Tag: Musa Rajekshah

  • Media Berperan Jaga Citra dan Harmoni Sumatera Utara

    Media Berperan Jaga Citra dan Harmoni Sumatera Utara

    Medan: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menerima penghargaan Sahabat Pers Award 2024 dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut. Agus dinilai  sebagai Kepala Pemerintahan yang terbuka dalam memberikan informasi pada insan pers.

    “Saya atas nama penerima mengucapkan terima kasih. Selamat pada SPS, yang telah melaksanakan acara ini dengan begitu megah dan meriah. Tentunya kita sebagai sahabat dapat saling menguatkan dan saling support, untuk memperjuangkan pembangunan Sumut, serta menyejahterakan masyarakat,” ucap Fatoni pada acara Awarding Night 2024 SPS Sumut di Ballroom Grand Mercure Hotel, Medan, Sumatera Utara, Kamis, 14 November 2024. 

    Agus mengajak insan pers yang tergabung dalam SPS Sumut agar menciptakan iklim damai dan harmoni sebagai wujud mempertahankan citra dan muruah Sumut yang merupakan provinsi terbesar keempat di Indonesia. Selain itu, Sumut juga dinilai sebagai pintu gerbang dan barometer di antara provinsi lainnya di Indonesia.

    “Ini semua merupakan kekuatan Sumut. Mari kita jaga Sumut yang mantap dan harmoni dengan saling menghargai dan aman dan damai. Kita harapkan Sumut dapat lebih diperhitungkan lagi di tingkat internasional, karena apapun yang terjadi di Sumut, dapat menjadi perhitungan nasional,” ucap Fatoni.

    Guna mempertahankan Sumut yang mantap dan harmoni tersebut dibutuhkan peran media dalam menyiarkan pemberitaan yang positif dan membangun. Tentunya pemberitaan yang positif akan berdampak pada citra dan marwah Sumut ke depan sehingga lebih baik lagi. 

    “Saya berharap kepada media kita menanamkan jiwa patriotisme dengan menyebarkan berita kebaikan. Dalam waktu dekat Pilkada akan berlangsung, saya minta dapat menjadi percontohan pelaksanaan Pilkada terbaik, aman dan damai di Indonesia. Mari kita pilih pemimpin yang ada di daerah kita sesuai dengan pilihan hati rakyat,” katanya. 

    Melalui kesempatan ini, Fatoni juga menyampaikan beberapa capaian keberhasilan di Sumut, di antaranya kesuksesan Sumut sebagai tuan rumah PON XXI dengan menyabet peringkat empat terbaik diantara provinsi lainnya. Hal ini menunjukkan, Sumut mampu menyelenggarakan event besar dari tingkat nasional bahkan internasional. 

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua SPS Indonesia Januar P Roswita menyampaikan apresiasinya pada SPS Sumut atas terselenggaranya acara ini. SPS juga memberikan anugerah terbaik pada SPS Sumut karena aktif menyelenggarakan kegiatan di Sumut. 

    “Kami juga berpesan pada SPS Sumut untuk tetap menjaga dan mengedepankan pemberitaan yang berimbang, baik dan benar, sesuai dengan kode etik jurnalistik,” ujarnya. 

    Sementara itu, Ketua SPS Sumut Farianda Putra Sinik menyampaikan pemberian anugerah tersebut merupakan bentuk apresiasi pada sahabat pers, perusahan pers (media cetak) dan juga media partner yang ada di Sumut. 

    “Penilaian ini adalah bentuk apresiasi pada beberapa media cetak yang masih eksis dalam menyampaikan informasi pada masyarakat dengan berbagai kondisi saat ini. Serta apresiasi pada tokoh dan sahabat pers yang telah menjalin kerja sama dengan pers,” katanya. 

    SPS Sumut membagi dalam empat kategori penganugerahan tersebut, di antaranya kategori Bronze, Silver, Gold dan Platinum. Harian Waspada dan Mimbar Umum mendapatkan anugrah Platinum karena sebagai media cetak (koran-red) di Sumut yang masih terbit dari masa kemerdekaan hingga saat ini. Selain Pj Gubernur Agus Fatoni, beberapa tokoh Sumut juga menerima anugerah sahabat pers di antaranya, mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, serta beberapa tokoh Sumut lainnya.

    Medan: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menerima penghargaan Sahabat Pers Award 2024 dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut. Agus dinilai  sebagai Kepala Pemerintahan yang terbuka dalam memberikan informasi pada insan pers.
     
    “Saya atas nama penerima mengucapkan terima kasih. Selamat pada SPS, yang telah melaksanakan acara ini dengan begitu megah dan meriah. Tentunya kita sebagai sahabat dapat saling menguatkan dan saling support, untuk memperjuangkan pembangunan Sumut, serta menyejahterakan masyarakat,” ucap Fatoni pada acara Awarding Night 2024 SPS Sumut di Ballroom Grand Mercure Hotel, Medan, Sumatera Utara, Kamis, 14 November 2024. 
     
    Agus mengajak insan pers yang tergabung dalam SPS Sumut agar menciptakan iklim damai dan harmoni sebagai wujud mempertahankan citra dan muruah Sumut yang merupakan provinsi terbesar keempat di Indonesia. Selain itu, Sumut juga dinilai sebagai pintu gerbang dan barometer di antara provinsi lainnya di Indonesia.
    “Ini semua merupakan kekuatan Sumut. Mari kita jaga Sumut yang mantap dan harmoni dengan saling menghargai dan aman dan damai. Kita harapkan Sumut dapat lebih diperhitungkan lagi di tingkat internasional, karena apapun yang terjadi di Sumut, dapat menjadi perhitungan nasional,” ucap Fatoni.
     
    Guna mempertahankan Sumut yang mantap dan harmoni tersebut dibutuhkan peran media dalam menyiarkan pemberitaan yang positif dan membangun. Tentunya pemberitaan yang positif akan berdampak pada citra dan marwah Sumut ke depan sehingga lebih baik lagi. 
     
    “Saya berharap kepada media kita menanamkan jiwa patriotisme dengan menyebarkan berita kebaikan. Dalam waktu dekat Pilkada akan berlangsung, saya minta dapat menjadi percontohan pelaksanaan Pilkada terbaik, aman dan damai di Indonesia. Mari kita pilih pemimpin yang ada di daerah kita sesuai dengan pilihan hati rakyat,” katanya. 
     
    Melalui kesempatan ini, Fatoni juga menyampaikan beberapa capaian keberhasilan di Sumut, di antaranya kesuksesan Sumut sebagai tuan rumah PON XXI dengan menyabet peringkat empat terbaik diantara provinsi lainnya. Hal ini menunjukkan, Sumut mampu menyelenggarakan event besar dari tingkat nasional bahkan internasional. 
     
    Dalam kesempatan yang sama, Ketua SPS Indonesia Januar P Roswita menyampaikan apresiasinya pada SPS Sumut atas terselenggaranya acara ini. SPS juga memberikan anugerah terbaik pada SPS Sumut karena aktif menyelenggarakan kegiatan di Sumut. 
     
    “Kami juga berpesan pada SPS Sumut untuk tetap menjaga dan mengedepankan pemberitaan yang berimbang, baik dan benar, sesuai dengan kode etik jurnalistik,” ujarnya. 
     
    Sementara itu, Ketua SPS Sumut Farianda Putra Sinik menyampaikan pemberian anugerah tersebut merupakan bentuk apresiasi pada sahabat pers, perusahan pers (media cetak) dan juga media partner yang ada di Sumut. 
     
    “Penilaian ini adalah bentuk apresiasi pada beberapa media cetak yang masih eksis dalam menyampaikan informasi pada masyarakat dengan berbagai kondisi saat ini. Serta apresiasi pada tokoh dan sahabat pers yang telah menjalin kerja sama dengan pers,” katanya. 
     
    SPS Sumut membagi dalam empat kategori penganugerahan tersebut, di antaranya kategori Bronze, Silver, Gold dan Platinum. Harian Waspada dan Mimbar Umum mendapatkan anugrah Platinum karena sebagai media cetak (koran-red) di Sumut yang masih terbit dari masa kemerdekaan hingga saat ini. Selain Pj Gubernur Agus Fatoni, beberapa tokoh Sumut juga menerima anugerah sahabat pers di antaranya, mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, serta beberapa tokoh Sumut lainnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Musa Rajekshah Dorong Pemerintah Pusat Fokus Ketahanan Pangan yang Bersumber dari Desa

    Musa Rajekshah Dorong Pemerintah Pusat Fokus Ketahanan Pangan yang Bersumber dari Desa

    Hal lain yang menjadi sorotan Ijeck, yang juga Ketua DPD Golkar Sumut itu harus dilakukannya mapping desa. Ini perlu untuk sistem yang terintegrasi terhadap kategori desa.

    “Seperti desa dengan keunggulannya wisata, desa pertanian, dan desa peternakan, yang harus dilakukan mapping secara teliti,” ucapnya.

    Ijeck juga menyoroti kehidupan petani yang sangat memprihatinkan dan masih sangat sedikit peningkatan yang lebih baik. Apalagi banyaknya petani yang terlilit utang dan parahnya hal tersebut terkait dengan rentenir.

    “Sampai hari ini, faktanya tidak banyak petani kita yang menjadi sukses dan tidak kaya. Tangan mereka yang kotor, badan petani kita yang berkeringat tapi yang kaya itu tengkulak (penampungnya),” ungkapnya.

    “Dan petani kita di desa itu dari sektor permodalan sudah banyak yang terlilit hutang kepada rentenir. Ini juga harus menjadi perhatian,” tegasnya.

  • Musa Rajekshah: Desa Memiliki Potensi Besar, Tapi Pemerintah Pusat Tak Serahkan Sepenuhnya ke Daerah

    Musa Rajekshah: Desa Memiliki Potensi Besar, Tapi Pemerintah Pusat Tak Serahkan Sepenuhnya ke Daerah

    Hal lain yang menjadi sorotan Ijeck, yang juga Ketua DPD Golkar Sumut itu harus dilakukannya mapping desa. Ini perlu untuk sistem yang terintegrasi terhadap kategori desa.

    “Seperti desa dengan keunggulannya wisata, desa pertanian, dan desa peternakan, yang harus dilakukan mapping secara teliti,” ucapnya.

    Ijeck juga menyoroti kehidupan petani yang sangat memprihatinkan dan masih sangat sedikit peningkatan yang lebih baik. Apalagi banyaknya petani yang terlilit utang dan parahnya hal tersebut terkait dengan rentenir.

    “Sampai hari ini, faktanya tidak banyak petani kita yang menjadi sukses dan tidak kaya. Tangan mereka yang kotor, badan petani kita yang berkeringat tapi yang kaya itu tengkulak (penampungnya),” ungkapnya.

    “Dan petani kita di desa itu dari sektor permodalan sudah banyak yang terlilit hutang kepada rentenir. Ini juga harus menjadi perhatian,” tegasnya.

  • Anggota Komisi V DPR ingin Kemendes PDT buat pemetaan potensi desa

    Anggota Komisi V DPR ingin Kemendes PDT buat pemetaan potensi desa

    Jakarta (ANTARA) –

    Anggota Komisi V DPR Musa Rajekshah ingin Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) membuat pemetaan (mapping) terkait potensi-potensi desa, sehingga program yang dibuat Pemerintah Indonesia tepat sasaran.

    Menurut pria yang kerap disapa Ijeck itu, ekonomi nasional tidak semata-mata hanya mengharapkan datangnya investor dan masuknya investasi untuk bidang industri, tetapi juga pembangunan ekonomi berasal dari desa.

     

    “Jadi semuanya ini yang terpenting adalah bagaimana pemetaan negara terhadap wilayah mana, daerah mana dengan komoditi apa yang menjadi unggulan bagi tanaman di situ atau produk-produk desa tersebut,” kata Ijeck saat menyampaikan pandangannya dalam rapat kerja (Raker) Komisi V bersama Mendes PDT Yandri Susanto di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

     

    Ia mengatakan, pemetaan itu penting agar menjadikan Indonesia swasembada pangan bisa tercapai, dengan wilayah dan komoditas tanaman secara spesifik dari masing-masing daerah.

     

    Sebab, pemetaan merupakan bagian dari rencana pembangunan nasional, mulai dari rencana pembangunan daerah tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.

     

    Lebih lanjut Ijeck mengatakan, terkadang pembangunan jangka panjang menengah nasional dengan daerah baik itu provinsi kabupaten kota tidak linear.

     

    Ia menambahkan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) di wilayah pertanian subur berubah menjadi kawasan permukiman bahkan kawasan industri dengan pengembangan kota.

     

    “Inilah yang kami minta haruslah dari pemerintah pusat untuk menentukan bagaimana peraturan-peraturan tentang RTRW daerah untuk tidak semuanya kita serahkan nantinya kepada daerah, agar penopang sandang pangan seperti desa-desa subur tadi tidak berubah fungsi,” ujar dia.

     

    Ijeck menilai, pendampingan dari pusat yang dilakukan Kemendes PDT, tidak bisa berjalan sendiri sampai ke desa-desa di seluruh Indonesia.

     

    Oleh sebab itu, pemetaan desa penting dilakukan sehingga dia mendorong agar sistem bisa terintegrasi.

     

    Selain itu, Ijeck juga menyoroti kehidupan petani yang sangat memprihatinkan dan masih sangat sedikit peningkatan kualitas hidup.

     

    Ditambah lagi, banyaknya petani yang terlilit utang dan parahnya hal tersebut terkait dengan rentenir.

     

    “Sampai hari ini faktanya tidak banyak petani yang menjadi sukses dan tidak kaya, tangan mereka yang kotor, badan petani yang berkeringat tetapi yang kaya itu tengkulak (penampungnya) dan petani di desa itu dari sektor permodalan sudah banyak yang terlilit utang kepada rentenir, sehingga hal itu harus menjadi perhatian,” ujar Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 tersebut.

     

    Ijeck juga berharap, di antara banyaknya daerah yang perlu dikembangkan, Kepulauan Nias bisa menjadi salah satu target realisasi program Kemendes PDT, terkait ketahanan pangan yang bersumber dari desa.

     

    Pewarta: Donny Aditra
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pilkada Sumut Memanas, Mobil Bobby Naution Diserang Usai Debat, Suryo Prabowo: Ini Medan Bung

    Pilkada Sumut Memanas, Mobil Bobby Naution Diserang Usai Debat, Suryo Prabowo: Ini Medan Bung

    GELORA.CO  – Pilgub Sumatera Utara memanas.

    Rombongan calon gubernur (cagub) Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution diserang oleh sekelompok orang.

    Persitiwa tersebut terjadi usai Bobby mengikuti debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024 di Hotel Santika, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (6/11/2024) malam.

    Peristiwa yang tersekam itu pun viral di media sosial.

    Satu di antaranya diunggah akun Instagram @gpbn_langkat pada Kamis (7/11/2024).

    Dalam video, terlihat momen mobil yang ditumpangi Bobby tampak meninggalkan lokasi debat kedua Pilgub Sumut.

    Mobil berwarna hitam itu terlihat dikawal oleh mobil polisi.

    Namun, saat hendak membelok dari Jalan Pengadilan ke Jalan Kapten Maulana Lubis, mobil warna hitam yang ditumpangi Bobby itu dilempar oleh sekelompok orang.

    Saat peristiwa terjadi, banyak orang berkerumunan di sekitar lokasi kejadian, diduga merupakan pendukung dari masing-masing pasangan calon, baik Bobby-Surya maupun Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.

    Petugas kepolisian yang melihat kejadian tersebut pun langsung menghalau dan menenangkan massa. 

    Setelah itu, rombongan mobil Bobby itu berhasil meninggalkan lokasi dan terlihat tetap berjalan bersama mobil rombongan lainnya. 

    “Udah gak sportif. Ini udah main kasar. Melempar batu ke mobil. Tangkap dan adili,” tulis akun tersebut.

    Mengenai kejadian ini, pihak Bobby melalui Ketua Tim Pemenangan Paslon Bobby-Surya, Hinca Panjaitan juga membenarkan insiden pelemparan batu di mobil Bobby tersebut.

    Namun, hingga saat ini, belum diketahui siapa yang melemparkan batu ke mobil menantu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) itu.

    Peristiwa tersebut ditanggapi banyak pihak.

    Satu di antaranya Letnan Jenderal TNI (Purn) Suryo Prabowo.

    Lewat status instagramnya @suryoprabowo2011 pada Kamis (7/11/2024), mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia itu hanya menuliskan satu kalimat.

    Dirinya menggambarkan kerasnya sikap warga Medan.

    “Ini Medan bung,” tulis Suryo Prabowo.

    Postingan tersebut pun menuai beragam komentar dari masyarakat.

    Pro dan kontra dituliskan dalam kolom komentar.

    Keributan Ketika Debat

    Sebelum peristiwa penyerangan terjadi, keributan sebelumnya pecah di arena debat calon Gubernur Sumatera Utara.

    dikutip dari Tribun Medan, kejadian itu terjadi ketika jeda debat yang berlangsung di Hotel Santika, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (6/11/2024). 

    Saat sesi jeda, kedua pendukung pasangan calon saling beradu yel yel.

    Mereka juga terdengar meneriakkan kalimat-kalimat dukungan. 

    Lampu di dalam arena debat sedikit redup ketika itu.

    Tak lama pendukung Edy berteriak sambil menunjuk ke arah pendukung Bobby. 

    Terlihat sejumlah pendukung Edy berdiri dari bangku ingin menyambangi  tempat duduk pendukung Bobby. 

    Petugas kepolisian yang berada di dalam lokasi debat langsung melerai keributan tersebut. 

    Keributan pun belum bisa diredam, hingga saat waktu jeda selesai.

    Moderator yang memimpin jalannya debat meminta agar kedua pasangan pendukung untuk tenang. 

    “Harap seluruh tenang, kami tidak akan memulai acara jika semua tidak tenang,” kata moderator. 

    Sutrisno Pangaribuan selaku juru bicara Edy-Hasan mengatakan, para pendukung Edy-Hasan bereaksi karena ada influencer yang mendapat pengancaman diduga dari pendukung Bobby-Surya.  

    “Kita mendapat informasi ada influencer  yang diancam dari pendukung sebelah. Oleh karena itu kita minta aparat keamanan untuk segera mencari siapa yang melakukan pengancaman,” ungkap Sutrisno. 

    “Itu kan ada CCTV, jadi kita bisa pastikan agar orang yang melakukan pengancaman itu ditemukan. Katanya Pilkada riang gembira kok malah ngancam,” tutupnya. 

    Bobby Tantang Edy

    Memanasnya suasana debat sebelumnya sudah terjadi di panggung utama.

    Kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, yakni Bobby Nasution – Surya dan Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala saling sindir dan mengejek. 

    Berbagai segmen selalu jadi momentun bagi kedua paslon untuk memberi sindiran atas rekam jejak selama ini.

    Bahkan, isu Blok Medan tercatat dua kali diungkit Edy Rahmayadi pada debat yang berlangsung di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, pada Rabu (6/11/2024) malam.

    Merespons hal itu, Bobby Nasution memberi tantangan kepada Edy untuk melaporkan isu Blok Medan ke lembaga penegak hukum.

    Diketahui, isu Blok Medan berembus setelah Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba terjerat kasus suap. Isu ini merujuk kepada Bobby Nasution dan istrinya, Kahiyang Ayu terkait pemberian izin tambang di Malut.

    Awalnya, Edy menyinggung Blok Medan saat menyampaikan visi misi. Edy menekankan perlunya menjaga ekologi dalam melakukan pembangunan. Termasuk menyelesaikan konflik tanah dan pengelolaan tambang yang ada di Sumut. 

    Edy lalu menyebut soal tambang di Maluku Utara yang ramai di publik dengan sebutan Blok Medan.

    “Untuk prioritas daerah yang pertama degradasi lingkungan di Sumut banyak tambang, jangan sampai seperti di Maluku Utara,” kata Edy.

    Momen kedua terjadi saat Edy diberi kesempatan bertanya kepada Bobby. Edy menyatakan tidak rela nama Medan digunakan untuk tambang di Maluku Utara. 

    Menurut Edy, persoalan tambang yang menggunakan nama Medan ini sudah menjadi isu internasional.

    “Ada tambang yang dilarang untuk diekspor tetapi ada tambang yang saya sayangkan Medan adalah salah satu kota di Sumut. Saya tak rela nama Medan dipakai di Maluku Utara,” kata Edy.

    Dia kemudian meminta Bobby untuk mengklarifikasi persoalan ini di depan umum. “Saya ingin ini diklarifikasi sehingga rakyat di Sumatera Utara tahu semuanya. Saya tidak mau menuduh karena saya mendengar itu dari pengadilan, dari media, bicara tentang blok Medan. Saya tak mau itu blok Medan, katakanlah blok Maluku,” ucap Edy.

    Mendengar hal itu, suasana debat semakin riuh. Kedua pendukung pasangan calon saling sahut menyahuti. 

    Sementara Bobby memberikan jawaban dengan mengutip pernyataan Edy pada debat pertama. 

    Bobby mengatakan, jika memang persoalan itu bermasalah maka silakan dilaporkan ke lembaga penegak hukum.

    “Baik Pak Edy, kalau boleh mengutip debat pertama, kalau merasa ada yang melanggar ya laporkan. Kami tunggu, silakan laporkan. Ada penegak hukum, jelas. Jangan baca di media bapak bawa ke ranah debat,” kata Bobby. 

    Bobby mengatakan akan siap menjawab isu blok Medan bila Edy mau melaporkan hal tersebut.

    “Laporkan pak. Ini yang bisa kami sampaikan kalau memang ini yang perlu dilakukan,” imbuhnya.

    Selain itu, saling sindir juga terlihat pada sejumlah segmen lainnya. Misalnya saja, pada sesi awal moderator memberikan kesempatan bagi calon untuk memaparkan visi misi soal tema debat “Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan”. 

    Dalam kesempatan tersebut, Bobby menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang krusial sebagai tonggak awal untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. 

    Bobby bilang, jika terpilih menjadi gubernur, ia akan memastikan pembangunan di Sumut merata, berbeda dengan lima tahun terakhir.

    Diketahui, lima tahun terakhir Sumut dipimpin oleh Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

    “Kami pastikan tidak akan seperti lima tahun lalu. Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur di Sumut akan sampai ke daerah terpencil yang ada di Sumut,” ujarnya. 

    Saling sindir terus berlanjut ketika Bobby mengkritik tentang infrastruktur jalan yang banyak rusak di Sumut. Ia pun menyindir Edy kala menjabat Gubernur Sumut, di mana malah memperbaiki jalan di rumah dinas gubernur sebesar Rp 2 milliar.

    “Mohon izin Pak Edy saya baca di media, bapak hanya untuk benerin halaman rumah dinas 2 miliar. Untuk jalan yang lain tak ada, kepala desa, bupati, wali kota,” kata Bobby

  • Komisi V DPR ingin Kemenhub awasi harga tiket pesawat jelang Natal

    Komisi V DPR ingin Kemenhub awasi harga tiket pesawat jelang Natal

    Jakarta (ANTARA) –

    Anggota Komisi V DPR RI Musa Rajekshah ingin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengawasi ketat harga tiket pesawat agar tidak melambung menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

     

    Pria yang kerap disapa Ijeck itu juga meminta Kemenhub untuk menekan harga tiket pesawat yang jauh berbeda dengan negara-negara tetangga, serta memperketat pengawasan angkutan transportasi.

     

    “Ini sudah menjadi isu yang sangat lama. Dan kami bersyukur, Presiden Prabowo Subianto sangat fokus untuk melihat bagaimana harga tiket nanti bisa menyerupai negara-negara tetangga Indonesia,” kata Ijeck saat rapat kerja Komisi V DPR dengan Kemenhub di Kompleks Gedung Parlemen, Rabu.

     

    Ia membeberkan, harga tiket pesawat yang tinggi masih menjadi pekerjaan rumah Kemenhub untuk menyelesaikannya, sehingga ke depan harus membawa angin segar guna mempermudah masyarakat menggunakan transportasi udara itu.

     

    Selain harga tiket, lanjut Ijeck, Kemenhub dan seluruh jajarannya diminta untuk memperketat pengawasan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikan angkutan transportasi baik darat, laut, dan udara.

     

    Hal ini bertujuan menekan angka kecelakaan yang masih dalam kategori tinggi, khususnya angkutan darat.

     

    Menurut Ijeck, kecelakaan kendaraan di jalanan masih tinggi dan dirinya yakin Korlantas Polri mempunyai data kecelakaan itu.

     

    “Kami harapkan ada peningkatan pengawasan, karena harus sudah ada pemetaan daerah mana saja yang masyarakatnya banyak merayakan Natal, sehingga Kemenhub harus fokus di situ,” ujar dia.

     

    Ijeck menambahkan, dengan tidak adanya lagi jembatan timbang membuat Kemenhub hingga dinas perhubungan di daerah harus memperketat pengujian kendaraan bermotor atau KIR terhadap angkutan yang over kapasitas.

     

    Kelayakan kendaraan berat melalui KIR itu, tambah dia, harus benar-benar diperhatikan karena masih banyak angkutan barang-barang seperti truk yang melebihi daya angkut muatan.

     

    “Ini juga kaitannya berhubungan dengan kerusakan jalan, seperti yang kami sampaikan ke Kementerian PU yang lalu, jadi KIR ini harus benar-benar diperhatikan untuk kendaraan angkutan-angkutan beban berat,” kata Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 itu.

     

    Pewarta: Donny Aditra
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Anggota Komisi V DPR soroti kondisi jalan rusak di Sumut

    Anggota Komisi V DPR soroti kondisi jalan rusak di Sumut

    Anggota Komisi V DPR RI Musa Rajekshah menyoroti kondisi jalan nasional yang rusak dan memprihatinkan di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan meminta Kementerian Pekerjaan Umum agar segera membenahi jalan tersebut.

    Sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sumut, ia menilai kondisi jalan lintas nasional di Sumut jauh berbeda dengan provinsi lain yang lebih bagus, seperti di Aceh dan Riau.

    “Jalan nasional yang kami lihat, kami juga iri pak (Menteri PU) di Sumut, karena di Riau, Sumatera Barat, dan Aceh jalan nasionalnya bagus,” kata Ijeck, sapaan akrabnya, pada rapat kerja Komisi V DPR dengan Kementerian Pekerjaan Umum di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Menurut ia, banyaknya jalan di Provinsi Sumut yang seolah dibiarkan rusak berulang kali tanpa ada solusi untuk menuntaskan jalan tersebut, seperti di daerah Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    “Ada jalan lintas Sumatera yang merupakan jalan nasional dan ini saya rasa sudah berpuluh tahun tidak pernah selesai, yaitu di Kabupaten Tapanuli Selatan di Kecamatan Sipirok di Desa Luat Lombang, jalan nasional di Batu Jomba, itu setiap tahun bolak-balik itu jalan longsor dan kami melihat di sana tanah itu kondisinya selalu bergerak,” ujarnya.

    Wakil Gubernur Sumut periode 2018–2023 itu mengungkapkan jalan lintas Sumatera merupakan salah satu jalan yang sangat penting di provinsi tersebut. karena aktivitas perekonomian, seperti pengangkutan keluar maupun masuk berbagai macam komoditas pangan, salah satunya melalui wilayah itu.

    Ijeck menjelaskan banyak jalan nasional di Sumut yang tidak memiliki saluran air sehingga air menggenang dan meresap ke aspal. Kondisi ini membuat jalanan cepat rusak setelah dilewati.

    “Kami melihat juga jalan-jalan itu banyak yang tidak mempunyai saluran air hujan atau parit, jadi akhirnya hujan itu menggenang di jalan. Bahu jalan juga tidak dicor beton masih terbuka, akhirnya air tergenang di situ meresap ke bawah dan pasti membuat badan jalan itu tidak stabil. Apalagi kendaraan yang lewat itu angkutan-angkutan berat karena itu jalan nasional, jalan lintas,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Ijeck meminta permasalahan jalan rusak itu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Selain untuk kepentingan masyarakat, perbaikan jalan lintas tersebut juga bisa mendongkrak aktivitas perekonomian di provinsi tersebut lebih baik lagi ke depannya.