melalui kuasa hukumnya,” tutupnya.

  • Adly Fairuz Digugat Cerai Istri, PA Jaksel: Sudah Didaftar 23 Oktober

    Adly Fairuz Digugat Cerai Istri, PA Jaksel: Sudah Didaftar 23 Oktober

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan (Jaksel) membenarkan istri Adly Fairuz, Angbeen Rishi menggugat cerai suaminya. Gugatan perceraian di daftarkan pada 23 Oktober 2025.

    “Bahwa benar, nama yang disebutkan (Angbeen Rishi) telah mengajukan gugatan perceraian terhadap suaminya (Adly Fairuz),” kata Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Dede Rika Nurhasanah dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    “Untuk kapan didaftarkan itu yaitu pada 23 Oktober 2025. Didaftarkan pada sistem e-court melalui kuasa hukumnya,” tambahnya lagi.

    Dede Rika Nurhasanah mengatakan, untuk sidang pertama akan digelar awal November 2025.

    “Sidang pertama pada 6 November 2025,” tuturnya.

    Ia mengatakan, pada sidang pertama apabila kedua belah pihak hadir maka akan masuk ke dalam tahapan mediasi.

    “Apabila dua-duanya hadir, baru masuk ke mediasi,” tutupnya.

  • Ipemi dorong pengurus di Jepang jembatani ekspor kreasi Muslimah RI

    Ipemi dorong pengurus di Jepang jembatani ekspor kreasi Muslimah RI

    Kami berharap Ipemi Jepang terus menjembatani kreasi pengusaha Muslimah Indonesia di Negeri Sakura

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Kansil mendorong pengurus luar negeri di Jepang untuk menjadi jembatan promosi dan ekspor berbagai produk kreatif Muslimah Indonesia agar mampu menembus pasar global.

    “Kami berharap Ipemi Jepang terus menjembatani kreasi pengusaha Muslimah Indonesia di Negeri Sakura,” kata Ingrid seusai melantik Pengurus Pusat Luar Negeri (PPLN) Ipemi Jepang sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.

    Ingrid mengapresiasi PPLN Ipemi Jepang yang selama ini sudah berkontribusi besar. Tidak hanya bagi anggota Ipemi, tetapi juga perekonomian Indonesia.

    “Saya menyampaikan terima kasih kepada para pengurus Ipemi Jepang yang selama ini telah berkiprah dan menjalankan program-program. Khususnya dalam mempromosikan Indonesia di Jepang,” ujar Ingrid.

    Dia menilai peran PPLN Ipemi sangat penting bagi kinerja ekspor dan penerimaan devisa. Mengingat, salah satu tujuan keberadaan PPLN Ipemi Jepang adalah sebagai fasilitator kreasi para Muslimah Indonesia.

    Selain itu, kegiatan yang telah dilakukan PPLN Ipemi Jepang adalah bersinergi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan Pemerintah Negeri Sakura di beberapa wilayah.

    Konkretnya, PPLN Ipemi Jepang telah menyelenggarakan ajang tahunan, seperti Friendship Festival di Kota Tsukuba. Ajang itu bukan hanya menjadi ajang promosi budaya dan kuliner Indonesia.

    “Budaya Indonesia, seperti tarian tradisional, musik gamelan, dan cita rasa kuliner Nusantara dihadirkan dengan penuh cinta dan kebanggaan oleh diaspora Indonesia di Jepang,” tutur Ingrid.

    Baginya kegiatan itu sangat positif karena dapat mempromosikan produk-produk Indonesia di pasar global.

    Menurutnya, inisiatif menyelenggarakan Friendship Festival akan memperkuat fondasi kolaborasi dan menjadi tulang punggung hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang.

    “Insya Allah keberadaan Ipemi di Jepang dan juga di beberapa negara lain dapat memiliki peran penting sebagai jembatan budaya dan ekonomi,” ucap Ingrid.

    Pelantikan PPLN Ipemi Jepang periode 2025-2028 digelar secara hybrid, Minggu (3/8). Meski digelar secara luring dan daring, pelantikan berjalan lancar. Adapun pembacaan SK pelantikan dilakukan Sekretaris Jenderal Ipemi Nurwahidah Saleh.

    Adapun pengurus PPLN Ipemi Jepang periode 2025-2028 yaitu, Ketua Nursari Okano; Wakil Ketua Nugraningsih Sri Wuryandari Tsurumaki; Sekretaris Titi Suhardini Wahidiati, dan Nalti Novianti; Bendahara Fitri Hariyani Goto, dan Yulis Nurhasanah Matsune

    Divisi IT Humpar (Informasi Teknologi & Humas Pariwisata) Leader yaitu Rahmayanti Emi Tetra, dan Wiwie Tanuwinata Okuyama. Vice Leader yaitu Yukiko Akamatsu, Meiwaty Tanjung Koike, dan Sri Hastinjngrum.

    Divisi Daklat (Dakwah, Pendidikan, & Pelatihan) Leader yaitu Purwati Kasmaja, dan Rieska Oktavia. Vice Leader yaitu Usnuk Hotimah Miyazawa dan Neng Yumi

    Divisi Sesbudsanpang (Seni Budaya & Sandang Pangan) Leader yaitu Yusnani Murakami, dan Melisa Dwi Jayanti. Vice Leader yaitu Anisa Suyatini Endo, dan Nurhanifah Omiya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Insiden Bercanda Berujung Duka, Santri di Lombok Tewas

    Insiden Bercanda Berujung Duka, Santri di Lombok Tewas

    Lombok Tengah, Beritasatu.com – Suasana duka menyelimuti sebuah pondok pesantren di Janapria, Lombok Tengah, setelah seorang santri berusia 13 tahun berinisial AZ meninggal dunia.

    Peristiwa ini diduga terjadi akibat insiden bercanda dengan teman sekamarnya yang membuat AZ terjatuh dan kepalanya membentur tembok kamar. Kejadian tragis ini terjadi hanya 3 minggu setelah AZ mulai mondok di pesantren tersebut.

    Peristiwa nahas itu berlangsung pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 17.00 Wita. Saat bercanda dorong-dorongan, AZ kehilangan keseimbangan, terjatuh, dan mengalami benturan keras di kepala hingga pingsan.

    Pihak pondok pesantren segera membawa AZ ke Puskesmas Janapria untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.

    Ibunda korban, Nurhasanah, mengonfirmasi kronologi kejadian tersebut. “Saat mereka bermain, tiba-tiba jatuh dan terbentur tembok lalu pingsan. Namanya anak-anak, sama-sama murid baru,” ujarnya, Senin (4/8/2025).

    Dalam duka mendalam, keluarga korban menunjukkan kebesaran hati dengan mengikhlaskan kepergian AZ. Mereka juga menolak melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian atau melakukan autopsi terhadap jenazah.

    “Tidak ada riwayat penyakit dan sebelumnya sehat,” tegas Nurhasanah.

    Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Azhar, Lukmanul Hakim, turut menyampaikan rasa belasungkawa dan menegaskan bahwa insiden tersebut adalah musibah yang tidak diinginkan.

    “Namanya juga anak-anak, bercanda itu biasa. Kami pun dahulu saat kecil sering main dorong-dorongan. Namun, musibah ini tidak ada yang menghendaki,” ucap Lukmanul Hakim.

    Ia juga mengapresiasi bantuan jajaran Polsek Janapria, Pemdes Stuta, dan tokoh masyarakat yang mendukung proses penanganan insiden ini.

    Pihak yayasan dan keluarga korban sepakat menyelesaikan peristiwa ini secara kekeluargaan, meyakini bahwa kematian AZ adalah kecelakaan murni.

    “Kami sepakat ini musibah dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan,” pungkas Lukmanul Hakim.

  • Akhir Pelarian Raja Curanmor yang Beraksi Hingga 100 Kali di Palembang

    Akhir Pelarian Raja Curanmor yang Beraksi Hingga 100 Kali di Palembang

    Liputan6.com, Palembang – Rendi Saputra (31) pantas mendapatkan julukan sebagai raja pencurian sepeda bermotor (curanmor) di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

    Selama beraksi di Palembang, ada sekitar 100 kali dia mencuri sepeda motor para korbannya di berbagai daerah di Ibu Kota Sumsel tersebut. Tak hanya sendiri, Rendi juga dibantu oleh dua orang lainnya untuk mempermulus aksi kriminalnya.

    Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono berkata, aksi curanmor hingga 100 kali tersebut terungkap setelah timnya melakukan pengembangan dan pengakuan pelaku.

    “Aksinya sudah dilakukan sejak 2023 lalu bersama tiga orang temannya yang masih buronan, yang sesuai dengan 23 laporan korban ke SPKT Polrestabes Palembang,” katanya, Rabu (30/4/2025).

    Sebelum tertangkap, Rendi bersama ketiga rekannya berhasil mencuri sepeda motor yang terparkir di Agam Pisan Kafe di Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Kamis (25/4/2025) siang. Korban bernama Siti Nurhasanah, langsung melaporkan kehilangan motornya ke SPKT Polrestabes Palembang.

    Korban memarkirkan kendaraannya yakni Honda BeAT di tempat kejadian perkara (TKP) dan saat pulang sore harinya, motornya sudah raib entah ke mana. Ketika melihat rekaman CCTV didapatkan bahwa motornya dibawa kabur para pelaku.

    “Dari laporan itulah anggota kita berhasil menangkap pelaku yang berada di daerah Mariana, Kabupaten Banyuasin Sabtu, 26 April 2025 lalu,”ucapnya.

    Sedangkan ketiga rekan raja curanmor tersebut, lanjut Kapolrestabes Palembang, masih terus diburu dengan identitas masing-masing pelaku yang sudah dikantongi. Dia juga mengimbau kepada ketiga buronan tersebut, agar bisa menyerahkan diri dan tidak melakukan perlawanan.

    Selain aksi curanmor, ada juga laporan terkait aksi penjambretan yang masuk ke SPKT Polrestabes Palembang dalam seminggu terakhir.

    Hairul (45), warga Jakabaring Palembang melaporkan penjambretan yang dilakukan dua orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor, saat dirinya berada di Kecamatan Kertapati Palembang, pada Senin (28/4/2025) malam.

     

  • 9
                    
                        Kejujuran Tak Berguna, Pesan Terakhir RW Sebelum Bunuh Diri akibat Tekanan Polsek Kayangan
                        Regional

    9 Kejujuran Tak Berguna, Pesan Terakhir RW Sebelum Bunuh Diri akibat Tekanan Polsek Kayangan Regional

    Kejujuran Tak Berguna, Pesan Terakhir RW Sebelum Bunuh Diri akibat Tekanan Polsek Kayangan
    Editor
    KOMPAS.com – 
    Kisah RW (27), seorang pemuda asal Desa Sesait yang mengakhiri hidupnya, mencerminkan duka dan kontroversi dalam penegakan hukum di Indonesia.
    RW, yang merupakan aparatur sipil negara (ASN), dituduh terlibat dalam kasus pencurian oleh petugas Polsek Kayangan, Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Pada 15 Februari 2025, dua hari sebelum kepergiannya, ia mengunggah status yang menyentuh hati dengan hastag #perjalananhidup, #pemuda, dan #semangat.
    Kompas.com
    juga melihat tulisan kecil di tempelan koran di dinding kios RW.
    Di sana tertulis kalimat “Kejujuran sudah tak berguna”.
    Keluarga RW, terutama ayahnya Nasrudin, mengatakan bahwa anaknya tidak merasa telah melakukan pencurian dan merasa tertekan karena didorong polisi untuk mengaku bersalah.
    “Anak saya ini rajin, dia rela merantau mengumpulkan uang untuk kuliah dan lulus tes PPPK tahun 2023. Kami sangat bangga, bisa tanya ke semua warga desa ini, dia anak baik,” ungkap Nasrudin saat pemakaman putranya di Dusun Batu Jompang, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara.
    Selama bekerja sebagai ASN, RW juga menjual es dan minuman segar untuk menambah penghasilan.
    Kehidupan sehari-harinya diwarnai dengan berbagai aktivitas positif, termasuk berjualan takjil saat bulan Ramadhan.
    Kepergian RW meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya, terutama bagi bibinya, Nurhasanah, yang merupakan penyandang disabilitas.
    “Kenapa anak saya jadi seperti ini, Pak Polisi? Saya ini cacat, dia yang menghidupi saya, kenapa? Apa yang terjadi sampai dia seperti ini?” teriak Nurhasanah dalam sebuah video yang diungkapkan warga, Selasa (18/3/2025).
    Kematian RW menuai reaksi emosional dari warga desa yang merasa aparat tidak bersikap adil dalam menangani kasusnya.
    Warga setempat mengungkapkan penyesalan dan kemarahan terhadap sikap aparat yang dianggap tidak adil.
    “Bagaimana kami tidak merasa emosi? Kasusnya sudah damai almarhum ini, kok masih dilanjutkan oleh Polsek Kayangan ini, heran kami,” ungkap Hamdan Wadi, tetangga RW.
    Banyak yang percaya bahwa RW, yang sebelumnya gigih berjuang dalam hidupnya, tidak akan mengambil jalan pintas tanpa alasan yang sangat kuat dan menyakitkan.
    Sebagai seorang pemuda yang aktif dan kreatif, perjalanan hidup RW adalah contoh ketekunan.
    Setelah merantau ke Malaysia pada tahun 2017 untuk bekerja di ladang sawit dan kembali pada tahun 2018 setelah gempa, RW tidak pernah menyerah.
    Dia melanjutkan kuliah sambil bekerja untuk membiayai pendidikannya, hingga akhirnya lulus sebagai sarjana dan diterima sebagai ASN pada tahun 2023.
    Posting-an RW di media sosial mencerminkan semangat dan impiannya.
    Bahkan, dalam posting-an Facebooknya, RW adalah pemuda yang aktif dan kreatif.
    Beberapa hari sebelum peristiwa yang mengubah hidupnya, tanggal 6 Maret 2025, RW mem-posting status “Kita perintis buka pewaris, jalan aja dulu,” dengan foto lapak jualan takjilnya.
    RW juga membuat poster dirinya.
    Dari posting-an RW setelah itu, tanggal 7 Maret, dia mem-posting ajakan agar pedagang menjalani bisnis dengan sertifikat halal.
    Tanggal 8 Maret 2025, RW membuat status yang menjelaskan bahwa ia tidak mengambil ponsel seseorang sesuai yang dituduhkan. Ia mengaku mengira ponsel itu miliknya.
    “Salah kira ku we, Lillah demi Allah kenang ku hpng ku” (aku salah kira, demi Allah aku kira HP-ku).
    Sebelum RW memilih jalan pintas, dia mem-posting foto pada 17 Maret 2025 pagi, berupa foto sawah hijau yang luas, seolah memberi tanda kepergiannya.
    Situasi di Polsek Kayangan menjadi perhatian serius setelah insiden kematian RW dan aksi perusakan yang terjadi.
    Kabid Humas Polda NTB, AKBP Mohammad Kholid, menjelaskan bahwa Propam Polda NTB sedang melakukan pemeriksaan terkait penanganan kasus RW. “Tidak hanya Propam, Direskrimum juga melakukan pemeriksaan,” tambahnya.
    Kepala Ombudsman NTB, Dwi Sudarsono, menyatakan perlunya pengawasan terhadap tindakan aparat dalam menangani kasus RW.
    Ia menyarankan agar keluarga RW melaporkan apa yang terjadi kepada Propam Polda NTB untuk mendapatkan kejelasan.
    Kasus tragis ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih mengutamakan keadilan dan kemanusiaan dalam penegakan hukum.
    (Penulis: Fitri Rachmawati I Editor: Icha Rastika)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.