Tag: Nani Hendiarti

  • Indonesia Ajak UEA Kelola Sampah Plastik, Begini Langkahnya – Page 3

    Indonesia Ajak UEA Kelola Sampah Plastik, Begini Langkahnya – Page 3

    Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA, Amna bint Abdullah Al Dahak, Chairman of the Board Clean Rivers, Saeed Al Zaabi, serta Vice President Middle East Borealis, Thomas Boesen.

    Menko Airlangga turut didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA, Husin Bagis.

    Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam menangani permasalahan sampah plastik secara berkelanjutan, sekaligus mewujudkan Indonesia yang lebih bersih, hijau, dan ramah lingkungan di masa depan.

  • Kemenko Pangan Optimalkan Produksi Gabah Kering di Area Peremajaan Sawit

    Kemenko Pangan Optimalkan Produksi Gabah Kering di Area Peremajaan Sawit

    JAKARTA – Kemenko Bidang Pangan berupaya mengoptimalkan produksi gabah kering dari penanaman padi gogo program BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di sela-sela area peremajaan sawit. Produksi diproyeksikan mencapai 50 ton dalam sekali panen.

    Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nani Hendiarti saat meninjau perkembangan lokasi program Program Tanam Padi Perkebunan Nusantara yang diinisiasi PTPN IV di Siak, Provinsi Riau, mengatakan tanaman padi gogo di sela-sela hamparan sawit muda program peremajaan sawit rakyat (PSR) itu merupakan wujud nyata dukungan BUMN Perkebunan dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional pada 2027 mendatang.

    “Program ‘Tampan’ PTPN ini merupakan inovasi yang sangat baik. Pola ini adalah yang pertama dilaksanakan di lahan peremajaan sawit. Hasilnya bisa kita lihat bersama, bulir-bulir padi telah muncul. Progresnya sangat baik sekali dan insya Allah bisa memproduksi 2,5 ton per hektare,” kata Nani mengutip ANTARA, Minggu 9 Februari.

    Dengan progres pertumbuhan padi gogo yang terhampar di areal seluas 20 hektare di sela-sela tanaman sawit muda dan ditanam dengan menggunakan bibit unggul hasil riset Institut Pertanian Bogor tersebut, ia yakin akan mampu menghasilkan 50 ton gabah kering saat musim panen tiba.

    Meski demikian, Nani meminta agar potensi pada proyek percontohan perdana Program Tanam Padi Perkebunan Nusantara (Tampan) itu bisa dioptimalkan.

    “Karena ini merupakan pilot project pertama, diharapkan bisa menjadi pembelajaran yang baik dan potensinya dapat terus ditingkatkan karena memang kondisi di Kabupaten Siak ini tentu berbeda dengan demplot yang di Pulau Jawa, sehingga perlu ada perlakuan-perlakuan khusus,” kata dia.

    Pemerintah mencanangkan swasembada pangan sebagai salah satu langkah utama guna menghadapi tantangan global, juga sebagai antisipasi situasi krisis global, dimana negara-negara lain akan mengutamakan kepentingan domestiknya.

    Indonesia harus dapat mencapai swasembada pangan pada tahun 2027. Nani mengatakan target ini merupakan sebuah tantangan, namun langkah dan sinergi bersama seluruh pihak serta penyatuan visi dan misi sangat penting, agar ketahanan dan swasembada pangan bisa diakselerasi.

    Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Dwi Sutoro menjelaskan bahwa program “Tampan” yang dieksekusi PTPN IV dilaksanakan dengan merangkul para petani mitra yang tengah melakukan peremajaan sawit rakyat (PSR).

    Secara tidak langsung, melalui “Tampan”, PTPN berupaya mengoptimalkan areal peremajaan sawit rakyat dengan pola tumpang sari tanaman padi saat areal perkebunan sawit petani dalam posisi belum menghasilkan.

    Program yang didukung penuh Kementerian BUMN melalui kolaborasi strategis bareng Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, serta Institut Pertanian Bogor (IPB University) tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto.

    Untuk mencapai visi tersebut, ia mengatakan bahwa Kementerian BUMN memberikan dukungan agar program “Tampan” dapat berjalan secara berkelanjutan. Saat ini, ia mengatakan bahwa Kementerian BUMN telah memiliki ekosistem berupa program Makmur atau Mari Kita Majukan Usaha Rakyat.

    “Hari ini kami ingin menyampaikan kepada ibu Deputi bahwa perkembangan padi ini sangat baik, dan insya Allah Kami yakin dengan dukungan pemerintah dan seluruh pihak, bersama kita bahu membahu, bersama mewujudkan kemandirian pangan sesuai target dari presiden,” kata Dwi.

    Selain itu, kata dia, program “Tampan” turut memberikan dampak positif signifikan berupa tambahan pendapatan para petani jelang menunggu sawit mereka memasuki usia panen produktif.

    “Yang sebelumnya lahan PSR pada masa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) 1 dan 2 berstatus idle dapat dimanfaatkan untuk menanam padi gogo selama dua tahun pertama. Ini menjadi peluang besar untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.

    Senada, Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin-Angin juga mengatakan bahwa PTPN IV PalmCo sangat fokus dalam untuk terus tumbuh dan berkembang bersama petani.

    Beragam kemudahan disiapkan perusahaan dalam memperkuat para petani swadaya Indonesia. Untuk itu, ia pun mengimbau kepada petani yang sedang dilema saat sawitnya memasuki usia renta untuk menjadi bagian dari gerakan akselerasi PSR dan penguatan ketahanan pangan.

    “Kemitraan ini benar-benar kita bangun untuk memberikan rekan-rekan petani terus bertumbuh. Bermitra, berarti kami akan membantu seluruh daya upaya. Termasuk, saat telah menjalin kemitraan, maka petani dapat segera mengurus CPCL untuk mendapatkan bantuan benih dan pestisida dari Kementerian Pertanian. Hal ini mempercepat proses produksi dan meningkatkan hasil panen,” ujarnya.

    Usai sukses dilaksanakan di Riau atau “Bumi Lancang Kuning”, program “Tampan” PTPN kini turut diperluas ke Provinsi Jambi, tepatnya di KUD Dwi Jaya Desa Tanjung Sari, Bahar Selatan, Muaro Jambi.

    Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan perluasan program tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto.

    Swasembada pangan, tuturnya, merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang terus diakselerasi melalui program 100 hari pemerintah. Sehingga, ia mengatakan PTPN IV PalmCo, yang sejak awal menjadi inisiator penanaman padi Gogo di sela-sela areal peremajaan sawit, ingin terus memperluas program tersebut.

    “Sejalan dengan arahan Holding Perkebunan dan Kementerian BUMN RI selaku pemegang saham, PTPN IV PalmCo berkomitmen mendukung program dimaksud, di antaranya melalui penanaman padi gogo dengan pola intercropping di lahan tanam ulang sawit rakyat,” katanya.

  • Zulhas Pamer Inpres Irigasi hingga Perpres Pupuk Subsidi Rampung Dua Bulan

    Zulhas Pamer Inpres Irigasi hingga Perpres Pupuk Subsidi Rampung Dua Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan pihaknya telah merampungkan sederet kebijakan mulai dari Instruksi Presiden (Inpres) tentang irigasi hingga Peraturan Presiden (Perpres) tata kelola pupuk subsidi.

    Zulhas menjelaskan sederet kebijakan itu telah rampung selama dua bulan pascadilantik Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Menko Pangan.

    “Inpres irigasi sudah selesai, saya sudah paraf, sudah selesai. [Soal diteken Presiden Prabowo] itu mungkin waktunya saja. Tapi sudah mulai berjalan, karena semua kementerian sudah teken, sudah bisa. [Perpres tata kelola] pupuk [subisidi] juga sudah,” kata Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

    Zulhas juga mengeklaim Kemenko Pangan telah menghasilkan perpres neraca komoditas, revisi peraturan pemerintah (PP) terkait irigasi, dan Inpres tentang penyuluh pertanian.

    Kemudian, penetapan tujuh komoditi dalam neraca komoditas. Di mana, empat dari komoditi tersebut tidak lagi impor pada 2025, yakni beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung pakan.

    Lalu, revisi PP mangrove, revisi Perpres tentang perdagangan karbon, Perpres dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tentang Perhutanan Sosial, program optimalisasi 78.000 hektare eks tambak udang di Pulau Jawa, serta pilot project Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Adapun hari ini, Rabu (18/12/2024), Menko Zulhas baru saja melantik delapan pejabat eselon I yang diharapkan dapat mencapai tujuan utama swasembada pangan pada 2027.

    “Indonesia harus dapat mencapai swasembada pangan pada 2027,” ujarnya.

    Sesuai arahan Presiden Prabowo, swasembada pangan adalah salah satu langkah utama guna menghadapi tantangan global, juga sebagai antisipasi situasi krisis global, dimana negara-negara lain akan mengutamakan kepentingan domestik.

    Zulhas pun mengakui bahwa swasembada pangan pada 2027 merupakan sebuah tantangan yang berat. Namun, langkah yang diperlukan adalah penyatuan visi dan misi semua stakeholder terkait.

    Untuk menghadapi tantangan itu, kata Zulhas, seluruh pejabat dituntut untuk mampu berinovasi, bekerja cerdas untuk mendorong percepatan kinerja organisasi yang pada akhirnya akan membantu menjaga kestabilan ekonomi Indonesia melalui ketahanan, dan swasembada pangan.

    “Jadi kami kerja terus, walaupun baru hari ini [eselon I dilantik], bukan berarti baru hari ini kami baru bekerja. Selama mulai dilantik kami terus maraton,” ujarnya.

    Zulhas juga menyatakan bahwa pekan depan Kemenko Pangan akan mengadakan rapat di sejumlah wilayah di Tanah Air.

    Berikut daftar pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dilantik:

    1. Dr. Ir. Kasan, M.M. sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator

    2. Tatang Yuliono, S.Sos., M.M. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan

    3. Widiastuti, S.E., M.Si. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian

    4. Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan

    5. Dandy Satria Iswara, S.Ip., M.Si. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim

    6. Bara Khrisna Hasibuan, BA., MPA. Sebagai Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Antar Lembaga

    7. Dr. Prayudi Syamsuri sebagai Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas

    8. Dr. Ir. Sugeng Santoso, M.T., QRGP., CGRE. sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim

  • Zulhas Lantik 8 Pejabat Kemenko Pangan, Ada Eks Anak Buah Luhut

    Zulhas Lantik 8 Pejabat Kemenko Pangan, Ada Eks Anak Buah Luhut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melantik 8 pejabat eselon I Kemenko Pangan.

    Salah satu yang dilantik adalah mantan anak buah Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia adalah eks Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti.

    “Alhamdulillah setelah hampir genap dua bulan, pejabat (eselon I) yang akan dilantik dan diambil sumpah pada hari ini sebanyak 8 orang,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).

    “Saya berharap saudara dapat menunjukkan kinerja terbaik dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan, mampu menunjukkan kinerja yang dapat dibanggakan, terwujudnya swasembada pangan pada 2027,” tambahnya.

    Kemenko Marves tidak masuk dalam daftar kementerian/lembaga (K/L) Kabinet Merah Putih. Nani yang tak lagi menjadi anak buah Luhut dilantik Zulhas sebagai Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan.

    Selain Nani, nama-nama lainnya mencakup mantan anak buah Zulkifli Hasan di Kementerian Perdagangan. Ada eks Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kemendag Kasan yang kini menjadi Sekretaris Menko Pangan.

    Begitu pula mantan Staf Khusus Mendag Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan yang ikut gerbong Zulhas. Mantan pejabat Kemendag itu sekarang menjadi Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Antar-Lembaga Kemenko Pangan.

    Daftar 8 pejabat eselon I Kemenko Pangan yang dilantik hari ini:

    1. Sekretaris Menko Pangan Kasan
    2. Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Tatang Yuliono
    3. Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Widiastuti
    4. Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Nani Hendiarti
    5. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Dandy Satria Iswara
    6. Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Antar-Lembaga Bara Krishna Hasibuan
    7. Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas Prayudi Syamsuri
    8. Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Sugeng Santoso

    (skt/agt)

  • Menko Pangan Zulkifli Hasan Lantik Delapan Eselon I di Kementeriannya, Berikut Daftarnya – Halaman all

    Menko Pangan Zulkifli Hasan Lantik Delapan Eselon I di Kementeriannya, Berikut Daftarnya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik delapan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau Eselon I di lingkungan Kemenko Pangan.

    Zulhas mengatakan, pelantikan para deputi tersebut dinilai penting untuk menggenjot target Presiden Prabowo Subianto dalam swasembada pangan. Menurutnya, bahkan para Eselon I tersebut, sudah mulai bekerja sejak Kemenko Pangan dibentuk.

    “Hampir dua bulan ya. Saat ini, kami masih numpang kantor di atas, saya belum punya deputi. Dan baru hari ini dilantik,” ujar Zulhas di Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

    Bahkan, sebelum para deputi Kemenko Pangan dilantik, sudah menghasilkan beberapa kebijakan. Di antaranya, Peraturan Presiden (Perpres) mengenai neraca komoditas. Lalu, Perpres Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.

    “Inpres tentang irigasi. Ini rapatnya sudah berkali – kali ini. Terus, Inpres tentang penyuluh pertanian, penetapan tujuh komoditas dalam neraca komoditas, revisi Perpres tentang perdagangan karbon,” ujarnya.

    Selain itu, juga sudah dibahas mengenai aturan tentang perhutanan sosial, 10 program optimalisasi, hingga mengenai 70 ribu hektare tambak udang di Pulau Jawa.

    “Jadi kita kerja terus, walaupun baru hari ini dilantik, bukan berarti baru hari ini kami bekerja,” terang Zulhas.

    Zulhas mengatakan, mulai pekan depan akan melakukan kunjungan kerja sekaligus melakukan rapat di beberapa wilayah, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Lampung, Sumatera Utara.

    “Di Jawa Barat rapat mengenai sawah mana yang tidak ada irigasinya, lahannya dimana agar bisa cepat dikerjakan, dua untuk tambak dimana saja, ketiga penyuluh kabupaten yang belum ada penyuluh maka bisa dikirim, di drop dari pusat,” tutur Zulhas.

    “Kemudian Jawa Timur nanti soal tebu, dimana yang bisa berkembang tebu yang kita perluas, karena kemarin kita sudah rapat, semangat kita sekarang tidak impor, semangat kita swasembada,” terang Zulhas.

    Berikut Daftar Eselon I Kemenko Pangan yang dilantik Zulhas:

    1. Dr. Ir. Kasan, M.M. sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator.

    2. Tatang Yuliono, S.Sos., M.M. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan.

    3. Widiastuti, S.E., M.Si. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian.

    4. Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan.

    5. Dandy Satria Iswara, S.Ip., M.Si. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim.

    6. Bara Khrisna Hasibuan, BA., MPA. sebagai Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Antar Lembaga.

    7. Dr. Prayudi Syamsuri sebagai Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas.

    8. Dr. Ir. Sugeng Santoso, M.T., QRGP., CGRE. sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim.
     

  • Zulhas Lantik 8 Eselon I Kemenko Pangan, Kejar Target Swasembada

    Zulhas Lantik 8 Eselon I Kemenko Pangan, Kejar Target Swasembada

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan alias Zulhas melantik delapan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau Eselon I di lingkungan Kemenko Pangan di gedung Graha Mandiri lantai 5, Jakarta Pusat.

    “Saudara-saudara, baru saja ini ada Seskemenko (Sekretaris Kementerian Koordinator), ada Deputi dan Staff Ahli saya baru saja melantik, baru saja,” kata Zulhas dalam konferensi pers pelantikan Eselon I Kemenko Pangan, Rabu (18/12/2024).

    Meski para Eselon I itu baru dilantik, Zulhas mengatakan mereka sudah mulai bekerja sejak Kemenko Pangan dibentuk melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024 Tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.

    Bahkan menurutnya seusai pelantikan ini, para pejabat tinggi Kemenko Pangan itu akan langsung bekerja secara maraton untuk mengejar target RI swasembada pangan pada 2027 dan berhenti impor beras, gula, hingga garap pada 2025 nanti.

    “Walaupun ini baru hari ini, bukan berarti baru hari ini kami bekerja. Selama mulai dilantik terus maraton,” ucapnya.

    “Semangat kita sekarang kan tidak impor. Semangat kita swasembada pangan, jadi kita bekerja dulu, jangan menyerah dulu, bekerja dulu. Oleh karena itu kemarin kita sudah putuskan, kita tahun depan sudah putuskan tidak impor beras, tidak impor gula, tidak impor garam, tidak impor jagung,” tegas Zulhas.

    Sebagai contoh, Zulhas mengatakan minggu depan Kemenko Pangan akan berkeliling ke berbagai daerah untuk melakukan rapat koordinasi. Semisal di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara. Kami akan berkiling.

    “Di Jawa Barat rapat mengenai sawah mana yang tidak ada irigasinya, lahan ada di mana agar bisa cepat dikerjakan. Kedua untuk tambak di mana saja. Tiga, penyuluh pertanian di Kabupaten yang belum ada, maka bisa dikirim dari pusat. Kemudian Alsintan (alat dan mesin pertanian). Kemudian Jawa Timur nanti soal tebu, di mana yang bisa berkebun tebu yang kita perluas,” jelasnya.

    Daftar Eselon I Kemenko Pangan yang baru dilantik Zulhas hari ini:

    1. Dr. Ir. Kasan, M.M. sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator.

    2. Tatang Yuliono, S.Sos., M.M. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan.

    3. Widiastuti, S.E., M.Si. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian.

    4. Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan.

    5. Dandy Satria Iswara, S.Ip., M.Si. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim.

    6. Bara Khrisna Hasibuan, BA., MPA. sebagai Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Antar Lembaga.

    7. Dr. Prayudi Syamsuri sebagai Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas.

    8. Dr. Ir. Sugeng Santoso, M.T., QRGP., CGRE. sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim.

    (fdl/fdl)

  • RI Kejar Target Net Zero Emission di 2060, Ini Salah Satu Strateginya

    RI Kejar Target Net Zero Emission di 2060, Ini Salah Satu Strateginya

    Jakarta – PT Sucofindo mendukung komitmen global dalam mitigasi perubahan iklim dan dekarbonisasi melalui percepatan transisi energi dari penggunaan bahan fosil. Hal ini sejalan dengan peranan PT Sucofindo sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi Nilai Ekonomi Karbon.

    Komitmen ini turut disampaikan PT Sucofindo dalam partisipasi sebagai narasumber di Conference of the Parties (COP) ke-29 dengan membawa perspektif Indonesia dalam transisi energi yang berkeadilan dengan tema “Just Energy Transition: A Core Competent of Energy Transition Mechanism (ETM) & Vital Role of Accredited VVB in Realizing Just Energy Transition in Indonesia” di Indonesian Pavillion COP 29, Baku Olympic Stadium, Azerbaijan.

    Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Nani Hendiarti menyampaikan pemerintah Indonesia menginisiasi skema Just Transition atau Transisi Berkeadilan sebagai bagian dari komitmen nasional menuju Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Di pertemuan yang lain, Nani Hendiarti membahas lebih detil terkait skema tersebut dalam presentasi yang berjudul “Transisi Energi Nasional Berkeadilan”.

    “Inisiasi skema Just Transition ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan transisi energi yang berkeadilan, memastikan bahwa masyarakat yang terdampak secara langsung dari perubahan ini memiliki akses pada kesempatan ekonomi baru, pelatihan keterampilan, kesetaraan gender, dan dukungan yang memadai. Transisi berkeadilan adalah bagian dari strategi besar Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil tanpa mengorbankan kesejahteraan sosial,” jelas Nani Hendiarti selaku Keynote Speaker di COP 29.

    Nani Hendiarti menambahkan, untuk mempercepat peralihan menuju energi bersih yang berkeadilan, ETM hadir sebagai salah satu alternatif pembiayaan.

    “Mekanisme ETM hadir di saat yang tepat, mengingat target Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060. Melalui ETM, pemerintah dan berbagai sektor dapat berkolaborasi untuk membangun infrastruktur energi yang lebih hijau, mempercepat pengembangan energi terbarukan, serta meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor industri,” tambah Nani Hendiarti.

    Environmental Specialist PT Sucofindo, Dissa Natria yang turut hadir sebagai pembicara di COP 29 menekankan pentingnya peranan lembaga validasi dan verifikasi (VVB) yang terakreditasi untuk memastikan bahwa setiap tahapan dalam pelaksanaan ETM, mulai dari penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara hingga pengembangan energi terbarukan, berlangsung dengan transparan, akuntabel, dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

    “PT Sucofindo sebagai salah satu perusahaan jasa inspeksi, pengujian, dan sertifikasi (TIC) di Indonesia berkomitmen untuk mendukung implementasi ETM dengan menawarkan jasa verifikasi emisi. Dimulai dari jasa kajian kesiapan transisi energi, penilaian teknis terhadap potensi penurunan emisi untuk early retirement PLTU, hingga konsultansi rencana strategi pengelolaan asset,” kata Dissa Natria.

    Lebih jauh, Dissa Natria menambahkan, PT Sucofindo sebagai mitra ETM menyediakan pemantauan, pelaporan, dan verifikasi aset dan transisi keberlanjutan. Perusahaan TIC ini juga melakukan layanan teknis seperti, konsultansi, survei, analisis data, dan manajemen proyek.

    Selain itu, PT Sucofindo juga dapat melayani dalam membuat kajian potensi alternatif fuel switching dan retrofit, studi kelayakan pembangkit dan infrastruktur berkelanjutan, serta inspeksi teknis dan commissioning fasilitas operasional guna memastikan bahwa sumber energi bersih yang digunakan memenuhi standar keberlanjutan global dan nasional.

    Sehingga dapat dipastikan bahwa skema ETM berjalan dengan efektif, berdampak positif pada lingkungan, dan mencegah adanya double counting perhitungan emisi gas rumah kaca. Dalam forum ini hadir Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Hendra Yusran Siry mengatakan bahwa skema Just Transition adalah solusi yang sempurna untuk dekarbonisasi.

    “Just Transition merupakan solusi komprehensif untuk mencapai dekarbonisasi yang berkelanjutan, memastikan bahwa transisi menuju energi bersih tidak hanya efektif dalam mengurangi emisi, tetapi juga adil bagi semua pihak yang terdampak. Dengan adanya alternatif pembiayaan dan peran VVB di Indonesia, diharapkan skema Just Transition akan menjadi salah satu pendorong utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara dengan sistem energi yang bersih dan berkelanjutan,” tutup Hendra Yusran Siry.

    (fdl/fdl)