Tag: Munafri Arifuddin

  • Mantan Wakil Ketua MK Prof Aswanto Jadi Tim Transisi Appi-Aliyah

    Mantan Wakil Ketua MK Prof Aswanto Jadi Tim Transisi Appi-Aliyah

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2019-2021, Prof Dr Aswanto ditunjuk sebagai Tim Transisi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Terpilih, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham. Prof Aswanto ditunjuk sebagai Tim Transisi di bidang hukum.

    Appi mengumumkan nama Prof Aswanto bersama empat anggota tim lainnya yakni Head Coach Regional Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli Huduri bidang ekonomi; Mantan Sekda Sulbar, Muhammad Idris bidang tata kelola pemerintahan; Guru Besar Tata Kota Prof Batara Surya bidang perencanaan tata ruang; dan lulusan Oxford Dara Nasution di bidang digitalisasi dan pembinaan anak muda. 

    Dalam keterangannya, Prof Aswanto menyampaikan, bidang hukum ini akan mencoba mem-backup kebijakan-kebijakan Appi-Aliyah agar tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan. 

    “Dan apa yang menjadi visi misi beliau bisa terimplementasikan dengan baik sebagaimana yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan,” kata Prof Aswanto, Jumat, (20/12/2024).

    Lebih lanjut kata dia, salah satu produk yang akan dilahirkan nantinya oleh pemerintah kota itu bersama dengan DPRD adalah peraturan daerah. Peraturan daerah adalah suatu norma atau instrumen yang akan menjadi patokan, atau yang akan menjadi dasar untuk melakukan aktivitas pemerintahan. 

    “Kita berharap bahwa visi misi yang disampaikan oleh beliau itu bisa terimplementasi dengan baik tanpa ada kendala-kendala, juga kita berharap bahwa tidak akan menimbulkan implikasi-implikasi negatif dari perspektif hukum,” tutur Guru Besar Unhas ini. 

  • Umumkan Nama-nama Tim Transisi, Appi Segera Temui Danny Pomanto

    Umumkan Nama-nama Tim Transisi, Appi Segera Temui Danny Pomanto

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham mengumumkan nama-nama tim transisinya.

    Appi-sapaan Munafri Arifuddin menyampaikan, tim transisi ini ditargetkan akan bekerja mulai pekan depan.

    “Mungkin Minggu depan akan bekerja. Akan membuat time schedule. Ini akan bekerja setelah memastikan program-program ini ketika sudah sampai di tahap pelantikan,” kata Appi di Makassar, Jumat, (20/12/2024).

    Menurutnya nama-nama yang ada saat ini sudah mewakili kelompok besar dari beberapa unsur.

    “Ada beberapa unsur bisa terwakili dalam kelompok besar. Saya kira inilah yang mewakili, yang akan turun ke sub bidang yang dimiliki,” tuturnya.

    Setelah mengumumkan tim transisi, Appi berencana segera menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk membicarakan keberlanjutan pemerintahan.

    “Rencana secepatnya akan kita minta waktu lebih cepat di tengah kesibukan beliau (Danny Pomanto). Kalau hari ini beliau minta ya tergantung,” ungkap Mantan Bos PSM ini.

    Berikut, nama lima anggota inti tim transisi Appi-Aliyah:

    Prof. Aswanto
    Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sekaligus mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ini akan menangani aspek hukum dan kebijakan. Pengalaman panjangnya di bidang konstitusi akan menjadi modal penting dalam menciptakan kebijakan yang kokoh.

    Prof. Batara Surya
    Guru Besar Tata Kota ini akan menangani pengwilayahan dan perencanaan tata ruang. Fokusnya adalah menciptakan kota yang terstruktur dan berkelanjutan.

    Hudli Huduri
    Sebagai mantan Head Coach Regional Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli akan fokus pada ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan. Ia bertugas mengevaluasi dan memperbaiki pola ekonomi kota dengan pendekatan kolaboratif.

    Dr. Muhammad Idris
    Mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Barat dan Kepala Lembaga Administrasi Negara ini akan berfokus pada tata kelola pemerintahan. Ia akan membantu menyelaraskan alur birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

    Dara Nasution
    Lulusan Universitas Oxford dan mantan pegawai Meta ini akan memimpin inisiatif digitalisasi dan pembinaan anak muda. Dengan latar belakangnya di bidang teknologi, Dara diharapkan dapat mendorong modernisasi layanan publik berbasis digital.

    Selain itu, Appi menunjuk dua juru bicara, Januar Jauri Darwis dan Andi Wina, serta tim teknis yang sebelumnya menjadi bagian dari persiapan debatnya. (selfi/fajar)

  • Kerja Sistematik Kanvazer dan Tingkat Penerimaan Appi, Kunci Kemenangan Mulia

    Kerja Sistematik Kanvazer dan Tingkat Penerimaan Appi, Kunci Kemenangan Mulia

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR. – Kemenangan pasangan Mulia di pilkada Makassar 2024, tentunya punya catatan menarik dari perjalanan panjang Munafri Arifuddin di peta perpolitikan Sulawesi Selatan.

    Gagal dua kali di perhelatan pemilihan Walikota Makassar, tidaklah menyurutkan semangat Munafri Arifuddin untuk mewujudkan mimpinya mewakafkan diri membangun Kota Makassar.

    Pernah kalah melawan kotak kosong, dan kembali tumbang di Pilkada berikutnya 2019. Tentunya jadi catatan dan bahan evaluasi tersendiri bagi Munafri Arifuddin.

    Usai kalah di dua perhelatan pilkada, Munafri Arifudin yang indentik dengan PSM Makassar, kemudian menata langkah politiknya menahkodai partai Golkar Makassar.

    Di pileg 2024, Munafri Arifuddin berhasil meraih suara signifikan di pencalekan DPRD Sulsel dan mencatatkan dirinya salah satu caleg terpilih partai Golkar di daerah pemilihan (Dapil) Makassar A.

    Melihat potensi menang di pilkada Makassar berdasarkan hasil survei yang berada di angka 43-46 persen secara personal. Munafri – Arifudfin mengambil keputusan maju bertarung dengan taqline (WATTUNNAMI APPI)

    Keputusan mundur dan melepas kursi di DPRD Sulsel, tentunya adalah konsekuensi yang diambil Munafri Arifuddin untuk mewujudkan mimpinya membangun kota Makassar.

    Dengan bermodalkan 43-46% persen tingkat elektabilitas berdasarkan hasil rekam survei, politisi Golkar yang lebih akrab disapa Appi, kembali meramu kekuatan tim untuk maju bertarung dan memenangkan perhelatan pilkada Makassar 2024.

    Kegigihan kerja sitimatis pasukan Kanvazer dipileg lalu, menghantarkannya ke gedung perwakilan rakyat (DPRD Sulsel) sebagai caleg terpilih dengan perolehan 29.800 suara. Pasukan Kanvazer Ini tentunya jadi mesin pencari suara untuk memenangkan Appi di pilkada Makassar.

  • Setelah Appi-Aliyah Menang Telak di Makassar, Ini Analisa Pengamat

    Setelah Appi-Aliyah Menang Telak di Makassar, Ini Analisa Pengamat

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pengamat politik Arief Wicaksono berharap semua pihak bisa menerima hasil Pilwalkot Makassar 2024 dengan baik.

    Menurutnya, rakyat telah memutuskan pilihannya dan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) menjadi pilihan mayoritas.

    Akademisi Universitas Bosowa itu menegaskan, dalam konteks demokrasi, kalah dan menang merupakan hal yang biasa.

    Makanya, ia berharap tidak perlu ada narasi-narasi yang tidak positif di masyarakat.

    “Memang jelas bahwa akan ada pihak yang kecewa atas kekalahannya. Kekecewaan atas kekalahan pada dasarnya adalah hal yang wajar. Tapi mereka yang kalah kita harapkan bisa legowo menerima hasil ini,” katanya di Makassar, Minggu (8/12/2024).

    Arief menegaskan, setelah masyarakat selesai memilih pemimpin daerah, menjadi tugas semua pihak untuk bersama-bersama melakukan rekonsiliasi.

    “Mesti ada kebesaran hati semua pihak yang dilandasi ikatan persaudaraan dan dorongan untuk sama-sama membangun daerah menjadi lebih baik,” katanya.

    “Kita harus menyisakan energi untuk hal positif dan menjemput transisi serta membangun soliditas agar pemerintahan bisa berjalan dengan bagus. Kita harus bersama-sama mendukung pemerintahan baru ini,” lanjutnya.

    Ia juga berpesan kepada calon yang terpilih atau pemenang Pilwalkot agar bisa merangkul lawan politiknya.

    “Pemenang kita harapkan bisa mengajak pihak yang kalah, dan semua pendukungnya, untuk bersama-sama membangun Makassar,” tegasnya.

    Cara merangkul yang bisa dilakukan termasuk berbesar hati untuk mendengarkan atau mengakomodir ide, gagasan, atau bahkan visi-misi pasangan calon yang lain yang memang dinilai positif dan dibutuhkan warga kota ini.

  • KPU Makassar Resmi Tetapkan Munafri-Aliyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih

    KPU Makassar Resmi Tetapkan Munafri-Aliyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih

    ERA.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar akhirnya mengumumkan pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) sebagai pemenang dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024. 

    Penetapan ini dilakukan melalui rapat pleno yang digelar Jumat (6/12/2024) malam dan dipimpin langsung oleh Ketua KPU Makassar, Andi Muhammad Yasir Arafat.

    Dalam keterangannya, Yasir menyatakan bahwa hasil pemilihan tersebut telah resmi diumumkan kepada publik. 

    “Kemarin hasilnya sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu dan kedua, ditetapkan sekaligus diumumkan,” ujar Yasir melalui pesan singkat, Minggu (8/12/2024).

    Pasangan dengan tagline MULIA ini diusung oleh sejumlah partai politik, termasuk Perindo, Golkar, Demokrat, PBB, Hanura, Ummat, dan PKN. Mereka berhasil mengungguli tiga pasangan calon lainnya dengan perolehan suara tertinggi, yakni 319.112 suara.

    Empat pasangan calon yang bertarung dalam Pilwalkot Makassar 2024 memiliki hasil suara sebagai berikut:

    Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA): 319.112 suara.

    Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI): 162.427 suara.

    Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Uskara (INIMI): 81.405 suara.

    Muhammad Amri Arsyid-Abd Rahman Bando (AMAN): 20.247 suara.

    Jumlah total suara sah mencapai 583.191 suara, sementara suara tidak sah tercatat sebanyak 14.603 suara. Dengan ini, total keseluruhan suara dalam Pilkada Makassar 2024 adalah 597.794 suara.

    Ketua KPU Makassar menegaskan bahwa keputusan ini mulai berlaku sejak rapat pleno digelar. 

    “Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Dengan ini saya tetapkan,” kata Yasir dalam penutupan pleno.

    Penetapan pasangan MULIA ini menandai awal baru bagi Munafri dan Aliyah untuk memimpin Kota Makassar selama lima tahun ke depan. 

  • Walkot Makassar Adukan 17 Lurah-Sekcam Tak Netral Pilkada ke Kemdagri

    Walkot Makassar Adukan 17 Lurah-Sekcam Tak Netral Pilkada ke Kemdagri

    Makassar, CNN Indonesia

    Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto melaporkan 17 lurah dan sekretaris camat di lingkup Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ke Kementerian Dalam Negeri terkait dugaan pelanggaran netralitas di Pilkada serentak 2024.

    “Saya sudah menghadap untuk diproses. Menghadap kemarin di wamen sudah, sudah disampaikan sebagai pembelajaran,” kata Danny, Jumat (6/12).

    Danny menuturkan jika belasan ASN tersebut terbukti melakukan pelanggaran netralitas di Pilkada serentak ini ancaman hukumnya bisa berujung pada pemecatan.

    “Karena resikonya kalau didapat itu, dipecat, karena dia kan UU pemilu,” tuturnya.

    Danny menyebut bahwa sebanyak 17 lurah dan sekretaris camat terindikasi tidak netral pada pelaksanaan Pilkada serentak.

    “Terindikasi itu bukan lagi 10 tapi total 17 dengan beberapa sekcam. Kalau ini tidak di proses bisa jadi modus, kalau diproses pasti ada resikonya,” jelas dia yang juga Cagub nomor urut 1 di Pilgub Sulsel 2024 itu.

    Tak hanya di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kata Danny belum ada ditemukan adanya dugaan pelanggaran netralitas di Pilkada serentak. Namun, Wali Kota Makassar meminta BKN untuk memeriksa OPD yang ada di Pemkot Makassar.

    “Sudah ditegur di pusat, ada tegurannya dari BKN. sudah saya suruh periksa,” tegasnya.

    Pada Pilgub Sulsel, Danny yang berpasangan dengan Azhar Arsyad tumbang di Makassar. Berdasarkan rekapitulasi akhir Pilgub Sulsel di Kota Makassar, Danny-Azhar yang diusung PDIP mendapat 223.590 suara.

    Sementara itu paslon nomor urut 2 yang merupakan petahana, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati unggul dalam perolehan suara di Makassar sebesar 345.128 suara.

    Suara sah Pilgub Sulsel di kota Makassar adalah sebanyak 568.718 suara dan suara tidak sah sebanyak 30.374 suara sehingga total suara sah dan tidak sah sebanyak 599.092 suara.

    Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pilgub Sulsel di KPU Makassar, Danny Pomanto yang merupakan wali kota Makassar hanya mampu menang di dua kecamatan yakni di Kecamatan Ujung Pandang dan Kepulauan Sangkarrang.

    Sementara petahana Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang berpasangan mantan Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi unggul 13 kecamatan dari 15 kecamatan.

    Hasil rekapitulasi Pilgub Sulsel di tingkat KPU kabupaten kota, selanjutnya akan diserahkan ke KPU Sulawesi Selatan untuk rekapitulasi di tingkat provinsi.

    Sementara itu berdasarkan metode hitung cepat (quick count) yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi unggul jauh atas rivalnya dengan meraih 76,34 persen suara. Sementara itu Danny-Azhar meraih 23,66 persen suara.

    Hasil quick count ini bukan hasil resmi Pilkada 2024. Hasil resmi Pilkada 2024 akan diketahui melalui penghitungan suara dan rekapitulasi yang dilakukan KPU mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.

    Sementara itu di Pilwalkot Makassar 2024, istri Danny Pomanto yakni Indira Yusuf Ismail kalah dari pertarugnan berdasarkan hasil rekapitulasi yang telah ditetapkan KPU Kota Makassar, Jumat (6/12). Paslon yang mendapatkan suara terbanyak berdasarkan rekapitulasi KPU Kota Makassar yang ditutup Jumat lalu adalah paslon  Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika.

    “Hasil pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar tahun 2024 sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu dan kedua, ditetapkan sekaligus diumumkan,” kata Ketua KPU Makassar, Andi Muhammad Yasir Arafat, Jumat.

    Perolehan suara pasangan calon Pilwalkot Makassar yang diikuti empat pasangan calon yakni, paslon nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham sebanyak 319.112 suara.

    Paslon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lufti meraup suara 162.427 suara.

    Kemudian paslon nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Uskara hanya meraup suara 81.405.  Sedangkan, paslon pilwalkot Makassar nomor urut 4, Muhammad Amri Arsyid-Abd Rahman Bando sebanyak 20.247 suara.

    Sementara jumlah suara sah sebanyak 583.191 suara, kemudian suara tidak sah sebanyak 14.603 suara dengan total suara sah dan tidak sah sebanyak 597.794 suara.

    “Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ini saya tetapkan,” kata Yasir.

    (mir/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara, Munafri-Aliyah Pastikan Menangi Pilkada Makassar

    KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara, Munafri-Aliyah Pastikan Menangi Pilkada Makassar

    ERA.id – KPU Kota Makassar berhasil menuntaskan rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pilkada serentak 2024 untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar dan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel melalui rapat pleno terbuka di salah satu hotel di Makassar, Jumat malam.

    Berdasarkan data berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari empat pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota, paslon nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia), memperoleh suara terbanyak yaitu 319.112 suara.

    Disusul paslon nomor urut 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) meraih 162.427 suara atau berada di posisi kedua. Paslon nomor urut 3 Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Uskara (IniMi) mendapatkan 81.405 suara dan paslon nomor urut 4 Muhammad Amri Arsyid-Abd. Rahman Bando (AMAN) meraih 20.247 suara.

    “Hasil pemilihan wali kota dan wali kota Makassar tahun 2024 sebagai mana dimaksud dalam diktum kesatu dan kedua, ditetapkan dan diumumkan. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,” kata Ketua KPU Makassar Andi Muhammad Yasir Arafat saat rapat pleno terbuka, Jumat kemarin.

    Dari data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada serentak di Kota Makassar sebanyak 1.037.164 juta pemilih dengan rincian laki-laki 501.571 pemilih dan perempuan 535.593 pemilih.

    Jumlah pemilih yang menyalurkan hak pilihnya di TPS pada 27 November 2024 total sebanyak 597.794 ribu pemilih. Jumlah suara sah dari 1.877 TPS tersebar di 15 kecamatan se-Kota Makassar sebanyak 583.191 suara, sedangkan suara tidak sah sebanyak 14.603 suara.

    Untuk jumlah pemilih disabilitas yang mencoblos pada sejumlah TPS hanya 2.204 pemilih, rinciannya laki-laki 798 pemilih dan perempuan 1.226 pemilih.

    Jumlah suara suara yang diterima KPU Makassar termasuk 2,5 persen surat suara cadangan tercatat sebanyak 1.064.034 juta lembar. Surat suara yang digunakan 597.794 lembar. Surat suara dikembalikan atau rusak digunakan pemilih 468 lembar. Dan surat suara tidak digunakan, tidak terpakai sebanyak 465.772 lembar.

    Sedangkan untuk hasil perolehan suara pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, paslon nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DiA) memperoleh suara 223.590 suara. Sementara paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) mendapatkan 345.128 suara.

    Suara sah sebanyak 568.718 suara, dan suara tidak sah tercatat 30.374 suara. Jumlah total secara keseluruhan suara sah ditambah suara tidak sah sebanyak 599.092 suara.

    Dari jumlah tersebut maka partisipasi pemilih yang menyalurkan hak pilihnya di TPS hanya lebih dari seperdua dari jumlah DPT Kota Makassar berjumlah 1.037.164 juta pemilih.

    “Untuk sementara, jumlah partisipasi pemilih Pemilihan Kepala Daerah serentak di Kota Makassar yakni 57,63 persen, jika berlaku pembulatan menjadi 58 persen,” kata Anggota KPU Makassar Abdi Goncing menambahkan.

  • Pengamat Ajak yang Kalah Legowo dan Pemenang Merangkul

    Pengamat Ajak yang Kalah Legowo dan Pemenang Merangkul

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pengamat politik Arief Wicaksono berharap semua pihak bisa menerima hasil Pilwalkot Makassar 2024 dengan baik. 

    Menurutnya, rakyat telah memutuskan pilihannya dan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) menjadi pilihan mayoritas.  

    Akademisi Universitas Bosowa itu menegaskan, dalam konteks demokrasi, kalah dan menang merupakan hal yang biasa. 

    Makanya, ia berharap tidak perlu ada narasi-narasi yang tidak positif di masyarakat.

    “Memang jelas bahwa akan ada pihak yang kecewa atas kekalahannya. Kekecewaan atas kekalahan pada dasarnya adalah hal yang wajar. Tapi mereka yang kalah kita harapkan bisa legowo menerima hasil ini,” katanya di Makassar, Sabtu (7/12/2024).

    Arief menegaskan, setelah masyarakat selesai memilih pemimpin daerah, menjadi tugas semua pihak untuk bersama-bersama melakukan rekonsiliasi. 

    “Mesti ada kebesaran hati semua pihak yang dilandasi ikatan persaudaraan dan dorongan untuk sama-sama membangun daerah menjadi lebih baik,” katanya.

    “Kita harus menyisakan energi untuk hal positif dan menjemput transisi serta membangun soliditas agar pemerintahan bisa berjalan dengan bagus. Kita harus bersama-sama mendukung pemerintahan baru ini,” lanjutnya.

    Ia juga berpesan kepada calon yang terpilih atau pemenang Pilwalkot agar bisa merangkul lawan politiknya. 

    “Pemenang kita harapkan bisa mengajak pihak yang kalah, dan semua pendukungnya, untuk bersama-sama membangun Makassar,” tegasnya.

    Cara merangkul yang bisa dilakukan termasuk berbesar hati untuk mendengarkan atau mengakomodir ide, gagasan, atau bahkan visi-misi pasangan calon yang lain yang memang dinilai positif dan dibutuhkan warga kota ini.

  • Appi-Aliyah Unggul Telak di Pilwalkot Makassar, Akademisi Bicara Peluang Gugat Lanjut MK

    Appi-Aliyah Unggul Telak di Pilwalkot Makassar, Akademisi Bicara Peluang Gugat Lanjut MK

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Makassar sudah merampungkan tahapan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024, Jumat malam ini.

    Hasilnya, pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) meraih 319.112 suara atau 54,71 persen. Mereka unggul sangat jauh dibandingkan tiga pasangan calon lainnya.

    Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) yang ada di posisi kedua meraih 162.427 suara atau 27,85 persen.

    Kemudian, Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi A Uskara (INIMI) di peringkat ketiga dengan 81.405 suara atau 13,95 persen. Dan, Amri Arsyid-Rahman Bando (AMAN) dengan 20.247 suara atau 3,47 persen berada di posisi buncit.

    Untuk Pilwalkot Makassar 2024 ini, total secara keseluruhan pemilih yang menggunakan hak pilihnya yakni 597.794. Dari jumlah itu, ada 14.603 suara yang dinyatakan tidak sah.

    Dengan selisih keunggulan yang begitu jauh, hampir pasti tidak ada ruang bagi pasangan calon lain untuk menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    Hal itu disampaikan Analis Komunikasi Politik Dr Attock Suharto MSi.

    Jebolan UIN Alauddin itu mengatakan, setiap calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 memang berhak mengajukan gugatan hasil Pilkada ke MK setelah KPU menetapkan perolehan suara.

    Akan tetapi, ada syarat yang mesti dipenuhi untuk mengajukan gugatan tersebut.

    Mantan aktivis itu menjelaskan, tata cara dan syarat mengajukan gugatan Pilkada secara jelas tertuang dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Tata Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

  • Tok! KPU Umumkan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham Pemenang Pilkada Makassar 2024

    Tok! KPU Umumkan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham Pemenang Pilkada Makassar 2024

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar secara resmi menetapkan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih di Pilkada serentak 2024.

    “Hasil pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar tahun 2024 sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu dan kedua, ditetapkan sekaligus diumumkan,” kata Ketua KPU Makassar, Andi Muhammad Yasir Arafat, Jumat (6/12/2024).

    Perolehan suara pasangan calon Pilwalkot Makassar yang diikuti empat pasangan calon yakni, paslon nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham meraup suara sebanyak 319.112 suara.

    Paslon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lufti mengantongi jumlah suara 162.427 suara. Kemudian paslon nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Uskara hanya mendapat 81.405 suara.

    Sedangkan, paslon nomor urut 4, Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando sebanyak 20.247 suara.

    Sementara jumlah suara sah sebanyak 583.191 suara, kemudian suara tidak sah sebanyak 14.603 suara dengan total suara sah dan tidak sah sebanyak 597.794 suara.

    “Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
    dengan ini saya tetapkan,” tegasnya.

    Setelah penetapan tersebut, mantan CEO PSM, Munafri Arifuddin resmi ditetapkan sebagai Wali Kota Makassar dan Aliyah Mustika Ilham sebagai Wakil Wali Kota Makassar. (*)