Tag: Nuraini Razak

  • UMKM, Rasionalisasi, hingga Kinerja GOTO

    UMKM, Rasionalisasi, hingga Kinerja GOTO

    Bisnis.com, JAKARTA – Satu tahun akuisisi TikTok atas 75% saham Tokopedia akan terjadi akan terjadi pada 12 Desember 2024 atau bertepatan dengan hari belanja nasional.

    Selama 12 bulan berjalan, keduanya terus melakukan penyesuaian sambil mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan dan mitra.

    Untuk diketahui, TikTok harus menggelontorkan dana sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp23 triliun untuk membeli 75,01% saham Tokopedia. Secara terperinci, Tokopedia diketahui menerbitkan sebanyak 38,19 juta (38.198.745) saham baru atau setara 75,01% saham untuk diambil alih oleh TikTok.

    Kedua perusahaan tersebut melakukan sejumlah aktivitas pada tahun pertama kerja sama mereka mulai dari rasionalisasi hingga mendorong kampanye UMKM lokal.

    Berikut hal-hal yang terjadi selama hampir satu tahun akuisisi 75% saham Tokopedia oleh TikTok: 

    1. Pasar E-Commerce

    Dalam laporan Momentum Works bertajuk ‘Ecommerce in Southeast Asia 2024’ menunjukkan bahwa TikTok Shop mampu meningkatkan nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) hampir empat kali lipat.

    Tercatat dari posisi 2022 yang hanya US$4,4 miliar atau sekitar Rp71,32 triliun menjadi US$16,3 miliar atau sekitar Rp264,22 triliun pada 2023 (asumsi kurs Rp16.210 per dolar AS). Akuisisi atas Tokopedia disebut menjadi salah satu pendorongnya. 

    “Setelah mengambil alih Tokopedia, TikTok Shop menjadi platform e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara,” demikian yang dikutip dari laporan Momentum Works bertajuk ‘Ecommerce in Southeast Asia 2024’, Selasa (16/7/2024).

    Merchant berjualan di TikTok LivePerbesar

    2. Rasionalisasi

    ByteDance, induk TikTok, melakukan PHK massal pada Juni 2024. Kabar menyebut jumlah karywan yang terkena perampingan mencapai 450 karyawan di lini bisnis e-commerce TikTok-Tokopedia. 

    Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokopedia Nuraini Razak menyatakan pihaknya telah menemukan beberapa area untuk menyesuaikan tujuan perusahaan. Dia pun tak menampik kabar yang berlalu lalang beberapa hari terakhir terkait PHK.

    “Menyusul penggabungan TikTok dan Tokopedia, kami telah mengidentifikasi beberapa area yang perlu diperkuat dalam organisasi dan menyelaraskan tim kami agar sesuai dengan tujuan perusahaan,” kata Nuraini, Jumat (14/6/2024).

    3. Produk Impor

    Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, sempat mengatakan bahwa hampir 80% ekonomi digital e-commerce di Indonesia saat ini dikuasai oleh platform asing usai TikTok mengakuisisi Tokopedia. 

    Namun, Fiki juga melihat bahwa TikTok maupun Tokopedia masih dominan menjajakan dan mempromosikan produk impor di dalam platform tanpa mencantumkan nomor impor resmi. Menurutnya, pengawasan terhadap produk impor di dalam platform perlu dilakukan secara bersama-sama, baik pemerintah maupun masyarakat. 

    Dia mengatakan pengawasan dibutuhkan untuk melindungi produk lokal dari gempuran produk impor yang dijual secara daring. Musababnya, data yang dihimpun oleh KemenKopUKM mendapati fakta bahwa 74% produk di e-commerce berasal dari impor.

    4. UMKM

    Tokopedia dan Shop Tokopedia mendorong sejumlah inisiatif untuk mendongkrak penjualan produk lokal para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu program yang diklaim berhasil mewujudkan hal itu adalah Beli Lokal. 

    Presiden Direktur Tokopedia dan E-Commerce TikTok Melissa Siska Juminto menyebutkan bahwa deretan upaya telah dilakukan Tokopedia untuk memperkuat ekonomi digital pelaku usaha lokal. Di antaranya seperti menggelar Festival Beli Lokal, edukasi pemanfaatan konten video promosi live streaming untuk membangun brand, memperluas pasar hingga meningkatkan penjualan. 

    Menurutnya, penjualan para UMKM yang melakukan live shopping di Shop Tokopedia, rata-rata mengalami peningkatan hampir tujuh kali lipat. Dia pun mengeklaim, kedua platform belanja online ini bahkan telah menjalin kolaborasi bersama pemerintah untuk mempromosikan produk lokal melalui fitur live shopping.

    Presiden Direktur Tokopedia dan Shop Tokopedia Melissa Siska JumintoPerbesar

  • Ini yang Paling Dicari Saat Belanja Online Ramadan-Lebaran yang Lalu

    Ini yang Paling Dicari Saat Belanja Online Ramadan-Lebaran yang Lalu

    Jakarta

    Ramadan dan Lebaran yang baru berlalu menjadi momen belanja online besar-besaran. Ini dia yang paling laris dicari orang.

    Tokopedia memaparkan data mengenai kategori produk yang paling laris pada masa Ramadan yaitu bahan makanan. Kebutuhan akan makanan meningkat pada bulan Ramadan khususnya menjelang Lebaran.

    “Produk groceries (kebutuhan sehari-hari termasuk makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan diri dll), rumah tangga dan fashion adalah beberapa kategori yang paling laris di Tokopedia selama Ramadan-Lebaran 2024,” jelas Nuraini Razak, E-Commerce Communications Director di Tokopedia di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

    Selanjutnya, Tokopedia juga menyampaikan kategori produk apa saja yang laris di beberapa wilayah. Untuk Pulau Jawa dan Sumatera, groceries (kebutuhan pokok) menjadi kategori yang paling laris, diikuti produk rumah tangga dan fashion.

    Sedangkan untuk Pulau Kalimantan, elektronik menjadi yang paling banyak dibeli saat Ramadan-Lebaran 2024. Lalu, ada kebutuhan pokok dan produk rumah tangga yang juga laris di Kalimantan.

    Di Pulau Sulawesi kebutuhan pokok juga menjadi jualan paling laris dengan urutan kedua yaitu elektronik dan fashion. Sedangkan di Papua, kategori elektronik, groceries, olahraga dan hobi adalah beberapa kategori yang terlaris di Tokopedia selama Ramadan-Lebaran 2024.

    Untuk Shop | Tokopedia dalam aplikasi TikTok, produk fashion muslim perempuan, skincare, dan makanan ringan menjadi kategori yang paling laris.

    Tokopedia pun telah mengeluarkan beberapa program untuk memudahkan pembeli pada masa Ramadan-Lebaran 2024. Adapun program tersebut seperti Festival Ramadhan Ekstra Seru.

    “Sepanjang 23 Februari-5 April 2024, Tokopedia dan TikTok melalui Shop | Tokopedia telah menghadirkan kampanye ‘Ramadan Ekstra Seru’ agar para penjual, terutama brand lokal, bisa mempromosikan dan menjual produknya di halaman khusus di Tokopedia, dan Shop | Tokopedia di aplikasi TikTok,” jelas Nuraini.

    Program tersebut juga telah mendorong kenaikan pendapatan para penjual hingga hampir 2 kali lipat selama masa berjalannya program Ramadan Ekstra Seru pada tanggal 23 Februari sampai 5 April 2024. Sedangkan untuk produk fashion meningkat hampir 2,5 kali lipat.

    Para pelaku usaha di Tiktok Shop yang mengikuti program tersebut juga mengalami peningkatan pendapatan sebanyak 3 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata pendapatan mingguan pada bulan Februari 2024.

    Tokopedia juga melalui program Beli Lokal turut mendorong usaha lokal dalam mengembangkan usahanya. Hal itu terbukti dengan adanya lonjakan pendapatan yang diperoleh pelaku usaha lokal.

    “Kampanye Beli Lokal membawa dampak positif bagi penjualan sejumlah pelaku usaha lokal di Tokopedia bahkan selama Ramadan 2024. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan transaksi sejumlah brand lokal dari berbagai kategori di Tokopedia yang mengikuti kampanye Beli Lokal, dengan rata-rata kenaikan 9 kali lipat khususnya sepanjang bulan Ramadan tahun 2024 jika dibandingkan bulan Ramadan tahun 2023 lalu,” terang Nuraini.

    Saat ini, Tokopedia juga mempunyai total lebih dari 12 juta penjual yang bertransaksi dalam aplikasi tersebut. Beberapa pelaku usaha lokal yang sukses juga turut membagikan ceritanya dalam acara media gathering yang diselenggarakan oleh Tokopedia.

    Beberapa produk seperti Jenna and Kaia, bergerak di kategori fashion yang mengawali bisnisnya dari seorang reseller baju hingga mempunyai brand sendiri. Hijrahfood Meatshop yang awalnya fokus pada penjualan B2B mencoba untuk menjual kepada rumah tangga karena permintaan yang mulai banyak.

    Terakhir, ada Tulus Skin yang bergerak di kategori perawatan kulit yang juga cukup sukses sebagai brand lokal. Melalui program-program yang ada di Tokopedia, mereka merasa cukup terbantu.

    “Sejak awal bergabung Tokopedia dari tahun 2021 sampai saat ini, omzet Tulus Skin mengalami kenaikan hingga 5 kali lipat. Sistem rekomendasi TikTok yang berbasis konten membuka peluang bagi kami untuk memperluas jangkauan ke lebih banyak masyarakat” jelas Jessica Anggrainy, pemilik usaha Tulus Skin.

    *Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fay/fay)