Tag: Nur Widianto

  • Puji Perkembangan Ekraf di Kota Malang Menteri Teten Masduki Ingin MCC Dicontoh Daerah Lain

    Puji Perkembangan Ekraf di Kota Malang Menteri Teten Masduki Ingin MCC Dicontoh Daerah Lain

    Malang (beritajatim.com) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI menggelar Pusat Layanan Usaha Terpadu PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di gedung Malang Creative Center (MCC) pada Jumat, 26 April 2024. Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki hadir langsung ke Kota Malang.

    Sebelum ke tempat pelaksanaan PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di gedung MCC. Teten Masduki melakukan pertemuan dengan Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di ruang sidang Balai Kota Malang.

    Menteri Teten bersama Wahyu Hidayat dan jajaran Kepala Dinas tampak gayeng dalam momen ramah tamah itu. Tampak Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan DPMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan hingga Kepala Dinas Kominfo Kota Malang Nur Widianto hadir dalam pertemuan itu.

    Pembukaan PLUT-KUMKM Summit tahun 2024 di MCC.

    Bahkan pertemuan ini lebih gayeng karena dilakukan di rooftop Balai Kota Malang. Menteri Teten bersama Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menikmati hidangan dengan latar belakang bangunan Alun-alun Tugu Kota Malang.

    Setelah itu rombongan berangkat menuju Gedung MCC. Di tempat inkubasi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang ini. Menteri Teten berkeliling melihat seluruh sarana dan prasarana yang ada mulai dari lantai 1 hingga lantai 7.

    “MCC sebagai sebuah hub atau inkubator bagi anak-anak muda kreatif saya temukan hanya ada di Malang. Karena itu kami dari Kementerian Koperasi sengaja melakukan kunjungan karena melihat MCC sudah sangat baik sebagai model kami lihat ada hub dan yang lainnya,” ujar Teten.

    Pembukaan PLUT-KUMKM Summit tahun 2024 di MCC.

    Dengan alasan itulah, Menteri Teten memilih menggelar PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di gedung MCC. Tujuannya agar jajaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Perwakilan dari Pemerintah Daerah lainnya belajar mengembangkan PLUT untuk memfasilitasi anak-anak muda melakukan inovasi. Mulai dari produk, hingga bisnisnya seperti di MCC.

    “Model MCC ini salah satu contohnya yang paling pas tentunya nanti daerah lain akan punya unggulan domestiknya apa itu yang harus kita kembangkan. Tadi saya sudah bilang ke Pj Wali Kota Malang untuk memperkuat karakter Malang. Karena kita memang butuh yang benar-benar kuat untuk berkompetisi baik di dalam negeri maupun pasar global,” ujar Teten.

    Teten mengapresiasi keberadaan MCC di Kota Malang. Bahkan dia ingin MCC menjadi pilot project pengembangan ekonomi kreatif agar diterapkan di daerah lain di seluruh Indonesia.

    Pembukaan PLUT-KUMKM Summit tahun 2024 di MCC.

    “MCC ini saya apresiasi luar biasa. Ini patut ditiru oleh berbagai daerah. Saya sudah tanya ternyata budgetnya kecil Rp7 miliar setahun kecil sekali. Tapi bisa melahirkan pengusaha yang hebat,” ujar Teten.

    “Kami nanti akan hubungkan kebetulan di Kementerian Koperasi ada program entrepreneur hub yang menginkubasi startup untuk kita kembangkan supaya mendapatkan permodalan mengakses investor dan mengakses lain sebagainya. Sehingga betul-betul dari startup di inkubasi bisa langsung menjadi komersialisasi itu tahap yang paling penting,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku Pemkot Malang merasa terhormat menjadi tuan rumah PLUT-KUMKM Summit tahun 2024. Sebab, jajaran Kementerian hingga pemerintah daerah bisa melihat langsung perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang.

    Menkop UKM Teten Masduki bersama Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersantai di Balai Kota Malang.

    “Pertama penghormatan buat kota Malang dijadikan tuan rumah terkait dengan PLUT- UMKM Summit 2024. Ini kan Kementerian sampai jajarannya beserta pemerintah di kabupaten dan kota melihat secara langsung. Bagaimana perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang jadi itu menjadi penghormatan kami,” ujar Wahyu Hidayat.

    Selain itu Wahyu tersanjung karena Menkop UKM mengapresiasi perkembangan ekonomi kreatif yang ada di Kota Malang. Termasuk keberadaan gedung MCC yang dianggap sangat baik. Apalagi MCC mampu melahirkan kolaborasi dan sinergi dengan komunitas anak muda.

    “Dan pak Menkop akan melaporkan kepada Presiden RI terkait perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Agar saat di Kota Malang Presiden bisa melihat secara langsung perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang termasuk yang sudah dilaksanakan di MCC,” kata Wahyu. (luc/ian)

  • Sayembara Berakhir, Logo HUT ke-110 Kota Malang Resmi Diluncurkan

    Sayembara Berakhir, Logo HUT ke-110 Kota Malang Resmi Diluncurkan

    Malang(beritajatim.com) – Setelah menggelar sayembara yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang. Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, secara resmi meluncurkan logo Hari Ulang Tahun ke-110 Kota Malang di Lantai 2 Malang Creative Center (MCC), pada Rabu (6/3/2024).

    Logo yang terpilih mengalahkan desain peserta lain yang mengikuti sayembara. Logo terpilih merepresentasikan sejumlah makna tema yang diangkat dalam HUT ke-110 Kota Malang yakni ‘Berselaras untuk Kota Malang Berkelas’. Tidak hanya itu, logo yang terpilih mencerminkan cinta dan dedikasi yang mendalam terhadap Kota Malang.

    “Dalam setiap garis dan warna yang ditorehkan terpancar keinginan untuk melihat Kota Malang terus maju dan berkembang menjadi tempat yang lebih baik bagi setiap warganya. Tema yang diangkat menjadi cerminan dari semangat kolaborasi dan harmoni yang didambakan untuk Kota Malang,” kata Wahyu.

    Berselaras yang dimaksut Wahyu yakni diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha dalam membangun Kota Malang. Salah satu contoh bentuk keselarasan adalah melaksanakan pemantauan pasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebelum launching logo HUT.

    Sebelum itu, Kota Malang berhasil menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan damai dan kondusif. Semangat keselarasan lainnya juga terwujud dalam peningkatan peran serta Aparatur Sipil Negara dan Non ASN di lingkungan Pemkot Malang melalui gerakan Kamis Mbois demi membantu UMKM naik kelas dan mendunia.

    Sedangkan Kota Malang Berkelas mengandung makna cita-cita untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota yang maju, modern dan berdaya saing tinggi. Wahyu menyebut, logo HUT ke-110 Kota Malang yang diluncurkan merupakan visualisasi dari tema tersebut.

    “Dengan kata lain, ini adalah panggilan kepada kita semua. Tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai komunitas untuk bersatu dan bekerja sama demi mewujudkan visi Kota Malang yang lebih baik lagi. Sehingga logo HUT ke-110 Kota Malang yang diluncurkan pada hari ini merupakan visualisasi dari tema tersebut,” ujar Wahyu.

    Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat

     

    Wahyu berharap logo HUT ke-110 Kota Malang menjadi simbol pemersatu dan penyemangat bagi seluruh elemen masyarakat Kota Malang untuk bersama-sama membangun kota yang dicintai.

    Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto, menegaskan HUT Kota Malang menjadi momentum semangat bersama seluruh stakeholder dalam pembangunan dan kemajuan Kota Malang.

    Pria yang akrab disapa Wiwid itu menyebut, keterlibatan masyarakat menjadi fokus dengan perancangan identitas sebagai representasi rencana strategis Kota Malang di tahun 2024. Hal ini mencerminkan visi pemerintah dan nilai serta aspirasi masyarakat.

    “Perancangan Logo HUT ke-110 Kota Malang melalui tiga fase proses dari seleksi karya dan portofolio, lokakarya dan tahapan presentasi karya. Dari 138 pendaftar, terkurasi sebanyak 110 peserta hingga terpilih lima finalis dan keluar satu orang pemenang. Inisiatif sayembara desain logo ini tak lepas dari strategi untuk semakin menguatkan image Kota Malang sebagai Kota Kreatif di Indonesia,” tutur Wiwid.

    Logo HUT Kota Malang ke 110

    Dalam sayembara ini, para pelaku kreatif dilibatkan penuh, termasuk konsep lombanya. Konsep sayembara logo dirumuskan secara kolaboratif bersama Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Malang. Tidak hanya merumuskan mereka juga masuk tim juri lomba sehingga menjaga kualitas proses sayembara. Tujuannya, hasil logo dapat dikenang sebagai proses keikutsertaan pembangunan.

    “Kerja sama Pemkot Malang dan ADGI Chapter Malang ini merupakan kolaborasi tahun ketiga dan semoga dapat terus dikuatkan,” kata Wiwid.

    Pemenang desain Logo HUT ke-110 Kota Malang adalah Moch. Aan Mahfudzi. Adapun empat nominator yang karyanya berhasil masuk dalam lima besar adalah Adnan Mardiyansyah Putra, Andre R Fauzy, Barra Mahmud H., dan M. Eugine Rahmadani.

    Tim dewan juri terdiri dari Dimas Fakhrudin (Ketua ADGI Chapter Malang), Fauzan Zahran (Pemenang Logo HUT Kota Malang 109), Aji Setiawan (Praktisi – Akroma), Fariz R. Wijaya (Praktisi – Indiekraf) dan Ammar Ma’ruf Stya (Akademisi – Universitas MaChung).

    Serta dewan kurator dan tenaga ahli dari mulai akademisi dan praktisi berfungsi untuk memilih desainer terbaik, serta membimbing desainer agar kualitas desain tetap terjaga yakni Rezza Alam (Praktisi – Louds Studio) dan Faisal Adi (Praktisi – Typianesia). (Luc/Kom)