Tag: Novli Bernado Thyssen

  • Bawaslu Surabaya Bangun Sinergi Lintas Lembaga untuk Perkuat Pengawasan Pemilu

    Bawaslu Surabaya Bangun Sinergi Lintas Lembaga untuk Perkuat Pengawasan Pemilu

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya menggelar kegiatan “Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Menjaga Eksistensi Bawaslu sebagai Lembaga Penyelenggara Pemilu yang Berintegritas” di Hotel Majapahit, Jumat (24/10/2025).

    Acara dibuka oleh Ketua Bawaslu Kota Surabaya, Novli Bernado Thyssen, yang menegaskan bahwa Bawaslu tetap aktif menjalankan fungsi pengawasan meski di luar masa tahapan pemilu.

    “Pertanyaan banyak orang adalah, ke mana Bawaslu setelah pemilu berakhir? Apa yang kami kerjakan? Di tengah masa non-tahapan, kami tetap bergerak melakukan penguatan konsolidasi demokrasi di Kota Surabaya,” ujar Novli.

    Menurutnya, Bawaslu Surabaya secara rutin menggelar diskusi bulanan isu demokrasi bersama partai politik, BEM, NGO, dan komunitas masyarakat sipil. Selain itu, lembaga ini juga memiliki program podcast dua mingguan yang membahas isu-isu demokrasi dan pemilu secara terbuka melalui kanal YouTube Bawaslu Surabaya.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa Bawaslu tetap eksis, tetap bekerja, sekalipun dalam kondisi efisiensi anggaran. Karena sejatinya, dengan atau tanpa dana besar, kami adalah abdi negara yang menjaga demokrasi,” tegasnya.

    Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Bawaslu Surabaya untuk meneguhkan komitmen dalam menjaga integritas penyelenggaraan pemilu dan memperkuat sinergi lintas lembaga.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa pengawasan pemilu bukan sekadar kerja administratif, tapi kerja moral untuk bangsa,” pungkas Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernado Thyssen.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang diwakili oleh Asisten I Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser, menegaskan komitmen pemerintah kota dalam mendukung Bawaslu sebagai pengawal moral demokrasi.

    “Demokrasi yang sehat tidak hanya butuh partisipasi rakyat, tetapi juga integritas lembaga yang mengawalnya. Bawaslu adalah penjaga moral demokrasi,” kata Fikser.

    Ia juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya siap bersinergi agar penyelenggaraan pemilu mendatang berlangsung aman, damai, dan bermartabat.

    “Kelembagaan yang kuat tidak hanya dibangun oleh aturan, tetapi juga oleh nilai kejujuran dan tanggung jawab moral. Menjaga kepercayaan publik adalah amanah terbesar dari rakyat,” tegasnya.

    Sementara itu, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Anwar Noris, menilai kegiatan ini sebagai ajang refleksi dan pembelajaran bersama menjelang siklus pemilu berikutnya.

    “Bawaslu kabupaten/kota kini sudah berusia delapan tahun. Forum ini menjadi ruang refleksi atas apa yang sudah dan belum kita capai,” ujarnya.

    Anwar mengingatkan bahwa pengawasan pemilu di masa depan akan menghadapi tantangan baru, terutama dari perkembangan teknologi seperti AI dan rekayasa suara yang berpotensi dimanfaatkan untuk propaganda politik.

    “Bayangkan, suara seseorang bisa ditiru untuk kampanye hitam. Ini tantangan nyata bagi lembaga pengawas,” jelasnya.

    Ia juga mengungkapkan, indeks kepuasan publik terhadap Bawaslu masuk lima besar nasional versi survei Kompas, namun masih banyak ruang perbaikan terutama dalam aspek regulasi dan kewenangan penanganan pelanggaran.

    “Kami tidak berbesar kepala. Masih banyak yang harus diperbaiki. Tapi ini bukti bahwa demokrasi Indonesia makin matang,” ujarnya.

    Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan diskusi panel dengan narasumber utama Zulfikar Arse Sadikin, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, yang membawakan materi bertema “Desain Pemilu Pasca Putusan MK 135 dan Implikasinya bagi Kehidupan Politik”.

    Diskusi yang dipandu oleh Dimas Anggara ini berlangsung interaktif dan dilanjutkan dengan paparan dari Sekretaris KIPP Jatim Deda Rainditya, Akademisi UNAIR Airlangga Pribadi, dan Dosen Untag Sri Setiadji. [asg/ian]

  • Bawaslu Surabaya Siap Pelototi Praktik Pelanggaran Pilkada

    Bawaslu Surabaya Siap Pelototi Praktik Pelanggaran Pilkada

    Surabaya (beritajatim.com) – Bawaslu Surabaya menggelar apel kesiapan anggota untuk mengawal pelaksanaan Pilkada Serentak, Minggu (24/11).

    Empat ribu lebih anggota badan adhoc ini khusus disiapkan, untuk tugas patroli pengawasan. Sejak tahapan Pilkada masa tenang, pemungutan suara, sampai tahap penghitungan suara selesai.

    Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernado Thyssen mengatakan, apel hari ini diikuti seluruh anggota Bawaslu mulai tingkat TPS kelurahan, kecamatan dan kota.

    “Pesan kita yang ingin kita sampaikan ke mereka adalah untuk supaya lebih berkoordinasi ya. Dari mulai jajaran pengawas TPS ke pengawas kelurahan dan kr pengawasan kecamatan. Begitu juga pengawas kecamatan kepada Bawaslu Kota Surabaya,” kata Novli usai melaksanakan apel, di Jatim Internasional Expo, Surabaya pada Minggu hari ini.

    Selain koordinasi yang intensif, Novli bilang, kalau setiap anggota Bawaslu Surabaya juga mengemban tugas patroli pengawasan. Di mana, mereka akan mobile (keliling) mengawasi lokasi – lokasi atau momen rawan terjadinya pelanggaran ketika Pilkada.

    “Patroli pengawasan ini bertujuan meminimalisir potensi pelanggaran. Yang mungkin terjadi pada saat masa tenang, pada saat pemungutan, maupun penghitungan suara di wilayah kerjanya masing-masing. Termasuk praktik money politic,” ucap dia.

    Money politic bukan hanya berbentuk uang tetapi juga meteri lain, lanjut Novli. Kita (Bawaslu) turut menyoroti pihak pihak yang mengacau, termasuk aktivitas praktek ilegal; yang berbenturan dengan hukum pemilu.

    “Kami sudah memberi Bimtek (bimbingan teknis) pembekalan kepada mereka, kami sangat optimis mereka semua telah memahami regulasi aturan main di dalam proses Pilkada ini,” pungkas dia. [ama/but]