TRIBUNJAKARTA.COM – Insiden kericuhan yang terjadi di laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung di pekan 23 Liga 1 mendapatkan atensi besar Direktur Persija, Mohamad Prapanca.
Ia merasa pertandingan itu tercoreng bagi Persija Jakarta yang bertindak sebagai tuan rumah.
Kejadian itu terjadi di laga Persija Jakarta vs Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025).
Tersapat beberapa insiden di laga tersebut, di antaranya pengeroyokan oknum suporter Persib di stadion, pelemparan botol ke lapangan, adanya kericuhan di luar stadion, serta pengursakan fasilitas Stadion Patriot.
Prapanca menyayangkan kejadian tersebut terjadi dalam laga kandang Persija Jakarta.
Menurunya, pihaknya sudah melakukan tindakan preventif untuk mencegah suporter tim tamu hadir di stadion.
Mulai dari imbauan secara masif, sampai menerapkan pengecekan KTP sebelum masuk stadion.
Prapanca berani meminta maaf kepada Persib Bandung dan semua pihak yang dirugikan.
KLIK SELENGKAPNYA: Laga Persija Jakarta Vs Persib Bandung Berakhir Ricuh Suporter di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Ada yang Babak Belur.
“Kami menyayangkan apa yang terjadi di laga Persija vs Persib,” ujar Prapanca dalam keterangan tertulisnya dikutip TribunJakarta, Selasa (18/2/2025).
“Kami meminta maaf kepada Persib, jajaran kepolisian, pengelola Stadion Patriot, dan masyarakat Kota Bekasi yang terkena imbas kekisruhan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prapanca pun berjanji pihaknya akan menuntaskan polemik yang terjadi usai laga itu.
Persija pun mengimbau agar Jakmania lebih dewasa sehingga tak mudah terprovokasi atau memprovokasi.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca (kiri) dan Manajer Persija, Bambang Pamungkas (Kanan), dalam agenda ‘Ngopi Bareng Persija’ di Persija Official Store, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024). (Tribunnews.com/Alfarizy AF)
“Kami akan menuntaskan masalah ini dengan berkoordinasi bersama semua pihak yang terlibat,” ujar dia.
“Kami harus bekerja lebih keras lagi di laga-laga kandang berikutnya agar hal-hal negatif seperti ini tak terulang,” pungkas Prapanca.
Pertandingan tersebut memang dinodai oleh beberapa insiden tidak mengenakkan.
Selain kericuhan suporter, ada juga pelemparan terhadap tim Persib.
Pelemparan itu bahkan menyebabkan gelandang Persib Bandung, Tyronne del Pino, mendapatkan perawatan dan diperban.
Tyronne del Pino menjadi korban luka di bagian pelipis usai diduga terkena lemparan botol dari oknum suporter The Jakmania.
Kejadian itu terjadi setelah pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Liga 1 pekan 23, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/2/2025) sore.
Dalam informasi terbaru yang dibagikan tim Persib Bandung, mereka mengecam keras tindakan pelemparan yang menimpa Tyronne del Pino.
Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat, Adhi Pratama, menyebut insiden tersebut tidak seharusnya terjadi.
Penyerang Persib Bandung, Gervane Kastaneer berebut bola dengan penjaga gawang Persija Jakarta pada pertandingan pekan Liga 1 2024/2025 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Minggu, 16 Februari 2025. (PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
“Pelemparan yang terjadi setelah pertandingan sangat disayangkan. Kami menilai hal tersebut tersebut tidak seharusnya terjadi,” ungkap Adhi Pratama, dalam keterangan tim, Senin (17/2/2025).
“Keamanan di stadion harus tetap menjadi prioritas utama, baik bagi pemain, ofisial, maupun suporter,” ujarnya.
Adhi mengatakan, adanya insiden tersebut membuktikan kubu dari tim tuan rumah belum bisa memberikan contoh yang baik dalam menyambut tim tamu di kandangnya.
“Insiden seperti ini tidak mencerminkan semangat fair play yang harus dijunjung tinggi dalam sepak bola,” paparnya.
Buntut dari kejadian itu, Persib pun kini tengah mengumpulkan berbagai data dan informasi.
Nantinya, sleuruh bukti yang didapat akan menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil langkah selanjutnya, termasuk laporan resmi kepada pihak berwenang.
“Kami berkomitmen untuk mendalami kejadian ini dengan serius. Langkah-langkah yang tepat akan diambil berdasarkan hasil investigasi yang sedang berlangsung,” tambah Adhi Pratama.
Di sisi lain, Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno meminta maaf kepada tim Persib Bandung hingga pihak kepolisian atas peristiwa keributan yang terjadi.
Diky menyayangkan The Jakmania yang mudah terpancing provokasi sehingga terjadi keributan pascalaga yang berakhir tanpa pemenang itu.
Diky kemudian menyampaikan pernyataan resmi yang diunggah oleh akun Instagram @infokomjakmania.
“Pertama-tama kami pengurus pusat Jakmania mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi, Kepolisian Polda Metro Jaya khususnya Polres Bekasi, Tim Persib Bandung dan juga seluruh masyarakat sepakbola Indonesia atas apa yang terjadi pada pertandingan Persija melawan Persib Bandung pada Minggu (16/2/2025),” ujar Diky.
Diky menyayangkan pertandingan yang semestinya berjalan dengan aman, nyaman dan kondusif, berujung tercoreng dengan adanya provokasi sehingga menimbulkan keributan.
Ia mengatakan provokasi itu dipicu dari beredarnya tiket di tribun barat stadion yang dapat diakses dan dibeli oleh berbagai pihak.
“Sehingga ada beberapa teman-teman di luar pendukung Persija yang dapat membeli tiket tersebut dan melakukan provokasi-provokasi di sosial media sehingga itu menyulut teman-teman The Jakmania.”
“Kami sangat amat menyayangkan provokasi tersebut, semoga provokasi-provokasi itu tidak terjadi lagi di kemudian hari. Kami sayangkan juga kenapa The Jakmania sangat amat mudah terprovokasi,” jelasnya.
Diky juga menyayangkan mudahnya pendukung membawa botor air mineral ke dalam tribun penonton, khususnya di tribun barat.
Sebab, botol tersebut seharusnya tidak boleh masuk sehingga tidak bisa digunakan untuk melakukan pelemparan ke arah lapangan atau ke pihak yang ada di lapangan itu.
“Seharusnya kita bisa memberikan contoh yang baik, seharusnya kita bisa menahan emosi kita, karena seharusnya kita tahu, bahwa Persija ini situasinya sedang berjuang untuk mengejar gelar juara ke-12.
Selain itu, sang ketum mengatakan peristiwa keributan kemarin menjadi sebuah pelajaran berharga bagi The Jakmania.
“Kami berharap juga kita tidak memberikan ruang untuk para provokator yang melakukan provokasi, yang ingin membuat sepakbola indonesia kembali berantakan,” ujarnya.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya









