Tag: Mulyono

  • Bayi Perempuan Ditemukan Tergeletak Tanpa Alas di Ladang Balangan Kalsel
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    Bayi Perempuan Ditemukan Tergeletak Tanpa Alas di Ladang Balangan Kalsel Regional 7 April 2025

    Bayi Perempuan Ditemukan Tergeletak Tanpa Alas di Ladang Balangan Kalsel
    Tim Redaksi
    PARINGIN, KOMPAS.com
    – Warga Desa Mantuyan, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, digegerkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang diduga baru saja dilahirkan. Bayi malang itu ditemukan di sebuah ladang pada Sabtu (5/4/2025) dalam kondisi mengenaskan.
    Kepala Seksi Humas Polres Balangan, Iptu Eko Budi Mulyono, mengatakan bahwa bayi tersebut ditemukan dalam keadaan hidup, namun tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya.
    “Bayi itu ditemukan dalam kondisi hidup dan diletakkan di tanah tanpa alas apa pun, bahkan tanpa pakaian,” ujar Eko dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).
    Berdasarkan pemeriksaan awal, Eko menyebutkan bahwa bayi tersebut kemungkinan baru dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan. Indikasi ini terlihat dari tali pusar yang masih menempel serta adanya noda darah di bagian dekat dagu.
    “Selain itu, ada noda darah pada bagian dekat dagu. Bayi tersebut baru dilahirkan dalam hitungan jam usai ditemukan warga,” jelas Eko.
    Meski ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, bayi tersebut diketahui dalam keadaan sehat dan normal, namun dengan berat badan di bawah standar.
    “Kondisi bayi dalam keadaan sehat dan normal, hanya saja berat badannya di bawah standar yakni hanya 2,3 kg dan panjang badan mencapai 45 cm,” tambahnya.
    Saat ini, bayi tersebut berada dalam penanganan tenaga medis desa untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
    Polres Balangan telah memulai proses penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang tega meninggalkan bayi tersebut. Sejumlah warga telah dimintai keterangan.
    “Semoga segera terungkap siapa yang meletakkan bayi tersebut,” pungkas Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Mirip, Foto Wisuda Jokowi Ditertawakan Warganet

    Tak Mirip, Foto Wisuda Jokowi Ditertawakan Warganet

    GELORA.CO – Foto Joko Widodo alias alias saat prosesi wisuda di Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi sorotan warganet, karena ditemukan berbagai kejanggalan.

    Salah satunya diungkap pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassumah atau Dokter Tifa melalui akun X pribadinya yang dikutip Senin 7 April 2025.

    “Ini foto wisudanya Jokowi?” tulis Dokter Tifa.

    “Hahahahaha hahahaha! Awokwokwokwokwok!” sambungnya.

    Dari foto yang diunggah, tampak perbedaan mencolok dari sosok Jokowi yang dikenal publik selama ini.

    Dalam foto yang beredar, Jokowi berkacamata serta berkumis. Belum lagi hidung dan telinganya tidak sama dengan wajah Jokowi saat ini.

    “@grok coba analisa gambar ini secara detail dan mendalam menurut digital forensik, apakah benar foto ini benar jokowi atau bukan?” tulis @DipaD6***

    Pertanyaan ini mendapat respons akun @grok. Menurutnya, berdasarkan deskripsi foto hitam putih seorang pria muda dengan kacamata dan kumis dalam balutan toga, tampaknya ini bukan Jokowi. 

    “Foto muda Jokowi yang diketahui biasanya menunjukkan wajah tanpa kacamata dan struktur wajah berbeda. Tanpa akses gambar untuk forensik digital, analisis terbatas pada deskripsi, tapi nada humor diposting asli juga mengisyaratkan keraguan. Kesimpulan pasti butuh verifikasi langsung,” tulisnya.

    “Foto ini kemungkinan bukan Jokowi berdasarkan deskripsi dan perbandingan dengan gambar mudanya,” sambungnya.

    Meski begitu, ada pula warganet yang mempercayai bahwa Jokowi merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Ni orang msih je mempersoalkan ijazah,msih jga ga percaya keasliannya,, pak Mulyono 2 periode walikota, gubernur,2 periode presiden RI,,msih ga percaya,” komentar @@syakur***.

  • Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2025, 7.733 Pemudik Sudah Tiba di Terminal Kampung Rambutan Jaktim

    Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2025, 7.733 Pemudik Sudah Tiba di Terminal Kampung Rambutan Jaktim

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Kedatangan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur kembali melonjak pada Minggu (6/4/2025) atau puncak arus balik mudik Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan berdasarkan data sementara pukul 06.00-14.00 WIB tadi tercatat sebanyak 7.733 penumpang tiba menggunakan 193 bus AKAP.

    “Kalau melihat shift satu ini (06.00-14.00), ada kenaikan. Karena shift satu kemarin itu terdapat 169 kendaraan dengan penumpang 5.147,” kata Mulyono di Jakarta Timur, Minggu (6/4/2025).

    Jumlah ini diperkirakan masih dapat melonjak karena penumpang bus AKAP dari berbagai Sumatera, Jawa Timur, dan Jawa Tengah umumnya tiba pada malam hingga dini hari.

    Diprediksi pada puncak arus balik mudik hari jumlah kedatangan penumpang akan mencapai angka belasan ribu, terlebih Terminal Kampung Rambutan termasuk titik kedatangan bus mudik gratis.

    “Prediksi kami memang di tanggal 5 atau 6 (April) puncak arus balik. Karena pemudik juga istirahat di tanggal 7, tanggal 8 kan sudah masuk kerja atau kantor. Jadi ada waktu untuk istirahat,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan berdasar pemantauan sementara, arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah pada hari masih terpantau lancar dan tidak sampai terjadi penumpukan kedatangan penumpang.

    Hanya saja sejumlah bus AKAP membawa pemudik ke Terminal Kampung Rambutan mengalami sedikit keterlambatan, penyebabnya karena faktor cuaca hujan yang terjadi sejak siang tadi.

    “Alhamdulillah tidak ada kendala terkait arus balik mudik. Hanya mungkin karena cuaca, mungkin ada sedikit keterlambatan kendaraan yang masuk ke Terminal Kampung Rambutan,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tak Pernah Ada Jurusan Itu

    Tak Pernah Ada Jurusan Itu

    GELORA.CO – Nama Presiden Joko Widodo kembali jadi perbincangan hangat setelah publik menyoroti jurusan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Dalam sebuah video lawas, Jokowi sempat menyebut dirinya kuliah di Jurusan Teknologi Kayu, Fakultas Kehutanan UGM.

    Namun pernyataan ini malah memicu tanda tanya besar: jurusan itu tidak pernah tercatat secara resmi di UGM.

    Sorotan tajam muncul dari seorang akademisi senior UGM, Prof. Mohammad Naiem, yang telah lama menjadi bagian dari Fakultas Kehutanan.

    Ia dengan tegas mengatakan, sejak fakultas tersebut berdiri, hanya ada empat jurusan resmi yang pernah ditawarkan, yaitu Silvikultur, Manajemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.

    “Tidak pernah ada jurusan bernama Teknologi Kayu di UGM, sejak fakultas ini berdiri tahun 1963 hingga sekarang, yang ada itu Teknologi Hasil Hutan,” ujar Prof. Naiem dalam sebuah pernyataan yang kini ramai dibagikan di media sosial.

    Pernyataan Jokowi soal jurusan Teknologi Kayu itu pun langsung dibanjiri reaksi netizen. Banyak yang bertanya-tanya, dari mana sebenarnya sebutan “Teknologi Kayu” itu berasal?

    Masih belum jelas apakah sebutan “Teknologi Kayu” itu hanya penyederhanaan istilah dari Teknologi Hasil Hutan, atau ada kesalahan memori dari Jokowi sendiri. Namun, bagi sebagian publik, persoalan ini menambah daftar panjang keraguan soal rekam jejak pendidikan Presiden.

    “Kalau memang tak pernah ada jurusan itu, berarti perlu ada klarifikasi resmi dari UGM dan pihak Istana. Jangan sampai jadi preseden buruk di masa depan,” tulis akun @imam********.

    Salah satu akun X (dulu Twitter) bernama @DokterTifa bahkan menyebutnya sebagai “kebohongan yang melibatkan institusi besar seperti UGM”.

    Ia juga membagikan data lengkap soal struktur jurusan di Fakultas Kehutanan, sekaligus mempertanyakan keabsahan klaim pendidikan Jokowi.

    Tak sedikit komentar sarkastik pun bermunculan.

    “Mulyono dapet jurusan dari laut, makanya laut dia pagar,” sindir seorang warganet, mengacu pada nama kecil Jokowi.

    “Wong duit Mukidi masih banyak buat bayar orang kok,” timpal lainnya, menyebut nama panggilan populer lain dari Jokowi.

    Warganet lain juga menyoroti minimnya interaksi Jokowi dengan almamaternya.

    “Sering ke Yogya, tapi ke kampusnya sendiri aja bisa dihitung jari. Padahal kan dulu katanya bangga jadi anak UGM?” tulis akun @evi******.

    “Setelah Jokowi lengser, semoga ada kejelasan tentang ijazahnya Mulyono tersebut dan bila memang terbukti palsu, kita adili ramai-ramai,” tambah @imam***********

    “Heran juga, masa yang kuliah kehutanan tahun-tahun segitu nggak ada yang klarifikasi,” sahut @par*********

    “Yang jelas paling parah kebangetan masa iya sampai nyebut dulu jurusan atau prodinya apa sampai salah? Mana mungkin sampai nggak paham di luar kepala dulu prodinya apa, lha wong kuliah itu 4 tahun lebih. Ini dah bener-bener ndobos,” timpal @mas*****

  • Viral Video Alumni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1985, Netizen: Mukidi Gak Kelihatan

    Viral Video Alumni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1985, Netizen: Mukidi Gak Kelihatan

    GELORA.CO –  Sebuah video yang memperlihatkan momen reuni alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1985 ramai diperbincangkan di media sosial X (dulu Twitter).

    Video tersebut diunggah oleh akun @NengMonica pada Kamis, 4 April 2025 pukul 22.41 WIB, dan langsung mengundang perhatian publik karena tidak terlihatnya sosok Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang dikenal sebagai bagian dari angkatan tersebut.

    Dalam video berdurasi kurang dari dua menit itu, terlihat puluhan alumni mengenakan seragam hijau gelap sedang berkumpul dan menikmati suasana reuni yang berlangsung hangat.

    Kegiatan ini disebut berlangsung pada 1–2 Februari 2025 di kawasan Kampus UGM Kaliurang, Yogyakarta.

    Momen keakraban antar alumni ini justru memicu rasa penasaran netizen terhadap keberadaan Jokowi yang diketahui merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1985.

    Waduh, jika alumni fak kehutanan @UGMYogyakarta tahun 1985 kok batang hidung manusia ijazah palsu tak hadir 🤣

    Jika memang prnh kuliah & memang almamater UGM sdh jelas akan hadir.

    Jok jok, nipu kok ngeborong size jumbo 🤣.
    Jika netizen ada yg kenal akun medsos mrk segera “tag” pic.twitter.com/lJNBt4y1VG

    — Yuk Berisik (@sharpandshark) April 4, 2025

    Banyak yang bertanya-tanya, mengapa pria yang kini menjabat sebagai mantan presiden itu tidak tampak hadir dalam video.

    Komentar-komentar pun membanjiri unggahan tersebut.

     “Mukidi gak keliatan,” tulis akun X @febrianobie, merujuk pada nama panggilan populer yang kerap diasosiasikan secara jenaka dengan Jokowi.

    “Apakah Mulyono ada disitu?” tulis akun lainnya, @gabe_ebiet69828, yang juga diduga menyindir dengan gaya bercanda.

    Sementara akun @AraituLaki menuliskan, 

    “Mon, Si Kadal gorong2 itu katanya Lulus 85 .. bukan angkatan 85!

    Btw, gw UGM angkatan 97.. kl lagi reuni liat yg skr udah punya Jabatan di Birokrasi pasti ‘ikut bangga’ meskipun baru di level bupati atau wabup..

    Apalagi Yg seAngkatan bareng Presiden itu PASTI HEBOH dan Super Bangga bisa foto Bareng..

    Ampe skr belum pernah gw dpt info confirm ada yg bangga dibilang seangkatan ama tuh Kodok di temen2 Kagama !!.”

    Hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi dari pihak panitia reuni maupun dari pihak Jokowi terkait ketidakhadiran beliau dalam acara tersebut.

    Tidak diketahui pasti apakah Jokowi diundang dan berhalangan hadir, atau memang memilih untuk tidak ikut serta dalam kegiatan alumni tahun ini.

    Namun tak sedikit pula yang berharap Jokowi bisa hadir di acara reuni berikutnya.

    “Kalau tahun depan ada lagi, semoga Pakde Jokowi bisa datang. Seru pasti,” komentar akun @ayu_handayani_09.

    Hingga kini, video unggahan @NengMonica telah disaksikan lebih dari 400 ribu kali dan terus memantik diskusi hangat di media sosial.

  • Kedatangan di Terminal Kampung Rambutan Tembus 12.169 Penumpang

    Kedatangan di Terminal Kampung Rambutan Tembus 12.169 Penumpang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Kedatangan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah terus melonjak.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan berdasarkan data pada Sabtu (5/4/2025) kedatangan penumpang bus AKAP bahkan mencapai angka belasan ribu orang.

    “Di tanggal 5 April 2025 kemarin ada 12.169 penumpang menggunakan 448 bus yang tiba di Terminal Kampung Rambutan,” kata Mulyono di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (6/4/2025).

    Jumlah ini melonjak drastis, karena rata-rata pada hari normal kedatangan penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan hanya berkisar di bawah 1.000 orang per hari.

    Diperkirakan kedatangan bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan akan terus terjadi hingga Minggu (6/4/2025), atau mendekati waktu berakhirnya cuti bersama Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Imbauan kami kepada para pemudik bila ada hal yang tidak diketahui bisa bertanya kepada anggota kami. Kemudian menghindari memakai perhiasan yang mencolok,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan pada arus balik mudik Idulfitri 2025 ini pihaknya juga menyiagakan angkutan malam hari (Amari) sebagai moda transportasi lanjutan bagi warga.

    Agar pemudik yang tiba pada malam hingga dini hari tidak kesulitan melanjutkan perjalanan, jadi nanti bisa naik Amari untuk melanjutkan perjalanan pulang sesuai domisili.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan Operator Transjakarta, JakLingko maupun angkutan perbatasan. Gunanya untuk apa? Supaya penumpang yang tiba dini hari bisa cepat terlayani,” tuturnya

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kedatangan di Terminal Kampung Rambutan Tembus 12.169 Penumpang

    Kedatangan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Turun 70 Persen

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Kedatangan penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada arus mudik Idulfitri 1446 Hijriah menurun.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan kedatangan penumpang bus AKAP pada Idulfitri 1446 Hijriah menurun bila dibandingkan periode Idulfitri 1445 Hijriah atau tahun 2024.

    “Terkait bus ada penurunan sekitar 46 persen, dan untuk penumpang ada penurunan 70 persen dibandingkan angkutan lebaran tahun lalu,” kata Mulyono di Jakarta Timur, Jumat (4/4/2025).

    Diakui pihak Terminal Kampung Rambutan rata-rata jumlah kedatangan penumpang bus AKAP pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah melonjak drastis bila dibandingkan hari biasa.

    Namun bila dibandingkan Idulfitri 1445 Hijriah atau tahun 2024 jumlahnya menurun, karena pada H+3 Idulfitri jumlah kedatangan mencapai 8.296 penumpang menggunakan 416 bus.

    Sementara pada periode H+3 Idulfitri 1446 Hijriah atau tahun ini, tercatat hanya sebanyak 4.951 penumpang menggunakan 344 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan.

    “Menurut data kami dari H+1 sampai saat ini memang kedatangan penumpang grafiknya naik. Namun secara umum kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan,” ujarnya.

    Meski jumlah kedatangan penumpang turun, Mulyono menuturkan pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah ini pihaknya tetap menyiagakan angkutan malam hari (Amari).

    Nantinya penumpang bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan pada malam hingga dini hari dapat memanfaatkan Amari ini untuk melanjutkan perjalanan.

    “Untuk posko pelayanan terkait angkutan lebaran ini di Kampung Rambutan kita siagakan hingga tanggal 8 April 2025. Baik dari posko keamanan, kesehatan maupun posko ramp check,” tuturnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Debat Panas Ijazah Jokowi Setelah UGM Bersuara, Yakin Asli?

    Debat Panas Ijazah Jokowi Setelah UGM Bersuara, Yakin Asli?

    GELORA.CO – Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih berseliweran hingga kini.

    Tak sedikit yang mempertanyakan keaslian ijazah bekas orang nomor satu di Indonesia itu sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 silam.

    Polemik keaslian ijazah Jokowi sempat meredup saat ia masih menjabat sebagai Kepala Negara di periode keduanya. Namun kini kembali nyaring setelah muncul pernyataan alumni Fakultas Teknologi UGM, Rismon Hasiholan Sianipar yang meyakini ijazah S1 Kehutanan Jokowi palsu.

    Argumen Rismon makin ramai setelah dikomentari pakar telematika yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo.

    “Apa yang didalilkan Rismon saat ini identik, sistematis, dan sangat sesuai dengan analisis yang sudah pernah saya sampaikan sekitar lima tahun lalu,” kata Roy Suryo belum lama ini.

    Roy Suryo lalu merujuk unggahannya di akun X @KRMTRoySuryo2 pada 25 Februari 2020 memuat lampiran halaman buku wisuda tahun 1985. 

    Dalam buku tersebut, foto almarhum Hari Mulyono tercantum dengan nama “Jokowi”. Selain itu, Roy Suryo juga mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi yang hingga kini tidak pernah bisa dibuktikan bentuk fisiknya.

    “Fotokopi ijazah Jokowi tidak pernah bisa dibuktikan keasliannya, bahkan bentuk fisik aslinya pun tidak pernah ditunjukkan,” jelas Roy Suryo.

    Di tengah polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sempat buka suara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta mengatakan, potret ijazah Jokowi yang sempat beredar di media sosial asli.

    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau (Jokowi) mengenal baik, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit dikutip Minggu, 23 Maret 2025.

    Bahkan Jokowi sendiri telah merespons isu ijazah kelulusannya dari UGM yang disebut palsu. Jokowi menuding, isu tersebut sebagai fitnah murahan.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.

    Klarifikasi UGM dan Jokowi ini sekaan belum cukup memuaskan publik. Rismon yang cukup lantang mengkritik keaslian ijazah Jokowi ini bahkan menantang Jokowi untuk menunjukkan bukti fisik ijazah keluaran UGM itu.

    Sebab di tengah bergulirnya isu ijazah palsu, Jokowi belum sekalipun pernah menunjukkan fisik ijazahnya kepada publik.

    “Pak Jokowi, jujur lah, jangan berkelit. Saya ingatkan, jujur itu enak tidurnya. Kenapa ijazahnya tidak mau ditunjukkan? Anda 10 tahun jadi presiden, tapi mungkin satu-satunya di dunia yang tidak berani menunjukkan ijazahnya ke publik,” ujar Rismon lewat kanal YouTube belum lama ini.

  • Terminal Kampung Rambutan Siagakan Angkutan Malam Hari, Mulyono: Kita sudah berkoordinasi

    Terminal Kampung Rambutan Siagakan Angkutan Malam Hari, Mulyono: Kita sudah berkoordinasi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Terminal Kampung Rambutan di Ciracas, Jakarta Timur menyiagakan angkutan malam hari (Amari) pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan Amari tersebut disiagakan di area keberangkatan dalam kota untuk mengantisipasi pemudik yang tiba pada malam hingga dini hari.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan operator bus Transjakarta, JakLingko, dan angkutan perbatasan untuk mengoperasikan kendaraannya,” kata Mulyono di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Nantinya penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang tiba di Terminal Kampung Rambutan pada malam hingga dini hari dapat memanfaatkan Amari ini untuk melanjutkan perjalanan.

    Diharapkan dengan keberadaan Amari para penumpang tidak kesulitan mencari moda transportasi lanjutan, serta tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal Kampung Rambutan.

    “Arus balik sudah mulai tampak sejak Selasa (1/4/2025), namun jumlah kedatangan penumpang bus AKAP masih belum signifikan. Kita perkirakan puncaknya tanggal 6-7 April nanti,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan untuk memastikan keamanan penumpang saat malam hari, posko keamanan terpadu yang melibatkan TNI-Polri masih disiagakan di Terminal Kampung Rambutan.

    Para petugas TNI-Polri, serta Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan melakukan patroli di area kedatangan penumpang bus AKAP untuk mencegah gangguan keamanan.

    “Posko yang sejak arus mudik masih disiagakan sampai H+7 Idulfitri 1446 Hijriah. Kita dibantu rekan-rekan TNI-Polri, baik yang berpakaian dinas lengkap, maupun berpakaian preman,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • H+3 Idulfitri, Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Masih Ramai

    H+3 Idulfitri, Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Masih Ramai

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivitas mudik pasca Lebaran Idulfitri 2025 tergolong masih cukup tinggi terutama dari Ibu Kota Jakarta. Pada H+3 Idulfitri misalnya, ribuan penumpang tercatat melakukan mudik ke wilayah Jawa Barat.

    Kondisi tersebut khusus terpantau dari Terminal Kampung Rambutan.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono, menywbut jumlah keberangkatan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih terbilang tinggi pada Rabu atau H+3 Lebaran 2025.

    Jumlah pemudik masih tinggi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur yakni sebanyak 74 bus, yang mengangkut 1.188 penumpang terhitung jam 06.00 pagi hingga 14.00 siang WIB.

    Menurut Mulyono, jumlah itu meningkat cukup signifikan bila dibandingkan pada hari-H Lebaran atau Senin (31/3).

    Tercatat pada perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah hanya ada 61 bus yang diberangkatkan, dengan total 613 penumpang.

    Mulyono menjelaskan mayoritas penumpang yang memilih mudik pada H+3 Lebaran bertujuan ke berbagai daerah di Jawa Barat.

    “Untuk arus mudiknya masih terpantau mayoritas ke beberapa kota di Jawa Barat,” ujar Mulyono kepada awak media di Terminal Kampung Rambutan pada Rabu.

    Data per 06.00 hingga 14.00 WIB memerinci jumlah kedatangan ke Terminal Kampung Rambutan tercatat 95 bus dengan membawa 1.065 penumpang.

    Sebelumnya, puncak arus mudik Lebaran 2025 di Terminal Kampung Rambutan pada terjadi pada H-3 atau 28 Maret dengan total penumpang mencapai angka 3.324 orang. (fajar)