Tag: Novita Widya Anggraini

  • Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 37,7 T

    Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 37,7 T

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba mencapai Rp 37,7 triliun hingga kuartal III 2025. Kemudian untuk pendapatan bunga bersih tercatat tumbuh 4,9% secara tahunan menjadi Rp 78,3 triliun dengan pendapatan non-bunga naik 7,97% menjadi Rp 33,2 triliun.

    Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini memaparkan, total aset konsolidasi Bank Mandiri meningkat jadi Rp 2.563 triliun atau naik 10,3% secara secara tahunan. Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.764,32 triliun, tumbuh 11% secara tahunan.

    “Laba bersih sebesar Rp 37,7 triliun dan total aset mencapai Rp 2,563 triliun. Kinerja yang baik dari Bank Mandiri didukung juga oleh pertumbuhan transaksi digital yang berkelanjutan,” ungkap Novita dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (27/10/2025).

    Kemudian untuk posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 13% menjadi Rp 1.884 triliun hingga kuartal III 2025. Sementara untuk CASA, tetap dominan sebesar 69,3%. Menurut Novita, capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.

    Pertumbuhan DPK yang solid tersebut didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui Super App Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri. Hingga saat ini, Novita menyebut pengguna layanan digital banking Mandiri melalui platform Livin by Mandiri mencapai 35,1 juta nasabah.

    Sementara itu, frekuensi transaksi meningkat 25% secara tahunan dengan nilai transaksi mencapai Rp 3.220 triliun atau naik 10% dalam sembilan bulan pertama 2025.

    “Kapabilitas digital Bank Mandiri juga hadir mendukung usaha para pelaku bisnis melalui solusi merchant, di mana sebagian besar pengguna Livin Merchant merupakan pedagang atau pelaku usaha mikro,” pungkasnya.

    Tonton juga video “Kerja Sama dengan Bank Mandiri, CT: Ada Sejarahnya, Ibarat Pulang Kampung” di sini:

    (acd/acd)

  • Bank Mandiri serap 63 persen dana Rp55 T, mayoritas sektor padat karya

    Bank Mandiri serap 63 persen dana Rp55 T, mayoritas sektor padat karya

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan dana sebesar Rp34,5 triliun atau setara 63 persen dari penempatan dana pemerintah Rp55 triliun per September 2025, di mana mayoritas dana dialirkan kepada sektor padat karya.

    “Bank Mandiri optimis dapat menyerap penempatan dana ini secara optimal hingga 100 persen pada akhir tahun ini dengan prioritas pada sektor dan industri padat karya serta UMKM,” kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Novita menyatakan tambahan likuiditas ini menjadi katalis penting dalam memperluas fungsi intermediasi perseroan.

    Realisasi tersebut pun diyakini mencerminkan kepercayaan pemerintah sekaligus menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk hadir di tengah pelaku usaha serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas.

    Selain sektor padat karya dan UMKM, Bank Mandiri turut menyalurkan kredit ke sejumlah sektor strategis lainnya, seperti perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, serta kawasan industri.

    Bank meyakini fokus pembiayaan itu sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi serta penguatan industri nasional berbasis nilai tambah domestik.

    Dengan tambahan penempatan dana Kementerian Keuangan sebesar Rp55 triliun, lanjut Novita, kapasitas pembiayaan Bank Mandiri makin solid sehingga mampu mengakselerasi sektor-sektor prioritas.

    “Hal ini sejalan dengan komitmen perseroan untuk memperluas inklusi keuangan sekaligus mempererat sinergi dengan program pemerintah,” ujarnya.

    Bank berkode emiten BMRI ini pun berkomitmen untuk memastikan pembiayaan tersalurkan tepat sasaran.

    “Dengan akselerasi, sinergi, dan komitmen yang konsisten, kami meyakini langkah ini menjadi bukti nyata peran Bank Mandiri sebagai agen pembangunan yang tidak hanya mendukung korporasi besar, tapi juga memberdayakan ekonomi kerakyatan sebagai fondasi utama pertumbuhan nasional,” tuturnya.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dapat Rp 55 T dari Pemerintah, Bank Mandiri Salurkan 63% ke Sektor Padat Karya

    Dapat Rp 55 T dari Pemerintah, Bank Mandiri Salurkan 63% ke Sektor Padat Karya

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan realisasi penempatan dana pemerintah senilai Rp 55 triliun. Sampai akhir September 2025, tercatat 63% atau sebesar Rp 34,5 triliun telah berhasil disalurkan.

    Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan dana itu difokuskan untuk memperkuat industri padat karya yang berorientasi ekspor, sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, serta menjadi sumber utama penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah termasuk UMKM.

    “Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berkomitmen membantu jutaan pelaku usaha agar terus tumbuh, naik kelas, dan menjadi penopang ekonomi kerakyatan yang tangguh,” kata Novita dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).

    Menurutnya, realisasi itu mencerminkan kepercayaan pemerintah sekaligus menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk terus hadir di tengah pelaku usaha serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas.

    “Bank Mandiri optimis dapat menyerap penempatan dana ini secara optimal hingga 100% pada akhir tahun ini dengan prioritas pada sektor dan industri padat karya, serta UMKM yang terbukti mampu menjadi penopang kehidupan ekonomi keluarga di berbagai wilayah Indonesia,” tutur Novita.

    Lebih lanjut, Novita menambahkan bahwa pihaknya turut menyalurkan kredit ke sektor-sektor strategis lainnya seperti perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, serta kawasan industri.

    Fokus pembiayaan ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi, serta penguatan industri nasional berbasis nilai tambah domestik.

    “Dengan tambahan penempatan dana Kementerian Keuangan sebesar Rp 55 triliun, kapasitas pembiayaan Bank Mandiri semakin solid sehingga mampu mengakselerasi sektor-sektor prioritas,” tambahnya.

    Bank berkode emiten BMRI ini memastikan pembiayaan akan tersalurkan tepat sasaran. “Dengan akselerasi, sinergi dan komitmen yang konsisten, kami meyakini langkah ini menjadi bukti nyata peran Bank Mandiri sebagai agen pembangunan yang tidak hanya mendukung korporasi besar, tapi juga memberdayakan ekonomi kerakyatan sebagai fondasi utama pertumbuhan nasional,” pungkas Novita.

    Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Keuangan menempatkan dana senilai Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sejak 12 September 2025. Selain Bank Mandiri, ke BNI dan BRI diberikan Rp 55 triliun, sedangkan BTN Rp 25 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Rp 10 triliun.

    Lihat juga Video: Prabowo Perintahkan Agar Perizinan Sektor Padat Karya Dipermudah

    (aid/ara)

  • Bank Mandiri Siap Optimalkan Dana Rp55 Triliun untuk Perkuat Akselerasi Ekonomi Nasional

    Bank Mandiri Siap Optimalkan Dana Rp55 Triliun untuk Perkuat Akselerasi Ekonomi Nasional

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri menyambut baik sekaligus mendukung penuh langkah Pemerintah dalam memperkuat perekonomian nasional melalui penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp55 triliun, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276 Tahun 2025.

    Penempatan dana ini menjadi bagian dari strategi pemerintah bersama bank-bank Himbara untuk menjaga likuiditas perbankan tetap kuat, memperperat sinergi strategis dalam akselerasi pembiayaan sektor riil, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

    Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyampaikan bahwa tambahan likuiditas tersebut memberi ruang lebih besar bagi perseroan untuk menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas yang mendukung agenda pembangunan nasional.

    “Dengan tambahan Rp55 triliun, kapasitas pembiayaan kami semakin kuat untuk menopang sektor-sektor produktif yang meningkatkan daya saing ekspor dan memperluas lapangan kerja, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujar Novita dalam keterangan resminya, Selasa (16/9).

    Bank Mandiri berkomitmen menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor strategis seperti perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi SDA dan energi terbarukan, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Selain itu, Bank Mandiri secara bank only mencatat pencairan kredit untuk nasabah baru rata-rata Rp24,63 triliun dari total Rp45 triliun per bulan, yang menunjukkan tingginya minat pembiayaan dan potensi pertumbuhan sektor riil di tengah dukungan kebijakan Pemerintah.

  • RUPSLB angkat Riduan jadi Dirut Bank Mandiri, Henry Panjaitan Wadirut

    RUPSLB angkat Riduan jadi Dirut Bank Mandiri, Henry Panjaitan Wadirut

    Semula RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Namun pada Minggu (3/8) malam, Bank Mandiri mengumumkan perubahan jadwal menjadi pukul 09.00 WIB.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (kode saham: BMRI) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memutuskan untuk mengangkat Riduan sebagai Direktur Utama Perseroan dan Henry Panjaitan sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan.

    Hal ini sebagaimana hasil RUPSLB yang berlangsung di Menara Mandiri 1, Jakarta, Senin, yang dimulai pukul 09.00 WIB. Semula RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Namun pada Minggu (3/8) malam, Bank Mandiri mengumumkan perubahan jadwal menjadi pukul 09.00 WIB.

    Sebelumnya, Riduan menjabat sebagai Wakil Direktur Perseroan. Sementara Henry sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Penjaminan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

    Dengan adanya keputusan dalam RUPSLB ini, maka Darmawan Junaidi tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan.

    Sebelumnya RUPST pada 25 Maret 2025, Bank Mandiri mengubah susunan pengurus di mana Darmawan Junaidi tetap menjadi Direktur Utama Perseroan. Sedangkan Wakil Direktur Utama dari sebelumnya Alexandra Askandar menjadi Riduan.

    Berikut daftar lengkap jajaran direksi Bank Mandiri berdasarkan hasil RUPSLB hari ini.

    Komisaris

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman*
    Komisaris: Yuliot*
    Komisaris Independen: Mia Amiati*
    Komisaris Independen: Zulkifli Zaini*

    Direksi

    Direktur Utama: Riduan*
    Wakil Direktur Utama: Henry Panjaitan*
    Direktur Operations: Timothy Utama
    Direktur Information Technology: Sunarto Xie*
    Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi*
    Direktur Consumer Banking: Saptari*
    Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan*
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi*
    Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini*

    *efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RUPSLB Bank Mandiri Dimajukan, Ada Pergantian Direksi

    RUPSLB Bank Mandiri Dimajukan, Ada Pergantian Direksi

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (4/8) pukul 09.00 WIB. Jadwal rapat ini dimajukan dari rencana sebelumnya yang akan dilaksanakan pada Senin (4/8) pukul 15.00 WIB.

    “Merujuk pada Pemanggilan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (selanjutnya disebut “Rapat”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”), yang telah dimuat pada situs web PT Bursa Efek Indonesia, situs web Perseroan dan situs web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada tanggal 13 Juli 2025, bersama ini kami informasikan kepada seluruh Pemegang Saham Perseroan bahwa Perseroan mengubah waktu pelaksanaan Rapat, yang selanjutnya informasi pelaksanaan Rapat dimaksud,” tulis pengumuman Bank Mandiri dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/8/2025).

    Salah satu agenda utama RUPSLB Bank Mandiri perubahan pengurus perseroan. Hal ini tertuang dalam surat rencana agenda yang diterbitkan pada Juli 2025.

    “Rapat akan diselenggarakan dengan Mata Acara sebagai berikut, Perubahan Pengurus Perseroan. Berdasarkan Pasal 11 ayat (10) dan Pasal 14 ayat (12) Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut “RUPS”), dimana dalam RUPS tersebut dihadiri dan keputusannya harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna,” tulis surat tersebut.

    Sebelumnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri yang digelar 25 Maret 2025, juga dilakukan perombakan jajaran direksi. Dalam rapat itu disepakati Darmawan Junaidi kembali menjadi Direktur Utama Bank Mandiri.

    Namun, posisi Wakil Direktur Utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Susunan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri Saat Ini:

    Komisaris

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati

    Direksi

    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    Direktur Consumer Banking: Saptari
    Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

    (ada/ara)

  • Bank Mandiri gelar RUPSLB pagi ini, bahas perubahan pengurus perseroan

    Bank Mandiri gelar RUPSLB pagi ini, bahas perubahan pengurus perseroan

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (kode saham: BMRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini atau Senin (4/8) di Menara Mandiri 1, Jakarta, dengan agenda utama perubahan pengurus perseroan.

    Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, semula RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Namun pada Minggu (3/8) malam, Bank Mandiri mengumumkan perubahan jadwal menjadi pukul 09.00 WIB.

    Berdasarkan Pasal 11 ayat (10) dan Pasal 14 ayat (12) Anggaran Dasar Bank Mandiri, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, di mana dalam RUPS tersebut dihadiri dan keputusannya harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

    Adapun daftar riwayat hidup calon pengurus Bank Mandiri yang akan diangkat akan tersedia paling lambat pada saat RUPSLB diselenggarakan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Sebelumnya, Bank Mandiri telah mengubah susunan pengurus dalam RUPST pada 25 Maret 2025 di mana Darmawan Junaidi tetap menjadi Direktur Utama Perseroan. Sedangkan Wakil Direktur Utama diganti dari sebelumnya Alexandra Askandar menjadi Riduan.

    Sehari setelahnya atau pada 26 Maret 2025, Alenxandra ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), mendampingi Putrama Wahju Setyawan yang menjadi Direktur Utama BNI.

    Selain itu, dua direksi Bank Mandiri ditunjuk menjadi pengurus di BPI Danantara. Keduanya yaitu Rohan Hafas yang sebelumnya menjabat Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri serta Agus Dwi Handaya yang sebelumnya menjabat Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri.

    Kemudian, terdapat direksi dari bank lain yang bergabung ke Bank Mandiri seperti Novita Widya Anggraini yang berasal dari BNI ditunjuk menjadi Direktur Finance & Strategy di Bank Mandiri serta Ari Rizaldi yang berasal dari BSI kini menjadi Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri.

    Berikut daftar lengkap jajaran direksi Bank Mandiri berdasarkan hasil RUPST Maret 2025

    Komisaris:

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati

    Direksi:

    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi​​​​​​​
    Direktur Consumer Banking: Saptari​​​​​​​
    Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    ​​​​​​​Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini​​​​​​​

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank Mandiri Bagi-Bagi Dividen Rp43,51 Triliun! Cuan untuk Pemegang Saham

    Bank Mandiri Bagi-Bagi Dividen Rp43,51 Triliun! Cuan untuk Pemegang Saham

    Jakarta: Kabar gembira bagi para pemegang saham Bank Mandiri! Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025, Bank Mandiri resmi menetapkan pembagian dividen senilai Rp43,51 triliun atau setara 78 persen dari laba bersih konsolidasi tahun 2024. 
     
    Keputusan ini menjadi bukti komitmen Bank Mandiri dalam memberikan keuntungan optimal bagi investornya.
     
    “Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 26 Maret 2025.
     

    Dividen Naik 31,71%
    Bank Mandiri mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang 2024 dengan membukukan laba bersih Rp55,8 triliun. Dari angka tersebut, Rp22,62 triliun dividen akan disetorkan kepada negara sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 52 persen saham.

    Pemegang saham Bank Mandiri juga bisa tersenyum lebar karena dividen per lembar saham (dividend per share) mencapai Rp466,18, meningkat 31,71 persen dibanding tahun sebelumnya. 
     
    Dengan pembagian dividen yang besar ini, Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu bank dengan return investasi terbaik di Indonesia.
     

    RUPST sepakati buyback saham dan perombakan pengurus
    Selain pembagian dividen, RUPST 2025 juga menyepakati rencana buyback saham senilai Rp1,17 triliun. 
     
    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang semakin solid.
     
    Tak hanya itu, RUPST juga memutuskan perubahan susunan pengurus perseroan. Beberapa nama dalam jajaran direksi dan komisaris mengalami pergantian, termasuk pengangkatan M. Rizaldi, Saptari, Jan Winston Tambunan, Ari Rizaldi, dan Novita Widya Anggraini sebagai anggota Direksi baru. Sementara itu, Kuswiyoto ditetapkan sebagai Komisaris Utama/Independen yang baru.
     
    Dengan demikian, susunan komisaris dan direksi perseroan menjadi : 
     
    Komisaris
    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto*
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati
     
    Direksi
    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo 
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    Direktur Consumer Banking: Saptari
    Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi*
    Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini*
     
    Bagi para investor, kabar ini tentu menjadi angin segar. Dengan dividen yang terus meningkat dan strategi bisnis yang agresif, Bank Mandiri tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari investasi dengan imbal hasil tinggi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pergantian Direksi di RUPS BNI 2025, Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Alexandra Askandar Wadirut

    Pergantian Direksi di RUPS BNI 2025, Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Alexandra Askandar Wadirut

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menetapkan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Alexandra Askandar menjadi Wakil Direktur Utama (Wadirut).

    Penetapan tersebut sebagaimana diumumkan dalam RUPS yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta pada Rabu, 26 Maret 2025.

    RUPS BNI 2025 semula dijadwalkan pada 13 Maret 2025, tetapi bergeser menjadi hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.

    Dirut dan Wadirut BNI 2025

    Putrama Wahju Setyawan merupakan bankir yang lama berkarier di BNI. Sebelumnya menjabat sebagai direktur dan sempat berpindah ke PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) 2020-2022.

    Putrama kembali ke BNI tahun 2022, kemudian diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada Maret 2024.

    Sedangkan Alexandra Askandar sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

    Sementara itu, Royke Tumilaar diketahui sudah habis masa jabatannya sebagai Direktur Utama BNI.

    Tiga direktur lainnya yakni Novita Widya Anggraini, David Pirzada, serta Ronny Venir juga dikabarkan akan menyelesaikan masa jabatannya.

    David dan Novita berasal dari Bank Mandiri, kemudian bergabung dengan BNI pada era kepemimpinan Royke.

    Novita kembali ke Bank Mandiri karena mendapat amanah menjadi Direktur Keuangan. Sementara Ronny, bankir yang sudah lama berkarier di BNI.

    RUPST BNI 2025

    Sebagai informasi, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024 kemarin.

    Laba bersih perusahaan Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp20,9 triliun.

    Pertumbuhan didorong transformasi digital, meningkatkan tabungan 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada 2023 jadi Rp258 triliun tahun 2024.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru BNI Hasil RUPST 2025

    Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru BNI Hasil RUPST 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI yang menghasilkan perubahan dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan.

    Dalam RUPST yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta, pada Rabu (26/3/2025), sejumlah perubahan posisi diputuskan, termasuk penunjukan Putrama Wahju Setyawan sebagai direktur utama menggantikan Royke Tumilaar yang masa jabatannya telah berakhir.

    Selain itu, Novita Widya Anggraini yang sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan di BNI kini mengemban tugas baru sebagai direktur keuangan Bank Mandiri. Sementara itu, Mucharom telah ditunjuk sebagai anggota direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui RUPST BRI yang berlangsung pada Senin (24/4/2025).

    Berikut adalah susunan direksi dan komisaris BNI yang telah ditetapkan melalui RUPST:

    DireksiDirektur Utama: Putrama Wahju SetyawanWakil Direktur Utama: Alexandra AskandarDirektur Corporate Banking: Agung PrabowoDirektur Treasury & International Banking: Abu Santosa SudrajatDirektur Kelembagaan: Eko Setyo NugrohoDirektur Commercial Banking: Muhammad IqbalDirektur Operations: Ronny VenirDirektur Human Capital & Compliance: Munadi HerlambangDirektur Finance & Strategy: Hussein Paolo KartadjoemenaDirektur Consumer Banking: CorinaDirektur Risk Management: David PirzadaDirektur Information Technology: Toto PrasetyoDirektur Network & Retail Funding: Rian Kaslan KomisarisKomisaris Utama/Independen: Omar Sjawaldy AnwarWakil Komisaris Utama: Tedi BharataKomisaris: SumintoKomisaris: Donny HutabaratKomisaris Independen: Vera FebyathyKomisaris Independen: Didik Junaidi Rachbini

    RUPST BNI yang awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025 mengalami penyesuaian menjadi 26 Maret 2025. Pergeseran jadwal ini dilakukan sejalan dengan perubahan agenda RUPST di beberapa bank milik negara lainnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).