Prabowo Ungkap Afrika Jadi Pasar Baru karena Hobinya Makan Indomie
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
mengatakan bahwa
Afrika
dapat menjadi
pasar baru
bagi Indonesia. Sebab, ia melihat kesuksesan
Indomie
di sana.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan enam pemimpin redaksi di kediaman pribadinya, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).
“Ada pengusaha-pengusaha kita yang berani ke Afrika. Salim Group, dia di mana-mana di Afrika itu. Mereka sekarang hobinya makan Indomie. Dan mereka kira Indomie itu makanan mereka. Ada di Nigeria, di Turkiye, di Mesir. Jadi,
we have to look for new market
(kita harus mencari pasar baru),” ujar Prabowo dilansir dari
Kompas.id
, Senin (7/4/2025).
Adanya
tarif impor
sebesar dari Presiden
Amerika Serikat
(
AS
) Donald
Trump
, Prabowo mengakui bahwa industri padat karya, seperti garmen, sepatu, tekstil, dan furnitur, akan menjadi yang paling terdampak.
Namun, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah akan mencari jalan keluar dengan mencari pasar baru, salah satunya dengan melihat potensi Afrika.
“Kenapa kita tidak ke Afrika? Afrika itu
the new emerging market of the world
. Jumlah penduduknya besar.
Resources
-nya banyak. Kebutuhannya banyak,” ujar Prabowo.
Lanjutnya, Prabowo akan mengumpulkan tokoh-tokoh industri dan mendiskusikan mitigasi dampak dari tarif impor sebesar
32 persen
dari AS.
“Saya percaya
basic
kita kuat.
Whatever happens
, saya kira kita
survive
. Apa (saja krisis) yang sudah pernah kita
survive
. Krisis-krisis berkali-kali. (Tahun) ’68, ’98, 2008. (Krisis akibat) Covid, ya, kita hadapi, dan kita bisa atasi,” ujar Prabowo.
“Kuncinya kalau ada kerukunan. Jadi, saya juga prihatin. Saya juga mau dialog. Saya mau ketemulah sama siapa. Mari kita bahas,” sambungnya.
Adapun dalam perbincangan dengan Prabowo itu, enam pemred yang hadir adalah Pemred Harian
Kompas
Sutta Dharmasaputra, Pemred
Detikcom
Alfito Deannova Gintings, Pemred
SCTV-Indosiar
Retno Pinasti, Pemred
TV One
Lalu Mara Satriawangsa, Pemred
IDN Times
Uni Lubis, dan Founder
Narasi
Najwa Shihab.
Dalam forum yang dimoderaasi oleh Valerina Daniel dari
TVRI
, Prabowo berbincang selama empat jam dan menjawab berbagai pertanyaan dari para pemimpin redaksi tersebut.
Berita ini dilansir dari
Kompas.id
dengan judul ”
Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Prabowo Sebut Potensi Pasar Domestik dan Pasar Baru (1)
”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Najwa Shihab
-

Politik kemarin, Prabowo dan jurnalis dialog hingga arus balik lancar
Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik kemarin menjadi sorotan di antaranya adalah Presiden Prabowo Subianto berdialog dengan tujuh orang jurnalis dari tujuh grup media besar hingga pemerintah memastikan kondisi arus balik pada 6 April 2025 atau H+5 Lebaran 2025 berjalan aman dan lancar.
Berikut rangkuman ANTARA untuk berita politik kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:
Presiden Prabowo gelar dialog dengan tujuh jurnalis nasional
Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dialog dengan tujuh orang jurnalis dari tujuh grup media besar di tanah air pada Minggu sore, dalam rangka penyampaian informasi yang utuh dan jelas kepada masyarakat.
Tujuh orang jurnalis itu adalah Alfito Deannova (Pemred detikcom), Lalu Mara Satriawangsa (Pemred TvOne), Uni Lubis (Pemred IDN Times), Najwa Shihab (Founder Narasi), Sutta Dharmasaputra (Pemred Harian Kompas), Retno Pinasti (Pemred SCTV-Indosiar), dan Valerina Daniel (News Anchor TVRI).
“Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan wawancara bersama tujuh jurnalis dari tujuh grup media yang ada di tanah air,” demikian keterangan foto dari unggahan di akun Instagram @prabowo di Jakarta.
Baca selengkapnya di sini.
Pimpinan MPR: Kebijakan tarif AS momentum perkuat industri nasional
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Eddy Soeparno mengemukakan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump akan menjadi momentum pemerintah untuk memperkuat industri nasional.
“Saya memandang kebijakan tarif Donald Trump ini akan menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat industri nasional dan membuat TKDN (tingkat komponen dalam negeri) kita semakin berkualitas dan ekonomis,” kata Eddy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Eddy meyakini pemerintah Indonesia tidak akan mengikuti kehendak pemerintah AS dengan melonggarkan kebijakan TKDN, sebagaimana yang dikhawatirkan beberapa kelompok pengusaha.
Baca selengkapnya di sini.
Kemenko Polkam: Kondisi arus balik H+5 Lebaran aman dan lancar
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memastikan kondisi arus balik pada 6 April 2025 atau H+5 Lebaran 2025 berjalan aman dan lancar.
Hal itu diketahui setelah Tim Pemantauan Kondisi Politik dan Keamanan Hari Libur Nyepi dan Idul Fitri yang dibentuk Kemenko Polkam meninjau sejumlah titik simpul mudik.
“Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan, hari ini kita keliling, ke Kemenhub sebagai pusat posko Lebaran 2025. Kita langsung dapat penjelasan dari Wamenhub bahwa semua kegiatan arus balik dari daerah ke Jakarta terpantau dan terkontrol berjalan lancar, aparat di lapangan bekerja profesional, bisa mengarahkan membantu kelancaran lalu lintas,” kata Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca selengkapnya di sini.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025 -

Prabowo Bertemu 7 Jurnalis, Apa yang Dibicarakan?
loading…
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan 7 jurnalis dari 7 grup media. FOTO/INSTAGRAM @prabowo
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan 7 jurnalis dari 7 grup media. Prabowo berharap penjelasan yang disampaikan dalam wawancara dapat diterima oleh masyarakat luas.
Pertemuan dengan 7 jurnalis dibagikan Prabowo di akun Instagramnya @prabowo, Minggu (6/4/2025). Dalam foto itu diketahui 7 petinggi media yang hadir adalah Najwa Shihab (founder Narasi), Sutta Dharmasaputra (Harian Kompas), Lalu Mara Satriawangsa (Pemred tvOne), Retno Pinasti (Pemred SCTV-Indosiar), Alfito Deannova (Pemred Detikcom), Uni Lubis (Pemred IDN Times), dan Valerina Daniel (News Achor TVRI). Dari foto yang diunggah, terlihat Prabowo dan ketujuh jurnalis duduk dan berbincang di meja bundar.
“Alhamdulillah hari ini saya berkesempatan wawancara bersama 7 jurnalis dari 7 grup media yang ada di Tanah Air,” tulis Prabowo dikutip Minggu (6/4/2025).
Prabowo berharap, jawaban yang ia berikan dalam sesi wawancara bersama 7 jurnalis dapat menjadi informasi yang jelas bagi masyarakat. “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan dalam wawancara hari ini, semoga jawaban dan penjelasan yang saya berikan dapat diterima dan menjadi informasi yang utuh dan jelas bagi masyarakat semua,” katanya.
(abd)
-

Viral dengan Gaya Satire di Metro TV, Host Valentinus Resa Tuai Kecaman! Dituding Merusak Tatanan
GELORA.CO – Sosok Valentinus Resa, pembawa acara Meet Nite Live di Metro TV, tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Gaya penyampaian beritanya yang santai, penuh humor, dan dibalut dengan sindiran halus membuat banyak warganet terhibur, namun tak sedikit pula yang mengkritik.
Salah satu reaksi datang dari kelompok yang menyebut dirinya Perisai Kebenaran Nasional, yang menyayangkan pendekatan penyampaian berita ala Valentinus.
“Seorang host dari Metro TV yang dimana harus jelas saya ucapkan saya ajak jajaran Perisai Kebenaran Nasional generasi muda yang mempunyai adik di rumah atau saudara, host ini masih sangat rendah mutunya,” ujar seorang pria dalam video yang tersebar di media sosial, dikutip SketsaNusantara.id dari akun X @@kegblgnunfaedh pada Minggu, 6 April 2025.
Menurut pria tersebut, candaan dalam penyampaian berita justru dianggap mengganggu nilai-nilai etika jurnalistik.
“Inilah yang dibilang bercanda tapi merusak tatanan, saya minta kepada Perisai Kebenaran supaya bijak melihat apapun yang terjadi dalam sebuah siaran,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih kritis terhadap media tempat presenter tersebut bekerja.
“Ingat seperti apa ini dan siapa kru atau pemilik media ini seperti apa politik saat ini harus dilihat semua,” ujarnya lagi.
Bahkan, ia menduga bahwa gaya penyampaian sang presenter tidaklah sekadar gaya pribadi semata, tetapi memiliki motif tertentu.
“Diduga host ini hendak menjatuhkan pikiran orang-orang berdasarkan canda-canda penyiaran tapi tidak membangun,” tuturnya.
Jejak Karier Valentinus Resa
Valentinus Resa memulai kiprahnya di dunia jurnalistik sejak tahun 2011. Pria kelahiran 1986 ini memang memiliki minat kuat di bidang olahraga, terutama sepak bola, yang kemudian membawanya masuk ke dunia penyiaran dan menjadi figur publik yang dikenal luas.
Pendidikan dasarnya ia tempuh di SD Melania III Jakarta, lalu melanjutkan ke SMP Kanisius Jakarta, dan SMA Negeri 68 Salemba. Lantaran pekerjaan orang tuanya yang berkaitan dengan dunia aviasi, Resa sempat berpindah-pindah kota.
Ia lahir di Manado, namun kemudian pindah ke Jakarta saat menginjak usia sekolah dasar. Ibunya berasal dari Jawa, sementara ayahnya berdarah Ambon.
Ketertarikannya terhadap dunia jurnalistik mulai tumbuh saat menempuh pendidikan tinggi di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, jurusan Jurnalistik. Resa mengaku sudah terbiasa menulis ringkasan dari berita-berita yang ia baca sejak kuliah.
Di masa perkuliahan, ia aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan media.
“Saya banyak belajar juga di situ tuh, jadi waktu di kampus kalau bisa jangan cuma teori doang,” ucap Resa.
Selain itu, pada 2007, Resa menjalani program magang selama enam bulan di Tabloid Bola, yang turut memperkaya pengalaman praktisnya.
Meniti Karier di Dunia Televisi
Lulus pada 2009, Resa sempat melanjutkan studi magister di bidang Manajemen, namun kemudian memutuskan untuk tidak menyelesaikannya.
Selama dua tahun ia berjuang mencari pekerjaan, hingga pada 2011 ia mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Metro TV.
“Saya melamar ke beberapa stasiun TV dan media cetak, tapi Metro TV yang pertama kali memanggil, walaupun yang lain juga sempat menerima,” kisahnya.
Kariernya di Metro TV dimulai dari posisi riset untuk program Mata Najwa, lalu berpindah ke Medcom.id sebagai copywriter di divisi olahraga.
Ia sempat menjabat sebagai reporter selama dua tahun, dan akhirnya pada 2014 dipercaya menjadi presenter.
Tahun 2019, Resa dipindahkan ke divisi reguler dan bertahan hingga kini. Menurutnya, masa kerja di divisi olahraga memberikan fondasi penting bagi keterampilannya saat ini.
“Di sport saya banyak belajar di sana sama senior-senior, khususnya cara menyalurkan berita,” tandasnya.***
-

Najwa Shihab Dipertanyakan: Dari Kritik Tajam ke Dugaan Masuk Kabinet
FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Jurnalis Senior, Najwa Shihab kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial, hingga beberapa akun media sosialnya membanjiri pertanyaan terkait keberadaan sikap kritisnya.
Kali ini, warganet menyoroti sikap bungkamnya terkait ragam polemik 2 bulan belakangan ini, mulai dari Danantara hingga Demo Penolakan UU TNI yang ramai digelar sejak Ramadan 2025,
Pertanyaan Najwa Shihab kemana sedang diungkap publik. Mereka mempertanyakan kemana perempuan yang sering mengkritik pemerintah.
Biasanya Najwa kerap kali muncul ke media sosial dengan kritik tajamnya ke pemerintah terkait kinerja, korupsi, dan lainnya.
Publik mempertanyakan mana kritik sang aktivis di media sosial X dan bahkan di Instagram pribadinya, @najwashihab, termasuk di unggahan terbarunya, 1 April 2025.
“Tahun ini lebih pasif,” kata netizen
“Mata Najwa ❎ mana najwa✅,” tulis warganet
“Ga komen buat Danantara, UU TNI , kasus korupsi yg bejibun mba nya.. sepi bngt ini mba lohh,” ujar lainnya
“Biasanya Mbak Nana paling depan kalau ada isu-isu besar kayak gini. Kok sekarang diam? Jangan-jangan bakal masuk kabinet,” tulis lainnya
Sementara, belum lama ini muncul foto dirinya dengan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat momen Lebaran 2025.
Kebersamaan mereka mengundang pertanyaan dan asumsi publik, banyak yang menerka bahwa Najwa akan gabung ke kementerian pimpinan Meutya.
Di sisi lain, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait pergantian Meutya Hafid dalam jawaban Mekomdigi.
Namun, jika Najwa benar-benar masuk ke dalam kabinet, banyak pihak menilai langkah ini akan membawa perubahan signifikan dalam komunikasi digital di Indonesia.
/data/photo/2025/04/05/67f0af0e042f1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/04/06/67f264fe3b6e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
