Tag: Nadin Amizah

  • Oxperience 2025 Sukses Digelar di GBK

    Oxperience 2025 Sukses Digelar di GBK

    Jakarta, Beritasatu.com – Oxperience 2025 yang dinanti-nantikan sukses digelar pada Sabtu, (15/11/2025) di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Festival musik akbar satu hari ini hadir sebagai puncak perayaan 6 tahun perjalanan OXVA, yang terus berinovasi dalam menghadirkan pengalaman tak terlupakan. Mengusung tema “Wander to Flavors – Experience Beyond Ordinary”, Oxperience 2025 berhasil menyatukan ribuan penggemar musik dan komunitas.

    Sesuai janji, panggung utama Oxperience 2025 dibanjiri musisi papan atas tanah air, memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para pengunjung. Penampilan energik dari Dewa 19 feat. Virzha, penampilan memukau dari Isyana Sarasvati, dan setlist yang memuaskan dari RAN, Nadin Amizah, HIVI!, dan The Lantis sukses menggetarkan GBK. Seluruh rangkaian acara dipandu dengan apik oleh host andal, Adit Insomnia dan Sarazany.

    Oxpression: Inovasi Interaktif Perdana

    Salah satu daya tarik terbesar festival ini adalah Oxpression, zona Digital Interactive Experience yang dikembangkan oleh Origin Research. Zona ini berhasil menjadi pusat perhatian dengan menghadirkan teknologi yang diklaim perdana diterapkan di Indonesia, termasuk Kinetic Light Gate dan Volumetric 360 Capture Videobooth.

    Keberhasilan Oxperience 2025 menandai langkah nyata OXVA dalam memperluas jangkauan kreativitasnya ke ranah entertainment. Acara ini membuktikan komitmen OXVA untuk menghadirkan meaningful experiences yang melampaui batas produk, serta mendukung pertumbuhan ekosistem kreatif dan talenta musik di Indonesia.

  • Senggigi Sunset Jazz 2025 Dimeriahkan PADI Reborn hingga Bernadya, Sensasi Asik di Pinggir Pantai

    Senggigi Sunset Jazz 2025 Dimeriahkan PADI Reborn hingga Bernadya, Sensasi Asik di Pinggir Pantai

    LOMBOK – Sebuah festival musik penuh bintang akan digelar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Nusa Tenggara Barat pada 1 dan 2 November 2025. Festival ini bertajuk Senggigi Sunset Jazz 2025 yang akan berlangsung di area Pantai Kerandangan, kawasan wisata Senggigi.

    Sejumlah penampil dipastikan mengisi lineup acara ini. Ada PADI Reborn, Juicy Luicy, Pelita Groove, Ebiet G. Ade, Nadin Amizah hingga Bernadya yang akan tampil dalam dua hari perhelatan acara musik tahunan di Kabupaten Lombok Barat itu.

    Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini dalam keterangan persnya pada Jumat menyampaikan bahwa musisi lokal Lombok seperti Ethno Fusion juga akan tampil di panggung Senggigi Sunset Jazz 2025.

    Menurut dia, penyelenggara menjanjikan tata panggung spektakuler dan penggunaan sistem suara berkualitas tinggi dalam pelaksanaan acara musik tersebut.

    Penyelenggara acara juga menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menyajikan produk lokal serta aneka kuliner daerah di ajang Senggigi Sunset Jazz 2025.

    “Dengan mengusung konsep jazz pantai, Senggigi Sunset Jazz 2025 diharapkan mampu memadukan keindahan panorama alam, musik berkualitas, dan suasana santai khas pantai Senggigi,” kata Bupati mengutip ANTARA, 31 Oktober.

    Ia mengatakan bahwa Senggigi Sunset Jazz bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga sarana promosi pariwisata yang diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian daerah.

    “Kami ingin menjadikan Senggigi Sunset Jazz sebagai ikon pariwisata yang memperkenalkan keindahan alam dan budaya Lombok Barat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM lokal,” katanya.

  • Sheila On 7 Mendarat di Kuala Lumpur untuk Latihan Pestapora 2025

    Sheila On 7 Mendarat di Kuala Lumpur untuk Latihan Pestapora 2025

    JAKARTA – Latihan Pestapora 2025 siap dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia. Acara yang dipersiapkan jelang Pestapora 2025 ini dimeriahkan sejumlah penampil, termasuk Sheila On 7.

    Selain itu turut hadir pula Kunto Aji, Pamungkas, Nadin Amizah hingga Barasuara X Efek Rumah Kaca. Mereka akan tampil di Stadion Bukit Jalil pada 26 Juli besok.

    Ajang ini menjadi perkenalan Pestapora bagi peminat musik dari Malaysia. Seperti dilaporkan, pengunjung Pestapora tak hanya dari dalam, tapi juga dari negara-negara tetangga.

    Sheila On 7 dikabarkan telah mendarat di Kuala Lumpur International Airport pada 24 Juli. Kedatangan Duta dkk dibagikan di platform X baru-baru ini.

    Ini kan yang korang tunggu-tunggu? Ini kan? Sheila on 7 kan?? pic.twitter.com/7Cn1L0ZMDP

    — om (@xallehrazax) July 24, 2025

    “Ini kan yang korang tunggu-tunggu? Ini kan? Sheila on 7 kan??” tulis akun @xallehrazax di X pada 24 Juli sore.

    Latihan Pestapora 2025 di Kuala Lumpur juga akan dimeriahkan para artis dari Malaysia. Mereka di antaranya DJ CZA, Elva Suyan, Killa Driz hingga Sonaone.

    Sementara itu, Pestapora 2025 sendiri dijadwalkan berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 5, 6 dan 7 September nanti. Akan ada konsep tukar setlist, kolaborasi, hingga experience seru di luar musik seperti stand up comedy dan padel. 

  • Alasan Pembatalan Hindia dan Lomba Sihir di Konser Tasikmalaya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Juli 2025

    Alasan Pembatalan Hindia dan Lomba Sihir di Konser Tasikmalaya Bandung 15 Juli 2025

    Alasan Pembatalan Hindia dan Lomba Sihir di Konser Tasikmalaya
    Tim Redaksi
    TASIKMALAYA, KOMPAS.com
    – Band
    Hindia
    dan
    Lomba Sihir
    dipastikan tidak akan tampil dalam konser
    Ruang Bermusik
    yang dijadwalkan berlangsung di Lanud Wiriadinata, Kota
    Tasikmalaya
    ,
    Jawa Barat
    , pada 19 Juli 2025.
    Keputusan ini diambil setelah mediasi yang dipimpin Kepala Polres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, bersama unsur Forkopimda dan para alim ulama.
    Meskipun Hindia dan Lomba Sihir batal tampil, Band Feast tetap menjadi pengisi acara dalam konser tersebut.
    Ketiga band ini, yaitu Hindia, Lomba Sihir, dan Feast, dianggap memiliki akar yang sama karena digawangi oleh Baskara Putra.
    Konser musik Ruang Bermusik direncanakan berlangsung selama dua hari dengan menampilkan berbagai musisi nasional.
    Namun, penolakan terhadap penampilan Hindia dan Lomba Sihir memaksa panitia untuk mengambil langkah drastis.
    “Karena ada atensi dari beberapa ormas yang menganggap Hindia dan Lomba Sihir tidak sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal, akhirnya kami memutuskan untuk men-
    take down
    mereka dari
    line up
    ,” kata Rizki Ginanjar Saputra, promotor sekaligus Founder Ruang Bermusik, saat ditemui di RM Jembar, Jalan Letnan Harun, Kota Tasikmalaya, Selasa (15/7/2025).
    Rizki menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mediasi dengan pihak kepolisian dan stakeholder terkait, termasuk forum yang difasilitasi Polres Tasikmalaya.
    Meskipun telah ada penjelasan perinci mengenai konsep dan isi acara, perbedaan pandangan tetap muncul.
    “Kami sudah berusaha menjelaskan secara perinci dalam forum yang dimediasi Polres. Namun pada akhirnya, agar acara tetap bisa terselenggara dengan lancar, kami memilih menurunkan Hindia dan Lomba Sihir dari panggung,” jelasnya.
    Keberlangsungan acara menjadi prioritas utama bagi Rizki.
    “Yang terpenting adalah acara tetap berjalan. Ruang Bermusik lahir di Tasik, untuk Tasik. Kalau acara sampai batal, dampaknya akan lebih besar, tidak hanya bagi kami, tapi juga ekonomi kreatif dan masyarakat luas,” lanjutnya.
    Acara akan tetap dilaksanakan di lokasi yang sama meskipun tanpa Hindia dan Lomba Sihir.
    Pengisi acara lainnya, seperti Feast, Maliq and D’Essential, Nadin Amizah, Whisnu Santika, Perunggu, dan Adhan Veron x HBRP, tetap akan tampil.
    Promotor telah menjual sekitar 7.000-8.000 tiket untuk dua hari pelaksanaan Ruang Bermusik dengan harga bervariasi mulai dari Rp100.000 hingga Rp200.000, tergantung waktu pembelian.
    Terkait dampak pembatalan tersebut, Rizki mengakui bahwa pihaknya mengalami kerugian secara komersial, terutama dari sisi sponsor yang awalnya tertarik karena nama besar Hindia.
    “Pengaruhnya besar, terutama untuk sponsor. Karena perjanjian awal dengan mereka sudah mencantumkan nama Hindia sebagai daya tarik utama. Tapi lagi-lagi, acara tetap jalan adalah hal yang paling utama,” tambahnya.
    Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi menegaskan, panitia penyelenggara telah menempuh semua prosedur perizinan sesuai ketentuan yang berlaku.
    “Panitia sudah mengurus seluruh izin kegiatan sesuai prosedur. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kegiatan berjalan dengan aman dan tertib,” ujar AKBP Faruk Rozi.
    Koalisi Masyarakat Sipil memberikan penghargaan kepada Polres Tasikmalaya Kota atas peran mediasi yang dinilai profesional dan adil dalam menjaga ketertiban serta memastikan hak kebebasan berekspresi warga tetap terlindungi.
    Konser yang akan digelar pada 19 Juli tersebut diharapkan berjalan dengan aman dan tertib, sekaligus menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga citra Kota Tasikmalaya sebagai ruang yang inklusif dan toleran.
    Sebelumnya, sekelompok masyarakat menolak penampilan Hindia karena liriknya dinilai tidak sesuai dengan norma agama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gustiwiw Sempat Bocorkan Album Baru sebelum Meninggal Dunia

    Gustiwiw Sempat Bocorkan Album Baru sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri musik Indonesia kembali berduka. Musisi muda dan produser berbakat Gusti Irwan Wibowo, yang lebih dikenal publik dengan nama Gustiwiw, meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025).

    Kepergian sosok kreatif berusia 26 tahun ini meninggalkan kesedihan mendalam di kalangan musisi, pekerja seni, dan para penggemarnya.

    Kabar duka pertama kali mencuat lewat unggahan aktor dan komedian Ananta Rispo di media sosial X.

    “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah, @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik, Allah ampuni dosanya dan Allah terima amal ibadahnya, aamiin,” tulis Ananta Rispo.

    Gustiwiw sempat membagikan bocoran album terbarunya hanya 2 hari sebelum meninggal dunia. Melalui akun Instagram pribadinya @gustiwiw, dia membocorkan beberapa trek dari album kedua yang tengah digarapnya, termasuk track 9, 8, 6, dan 4.

    “Bocoran orkestrasi album berikutnya,” tulisnya pada Jumat (13/6/2025).

    Sayangnya, karya penuh potensi tersebut tak sempat dirilis secara resmi. Rencana album yang digadang-gadang akan menjadi terobosan musikal itu kini hanya tersisa sebagai kenangan indah yang tak sempat disempurnakan.

    Meski lebih sering bekerja di balik layar, nama Gustiwiw sangat dihormati di dunia musik Tanah Air.

    Dia dikenal sebagai sosok yang berperan penting dalam membentuk warna khas dari sejumlah musisi muda Indonesia.

    Beberapa kolaborasi terkenalnya, antara lain Ardhito Pramono dalam album Wijaya Kusuma, Nadin Amizah, dan Alsa Aqilah.

    Kolaborasi-kolaborasi ini membuktikan kapasitas Gustiwiw sebagai produser dengan telinga musikal tajam dan rasa artistik yang kuat.

    Kontribusi Gustiwiw tidak berhenti pada musik panggung. Dia juga dikenal di industri film, terutama lewat karya-karya orisinalnya untuk soundtrack.

    Beberapa karya pentingnya di ranah film antara lain, Rasa-Rasanya sebagai soundtrack film Keluarga Cemara 2 dan tiga lagu original untuk film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu karya sutradara ternama, Monty Tiwa.

    Keterlibatan dalam dunia sinema memperlihatkan versatilitasnya sebagai musisi sekaligus komposer soundtrack yang mampu meresapi jiwa cerita dan menerjemahkannya ke dalam musik.

    Sejak kabar wafatnya beredar, jagat media sosial dipenuhi dengan ungkapan duka cita dan penghormatan terhadap karya dan kepribadian Gustiwiw. Banyak rekan kerja dan penggemar mengenangnya sebagai sosok rendah hati, penuh semangat, dan visioner dalam berkarya.

    Kepergian Gustiwiw adalah kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya, tetapi juga bagi dunia musik Indonesia yang tengah berkembang dengan penuh warna.

  • Profil Gustiwiw, Musisi Muda Berbakat yang Meninggal di Usia 26 Tahun

    Profil Gustiwiw, Musisi Muda Berbakat yang Meninggal di Usia 26 Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com –  Dunia musik Indonesia tengah berduka, dengan meninggalnya musisi  muda Gusti Irwan Wibowo atau akrab disapa Gustiwiw pada Minggu (15/6/2025). Dalam industri musik tanah air, Gusti tak hanya dikenal sebagai penyanyi, tetapi juga produser musik dari sejumlah penyanyi muda terkenal.

    Gusti Irwan Wibowo lahir di Bekasi pada  28 November 1999, ia merupakan putra dari musisi senior Timur Priyono. Gusti lahir dari pernikahan ketiga sang ayah, pencipta lagu hit Yang Penting Happy. Tak hanya sang ayah, ibunda Gusti juga merupakan seorang penyanyi. Dalam siaran Youtube pada Desember 2024, Gusti menyebut ibundanya pernah berkarier sebagai penyanyi dangdut.

    Gusti mengawali kariernya di dunia musik Indonesia lewat lagu Pertanyaan pada 2019. Selanjutnya, juga terlibat sebagai orang di belakang layar dengan bertindak sebagai produser musik. Gusti memproduseri beberapa musisi muda terkenal seperti Ardhito Pramono untuk lagu Arah di album Wijaya Kusuma yang menjadi original soundtrack film Story of Dinda. Gusti juga memproduseri penyanyi muda yang sedang naik namanya seperti Nadin Amizah dan Alsa Aqilah.

    Selain itu Gusti juga bertindak sebagai produser untuk lagu Rasa-Rasanya yang menjadi original soundtrack Keluarga Cemara 2 dan yang teranyar lagu berjudul Diculik Cinta yang merupakan original soundtrack film GJLS Ibuku Ibu-Ibu yang dibintangi komika Ananta Rispo, dikutip dari akun Instagram @undercover.id, Minggu (15/6/2025).

    Lahir dari keluarga dengan latar belakang dunia musik, Gustiwiw  mengungkapkan sejak kecil ia tidak bercita-cita mengikuti jejak sang ayah di dunia musik. Ia menyampaikan sejak saat masih duduk di bangku sekolah dasar, dirinya justru bercita-cita menjadi seorang pembalap mobil profesional.

    Meskipun mendapatkan dukungan untuk menekuni dunia balap, sang ayah justru mengajaknya terlibat dalam proses rekaman lagu-lagu miliknya. Dari pengalaman tersebut, Gustiwiw mulai menyadari dirinya memiliki bakat di bidang musik.

    Kabar meninggalnya Gustiwiw yang baru berusia 26 tahun ini mengejutkan warganet. Selain karena mendadak dan usia Gusti yang masih muda, pada 1 Juni 2025 Gusti bahkan masih sempat tampil sebagai pengisi acara di gelaran festival musik Java Jazz 2025.

    Kabar meninggalnya Gustiwiw pada Minggu (1/6/2025) disampaikan kepada publik oleh aktor dan komedian Ananta Rispo melalui akun X pribadinya, @anantarsipo.

    “Innalillahi wainailaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik, Allah ampuni dosanya dan Alla terima amal ibadahnya aamiin,” bunyi cuitan Ananta, dikutip Minggu (15/6/2025).

  • Gustiwiw Meninggal Dunia, Sempat Bercita-cita Jadi Pembalap

    Gustiwiw Meninggal Dunia, Sempat Bercita-cita Jadi Pembalap

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepergian musisi muda Gusti Irwan Wibowo atau dikenal sebagai Gustiwiw pada Minggu (15/6/2025) mengejutkan industri musik Indonesia. Gustiwiw merupakan putra dari penyanyi legendaris Timur Priyono, pencipta lagu hit Yang Penting Happy. Meski lahir dari keluarga musisi, Gusti mengungkapkan sejak kecil ia tidak berniat mengikuti jejak ayahnya di dunia musik dan berkeinginan menjadi pembalap. 

    “Dari dulu pas sekolah dasar (SD) ingin jadi pembalap mobil, pokoknya pembalap profesional,” kata Gusti, dikutip dari kanal Youtube, Minggu (15/6/2025).

    Meski mendapat dukungan menjadi pembalap, sang ayah justru mengajaknya untuk terlibat dalam dunia musik.

    “Tiba-tiba diajak ya disuruh sama bokap bantuin dia rekaman nyanyi lagu-lagu dia. Dari situ jadi tahu ternyata saya punya bakat di musik,” imbuhnya.

    Gusti dikenal sebagai produser sejumlah penyanyi muda ternama, seperti Ardhito Pramono dalam album Wijaya Kusuma, Nadin Amizah, dan Alsa Aqilah. Ia mengaku memang sudah menunjukkan ketertarikan pada musik sejak usia sangat muda.

    “Diajak papa bantu dia rekaman itu cukup dua kali dengar lagunya dan langsung hafal. Selain itu juga langsung ngeh eh kayaknya aku fals deh di bagian ini. Dari SD juga sudah bisa alat musik, awalnya gendang dangdut,” pungkas Gusti.

    Sebagai informasi, kabar meninggalnya Gustiwiw pada Minggu (1/6/2025) disampaikan kepada publik oleh aktor dan komedian Ananta Rispo melalui akun X pribadinya, @anantarsipo. Gustiwiw menghembuskan napas terakhirnya pada usia 26 tahun.

  • Musisi Gustiwiw Meninggal, Ini Unggahan Terakhirnya di Instagram

    Musisi Gustiwiw Meninggal, Ini Unggahan Terakhirnya di Instagram

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka menyelimuti industri musik Tanah Air. Musisi Gusti Irwan Wibowo, yang lebih dikenal dengan nama Gustiwiw meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025).

    Kepergian produser muda berbakat ini mengejutkan banyak pihak, terutama para pelaku dunia hiburan dan para penggemarnya.

    Kabar duka ini pertama kali diketahui publik setelah aktor dan komedian Ananta Rispo mengunggah cuitan di akun X miliknya, @anantarsipo. Dalam unggahan itu, Rispo menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.

    “Innalillahi wainailaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik, Allah ampuni dosanya dan Allah terima amal ibadahnya aamiin,” tulisnya, dikutip Beritasatu.com pada hari Minggu (15/6/2025).

    Hal yang menarik perhatian publik adalah unggahan terakhir Gustiwiw di akun Instagram pribadinya, @gustiwiw pada Sabtu (14/6/2025).

    Dalam unggahan tersebut, dia tampak mengunggah ulang beberapa Instagram story yang memperdengarkan potongan lagu ciptaannya yang menjadi soundtrack film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu.

    Salah satu lagu yang dibagikan adalah Diculik Cinta, sebuah karya yang memperlihatkan gaya khas Gustiwiw dalam memadukan aransemen ringan dengan lirik yang mengena.

    Salah satu unggahan terakhir Gustiwiw di Instagram sebelum meninggal dunia – (Instagram/@gustiwiw)

    Tak hanya itu, Gusti juga aktif mempromosikan film tersebut lewat media sosial X pribadinya, @gustiwiw. Dalam salah satu cuitannya, yang diunggah pada Jumat (13/6/2025), dia menulis dengan gaya jenaka.

    “Menurut kalian film GJLS Ibuku Ibu-ibu gimana? Kalau menurut aku INI FILM CURAAAANGGG!!!!” tulisnya.

    Cuitan ini kini terasa seperti pesan terakhir yang penuh semangat dari sosok yang begitu mencintai dunia kreatif.

    Sebelum kepergiannya, Gustiwiw sempat menyelesaikan tiga lagu untuk film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu yang disutradarai oleh Monty Tiwa.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kematian Gustiwiw.

    Gustiwiw bukanlah nama asing bagi para penikmat musik lokal. Dia dikenal sebagai produser musik yang turut andil membentuk warna karya musisi muda populer Indonesia.

    Beberapa nama besar yang pernah bekerja sama dengannya, antara lain Ardhito Pramono dalam album Wijaya Kusuma, Nadin Amizah, dan Alsa Aqilah.

    Tak hanya di balik layar industri musik, kontribusi Gustiwiw juga terdengar dalam dunia film. Dia dipercaya memproduksi lagu Rasa-Rasanya, yang menjadi original soundtrack film Keluarga Cemara 2.

  • Gustiwiw Sempat Bocorkan Album Baru sebelum Meninggal Dunia

    Kabar Duka, Musisi Muda Gustiwiw Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia, musisi  muda Gusti Irwan Wibowo atau akrab disapa Gustiwiw meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025). Kabar ini dibagikan oleh aktor dan komedian Ananta Rispo melalui akun X pribadinya, @anantarsipo.

    “Innalillahi wainailaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik, Allah ampuni dosanya dan Alla terima amal ibadahnya aamiin,” bunyi cuitan Ananta, dikutip Minggu (15/6/2025).

    Berkarier di industri musik, Gusti dikenal sebagai produser yang memproduseri beberapa musisi muda terkenal seperti Ardhito Pramono di album Wijaya Kusuma, Nadin Amizah, Alsa Aqilah. Selain itu Gusti juga bertindak sebagai produser untuk lagu Rasa-Rasanya yang menjadi original soundtrack film Keluarga Cemara 2.

    Kabar meninggalnya Gustiwiw yang baru berusia 26 tahun ini mengejutkan warganet.

    “Kak ya Allah aku suka banget sama lagu-lagu kamu,” tulis @***astriana

    “Hah serius?” komentar @a***i_mutopik

    “Innalilahi wa inna ilaihi raji’un, kaget ih kenapa ya?” kata @do**mibobo

    “Innalillahi,  kaget sekaget-kagetnya,” tulis akun @d**keos

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar dari pihak keluarga terkait penyebab meninggalnya sang musisi serta informasi tentang prosesi pemakaman jenazah.

  • Polemik Royalti Hak Cipta: dari Agnez Mo, Vidi Aldiano, & Reaksi Penyanyi

    Polemik Royalti Hak Cipta: dari Agnez Mo, Vidi Aldiano, & Reaksi Penyanyi

    Bisnis.com, JAKARTA — Beragam respons diungkapkan oleh para penyanyi di tengah hiruk pikuk saling gugat akibat perbedaan tafsir dalam Undang-undang Hak Cipta.

    Penyanyi kondang dari band ST12, Charly van Houten, misalnya,  membebaskan penyanyi lain untuk menyanyikan lagu-lagunya tanpa harus membayar royalti kepadanya.

    Hal tersebut dia sampaikan langsung melalui unggahan Instagramnya @charly_setiaku yang sudah disukai lebih dari 65 ribu orang dan dikomentari lebih dari 4 ribu orang. Unggahan tersebut berupa tulisan kapital yang berlatar belakang foto dirinya saat konser.

    “Dari pada mumet, saya Charly VHT membebaskan seluruh temen-temen penyanyi di seluruh Indonesia maupun penyanyi dunia dan akhirat, bebas menyanyikan seluruh karya laguku di panggung maupun di tongkrongan. Tidak wajib bayar royalti. Salam damai,” ujarnya sebagaimana dikutip pada Senin (9/6/2025).

    Penyanyi lagu “Putri Iklan” ini juga turut berpendapat tak semestinya royalti lagu itu dipertengkarkan karena sebenarnya bisa dibicarakan dengan baik.

    “Salam Damai… tanpa harus ada pertengkaran semua bisa dibicarakan, tak perlu mengedepankan tuntutan karena hakikatnya semua Milik TUHAN. @indomusikgram @officialsetiaband,” tulisnya.

    Kasus Hak Cipta

    Adapun tindakan Charly tersebut nyatanya berbeda dengan kasus royalti lagu yang baru-baru ini menyeret nama Vidi Aldiano. Vidi digugat oleh pencipta lagu Nuansa bening, Keenan Nasution dan Rudi Pekerti ke Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat untuk membayar royalti senilai Rp24,5 miliar.

    Berdasarkan sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Niaga Jakpus, perkara itu teregis 51/Pdt.Sus-HK/Cipta/20025/PN Niaga Jkt.Pst pada Rabu (21/5/2025). Bahkan saat ini, Keenan dan Rudi sudah menunjuk pengacara atau kuasa hukum Minola Sebayang untuk menggugat perkara ini.

    Angka tuntutan itu muncul dari dugaan penggunaan lagu Nuansa Bening secara komersial tanpa izin penggugat pada 31 panggung atau pertunjukkan langsung. 

    Perinciannya, Rp10 miliar untuk dua pertunjukan pada 2009 dan 2013. Sisanya, Rp 14,5 miliar terkait dengan 29 pertunjukan pada periode 2016-2024. 

    “Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi secara tunai kepada Para Penggugat karena telah menggunakan lagu “Nuansa Bening” dalam pertunjukkan atau live concert secara komersial tanpa izin Para Penggugat selaku pencipta, sebesar Rp24.500.000.000,00,” dalam SIPP.

    Tak hanya Vidi, kasus pelanggaran soal Hak Cipta ini ternyata juga telah menjerat gnes Monica atau Agnez Mo. Dia dinyatakan telah melanggar hak cipta karena menyanyikan lagu Bilang Saja tanpa izin kepada komposer. 

    Vonis itu diambil oleh hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada (30/1/2025). Dalam putusannya, Agnez Mo wajib membayar denda Rp1,5 miliar terhadap pencipta lagu Ari Bias. Berdasarkan informasi yang dihimpun, rencananya Agnes bakal mengajukan kasasi terhadap putusan tersebut.

    UU Hak Cipta Digugat ke MK

    Sementara itu, Puluhan penyanyi melayangkan permohonan pengujian materi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi (MK). Permohonan uji materi Armand Cs itu teregister dalam akta pengajuan permohonan pemohon (APPP) dengan nomor 33/PUU/PAN.MK/AP3/03/2025 tertanggal Jumat (7/3/2025). 

    “Perkara Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,” dalam situs mkri.id, dikutip Senin (10/3/2025).

    Adapun beberapa musisi kondang yang mengajukan gugatan adalah Armand Maulana, Bernadya, Judika, David Bayu, Ariel Noah, Bunga Citra Lestari, Rossa, Nadin Amizah, hingga Ghea Indrawari.

    Sekadar informasi, Armand Maulana bersama dengan sejumlah penyanyi telah mendeklarasikan Vibrasi Suara Indonesia atau Visi. Visi dibentuk sebagai respons terhadap gerakan yang diinisiasi oleh Ahmad Dhani dan para pencipta lagu melalui gerakan Aksi Bersatu.

    Aksi menuntut adanya pembagian yang adil royalti atau performing rights atas lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi pada even komersial. Sementara Visi yang salah satunya diinisiasi oleh Armand menuntut supaya penerapan UU Hak Cipta bisa adil untuk semua insan musik Indonesia.