Tag: Nathalie Holscher

  • Keputusan Berat Nathalie Holscher: Lepas Hijab demi Mandiri Finansial

    Keputusan Berat Nathalie Holscher: Lepas Hijab demi Mandiri Finansial

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas dan disjoki Nathalie Holscher berbagi cerita mengenai perjalanan hidup dan kariernya di siniar Comic 8 Revolution yang dikutip Beritasatu.com, Rabu (19/11/2025). Dalam siniar itu ia menceritakan proses panjang di balik keputusan melepas hijab dan serius dengan profesi disjoki.

    Menurut Nathalie, keputusan itu lahir dari pertimbangan pribadi dan kebutuhan hidup. Ia meyakini keputusan tersebut kontroversial dan siap dengan cibiran yang datang. 

    “Permintaan dari aku sendiri, aku berpikir keras juga dan berpikir panjang untuk itu (DJ),” ujar Nathalie Holscher. 

    Ia juga menegaskan bahwa pekerjaan sebagai DJ menjadi pilihan untuk tetap mandiri secara finansial. Apalagi ia merasakan langsung ada beberapa pekerjaan yang hilang. Kondisi semakin tertekan karena ada beberapa pihak yang harus ia pikirkan. 

    Hanya saja Nathalie memang mengaku erasa bersalah secara spiritual. Ia menyebut keputusan melepas hijab sebagai langkah besar dalam hidupnya dan memohon pengertian Allah. “Ya mungkin ini jalannya, semoga di atas mengerti,” tuturnya.

    Meski menghadapi cibiran, Nathalie menegaskan sudah memikirkannya matang-matang dan menerima konsekuensi sosial yang datang. Ia juga tetap menyeimbangkan kehidupan sebagai ibu dengan rutinitas pekerjaan, memastikan bisa menjemput anaknya, Azam, setelah pertunjukan.

    Selain itu, Nathalie menyinggung perhatian terhadap keluarga besarnya. Sebagai anak pertama dan kakak, ia merasa perlu berhati-hati agar keputusan pribadinya tidak menimbulkan kekhawatiran bagi orang lain.

    “Dicibir, sudah aku pikirkan dan terima semuanya,” ucap Nathalie Holscher. 

  • Respons Keluarga Soal Nathalie Minta Maaf atas Parodi Hamil Erika

    Respons Keluarga Soal Nathalie Minta Maaf atas Parodi Hamil Erika

    Jakarta, Beritasatu.com – Keluarga menanggapi permintaan maaf dari selebritas Nathalie Holscher atas perbuatannya yang diduga memparodikan kehamilan Erika Carlina.

    “Saya sudah melihat permintaan maaf Nathalie di Instagram, buat saya itu bagus,” kata Oma Hetty dikutip dari YouTube Cumicumi, Minggu (27/7/2025).

    “Untuk semua orang ya bukan saja Nathalie maupun DJ saja, kita sesama manusia harus menjadi orang baik karena kebaikan pasti kembali ke diri kita sendiri,” jelasnya.

    Sebagai keluarga, Oma Hetty meminta agar Nathalie Holscher untuk lebih berhati-hati dalam berbuat. Bukan saja mementingkan diri sendiri, melainkan untuk banyak orang.

    “Apa yang terjadi ke depannya kita enggak pernah tahu, kita hanya berdoa dan menikmati karunia Tuhan, dijauhkan dari penyakit, keturunan diberikan kesehatan,” tuturnya.

    “Kita enggak bisa menyalakan siapa-siapa, rencana Tuhan kita enggak pernah tahu ke depannya seperti apa. Kita harus kembali ke diri kita sendiri, saya tidak menyalahkan Erika karena semua perjalanan kan harus dilalui dengan baik,” lanjutnya.

    Ia mengatakan, agar persoalan yang dialami Erika Carlina dan Nathalie Holscher bisa berakhir dengan perdamaian.

    “Semua tentu ada hikmah yang diberikan kepada Tuhan. Kita sebagai orang tua hanya mendoakan yang terbaik,” ungkapnya.

    “Semua sudah menjadi bagian dari rencana Tuhan, kita berharap harus ada ending story. Harus saling memaafkan, serta tidak boleh ada dendam,” tutupnya.

    Sebelumnya, Nathalie Holscher telah meminta maaf kepada Erika Carlina di Instagram miliknya, setelah dirinya diduga memparodikan kehamilan Erika Carlina atas perbuatan DJ Panda.

    “Assalammualaikum. Untuk semua pihak yang merasa terganggu atas unggahan mengenai video konten yang sebagaimana sudah beredar di luar sana, maka secara pribadi saya tidak bermaksud untuk menyinggung siapa saja,” kata Nathalie Holscher pada video yang diunggahnya terkait permintaan maaf terhadap Erika Carlina, Jumat (25/7/2025).

    “Saya memohon maaf kepada Mbak Er (Erika Carlina), apabila persoalan ini sudah melebar kemana-mana,” katanya lagi.

    Menurutnya, tindakan yang dilakukannya itu telah membuat hati Erika Carlina terluka. Sehingga, membuat Nathalie Holscher akan lebih bijak dalam melakukan tindakan di masa mendatang.

    “Tentunya masalah ini akan menjadi pembelajaran bagi saya untuk ke depannya,” tuturnya.

    “Pembelajaran untuk lebih hati-hati lagi dalam memilih partner kerja dan pertemanan. Sekali lagi saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya,” ucapnya.

  • Erika Carlina Buka Pintu Maaf untuk Nathalie Holscher

    Erika Carlina Buka Pintu Maaf untuk Nathalie Holscher

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Erika Carlina mengaku akan membuka pintu maaf untuk Nathalie Holscher yang telah memparodikan kehamilannya atas perbuatan Giovanni Surya Saputra atau DJ Panda.

    “Terkait hal itu (Nathalie Holscher parodikan Erika Carlina Hamil), secara personal saya tidak kenal dia,” tegas Erika Carlina ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).

    “Saya tidak pernah berteman dengan dia juga dan saya tidak pernah ada masalah sama dia,” jelasnya.

    Meski telah memparodikannya, tetapi Erika Carlina masih memiliki hati yang baik terhadap mantan istri Sule tersebut.

    “Kalau soal video parodi itu ditunjukkan kepada aku, dan kalau memang Kak Nathalie ada niatan untuk meminta maaf pasti aku maafkan,” tuturnya.

    Erika Carlina mengatakan alasannya terkait membuka pintu maaf untuk Nathalie Holscher.

    “Dia itu single parents, dia itu memiliki anak seperti aku. Tentu, sebagai seorang perempuan pasti aku maafkan,” ungkapnya.

    Ia menyebut, hingga saat ini belum ada permintaan maaf secara langsung kepada dirinya dari Nathalie Holscher.

    “Jujur ya, sampai saat ini belum ada permintaan maaf dari dia secara langsung ke aku,” tutupnya.

  • Parodikan Kehamilan Erika Carlina, Nathalie Holscher Minta Maaf

    Parodikan Kehamilan Erika Carlina, Nathalie Holscher Minta Maaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nathalie Holscher akhirnya meminta maaf atas tindakan memparodikan kehamilan Erika Carlina yang menjadi viral di media sosial (medsos). Permintaan maaf itu diunggah di akun Instagram miliknya.

    “Assalammualaikum, untuk semua pihak yang merasa terganggu atas unggahan mengenai video konten yang sebagaimana sudah beredar di luar sana,” ujar Nathalie Holscher pada video yang diunggahnya terkait permintaan maaf terhadap Erika Carlina, Jumat (25/7/2025).

    “Maka secara pribadi saya tidak bermaksud untuk menyinggung siapa saja. Saya memohon maaf kepada Mbak Er (Erika Carlina), apabila persoalan ini sudah melebar kemana-mana,” katanya lagi.

    Menurutnya, tindakan yang dilakukannya itu telah membuat hati Erika Carlina terluka. Sehingga, membuat Nathalie Holscher akan lebih bijak dalam melakukan tindakan di masa mendatang.

    “Tentunya masalah ini akan menjadi pembelajaran bagi saya untuk kedepannya,” tuturnya.

    “Pembelajaran untuk lebih hati-hati lagi dalam memilih partner kerja dan pertemanan. Sekali lagi saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya,” ucapnya.

    Sebelumnya, video Nathalie Holscher sedang berjoget mengenakan daster yang memperlihatkan bagian perutnya seperti ibu hamil.

    Masalahnya, dalam video tersebut juga terlihat DJ Panda, yang diduga sebagai pria tidak bertanggung jawab atas kehamilan Erika Carlina. Hal inilah yang memicu serangan netizen kepada Nathalie.

    “Gue di sini tidak mengerti apa-apa. Gue cuma datang untuk bikin konsep, karena ada konsep berdua DJ dan habis itu enggak ngerti kenapa gue yang kena?” jelas Nathalie Holscher yang diunggah ulang akun Instagram @lambe_turah, Sabtu (19/7/2025).

    Nathalie Holscher memastikan dirinya tidak mengetahui permasalahan Erika Carlina dengan DJ Panda. “Gue enggak tahu apa-apa. Ngapain gue ngurusin percintaan orang, percintaan gue saja kagak benar,” ujarnya tegas.

    Ia juga menjelaskan kebiasaannya menggunakan daster saat siaran langsung.

    “Gue biasa live pakai daster, gue live pakai daster ya suka-suka gue, gue live pakai daster saja disindir sama ibu-ibu Facebook,” ungkapnya.

  • Tak Kapok, Nathalie Holscher Pamer Uang Saweran di Palangka Raya

    Tak Kapok, Nathalie Holscher Pamer Uang Saweran di Palangka Raya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nathalie Holscher kembali jadi sorotan usai memamerkan uang saweran saat tampil sebagai DJ di Palangka Raya. Aksinya ini menuai perhatian karena sebelumnya ia juga pernah mendapat kritik akibat aksi serupa.

    Hal itu terlihat dari unggahan Nathalie Holscher di Instagram miliknya. Ia mengunggah sebuah video yang memamerkan uang hasil saweran di kamar hotel tempat dirinya menginap.

    Terlihat ribuan uang Rp 50.000 dan uang Rp 100.000 di kasur. Selain di kasur, ribuan uang tersebut juga dibuat kalung oleh Nathalie Holscher.

    “Terima kasih untuk O2 Octagon di Palangkaraya, Kalimantan,” teriak Nathalie Holscher, Jumat (4/5/2025).

    “Cair lagi ini di kalimantan. Sekali lagi terima kasih O2 Octagon,” kata Nathalie Holscher yang diikuti teriakan timnya.

    Sebelumnya, aksi Nathalie Holscher yang disawer uang hingga Rp 150 juta di sebuah klub malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, pada Sabtu (12/4/2025) lalu menuai kecaman luas.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah pengunjung menghamburkan uang saweran kepada Nathalie saat tampil di atas panggung. Aksi tersebut dianggap mencoreng citra Sidrap yang dikenal mengusung nilai religiusitas, terutama setelah tumpukan uang berserakan di atas panggung.

    Atas aksi tersebut, ratusan massa dari kalangan mahasiswa dan organisasi Muhammadiyah menggelar aksi demonstrasi pada 17 April 2025.

    Mereka mendatangi Kantor DPRD Sidrap, menuntut agar Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif menutup tempat hiburan malam yang tidak memiliki izin, termasuk yang pernah didatangi DJ Nathalie Holscher.

    Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidrap Samsul Tang menilai aksi sawer terhadap DJ Nathalie tidak hanya mencoreng citra Kabupaten Sidrap, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung pemerintah daerah.

    “Tindakan semacam itu jelas bertolak belakang dengan visi dan misi Kabupaten Sidenreng Rappang yang mengusung nilai keamanan dan religiusitas,” tegasnya.

    Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif juga merasa kecewa atas insiden tersebut karena bertentangan dengan program unggulan pemerintah daerah yaitu “Sidrap Religius, Sidrap Berkah”.

    “Saya sudah menyampaikan kepada Nathalie Holscher, agar meminta maaf kepada masyarakat Sidrap,” ujar Syaharuddin pada Kamis (17/4/2025).

    Mengenai permintaan maaf, DJ Nathalie Holscher melalui Instagram Story menyatakan kebingungannya. Ia menjelaskan, dirinya hanya bekerja sebagai tamu undangan dan tidak tahu-menahu soal izin tempat hiburan tersebut. Nathalie juga menegaskan, aksi saweran itu merupakan bentuk apresiasi dari pengunjung, dan dirinya tidak merasa bersalah.

    Nathalie juga menantang bupati Sidrap untuk memperlihatkan kesalahannya saat menjadi DJ di Sidrap.

    “Ditunggu speak up-nya, salah saya di mana ya pak? Masalah saya disawer itu juga merupakan salah satu bentuk apresiasi dari beberapa pengunjung klub. Kesalahan saya di mana? Saya hanya murni profesional kerja,” kata Nathalie Holscher terkait dirinya disawer ratusan juta.

  • Nathalie Holscher Siap Promosikan Sidrap, Sudah Coba Nasu Palekko?

    Nathalie Holscher Siap Promosikan Sidrap, Sudah Coba Nasu Palekko?

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah viral karena penampilannya di sebuah kelab malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Nathalie Holscher menyatakan kesiapannya untuk mendukung promosi daerah tersebut apabila diminta.

    Hal ini diungkapkan menyusul ajakan dari Anggota DPR Rusdi Masse Mappasessu (RMS), yang memintanya kembali mengunjungi Sidrap, tetapi bukan sebagai DJ, melainkan dalam kapasitas untuk mendukung pengembangan pariwisata dan budaya lokal.

    “Kalaupun saya diminta mempromosikan Kota Sidrap, saya siap dan dengan senang hati. Namun, permasalahan yang terjadi ini berbeda. Saat itu, tugas saya hanya untuk menghibur di salah satu kelab malam yang mengundang saya,” ujar Nathalie dalam unggahan Instagram Stories beberapa waktu lalu.

    Jika benar akan kembali berkunjung dalam rangka promosi budaya, tentu menarik apabila Nathalie Holscher juga memperkenalkan pada kekayaan kuliner khas Sidrap, salah satunya adalah nasu palekko, hidangan tradisional yang begitu lekat dengan identitas masyarakat Bugis.

    Makanan berbahan dasar daging itik ini terkenal dengan rasa pedas yang khas serta aroma rempah yang kuat. Bagi masyarakat Bugis, nasu palekko bukan sekadar hidangan, tetapi juga warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Secara etimologis, “nasu” berarti masakan, sedangkan “palekko” merujuk pada teknik memasak dengan menggoreng kering atau menumis daging dengan sedikit kuah dan rempah yang pekat. Daging itik dipotong kecil-kecil agar bumbu meresap sempurna. Kini, varian dengan daging ayam juga mulai banyak dijumpai sebagai alternatif. Teknik pengolahan ini menciptakan rasa pedas yang menggigit dan cita rasa khas yang sulit dilupakan.

    Mengulas Proses Pembuatan Nasu Palekko

    Pembuatan nasu palekko dimulai dari pemilihan daging bebek atau ayam, yang kemudian dipotong kecil. Potongan tersebut dibumbui dengan campuran rempah pilihan, seperti bawang putih, lengkuas, jahe, cabai, serta asam yang menambah kesegaran rasa.

    Hasil akhirnya adalah sajian dengan rasa pedas, gurih, dan sedikit asam yang berpadu sempurna. Hidangan ini kerap disajikan dalam acara keluarga atau adat sebagai simbol kebersamaan dan tradisi yang dijaga erat oleh masyarakat Bugis.

    Jejak Sejarah dan Budaya Nasu Palekko

    Konon, hidangan ini bermula dari kebiasaan petani dan pemburu di sekitar Danau Sidenreng yang memasak daging itik dengan cara sederhana, tetapi tahan lama untuk bekal di ladang atau saat berburu. Teknik memasak ini bertahan hingga kini dan menjadi salah satu ikon kuliner Sidrap yang kaya akan filosofi lokal.

    Lebih dari Sekadar Hidangan

    Nasu palekko bukan hanya menawarkan kenikmatan rasa, tetapi juga membawa nilai-nilai kekeluargaan, ketekunan, serta semangat menjaga warisan leluhur. Di Sidrap, beberapa rumah makan bahkan hanya memasaknya berdasarkan pesanan agar kualitas dan kesegarannya terjaga.

    Seporsi nasu palekko biasanya dijual seharga Rp 20.000, lengkap dengan nasi putih hangat dan pisang sebagai pelengkap untuk meredakan rasa pedas.

    Kini, nasu palekko telah merambah ke berbagai restoran di Sidrap, Parepare, bahkan Makassar. Hidangan ini menjadi daya tarik kuliner bagi wisatawan yang ingin merasakan cita rasa khas Sulawesi Selatan. Festival kuliner Bugis yang rutin digelar turut memperkenalkan kelezatan nasu palekko kepada generasi muda dan wisatawan mancanegara.

    Jika Nathalie Holscher benar-benar berniat membantu mempromosikan budaya Sidrap, mencicipi dan mengenalkan nasu palekko kepada publik bisa menjadi langkah kecil yang bermakna besar. Tak hanya memperluas wawasan soal kekayaan kuliner Indonesia, juga memperkuat citra positif Sidrap sebagai daerah yang tak hanya punya hiburan, tetapi juga budaya dan rasa yang luar biasa.

  • Nathalie Holscher Dapat Rp 150 Juta, Bupati Sidrap: Cek Izinnya!

    Nathalie Holscher Dapat Rp 150 Juta, Bupati Sidrap: Cek Izinnya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Bupati Sidenreng Rappang atau Sidrap Syaharuddin Alrif meminta kepada jajarannya untuk segera melakukan pengecekan terhadap izin yang digunakan selebritas Nathalie Holscher menjadi disjoki yang diberi uang saweran dari pengunjung klub malam tersebut hingga Rp 150 juta.

    “Segera cek izinnya,” tegas Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif dikutip dari channel YouTube, Senin (21/4/2025).

    Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif menyebut, tindakan tersebut setelah adanya unggahan dari Nathalie Holscher yang memamerkan hasil uang saweran dari pengunjung kelab malam di Sidrap setelah menjadi disjoki.

    “Saya agak terganggu dan kecewa dengan adanya kegiatan seperti itu. Jadi saya sudah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya yang memiliki kewenangan di situ agar bisa mengamati kelengkapannya secara detail,” tuturnya.

    Selain itu Syaharuddin Alrif meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penertiban sesuai dengan aturan yang berlaku pada aturan pemerintah daearah (Perda) Sidrap.

    “Secara tegas dan tanpa pandang bulu, saya menyampaikan di sini tidak akan tinggal diam atas perbuatan tersebut. Saya pastikan saya akan bertindak sesuai dengan kewenangan saya,” ujarnya.

    Ia meminta kepada Nathalie Holscher untuk bisa melihat kondisi masyarakat yang ada di Sidrap.

    “Aktivitas itu agar mohon sadar diri untuk perbaikan kita semua, jangan karena persoalan keuntungan pribadi memunculkan citra negatif masyarakat Sidrap,” tutup Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif meminta kepada jajarannya untuk melakukan pengecekan terhadap izin tempat malam, setelah Nathalie Holscher memamerkan uang saweran dari pengunjung club malam di Sidrap yang mencapai Rp 150 juta.

  • 2 DJ Ini Pernah Disawer Ratusan Juta di Kabupaten Sidrap, Siapa Saja?

    2 DJ Ini Pernah Disawer Ratusan Juta di Kabupaten Sidrap, Siapa Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Nama Nathalie Holscher kembali menjadi perbincangan publik seusai penampilannya di sebuah kelab malam di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Namun ternyata, tidak hanya Nathalie yang pernah tampil di Kabupaten Sidrap.

    Putri Una Astari Thamrin atau dikenal sebagai DJ Una juga diklaim sama-sama mendapatkan saweran, seperti Nathalie saat tampil di Kabupaten Sidrap.

    “Alhamdulillah ya, ada yang enggak nyawer ya ada aja gitu ya. Dari mulai yang Rp 1 juta, puluhan juta. Aku mah disawer macem-macem, ada yang nyawer bunga, buket, sampai boneka labu, juga pernah,” ujar DJ Una kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.

    Lalu, bagaimana sosok Nathalie Holscher dan DJ Una? Berikut ini profilnya.

    Profil DJ Una

    DJ Una memiliki nama asli Putri Una Astari Thamrin. Ia lahir di Medan pada 24 Oktober 1987 dan dikenal sebagai seorang disjoki (DJ), aktris, dan model. DJ Una sempat meraih popularitas tinggi sebagai DJ dalam program musik di salah satu stasiun televisi swasta pada 2013. Ia merupakan putri dari pasangan Husni Thamrin dan Frida Irani.

    Di tengah kesibukannya di dunia hiburan, DJ Una tidak melupakan pendidikan. Ia berhasil menyelesaikan studi di Stikom The London School of Public Relations serta Universitas Terbuka. Pada 9 Juli 2017, dia menikah dengan Irsan Ramadan dan kini telah dikaruniai seorang putra bernama Kyrie Arnatama.

    Kariernya di dunia hiburan dimulai saat mengikuti ajang MTV VJ Hunt pada 2004. Meski tidak menjadi pemenang, DJ Una terus mengasah keterampilannya di bidang DJ. Ia kemudian merilis single perdananya yang berjudul “Save Our Sound” dalam kolaborasi dengan Korina Dahl, DJ asal Kanada.

    Setelah perilisan single tersebut, DJ Una meraih sejumlah pencapaian gemilang. Pada 2015, dia menembus peringkat ke-29 dari 100 DJ perempuan/female di Inggris, serta meraih juara dua dalam kompetisi DJ di Prancis.

    Pencapaian ini memperkuat posisinya di kancah internasional sebagai salah satu DJ perempuan berbakat asal Indonesia. Selain menjadi DJ, DJ Una juga aktif di dunia seni peran. Ia tampil dalam berbagai film, sinetron, dan FTV.

    Beberapa judul film yang pernah dibintanginya antara lain My Last Love, Air Terjun Pengantin Phuket, Gadis Bali, Ms Sambung Cinta VS Mr Putus Cinta, Sampai Siaga 1, dan Nada Cinta.

    Profil Nathalie Holscher

    Nathalie Holscher lahir di Jakarta pada 14 September 1992. Ia berprofesi sebagai penyanyi, aktris, presenter, dan YouTuber. Karier Nathalie dimulai di dunia hiburan Indonesia sebagai penyanyi dan model, dikenal lewat grup D’Dolls bersama Dewi Muninggar pada 2013. Ia juga menjadi vokalis band The Secret yang didirikan oleh Piyu Padi dan Maki Ungu pada 2016.

    Tak hanya sebagai penyanyi, Nathalie merambah dunia DJ pada 2017 dan berhasil membangun reputasi yang kuat di dunia hiburan malam. Ia juga aktif sebagai konten kreator di YouTube, menjadikannya salah satu influencer ibu muda yang menginspirasi melalui konten positif dan edukatif.

    Di bidang akting dan pertelevisian, Nathalie tampil dalam film Street Society (2014) serta beberapa program TV, seperti Santuy Malam dan Cerita Cinta Sule (2020–2021), Ketupat Sultan (2022), dan Dinasti Tambun (2022–sekarang).

    Ia juga mendapatkan nominasi dalam kategori Pasangan Tersilet bersama Sule dalam ajang Silet Awards 2020. Nathalie menjadi sorotan publik setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam pada awal 2020, dan menikah dengan komedian terkenal Sule pada 15 November 2020.

    Perubahan spiritual tersebut menarik perhatian luas dan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Meski menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan pribadi, Nathalie tetap semangat dalam melanjutkan karier serta berfokus pada masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan sang anak, Adzam Ardiansyah Sutisna.

    Itulah profil DJ Una dan Nathalie Holscher yang pernah tampil di kelab malam di Kabupaten Sidrap.

  • Polemik Nathalie Holscher di Sidrap, Ini Sejarah Saweran di Indonesia

    Polemik Nathalie Holscher di Sidrap, Ini Sejarah Saweran di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Nathalie Holscher belakangan ini menjadi perbincangan hangat seusai viral mendapatkan saweran uang saat berperan sebagai DJ di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Dalam acara tersebut, ia menerima uang dalam pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000, seolah-olah ‘diguyur’ dengan uang.

    Setelah dilakukan perhitungan, total uang saweran yang diterima Nathalie diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Namun, aksi Nathalie dalam menerima saweran ini menuai beragam respons dari publik.

    Salah satu reaksi yang mencolok datang dari Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang menyatakan kekecewaannya. Ia berpendapat bahwa perilaku Nathalie tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai etika yang dijunjung oleh masyarakat Sidrap. Dalam konteks ini, Syaharuddin Alrif berharap Nathalie mau meminta maaf terkait tindakannya.

    Kejadian ini menggambarkan percampuran antara budaya pop dan norma lokal, serta bagaimana tindakan individu dapat memicu diskusi publik mengenai nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat. Aktivitas seperti saweran, yang seharusnya menjadi momen perayaan, dalam konteks ini telah menimbulkan pro dan kontra yang signifikan.

    Sejarah Uang Saweran

    Saweran adalah tradisi yang umum ditemukan di Indonesia, terutama dalam konteks pernikahan dan perayaan komunitas lainnya.

    Secara umum, saweran berarti memberikan sejumlah uang atau barang oleh tamu kepada pengantin atau tuan rumah sebagai wujud apresiasi dan dukungan. Tradisi ini memiliki kedalaman makna yang berkaitan dengan nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang berkeping.

    Pada masa kolonial Belanda, saweran menjadi simbol stratifikasi sosial yang mencolok. Di era tersebut, praktik ini menunjukkan perbedaan status antara penjajah dan masyarakat pribumi.

    Orang pribumi yang sering dianggap memiliki posisi sosial yang lebih rendah menjadi penerima saweran, yang secara implisit menegaskan hierarki kekuasaan dan ketidaksetaraan yang ada.

    Dalam banyak kasus, saweran digunakan untuk menggambarkan kebaikan hati pemilik kekuasaan dan memberikan harapan di tengah keadaan yang tidak menguntungkan bagi masyarakat yang dijajah.

    Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan sosial yang terjadi, tradisi saweran kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat sebagai bagian dari adat istiadat dan ekspresi rasa syukur.

    Kini, saweran tidak hanya terbatas pada pernikahan, tetapi juga diaplikasikan dalam berbagai acara perayaan lainnya, seperti khitanan, ulang tahun, atau pengajian.

    Praktik ini kini lebih diartikan sebagai ungkapan kebahagiaan dan solidaritas, di mana tamu undangan memberikan sumbangan sebagai bentuk dukungan finansial kepada pasangan pengantin atau tuan rumah.

    Kembali populernya tradisi saweran juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi.

    Banyak orang berusaha mempertahankan saweran sebagai bentuk pengakuan terhadap nilai-nilai komunitas yang telah ada sejak lama dan sebagai wadah untuk membangun hubungan sosial yang lebih erat.

    Dalam konteks ini, saweran berfungsi tidak hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai pengikat sosial yang menguatkan solidaritas di antara warga masyarakat.

    Dengan melihat perjalanan panjang tradisi saweran dari zaman kolonial hingga saat ini, terlihat adanya perubahan peran dan makna. 

    Meskipun awalnya dipengaruhi oleh unsur ketidakadilan sosial, saat ini saweran berkembang menjadi simbol kebersamaan dan ungkapan kebahagiaan, mencerminkan evolusi budaya Indonesia yang terus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.

    Namun, kasus Nathalie Holscher di Sidrap menunjukkan bahwa konteks dan cara penyampaian tradisi ini tetap perlu disesuaikan dengan norma lokal dan sensitivitas budaya setempat. Meskipun aksi saweran dalam dunia hiburan sudah lumrah di sejumlah daerah atau kalangan, penerapannya tidak selalu diterima secara seragam di seluruh lapisan masyarakat.

  • Fakta-fakta Viralnya Aksi Sawer Nathalie Holscher di Sidrap

    Fakta-fakta Viralnya Aksi Sawer Nathalie Holscher di Sidrap

    Jakarta, Beritasatu.com – Penampilan DJ Nathalie Holscher di sebuah tempat hiburan malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan hangat di masyarakat setelah cuplikan videonya menyebar luas di media sosial.

    Dalam rekaman tersebut, tampak sejumlah pengunjung naik ke atas panggung dan menyawer Nathalie dengan uang tunai, yang bahkan terlihat berserakan di lantai. Momen tersebut menuai perhatian karena jumlah uang yang diterima Nathalie disebut mencapai Rp 150 juta.

    Tak hanya itu, Nathalie turut membagikan momen dirinya tertidur di atas tumpukan uang dan juga mengunggah video ketika sedang menghitung hasil saweran.

    Fakta-fakta Viralnya Aksi Sawer Nathalie Holscher

    1. Disorot Kemendagri

    Viralnya video tersebut juga mendapat perhatian dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Syaharuddin mengaku dihubungi langsung oleh pihak Kemendagri melalui pesan WhatsApp, bahkan beberapa kementerian lain juga ikut memberikan perhatian terhadap insiden ini.

    Ia mengungkapkan rasa kecewa karena kerja keras pemerintah daerah selama lebih dari satu bulan dalam membangun citra positif Sidrap, seakan hilang dalam satu malam akibat satu acara hiburan.

    2. Aksi protes dari ormas Islam

    Tak hanya pejabat daerah, kalangan masyarakat pun turut bereaksi. Ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan anggota organisasi Islam Muhammadiyah menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sidrap pada Kamis (17/4/2025).

    Mereka menuntut agar pemerintah daerah menindak tegas tempat-tempat hiburan malam ilegal, termasuk yang menjadi lokasi penampilan Nathalie Holscher.

    Dalam aksi tersebut, sempat terjadi ketegangan ketika demonstran mencoba masuk ke dalam gedung DPRD dan terlibat dorong-dorongan dengan petugas Satpol PP. Tuntutan utama mereka adalah penertiban dan penutupan tempat hiburan malam yang tidak mengantongi izin resmi.

    3. Bupati Sidrap tuntut Nathalie Holscher minta maaf

    Insiden ini mendapat sorotan dari Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang menyatakan kekecewaannya terhadap kejadian tersebut. Ia menilai aksi saweran yang terjadi bertolak belakang dengan visi religius yang tengah dibangun oleh pemerintah daerah.

    Syaharuddin bahkan meminta agar Nathalie menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Sidrap. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Nathalie.

    Lewat media sosial, ia menegaskan bahwa dirinya hadir di Sidrap dalam kapasitas sebagai profesional yang diundang untuk tampil sebagai DJ.

    Ia juga menyampaikan bahwa saweran yang diterimanya adalah bentuk apresiasi dari para pengunjung, sehingga tidak ada alasan baginya untuk meminta maaf.

    4. Nathalie Holscher tolak meminta maaf

    Meski menuai berbagai kritik, Nathalie Holscher tetap teguh dengan pendiriannya dna enggan meminta maaf. Ia menyatakan bahwa tanggung jawab atas keberadaan kelab malam bukan berada di pundaknya.

    Dalam sebuah pernyataan tegas, ia mengatakan, “Kalau memang tidak mau ada kelab malam, ya seharusnya kelabnya yang ditutup, bukan saya yang disalahkan.” kata Nathalie.

    Nathalie Holscher juga menyinggung bahwa sebelumnya ada DJ lain yang tampil dan mendapat saweran tanpa menimbulkan kontroversi serupa. Ia merasa diperlakukan tidak adil hanya karena video penampilannya viral dan menuai perhatian publik.