Tag: Narendra Modi

  • Fakta Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand, Pakar Beri Peringatan Ini

    Fakta Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand, Pakar Beri Peringatan Ini

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) terjadi di Myanmar pada Jumat (28/4/2025) sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 17 km dari Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

    Data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,4 tercatat 12 menit kemudian di lokasi terdekat berjarak sekitar 60 kilometer. Beberapa gempa yang lebih sedang muncul setelahnya.

    Gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok hingga terasa provinsi Yunnan barat daya China, yang berbatasan dengan Myanmar.

    Gempa tersebut merupakan gempa kembar atau doublet earthquake, yakni dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

    Berikut adalah fakta-fakta terkait gempa tersebut, seperti dikutip CNA pada Sabtu (29/3/2025):

    Asal Mula Gempa

    Episentrum gempa terletak sekitar 17,2 km dari Mandalay, Myanmar. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal, 10 km, sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat.

    Gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7 kemudian menyusul, serta beberapa gempa sedang.

    Gempa tersebut terasa di seluruh wilayah, dengan guncangan dilaporkan dari India di sebelah barat dan Tiongkok di sebelah timur, serta Kamboja dan Laos.

    Di ibu kota Thailand, Bangkok, orang-orang dievakuasi dari gedung-gedung dan ke jalan-jalan. Menurut USGS, gempa bumi cukup sering terjadi di Myanmar, dengan enam gempa besar berkekuatan 7,0 atau lebih mengguncang daerah dekat Sesar Sagaing – yang membentang dari utara ke selatan melalui pusat negara – antara tahun 1930 dan 1956.

    Sesar Sagaing “telah lama dianggap sebagai salah satu sesar geser paling berbahaya di Bumi” karena kedekatannya dengan kota-kota besar Yangon dan Mandalay, serta ibu kota Naypyidaw, tulis ilmuwan gempa Judith Hubbard dan Kyle Bradley dalam sebuah analisis.

    Sesar tersebut relatif sederhana dan lurus, yang menurut para ahli geologi dapat menyebabkan gempa bumi yang sangat besar, mereka menambahkan.

    Kerusakan Akibat Gempa-Korban Tewas

    Pada Sabtu (29/3/2025) siang pukul 12.03 Junta militer melaporkan, jumlah orang meninggal bertambah menjadi 1.002 orang. Sedangkan jumlah korban luka di Myanmar melonjak menjadi 2.376 orang, dilansir dari AFP dan BBC.

    Melansir laporan The New York Times yang mengutip Pemodelan oleh Badan Geologi dan Pemetaan AS (USGS), perkiraan jumlah korban tewas kemungkinan akan melampaui 10.000, dan bahwa ada kemungkinan gempa tersebut memakan jumlah korban yang jauh lebih tinggi.

    Setidaknya tiga orang juga tewas di kota Taungoo ketika sebuah masjid runtuh sebagian, dengan setidaknya dua orang lainnya tewas dan 20 orang terluka setelah sebuah hotel runtuh di Aung Ban.

    Sebuah rumah sakit di Naypidaw, yang telah menelan ratusan korban, menyatakannya sebagai “daerah dengan korban massal”. Pintu masuk unit gawat darurat rumah sakit juga runtuh menimpa sebuah mobil, sehingga petugas medis harus merawat korban luka di luar.

    Warga di Myanmar juga melaporkan beberapa bagian dinding dan langit-langit bangunan berjatuhan, sementara jalan retak dan sebuah jembatan runtuh di Jalan Tol Yangon-Mandalay.

    Jembatan Ava di atas Sungai Irrawaddy juga hancur, kata media pemerintah Myanmar. Mereka menambahkan bahwa gempa tersebut menyebabkan bangunan runtuh di lima kota besar dan kecil.

    Sebuah gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok juga runtuh, menyebabkan tiga orang tewas dan 81 lainnya hilang dan diyakini terjebak di bawah reruntuhan. Di Chiang Mai, listrik sempat padam.

    Menurut laporan media China, rumah-rumah rusak di provinsi Yunnan dan Sichuan di China, dengan beberapa orang juga terluka di kota Ruili.

    Alasan Bangkok Hancur Meski Ratusan Kilo dari Episentrum Gempa

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan kerusakan masif di Bangkok terjadi karena efek vibrasi periode panjang (Long Vibration Period) yang mana rawan terjadi di tempat-tempat yang tanahnya lunak dan lapisannya tebal, seperti karakteristik di Ibu Kota Negara Thailand tersebut.

    “Bangkok itu tanah endapan, akan resonansi,” terang Daryono kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (28/3/2025).

    “Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” tambahnya.

    Laporan BMKG menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip).

    Daryono kemudian menyebut bencana serupa sempat terjadi pada tahun 1985. Saat itu terjadi gempa dahsyat di zona subduksi Cocos berkekuatan M8,1 yang berpusat di pantai Michoacan, Meksiko.

    “Meskipun jarak episentrum gempa ke Kota Meksiko adalah 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City, sebagian besar dari 9.500 korban jiwa meninggal terjadi di Mexico city yang dibangun di kawasan rawa purba yang direklamasi,” katanya.

    “Reclaimed land adalah unconsolidated material yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat,” tambahnya.

    Tanggapan Junta Militer Myanmar

    Dalam permintaan yang jarang terjadi, junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah dan negara bagian, termasuk Naypyidaw dan Mandalay.

    “Kami ingin masyarakat internasional memberikan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun.

    Min Aung Hlaing di televisi pemerintah mengatakan ia telah membuka rute untuk bantuan internasional dan telah menerima tawaran bantuan dari India dan blok Asia Tenggara ASEAN.

    Tanggapan Pemerintah Thailand

    Bangkok juga dinyatakan sebagai zona darurat, dengan beberapa layanan kereta api dan kereta ringan dihentikan sementara. Taman-taman tetap dibuka semalaman bagi mereka yang tidak dapat tidur di rumah.

    Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, yang mengunjungi lokasi runtuhnya gedung pencakar langit, mengatakan bahwa “setiap bangunan” perlu diperiksa keamanannya.

    Negara dan Organisasi yang Membantu

    Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyampaikan belasungkawa kepada semua yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dalam gempa bumi tersebut.

    “Singapura berdiri dalam solidaritas dengan mereka yang terkena dampak. Kami memantau situasi dengan saksama dan siap menawarkan bantuan jika diperlukan. Di masa krisis, kekuatan ASEAN terletak pada persatuan dan komitmen bersama kita untuk saling mendukung,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook.

    Ia mendesak warga Singapura di Myanmar dan Thailand untuk tetap aman dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan.

    Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan bahwa pemerintah “siap memberikan bantuan”.

    “Pasukan Pertahanan Sipil Singapura siap mengerahkan kontingen Operasi Lionheart untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan perkotaan serta upaya bantuan bencana di Myanmar, berkoordinasi dengan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook.

    Uni Eropa telah mengulurkan tangan untuk menawarkan bantuan kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi dan begitu pula Prancis secara terpisah.

    “Pemandangan yang memilukan dari Myanmar dan Thailand setelah gempa bumi yang dahsyat. Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka,” tulis kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen di platform media sosial X. “Satelit Copernicus Eropa sudah membantu para penanggap pertama. Kami siap memberikan lebih banyak dukungan.”

    “Kami siap memberikan dukungan segera setelah kebutuhan telah diungkapkan dan kami telah mengevakuasi tempat kami di Bangkok untuk berjaga-jaga terhadap segala bentuk risiko,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot.

    India, yang juga terkena dampak gempa, mengatakan siap menawarkan “semua bantuan yang memungkinkan” ke Myanmar dan Thailand.

    “Berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang. India siap menawarkan semua bantuan yang memungkinkan,” tulis Perdana Menteri India Narendra Modi di X. “Dalam hal ini, meminta otoritas kami untuk bersiaga.”

    Sebuah penerbangan bantuan India mendarat di Myanmar pada Sabtu, menurut laporan AFP. Menteri luar negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pesawat angkut militer C-130 membawa perlengkapan kebersihan, selimut, paket makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

    “Tim pencarian dan penyelamatan serta tim medis juga mendampingi penerbangan ini,” tambahnya. “Kami akan terus memantau perkembangan dan lebih banyak bantuan akan menyusul.”

    Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada Min Aung Hlaing, dan kedutaan besar Tiongkok di Myanmar mengatakan pada hari Sabtu kedua pemimpin berbicara melalui telepon.

    Dalam sebuah posting Facebook, kedutaan mengatakan Xi menyatakan simpati atas insiden tersebut. Namun tidak disebutkan kapan panggilan itu terjadi.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mengaktifkan sistem manajemen daruratnya dan memobilisasi pusat logistiknya di Dubai untuk menyiapkan persediaan cedera trauma.

    (fab/fab)

  • AS Bakal Kunjungi India, Bahas Nasib Perdagangan di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump

    AS Bakal Kunjungi India, Bahas Nasib Perdagangan di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Delegasi pejabat dari Amerika Serikat/AS akan mengunjungi India pada 25 Maret hingga 29 Maret 2025 untuk melakukan pembicaraan perdagangan dengan para pejabat India. 

    Seorang juru bicara kedutaan besar AS mengatakan hal tersebut, di mana Asisten Perwakilan Dagang AS untuk Asia Selatan dan Tengah Brendan Lynch akan memimpin rombongan ini.

    “Kunjungan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Amerika Serikat untuk memajukan hubungan dagang yang produktif dan seimbang dengan India,” kata juru bicara tersebut, dikutipi dari Reuters, Senin (24/3/2025).

    Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan memberlakukan tarif-tarif timbal-balik alias retaliasi mulai 2 April terhadap berbagai negara, menyebabkan kekhawatiran di antara para eksportir India.

    Sumber pemerintah menyampaikan bahwa India memiliki “harapan yang jelas” bahwa pemerintahan Trump dapat membebaskannya dari tarif-tarif timbal balik ketika kedua negara melanjutkan pembicaraan mengenai pakta perdagangan bilateral.

    Sumber tersebut mengatakan bahwa Wakil Presiden AS, J. D. Vance, juga akan mengunjungi India pada April mendatang. 

    Beberapa kelompok industri telah memperingatkan pemerintah India bahwa mengurangi tarif pada produk-produk industri di bawah tekanan AS dapat menyebabkan masuknya barang-barang Cina yang lebih murah, yang mengakibatkan dumping dan merugikan para produsen dalam negeri.

    Menteri Perdagangan Piyush Goyal menghabiskan hampir satu minggu di Amerika Serikat pada awal bulan ini untuk melakukan pembicaraan perdagangan.

    Selama kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke AS bulan lalu, kedua negara ini sepakat untuk bekerja pada tahap pertama dari kesepakatan perdagangan pada musim gugur 2025, dengan target mencapai US$500 miliar dalam perdagangan bilateral pada 2030.

    India dan AS terlibat dalam diskusi untuk menyelesaikan isu-isu terkait tarif dan menyelesaikan kerangka kerja untuk pakta perdagangan bilateral, Randhir Jaiswal, juru bicara kementerian luar negeri India, mengatakan minggu lalu.

    “Kami menghargai keterlibatan kami yang sedang berlangsung dengan Pemerintah India dalam hal perdagangan dan investasi dan berharap untuk melanjutkan diskusi-diskusi ini dengan cara yang konstruktif, adil, dan berwawasan ke depan,” ujar juru bicara kedutaan besar AS.

    Adapun, India menjadi salah satu negara yang menikmati surplus perdagangan dengan AS, meski tak sebanyak China maupun Meksiko. 

    India menerima surplus US$49,5 miliar pada 2024, lebih besar ketimbang surplus yang dirasakan Indonesia senilai US$19,3 miliar. Secara peringkat, India berada di posisi ke-10 penikmat surplus terbesar, sementara Indonesia di posisi 15. 

  • X Gugat Pemerintah India, Tak Terima Aturan Ketat Sensor Konten

    X Gugat Pemerintah India, Tak Terima Aturan Ketat Sensor Konten

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan platform X (dulunya Twitter) dan India memanas. Padahal Elon Musk, selaku pemilik X, baru bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Washington DC bulan lalu.

    Dalam pertemuan itu, Musk memberikan hadiah kepada perdana menteri India dan memperkenalkannya kepada keluarganya. Modi bahkan menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang sangat baik.

    Namun hampir sebulan kemudian, platform media sosial Musk, X, mengajukan gugatan terhadap pemerintah India. Platform tersebut menuduh bahwa India menyensor konten online terlalu ketat dan dilakukan secara tidak sah.

    Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan tinggi negara bagian Karnataka di India Selatan pada 5 Maret, X menuduh pemerintah India menggunakan “mekanisme yang tidak sah” untuk memblokir konten online.

    Mereka juga menuduh India memberdayakan pejabat pemerintah dan kementerian untuk menghapus konten online ilegal, sehingga menghindari proses hukum untuk regulasi konten yang diatur dalam Undang-Undang Teknologi Informasi negara tersebut.

    Pasal 69A dari Undang-Undang Teknologi Informasi, yang disahkan pada Oktober 2000, memberikan hak kepada kementerian Teknologi Informasi India untuk menghapus konten online yang dianggap berbahaya bagi keamanan nasional dan “kesopanan publik”, tetapi harus mengikuti proses peradilan dengan meminta izin untuk menghapus konten online dari Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY).

    MeitY akan memeriksa konten tersebut dan kemudian memutuskan apakah akan menyensornya.

    Sekarang, pemerintah India telah memiliki mekanisme baru untuk menghapus konten yang ada di Pasal 79 (3) (b) dari Undang-Undang IT, khusus proses pemblokiran terpisah.

    Pasal 79 (3)(b) memungkinkan konten online untuk dihapus setelah ada pemberitahuan dari pejabat pemerintah. Pemberitahuan untuk menghapus konten dapat dikirim melalui portal “Sahyog” (yang berarti kerja sama dalam bahasa Inggris) milik pemerintah tanpa adanya tinjauan yudisial dalam bentuk apa pun.

    Pemerintah India mewajibkan platform media sosial seperti X untuk mendaftar ke portal Sahyog, tetapi platform media sosial tersebut mengklaim bahwa itu akan membuat mereka terkena sensor sewenang-wenang.

    “Kekuatan sensor legal baru yang mereka ciptakan [melalui portal Sahyog] tidak memiliki perlindungan seperti persyaratan petugas yang ditunjuk untuk mengirimkan permintaan sensor ke pemerintah pusat,” ujar Apar Gupta, seorang pengacara dan salah satu pendiri Yayasan Kebebasan Internet, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (23/3/2025).

    Sekarang, hal ini dapat dilakukan oleh departemen pemerintah mana pun dengan menunjuk seorang petugas yang dapat mengirimkan permintaan penghapusan, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Perkeretaapian India awal tahun ini. Saat itu mereka memerintahkan X untuk menghapus lebih dari 200 video tentang penyerbuan yang terjadi di New Delhi pada bulan Februari.

    “Melalui sistem sensor paralel, pemerintah telah mengambil langkah ilegal. Ada benarnya klaim yang dibuat oleh X dalam hal ini,” tambah Gupta.

    Kasus X melawan pemerintah India diumumkan oleh laporan media India pada 20 Maret dan sidang berikutnya akan diadakan di Pengadilan Tinggi Karnataka pada tanggal 27 Maret.

    (hsy/hsy)

  • Starlink Bawa Petaka Baru, Raksasa Opsel Nomor 1 Jadi Korban

    Starlink Bawa Petaka Baru, Raksasa Opsel Nomor 1 Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Starlink milik Elon Musk telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan telekomunikasi nomor 2 di India, Airtel, untuk menghadirkan layanan internet berbasis satelit ke negara dengan populasi terbanyak di dunia.

    Hal ini makin memperketat persaingan dengan perusahaan telekomunikasi nomor 1 di India, Reliance Jio. Raksasa tersebut adalah milik orang terkaya di India dan Asia, Mukesh Ambani.

    Kesepakatan antara Starlink dan Airtel memungkinkan raksasa internet satelit AS tersebut memanfaatkan jaringan toko ritel Airtel guna mendistribusikan perangkatnya ke seluruh India.

    Starlink juga makin gampang memperoleh persetujuan pemerintah untuk memulai operasi di negara tersebut.

    Airtel mengatakan pada pekan ini bahwa kedua perusahaan akan mempertimbangkan untuk menggunakan infrastruktur jaringan masing-masing guna meningkatkan jangkauan, tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut. Airtel juga akan menjajaki kemungkinan untuk menawarkan layanan Starlink kepada bisnisnya dan pelanggan lainnya.

    Pengumuman Starlink muncul beberapa minggu setelah Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Elon Musk di Washington. Mereka membahas berbagai isu, termasuk ruang angkasa, mobilitas, teknologi, dan inovasi.

    Starlink sendiri sudah lama berniat untuk mengekspansi layanannya ke India. Namun, upaya Starlink terhambat oleh perlawanan dari Jio Reliance.

    Baru-baru ini Starlink dan Musk secara publik berselisih dengan Reliance Jio, mengenai bagaimana India harus memberikan spektrum untuk layanan satelit.

    Reliance telah mendesak pelelangan, tetapi pemerintah India berpihak pada Musk, yang menginginkannya dialokasikan secara administratif, sejalan dengan tren global. Analis mengatakan pelelangan, yang membutuhkan lebih banyak investasi, kemungkinan akan menghalangi pesaing asing dan mempertahankan dominasi Reliance Jio.

    Ambani khawatir bahwa perusahaan telekomunikasinya, yang telah menghabiskan US$19 miliar (Rp312 triliun) dalam pelelangan gelombang udara, berisiko kehilangan pelanggan pita lebar ke Starlink dan bahkan berpotensi kehilangan klien data dan suara di kemudian hari.

    Airtel memiliki perjanjian distribusi serupa dengan grup satelit global Eutelsat, di mana entitas induknya memiliki saham. OneWeb milik Eutelsat dan Reliance Jio telah memperoleh persetujuan dari regulator antariksa India untuk meluncurkan layanan pita lebar satelit komersial di negara tersebut.

    (fab/fab)

  • OPINI : Penghiliran AI

    OPINI : Penghiliran AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Paris AI Action Summit yang dihelat 6—11 Februari lalu, menghasilkan kesepakatan tak bulat. Lima puluh delapan negara menandatangani komitmen mulia. Bahwa kecerdasan artifisial (AI) harus berprinsip terbuka, inklusif, dan etis. Sayangnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris, tak turut kesepakatan, alasannya berbeda pendekatan.

    Para penandatangan, termasuk Indonesia, China, Prancis, India, dan Uni Eropa menyerukan peningkatan tata kelola AI melalui dialog global. Harapannya, meningkatkan aksesibilitas teknologi, regulasi keselamatan ketat, dan menghindari konsentrasi pasar. Sedangkan AS dan Inggris memilih sebaliknya.

    Mereka berpijak regulasi AI seharusnya fleksibel, alasannya demi akselerasi inovasi dan fokus di pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fleksibel dan minim campur tangan pemerintah, diyakini membuat perusahaan teknologinya berkembang cepat. Konon, ini dipilih guna memastikan keduanya kompetitif dan dominan di perlombaan global AI.

    Pilihan AS dan Inggris ini bak menambah minyak ke dalam api atas kompleksitas geopolitik AI. Sebelumnya, pertempuran ramai oleh pengumuman DeepSeek di akhir 2024. Perusahaan rintisan China ini memperkenalkan DeepSeek-R1, yang berperforma luar biasa. Bahkan diklaim lebih efisien juga murah dibanding ChatGPT.

    Padahal, DeepSeek hanya menggunakan GPU H20 dari NVIDIA, produk yang sudah disunat kemampuannya. Karena harus disesuaikan, guna mematuhi aturan embargo. Dalam keterbatasan itu, DeepSeek mampu memompa inovasi, bahkan dikategorikan sebagai penantang pemain utama AI.

    Tapi, kehebohan ini tak berlangsung lama. Presiden Donald Trump mengumumkan peluncuran Project Stargate di 21 Januari 2025. OpenAI, Oracle, dan SoftBank menjadi tulang punggung inisiatif infrastruktur AI senilai US$500 miliar ini. Target utamanya, memperkuat kepemimpinan AS di bidang AI.

    Perlombaan penguasaan teknologi ini terjadi, karena semuanya yakin, AI akan mengulangi kesuksesan listrik dan mesin cetak. Keduanya mengubah ekonomi dunia dan kehidupan. Sejarah mencatat mesin cetak merevolusi literasi, membuka pintu revolusi industri. Sedangkan listrik merevolusi produktivitas, efisiensi, dan melahirkan teknologi baru.

    AI sebuah keniscayaan. Dia akan mengakselerasi produktivitas, inovasi teknologi baru, hingga mengubah cara industri beroperasi. Bahkan, kita akan mengalami peningkatan kualitas hidup melalui solusi AI di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, hingga layanan umum. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi pun akan berderak.

    Beberapa riset memprediksi, ekonomi AI di Indonesia berkontribusi 12% atas pertumbuhan PDB, setara US$366 miliar pada 2030. Untuk ekonomi AI di China, nilainya US$15 triliun pada 2030. Sedangkan ekonomi AI di AS, nilainya menembus US$15,7 triliun pada 2030.

    Sebenarnya, semua negara di posisi start yang sama atas pemanfaatan ekonomi AI. Mereka juga berlomba atas pilihan kebijakan yang tepat, agar ada manfaat. Namun, melihat kompleksitas geopolitik AI, Indonesia harus mempertimbangkan spirit penghiliran sebagai tulang punggung kebijakan AI.

    Kita perlu memperkuat kebijakan sovereign AI, agar kita berkendali penuh atas data dan teknologi AI yang digunakan. Semangat sovereign AI berbalut penghiliran AI ini, terlihat hanya meningkatkan keamanan serta kedaulatan data. Sejatinya, kebijakan ini akan memperkokoh daya saing AI dan ekonomi kita. Membuat Indonesia diperhitungkan di percaturan AI secara global, tak hanya sebagai pasar saja.

    Langkah ini bisa dimulai dengan komitmen pengembangan dan pemanfaatan model AI berbahasa Indonesia dan lokal. Karena memahami konteks lokal, dipastikan solusi AI yang dihasilkan akan lebih relevan dan efektif untuk masyarakat. Sehingga, nilai tambah produk dan layanan teknologi ini dapat dimaksimalkan.

    Indosat dengan ekosistemnya, telah bekerja sama dengan NVIDIA memulai inisiatif ini dengan meluncurkan Sahabat-AI. Platform model bahasa besar (LLM) open-source ini dirancang khusus untuk Bahasa Indonesia dan bahasa lokal lainnya. Tujuannya agar masyarakat bisa membangun layanan dan aplikasi berbasis AI yang memahami konteks lokal dan nuansa budaya.

    Jika aplikasi dan model AI lokal yang dikembangkan berhasil, bisa dimanfaatkan untuk industri dalam negeri. Setelah itu, teknologi AI itu bisa diskalakan untuk di ekspor ke pasar internasional. Sehingga terwujud mimpi teknologi sebagai penambah devisa.

    Semua itu akan terwujud bila pemerintah memastikan pengelolaan data strategis dan milik publik di dalam negeri. Walau sudah sejalan dengan PP No.71/2019, yang mengharuskan data publik dan strategis harus disimpan dan diproses lokal, diperlukan komitmen nyata pemerintah. Namun, masih perlu aturan kunci, bahwa infrastruktur AI yang digunakan dalam pemprosesan data juga harus berada di dalam negeri.

    Beragam data adalah raw material yang bermanfaat, tetapi bila dikelola dan diperlakukan tepat, sehingga kekayaan budaya Indonesia terjaga. Di sini lain, Indonesia adalah pemilik ekonomi terbesar di Asean dan negara pertama di ASEAN yang menyelesaikan Metodologi Penilaian Kesiapan AI UNESCO (RAM). Beragam potensi itu ditambah kebijakan sovereign AI, akan membuat Indonesia menarik bagi investasi AI.

    Jadi bagi perusahaan yang ingin berkontribusi di ekonomi AI, mereka harus berinvestasi infrastruktur data center dengan kapabilitas AI di Indonesia. Sederhananya, semangat penghiliran AI ini, mirip dengan penghiliran sumber daya alam kita. Bahwa kita tidak akan mengekspor raw material, tapi memproduksinya di dalam negeri dan mengekspor produk turuannya agar mendapatkan nilai tambah. Pendekatan yang sama, kita lakukan terkait pemanfaatan AI.

    Apakah sudah ada yang menjalankan konsep ini? India sudah memulainya dengan proyek AI for Bharat. Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Narendra Modi pun sudah menyaksikan pertukaran nota Kerjasama antara Komdigi dan Kementerian ICT India pada 25 Januari 20205. Kedua akan berkolaborasi dalam pengembangan sektor digital, AI, dan pengembangan talenta.

    Semoga kolaborasi dua negara ini akan mengantarkan AI sebagaimana marwahnya, mendemokratisasi teknologi untuk kedualatan negara, ekonomi yang inklusif, kebaikan sosial, dan pembangunan berkelanjutan.

  • India Larang Kendaraan Berusia di Atas 15 Tahun Beli BBM

    India Larang Kendaraan Berusia di Atas 15 Tahun Beli BBM

    Jakarta

    Kendaraan berusia di atas 15 tahun tak boleh lagi mengisi BBM di New Delhi, India. Pelarangan itu dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara.

    Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi, kembali berkuasa di Delhi setelah 27 tahun. Berkaitan dengan hal itu, BJP kini mengumumkan peraturan baru yang cukup mengejutkan bagi para pemilik kendaraan tua di India.

    Kendaraan berusia 15 tahun bakal dilarang membeli bahan bakar di Delhi mulai 1 April. Aturan ini secara efektif melarang kendaraan tua untuk beroperasi dengan batasan usia 15 tahun tersebut.

    Dikutip Paultan, pada akhir pekan lalu, Menteri Lingkungan Hidup Manjinder Singh Sirsa mengatakan akan membentuk tim untuk mengidentifikasi kendaraan-kendaraan tua. Tak cuma itu, akan ada juga perangkat yang dipasang dan bisa mengetahui usia dari kendaraan. Dengan demikian, kendaraan yang masuk kriteria, tak akan bisa mengisi BBM.

    “Kami memasang perangkat di stasiun pengisian bahan bakar yang akan mengidentifikasi kendaraan lebih dari 15 tahun dan tidak ada BBM yang tersedia untuk mereka,” ujar Singh Sirsa seperti dilaporkan NDTV.

    India merupakan salah satu negara polutif di dunia. Menurut laporan India National Air Quality Index (AQI), kualitas udara di Delhi, AQI-nya tembus 350an dengan keterangan ‘very poor’ atau sangat tercemar.

    Sebelumnya, India sudah memiliki rencana untuk membatasi mobil bensin dan juga mobil diesel. Kendaraan bertenaga diesel yang berusia lebih dari 10 tahun dan kendaraan bensin yang berusia lebih dari 15 tahun tidak diperbolehkan melintas di jalan. Dalam perintah tahun 2021 disebutkan, kendaraan yang masuk kategori di atas akan disita dan dikirim ke tempat rongsokan jika ditemukan di jalanan setelah 1 Januari 2022.

    Sirsa mengatakan bahwa fokus awal pemerintah adalah pada kendaraan berat yang masuk ke Delhi. Tim juga akan memeriksa apakah peraturan tersebut berjalan.

    “Kami hanya memiliki satu tujuan, mereka yang menyebabkan polusi juga harus menyediakan solusi. Ketika kami mengurangi polusi di negara bagian kami, barulah kami bisa memberitahu negara bagian lainnya. Faktor yang ada di Delhi berkontribusi terhadap 50 persen dari polusi di Ibu Kota,” terangnya.

    (dry/din)

  • Resep Menjadi Negara Adikuasa Regional dan Macan Asia yang Disegani

    Resep Menjadi Negara Adikuasa Regional dan Macan Asia yang Disegani

    Resep Menjadi Negara Adikuasa Regional dan Macan Asia yang Disegani
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    KEINGINAN
    Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk menjadikan
    Indonesia
    sebagai negara kuat di banyak bidang agar disegani negara-negara lain cukup bisa dipahami.
    Toh nyatanya Indonesia secara umum dan simbolik memang besar, setidaknya untuk ukuran regional.
    Dari sisi demografis, sisi ekonomi, dan sisi karakteristik negara kepulauan yang melekat (archipelago), mengindikasikan bahwa Indonesia sebenarnya dan semestinya telah lama menjadi “regional great power”, setidaknya untuk level Asia Tenggara.
    Sehingga cukup bisa dimaklumi mengapa Prabowo sangat berambisi untuk menyesuaikan potensi besar tersebut dengan kenyataan di lapangan di dalam waktu yang diasumsikan relatif singkat, maksimum dua periode pemerintahan beliau.
    Memang selama ini, secara simbolik Indonesia ditahbiskan oleh publik global sebagai “negara senior” di kawasan Asia tenggara, khususnya di dalam Organisasi seperti
    ASEAN

    Namun secara faktual, nyatanya “gelar simbolik” tersebut belum didukung oleh fakta yang ada, karena itulah ditahbiskan hanya secara simbolik.
    Dari sisi militer, boleh jadi jumlah dan kekuatan pertahanan Indonesia terbilang besar. Namun dari sisi kecanggihan teknologi pertahanan, misalnya, dibanding Singapura, tentu Indonesia harus rela berada di bawahnya.
    Dari sisi demografis pun demikian, jumlah penduduk Indonesia terbesar di Asia Tenggara. Namun lagi-lagi dari sisi kualitas SDM, Indonesia masih jauh di bawah Malaysia atau Vietnam, bahkan Filipina, alih-alih Singapura.
    Pun secara geopolitis, di level Asia Tenggara saja, Indonesia bukanlah negara dan kekuatan yang benar-benar bisa dikategorikan “leader”.
    Tidak ada negara anggota ASEAN yang benar-benar bergantung kepada Indonesia secara geopolitis di satu sisi dan tak ada negara di ASEAN yang benar-benar berada di bawah “sphere of influence” Indonesia di sisi lain.
    Sebut saja, misalnya, ketika kudeta terjadi di Myanmar beberapa tahun lalu. Terbukti Indonesia sebagai “pemimpin simbolik” ASEAN tidak bisa berbuat apa-apa untuk memengaruhinya.
    Bahkan, China yang dianggap berada di belakang kudeta tersebut tak berkomunikasi sedikitpun dengan Indonesia.
    Mengapa bisa demikian? Karena memang Myanmar, sekalipun secara kategoris dari berbagai sisi terbilang berada di bawah Indonesia, tidak berada di dalam “ruang lingkup pengaruh” Indonesia di satu sisi dan karena Indonesia secara faktual memang dianggap bukan “Regional Great Power” di sisi lain.
    Apalagi dari sisi
    soft power
    , secara ekonomi, budaya, pendidikan,
    governance
    , dan SDM, misalnya, Indonesia boleh jadi masih setara atau bahkan berada di bawah Filipina.
    Di level ASEAN, secara agregate memang ekonomi Indonesia paling besar, sama dengan aspek demografi. Namun, secara ekonomi, finansial Singapura sangat jelas memiliki “soft power” ketimbang Indonesia.
    Singapura memiliki layanan finansial berkelas dunia, sistem perdagangan yang juga tak kalah mendunianya, pun sistem pendidikan berkualitas global, tata kelola pemerintahan yang diakui semua pihak, budaya disiplin plus budaya antikorupsi kelas wahid, dan SDM-SDM yang memiliki
    skill
    yang setara dengan di negara-negara maju.
    Semua itu membuat negeri Singa itu menjadi “role model” di banyak bidang, bukan saja untuk negara-negara Asia Tenggara, tapi juga dunia.
    Ambil contoh lain, misalnya, tentang pengaruh
    soft power
    negara lain terhadap generasi muda Indonesia.
    Secara faktual budaya K-Pop terbukti lebih berhasil menjadi kiblat gaya hidup anak muda di Indonesia hari ini, setelah generasi sebelumnya juga sangat dipengaruhi oleh budaya “Hollywood” dari Paman Sam dan “Bollywood” dari India, plus budaya “anime” dari Jepang.
    Hanya sinteron yang sangat dramatis-artifisial yang mampu memengaruhi “emak-emak” Indonesia, itupun dalam konotasi negatif.
    Bahkan dalam perkembangan mutakhirnya, dengan viralnya tagar “Kabur Saja Dulu”, semakin memperjelas fakta orientasi psikologis dan kultural generasi muda kita yang sudah jauh berada di luar sana, tidak lagi ada di sini di negerinya sendiri, Indonesia.
    Jadi kembali kepada ambisi Prabowo Subianto untuk menempatkan Indonesia di tengah-tengah radar internasional sebagai “regional great power”, ambisi tersebut tentu sangat bisa dipahami dan semestinya juga didukung semua pihak di Indonesia.
    Selama dilakukan dengan cara dan jalan yang bisa diterima oleh semua pihak, bukan dengan jalan melemahkan demokrasi atau dengan jalan menciptakan oligarki-oligarki baru yang berada di bawah lindungan pemimpin baru, sekaligus menikmati berbagai fasilitas serta kemudahan dari pemerintah, misalnya.
    Karena dengan cara dan strategi yang tidak tepat, Indonesia berpotensi stagnan alias tak bergerak ke atas dalam konteks dan hierarki status geopolitik internasional.
    Misalnya, semakin bersemi korupsi dan nepotisme di Indonesia, maka serta merta akan mendegradasi Indonesia secara geopolitik di tingkat global dan stempel sebagai kepala negara koruptor akan melekat di jidat para pimpinannya sekaligus.
    Oleh karena itu, ambisi regional Prabowo tersebut cukup sejalan dengan semangat antikorupsi yang memang sudah sejak dulu beliau suarakan.
    Namun, apakah sudah didukung oleh fakta yang ada setelah selama beberapa bulan beliau menjadi presiden?
    Nampaknya masih jauh “panggang dari api”. Semoga beberapa kasus korupsi yang mulai diproses belakangan bukanlah bagian dari perang politik, tapi murni proses penegakan “law enforcement”. Sehingga masih tersisa harapan baik untuk waktu mendatang.
    Selain masalah korupsi, masalah demokrasi juga semestinya bisa menjadi “nilai unggul” Indonesia di tataran regional.
    Indonesia adalah negara yang paling demokratis di Asia Tenggara, dengan tatanan dinasti politik (
    dynastic politics
    ) yang lebih rendah dibanding Filipina, yakni negara demokratis lainnya di Asia Tenggara.
    Untuk menjadi kiblat budaya politik demokratis di kawasan Asia Tenggara, sangat jelas sekali Indonesia berpotensi besar.
    Selama Prabowo mewujudkan ambisi antikorupsinya di satu sisi dan melestarikan demokrasi yang substansial di sisi lain, maka Indonesia akan menjadi negara yang memiliki
    soft power
    politik di tingkat Asia Tenggara.
    Penduduk dari negara-negara yang setengah hati menjalankan demokrasi di Asia Tenggara tentu akan menjadikan Indonesia sebagai patokan demokrasi yang ingin mereka dapatkan.
    Namun, jika Indonesia justru mengesampingkan “political comparative advantage” tersebut, risikonya Indonesia justru akan menjadi “follower” di Asia dan Asia Tenggara, karena menganggap bahwa
    political comparative advantage
    dari status negara paling demokratis di Asia Tenggara bukanlah sebagai “soft power” dan justru dikesampingkan.
    Yang terjadi kemudian adalah bahwa Indonesia akan ditertawakan di pentas internasional karena mencatumkan demokrasi di dalam konstitusinya, tapi yang dijalankan justru bentuk politik yang sama sekali tidak demokratis.
    Lalu secara geopolitik, langkah yang dituju oleh Prabowo untuk mencoba bersanding dengan para pemimpin dari negara “Regional Great Power” lainnya, seperti Vladimir Putin, Xi Jinping, Recep Tayyip Erdo?an, Narendra Modi, dan memasukkan Indonesia ke dalam BRICS, pun segera akan memasuki OECD, sejatinya baru setengah jalan.
    Karena setengah jalan lagi ada di kawasan di mana Indonesia berada, yakni Asia Tenggara.
    Rusia berusaha terus mempertahankan pengaruhnya di negara-negara bekas bagian Uni Soviet dulu, sebagai infrastruktur geopolitik Rusia menjadi
    Great Power
    .
    China pun sama, hampir semua negara saat ini sangat bergantung kepada China dalam satu dan lain hal, terutama Asia dan Afrika.
    India pun tak berbeda, negara-negara yang dianggap satu rumpun budaya dan religius dengan India masih sangat bergantung kepada India secara geopolitis, seperti Bangladesh dan Sri Langka, misalnya.
    Pun apa yang dilakukan Erdogan di Suriah baru-baru ini serta peran Turkiye di Libya juga adalah bagian dari upaya geopolitik Turkiye untuk menunjukkan ototnya (
    sphere of influence
    ) sebagai negara regional
    great power
    di kawasan Asia Minor, persis seperti apa yang dilakukan Iran di Suriah dan Lebanon, misalnya, karena Iran juga mencandra dirinya sebagai regional
    Great Power.
    Tak terkecuali dengan Arab Saudi yang terus menunjukkan pengaruhnya di Afghanistan dan Yaman, misalnya, sebagai simbol dari upaya Arab Saudi dalam mempertahankan statusnya sebagai salah satu
    the great power
    di wilayah Timur Tengah dalam rangka menyaingi Iran.
    Dengan kata lain, berusaha menyejajarkan diri dengan pemimpin-pemimpin negara regional
    great power
    lain adalah salah satu strategi penting, tapi menentukan kawasan yang menjadi domain di mana pengaruh sebuah “regional great power” direalisasikan adalah hal penting lainnya.
    Karena itu, sangat penting bagi pemerintahan yang baru di sini untuk merangkul negara-negara Asia Tenggara lainnya secara halus (secara geopolitik), menebar dan memperlihatkan otot yang ada (
    sphere of influence
    ), dan mendapatkan pengakuan dari mereka atas status Indonesia sebagai
    great power
    di Asia Tenggara, adalah langkah strategis lanjutan yang harus diambil oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Namun, masalahnya tentu tak semudah membalik telapak tangan. Secara ekonomi, misalnya, perekonomian Indonesia harus benar-benar bisa tumbuh tinggi sekaligus progresif alias membesar secara signifikan, di mana perekonomian negara-negara Asia Tenggara lainnya menjadi sangat terpengaruh dengan apapun perkembangan yang terjadi di Indonesia.
    Celakanya, faktanya hari ini ekonomi Indonesia bergerak cukup positif, tapi negara-negara lain di Asia Tenggara tidak terlalu bergantung kepada Indonesia.
    Mitra dagang utama Indonesia secara regional bukanlah ASEAN, tapi negara lain, seperti China, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
    Bandingkan dengan Amerika Serikat, misalnya, meskipun defisitnya sangat besar dengan China, tapi mitra dagang utamanya tetap Kanada dan Meksiko, sebagai dua negara besar yang dianggap berada di bawah “sphere of influence” negeri Paman Sam.
    Ketegasan Presiden Donald Trump kepada dua negara ini sejak terpilih kembali menjadi presiden adalah bagian dari pertunjukan taring Amerika Serikat sebagai negara
    Great Power.
    Lebih dari itu, secara geopolitik, Indonesia harus bisa bertindak bahwa Indonesia adalah protektor Asia Tenggara dalam segala urusan.
    Sehingga apapun yang ingin dilakukan oleh negara besar dan
    great power/super power
    lain di Asia Tenggara, seharusnya menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang akan diajak untuk berbicara.
    Sayangnya hal itu pun masih jauh dari harapan. Bung Karno mengampanyekan “ganyang Malaysia” pada awalnya adalah karena ketersinggungan beliau terhadap rencana Inggris yang ingin memerdekakan Malaysia (termasuk Singapura kala itu), tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan Indonesia yang di mata Bung Karno kala itu adalah “Regional Great Power” di Asia Tenggara.
    Hari ini, Presiden Prabowo Subianto yang kerap mereferensikan dirinya kepada kepemimpinan nasionalistik Sukarno tentu harus belajar banyak dari kegagalan-kegagalan di masa lalu bahwa untuk menjadi negara besar dan “great power regional” tidak bisa sekadar didukung oleh narasi-narasi perlawanan terhadap negara adikuasa, tapi juga harus membangun Indonesia dari dalam di satu sisi dan membangun “ruang pengaruh/sphere of influence” tersendiri di kawasan Asia tenggara di sisi lain, agar Indonesia benar-benar secara defacto dianggap sebagai
    great power
    di tingkat regional.
    Faktanya, karena Indonesia belum mampu bertindak sebagai “great power” di Asia Tenggara, maka hampir semua anggota ASEAN justru berada dalam pengaruh dua kekuatan besar dunia, yakni Amerika Serikat dan China.
    Apalagi, ketika Prabowo bertemu dengan Xi Jinping tempo hari dan memberikan pernyataan bahwa penyelesaian masalah Laut China Selatan di Laut Natuna antara Indonesia dengan China bisa diselesaikan dengan jalur bilateral, serta merta membuat negara-negara anggota ASEAN justru mencurigai Indonesia dan semakin pesimistis bahwa Indonesia layak dianggap sebagai
    Great Power
    kawasan Asia Tenggara.
    Pasalnya, apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo melenceng dari “soliditas keserumpunan ASEAN” yang selama ini telah dibangun di satu sisi dan melenceng dari komitmen awal ASEAN untuk penyelesaian masalah Laut China Selatan dengan China harus melalui jalur multilateral dan jalur ASEAN.
    Dengan kata lain, yang disampaikan Prabowo justru membuat Indonesia berpotensi dikucilkan di Asia Tenggara, alih-alih dianggap sebagai “senior” di Asia Tenggara.
    Jadi secara geopolitik di Asia Tenggara, Indonesia harus mulai bersuara lantang dan menggandeng negara-negara yang bisa mengambil keuntungan ekonomi dan politik dari Indonesia, dalam makna positif tentunya, di mana Indonesia melebarkan sayap-sayap ekonominya ke negara-negara seperti Timor Leste, Brunei Darussalam, Myanmar, Filipina, dan bahkan Malaysia, sebelum Indonesia bisa menggandeng Singapura dan Vietnam, misalnya, yang dalam banyak hal tercandra lebih progresif dari Indonesia.
    Bahkan catatan khusus harus diberikan untuk Timor Leste, misalnya. Sekalipun pernah lepas dari Indonesia, tapi karena langsung bersebelahan dengan Indonesia, Indonesia semestinya harus bisa merebut kembali Timor Leste dalam makna geopolitis.
    Jangan biarkan pihak lain “cawe-cawe” di negara kecil yang berbatasan langsung dengan Indonesia itu.
    Bahkan Indonesia harus mendorong BUMN dan para oligar-oligar dalam negeri untuk mencari peluang investasi dan berekspansi ke negara tetangga, termasuk Timor Leste, agar tidak hanya menjadi raja kandang yang terus-menerus disusui oleh ibu pertiwi.
    Hal ini sangat strategis dan urgen dilakukan, mengingat dari berbagai sisi, Indonesia bisa menjadi mitra strategis bagi negara-negara tersebut di satu sisi dan bisa memberikan “sesuatu”, baik secara ekonomi maupun geopolitik dan pertahanan, di sisi lain.
    Gunanya tentu untuk menapaki jalan dalam mendapatkan pengakuan dari negara-negara tetangga terdekat sebagai negara regional
    great power.
    Pun langkah tersebut bisa dijadikan bagian dari bidak catur geopolitik Indonesia untuk mengunci pengakuan dari negara-negara terdekat atas kedaulatan teritorial Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sedang berkonflik dengan pemerintahan pusat, seperti Papua.
    Tujuan teknisnya tentu seperti yang dilakukan China di lembaga-lembaga internasional di mana mayoritas negara di dunia tak lagi mempersoalkan kebijakan-kebijakan China di Xinjiang dan Tibet, misalnya, karena mayoritas negara di dunia kini sudah semakin bergantung kepada China, terutama dari sisi ekonomi, teknologi, dan militer.
    Dan tentu saja langkah-langkah strategis yang “outward looking” ini harus dijalankan bersamaan dengan pembenahan dan penguatan kapasitas internal Indonesia dari segala sisi secara “superserius” dan “superfokus”, terutama dari sisi ekonomi, pertahanan, SDM, dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Semoga!
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tantangan Tesla dalam Membidik Pasar Mobil Listrik India

    Tantangan Tesla dalam Membidik Pasar Mobil Listrik India

    Jakarta

    Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, minggu lalu mulai melakukan perekrutan pekerjanya di India, setelah sebelumnya mengiklankan lowongan pekerjaan besar-besaran pada situs websitenya. Ini termasuk posisi manajer toko hingga teknisi servis di ibukota, New Delhi, dan kota pusat ekonomi India, Mumbai.

    Pengumuman perekrutan ini muncul setelah CEO-nya, Elon Musk, mengadakan pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Washington 13 Februari 2025.

    Selama beberapa tahun, Tesla mempertimbangkan untuk meluaskan bisnisnya di negara dengan populasi terpadat di dunia ini. Sebelumnya Tesla diberitakan banyak media sedang bergiat mencari lokasi pabrik dan ruang pamer baru.

    Pasar mobil listrik India masih tergolong kecil – kesempatan baik bagi Tesla untuk berkembang sembari bersaing dengan mobil listrik asal Cina dan juga menghadapi penurunan penjualan mobil listrik tahunan, untuk pertama kalinya.

    Pasar utama nan menjanjikan

    India memiliki pasar otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume. Pemerintahan Modi memiliki rencana besar dimana mobil listrik dapat menyumbang hingga 30% penjualan mobil baru di negara ini di tahun 2030.

    India juga dapat berfungsi sebagai pusat ekspor mobil di kawasan.

    “Namun, tantangan yang signifikan masih ada,” kata Shubham Mishra, pendiri dan CEO Battery Ok Technologies, perusahaan dengan spesialisasi diagnostik lanjutan baterai mobil listrik.

    “Harga Tesla saat ini – mulai sekitar 40.000 Dollar AS ( 38.171 euro) untuk Model 3 – harga yang jauh melebihi ambang batas keterjangkauan harga beli mobil di India. 80% mobil yang dijual di India berharga di bawah 15.000 Dollar,” jelas Mishra kepada DW.

    “Mengembangkan model dengan biaya yang kompetitif, dengan harga jual di bawah $30.000, sangatlah penting, dengan tetap menjaga kualitas baterai yang dapat bertahan menghadapi iklim ekstrem India, termasuk suhu yang melebihi 40 derajat Celcius,” tambahnya.

    Mishra juga mengatakan, pesaing lokal yang telah mengakar seperti Tata Motors – menguasai 70% pasar mobil listrik di India – merupakan ancaman yang besar, sementara kondisi jalan yang menantang di negara ini menuntut peningkatan daya tahan kendaraan.

    Insentif dan tantangan bagi para pembuat kendaraan listrik

    India telah lama menerapkan pajak impor yang tinggi untuk kendaraan listrik, sehingga mencegah Tesla memasuki pasar India, tanpa adanya manufaktur lokal.

    Namun, tahun lalu, India meluncurkan sebuah program untuk mempromosikan pembuatan kendaraan listrik di negaranya. Kebijakan ini memangkas bea impor mobil listrik untuk produsen mobil global yang berkomitmen untuk menginvestasikan 500 juta dolar AS dan memulai produksi lokal dalam waktu tiga tahun.

    Langkah ini dipandang sebagai insentif bagi Tesla untuk mendirikan pabrik lokalnya di India.

    Namun, kebijakan ini berlaku untuk semua produsen mobil listrik. Produsen mobil Vietnam, VinFast, telah mengumumkan rencana tahun ini untuk mengalokasikan investasi hingga 2 miliar Dollar AS untuk membangun pabrik kendaraan listriknya di India.

    Dengan rencana ambisius ini, infrastruktur pengisian daya kendaraaan listrik di negara ini masih menjadi terkendala.

    Jaringan pengisian daya kendaraan listrik di India telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, meningkat dari 1.800 stasiun pengisian daya publik pada awal 2022 menjadi lebih dari 16.000 di pertengahan 2024.

    Namun peningkatan tersebut masih jauh dari mobilitas kendaraan listrik yang kian masif. Selain itu, instalasi pengisi daya serta peningkatan jaringannya masih tergolong mahal, sehingga sulit membuat perluasan jaringan pengisian.

    “Ini adalah masalah besar dan signifikan untuk segmen kendaraan listrik. Tesla telah mengidentifikasi masalah ini dan berharap dapat mengatasinya dengan membangun fondasi untuk jaringan pengisian daya super mereka,” kata Shrijay Sheth, pendiri Legalwiz.in, startup teknologi hukum terkemuka kepada DW.

    “Diharapkan masuknya Tesla ke India dapat menjadi katalisator yang memberi energi dan dorongan yang dibutuhkan pada sektor ini,” tambahnya.

    Situasi yang saling menguntungkan?

    Dilip Chenoy, mantan direktur jenderal Society of Indian Automobile Manufacturers, memiliki pandangan yang sama, dengan mengatakan bahwa masuknya Tesla dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di India dengan teknologi mutakhir, meningkatkan pilihan bagi konsumen dan juga mendorong persaingan.

    “Meskipun masih ada tantangan dalam menentukan harga kendaraan yang kompetitif untuk konsumen India, hal positif lainnya adalah Tesla memenuhi persyaratan lokalisasi, dan akan merilis infrastruktur pengisian daya,” kata Chenoy kepada DW.

    “Ini adalah win-win solution bagi Tesla dan India. Bagi Tesla, ini menyediakan pasar yang berkembang dan lokasi produksi baru yang tidak terlalu dibatasi oleh tarif. Bagi India, hal ini membawa Foreign Direct Investment (Investasi asing langsung – FDI), akses teknologi, dan ekosistem kendaraan listrik yang lebih kuat, yang juga menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen,” tegasnya.

    Artikel diadaptasi dari DW Bahasa Inggris

    Lihat juga Video: Tesla Hadirkan Robotaxi Cybercab, Pengguna Bisa Tidur dan Sampai Tujuan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kisah Penganut Agama di India Jalani Ritual Puasa Sampai Wafat

    Kisah Penganut Agama di India Jalani Ritual Puasa Sampai Wafat

    Jakarta

    Selang tiga pekan setelah didiagnosis mengidap kanker serviks, Sayar Devi Modi yang berusia 88 tahun memutuskan untuk tidak berobat. Sebaliknya, ia memilih berpuasa sampai wafat.

    “Laporan biopsinya keluar pada 25 Juni, yang menunjukkan kankernya menyebar. Pada 13 Juli 2024, ia berdoa dan makan sup. Keesokan harinya ia menelepon kami dan memberi tahu kami tentang niatnya untuk melakukan santhara,” kenang cucu Sayar, Pranay Modi.

    Santhara, juga dikenal sebagai sallekhana, adalah praktik sejumlah pengikut agama Jain yang mengharuskan mereka pantang makan dan minum serta menerima kematian.

    Praktik tersebut bukanlah hal yang umum dilakukan penganut Jain. Laporan media India memperkirakan hanya sebagian kecil penganut Jain, sekitar 200 hingga 500 orang setiap tahun yang memilih meninggal dunia dengan cara ini.

    Beberapa kalangan menentang praktik tersebut karena serupa dengan aksi bunuh diri. Bahkan petisi yang mendesak agar praktik santhara dilarang sedang menunggu putusan Mahkamah Agung India.

    Jainisme

    Para penganut Jain menganggap Mahavira, seorang pengajar yang hidup pada abad ke-6 Sebelum Masehi, sebagai pendiri agama Jain modern. (Getty Images)

    Antikekerasan merupakan inti Jainisme, sebuah agama yang berusia setidaknya 2.500 tahun.

    Dalam agama Jain, tidak ada Tuhan. Namun, para penganut Jain percaya pada jiwa yang murni, permanen, individual, dan mahatahu.

    Hampir semua penganut Jain adalah vegetarian. Agama tersebut juga menekankan pada nilai-nilai moral dan melepaskan kenyamanan duniawi.

    Ada sekitar lima juta penganut Jain di India, dan mereka sering kali berpendidikan tinggi dan banyak yang relatif kaya. Pusat Penelitian Pew yang berbasis di AS mengatakan sepertiga orang dewasa Jain memiliki gelar universitas, dibandingkan dengan 9% dari populasi umum India.

    Pemuka agama Jain sering kali dihormati di tengah masyarakat India.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Perdana Menteri Narendra Modi bahkan meminta berkat, dan memposting di X untuk meratapi meninggalnya seorang pemuka agama Jain, yaitu Acharya Shri Vidyasagar Ji Maharaj. Modi menyebut kematian Acharya sebagai “kehilangan besar bagi negara”.

    Acharya meninggal pada usia 77 tahun, setelah tiga hari berpuasa. Pemakamannya dihadiri oleh ribuan orang.

    Umat Jain berpendapat bahwa proses mengakhiri hidup melalui puasa tidak dapat dibandingkan dengan eutanasia atau bunuh diri menggunakan bantuan.

    “Sallekhana atau santhara berbeda dari bunuh diri dengan bantuan karena tidak memerlukan bantuan dokter dan tidak melakukan penyuntikan apa pun yang dapat mematikan,” kata Steven M. Vose, asisten profesor dan pakar Jainisme di Universitas Colorado-Denver, kepada BBC.

    Bukti historis dari praktik iniyang dijelaskan oleh Prof. Vose sebagai “melepaskan tubuh” atau “membiarkan tubuh layu”sudah ada sejak abad ke-6.

    Merayakan hidup

    Pranay ModiSayar Devi berbaring di sofa dengan dikelilingi keluarganya saat menjelang ajal.

    Kepercayaan pada karma, jiwa, kelahiran kembali, dan keselamatan adalah elemen kunci santhara.

    Beberapa penganut Jain seperti Sayar Devi memilih kematian ini ketika mereka menyadari kematian sudah dekat atau setelah didiagnosis dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

    Dalam video yang diambil selama puasa, Sayar Devi mengenakan kain sari putih dan menutupi mulutnya dengan kain persegi.

    “Dia tenang, sadar, dan berbicara sampai akhir,” kenang cucu Sayar, Pranay Modi.

    Pranay mengatakan selama puasa terakhir neneknya, rumah leluhur mereka di Kabridham di India tampak meriah karena banyak orang hadir.

    “Saat itu rumah tidak tampak seperti tempat kematian. Anggota keluarga, saudara, teman, tetangga, dan banyak orang asing datang dan menerima berkat dari nenek.”

    Bahkan selama hari-hari terakhir, Sayar mengerahkan energi untuk melakukan doa Jain yang berlangsung selama 48 menit.

    “Saya yakin dia akan sangat kesakitan setelah berhenti berobat. Namun, dia tidak mengeluh tentang apa pun. Dia tampak berseri-seri dan damai,” kata Modi.

    Anak-anak, cucu, dan cicit Sayar Devi menyaksikan saat sang nenek pergi selamanya.

    “Sangat sulit bagi saya untuk menyaksikan kematiannya dengan cara ini,” kata Pranay.

    “Tetapi saya tahu dia akan berada di tempat yang lebih baik. Kami menghormati keputusannya,” imbuhnya.

    Saat-saat akhir

    Getty ImagesPenganut Jain yang meninggal setelah menjalani ritual santhara dikremasi dalam posisi duduk.

    Santhara mungkin tidak selalu menghasilkan akhir yang tenang.

    Prof Miki Chase mengerjakan disertasi doktoralnya tentang topik ini dan telah menyaksikan puluhan puasa yang berakhir dengan kematian.

    “Seorang pria yang didiagnosis menderita kanker tahap akhir menjalani santhara dan merasa sangat kesakitan. Jadi meskipun keluarganya bangga dengan sumpahnya dan mendukungnya, mereka juga tersiksa melihatnya menderita,” kata Chase, asisten profesor dalam Studi Jain, Universitas Wisconsin-Madison.

    Dalam kasus lain, Chase melihat seorang perempuan yang didiagnosis menderita kanker tahap akhir menjadi jauh lebih tenang setelah ia mulai berpuasa.

    “Menantu perempuannya mengatakan kepada saya bahwa mereka merasa tanggung jawab sebagai keluarga untuk menyemangatinya dan menjaga tekadnya tetap kuat, jadi mereka akan menyanyikan lagu-lagu rohani untuknya.”

    Prof Vose meyakini perasaan tersiksa melihat anggota keluarga yang meninggal dunia tidak dapat dihindari.

    “Tidak menyenangkan melihat seseorang meninggal karena kelaparan dan saat-saat terakhir bisa sangat mengerikan. Orang tersebut mungkin meminta makanan atau air saat tubuhnya berjuang untuk menyelamatkan diri, yang mungkin tidak diberikan, tetapi ini biasanya dianggap sebagai bagian dari akhir,” katanya.

    Biksu-biksu Digambar (yang mengembara tanpa busana) meninggal dengan cara ini dan foto-fotonya beredar di media sosial. Foto-foto tersebut memperlihatkan pipi mereka cekung dan tulang rusuk menonjoljelas menandakan kondisi kelaparan dan dehidrasi.

    Mayoritas penganut Jain yang memilih praktik santhara diyakini perempuan.

    Prof Vose percaya hal itu terjadi karena perempuan dianggap lebih saleh, serta kemampuan mereka untuk hidup lebih lama dari pria.

    Prof Chase mengatakan masyarakat melihat santhara sebagai “pencapaian spiritual yang luar biasa”.

    Landasan teologi

    Kamal Jain”Dengan berpuasa dan menerima kematian, seseorang dapat membersihkan tubuh dan jiwa serta mengurangi karma buruk, untuk kehidupan spiritual yang lebih baik di kelahiran berikutnya,” jelas biksu Maharaj Ji.

    Shri Prakash Chand Maharaj Ji (lahir 1929) adalah salah satu biksu Jain paling senior dari sekte Svetambarayang berarti berpakaian putih.

    Ia memasuki kehidupan biara pada 1945. Ayah dan adik laki-lakinya juga adalah biksu dan menjalani santhara.

    “Saya tidak sedih melihat ayah dan saudara laki-laki saya. Saya benar-benar terpisah. Saya tidak merasa menjadi yatim piatu atau akan ada kekosongan dalam hidup saya.”

    Pria berusia 95 tahun itu tinggal di sebuah biara di Kota Gohana di India utara. Ia tidak menggunakan telepon atau laptop dan berbicara kepada BBC melalui muridnya, Ashish Jain.

    “Konsep kematian yang indah sebagai akhir yang sempurna untuk kehidupan ini dan awal yang ideal untuk kehidupan berikutnya didasarkan pada prinsip-prinsip filosofis, spiritual, dan agama saya,” katanya kepada BBC.

    Biksu itu mengatakan santhara melibatkan banyak tahap dan tidak bisa tiba-tiba atau impulsif.

    Seseorang yang ingin menjalani praktik santhara harus mendapat izin dari keluarga dan bimbingan dari guru spiritual seperti Maharaj Ji.

    Tahap pertama santhara adalah merenungkan dan menerima semua dosa dan kesalahan masa lalu. Setelah itu, orang tersebut perlu meminta pengampunan.

    “Dengan berpuasa dan menerima kematian, seseorang dapat membersihkan tubuh dan jiwa serta mengurangi karma buruk, untuk kehidupan spiritual yang lebih baik di kelahiran berikutnya,” jelas Maharaj Ji.

    “Pada akhirnya, hal itu akan berpuncak pada pembebasan jiwa dari siklus kelahiran dan kematian.”

    Gugatan hukum

    Pada 2015, Pengadilan Tinggi di Negara Bagian Rajasthan di India melarang praktik tersebut, tetapi putusan tersebut kemudian ditangguhkan oleh Mahkamah Agung.

    Mantan pegawai negeri sipil, DR Mehta, adalah salah satu penggugat yang ingin melestarikan tradisi santhara.

    “Umat Jain melihat ini sebagai bentuk kematian terbaik. Ini adalah penerimaan kematian yang sadar, damai, dan bermartabat. Pemurnian spiritual dan kedamaian abadi adalah motif utamanya,” kata Mehta, yang pernah menduduki jabatan seperti wakil kepala bank sentral India dan ketua badan pengawas pasar saham.

    Penentangan terhadap praktik tersebut kembali terjadi setelah kematian seorang bocah perempuan berusia 13 tahun dari Hyderabad pada 2016. Dia meninggal setelah berpuasa selama 68 hari. Namun, semua santhara berikutnya dalam beberapa tahun terakhir dijalani orang lanjut usia.

    Getty ImagesTeks tertua soal santhara dapat ditemukan di kompleks kuil Shravanabelagola di Karnataka.

    Maharaj Ji memulai proses sanlekhana pada 2016, yang merupakan praktik pendahulu sebelum melakukan santhara.

    Awalnya ia membatasi makanannya menjadi 10 jenis dan sekarang ia bertahan hidup hanya dengan dua jenis makanan, air, dan obat-obatan. Namun, ia masih tetap aktif.

    “Ia tidak terlihat sakit atau lemah. Ia selalu bahagia. Ia tidak banyak bicara,” kata muridnya, Ashish Jain.

    Maharaj Ji percaya bahwa gaya hidupnya yang sederhana telah membantunya untuk mencapai kemajuan secara spiritual.

    “Jiwa dan pikiran batin saya merasa sangat bahagia. Saya dalam keadaan bahagia.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Umat Islam di India Tolak Perubahan UU Soal Wakaf, Kenapa?

    Umat Islam di India Tolak Perubahan UU Soal Wakaf, Kenapa?

    Jakarta

    Usulan untuk mengubah undang-undang yang mengatur properti wakaf senilai jutaan dolar yang disumbangkan umat Islam di India selama berabad-abad telah memicu protes di negara tersebut.

    Properti tersebut yang meliputi masjid, madrasah, rumah penampungan dan ribuan hektare tanah disebut wakaf dan dikelola oleh suatu dewan.

    Rancangan Undang-Undang (RUU)yang melakukan lebih dari 40 amandemen terhadap undang-undang yang ada diperkenalkan pada Agustus 2024.

    RUU terus dibahas di komisi parlemen meski para pemimpin oposisi telah menolaknya.

    Mereka mengeklaim bahwa catatan penolakan mereka terhadap RUU ini telah dihapus. Namun, pemerintah federal membantah tudingan tersebut.

    Jika disahkan oleh parlemen, RUU tersebut akan dikirim ke Presiden Droupadi Murmu untuk mendapatkan persetujuan sebelum disahkan menjadi undang-undang.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa perubahan yang mereka usulkan pada RUU tersebut diperlukan untuk memberantas korupsi dalam pengelolaan properti-properti ini sekaligus memenuhi tuntutan reformasi dari komunitas Muslim.

    Namun beberapa kelompok Muslim dan partai oposisi menyebut perubahan tersebut adalah upaya partai nasionalis Hindu yang mendukung Modi untuk melemahkan hak-hak minoritas.

    Apa itu wakaf?

    “Wakaf” atau “Wakf” berasal dari kata bahasa Arab “Waqafa”.

    Asal kata “Wakafa” berarti “menahan” atau “menghentikan” atau “tetap” di tempat atau tetap berdiri”.

    Dalam konteks agama, wakaf bermakna menahan harta benda untuk disumbangkan demi kepentingan masyarakat, bukan untuk mengalihkan kepemilikan.

    Harta yang diwakafkan tidak dapat dijual atau digunakan untuk tujuan lain yang berarti bahwa harta wakaf adalah milik Tuhan.

    Sejumlah besar harta wakaf dalam bentuk properti difungsikan sebagai masjid, madrasah, makam, dan panti asuhan.

    Tradisi wakaf di India dapat ditelusuri ke periode Kesultanan Delhi pada abad ke-12 ketika para penguasa Muslim dari Asia Tengah datang ke India.

    Properti wakaf mencakup masjid, madrasah, rumah penampungan dan ribuan hektar lahan. (Getty Images)

    Properti tersebut kini diatur oleh Undang-Undang Wakaf tahun 1995, yang mengamanatkan pembentukan dewan di tingkat negara bagian.

    Dewan ini mencakup orang-orang yang ditunjuk oleh pemerintah negara bagian, anggota parlemen beragam Islam, anggota dewan pengacara negara bagian, ulama Islam, dan pengelola properti wakaf.

    Pemerintah menyatakan bahwa badan wakaf merupakan salah satu pemilik tanah terbesar di India.

    Setidaknya terdapat 872.351 properti wakaf di seluruh India, yang mencakup lebih dari 940.000 hektare, dengan perkiraan nilai 1,2 triliun rupee (sekitar Rp231 triliun).

    Apakah ada keperluan untuk mereformasi UU Wakaf?

    Kelompok Muslim sepakat bahwa korupsi merupakan masalah serius di badan wakaf, para anggotanya telah beberapa kali dituduh berkolusi dengan penyerobot lahan untuk menjual tanah wakaf.

    Namun para kritikus juga mengatakan bahwa sejumlah besar properti tersebut telah dirambah oleh individu, bisnis, dan badan pemerintah yang juga memerlukan perhatian segera.

    Sebuah laporan yang diajukan pada 2006 oleh Komite Kehakiman Sachar yang dibentuk oleh pemerintah yang dipimpin partai Kongres sebelumnya untuk menilai kondisi sosial ekonomi umat Islam di India telah merekomendasikan reformasi wakaf, karena menemukan bahwa pendapatan dari dewan tersebut rendah dibandingkan dengan sejumlah besar properti yang mereka kelola.

    Baca juga:

    Komite memperkirakan bahwa penggunaan lahan yang efisien berpotensi menghasilkan pendapatan tahunan sekitar 120 miliar rupee (setara Rp22,5 triliun)

    Pendapatan tahunan saat ini, menurut beberapa perkiraan, adalah sekitar 2 miliar rupee (setara Rp375,1 miliar)

    Komite tersebut juga mencatat bahwa “perambahan oleh Negara, yang merupakan penjaga kepentingan Wakaf, adalah hal yang umum”.

    Mereka kemudian memberikan ratusan contoh “pengambilalihan tidak sah” atas tanah wakaf oleh otoritas pemerintah.

    Demonstrasi menolak amandemen undang-undang tentang wakaf di India (Getty Images)

    Menurut data pemerintah sedikitnya 58.889 aset wakaf saat ini telah diserobot, sementara lebih dari 13.000 aset masih dalam proses litigasi.

    Lebih dari 435.000 aset masih belum diketahui statusnya.

    Pemerintah mengatakan, amandemen tersebut mengatasi masalah ini dan memajukan rekomendasi yang dibuat oleh Komite Sachar.

    Menteri Urusan Parlemen Kiren Rijiju mengatakan kepada surat kabar The Times of India bahwa reformasi tersebut juga diperlukan karena hanya sebagian elit di komunitas Muslim yang mengelola properti-properti ini.

    Mengapa jadi kontroversi?

    Banyak umat Muslim memandang perubahan yang diusulkan dalam RUU itu dengan skeptis.

    Salah satu aspek yang paling kontroversial dari RUU ini adalah perubahan aturan kepemilikan, yang akan berdampak pada masjid dan kuburan bersejarah yang dimiliki oleh dewan.

    Banyak di antara properti-properti ini yang telah digunakan oleh umat Islam selama beberapa generasi tidak memiliki dokumentasi formal karena disumbangkan secara lisan atau tanpa catatan hukum sejak puluhan atau berabad-abad yang lalu.

    UU Wakaf tahun 1954 mengakui harta benda seperti itu dalam kategori “wakaf oleh pengguna”, namun rancangan undang-undang tersebut menghapus ketentuan tersebut, sehingga nasib sejumlah besar harta benda tersebut menjadi tidak menentu.

    Baca juga:

    Profesor Mujibur Rehman, penulis “Shikwa-e-Hind: Masa Depan Politik Muslim India”, menjelaskan bahwa menelusuri kepemilikan properti komunitas yang sudah ada sejak lama tergolong rumit.

    Sebab, sistem pengelolaan dan kepemilikannya telah bergeser selama berabad-abad dari sistem Mughal ke sistem kolonial Inggris, hingga ke sistem saat ini.

    “Anda dapat melacak harta pribadi hingga beberapa generasi, tetapi melacak harta bersama lebih sulit, karena pengelolaannya terus berubah seiring waktu,” kata Rehman.

    Beberapa perubahan undang-undang ini akan menyebabkan beberapa properti wakaf harus ditetapkan kembali sebagai wakaf. (Getty Images)

    Komunitas Muslim khawatir bahwa rancangan undang-undang baru itu mungkin tidak mengatasi permasalahan masyarakat. Alih-alih, menghilangkan peran umat Islam dalam mengendalikan properti wakaf.

    Pasalnya, perubahan yang diajukan mencakup susunan pengurus wakaf, yang mewajibkan orang non-Muslim untuk menjadi anggotanya.

    Beberapa orang sepakat bahwa undang-undang umum yang mewajibkan orang-orang dari semua agama untuk menjadi bagian dewan yang menjalankan lembaga keagamaan bukanlah ide yang buruk karena akan membuat prosesnya lebih sekuler.

    Namun, langkah saat ini tampaknya lebih memihak pada politik mayoritas, kata Rehman.

    “Tampaknya ada upaya untuk tidak hanya mendapatkan kendali negara atas properti milik umat Muslim, tetapi juga kendali komunitas Hindu atas kehidupan komunitas Muslim.”

    Apa saja perubahan lain yang diusulkan?

    Perubahan penting lainnya adalah kewajiban dewan untuk mendaftarkan properti mereka kepada kolektor distrik, yang akan merekomendasikan kepada pemerintah apakah klaim wakaf atas suatu properti tergolong sah.

    Para kritikus mengatakan hal ini akan melemahkan kewenangan badan wakaf.

    Asaduddin Owaisi, seorang anggota parlemen Muslim terkemuka, menuduh bahwa perubahan ini dimaksudkan untuk merampas tanah milik umat Islam.

    Undang-undang saat ini mengharuskan pemerintah negara bagian untuk menunjuk seorang komisioner survei yang mengidentifikasi properti wakaf, dan kemudian menyiapkan sebuah daftar.

    Daftar tersebut kemudian dikirim ke pemerintah negara bagian yang mengeluarkan pemberitahuan yang diamanatkan secara hukum.

    Jika tidak ada yang menentang selama satu tahun, properti tersebut menjadi wakaf.

    Namun beberapa perubahan membuat status sejumlah properti wakaf harus diatur kembali.

    “Banyak yang secara ilegal telah melanggar batas wakaf. Ini berarti mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mengklaim bahwa properti tersebut adalah milik mereka,” kata Owaisi baru-baru ini kepada wartawan.

    Kelompok Muslim mengatakan, proses ini akan membahayakan banyak masjid bersejarah.

    Mereka mengatakan reformasi memang diperlukan, tetapi harus tetap memperhatikan kepekaan dan kepentingan masyarakat.

    “Diagnosisnya mungkin benar,” kata Prof Rehman, “namun pengobatannya tidak.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu