Tag: Nirina Zubir

  • Senator desak pemerintah bongkar mafia tanah berkaca dari kasus JK

    Senator desak pemerintah bongkar mafia tanah berkaca dari kasus JK

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPD RI Irman Gusman mendesak pemerintah membongkar akar mafia tanah setelah mencuatnya kasus dugaan penyerobotan lahan milik Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di kawasan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

    Ia menilai kasus tersebut menjadi momentum penting untuk mereformasi total sistem pertanahan nasional.

    “Kasus yang menimpa Pak JK ini bukan perkara kecil, tetapi sinyal bahaya atas lemahnya tata kelola pertanahan di Kementerian ATR/BPN. Negara tidak boleh tunduk pada mafia tanah,” ucap Irman dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.

    Mantan Ketua DPD RI itu menilai praktik mafia tanah telah menjadi penyakit kronis yang melibatkan oknum pejabat, aparat, dan korporasi besar.

    “Selama sistem pertanahan tidak dibenahi, selama celah hukum dibiarkan, mafia tanah akan terus hidup,” ujarnya.

    Irman menegaskan kasus yang menimpa JK harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk membongkar jaringan mafia tanah dari hulu ke hilir.

    Ia meminta aparat kepolisian dan Kementerian ATR/BPN menuntaskan kasus tersebut tanpa tebang pilih.

    “Jika penegakan hukumnya setengah hati, publik akan menilai negara kalah oleh mafia tanah. Ini soal keadilan dan martabat hukum, bukan sekadar sengketa sertifikat,” kata Irman.

    Menurutnya, praktik mafia tanah tumbuh subur karena adanya kolusi antara pejabat, aparat, dan korporasi yang memanfaatkan kelemahan sistem.

    Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah melakukan reformasi total pertanahan melalui digitalisasi data, keterbukaan kepemilikan serta sistem pengawasan lintas lembaga yang transparan.

    “Meskipun kini BPN telah beralih ke sistem sertifikat digital, kasus seperti ini menunjukkan bahwa digitalisasi belum otomatis menutup celah manipulasi. Integritas data, validasi kepemilikan, dan pengawasan lintas instansi tetap harus diperkuat agar mafia tanah tidak memanfaatkan sistem dari balik layar,” tuturnya.

    Irman juga menyoroti kasus serupa telah menimpa sejumlah tokoh mulai dari mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal hingga ibunda artis Nirina Zubir.

    “Kini korbannya mantan wakil presiden dua periode. Ini bukti betapa rapuhnya perlindungan hukum atas hak kepemilikan tanah di negeri ini,” ucapnya.

    Ia menekankan pemberantasan mafia tanah tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja, melainkan harus melibatkan semua pihak mulai dari RT/RW, notaris dan PPAT, BPN, aparat penegak hukum hingga lembaga peradilan.

    “Semua harus berada dalam sistem yang bersih dan terintegrasi. Negara tidak boleh tunduk pada kepentingan bisnis,” katanya.

    Irman juga menyerukan political will yang kuat dari pemerintah untuk menindak siapa pun yang terlibat, termasuk korporasi besar.

    “Kalau negara kalah, yang dirampas bukan hanya tanah rakyat, tetapi juga martabat hukum kita,” kata dia.

    Sebelumnya, JK meninjau langsung lahan seluas 16,5 hektare miliknya di kawasan GMTD, Makassar, Rabu (5/11). Ia menemukan lahannya diklaim oleh seseorang bernama Manjung Ballang yang disebut berprofesi sebagai penjual ikan.

    “Masa penjual ikan punya tanah seluas ini,” ujar JK.

    Ia menjelaskan bahwa tanah tersebut dibelinya sejak lama dari anak Raja Gowa, jauh sebelum wilayah itu masuk administrasi Kota Makassar.

    Sementara itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memastikan PT Hadji Kalla, perusahaan milik JK memiliki sertifikat hak guna bangunan (HGB) yang sah atas lahan bersengketa tersebut.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penuh Adegan Emosional, Nirina Zubir Hadapi Sisi Rapuh Saat Logika Bercampur Mistis

    Penuh Adegan Emosional, Nirina Zubir Hadapi Sisi Rapuh Saat Logika Bercampur Mistis

    JAKARTA – Apa jadinya jika orang yang telah meninggal dunia, memanggil kembali dari dalam kubur?

    Pertanyaan menyeramkan ini menjadi inti dari film horor emosional PANGGILAN DARI KUBUR, produksi Dunia Mencekam Pictures dan Maxima Pictures, yang akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 14 Agustus 2025.

    Disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo, film ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Nugie, Firzanah Alya, Muthia Datau, dan Septian Dwi Cahyo. Mengangkat kisah tentang pasangan yang kehilangan anak, Panggilan dari Kubur menyuguhkan horor yang tidak hanya berasal dari dunia lain, tapi juga dari dalam diri manusia yang tak siap melepaskan.

    Dalam film ini, Nirina Zubir memerankan sosok Alya, seorang ibu yang berusaha kuat setelah meninggalnya putri semata wayangnya, Yasmin. Namun ketegaran itu mulai runtuh saat dirinya, mulai mendengar suara Yasmin dari balik keheningan rumah. Teror yang datang bukan hanya dari bayangan di malam hari, tapi dari rasa kehilangan yang merobek kewarasan mereka.

    “Saya pernah merasakan kehilangan orang terdekat. Tapi film ini membawa saya ke dalam situasi ekstrem, bagaimana jika yang meninggal itu tak pernah benar-benar pergi? Bagaimana kalau panggilan dari kubur itu nyata, dan kamu tak bisa menolaknya?” ujarnya.

    Akting Nirina Zubir dalam film ini memperlihatkan sisi rapuh seorang ibu yang terjebak antara logika dan hal-hal mistis. Ketika rasa bersalah, kesedihan, dan keputusasaan bercampur, batas antara dunia nyata dan alam kubur mulai kabur.

    Panggilan dari Kubur tidak hanya menghadirkan jumpscare dan visual mengerikan, tetapi juga atmosfer tekanan psikologis yang perlahan menggerus. Film ini menyampaikan pesan menakutkan, bahwa meninggalnya seseorang bukan akhir dari cerita terutama jika mereka tak pergi dengan tenang.

    Salah satu adegan paling mengerikan datang dari Firzanah Alya, yang memerankan langsung adegan sebagai jenazah, tidur di tempat pemandian mayat lengkap dengan kain jarik—tanpa pengganti atau boneka. Momen itu bukan hanya nyata, tapi mengguncang secara emosional bagi seluruh kru yang menyaksikan.

  • Ashanty Bongkar Dugaan Penyerobotan Tanah Warisan: Kini Jadi Lahan Perumahan

    Ashanty Bongkar Dugaan Penyerobotan Tanah Warisan: Kini Jadi Lahan Perumahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Ashanty akhirnya angkat bicara soal dugaan penyerobotan tanah warisan dari almarhum ayahnya. Istri Anang Hermansyah itu mengungkapkan bahwa tanah yang seharusnya menjadi hak keluarganya kini justru telah dijual ke pihak lain dan bahkan dijadikan lahan perumahan.

    “Bayangkan, mau bangun perumahan di atas tanah sengketa, menurut aku keterlaluan,” ujar Ashanty saat ditemui di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

    Ashanty menegaskan bahwa dirinya dan keluarga tak akan tinggal diam melihat hak mereka diduga dirampas begitu saja. Selama ini, ia berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan musyawarah dan komunikasi yang baik. Namun, jalan damai yang diharapkannya tidak kunjung membuahkan hasil.

    “Sudah setahun kami coba berkomunikasi dengan pihak terkait, mencari solusi yang adil untuk semua. Tapi kalau akhirnya tanah ini dijual begitu saja, ini namanya zalim,” tegasnya terkait penyerobotan tanah warisan.

    Ashanty – (Beritasatu.com/Instagram)

    Bukan hanya memikirkan dirinya sendiri, Ashanty juga menyoroti bagaimana masyarakat kecil sering kali menjadi korban kasus serupa. Ia membayangkan betapa sulitnya bagi orang-orang yang tidak memiliki cukup uang atau akses untuk memperjuangkan hak mereka.

    “Kalau saya mungkin masih bisa berjuang, tapi bagaimana dengan orang-orang yang enggak punya uang? Mereka kehilangan tanah, dan enggak bisa berbuat apa-apa. Ya hilang begitu saja,” katanya dengan nada kecewa.

    Ashanty kini semakin mantap untuk membawa masalah ini ke ranah hukum jika tidak ada itikad baik dari pihak yang bersangkutan. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan sekadar bicara, tetapi akan benar-benar berjuang untuk mendapatkan kembali hak keluarganya.

    “Kalau caranya begini, komunikasi enggak jalan, musyawarah mentok, ya satu-satunya cara kita harus fight. Aku harus melakukan ini supaya mereka tahu kalau kita enggak diam saja,” tuturnya.

    Kini, kasus dugaan penyerobotan tanah warisan Ashanty semakin menyita perhatian. Kasus ini jadi sorotan karena sebelumnya artis lain Nirina Zubir pernah mengalami kasus yang sedikit sama. 

  • Rekomendasi Film Tema Keluarga yang Cocok Ditonton pada Akhir Tahun

    Rekomendasi Film Tema Keluarga yang Cocok Ditonton pada Akhir Tahun

    3. Ngeri-Ngeri Sedap (2022)

    Film Ngeri-Ngeri Sedap dirilis pada 2 Juni 2022. Film ini disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk

    Film Ngeri-Ngeri Sedap mengisahkan tentang Pak Domu (Arswendi Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean). Mereka tinggal bersama anak kedua mereka yang bernama Sarma (Gita Bhebhita).

    Pasangan ini sangat mengharapkan ketiga anak mereka, yakni Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel), yang sudah lama merantau agar pulang. Mereka ingin anak-anaknya dapat menghadiri sebuah acara adat.

    Namun, ketiga anak tersebut enggan pulang karena memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Pak Domu. Untuk menarik perhatian anak-anaknya, Pak Domu dan Mak Domu merancang strategi yang tak biasa, yaitu berpura-pura bertengkar dan berniat bercerai.

    4. Keluarga Cemara 2 (2022)

    Film Keluarga Cemara 2 merupakan sekuel dari film sebelumnya, Keluarga Cemara (2019). Film yang dirilis pada 23 Juni 2022 ini disutradarai oleh Ismail Basbeth dan dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir.

    Film ini menceritakan tentang Ara. Ia merasa kesepian seiring berkembangnya Keluarga Cemara.

    Sang Ayah mendapat pekerjaan baru, sehingga menjadi lebih sibuk. Sementara itu, ibunya memiliki pekerjaan sampingan.

    Bersamaan dengan itu, Euis memasuki masa pubertas yang lebih menginginkan pisah kamar dengan Ara. Film ini menceritakan perjalanan Ayah, Ibu, Euis, Ara, dan Agil dalam menemukan makna keluarga. 

    5. Miracle in Cell No.7 (2022)

    Miracle in Cell No.7 dirilis pada 8 September 2022. Ini adalah sebuah film yang diadaptasi dari film Korea berjudul sama.

    Versi Indonesia dari film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Adapun pemerannya adalah Vino G. Bastian, Graciella Abigail, serta Mawar Eva de Jongh.

    Cerita film ini berfokus pada Dodo Rozak yang berusaha menjadi ayah yang baik bagi putrinya, Kartika. Karena memiliki keterbatasan kecerdasan, Dodo sering bertindak dan berperilaku seperti anak-anak.

    Kehidupan mereka berjalan bahagia. Hingga suatu hari, Dodo ditangkap karena tuduhan memperkosa dan membunuh seorang gadis kecil. Ia pun dijebloskan ke dalam sel No.7, yang dihuni oleh para narapidana yang ditakuti.

     

  • ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-Film’ Kembali Tayang di Bioskop

    ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-Film’ Kembali Tayang di Bioskop

    Liputan6.com, Yogyakarta – Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF) karya Yandy Laurens menjadi salah satu film layar lebar yang berhasil menarik perhatian banyak pencinta film Indonesia. Film ini juga berhasil memborong penghargaan bergengsi Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2024.

    JESEDEF pertama kali tayang di bioskop pada 30 November 2023. Film ini berhasil meraup total 651.074 penonton setelah 64 hari penayangan. Pada 29 Maret 2024, JESEDEF resmi tayang di Netflix.

    Setelah satu tahun sejak penayangannya pertama kali, JESEDEF pun bakal kembali hadir di bioskop. Kabar ini disampaikan oleh para sineas yang terlibat dalam proses produksi film ini, termasuk sang sutradara Yandy Laurens.

    “Terima kasih atas cinta dan dukungan yang luar biasa! Setelah perjalanan panjang, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film kini kembali hadir di layar lebar tiga hari lagi,” tulis Yandy dalam keterangan unggahan video di akun Instagram @yndlaurens.

    Yandy mengatakan, film ini adalah hasil kerja banyak hati dan tangan. Piala Citra yang didapatkan film ini merupakan penghargaan berharga bagi orang-orang di balik film ini yang tentunya patut dirayakan.

    “Yuk, tonton lagi atau ajak orang tersayang menikmati kisah Bagus dan Hana bersama. Karena cinta selalu lebih indah saat dirayakan bersama,” katanya.

    Rescreen atau penayangan kembali film ini di bioskop dijadwalkan setelah berhasil menyabet tujuh penghargaan dari total 11 nominasi FFI 2024. JESEDEF meraih Piala Citra untuk kategori nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Sheila Dara Aisha), Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Alex Abbad), Lagu Tema Terbaik (Donnie Maula – Bercinta Lewat Kata), Penulis Skenario Asli Terbaik (Yandy Laurens), Pemeran Utama Pria Terbaik (Ringgo Agus Rahman), Pemeran Utama Perempuan Terbaik (Nirina Zubir), dan Film Panjang Terbaik.

    Menariknya, kemenangan empat pemeran dari satu film yang sama merupakan yang pertama kali terjadi di sepanjang sejarah FFI. Piala ini sekaligus menjadi yang pertama bagi Ringgo Agus Rahman di sepanjang kariernya sebagai aktor. Total, ini merupakan nominasi kelima yang ia dapatkan.

    Sementara untuk Nirina Zubir, Piala Citra FFI 2024 merupakan piala keduanya setelah 18 tahun. Ia terakhir kali menyabet Piala Citra lewat film Heart (2006).

    Kali ini, cerita dalam film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film bakal kembali bisa dinikmati di layar lebar. JESEDEF bakal kembali tayang di bioskop tiga hari lagi.

    Penulis: Resla