Tag: Nova Arianto

  • Polisi Ungkap 2 Pinjol Ilegal Peras Nasabah meski Cicilan Sudah Lunas

    Polisi Ungkap 2 Pinjol Ilegal Peras Nasabah meski Cicilan Sudah Lunas

    Video: Polisi Ungkap 2 Pinjol Ilegal Peras Nasabah meski Cicilan Sudah Lunas

    Video: PSSI Tunjuk Nova Arianto Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20

    11 Views |

    Kamis, 20 Nov 2025 19:50 WIB

    Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus pengancaman, pemerasan, dan penyebaran data pribadi yang dilakukan oleh jaringan pinjaman online (pinjol) ilegal dengan menggunakan aplikasi ‘Dompet Selebriti’ dan ‘Pinjaman Lancar’.

    Wasti Samaria Simangunsong – 20DETIK

  • Timnas Indonesia U-17 Wajib Waspada Pemain Serupa Pratama Arhan Milik Honduras

    Timnas Indonesia U-17 Wajib Waspada Pemain Serupa Pratama Arhan Milik Honduras

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 akan menjalani laga pemungkas fase grup Piala Dunia U-17 2025 dengan menghadapi Honduras -17. Jelang laga itu, Skuad Garuda Nusantara mesti waspada kepada pemain lawan yang punya kemampuan lemparan ke dalam mematikan serupa Pratama Arhan.

    Pertemuan Timnas Indonesia U-17 dan Honduras U-17 akan berlangsung di Lapangan 2 Aspire Zone, Al Rayyan, Qatar, pada Senin, 10 November 2025, pukul 21.45 WIB. Laga ini penting bagi tim asuhan Nova Arianto untuk mempertahankan peluang ke babak 32 besar.

    Kans melangkah ke fase gugur masih terbuka jika menang telak kontra Honduras. Namun, bukan cuma perlu menang untuk mengamankan tiket di tangan, Timnas Indonesia U-17 butuh angka besar lantaran saat ini selisih gol masih minus enam usai takluk 1-3 dan 0-4 dari dua laga awal.

    Tekad menang itu nyatanya harus juga diimbangi dengan waspada tinggi. Pasalnya, Honduras bukan tim yang bisa dianggap enteng meski dari catatan mereka kalah 0-7 dari Brasil U-17 dan digulung 2-5 oleh Zambia U-17.

    Dari laga yang sudah dijalani, sebuah poin penting muncul saat melawan Zambia, di mana pada laga itu satu gol Honduras berasal dari skema lemparan ke dalam yang dilakukan oleh Darrel Oliva.

    Gelandang Los Catrachos itu menunjukkan kemampuan saat memberi assist kepada David Flores dalam laga melawan Zambia.

    Lemparan Oliva dari sisi sayap kiri membuat bola melayang ke kotak penalti dan kemudian disambut Flores dengan sundulan.

    Situasi itu tak asing bagi suporter Timnas Indonesia, di mana momen itu beberapa kali jadi milik Skuad Garuda melalui aksi Pratama Arhan. Setelah Arhan, bermunculan eksekutor-eksekutor lemparan ke dalam lain, seperti Robi Darwis dan Fabio Azka Irawan.

    Fabio Azka menjadi nama yang kini membantu Timnas Indonesia U-17 yang saat ini berjuang di Qatar. Di pertandingan malam nanti, ia akan bersaing dengan Darrel Oliva.

    Hal ini membuat lini belakang Indonesia yang digalang Putu Panji harus mewaspadai bola-bola jauh dari lemparan ke dalam dari Oliva.

  • Indonesia U-17 Tertinggal Tiga Gol dari Brasil U-17 di Babak Pertama

    Indonesia U-17 Tertinggal Tiga Gol dari Brasil U-17 di Babak Pertama

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 menghadapi Brasil U-17 pada laga kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Aspire Zona-Pitch 7, Al Rayyan, Qatar, pada Jumat, 7 November 2025, malam WIB.

    Garuda Muda tampil lebih baik daripada saat melawan Zambia U-17 di laga pertama grup. Mereka bermain disiplin dan percaya diri.

    Hanya saja, Indonesia U-17 dikejutkan gol cepat Brasil melalui situasi bola mati pada menit ketiga. Bermula dari sepak bebas, Luis Eduardo berhasil memenangi duel udara dalam situasi kemelut di depan gawang Dafa Algasemi.

    Sundulan Eduardo gagal dijangkau Dafa yang membuat Brasil unggul cepat 1-0.

    Meski begitu, Indonesia U-17 memberi respons positif. Anak asuh Nova Arianto tampil tenang membangun serangan dengan sabar untuk mencari gol penyeimbang.

    Beberapa kali, upaya Garuda Muda berhasil merepotkan barisan pertahanan Brasil, tapi belum berbuah hasil.

    Sebaliknya, Brasil tampil lebih efektif. Dafa beberapa kali melakukan penyelamatan penting agar gawang Indonesia U-17 tetap aman.

    Misalnya pada menit ke-20, ketika Felipe Morais melepas tembakan jarak dekat. Dafa berhasil memblok untuk membuat kedudukan tetap 1-0.

    Serangan dari sayap Brasil setelah itu lumayan merepotkan, baik dari Ruan Pablo maupun Kayke. Untungnya, pertahanan Indonesia U-17 masih sigap menghalau.

    Tak ingin terus tertekan, Evandra Florasta dan kolega juga berusaha mengancam. Namun, beberapa kali menembus kotak penalti belum juga berujung gol penyeimbang.

    Saat fokus mencari gol pembuka, Garuda Muda justru kembali dikejutkan gol kedua Brasil pada menit ke-33.

    Berawal dari serangan gagal Tim Samba Muda, bola sebetulnya berhasil dikuasai pemain Indonesia U-17. Hanya saja, bola gagal mengalir sehingga berhasil dikendalikan lagi oleh Kayke yang langsung melepas tembakan.

    Sebetulnya, sepakannya bisa dijangkau Dafa, tapi bola berbelok usai mengenai kaki Putu Panji sehingga mengecoh sang kiper dan membuat Brasil unggul 2-0.

    Posisi tertinggal dua gol itu membuat Indonesia U-17 mulai goyah. Ujungnya, pada menit ke-39, Brasil berhasil mencetak gol ketiga.

    Kelengahan barisan pertahanan Indonesia U-17 membuat Kayke lolos di sisi kanan penyerangan dan melepas umpan ke tengah.

    Bola menemui Felipe Morais yang melewati satu pemain Garuda Muda sebelum melepaskan tembakan terukur yang membuat Dafa mati langkah. Skor 3-0.

    Keunggulan tiga gol untuk Brasil itu bertahan hingga turun minum.

  • Indonesia U-17 Akui Keunggulan Brasil U-17, Kalah 0-4

    Indonesia U-17 Akui Keunggulan Brasil U-17, Kalah 0-4

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 menghadapi Brasil U-17 pada laga kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Aspire Zona-Pitch 7, Al Rayyan, Qatar, pada Jumat, 7 November 2025, malam WIB.

    Garuda Muda tampil lebih baik daripada saat melawan Zambia U-17 di laga pertama grup. Mereka bermain disiplin dan percaya diri.

    Hanya saja, Indonesia U-17 dikejutkan gol cepat Brasil melalui situasi bola mati pada menit ketiga. Bermula dari sepak bebas, Luis Eduardo berhasil memenangi duel udara dalam situasi kemelut di depan gawang Dafa Algasemi.

    Sundulan Eduardo gagal dijangkau Dafa yang membuat Brasil unggul cepat 1-0.

    Meski begitu, Indonesia U-17 memberi respons positif. Anak asuh Nova Arianto tampil tenang membangun serangan dengan sabar untuk mencari gol penyeimbang.

    Beberapa kali, upaya Garuda Muda berhasil merepotkan barisan pertahanan Brasil, tapi belum berbuah hasil.

    Sebaliknya, Brasil tampil lebih efektif. Dafa beberapa kali melakukan penyelamatan penting agar gawang Indonesia U-17 tetap aman.

    Misalnya pada menit ke-20, ketika Felipe Morais melepas tembakan jarak dekat. Dafa berhasil memblok untuk membuat kedudukan tetap 1-0.

    Serangan dari sayap Brasil setelah itu lumayan merepotkan, baik dari Ruan Pablo maupun Kayke. Untungnya, pertahanan Indonesia U-17 masih sigap menghalau.

    Tak ingin terus tertekan, Evandra Florasta dan kolega juga berusaha mengancam. Namun, beberapa kali menembus kotak penalti belum juga berujung gol penyeimbang.

    Saat fokus mencari gol pembuka, Garuda Muda justru kembali dikejutkan gol kedua Brasil pada menit ke-33.

    Berawal dari serangan gagal Tim Samba Muda, bola sebetulnya berhasil dikuasai pemain Indonesia U-17. Hanya saja, bola gagal mengalir sehingga berhasil dikendalikan lagi oleh Kayke yang langsung melepas tembakan.

    Sebetulnya, sepakannya bisa dijangkau Dafa, tapi bola berbelok usai mengenai kaki Putu Panji sehingga mengecoh sang kiper dan membuat Brasil unggul 2-0.

    Posisi tertinggal dua gol itu membuat Indonesia U-17 mulai goyah. Ujungnya, pada menit ke-39, Brasil berhasil mencetak gol ketiga.

    Kelengahan barisan pertahanan Indonesia U-17 membuat Kayke lolos di sisi kanan penyerangan dan melepas umpan ke tengah.

    Bola menemui Felipe Morais yang melewati satu pemain Garuda Muda sebelum melepaskan tembakan terukur yang membuat Dafa mati langkah. Skor 3-0.

    Keunggulan tiga gol untuk Brasil itu bertahan hingga turun minum.

    Memasuki babak kedua, Nova Arianto melakukan perubahan di sektor penyerangan untuk menambah daya gedor.

    Zahaby Gholy dan Mierza Fijatullah dimasukkan untuk menggantikan Rafi Rasyiq dan Dimas Adi pada menit ke-60.

    Namun, saat Indonesia U-17 berusaha mencari gol pertamanya, Brasil malah kembali menjauh. Pada menit ke-75, tendangan keras Ruan Pablo dari luar kotak penalti gagal dijangkau Dafa untuk membawa Tim Samba Muda unggul 4-0.

    Brasil yang semakin nyaman dengan jarak tersebut terus mendominasi penguasaan bola. Sementara Indonesia U-17 sulit keluar dari tekanan.

    Anak asuh Carlos Patetuci sempat mendapat peluang pada menit ke-80 melalui Andrey Fernandes, tapi sundulannya masih melambung.

    Indonesia U-17 sempat mengancam pada menit ke-84 melalui Fadly Alberto. Dia berhasil menembus kotak penalti, tapi sayang sepakan kaki kirinya dari jarak dekat masih melebar.

    Tak lama kemudian, giliran Brasil mendapatkan peluang. Berawal dari kesalahan operan Mathew Baker, Andrey Fernandes lolos ke kotak penalti. Beruntung, tembakannya hanya berakhir di jaring luar kiri.

    Pada sisa waktu yang ada, kedua tim bergantian menekan. Gholy sempat melepaskan tembakan dari luar kotak penalti pada menit ke-87, tapi bola belum mengarah ke gawang.

    Gholy kembali mendapat kans pada injury time ketika umpan silang Evandra mengarah kepadanya. Hanya saja, sepakan volinya tak cukup merepotkan kiper Joao Pedro.

    Hingga waktu tambahan yang berjalan lima menit, Indonesia U-17 gagal mencetak gol. Skor 4-0 untuk Brasil pun bertahan sampai laga usai.

    Tambahan tiga poin ini membuat Brasil sudah memastikan tempat di fase gugur Piala Dunia U-17 2025 meski masih punya satu pertandingan melawan Zambia U-17.

    Sementara itu, Indonesia U-17 masih berjuang memperebutkan peringkat ketiga terbaik melawan Honduras U-17 pada laga terakhir Grup H kendati peluang tersebut menipis.

    Saat ini, Indonesia U-17 masih berada di peringkat ketiga Grup H tanpa poin. Mereka hanya lebih baik dalam selisih gol dari Honduras yang ada di posisi juru kunci.

    Pada laga lain, Honduras menelan kekalahan 2-5 menghadapi Zambia.

  • Kalau Tidak Berani, Situasi Akan Sulit

    Kalau Tidak Berani, Situasi Akan Sulit

    JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkapkan pesan setelah kekalahan yang dialami timnya atas Zambia U-17 di laga perdana fase grup Piala Dunia U-17 2025.

    Kedua tim bertemu di Lapangan 7 Aspire Academy, Doha, Qatar, pada Selasa, 4 November 2025, malam WIB. Di laga itu, Timnas Indonesia U-17 dipaksa menyerah 1-3 oleh Zambia.

    Skuad asuhan Nova Arianto sempat memimpin 1-0 lewat gol Muhammad Zahaby Gholy pada menit ke-12. Namun, Zambia mampu membalikkan keadaan lewat brace Abel Nyirongo dan satu gol dari Lukonde Mwale.

    Usai laga, Nova Arianto menyoroti jalannya laga dan menjelaskan bahwa kekalahan dari Zambia lebih banyak karena faktor mental pemain di lapangan.

    “Di level Piala Dunia U-17, kalau kita tidak berani bermain atau takut, ya, situasinya akan menjadi sulit buat kita. Kita bisa lihat ada perbedaan secara permainannya di babak pertama dengan babak kedua.”

    “Saya bisa melihat di babak kedua pemain saya bisa lebih punya determinasi lebih baik. Akhirnya kami bisa banyak membuat peluang,” kata Nova Arianto seusai laga dikutip dari Antara, Rabu, 5 November 2025.

    Sang pelatih juga mengomentari soal perubahan yang ia lakukan setelah turun minum dengan memasukkan Adi Dimas dan Muhammad Algazani. Katanya, hal itu cukup berdampak dan membuat mental permainan Garuda Muda pun meningkat drastis di babak kedua.

    Mengenai rencana permainan (game plan), Nova menilai bahwa ia telah mengantisipasi kecepatan yang dimiliki para pemain sayap Zambia. Namun, kelengahan yang dilakukan para pemain membuat gawang Indonesia U-17 bisa kemasukan tiga gol.

    “Memang ada sedikit kelengahan, tetapi saya kira wajar karena sekarang ini levelnya Piala Dunia U-17. Apabila kita buat salah di suatu momen, ya, itu menjadi gol,” ujarnya.

    Hasil ini membuat Indonesia U-17 berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup H tanpa perolehan poin. Sementara puncak klasemen dikuasai Brasil U-17 yang hanya unggul selisih gol dari Zambia U-17.

  • Soal Kekalahan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17, Erick Thohir: Harus Bisa Bangkit

    Soal Kekalahan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17, Erick Thohir: Harus Bisa Bangkit

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberi respon terkait hasil laga pembuka Timnas Indonesia U-17 di ajang Piala Dunia U-17 2025.

    Lewat unggahan di akun media sosial Instagram pribadinya, Erick Thohir menyebut hasil ini bukanlah hasil yang diinginkan.

    Hanya saja, para pemain yang bermain di pertandingan tersebut sudah memberikan segala bahkan yang terbaik.

    “Bukan hasil yang diinginkan, tapi Timnas Indonesia U-17 sudah berjuang sekuat tenaga menghadapi Zambia pada pertandingan pertama Piala Dunia U-17 2025,” tulisnya dikutip Rabu (5/11/2025).

    “Sempat unggul lebih dulu, Timnas U-17 harus takluk dari Zambia dengan skor akhir 3-1,” ujarnya.

    Pria yang juga menjabat sebagai Menpora itu pun menyebut masih ada peluang untuk Skuad asuhan Nova Arianto ini.

    Merrka masih akan menjalani dua pertandingan di babak fase grup. Karena itu, ia mengharapkan para pemain agar bisa bangkit menatap laga berikutnya.

    “Masih ada dua pertandingan fase grup melawan Brasil dan Honduras,” sebutnya.

    “Harus bisa bangkit ✊,” terangnya.

    Sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 mendapatkan hasil yang kurang baik di laga pembuka Piala Dunia U-17 2025.

    Di laga ini, Timnas Indonesia U-17 kalah 1-3 dari Zambia U-17 di Lapangan 7 Aspire Zone, Doha, Qatar, Selasa (4/11) malam.

    Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Zahaby Gholy pada menit ke-12.

    Sayangnya, tim besutan Nova Arianto itu kehilangan fokus. Sebab, Zambia U-17 berhasil membalas tiga gol beruntun hanya dalam kurun waktu tujuh menit saja.

    Gol-gol mereka dicetak lewat brace Abel Nyirongo (35’ dan 37’), dan Lukonde Mwale pada menit ke-41.

  • Duet Fadly Alberto dan Mierza Jadi Andalan

    Duet Fadly Alberto dan Mierza Jadi Andalan

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 tampil dalam kekuatan terbaik saat menghadapi Zambia U-17 di laga perdana fase grup Piala Dunia U-17 2025.

    Untuk laga perdana ini, Nova Arianto menerapkan formasi awal 3-5-2. Sebagai pilihan tepat, sang pelatih memercayakan Dafa Algasemi berjaga di bawah mistar gawang.

    Sementara trio lini belakang diperkuat Fabio Azkairawan, I Putu Panji, dan Mathew Baker. Lini tengah diisi Eizar Tanjung, Lucas Lee, Evandra Florasta, Nazriel Alvaro, dan Zahaby Gholy.

    Di depan, Nova menempatkan duet antara Mierza Firjatullah dan Fadly Alberto. Keduanya bakal bekerja sama sebagai juru gedor menembus tim lawan.

    Pertandingan Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17 berlangsung di Lapangan 7 Aspire Academy, Doha, Qatar, Selasa, 4 November 2025, pukul 22.45 WIB. Laga ini penting demi bekal Skuad Garuda Muda di partai berikutnya.

    Pada babak penyisihan grup Piala Dunia U-17 2025 ini, Timnas Indonesia U-17 berada di Grup H. Selain akan menghadapi Zambia, anak asuh Nova Arianto juga akan menghadapi Brasil U-17 dan Honduras U-17.

    Kesempatan tampil di Piala Dunia U-17 ini merupakan kali kedua secara beruntun. Pada edisi sebelumnya, Piala Dunia U-17 2023, Tim Merah-Putih tampil berkat status tuan rumah.

    Susunan Pemain Indonesia U-17 vs Zambia U-17

    Indonesia U-17: Dafa Algasemi (GK); Fabio Azkairawan, I Putu Panji (C), Mathew Baker; Eizar Tanjung, Lucas Lee, Evandra Florasta, Nazriel Alvaro, Zahaby Gholy; Mierza Firjatullah, Fadly Alberto

    Zambia U-17: Christo Chitambala (GK); Levyson Banda, Andrew Mwape, Lukonde Mwale, Jonathan Kalimina (C), James Sibeene; Bongani Ndhlovu, Felix Phiri, Mapalo Simute, Kelvin Chipelu; Abel Nyirongo

  • Nova Arianto Umumkan 21 Nama untuk Piala Dunia U-17 2025, Satu Penyerang PSM Dibawah

    Nova Arianto Umumkan 21 Nama untuk Piala Dunia U-17 2025, Satu Penyerang PSM Dibawah

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-17 saat ini memasuki masa-masa persiapan menuju ajang Piala Dunia U-17 2025.

    Jelang berlaga di ajang tersebut, pelatih Nova Arianto mengumumkan 21 pemain yang dibawah untuk berlaga di ajang ini.

    Adapun untuk ajang Piala Dunia U-17 2025 ini akan berlangsung di Qatar.

    Untuk 21 pemain yang dipanggil ini, Pelatih Nova Arianto masih mengandalkan skuad yang membawa tim ini melangkah jauh.

    Selain itu, ada beberapa nama tambahan baru yang dibawah untuk berlaga di Qatar ini.

    Dari 21 nama yang dipanggil mantan asisten Shin Tae Yong itu ada satu nama pemain muda PSM Makassar.

    Pemain yang dimaksud berposisi sebagai penyerang yaitu Dimas Adi Prasetyo.

    Adapun untuk ajang Piala Dunia U-17 2025 ini, Timnas Indonesia tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia dengan seluruh laga fase grup dimainkan di Aspire Zone, Al Rayyan, Qatar. 

    Berikut 21 pemain Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 Qatar 2025: 

Penjaga gawang: Rendy Razzaqu (Madura United FC), Dafa Al Gasemi (Dewa United FC), Mike Rajasa Hoppenbrouwers (FC Utrecht)

Bek: Dafa Zaidan (Borneo FC), Ida Bagus Putu Cahya (Bali United), I Putu Panji Apriawan (Bali United), Mathew Baker (Melbourne FC), Eizar Tanjung (Sidney FC), Lucas Lee (Ballistic United SC), Fabio Azkairawan (Persija Jakarta), Ilham Romadhona (Borneo FC), Muhammad Al Gazani (Persija Jakarta), Azizu Milanesta (Asiana Soccer School)

Gelandang: Evandra Florasta (Bhayangkara Presisis FC), Muhammad Zahaby Gholy (Persija Jakarta), Nazriel Alfaro (Persib Bandung), Rafi Rasyiq (Semen Padang FC)

Penyerang: Mierza Firjatullah (Persik Kediri), Fadly Alberto Hengga (Bhayangkara Presisi FC), Dimas Adi Prasetyo (PSM Makassar), Fandi Ahmad Muzaki (Persija Jakarta)

  • Jelang Mentas di Piala Dunia U-17 2025, Persiapan Skuad Garuda Nusantara Memasuki Tahap Akhir

    Jelang Mentas di Piala Dunia U-17 2025, Persiapan Skuad Garuda Nusantara Memasuki Tahap Akhir

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 bakal mentas di ajang bergengsi Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Jelang agenda pada 3-27 November 2025 itu, persiapan Skuad Garuda Nusantara memasuki tahap akhir. 

    Di bawah asuhan Nova Arianto, Timnas Indonesia U-17 telah menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta sejak 29 September hingga 14 Oktober 2025. Nantinya skuad akan menuju ke Dubai pada 17 Oktober 2025 untuk serangkaian agenda uji coba internasional sebelum bertolak ke Qatar. 

    Terkait perkembangan dan persiapan timnya jelang berlaga di Piala Dunia U-17 2025, Nova Arianto mengaku bersyukur karena semua proses dijalani dengan baik dan terus menunjukkan kesiapan. 

    “Setelah ini mereka akan naik kelas. Saya bersyukur selama ini mereka melakukan persiapan dengan baik dan kami sangat siap untuk menuju ke Piala Dunia U-17 2025.”

    “Harapannya para pemain lebih punya mental yang kuat untuk bisa tampil maksimal di Piala Dunia U-17 2025,” kata Nova Arianto sebelum memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, pada Rabu, 15 Oktober 2025. 

    Usai menuntaskan agenda pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta, Timnas Indonesia U-17 punya agenda persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 selama dua hari di Jakarta. Dalam periode ini, tim fokus pada latihan kebugaran sebelum bertolak ke Dubai pada Jumat nanti.

    “Di Dubai, kami memiliki tiga laga uji coba di sana. Tanggal 25 Oktober 2025 melawan Paraguay, 27 Oktober 2025 menghadapi Afrika Selatan, dan 29 Oktober 2025 ditutup dengan pertandingan melawan Panama.”

    “Lalu, kami bergeser ke Qatar pada 1 November 2025 untuk menjalani adaptasi terakhir sebelum pertandingan pertama Indonesia U-17 pada 4 November 2025 melawan Zambia,” tutur dia. 

    Total pemain yang dipersiapkan saat ini berjumlah 27 orang, terdiri dari 20 pemain yang sudah bergabung dalam TC, tiga kiper, serta empat pemain abroad yang akan segera menyusul, yaitu Mike Rajasa, Nicholas Indra Mjosund, Matthew Baker, dan Lucas Lee.

  • Indonesia U-17 Bungkam Uzbekistan U-17 Dua Gol Tanpa Balas

    Indonesia U-17 Bungkam Uzbekistan U-17 Dua Gol Tanpa Balas

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 berhasil memetik poin penuh saat jumpa Uzbekistan U-17 di laga kedua Piala Kemerdekaan 2025. Tampil di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat, 15 Agustus 2025, malam WIB, Garuda Muda membungkam lawan 2-0.

    Kemenangan ini membuat Indonesia U-17 kini menempati peringkat kedua klasemen dengan empat poin. Garuda Muda memepet Mali U-17 yang berada di puncak dengan poin sempurna yakni enam poin.

    Sejak awal jalannya laga, Indonesia U-17 langsung menekan. Tekanan ini dilakukan agar Uzbekistan tidak leluasa menguasai bola.

    Upaya Indonesia U-17 cukup mulus karena pada menit ke-17 berhasil membuka keunggulan 1-0. Dimas Adi Prasetyo masuk papan skor usai mengecoh bek Uzbekistan di dekat gawang lalu menceploskan bola ke gawang kosong.

    Indonesia U-17 nyaris memperbesar skor menjadi 2-0 pada menit ke-22. Namun, tembakan mendatar dari Aaron Thomas memanfaatkan umpan terobosan masih bisa dihalau pemain Uzbekistan.

    Indonesia U-17 mendapatkan peluang lain pada masa injury time babak pertama. Rafi Rasyiq melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti, tapi bola masih melambung jauh.

    Memasuki paruh kedua, Uzbekistan balik memberi ancaman sejak awal. Mereka mendapat peluang pada menit ke-58 dengan mengecoh dua pemain belakang Indonesia.

    Hanya saja, tembakan ke sudut sempit masih bisa dibaca oleh Dafa Al Gasemi.

    Alih-alih mencari gol penyeimbang, Uzbekistan malah kecolongan lag. Indonesia U-17 berhasil memperbesar keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-68.

    Bermula dari sepak pojok Fabio Azkairawan ke tiang jauh disambut sundulan Muhamad Al Gazani yang menggetarkan gawang Uzbekistan.

    Duel kemudian berjalan alot. Uzbekistan mulai mendapatkan irama untuk terus menekan Timnas Indonesia U-17. Namun, anak asuh Nova Arianto bisa tetap tampil tenang dan disiplin.

    Meski tak lagi bisa leluasa menciptakan peluang, Timnas Indonesia U-17 bisa mempertahankan keunggulan 2-0 atas Uzbekistan hingga babak kedua berakhir.