Tag: Narendra Modi

  • Heboh Perjalanan Mewah Penobatan Raja Charles, Menlu Papua Nugini Mundur

    Heboh Perjalanan Mewah Penobatan Raja Charles, Menlu Papua Nugini Mundur

    Dalam pernyataan pada Jumat (12/5) pekan lalu, Tkatchenko mengumumkan dirinya memilih untuk ‘mundur’ setelah berkonsultasi dengan Marape. Jabatan Menlu untuk sementara akan dirangkap oleh Marape, sementara Tkatchenko masih menjadi anggota parlemen.

    “Saya mundur sebagai Menteri Luar Negeri agar negara kita bisa bergerak ke depan dan saya juga bisa membersihkan nama saya dan juga menghilangkan keraguan dan informasi keliru yang ada di luar sana,” ucap Tkatchenko dalam pernyataannya.

    “Saya ingin memastikan peristiwa baru-baru ini tidak mengganggu kunjungan resmi dan pertemuan puncak yang akan kita selenggarakan dengan semua Pemimpin Dunia dalam beberapa pekan ke depan,” ujarnya.

    “Saya juga ingin memastikan kebenaran dari persoalan ini telah dijelaskan dan informasi yang keliru serta kebohongan-kebohongan telah dikoreksi,” imbuhnya.

    Diketahui bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan PM India Narendra Modi akan berkunjung ke Papua Nugini pada 22 Mei mendatang.

    Menlu-Putrinya Naik Pesawat First Class dan Belanja Barang Mewah

    Kontroversi soal perjalanan Tkatchenko dan rombongannya ke Inggris itu semakin meluas setelah Savannah, putrinya, menjadi pusat kemarahan publik akibat postingan video TiKTok yang menunjukkan dirinya membahas soal belanja barang mewah sebelum menaiki pesawat saat transit di Singapura menuju Inggris.

    Klip lainnya menunjukkan Savannah memamerkan koleksi make-up mewah miliknya. Tidak hanya itu, dia dan ayahnya juga terlihat dalam video sedang menghabiskan waktu di lounge First Class di Singapura, di mana keduanya menikmati makanan mewah.

    Klip-klip Savannah itu membuat geram para wajib pajak di Papua Nugini dengan banyak yang mempertanyakan mengapa uang pajak mereka tidak digunakan untuk mengembangkan negara yang tergolong miskin itu, alih-alih mendanai perjalanan mewah keluarga menteri.

    Savannah telah menghapus akun TikTok-nya sejak memicu kontroversi di Papua Nugini.

    Namun kecaman dan kritikan publik terhadap putrinya sempat membuat Tkatchenko melontarkan kata-kata kasar. Dalam wawancara dengan media Australia, Tkatchenko menyebut orang-orang yang mengkritik putrinya sebagai ‘binatang primitif’.

    Kata-kata Tkatchenko itu semakin memicu kemarahan publik, meskipun dia telah meminta maaf.

    (nvc/ita)

  • Perusahaan Top India Disebut Mau Bikin iPhone dengan Pabrikan Taiwan

    Perusahaan Top India Disebut Mau Bikin iPhone dengan Pabrikan Taiwan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perusahaan multinasional India, Tata Group, dan perusahaan pemasok Apple di Taiwan, Wistron Corp, disebut tengah membahas untuk mendirikan usaha bersama merakit iPhone di negara itu.

    Sumber yang mengetahui masalah itu menyatakan Wistron ingin menjadikan Tata Group sebagai kekuatan manufaktur teknologi dan perangkat lunak India dengan memanfaatkan keahlian perusahaan asal Taipei itu, demikian dikutip South China Morning Post, Sabtu (10/9).

    Jika berhasil, kesepakatan itu bisa menjadikan Tata sebagai perusahaan India pertama yang membuat iPhone.

    Lebih jauh, perusahaan India yang membuat iPhone akan mendorong negara pimpinan Narendra Modi melawan China. Belakangan, usaha manufaktur elektronik Beijing terancam imbas penguncian wilayah karena Covid-19 dan ketegangan politik dengan Amerika Serikat.

    Selain itu, jika sukses, kesepakatan ini akan membuat merek elektronik global lain mempertimbangkan perakitan di India. Langkah tersebut juga menjadi cara mengurangi ketergantungan mereka dengan China.

    Namun, sejauh ini struktur kesepakatan, perincian seperti kepemilikan saham belum diselesaikan. Sumber juga menyatakan pembicaraan masih berlangsung.

    Sumber lain mengungkapkan rencana tersebut bisa membuat Tata membeli ekuita dalam operasi Wistron di India atau perusahaan bisa membangun pabrik perakitan baru. Meski demikian, mereka bisa saja melakukan kedua hal tersebut.

    Salah satu sumber juga menjelaskan usaha baru ini pada akhirnya bertujuan meningkatkan jumlah iPhone yang dirakit lima kali lipat dari apa yang saat ini dibangun Wistron di India.

    Selain itu, kerja sama ini kemungkinan bakal menghasilkan Tata memperoleh bagian bisnis manufaktur Wistron di luar smartphone.

    Tata Gorup dan Wistron enggan memberikan komentar mengenai kerja sama ini. Sementara itu, perusahaan Apple yang berbasis di AS sejauh ini belum memberikan komentar.

    Apple diketahui bekerja sama dengan perusahaan lokal di wilayah tempat mereka mendirikan basis manufaktur.

    Namun, merakit iPhone merupakan tugas rumit yang mengharuskan perusahaan AS memenuhi tenggat waktu dan kontrol kualitas yang ketat.

    Terpisah, Ketua Tata Group Natarajan Chandrasekaran mengatakan elektronik dan manufaktur hi-tech adalah area fokus utama perusahaan dengan pendapatan sekitar US$128 miliar.

    Industri seperti perangkat lunak, baja, dan mobil menguasai sebagian besar bisnis Tata. Namun, mereka mengambil langkah awal dalam rantai pasokan smartphone dengan mulai memproduksi komponen kerangka iPhone di India selatan.

    Untuk perusahaan Wistron di India, perjanjian dengan Tata akan memberikan mitra lokal yang tangguh. Jangkauan Tata juga mencakup mobil termasuk kendaraan listrik, area yang ingin dikembangkan banyak raksasa teknologi dunia.

    Wistron mulai membuat iPhone di India pada 2017 lalu. Perusahaan yang berbasis di Taipei saat ini merakit iPhone di pabriknya di negara bagian Karnataka, India selatan.

    Janji pasar konsumen India yang mencapai 1,4 miliar untuk produksi teknologi mendorong produsen kontrak utama Apple lain seperti Foxconn dan Pegatron Corp berekspansi di negara tersebut.

    Namun, tenaga kerja dan pabrik India tidak dengan mudah mengadopsi praktik yang sangat terkontrol yang diminta Apple dari pemasok.

    Sejak perakitan iPhone dimulai, para pekerja memberontak karena gaji dan kondisi hidup di bawah standar.

    (bac/bac)

    [Gambas:Video CNN]