Tag: Nafan Aji Gusta

  • Pemanis Aksi Korporasi BUMN, Injeksi Modal Danantara hingga Keringanan Pajak Purbaya

    Pemanis Aksi Korporasi BUMN, Injeksi Modal Danantara hingga Keringanan Pajak Purbaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah BUMN yang sedang menyiapkan aksi korporasi berpeluang mendapatkan tambahan modal Danantara dan keringanan pajak dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Syaratnya, usulan tersebut diterima oleh otoritas yang berwenang.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memang mengakui sedang mempertimbangkan untuk memberikan keringanan pajak bagi BUMN yang sedang menyiapkan sejumlah aksi korporasi. BUMN yang masuk kategori penerima keringanan pajak adalah perusahaan yang sedang dalam proses restrukturisasi hingga aksi konsolidasi.

    Adapun, permintaan keringanan pajak untuk BUMN disampaikan oleh CEO Danantara Rosan Roeslani kepada Purbaya saat bertemu di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (3/12/2025).

    “Hal-hal lain yang memang kami diskusikan bagaimana pengembangan Danantara ini, hubungan dari segi fiskal dan perpajakannya seperti dari Kementerian Keuangan. Beliau [Purbaya] sangat terbuka dan akan dilanjutkan lagi oleh tim kerja,” ujar Rosan. 

    Dalam catatan Bisnis, sejumlah BUMN tengah mengajukan permintaan modal kepada Danantara Indonesia, termasuk PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) dan PT Timah Tbk. (TINS) guna memperkuat operasi dan ekspansi bisnis.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhib Sadewa

    Sementara itu, Menkeu Purbaya mengemukakan bahwa keringanan pajak kepada pelat merah bisa diberikan untuk sejumlah aksi korporasi yang akan banyak dilakukan BUMN dalam dua sampai dengan tiga tahun ke depan.

    “Yang dikasih itu seperti dia kan akan restrukturisasi, konsolidasi, kan seperti jual beli antara satu perusahaan ke perusahaan lain. Dia [Rosan] bilang itu kalau bayar pajak semua ya kemahalan,” terangnya kepada wartawan usai rapat kerja (raker) bersama Danantara dan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

    Purbaya menilai permintaan keringanan pajak bagi aksi korporasi BUMN itu masih masuk akal untuk jangka waktu dua sampai tiga tahun ke depan. Namun, dia memastikan setelah aksi korporasi BUMN yang kini di bawah Danantara bakal dipungut pajak.

    “Setelah itu setiap corporate action kami akan charge. Kami akan kenakan pajak sesuai dengan aturan. Ini kan Danantara baru, dan juga [mengerjakan] proyek pemerintah,” ucapnya.

    Di sisi lain, Purbaya turut mengungkap permintaan Rosan untuk pembebasan kewajiban pajak sejumlah BUMN lain yang belum dipenuhi sejak 2023 lalu. Untuk itu, dia menyebut tidak bisa memenuhi khusus permintaan tersebut. 

    Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu mengungkap perusahaan yang disebut meminta keringanan pajak sejak 2023 lalu itu turut dimiliki sahamnya oleh perusahaan asing dan justru mencetak untung.

    “Ya, enggak bisa itu kan sudah terjadi di masa lalu. Perusahaannya untung dan ada komponen perusahaan asing juga di situ,” tuturnya.

    BUMN Minta Modal Danantara 

    Di sisi lain, sejumlah BUMN sedang mengajukan permintaan modal kepada Danantara Indonesia, termasuk PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) dan PTTimah Tbk. (TINS) guna memperkuat operasi dan ekspansi bisnis. 

    Emiten anggota MIND ID, TINS, diketahui tengah menyiapkan proposal bisnis untuk memperoleh suntikan modal dari Danantara Indonesia. Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat program hilirisasi. 

    Selain itu, Krakatau Steel meminta suntikan modal kerja senilai US$500 juta atau setara dengan Rp8,3 triliun kepada Danantara. Dana itu bertujuan mempercepat restrukturisasi utang serta pemulihan bisnis perseroan.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KRAS berada di level Rp386 per saham atau melonjak 282,18% year to date (YtD). Adapun saham TINS turut melesat 200% YtD menuju level Rp3.210 per saham. 

    Direktur Utama Krakatau Steel, Muhammad Akbar Djohan, menyatakan bahwa kenaikan harga saham tersebut sepenuhnya merupakan respons pasar atas kinerja dan langkah transformasi yang dilakukan perseroan.

    “Fluktuasi saham KRAS ini murni didorong oleh respons pasar dan tidak ada informasi atau kejadian material yang belum diumumkan ke publik,” ucapnya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (25/11/2025). 

    Akbar menjelaskan bahwa Krakatau Steel saat ini masih fokus menjalankan program transformasi yang mencakup efisiensi operasional, perbaikan struktur biaya energi, hingga optimalisasi portofolio anak usaha. 

    Ilustrasi Krakatau Steel

    Oleh karena itu, dia menilai penguatan harga saham KRAS mencerminkan persepsi positif investor terhadap perbaikan kinerja perusahaan, mulai dari restrukturisasi operasional, perbaikan keuangan, hingga potensi meningkatnya permintaan baja sejalan dengan proyek hilirisasi industri nasional.

    “Namun sekali lagi, ini adalah persepsi pasar dan bukan sesuatu yang dapat kami kontrol. Kami menghargai kepercayaan investor dan akan terus memastikan tata kelola yang kuat,” tuturnya

    Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, menuturkan kenaikan harga komoditas timah dan penertiban tambang ilegal disebut menjadi dua faktor utama pemicu lonjakan saham TINS. 

    Dia menuturkan harga timah terus menguat dan sempat menyentuh level US$ 38.000 per ton. Kenaikan harga komoditas ini membuat saham TINS yang sebelumnya berada di kisaran Rp1.000 per saham kini telah menyentuh level Rp3.000, sehingga memberikan keuntungan besar bagi banyak investor. 

    “Hal tersebut merupakan salah satu sweetener bagi investor untuk mengoleksi saham PT Timah,” ucapnya dalam paparan publik, Kamis (20/11/2025).

    Tanggapan Pengamat

    Associate Director BUMN Research Group FEB UI, Toto Pranoto, mengatakan pengajuan dana oleh BUMN kepada Danantara Indonesia dinilai wajar, khususnya untuk kebutuhan restrukturisasi maupun ekspansi bisnis.

    Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan Undang-Undang No. 1/2025, yang menegaskan bahwa pengelolaan BUMN, termasuk hasil keuntungan dan dividen berada di bawah kewenangan Danantara. Dampaknya, penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah untuk perusahaan pelat merah menjadi lebih terbatas.

    “Oleh karena itu, pengajuan dana ke Danantara perlu dilengkapi dengan proposal bisnis yang jelas dan komprehensif, terutama terkait kelayakan investasi untuk ekspansi bisnis,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/12/2025). 

    Sementara untuk proposal restrukturisasi, lanjutnya, perlu ada rencana yang terperinci mengenai kapan perbaikan kinerja akan terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap keberlanjutan atau going concern BUMN bersangkutan.

    Toto menyampaikan bahwa langkah tersebut dinilai penting untuk memastikan setiap penyaluran dana dari Danantara memberikan nilai tambah yang nyata bagi BUMN dan mendukung efisiensi pengelolaan aset negara. 

    Terpisah, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa upaya optimalisasi BUMN memang perlu dilakukan. Untuk itu, permintaan likuiditas menjadi penting dalam upaya tersebut. 

    “Dalam rangka ekspansi bisnis ini mampu memperkuat kinerja perseroan depan, dan ini sudah price in oleh kondisi kenaikan harga saham, terutamanya TINS dan KRAS. Jadi dukungan modal itu juga penting,” ucap Nafan.  

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati upaya redenominasi Rupiah

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati upaya redenominasi Rupiah

    Redenominasi bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap mata uang bila dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil,

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati rencana redenominasi mata uang Rupiah.

    IHSG ditutup menguat 22,06 atau 0,26 persen ke posisi 8.388,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,22 poin atau 0,50 persen ke posisi 846,91.

    “Redenominasi bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap mata uang bila dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, Rancangan Undang- Undang (RUU) Redenominasi Rupiah telah memasuki Prolegnas Jangka Menengah 2025-2029 sebagai inisiatif pemerintah.

    Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menekankan akan tetap fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi selama proses redenominasi berlangsung.

    Dari mancanegara, meredanya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan sinyal berakhirnya government shutdown (penutupan pemerintahan) AS direspon positif oleh pelaku pasar.

    Senat AS meloloskan RUU untuk mendanai pemerintah federal hingga Januari 2025, dan mengakhiri penutupan terpanjang dalam sejarah AS. RUU tersebut, yang disahkan dengan suara 60-40 persen dan didukung sebagian senator Partai Demokrat dan hampir semua senator Republik, akan dikirim ke DPR.

    Apabila lolos di DPR, RUU akan diserahkan kepada Presiden AS Donald Trump untuk ditandatangani menjadi UU.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,78 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 1,61 persen dan 1,54 persen.

    Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 0,53 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing turun 0,50 persen dan 0,31 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRON, BELL, KBLV, PJHB, dan MORA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KOBX, DART, NAYZ, CASH, dan AEGS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.682.641 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 51,32 miliar lembar saham senilai Rp22,34 triliun. Sebanyak 343 saham naik, 323 saham menurun, dan 147 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 247,07 poin atau 0,49 persen ke 51.090,00, indeks Hang Seng menguat 226,32 poin atau 0,85 persen ke 26.922,73, indeks Shanghai melemah 2,62 poin atau 0,07 persen ke 4.000,14, dan indeks Strait Times menguat 18,84 poin atau 0,41 persen ke 4.561,04.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati upaya redenominasi Rupiah

    IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati arah The Fed di akhir tahun

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar mencermati arah kebijakan The Fed terkait suku bunga acuannya pada akhir tahun 2025.

    IHSG ditutup melemah 3,35 atau 0,04 persen ke posisi 8.391,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,63 poin atau 1,01 persen ke posisi 844,87.

    “Secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptrend setelah bullish consolidation,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, Nafan mengatakan pelaku pasar mencermati kelanjutan dari government shutdown (penutupan pemerintah) Amerika Serikat (AS), serta arah kebijakan suku bunga acuan The Fed pada pertemuan selanjutnya di akhir 2025.

    Government shutdown masih berlangsung dan menjadi yang terlama sepanjang sejarah AS, sementara itu, The Fed masih akan melangsungkan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9-10 Desember 2025 mendatang.

    Dari dalam negeri, Nafan mengatakan pergerakan IHSG terpengaruh oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Oktober 2025 dan data penjualan eceran per September 2025.

    Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami kenaikan 6,2 basis poin (bps) menjadi 121,2 pada Oktober 2025, dibandingkan sebesar 115 pada September 2025, atau mengakhiri penurunan data IKK yang terjadi dalam dua bulan sebelumnya secara beruntun.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Ditutup Merosot ke Level 8.322

    IHSG Ditutup Merosot ke Level 8.322

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat di level 8.100-an usai menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.

    Berdasarkan data RTI, Senin (27/10/2025) IHSG ditutup pada level 8.117,15 atau minus 154,57 poin (1,87%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 8.322,21.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 8.354,67 Kemudian untuk level terendahnya berada di 7.959,16. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 28,91 triliun dengan melibatkan 38,96 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 2.868.753 kali.

    Sebanyak 215 saham hari ini menguat, 488 saham melemah dan 107 saham stagnan. Selain secara harian, IHSG secara mingguan menguat 0,35%.

    Kemudian secara bulanan minus 0,08%. Secara 6 bulanan juga menguat 29,62%. Lalu secara year to date menguat 14,65%.

    Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut kabar MSCI terkait perubahan metodologi penghitungan free float terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama koreksi IHSG hari ini.

    “Sepertinya ini terjadi penyesuaian metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia. Bahkan MSCI juga mengumumkan bahwa mereka melakukan konsultasi terkait dengan metode perhitungan metode free float untuk para konstituen saham di Indonesia,” ungkap Nafan kepada detikcom, Senin (27/10/2025).

    Berdasarkan analisis pasar Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak melemah dari kisaran level 8.134 dengan membentuk pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI atau sinyal bearish yang menunjukkan potensi penurunan harga di sesi selanjutnya.

    “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

    Tonton juga video “Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global” di sini:

    (rea/rrd)

  • Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Anjlok Parah

    Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Anjlok Parah

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba melemah sepanjang perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025). Indeks saham RI itu terpantau menjauh dari level 8.000-an.

    Pada pembukaan perdagangan pagi tadi IHSG sempat menguat 0,26% ke level 8.292,86 pukul 9.10 WIB kemudian babak belur hingga saat ini.

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, IHSG saat ini melemah 3,37% ke level 7.993,22 pukul 14.26 WIB. Posisi ini berbanding terbalik dengan capaian pagi tadi, di mana IHSG sempat menyentuh level tertingginya yakni di posisi 8.354,67.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut kabar MSCI terkait perubahan metodologi penghitungan free float terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama koreksi IHSG hari ini.

    “Sepertinya ini terjadi penyesuaian metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia. Bahkan MSCI juga mengumumkan bahwa mereka melakukan konsultasi terkait dengan metode perhitungan metode free float untuk para konstituen saham di Indonesia,” ungkap Nafan kepada detikcom, Senin (27/10/2025).

    Selain perubahan metodologi penghitungan free float MSCI, Nafan juga menyebut rebalancing atau pengocokan ulang emiten Indonesia sebagai penghuni indeks global MSCI juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG akibat terkoreksinya harga saham konglomerat. Adapun rebalancing ini akan dilakukan pada November mendatang.

    “Kita juga menantikan rebalancing MSCI, ini juga dari global. Ini sebenarnya turut mempengaruhi pelemahan daripada kinerja pergerakan harga saham emiten-emiten konglomerat,” ungkapnya.

    Sementara untuk makro ekonomi global, pergerakan IHSG hari ini juga turut dipengaruhi dinamika perang tarif Amerika Serikat (AS)-China. Kemudian juga pengaruh dari angka inflasi AS yang tercatat naik jadi 2,9% di bulan September.

    Kemudian berdasarkan analisis pasar Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak melemah dari kisaran level 8.134 dengan membentuk pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI atau sinyal bearish yang menunjukkan potensi penurunan harga di sesi selanjutnya.

    “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

    Tonton juga video “Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global” di sini:

    (acd/acd)

  • Gencar Ekspansi, Saham Emiten Tower TOWR Belum Bisa Ngacir

    Gencar Ekspansi, Saham Emiten Tower TOWR Belum Bisa Ngacir

    Jakarta

    Grup Djarum, melalui PT Dwimuria Investama Andalan dan PT Sapta Adhikari Investama, memperkuat kepemilikan sahamnya di emiten PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan Grup Djarum melalui kedua perusahaan tersebut, yakni Dwimuria Investama Andalan 45,28% dan Sapta Adhikari Investama 19,95%.

    TOWR juga tercatat banyak melakukan aksi korporasi dan menerima fasilitas kredit di beberapa waktu terakhir. Namun begitu, kinerja teknikal saham Grup Djarum ini masih tercatat melemah bahkan sepanjang tahun 2025 dengan catatan jual bersih investor asing atau net foreign sell. Berikut rinciannya:

    Aksi Korporasi dan Perjanjian Kredit TOWR

    Pada akhir bulan Juli lalu misalnya, TOWR mengumumkan aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue yang mencakup penerbitan 8,08 miliar saham baru atau setara 13,91% dari total saham yang disetor.

    Setiap 619 saham yang dimiliki memperoleh hak untuk membeli 100 saham rights issue, dengan harga pelaksanaan Rp 680 per lembar dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 5,5 triliun. Dalam aksi ini, Dwimuria Investama Andalan akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk setiap saham rights issue yang tidak diserap.

    Dana hasil rights issue sepenuhnya digunakan untuk permodalan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh TOWR, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Dana ini akan dialokasikan untuk deleveraging dan ekspansi. Adapun TOWR berencana menginjeksi Protelindo sebesar Rp 7,4 triliun.

    Kemudian, Protelindo berhasil meraih fasilitas kredit dari PT Bank ICBC Indonesia melalui penandatangan perjanjian pada 9 Juli 2025. Anak usaha TOWR ini menerima fasilitas kredit hingga Rp 400 miliar dengan tenggat jatuh tempo maksimal 12 bulan sejak tanggal penggunaan kredit.

    Pada 27 Agustus, Protelindo melalui anak usahanya, yakni PT Iforte Solusi Infotek dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk, telah menandatangani Addendum III Perjanjian Kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang disepakati berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor. WCO.KP/1244/KJP/2023 Akta No. 12 tanggal 28 Agustus 2023 senilai Rp 1,5 triliun. Perjanjian ini menyepakati perpanjangan waktu fasilitas kredit hingga 27 Agustus 2026.

    Teranyar, TOWR melalui Protelindo dan Iforte menerima fasilitas kredit yang ditandatangani hari ini, Selasa (2/9/2025). Pinjaman ini diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan total fasilitas kredit mencapai Rp 1,5 triliun dan jatuh tempo akhir selama 36 bulan sejak penarikan pertama.

    Iforte juga sempat melakukan akuisisi saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) pada 30 April 2025. Adapun saat ini, kepemilikan Iforte terhadap saham DATA mencapai 40% atau sekitar 550 juta lembar. Akuisisi ini dilakukan untuk mendukung monetisasi lebih lanjut atas aset fiber, mengingat bisnis konektivitas perusahaan lebih kuat dibanding Fiber to the Home (FTTH).

    Kinerja Saham TOWR

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business hari ini, Selasa (2/9), saham TOWR mencatat koreksi yang cukup dalam. TOWR melemah 1,65% ke harga Rp 596 per lembar saham. Hari ini TOWR mencatat volume perdagangan sebesar 55,34 juta dengan nilai transaksi Rp 33,52 miliar. Adapun frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 5.559 kali.

    Tren pelemahan harga tercatat sudah terjadi pada perdagangan sepekan dan sebulan terakhir, di mana saham TOWR melemah 6,30%. Namun, saham TOWR tercatat menguat di perdagangan tiga bulan terakhir sebesar 2,59%.

    Namun begitu, saham TOWR tetap terkoreksi jika diakumulasi sepanjang perdagangan di enam bulan terakhir sebesar 5,56%. Alhasil, saham Grup Djarum ini merosot sepanjang tahun sebesar 9,16%.

    Pada peradangan Senin (1/9), TOWR juga mencatat jual bersih investor asing atau net foreign sell sebesar Rp 6,64 miliar. Angka ini memperpanjang tren kaburnya investor asing sepanjang tahun 2025 secara akumulasi, yakni sebesar Rp 542,36 miliar.

    Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan teknikal saham TOWR masih berpotensi naik. Ia menilai sinyal positif muncul dari pergerakan saham TOWR level support berada di Rp 575 per lembar. TOWR ditargetkan naik ke level Rp 630 (+2,44%) dan Rp 640 (+4,07%), dengan potensi lebih tinggi mencapai Rp 720 (+17,07%).

    “Secara sentimen diharapkan kinerja bisa progresif. Apalagi TOWR sudah melakukan sejumlah aksi korporasi maupun juga right issue,” terang Nafan kepada detikcom, Selasa (2/9/2025).

    Dihubungi terpisah, Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhamad Wafi, menjelaskan secara teknikal saham TOWR masih bergerak sideways dengan kecenderungan melemah.

    Wafi menyarankan investor menunggu konfirmasi rebound, terutama jika tren pembelian asing kembali muncul. Nilai wajar (FV) saham TOWR diperkirakan berada di level Rp800 per saham.

    “Dari sisi teknikal, TOWR memang masih sideways dengan kecenderungan melemah. Investor sebaiknya menunggu konfirmasi rebound, terutama jika tren asing mulai berbalik beli,” terang Wafi.

    Namun, TOWR dinilai tetap positif berkat model bisnis berbasis kontrak jangka panjang dengan operator yang menjaga arus kas stabil. Aksi akuisisi dan pendanaan baru diperkirakan bisa menjadi katalis positif jika mampu meningkatkan tenancy ratio.

    “Outlook TOWR tetap positif, terutama karena model bisnisnya berbasis kontrak jangka panjang dengan operator, sehingga arus kas relatif stabil. Aksi akuisisi dan pendanaan baru akan menjadi katalis positif jika berhasil meningkatkan tenancy ratio,” tutupnya.

    (rrd/rrd)

  • IHSG Diperkirakan Rontok Hari Ini Tertekan Aksi Demo

    IHSG Diperkirakan Rontok Hari Ini Tertekan Aksi Demo

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren pelemahan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (1/9). Pelemahan IHSG kuat dipengaruhi oleh gejolak politik dan keamanan domestik menyusul aksi demonstrasi di sejumlah daerah.

    Pada penutupan perdagangan Jumat (29/8) kemarin, IHSG mencatat koreksi yang cukup dalam dengan pelemahan 1,53% ke level 7.830. Berdasarkan catatan detikcom, IHSG bergerak di zona merah sepanjang hari tersebut.

    Sementara hari ini, IHSG diprediksi melanjutkan tren pelemahan, mengingat gelombang demonstrasi masih terus berlanjut di sejumlah kota besar.

    Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, menyebut investor masih menyikapi gelombang demonstrasi dengan bijak. Menurutnya, IHSG bisa bergerak menguat jika kondisi politik dan keamanan mulai kondusif.

    “Secara teknikal, IHSG berpotensi breakdown dari batas ascending broadening wedge pattern mengingat Stochastics K_D dan RSI telah menunjukkan sinyal negatif. Market masih bersikap prudent terkait aksi demonstrasi yang belakangan terjadi. Bila kondisi politik dan keamanan mulai kondusif, maka potensi buy on dip terjadi,” ungkap Nafan dalam analisisnya, Senin (1/9/2025).

    Di sisi lain, Nafan menilai pengumuman data inflasi serta neraca perdagangan awal bulan juga dinantikan pelaku pasar. Sementara sentimen eksternal, investor disebut masih optimistis dengan adanya pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

    “Sejauh ini market masih optimis bahwa Fed Rate akan diturunkan sebesar 25 bps pada September 2025 meski hasil US PCE per Juli lebih tinggi dari target inflasi The Fed,” jelasnya.

    Mirae Asset Sekuritas memprediksi, IHSG akan bergerak pada level support 7.736-7.668 dengan resistance pada posisi 7.900-7.958.

    Gejolak Ganggu Kepercayaan Investor

    Senada, Phintraco Sekuritas juga menyebut IHSG masih akan dipengaruhi faktor stabilitas politik dan keamanan domestik. Gejolak yang kian meluas dikhawatirkan mengganggu kepercayaan investor.

    “Fokus perhatian pasar akan tertuju pada perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri. Jika gangguan keamanan meluas, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya kepercayaan investor yang dapat mengakibatkan outflow investor asing,” jelasnya analisis Phintraco Sekuritas.

    Dalam kondisi melemahnya kepercayaan investor, nilai tukar rupiah juga disebut akan ikut melemah akibat gejolak yang terjadi. Akhirnya, pertumbuhan ekonomi dapat terhambat karena terganggunya aktivitas ekonomi dan distribusi barang.

    “Jika ketidakpastian politik berlangsung lama dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap fundamental makro ekonomi dan kinerja emiten,” terangnya.

    Phintraco Sekuritas memperkirakan, IHSG berpotensi kembali menguji level 7.800, jika mampu bertahan di level ini diperkirakan IHSG akan sideways di kisaran 7.800-7.900. Jika situasi kondusif, IHSG berpotensi menguji level resistance di 7.900-7.940.

    “Namun jika IHSG ditutup di bawah level 7.760, maka diperkirakan berpotensi menguji level support di 7.630-7.680,” imbuhnya.

    Sementara itu, CGS International Sekuritas Indonesia menyebut IHSG hari ini akan bergerak variatif. Pasalnya, tuntutan para demonstran mulai dipenuhi. Di sisi lain, naiknya harga komoditas mineral logam diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.

    “IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.700-7.710 dan resist 7.890-7.950,” jelas analisis tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)

  • IHSG cetak rekor 8.000 saat Presiden Prabowo pidato kenegaraan

    IHSG cetak rekor 8.000 saat Presiden Prabowo pidato kenegaraan

    Berdasarkan indikator, Stochastics KD dan RSI menunjukkan sinyal positif, sementara volume terus meningkat

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat menembus All Time High (ATH) ke level psikologis baru 8.000 dalam perdagangan intraday, saat Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025.

    IHSG terpantau menguat 1,03 persen ke level 8.012,63 pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 10:28 WIB, yang merupakan rekor baru tertinggi sepanjang masa atau ATH.

    Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat, menjelaskan secara teknikal pergerakan IHSG terus dalam keadaan uptrend karena diperdagangkan pada area expanding diagonal.

    “Berdasarkan indikator, Stochastics KD dan RSI menunjukkan sinyal positif, sementara volume terus meningkat” ujar Nafan.

    Nafan mengatakan, penguatan IHSG turut mendorong nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia (market cap) menjadi senilai Rp14.503,29 triliun.

    Di dalam negeri, Nafan mengatakan pidato nota keuangan dan RAPBN 2026 yang pertama kali disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak menjabat sebagai Presiden RI dinantikan para pelaku pasar.

    “Ini tentunya berpotensi memberikan market confidence yang bagus, sehingga para pelaku pasar dapat mengoptimalkan kinerja portofolio melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan,” ujar Nafan.

    Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan optimismenya bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 8.000 pada tahun ini yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

    “Tolong doakan sama-sama di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia, indeks kita (IHSG) bisa mencapai 8.000. Amin,” ujar Iman.

    Pada hari ini, Jumat (15/8), Parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta.

    Dalam rangkaian acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025, Presiden Prabowo Subianto akan memaparkan pidato tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

    Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 dilaksanakan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prospek Unilever di Tengah Tekanan Daya Beli dan Fenomena Rohana-Rojali

    Prospek Unilever di Tengah Tekanan Daya Beli dan Fenomena Rohana-Rojali

    Jakarta

    PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat 0,57% pada penutupan perdagangan Selasa (12/8). Saham UNVR tercatat menguat 3,17% pada perdagangan enam bulan terakhir dengan harga Rp 1.790 per lembar.

    Di tengah tekanan daya beli dan perubahan perilaku konsumen menyusul fenomena rombongan hanya nanya (rohana) dan rombongan jarang beli (rojali), Unilever mampu membukukan penjualan bersih mencapai Rp 18,2 triliun sepanjang semester I 2025 dengan perolehan laba bersih tercatat sebesar Rp 2,2 triliun.

    Meski tercatat koreksi, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih, Unilever meyakini capaian fundamental semester I dapat memperbaiki kinerja fundamental perseroan di paruh kedua tahun ini. Presiden Direktur Unilever Indonesia, Banjie Yap, optimisme perbaikan kinerja akan terjadi lantaran sejumlah merek perseroan memiliki portofolio yang baik di paruh pertama tahun ini.

    “Merek-merek kami-yang mewakili 55% dari portofolio-telah mencatat pertumbuhan, menunjukkan penerimaan konsumen yang lebih baik dan ketangguhan portofolio,” ujar Banjie, Kamis (31/7/2025).

    Perseroan akan memfokuskan merek-merek inti yang dikelola Unilever. Dalam hal ini, Unilever mengadopsi perbaikan dengan prinsip 6P, yakni Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), Prepositions (Preposisi) and Pack (Pengemasan).

    Banjie menyebut, pertumbuhan merek inti perseroan menegaskan relevansi dan ketangguhan merek-merek tersebut di tengah lanskap pasar yang dinamis. Perseroan juga berkomitmen untuk menciptakan pasar dengan cara proaktif, mendorong premiumisasi, dan melakukan eksekusi cemerlang di pasar.

    Sejauh ini, Unilever tidak terpengaruh oleh perubahan perilaku konsumen. Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menyebut fenomena rohana-rojali tidak terlalu mempengaruhi portofolio merek inti. Sementara untuk produk kecantikan dan perawatan pribadi Unilever, terang Neeraj, sering kali dibeli konsumen bukan dari mal atau toko ritel modern.

    Terlepas dari fenomena tersebut, Neeraj menegaskan, yang penting dilakukan Unilever adalah memastikan ketersediaan produk di sejumlah ritel modern yang ramai dikunjungi. Ketersediaan produk juga perlu dipastikan tidak hanya di toko fisik, melainkan juga di e-commerce.

    Ia menilai, fenomena Rojali seringkali terjadi karena daya saing produk. Neeraj juga menilai, Rojali dan Rohana ini menjadi tanggung jawab perusahaan, bagaimana menarik minat konsumen untuk membeli produknya.

    “Saya rasa sebagian besar portofolio kami tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Jadi saya pikir penting untuk menyadari bahwa ketika kita berbicara tentang window shopping (Rojali), mal dan semua hal tersebut, sebagian besar portofolio kami tidak terpengaruh dengan hal itu. Saya rasa itu salah satunya,” terang Neeraj dalam konferensi persnya secara virtual, Kamis (31/7/2025).

    Prospek Saham Unilever

    Sebagai upaya mengembalikan kepercayaan investor, Unilever berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 2 triliun yang ditargetkan rampung Oktober 2025. Buyback ini dilakukan tidak lebih dari 20% total saham dari modal yang disetor perseroan.

    Langkah buyback ini juga diambil untuk memberi nilai tambah jangka panjang bagi investor UNVR. Adapun buyback ini akan dilakukan dengan harga yang adil dan layak, yakni sebesar Rp 1.700 per lembar saham. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan ketentuan pasar dan mempertimbangkan kepentingan para pemegang saham UNVR.

    Adapun pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (13/8), saham Unilever terbang 1,12% ke harga Rp 1.810 per lembar. Unilever mencatat volume perdagangan yang positif di awal pembukaan, yakni sebesar 2,14 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,89 miliar.

    Mirae Asset Sekuritas dalam analisis pasarnya menyebut peluang bullish untuk saham UNVR. Bahkan ia memprediksi harga saham perseroan mencapai Rp 2.200 per lembar kendati terkoreksi di semester I 2025.

    “Setidaknya kenaikan harga saham Unilever tercermin dari adanya peningkatan demand yang terjadi sebelumnya kan. Harga saham Unilever sudah mengalami uptrend selama beberapa bulan terakhir,” ungkap Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, kepada detikcom, Rabu (13/8/2025).

    Nafan menyebut, kenaikan harga saham sejalan dengan perbaikan makro ekonomi domestik. Di sisi lain, para investor juga mengapresiasi aksi korporasi Unilever yang melakukan buyback hingga Rp 2 triliun.

    Lihat juga Video: Apresiasi Penerapan Bisnis Berkelanjutan Dalam Inisiatif ED&I Untuk Unilever Indonesia

    (kil/kil)

  • Prospek Saham Perusahaan Gas Negara di Tengah Rencana Impor LPG

    Prospek Saham Perusahaan Gas Negara di Tengah Rencana Impor LPG

    Jakarta

    Saham entitas anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dibuka menguat pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/7). Menyusul kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia usai pemangkasan tarif menjadi 19%. Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia diwajibkan mengimpor energi dari AS dengan nilai yang sudah disepakati sebesar US$ 15 miliar.

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, PGAS naik ke harga 0,62% usai menutup perdagangan akhir pekan lalu dengan pelemahan sebesar 1,23%. Saham PGAS menguat 10 poin ke level Rp 1.615 per lembar. Pada awal perdagangan hari ini, saham PGAS mencatat volume transaksi sebesar 1,50 juta, nilai transaksi Rp 2,42 miliar dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 695 kali hingga pukul 09.43 WIB.

    Saham PGAS terpantau menguat sepanjang 2025 sebesar 1,57% dari rentang harga Rp 1.425-1.895 per lembar. Selama sebulan terakhir, saham PGAS tercatat stagnan dengan rata-rata kenaikan 14% dalam 10 hari terakhir dan melemah 9,65% di 10 hari sisanya.

    Mengutip analisis Mirae Asset Sekuritas, saham PGAS menunjukkan potensi kenaikan harga karena beberapa indikator teknikal yang mendukung. Mirae Asset merekomendasikan Accumulative Buy untuk saham PGAS di level Rp 1.570-1.620.

    Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan, saham PGAS menunjukkan pola Baji yang menunjukkan harga saham berada dalam fase kenaikan yang berpotensi berlanjut ke gelombang [iii], yang biasanya merupakan fase kenaikan kuat dalam analisis gelombang.

    “PGAS pergerakan harga sahamnya mulai stabil, ya, sudah mulai stabil. Jadi, dengan demikian diharapkan akan terjadi fase eskalasi atau fase uptrend ke depannya,” terang Nafan kepada detikcom, Senin (28/7/2025).

    Nafan menyebut, kesepakatan dagang Indonesia dan AS juga dapat mendorong pertumbuhan fundamental. Menurutnya, pertumbuhan kinerja fundamental ini dapat mendorong teknikal saham PGAS ke depan. Secara tidak langsung, kesepakatan dagang ini juga mendongkrak pertumbuhan pendapatan PGAS.

    “Perjanjian dagang itu penting agar supaya perekonomian Indonesia bisa lebih sustain, yang paling esensial seperti itu,” jelasnya.

    Meski pemerintah menyepakati perjanjian dagang tersebut, PGAS masih berupaya memenuhi kebutuhan gas melalui hasil produksi domestik. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, Indonesia akan mengimpor tiga komoditas energi, yakni minyak mentah, Liquified Petroleum Gas (LPG), dan bahan bakar minyak (BBM).

    Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Arief Setiawan Handoko menyebut, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan gas dari produksi dalam negeri. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gas, industri tidak melulu harus melakukan impor.

    “Saya berharap sih apa yang kita punya itu, kita bisa pakai di dalam. Saya nggak melulu harus izin impor, harus impor,” ujar Arief di Amanaia Satrio, Kamis (17/7/2025).

    Kinerja Fundamental PGAS

    Foto: Dok. PGN

    Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2025, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PGAS mengalami koreksi hingga 48,80% menjadi US$ 62,02 juta. Namun, pendapatan PGAS

    tumbuh 1,81% yoy menjadi US$ 966,56 juta pada kuartal I-2025.

    Adapun rinciannya, pendapatan dari penjualan gas kepada pelanggan industri dan komersial US$ 655,54 juta. Kemudian pelanggan rumah tangga US$ 12,25 juta. Adapun beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar US$ 825,95 juta di kuartal I 2025.

    Hingga akhir Maret 2025, total aset PGAS tercatat sebanyak US$ 6,54 miliar. Nilai aset PGAS di periode tersebut terdiri dari liabilitas sebesar US$ 2,78 miliar dan ekuitas sebesar US$ 3,77 miliar.

    Adapun sepanjang tahun 2024, PGAS mencatatkan penurunan volume niaga gas tahun 2024 menjadi sebesar 852 BBTUD (British Thermal Unit per Day). Jumlah itu turun sekitar 8% dari tahun sebelumnya yang mencapai 923 BBTUD.

    Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan realisasi volume niaga gas pada 2024 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan kondisi natural decline pasokan.

    “Realisasi volume niaga gas 2024 turun karena natural decline pasokan,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (23/4/2025).

    Rekomendasi Saham PGAS

    Mirae Asset Sekuritas

    PGAS – Accumulative Buy untuk saham PGAS di level Rp 1.570 hingga Rp 1.620. Adapaun target price (TP) 1 Rp 1.670 (+3,73%), TP 2 Rp 1.710 (+6,21%), dan TP 3 Rp 2.290 (+42,24%).

    PT Bina Artha Sekuritas

    PGAS – Momentum masih akan positif selama harga berada di atas support Rp 1.560. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish. HOLD atau TRADING BUY pada rentang harga Rp 1.560 hingga Rp 1.590 dengan target harga terdekat di Rp 1.725.

    Tonton juga video “Poin-poin Wajib RI Usai Kesepakatan Tarif Impor” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)