Tag: Munafri Arifuddin

  • Mendagri Tinjau Pos Kamling di Makassar, Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat

    Mendagri Tinjau Pos Kamling di Makassar, Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat

    Menurutnya, pembagian petugas Pos Kamling dapat diatur secara bergantian antarwarga. Perlu juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai tugas selama berjaga di Pos Kamling. 

    “Jangan pasif saja di sebagian sini [ditugaskan], sebagian laginya muter terutama di daerah-daerah yang rawan [saat] malam,” jelasnya.

    Lebih lanjut, masyarakat juga dapat mengaktifkan kembali mekanisme wajib lapor 1×24 jam bagi tamu yang datang di lingkungan RT/RW. Menurutnya, langkah ini mampu mencegah niat buruk pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

    Ia mengingatkan bahwa stabilitas keamanan menjadi prasyarat utama bagi pemerintah daerah (Pemda) dalam menjalankan program pembangunan. “Kalau stabilitas keamanan tidak bagus, bagaimana Pak Wali Kota, Pak Gubernur mau eksekusi programnya? Ya enggak bisa,” jelasnya.

    Mendagri berharap, Siskamling yang telah aktif di kelurahan tersebut dapat menjadi model bagi daerah lain di Kota Makassar. Ia juga telah menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendorong Pemda di berbagai provinsi menghidupkan kembali Siskamling. 

    “Saya ucapkan terima kasih banyak, di tempat ini sudah diaktifkan. Terus aktifkan, dan mudah-mudahan bisa menjadi model bagi daerah lain di Kota Makassar,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, Mendagri didampingi oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, serta disambut oleh Camat Rappocini M. Aminuddin, Lurah Banta-Bantaeng Ady Mulyadi Jacub, dan jajaran TNI-Polri setempat. Kedatangan Mendagri dan rombongan juga disambut masyarakat yang tengah berjaga di Pos Kamling.

  • 2 Gedung DPRD di Makassar Dibakar, Polda Amankan 10 Terduga Pelaku
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        2 September 2025

    2 Gedung DPRD di Makassar Dibakar, Polda Amankan 10 Terduga Pelaku Makassar 2 September 2025

    2 Gedung DPRD di Makassar Dibakar, Polda Amankan 10 Terduga Pelaku
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com-
    Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel kini telah mengamankan 10 terduga pelaku yang melakukan aksi perusakan di dua gedung DPRD Sulsel di Makassar saat unjuk rasa ricuh, Jumat lalu.
    Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, 10 pelaku tersebut berasal dari berbagai kalangan. Bahkan ada yang masih berstatus pelajar.
    Tujuh terduga pelaku diduga membakar gedung DPRD Makassar, sementara tiga lainnya membakar gedung DPRD Sulsel.
    “Ini ada yang buruh, satu orang di bawah umur pelajar, yang lainnya dewasa. Ada petugas kebersihan, buruh harian, ada mahasiswa, ada juru parkir, ada tidak bekerja, ada wiraswasta, ada pelajar SMA,” kata Didik dikonfirmasi awak media, Selasa (2/9/2025).

    Peran Pelaku Perusakan
    Kata Didik, mereka juga memiliki peran-peran berbeda saat melakukan aksi perusakan di dua gedung DPRD.
    Dia menyebut, ada salah satu pelaku berstatus mahasiswa yang sengaja menyebarkan seruan untuk melakukan aksi anarkis.
    “Sementara ini ada yang melakukan perusakan bersama-sama, pembakaran, kemudian ada pencurian dengan pemberatan (penjarahan). Satunya ada ITE, melakukan ajakan atau provokasi untuk melakukan kegiatan (ricuh) kemarin depan di DPRD, iya (mahasiswa) satu orang,” ungkap Didik.
    Didik bilang, dalam kasus ini penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihaknya. Tidak menutup kemungkinan masih ada tersangka lain yang bakal ditangkap.
    “Sekarang masih dilakukan pemeriksaan semua,” ucap dia.
    Sebelumnya, aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan pasca peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (29/8/2025) malam lalu.
    Di mana kerusuhan itu menyebabkan dua gedung DPRD terbakar hingga menelan empat korban jiwa. Kerugian materil dari peristiwa kelam itu mencapai Rp 253 Miliar.
    Kerusuhan terjadi saat legislatif dan eksekutif tengah menggelar rapat paripurna, dihadiri Walikota Makassar Munafri Arifuddin.
    Selain membakar gedung DPRD, massa juga menghancurkan 67 mobil dan 15 sepeda motor.
    Lebih tragis lagi, tiga orang meninggal dunia akibat terjebak dalam kebakaran, yakni dua staf dewan, Muh Akbar Basri (26) dan Syahrina Wati (25), serta Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Muh Saiful Akbar (46).
    Kericuhan malam itu juga meluas ke sejumlah titik lain. Gedung DPRD Sulsel ikut terbakar, dua pos polisi dirusak, serta dua mobil di halaman Kejati Sulsel hangus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Abay Tewas Saat Gedung DPRD Makassar Dibakar, Nyawa Melayang demi Selamatkan Rekan
                        Makassar

    6 Abay Tewas Saat Gedung DPRD Makassar Dibakar, Nyawa Melayang demi Selamatkan Rekan Makassar

    Abay Tewas Saat Gedung DPRD Makassar Dibakar, Nyawa Melayang demi Selamatkan Rekan
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com –
    Rumah duka staf Humas DPRD Makassar, Muh Akbar Basri alias Abay, yang tewas saat gedung DPRD Makassar dibakar pengunjuk rasa pada Jumat (29/8/2025) malam, dipadati pelayat.
    Rumah duka terletak di Jalan Balang Baru 2, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
    Silih berganti anggota DPRD Makassar maupun pejabat pemerintah hadir ke rumah duka yang berada di gang sempit untuk menyampaikan belasungkawa ke keluarga Abay.
    Karangan bunga berjejer mulai dari Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika juga terlihat di sekitar rumah duka.
    Salah satu rekan kerja Abay, Muh Triadi Danial, mengatakan, Abay ditemukan tewas di lantai dua ruangan staf Humas DPRD Sulsel.
    Triadi bercerita, Abay terjebak kobaran api saat berupaya menyelamatkan rekannya, yakni Sarinawati, yang juga ditemukan tewas dalam peristiwa nahas itu.
    “Saya dengar almarhum terjebak di lantai dua ruangan humas. Dia sempat turun, tapi dia naik lagi mau selamatkan yang terjebak itu, yang meninggal juga yang ajudan,” kata Triadi kepada Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).
    “Rendah hati, ramah orangnya, dia tidak sombong biar banyak kenalannya. Kita lihat sendiri bagaimana kalau orang baik, dari tadi pagi ini orang melayat datang terus,” ucap Triadi.
    Sebelumnya diberitakan, tiga orang tewas saat pengunjuk rasa ricuh dan membakar gedung DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (29/8/2025) malam.
    Ketiga korban yaitu Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah Syaiful, Staf Humas DPRD Makassar Muh Akbar Basri, dan ajudan anggota DPRD Kota Makassar Sarina.
    Peristiwa itu terjadi ketika para anggota dewan sedang mengadakan rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Makassar.
    Selain korban tewas, dua korban luka berat masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bayar Parkir Pakai QRIS Mulai Berlaku di Makassar per 1 September 2025, Masih Tahap Uji Coba

    Bayar Parkir Pakai QRIS Mulai Berlaku di Makassar per 1 September 2025, Masih Tahap Uji Coba

    Pihaknya akan melakukan sosialisasi dan penerapan bertahap di sejumlah lokasi lain setelah kawasan pilot project.

    Target Perumda Parkir, pada tahun 2026, sekitar 50 persen pembayaran parkir di Makassar sudah beralih ke sistem non-tunai.

    “Saat ini kami mulai dari kawasan yang paling siap, dan selanjutnya akan diperluas ke titik-titik strategis lainnya,” pungkasnya.

    Sementara itu, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa persoalan parkir tidak hanya sebatas pada mekanisme pembayaran. Tetapi juga menyangkut keteraturan, perizinan, dan pengawasan di lapangan.

    “Kalau saya lihat, pengaturan parkir kita ini masih campur-campur. Ada yang paralel, ada yang kepala masuk ke dalam. Menurut saya, yang paling bagus itu paralel, supaya lebih rapi dan tidak mengganggu arus kendaraan,” ujar Munafri.

    Ia juga menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat, terutama pada pelaksanaan event yang seringkali tidak terkelola dengan baik.

    Munafri menilai, pengaturan parkir harus diperhatikan sejak proses perizinan, bukan hanya sekadar mengontrol di lapangan.

    “Kalau ada event, pengaturannya jangan cuma di luar, tapi di dalam lokasi juga harus jelas. Jangan sampai hanya asal jalan saja,” tambahnya.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya penertiban juru parkir liar yang selama ini marak memanfaatkan ruang publik tanpa izin resmi.

    Appi mencontohkan, banyak oknum yang hanya bermodal rompi oranye bisa langsung menguasai lahan parkir di depan toko atau minimarket.

    “Setiap hari, dampaknya sangat terasa. Orang bisa seenaknya ambil lahan parkir hanya dengan pakai rompi oranye. Ini harus kita tertibkan. Tantangannya memang besar, tapi kalau tidak mulai sekarang,” tegasnya.

  • Pemerintah Australia luncurkan Program KINETIK Nex di Makassar  

    Pemerintah Australia luncurkan Program KINETIK Nex di Makassar  

    Karena itu, kami di Makassar terus membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Australia,

    Makassar (ANTARA) – Pemerintah Australia melalui Konjen Australia Todd Dias meluncurkan program KINETIK NEX di Makassar untuk mendukung Wirausaha dan Inovasi Iklim.

    “Peluncuran program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar selaku tuan rumah dalam mengakomodasi 15 star up atau pelaku usaha yang terpilih,” kata Todd Dias di Makassar, Rabu.

    Dia mengatakan, program ini bertujuan mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) serta mendorong solusi iklim lokal yang inovatif.

    Ia mengapresiasi pemerintah Kota Makassar bersedia menjadi tuan rumah dan merasa senang atas sambutan pada Kota Makassar terpilih sebagai lokasi peluncuran program ini.

    Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dengan Australia di berbagai sektor strategis, mulai dari pengembangan wirausaha, pengelolaan sampah, hingga transisi menuju energi bersih.

    Hal ini disampaikan Munafri saat menghadiri peluncuran Program Inkubasi KINETIK Nex Kewirausahaan yang digelar oleh Konsulat Jenderal Australia di Makassar.

    Munafri mengatakan, Kota Makassar ini adalah pintu gerbang Indonesia Timur. Sebagai kota besar, Makassar bukan hanya harus berbenah, tetapi juga harus tampil menarik di mata nasional dan internasional.

    “Karena itu, kami di Makassar terus membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Australia,” ujar Munafri.

    Dia juga menyambut baik dukungan Pemerintah Australia yang menyalurkan pendanaan sekitar Rp1,6 miliar bagi lima star up terbaik dari 15 star up yang mendapatkan pendampingan dari pemerintah Australia melalui Program KINETIK Nex.

    “Saya berharap program ini bisa memberi hasil maksimal bagi para wirausahawan dan membuka akses pendanaan yang lebih luas,” ungkapnya.

    Konjen Australia untuk Indonesia Toddopuli Dias (kiri) bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin disela peluncuran Program KINETIK NEX di Makassar, Rabu (27/8/2025). ANTARA/ Suriani Mappong

    Pewarta: Suriani Mappong
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Titik Soeharto Pantau Stok Beras di Gudang Bulog Makassar, Didampingi Wali Kota Appi

    Titik Soeharto Pantau Stok Beras di Gudang Bulog Makassar, Didampingi Wali Kota Appi

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin langsung mendampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto bersama rombongan. Saat melakukan kunjungan kerja di Kompleks Pergudangan Panaikang, Perum Bulog Makassar, Senin (11/8/2025).

    Rombongan Komisi IV DPR RI yang berjumlah 10 anggota, dipimpin langsung oleh Siti Hediati Soeharto, meninjau langsung gudang penyimpanan dan unit pengolahan beras Bulog.

    Agenda ini bertujuan memastikan ketersediaan stok beras nasional, memeriksa proses pengemasan, dan mengevaluasi kualitas beras yang disimpan dalam jangka panjang.

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menyampaikan bahwa stok beras di Bulog Makassar dalam kondisi penuh, bahkan sampai memerlukan sewa gudang tambahan untuk penampungan.

    “Kita masuk ke gudang-gudang Bulog, melihat langsung proses pengolahan beras untuk packaging. Kualitas beras yang sudah lama disimpan diperbaiki melalui proses pembersihan, sehingga tetap layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.

    Menurut Abdul Kharis, unit pengolahan beras di Makassar memiliki kualitas kerja yang baik, meski kapasitasnya masih terbatas. Kapasitas pengemasan saat ini hanya sekitar 30 ton per hari.

    “Jika ada program penyaluran beras SPHP dalam jumlah besar, prosesnya bisa memakan waktu lebih lama,” tambahnya.

    Ia menjelaskan bahwa proses pengolahan beras di unit tersebut meliputi pembersihan debu dan pemisahan butir beras yang patah atau rusak akibat penyimpanan jangka panjang.

    “Beras yang kualitasnya kurang baik dikeluarkan terlebih dahulu, lalu dilakukan penyegaran. Setelah diproses, tingkat kerusakan bisa ditekan hingga hanya 15 persen,” ungkapnya.

  • Andi Ina Tegaskan Tak Akan Jadi Rival Appi di Musda Golkar Sulsel

    Andi Ina Tegaskan Tak Akan Jadi Rival Appi di Musda Golkar Sulsel

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Bendahara DPD I Golkar Sulsel, Andi Ina Kartika Sari melontarkan pernyataan terbuka yang sarat makna politik. Bahwa ia menegaskan loyalitasnya kepada Wali Kota Makassar sekaligus Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin (Munafri).

    Andi Ina secara emosional menyampaikan bahwa dirinya tak akan pernah menjadikannya rival dalam kontestasi apa pun selama Munafri masih aktif dan maju mencalonkan diri.

    Pernyataan ini menjadi sinyal kuat soliditas internal Golkar, sekaligus menutup ruang spekulasi terkait potensi persaingan keduanya di arena politik lokal.

    Tentu saja, ungkapan Bupati Barru itu penuh makna politik. Bahwa komitmennya untuk terus mendukung Ketua DPD II Golkar Makassar sekaligus Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam setiap langkah politik ke depan, termasuk di Musda Golkar Sulsel yang rencananya digelar tahun ini.

    Ia menegaskan, tak akan pernah berada di barisan yang berseberangan dengan Appi—sapaan akrab Munafri.

    “Saya selalu mendukung Pak Appi, baik di organisasi kemahasiswaan maupun dalam dunia politik. Jika beliau mencalonkan diri, saya pastikan tidak akan menjadi rival. Karena beliau bukan hanya pemimpin, tapi saudara,” ujar Andi Ina dengan nada penuh support, Minggu (3/8/2025).

    Saat ini, partai Golkar Sulsel mempersiapkan diri untuk perhelatan Musda DPD I Golkar Sulsel, direncanakan bulan Agustus ini.

    Salah satu agenda Musda DPD I Golkar Sulsel adalah pergantian Ketua DPD I. Adapun figur yang potensial digadang-gadang calon kuat Ketua Golkar Sulsel adalah Munafri Arifuddin yang sudah mengantongi dukungan dari mayoritas pemilik suara DPD II Golkar se-Sulsel.

  • BSU 2025 Segera Dicairkan untuk 1,2 Juta Pakerja yang Belum Kebagian – Page 3

    BSU 2025 Segera Dicairkan untuk 1,2 Juta Pakerja yang Belum Kebagian – Page 3

    Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci kelancaran penyaluran BSU di wilayahnya. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menambahkan bahwa Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung di lapangan dan bekerja sama erat dengan kantor pos untuk mempercepat proses penyaluran.

    “Kami di Pemerintah Kota Makassar berkomitmen mendukung penuh proses verifikasi dan pendataan agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran, terutama untuk pekerja informal dan UMKM,” ujar Wali Kota Munafri.

    Distribusi Efisien oleh Pos Indonesia

    Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan lebih dari 4.000 titik layanan nasional, termasuk pembukaan layanan khusus di hari libur serta sistem pemantauan real-time untuk memastikan distribusi berjalan aman dan transparan.

    “Kami berkomitmen menyalurkan bantuan ini dengan prinsip 3T: Tepat Waktu, Tepat Guna, dan Tepat Sasaran. Layanan Kantorpos di Makassar dan seluruh Sulsel sudah dalam status siaga penuh,” ujar Haris.

    Haris menambahkan bahwa PosIND terus bekerja memenuhi amanah dari Kemnaker dan khususunya BPJS Ketenagakerjaan dalam menyalurkan uang BSU ini hingga ke pelosok. 

     

  • Pedagang Kaki Lima di Pantai Losari Keluhkan Larangan Berjualan, Wali Kota Janjikan Gerobak dan Tempat Baru

    Pedagang Kaki Lima di Pantai Losari Keluhkan Larangan Berjualan, Wali Kota Janjikan Gerobak dan Tempat Baru

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Puluhan pedagang kaki lima atau PK5 mengeluhkan larangan berjualan di Anjungan Pantai Losari. Itu disampaikan langsung ke Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

    Koordinator PK5 Pantai Losari, Rais H. A. Tanriangka mengatakan, dalam pertemuannya, ia memaparkan kondisi pedagang yang dilarang berjualan. Pelarangan sejak beberapa waktu terakhir.

    “Dari belum ada CPI, belum ada anjungan, sudah 17 tahun kita ada di sana. Awalnya kita di jalan penghibur, setelah di jalan penghibur jadi anjungan kita masuk ke dalam anjungan,” kata Rais kepada fajar.co.id saat dikonfirmasi usai pertemuan dengan wali kota, Selasa (22/7/2025).

    Setelah beberapa tahun di Anjungan, ia mengatakan para pedagang turun ke Jalani Penghibur. Setelah di Jalan Penghibur ke Jalan Kenari dan Jalan Maipa.

    Setelah beberapa tahun, pindah lagi ke Jalan Metro. Kemudian pindah lagi ke dalam area anjungan, di samping Masjid Terapung.

    “Nah itu kita kalau menghitung sudah 3 tahun lebih kita di sana itu. Nah, setelah Wali Kota Baru, Pak Appi, ada kebijakannya katanya dia tidak menginginkan lagi adanya pedagang seperti kami ini,” terangnya.

    Padahal, kata dia, pedagang berjualan di Anjungan hanya sekali sepekan. Yakni saat hari Minggu, mulai pukul 6 sampai 10 pagi.

    Ia menjelaskan, saat ini pedagang yang berjualan 382. Namun berangsur menyusut. “Nah yang aktif saat ini kurang lebih 100,” ucapnya.

    Menanggapi hal itu, Wali Kota Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi menyebut itu karena penataan Anjungan Pantai Losari. Namun ia memastikan bahwa tidak ada satu pun pedagang yang akan dirugikan dalam proses itu.

  • Keponakan Bupati Soppeng Nakhodai BPC HIPMI Makassar, Begini Komitmennya

    Keponakan Bupati Soppeng Nakhodai BPC HIPMI Makassar, Begini Komitmennya

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Rifat Syawal, terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Cabang (Muscab) XIV
    Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIMPI) Kota Makassar, pada Maret 2025 lalu.

    Dia pun bersama pengurus lainnya resmi dilantik, di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jumat (11/7/2025) malam.

    Pelantikannya dilakukan Ketua BPD HIPMI Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Amar Ma’ruf Sulaeman, dengan pengambilan sumpah, sekaligus mengokohkan Muh Rifat Syawal untuk menahkodai wadah berhimpun para pengusaha muda di Kota Makassar ini. Hadir pula Walikota Makassar, Munafri Arifuddin dan Wakil Walikota Makassar Aliyah Mustika Ilham.

    Pengusaha muda yang bergerak di bidang Minyak dan Gas ini, tak lain merupakan kemanakan Bupati Soppeng, Suwardi Haseng. Rifat siap berinovasi, bersinergi, dan bergerak untuk kemajuan industri digital Kota Makassar.

    “Alhamdulillah, saya Muh. Rifat Syawal, merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk mengemban amanah sebagai Ketua BPC HIPMI Makassar,” ujarnya.

    “Saya berkomitmen untuk berupaya maksimal dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan di seluruh penjuru Kota Makassar. Amanah ini adalah tanggung jawab besar yang akan saya jalankan dengan sepenuh hati dan dedikasi,” sambungnya di akun Instagramnya @rftforhipmi.

    Rifat juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan. Dengan kebersamaan dan kolaborasi, saya yakin kita dapat membawa BPC HIPMI Makassar menuju masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

    Pemuda yang tumbuh besar di Kabupaten Soppeng ini, lahir di Makassar 28 Desember 2002, dari pasangan pengusaha konstruksi asal Soppeng, H Haeruddin dan Hj. Suriana. Ia tercatat sebagai Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar.