Tag: Nurhadi

  • 2 Mantan Kepala Cabdindik Jatim Diperiksa Kejari Ponorogo

    2 Mantan Kepala Cabdindik Jatim Diperiksa Kejari Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus korupsi dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK PGRI 2 Ponorogo periode terus bergulir. Pada Rabu, 4 Desember 2024, dua mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur (Jatim) wilayah Ponorogo-Magetan diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo.

    Dua mantan pejabat tersebut adalah Nurhadi Hanuri, yang menjabat sebagai Kepala Cabdindik Jatim wilayah periode 2020-2022 dan kini menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, serta Lena, yang menjabat Kepala Cabdindik Jatim wilayah Ponorogo periode 2022-2023. Keduanya tidak bebarengan saat masuk kantor Kejari Ponorogo. Nurhadi datang duluan, dan keluar sekitar pukul 12.07 WIB. Sementara Lena tiba di halangan kantor Kejari Ponorogo dengan menggunakan mobil Innova warna hitam sekitar pukul 10.05 WIB. Dirinya diperiksa, setelah Nurhadi keluar.

    Ketika dicegat awak media, Nurhadi enggan enggan memberikan komentar terkait pemeriksaannya. Ia pun buru-buru masuk ke dalam mobil berpelat merah dengan nomor polisi AE 1376 SP tersebut.

    Kasie Intel Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, membenarkan pemeriksaan terhadap dua mantan Kepala Cabdindik Jatim wilayah Ponorogo tersebut. Pemeriksaan saksi dari kedua mantan Kepala Cabdindik Jatim wilayah Ponorogo ini, untuk memastikan apakah dana BOS dari pemerintah provinsi juga mengalir ke sekolah swasta.

    “Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah sekolah swasta juga mendapatkan dana BOS dari pemerintah provinsi,” jelas Agung.

    Agung menambahkan bahwa bahwa pihaknya juga memanggil satu saksi lagi dari unsur Cabdindik Jatim, namun hingga Rabu siang, saksi tersebut belum sampai kantor Kejari Ponorogo. Agung pun juga enggan mengungkap identitas saksi yang belum datang tersebut.

    “Hingga Rabu siang, kami masih menunggu kedatangan saksi lainnya,” tutup Agung.

    Dadi upaya pengungkapan dugaan kasus korupsi di SMK PGRI 2 Ponorogo ini, Kejari Ponorogo telah menyita 10 kendaraan. Barang bukti tersebut terdiri dari 7 unit bus dan 3 unit mobil, yang disita pada Selasa (3/12) lalu. Penyitaan dilakukan setelah pemeriksaan terhadap 16 saksi yang diduga mengetahui aliran dana BOS SMK PGRI 2 Ponorogo. Kejari Ponorogo memastikan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas demi menegakkan keadilan.

    “Kami sudah menyita 10 kendaraan yang diduga ada hubungannya dengan kasus SMK PGRI 2 Ponorogo ini,” tutup Agung. [end/but]

  • 3 Terdakwa Pungli Rutan KPK Tolak Bayar Uang Pengganti

    3 Terdakwa Pungli Rutan KPK Tolak Bayar Uang Pengganti

    3 Terdakwa Pungli Rutan KPK Tolak Bayar Uang Pengganti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tiga terdakwa kasus dugaan pungutan liar (Pungli) di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (
    Rutan KPK
    ) menolak tuntutan jaksa yang meminta meminta mereka membayar uang pengganti.
    Ketiga terdakwa itu yakni Suharlan, Ricky Rachmawanto, dan Ramadhan Ubaidillah yang berperan mengambil uang dari tahanan pengepul uang pungli.
    Penolakan ini disampaikan tim kuasa hukum ketika membacakan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
    “Kami menolak secara tegas tuntutan berupa uang pengganti tersebut tidak masuk dalam surat dakwaan jaksa KPK,” kata pengacara di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
    Pengacara menyebut, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) mengatur, surat tuntutan jaksa tidak boleh menyimpang dari surat dakwaan.
    Pasal 182 undang-undang tersebut menyatakan bahwa surat tuntutan harus sesuai fakta persidangan dan materi yang termuat dalam surat dakwaan.
    Menurut pengacara, surat tuntutan yang tidak sesuai dakwaan berpeluang menimbulkan ketidakadilan bagi terdakwa.
    “Jaksa wajib menjaga konsistensi antara dakwaan dan Tuntutan, kecuali jika ada perubahan dakwaan yang disetujui dalam persidangan,” ujar pengacara.
    Pengacara lantas menyebut bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat mengabaikan surat tuntutan jaksa KPK.
    “Mempertimbangkan putusan yang relevan dengan dakwaan,” tutur pengacara.
    Dalam perkara ini, Suharlan dituntut membayar uang pengganti Rp 103.400.000, Ricky Rachmawanto Rp 116.450.000, dan Ramadhan Ubaidillah, Rp 135.200.000
    Pada tuntutan pidana pokoknya, jaksa meminta Suharlan, Ricky, dan Ubaidillah dituntut empat tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan.

    Dalam perkara ini, Jaksa KPK mendakwa 15 orang eks petugas Rutan KPK melakukan pungutan liar kepada para tahanan KPK mencapai Rp 6,3 miliar.
    Mereka adalah eks Kepala Rutan (Karutan) KPK Achmad Fauzi, eks Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Rutan KPK Deden Rohendi; dan eks Plt Kepala Cabang Rutan KPK Ristanta dan eks Kepala Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) KPK, Hengki.
    Kemudian eks petugas di
    rutan KPK
    , yaitu Erlangga Permana, Sopian Hadi, Ari Rahman Hakim, Muhammad Ridwan, Mahdi Aris, Suharlan, Ricky Rachmawanto, Wardoyo, Muhammad Abduh, Ramadhan Ubaidillah A.
    Berdasarkan surat dakwaan, para terdakwa disebut menagih pungli kepada tahanan dengan iming-iming mendapatkan berbagai fasilitas, seperti percepatan masa isolasi, layanan menggunakan ponsel dan powerbank,  serta bocoran informasi soal inspeksi mendadak. 
    Tarif pungli itu dipatok dari kisaran Rp 300.000 sampai Rp 20 juta.

    Uang itu disetorkan secara tunai dalam rekening bank penampung, serta dikendalikan oleh petugas Rutan yang ditunjuk sebagai “Lurah” dan koordinator di antara tahanan.
    Uang yang terkumpul nantinya akan dibagi-bagikan ke kepala rutan dan petugas rutan. Jaksa KPK mengungkapkan, Fauzi dan Ristanta selaku kepala rutan memperoleh Rp 10 juta per bulan dari hasil pemerasan tersebut.
    Sedangkan, para mantan kepala keamanan dan ketertiban mendapatkan jatah kisaran Rp 3-10 juta per bulan.
    Para tahanan yang diperas antara lain, Yoory Corneles Pinontoan, Firjan Taufan, Sahat Tua P Simanjuntak, Nurhadi, Emirsyah Satar, Dodi Reza, Muhammad Aziz Syamsuddin, Adi Jumal Widodo, Apri Sujadi, Abdul Gafur Mas’ud, Dono Purwoko dan Rahmat Effendi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR Anggap Makan Bergizi Gratis Rp 10.000 per Porsi Tak Cukup Atasi “Stunting”

    Anggota DPR Anggap Makan Bergizi Gratis Rp 10.000 per Porsi Tak Cukup Atasi “Stunting”

    Anggota DPR Anggap Makan Bergizi Gratis Rp 10.000 per Porsi Tak Cukup Atasi “Stunting”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi
    Partai Nasdem

    Nurhadi
    menilai, anggaran
    makan bergizi gratis
    Rp 10.000 per porsi belum cukup untuk mengurangi
    stunting
    di Indonesia.
    Nurhadi menuturkan, berdasarkan standar gizi Kementerian Kesehatan, porsi makan bergizi gratis dengan kebutuhan harian lengkap biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp 15-20.000 per porsi.
    “Indonesia saat ini menghadapi masalah stunting dan kurang gizi pada anak-anak. Jika program ini bertujuan untuk mengurangi stunting, maka anggaran Rp 10.000 bisa dianggap belum cukup,” kata Nurhadi kepada
    Kompas.com
    , Minggu (1/12/2024).
    Oleh karena itu, Nurhadi mendorong sejumlah penyesuaian dalam program makan bergizi gratis.
    Pertama, penyesuaian anggaran atau subsidi dengan menambah subsidi untuk memastikan makanan yang disajikan benar-benar bergizi.
    “Kedua, rencana implementasi yang detail: Meliputi strategi pengadaan bahan pangan, efisiensi distribusi, dan pengawasan kualitas makanan,” kata Nurhadi.
    Ketiga, fokus pada sasaran yakni program makan bergizi gratis sebaiknya diarahkan pada kelompok prioritas, seperti anak-anak sekolah, ibu hamil, dan kelompok miskin ekstrem, agar dampaknya lebih terasa.
    “Jika anggaran tetap Rp 10.000 tanpa ada penyesuaian, maka risiko utama adalah program ini akan terlihat baik secara politis, tetapi kurang efektif secara substansi dalam menangani masalah gizi di masyarakat,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, anggaran program makan bergizi gratis ditetapkan di angka Rp 10.000 per porsi.
    Sejatinya pemerintah ingin menganggarkan program tersebut Rp 15.000 per porsi, tetapi paket makanan bergizi dengan alokasi anggaran Rp 10.000 per porsi dinilai sudah cukup bermutu dan bergizi untuk dikonsumsi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan untuk Masyarakat

    AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan untuk Masyarakat

    Bengkulu: BRI terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan, serta menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Salah satunya, melalui AgenBRILink.
     
    Keberadaan AgenBRILink di antaranya dapat ditemui di Desa Sentral Baru, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang, Provinsi Bengkulu, yaitu AgenBRILink milik Riswan Nurhadi. 
     
    Awalnya, Riswan membuka warung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Namun, seiring waktu, ia melihat peluang untuk menghadirkan layanan perbankan di desanya yang jauh dari pusat kabupaten.
    “Awalnya saya ragu untuk menjadi AgenBRILink karena tidak terbiasa dengan mesin EDC, namun berkat pembelajaran mandiri melalui video tutorial, saya kemudian berhasil menguasai operasional perangkat tersebut,” ujar Riswan.
     

    Keputusan ini terbukti tepat, karena kini masyarakat Desa Sentral Baru dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus menempuh perjalanan 40 menit ke pusat kabupaten.
     
    Riswan juga menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapinya, terutama dalam hal promosi dan membangun kepercayaan di kalangan warga desa. “Karena kami warga baru, masyarakat awalnya ragu. Tapi, melalui promosi langsung di warung dan dengan bantuan spanduk resmi BRI, akhirnya warga mulai percaya dan bertransaksi di AgenBRILink kami,” ujarnya.
     
    Warung dan AgenBRILink milik Riswan memiliki keunikan yang saling melengkapi. Ketika masyarakat datang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, mereka juga bisa melakukan transaksi seperti tarik tunai dan transfer. Dengan layanan ini, masyarakat desa tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk keperluan keuangan dan belanja.
     

    Mengenai keuntungan menjadi AgenBRILink, Riswan menyatakan bahwa kerja sama dengan BRI telah memberikan banyak manfaat. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, Riswan mendapatkan pengetahuan bisnis, partisipasi dalam berbagai program BRI, serta penghargaan dari acara-acara yang diadakan BRI. 
     
    “Saya berharap kerja sama dengan BRI ini terus berlanjut dan bahkan diperluas melalui pertemuan rutin untuk mempererat silaturahmi antar-agen dan pihak BRI,” ucap Riswan.
     
    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa perseroan terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan, serta menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Salah satunya, melalui AgenBRILink.
     
    Supari mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2024, BRI tercatat memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink di lebih dari 62 ribu desa di seluruh Indonesia. 
     
    “Dari Januari hingga September 2024, para AgenBRILink berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp1.170 triliun,” katanya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Peran AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan bagi Masyarakat di Bengkulu

    Peran AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan bagi Masyarakat di Bengkulu

    Bengkulu: Warga di Desa Sentral Baru, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang, Provinsi Bengkulu kini memiliki akses layanan perbankan yang lebih dekat dan lebih mudah berkat keberadaan AgenBRILink milik Riswan Nurhadi.
     
    Awalnya, Riswan membuka warung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Seiring waktu, ia melihat peluang untuk menghadirkan layanan perbankan di desanya yang jauh dari pusat kabupaten.
     
    “Awalnya, saya ragu untuk menjadi AgenBRILink karena tidak terbiasa dengan mesin EDC. Namun berkat pembelajaran mandiri melalui video tutorial, saya kemudian berhasil menguasai operasional perangkat tersebut,” ujar Riswan.
     
    Keputusan tersebut terbukti tepat, karena kini masyarakat Desa Sentral Baru dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus menempuh perjalanan 40 menit ke pusat kabupaten.
     

    Riswan juga menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapinya, terutama dalam hal promosi dan membangun kepercayaan di kalangan warga desa.
     
    “Karena kami warga baru, masyarakat awalnya ragu. Tapi, melalui promosi langsung di warung dan dengan bantuan spanduk resmi BRI, akhirnya warga mulai percaya dan bertransaksi di AgenBRILink kami,” ujarnya.
     
    Warung dan AgenBRILink milik Riswan memiliki keunikan yang saling melengkapi. Ketika masyarakat datang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, mereka juga bisa melakukan transaksi seperti tarik tunai dan transfer. Dengan layanan ini, masyarakat desa tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk keperluan keuangan dan belanja.
     

    Mengenai keuntungan menjadi AgenBRILink, Riswan menyatakan bahwa kerja sama dengan BRI telah memberikan banyak manfaat. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, Riswan mendapatkan pengetahuan bisnis, partisipasi dalam berbagai program BRI, serta penghargaan dari acara-acara yang diadakan BRI. “Saya berharap kerjasama dengan BRI ini terus berlanjut dan bahkan diperluas melalui pertemuan rutin untuk mempererat silaturahmi antar-agen dan pihak BRI,” imbuh Riswan.
     
    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa perseroan terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan, serta menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Salah satunya, melalui AgenBRILink.
     
    Supari mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2024, BRI tercatat memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink di lebih dari 62 ribu desa di seluruh Indonesia. “Dari Januari hingga September 2024, para AgenBRILink berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp1.170 triliun”, jelasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Jadi Agen BRILink, Riswan Nikmati Penghasilan Tambahan-Pengetahuan Bisnis

    Jadi Agen BRILink, Riswan Nikmati Penghasilan Tambahan-Pengetahuan Bisnis

    Jakarta

    Riswan Nurhadi merupakan salah satu warga Desa Sentral Baru, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang, Provinsi Bengkulu. Ia menjadi AgenBRILink setelah melihat peluang desanya yang jauh dari pusat kabupaten.

    Selama menjalin kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Riswan mengaku banyak mendapat manfaat. Tidak hanya meraup penghasilan tambahan, ia juga mendapat pengetahuan bisnis, partisipasi dalam berbagai program BRI, serta penghargaan dari acara-acara yang diadakan BRI.

    “Saya berharap kerjasama dengan BRI ini terus berlanjut dan bahkan diperluas melalui pertemuan rutin untuk mempererat silaturahmi antar-agen dan pihak BRI,” ujar Riswan dalam keterangan tetulis, Senin (18/11/2024).

    Mulanya, Riswan hanya membuka warung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Bahkan ia sempat ragu untuk menjadi AgenBRILink karena tidak terbiasa dengan mesin EDC. Namun, ia mengatasi kendala tersebut dengan belajar mandiri melalui video tutorial.

    Ternyata, keputusan yang dibuat Riswan terbukti tepat karena masyarakat Desa Sentral Baru bisa melakukan transaksi perbankan tanpa harus menempuh perjalanan 40 menit ke pusat kabupaten. Ia juga menjelaskan terdapat beberapa tantangan yang dihadapinya, terutama dalam hal promosi dan membangun kepercayaan di kalangan warga desa.

    “Karena kami warga baru, masyarakat awalnya ragu. Tapi, melalui promosi langsung di warung dan dengan bantuan spanduk resmi BRI, akhirnya warga mulai percaya dan bertransaksi di AgenBRILink kami,” ujarnya.

    Warung dan AgenBRILink milik Riswan menjadi perpaduan yang saling melengkapi. Masyarakat bisa datang untuk berbelanja kebutuhan sehari-sehari sekaligus melakukan transaksi seperti tarik tunai dan transfer. Alhasil, masyarakat desa tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk keperluan keuangan dan belanja.

    Di sisi lain, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan perseroan terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan, serta menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Salah satunya, melalui AgenBRILink.

    Hingga akhir September 2024, Supari mengungkapkan BRI memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink di lebih dari 62 ribu desa di seluruh Indonesia. Ia juga menjelaskan para AgenBRILink dari Januari hingga September 2024, berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp 1.170 triliun.

    (akn/ega)

  • Total Transaksi Agen BRILink Tembus Rp 1.170 Triliun di September 2024

    Total Transaksi Agen BRILink Tembus Rp 1.170 Triliun di September 2024

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus berupaya untuk menghadirkan akses kemudahan perbankan kepada setiap warga negara. Salah satunya lewat kehadiran AgenBRILink.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa perseroan terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan serta menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Dia mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2024, BRI tercatat memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink di lebih dari 62 ribu desa di seluruh Indonesia.

    “Dari Januari hingga September 2024, para AgenBRILink berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp 1.170 triliun,” kata Supari dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).

    Dia mencontohkan salah satu manfaatnya terlihat dari kehadiran AgenBRILink Desa Sentral Baru Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Bengkulu. Lewat AgenBRILink banyak masyarakat dan mendapatkan kemudahan akses perbankan.

    Pemilik AgenBRILink di Desa Sentral, Riswan Nurhadi mengatakan keputusan dirinya untuk membuka AgenBRILink yakni untuk memberikan kemudahan kepada warga dalam menikmati akses perbankan.

    “Awalnya saya ragu untuk menjadi AgenBRILink karena tidak terbiasa dengan mesin EDC, namun berkat pembelajaran mandiri melalui video tutorial, saya kemudian berhasil menguasai operasional perangkat tersebut,” ujar Riswan.

    Keputusan ini terbukti tepat, karena kini masyarakat Desa Sentral Baru dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus menempuh perjalanan 40 menit ke pusat kabupaten.

    Riswan menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapinya, terutama dalam hal promosi dan membangun kepercayaan di kalangan warga desa.

    “Karena kami warga baru, masyarakat awalnya ragu. Tapi, melalui promosi langsung di warung dan dengan bantuan spanduk resmi BRI, akhirnya warga mulai percaya dan bertransaksi di AgenBRILink kami,” tutupnya.

    (akd/ega)

  • Jadi Agen BRILink, Riswan Nikmati Penghasilan Tambahan-Pengetahuan Bisnis

    Agen BRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan ke Warga Rejang Bengkulu

    Jakarta

    Desa Sentral Baru Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Provinsi Bengkulu kini memiliki akses ke layanan perbankan yang lebih dekat. Hal itu tidak terlepas dari kehadiran Agen BRILink milik Riswan Nurhadi.

    Awalnya, Riswan membuka warung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Namun, seiring waktu, dia melihat peluang untuk menghadirkan layanan perbankan di desanya yang jauh dari pusat kabupaten.

    “Awalnya saya ragu untuk menjadi AgenBRILink karena tidak terbiasa dengan mesin EDC, namun berkat pembelajaran mandiri melalui video tutorial, saya kemudian berhasil menguasai operasional perangkat tersebut,” ujar Riswan dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).

    Keputusan ini terbukti tepat, karena kini masyarakat Desa Sentral Baru dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus menempuh perjalanan 40 menit ke pusat kabupaten.

    Riswan menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapinya, terutama dalam hal promosi dan membangun kepercayaan di kalangan warga desa.

    “Karena kami warga baru, masyarakat awalnya ragu. Tapi, melalui promosi langsung di warung dan dengan bantuan spanduk resmi BRI, akhirnya warga mulai percaya dan bertransaksi di AgenBRILink kami,” ujarnya.

    Warung dan AgenBRILink milik Riswan memiliki keunikan yang saling melengkapi. Ketika masyarakat datang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, mereka juga bisa melakukan transaksi seperti tarik tunai dan transfer. Dengan layanan ini, masyarakat desa tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk keperluan keuangan dan belanja.

    Mengenai keuntungan menjadi AgenBRILink, Riswan menyatakan bahwa kerja sama dengan BRI telah memberikan banyak manfaat. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, Riswan mendapatkan pengetahuan bisnis, partisipasi dalam berbagai program BRI, serta penghargaan dari acara-acara yang diadakan BRI.

    “Saya berharap kerja sama dengan BRI ini terus berlanjut dan bahkan diperluas melalui pertemuan rutin untuk mempererat silaturahmi antar-agen dan pihak BRI,” tutur Riswan.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa perseroan terus berupaya mengakselerasi inklusi keuangan, serta menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Salah satunya, melalui AgenBRILink.

    Supari mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2024, BRI tercatat memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink di lebih dari 62 ribu desa di seluruh Indonesia.

    “Dari Januari hingga September 2024, para AgenBRILink berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp 1.170 triliun,” tutupnya.

    (akd/ega)

  • Peran AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan bagi Masyarakat di Kabupaten Rejang Bengkulu

    Peran AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan bagi Masyarakat di Kabupaten Rejang Bengkulu

    FAJAR.CO.ID, BENGKULU — Desa Sentral Baru Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Provinsi Bengkulu kini memiliki akses ke layanan perbankan yang lebih dekat dan lebih mudah berkat keberadaan AgenBRILink milik Riswan Nurhadi.

    Awalnya, Riswan membuka warung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Namun, seiring waktu, ia melihat peluang untuk menghadirkan layanan perbankan di desanya yang jauh dari pusat kabupaten.

    “Awalnya saya ragu untuk menjadi AgenBRILink karena tidak terbiasa dengan mesin EDC, namun berkat pembelajaran mandiri melalui video tutorial, saya kemudian berhasil menguasai operasional perangkat tersebut,” ujar Riswan.

    Keputusan ini terbukti tepat, karena kini masyarakat Desa Sentral Baru dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus menempuh perjalanan 40 menit ke pusat kabupaten.

    Riswan juga menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapinya, terutama dalam hal promosi dan membangun kepercayaan di kalangan warga desa. “Karena kami warga baru, masyarakat awalnya ragu. Tapi, melalui promosi langsung di warung dan dengan bantuan spanduk resmi BRI, akhirnya warga mulai percaya dan bertransaksi di AgenBRILink kami,” ujarnya.

    Warung dan AgenBRILink milik Riswan memiliki keunikan yang saling melengkapi. Ketika masyarakat datang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, mereka juga bisa melakukan transaksi seperti tarik tunai dan transfer. Dengan layanan ini, masyarakat desa tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk keperluan keuangan dan belanja.

    Mengenai keuntungan menjadi AgenBRILink, Riswan menyatakan bahwa kerja sama dengan BRI telah memberikan banyak manfaat. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, Riswan mendapatkan pengetahuan bisnis, partisipasi dalam berbagai program BRI, serta penghargaan dari acara-acara yang diadakan BRI. “Saya berharap kerjasama dengan BRI ini terus berlanjut dan bahkan diperluas melalui pertemuan rutin untuk mempererat silaturahmi antar-agen dan pihak BRI,” imbuh Riswan.

  • Kilang Plaju raih dua penghargaan BIXPO 2024 di Korea Selatan

    Kilang Plaju raih dua penghargaan BIXPO 2024 di Korea Selatan

    Baru-baru ini, tim CUCUBA 2.0 yang terdiri dari delapan pekerja terbaik Kilang Plaju, mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet dua penghargaan di ajang BIXPO 2024,” kata Area Manager Communication,Palembang (ANTARA) – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan meraih dua penghargaan di ajang Bitgaram International Exposition of Electric Power Technology (BIXPO) 2024 yang diselenggarakan di Gwangju, Korea Selatan pada 6-8 November 2024.

    “Baru-baru ini, tim CUCUBA 2.0 yang terdiri dari delapan pekerja terbaik Kilang Plaju, mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet dua penghargaan di ajang BIXPO 2024,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Plaju Siti Rachmi, di Palembang, Rabu.

    BIXPO 2024 diselenggarakan oleh Korea Electric Power Corporation (KEPCO), merupakan ajang global bagi perusahaan, inovator, dan ahli dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang masa depan teknologi energi, menghadirkan lebih dari 110 invention dari berbagai perusahaan internasional (international company) di dunia, dengan jumlah pengunjung hingga 17 ribu orang.

    Dia menjelaskan, penghargaan yang diserahkan dalam konferensi internasional ‘energy leader summit” yang dihadiri oleh pemimpin dan pakar industri energi dari berbagai belahan dunia, diraih atas inovasi produk Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur atau bahan bakar kapal rendah sulfur, yang diproduksi di Kilang Pertamina Plaju.

    Dengan judul inovasi “Production of Low Sulphur Marine Fuel Oil (MFO LS) using CUCUBA method (Current Cutting Set Upgrade for Better Advancement) by Modifying Normal Crude Distillation Operation Mode into Low Severity Mode at Pertamina Plaju Refinery”, tim CUCUBA 2.0 berhasil meraih Silver Awards dan Special Awards dari Pemerintah Provinsi Gwangju.

    Kemudian ditunjuk sebagai perwakilan peserta internasional, untuk diwawancarai KEPCO (Korea Electric Power Corporation) dalam liputan channel nasional TV KBS Korea, katanya.

    Menurut dia, delapan anggota tim CUCUBA 2.0 itu merupakan gugus dalam Continuous Improvement Program (CIP), program yang mendorong inovasi pekerja secara berkelanjutan yang rutin digelar Pertamina setiap tahunnya.

    Tim CUCUBA 2.0 menjadi salah satu delegasi Pertamina, karena telah lolos Annual Pertamina Quality (APQ) Awards di tingkat pusat.

    Tim ini dipimpin oleh Endah Purbarani, beranggotakan Imam Nurhadi, Murtina Dwi Lastuti, Kgs. Irza Afrianto, Agnes Wahyuana Ayudyawati, Daniswara Krisna, Nanang Sulistyo dan Fakhrurrozie, yang semuanya merupakan pekerja yang membawa Kilang Pertamina Plaju sebagai pionir dalam ekspor produk MFO LS.

    Penghargaan yang diraih oleh TIM CUCUBA 2.0 ini menunjukkan pengakuan yang terus mengalir terhadap inovasi dan kualitas kerja tim itu di tingkat internasional, setelah sebelumnya meraih penghargaan Platinum pada ajang Annual Pertamina Quality (APQ) di tahun 2023 di Jakarta.

    Inovasi tersebut menghasilkan value creation senilai 10,8 juta dolar Amerika Serikat, kata Rachmi.

    Sementara General Manager RU III Plaju, Hermawan Budiantoro menambahkan, inovasi tersebut merupakan bentuk keseriusan PT Kilang Pertamina Internasional Unit Plaju dalam mendukung Sustainable Development Goals melalui produksi bahan bakar kapal yang ‘eco-friendly’ dengan proses yang lebih efisien dan kualitas kandungan sulfur best in class.

    MFO LS adalah jenis bahan bakar yang digunakan dalam industri perkapalan, khususnya setelah diberlakukannya peraturan internasional yang ketat terkait emisi sulfur (belerang) dari kapal laut, yang dikeluarkan International Maritime Organization (IMO) pada 2020.

    Produk tersebut menjadi salah satu alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar kapal karena menghasilkan emisi sulfur (belerang) yang lebih rendah.

    Selain itu, penggunaan MFO LS juga dapat membantu mengurangi pembentukan hujan asam dan pencemaran udara lainnya.

    Produk MFO LS diolah di Kilang Pertamina Plaju dengan komposisi bahan baku yang telah diformulasikan setelah melewati serangkaian tahapan Research & Development (R&D) yang ketat melalui kolaborasi perwira Kilang Pertamina Plaju dari berbagai fungsi

    Selain itu, produksi MFO LS juga dilatarbelakangi permintaan (demand) yang terbuka lebar di market domestik dan internasional, karena keterbatasan bahan bakar kapal yang memenuhi regulasi IMO sehingga industri kapal harus memasang scrubber di exhaust kapal untuk menurunkan emisi.

    Lokasi yang strategis dekat dengan sumber bahan baku (sumur minyak) dan memiliki karakteristik spesifikasi minyak mentah untuk memenuhi produk sesuai dengan target spesifikasi.

    Terdapat peluang (opportunity) pengembangan untuk terus meningkatkan produksi produk ramah lingkungan.

    Mengingat RU III Plaju yang memiliki fasilitas kilang, tanki dan dermaga (jetty) yang beroperasi dengan aman dan andal, ditambah kondisi geografisnya yang dekat dengan Sungai Musi sebagai sarana transportasi produk ke market domestik dan internasional, maka produksi MFO LS pun mendapat ekosistem yang suportif, jelas Hermawan.

    Pewarta: Yudi Abdullah
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024