Tag: Nunung Rusmiati

  • Ada Insentif Harga Tiket Pesawat, Pengusaha Girang – Page 3

    Ada Insentif Harga Tiket Pesawat, Pengusaha Girang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) mengungkapkan bahwa pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait penurunan tarif PPN penerbangan domestik dari 11 % menjadi 5 %. Dengan begitu, harga tiket pesawat makin murah.

    Seperti diketahui, Pemerintah merilis aturan terkait diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tiket pesawat untuk mendukung aktivitas libur anak sekolah.

    Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 Tahun 2025.Dalam kebijakan tersebut, Pemerintah akan memberikan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6% bagi masyarakat selama periode libur sekolah pada Juni hingga Juli 2025.

    Dampak diskon ini juga didukung maskapai dalam negeri salah satunya Garuda Indonesia dengan diskon 5 % dan AirAsia dengan diskon 6 % untuk kelas ekonomi dan domestik.

    “Langkah ini kami nilai cukup tepat dan strategis untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik, terutama di momen libur sekolah di mana mobilitas masyarakat meningkat,” ungkap Ketua Umum ASITA, Nunung Rusmiati dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

    Jadi Angin Segar Pengusaha

    Rusmiati juga menilai, kebijakan ini memberikan angin segar bagi pelaku usaha pariwisata, khususnya agen perjalanan, hotel, dan UMKM di daerah tujuan wisata.

    “Setidaknya ini membantu masyarakat yang ingin melakukan berpergian menggunakan moda trasnportasi udara,” katanya.

    Lebih lanjut, Rusmiati menyampaikan bahwa ia berharap ke depannya harga tiket pesawat dapat diturunkan menjadi lebih terjangkau, tidak hanya saat momen-momen khusus.

    Hal itu untuk mendukung peningkatan pada perjalanan dengan moda trasnportasi udara dan memberikan pengaruh yang lebih optimal bagi pariwisata lokal.

  • Pemerintah Terus Dorong Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

    Pemerintah Terus Dorong Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam upaya memperkuat sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus memperkokoh komitmen untuk mendukung pengembangan destinasi wisata di Indonesia. Melalui berbagai kebijakan strategis dan sinergi lintas sektor, pemerintah optimistis pariwisata Indonesia dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kemenko Perekonomian tentu akan terus mendorong peningkatan investasi dan pengembangan di sektor pariwisata, termasuk juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berfokus pada pariwisata,” ungkap Staf Ahli Kemenko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto saat menerima audiensi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerja sama strategis antara pemerintah dan asosiasi dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata pasca-pandemi Covid-19.

    Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati menyampaikan sejumlah poin penting mengenai tantangan dan peluang dalam industri pariwisata Indonesia, serta menekankan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dan memperluas pasar pariwisata domestik.

    Pemerintah tentu menyadari potensi besar pariwisata sebagai penggerak ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global. Sebagai bagian dari langkah konkret, pemerintah telah mengembangkan berbagai program prioritas, seperti pengembangan destinasi wisata super prioritas, peningkatan kualitas SDM pariwisata, serta kemudahan investasi di sektor pariwisata.

    Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Kemenko Perekonomian Herfan Brilianto Mursabdo menyampaikan bahwa berbagai langkah strategis telah dirumuskan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi sektor ini.

    “Alhamdulillah, banyak dari concern yang disampaikan oleh Asita sudah menjadi perhatian serius pemerintah. Pak Menko telah memandatkan kepada kami untuk melakukan debottlenecking terhadap berbagai isu yang menghambat perkembangan pariwisata,” ujar Herfan.

    Salah satu isu utama yang menjadi perhatian yakni terkait aksesibilitas dan konektivitas, khususnya yang menyangkut ketersediaan rute penerbangan dan harga tiket yang kompetitif. Hal ini menjadi fokus utama Pemerintah dalam mendukung pengembangan destinasi prioritas dan kawasan pariwisata khusus.

    Selain itu, pemerintah juga concern terhadap peningkatan kapasitas SDM melalui program sertifikasi dan kebijakan vokasi. Salah satu program dukungan pemerintah, yakni Kartu Prakerja, memberikan peluang besar untuk meningkatkan keterampilan di sektor pariwisata. Ini menjadi momentum yang tepat untuk mempersiapkan SDM berkualitas yang dapat bersaing di tingkat global.

    “Dukungan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata merupakan investasi jangka panjang untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengenali potensi pariwisatanya, akan terbuka peluang baru untuk lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Jika dikelola dengan baik, sektor ini akan menjadi peluang emas yang dapat menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuh Sahli Haryo.

    Melalui upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai sektor, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang tangguh dan berdaya saing. Pemerintah yakin dengan dukungan semua pihak industri pariwisata Indonesia akan terus berkembang, membawa manfaat bagi masyarakat luas, dan mengukuhkan Indonesia sebagai destinasi wisata terkemuka di dunia.