Tag: Mulyono

  • 2 Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Gratis Terbukti Cair Langsung ke Dompet Elektronik

    2 Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Gratis Terbukti Cair Langsung ke Dompet Elektronik

    JABAR EKSPRES – Di era digital seperti sekarang, menghasilkan uang lewat aplikasi bukan lagi mimpi. Banyak aplikasi penghasil uang yang menawarkan cuan tambahan tanpa perlu modal besar, bahkan ada yang sepenuhnya gratis! Yang paling penting, beberapa di antaranya juga terbukti membayar dan langsung cair ke dompet digital seperti DANA, GoPay, OVO, hingga PayPal.

    Salah satu konten kreator yang aktif membagikan informasi seputar aplikasi penghasil uang ini adalah Mulyono Herlambang. Dalam video ia membahas dua aplikasi yang patut dicoba karena sudah terbukti memberikan penghasilan secara cepat dan aman.

    Speedman

    Speedman merupakan aplikasi game ringan yang sudah tersedia di Play Store. Meski masih dalam tahap akses awal, aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna. Di dalamnya, pengguna hanya perlu bermain game sederhana seperti melawan karakter berwarna dan mengumpulkan diamond serta koin.

    Baca juga : Saldo DANA Rp110.000 Langsung Masuk? Ini Aplikasi Penghasil Uang 2025 Terbukti Cair!

    Untuk mendapatkan uang, pengguna bisa menukarkan koin ke saldo dompet digital. Penarikannya bisa dilakukan melalui DANA, GoPay, OVO, hingga PayPal. Minimal penarikan cukup kecil, hanya Rp200, dan prosesnya terbilang cepat. Namun, Mulyono menegaskan bahwa penarikan melalui uang langsung (bukan koin) sering kali tidak terbukti cair, jadi lebih disarankan fokus ke penukaran koin.

    Selain bermain game, cara tercepat mengumpulkan uang dari Speedman adalah dengan mengundang teman menggunakan kode referral. Dari setiap undangan yang berhasil, pengguna bisa mendapatkan cuan tambahan hingga ribuan rupiah. Bahkan, Mulyono sendiri sudah membuktikan hal ini lewat penarikan yang sukses masuk ke akun DANA miliknya.

    Color Lab

    Color Lab adalah aplikasi kedua yang direkomendasikan. Sudah diunduh lebih dari 5 juta pengguna di Play Store dengan rating 4.3 bintang, aplikasi ini menawarkan permainan sederhana berupa menyusun warna. Sama seperti Speedman, pengguna bisa mengumpulkan koin dan menukarnya dengan saldo dompet digital.

    Sayangnya, opsi penarikan di Color Lab terbatas dan tidak tersedia untuk PayPal. Tapi untuk DANA, GoPay, dan OVO masih tersedia dan terbukti membayar. Mulyono menunjukkan bukti bahwa ia berhasil menarik total hingga Rp5.907 dari aplikasi ini.

  • Ferdinand Hutahaean: Kalau Ijazah Jokowi Palsu, Saya Turut Berdosa Mendukungnya sejak 2012

    Ferdinand Hutahaean: Kalau Ijazah Jokowi Palsu, Saya Turut Berdosa Mendukungnya sejak 2012

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Isu lama mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke publik setelah komentar dari Ferdinand Hutahaean di media sosial menuai perhatian.

    Melalui akun X pribadinya, @ferdinand_mpu, Ferdinand mengungkapkan kekhawatirannya jika tudingan yang menyebut ijazah Jokowi palsu terbukti benar.

    Dalam unggahannya, Ferdinand menyoroti dampak besar yang akan ditanggung bangsa Indonesia bila seorang kepala negara terbukti menggunakan dokumen pendidikan palsu.

    Ia juga menyatakan bahwa dirinya akan merasa turut bertanggung jawab karena pernah mendukung Jokowi sejak awal kemunculannya di panggung politik nasional.

    “Kalau nanti ternyata ijazah Jokowi adalah palsu, maka betapa malangnya nasib bangsa ini. Saya pun akan merasa turut berdosa kepada bangsa ini pernah mendukungnya sejak awal 2012. Hidup penuh kepalsuan adalah nista. Semoga ijazahnya asli..!!” tulis Ferdinand dalam unggahan yang disampaikan pada Senin (15/4/2025).

    Pernyataan tersebut langsung menyedot perhatian warganet dan memunculkan kembali perdebatan lama yang sempat mencuat pada masa kampanye Pilpres 2019 dan 2024.

    Tagar seputar “ijazah palsu” pun kembali bergulir, dengan sebagian publik mendesak klarifikasi lebih lanjut, sementara pihak lainnya mengecam penyebaran informasi yang belum terbukti secara hukum.

    Sebagai informasi, pada tahun 2022 lalu, isu keaslian ijazah Presiden Jokowi pernah dibawa ke ranah hukum. Seorang warga bernama Bambang Tri Mulyono mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, menuduh bahwa Jokowi menggunakan ijazah palsu saat mendaftarkan diri sebagai calon presiden.

  • 5
                    
                         Ijazah Jokowi Kembali Digugat, Ini Alasannya
                        Regional

    5 Ijazah Jokowi Kembali Digugat, Ini Alasannya Regional

    Ijazah Jokowi Kembali Digugat, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Gugatan terhadap keabsahan ijazah Presiden Ke-7 RI Jokowi kembali dilayangkan oleh gabungan pengacara yang tergabung dalam kelompok Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM).
    Gugatan terhadap
    ijazah Jokowi
    sebetulnya sudah pernah diajukan, namun gugur dalam persidangan.
    Kali ini, gugatan diajukan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo, Jawa Tengah, dengan nomor perkara 99/Pdt.G/2025/PN Skt pada Senin, 14 April 2025.
    Gugatan tersebut juga melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, SMA Negeri 6 Surakarta, dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
    Koordinator Tim TIPU UGM, M Taufiq, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk sanggahan terhadap dua putusan sebelumnya dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memenangkan Jokowi.
    “Itu tidak kalah. Jadi waktu itu rekan kami Bambang Tri sebagai penggugat dijadikan tersangka dan ditahan. Otomatis secara legal standing dia kesulitan untuk membuktikan,” jelas M Taufiq pada Selasa (15/4/2025). 
    Dalam gugatan kedua, lanjut Taufiq, rekan lawyer yang mengajukan gugatan juga dinyatakan Niet Ontvankelijke Verklaard (NO), yang berarti gugatan tersebut tidak dapat diterima karena adanya cacat formal.
    Taufiq menjelaskan bahwa gugatan terbaru ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.
    “Bahwa pengadilan ini bukan mencari siapa yang kalah dan menang. Namun sebagai tempat mencari keadilan. Siapa yang benar, dan siapa yang salah. Itu dasar dari Pengadilan,” ujarnya.
    Pokok gugatan ini, menurut Taufiq, adalah Jokowi mendaftarkan diri sebagai pejabat publik dengan cara yang tidak sah.
    “Ketika seorang pejabat itu memberikan atau melakukan kebohongan publik, itu kan sangat bahaya sekali,” tegasnya.
    Jika gugatan ini dapat dibuktikan kebenarannya, Taufiq menyatakan bahwa utang negara yang mencapai angka Rp 7.000 triliun akan menjadi tanggung jawab pribadi Jokowi.
    “Karena jabatannya selama ini tidak sah. Kalau terbukti palsu, utang negara jadi tanggung jawab pribadi. Itu konsekuensi logisnya,” jelasnya.
    Gugatan soal ijazah Jokowi pertama kali disidangkan perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 18 Oktober 2022.
    Gugatan itu diajukan oleh warga bernama Bambang Tri Mulyono dengan 4 pihak tergugat yaitu, Presiden
    Joko Widodo
    , Komisi Pemilihan Umum (KPU), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
    Perkara ini tidak berlanjut sebab Bambang Tri Mulyono mencabut gugatannya tersebut pada 27 Oktober 2022 karena dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus kasus ujaran kebencian, penistaan agama dan ITE.
    Dia didakwa melakukan penyebaran berita bohong dengan menggunakaan podcast di Channel YouTube dan divonis 6 tahun penjara.
    Gugatan kedua terjadi pada tahun 2024. Saat itu, ada tiga perkara gugatan terhadap Jokowi. Pertama, gugatan di PTUN yaitu Jokowi dituduh melakukan politik dinasti.
    Kemudian gugatan melalui PN Jakarta Pusat terkait tuduhan ijazah palsu dan tuduhan melakukan perbuatan hukum karena tidak menghalangi KPU dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
    Ketua Tim Kuasa Hukum Joko Widodo atau Jokowi, Otto Hasibuan meminta narasi negatif terkait kliennya dihentikan. Hal ini disampaikan Otto, menyusul tiga gugatan terhadap Jokowi yang tidak dapat diterima Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
    “Tanpa adanya putusan ini, justru memberikan amunisi dan argumen yang kuat bagi Bapak Jokowi dan keluarga bahwa apa yang dituduhkan selama ini sungguh tidak terbukti,” ujar Otto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/6/2024)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Ijazah Kuliah, Bambang Tri Malah Gugat Ijazah SD hingga SMA Jokowi yang Menurutnya Palsu

    Bukan Ijazah Kuliah, Bambang Tri Malah Gugat Ijazah SD hingga SMA Jokowi yang Menurutnya Palsu

    GELORA.CO –  Saat ini sedang marak dibicarakan soal jenazah kuliah Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang dianggap meragukan.

    Bahkan, sejumlah pihak telah melaporkan dugaan pemalsuan ijazah Jokowi ke polisi

    Terbaru, seorang pengacara asal Solo yaitu Muhammad Taufiq resmi mendaftarkan gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi di Pengadilan Negeri Surakarta pada Senin (14/4/2025).

    Diketahui pada gugatan tersebut Muhammad Taufiq menggugat empat pihak, yaitu Jokowi sebagai tergugat 1, KPU Kota Solo sebagai tergugat 2, SMAN 6 Solo sebagai tergugat 3, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tergugat 4. 

    Melalui Koordinator Tim Hukum Andhika Dian Prasetyo menjelaskan, pihaknya menggugat karena Jokowi belum pernah menunjukkan ijazah aslinya di hadapan publik.

    Laporan serupa pernah dilakukan aktivis Egi Sudjana di Jakarta terkait ijazah kuliah Jokowi

    Di sisi lain, ratusan aktivis dan alumni UGM berencana mendatangi rektorat pada Selasa (15/4/2025) untuk mengklarifikasi soal simpang siur ijazah Jokowi

    Perihal isu ijazah palsu Jokowi ini sebenarnya sudah berembus sejak lama.

    Adalah Bambang Tri, yang pernah mempermasalahkan ijazah Jokowi

    Bambang Tri saat itu menggugat keabsahan ijazah sekolah Jokowi, bukan ijazah kuliah.

    Jokowi digugat atas dugaan ijazah palsu, yang digunakan sebagai prasyarat pendaftaran calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

    Gugatan tersebut dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono, penulis Buku Jokowi Undercover.

    Melalui kuasa hukumnya, Bambang menyampaikan dirinya menggugat Jokowi atas pemalsuan ijazah sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

    Pihaknya pun menepis narasi yang selama ini beredar, gugatan yang dilayangkan atas pemalsuan ijazah pendidikan tinggi Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Tidak ada hubungannya dengan pihak UGM,” ujar Djudju Purwantono, kuasa hukum Bambang Tri Mulyono, usai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).

    Menurut Djudju, jika gugatan atas pemalsuan ijazah SD sampai SMA dikabulkan, maka secara otomatis juga akan menggugurkan ijazah pendidikan tinggi Jokowi.

    “Otomatis yang ijazah sarjananya di UGM juga tidak asli, kan begitu secara hukum,” tuturnya.

    Pernyataan tersebut selaras dengan petitum yang diajukan, dan tercantum di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Pusat.

    Di dalam petitumnya, Bambang Tri Mulyono sebagai penggugat mengajukan gugatan atas ijazah Jokowi dari SD hingga SMA. Berikut ini bunyi petitumnya secara lengkap:

    • Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

    • Menyatakan TERGUGAT I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum berupa Berupa Membuat Keterangan Yang Tidak Benar.

    Dan/atau Memberikan Dokumen Palsu berupa Ijazah (Bukti Kelulusan) Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) & Sekolah Menengah Atas (SMA) Atas Nama Joko Widodo.

    • Menyatakan TERGUGAT I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum berupa menyerahkan dokumen Ijazah yang berisi Keterangan Yang Tidak Benar dan/atau memberikan dokumen palsu.

    Sebagai kelengkapan syarat pencalonan TERGUGAT I untuk memenuhi ketentuan pasal 9 ayat (1) huruf r PER-KPU Nomor 22 Tahun 2018, untuk digunakan dalam proses Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024.

    Penjelasan Kepala SMAN 6 Solo

    Saat itu, Jokowi mendapatkan dukungan dari teman-teman semasa SMA terkait gugatan penggunaan ijazah palsu dari SD, SMP hingga SMA yang dilayangkan Bambang Tri Mulyono ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Pada Senin (17 Oktober), sejumlah teman SMA Jokowi mengadakan jumpa pers mereka menegaskan dan meluruskan terkait tudigan ijazah palsu.

    “Kami semua ikut bertanggung jawab secara moral untuk mengklarifikasi sekaligus meluruskan,” kata Ria Tri Rasmani, teman SMA Jokowi di Solo.

    Mereka menegaskan bahwa Jokowi adalah alumni SMA Negeri 6 Surakarta.

    Saat itu, SMA Negeri 6 Surakarta masih bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).

    Di kesempatan yang sama, Kepala SMAN 6 Surakarta Munarso memperlihatkan buku induk yang membuktikan bahwa Jokowi benar-benar pernah bersekolah di situ.

    “Jokowi lulus pada tanggal 30 April 1980,” ujarnya.

    Di kesempatan terpisah, Utomo Putro, teman seangkatan Presiden Jokowi saat di SMPN 1 Surakarta angkat bicara soal isu tersebut.

    Menurut Utomo, tidak ada yang perlu diragukan lagi dari ijazah Jokowi.

    Sebab SMPN 1 Surakarta sudah menyatakan bahwa Jokowi memang benar merupakan siswa yang masuk pada Januari 1974 dan lulus pada November 1976.

    “Nama Pak Jokowi juga ada tercantum di dalam buku absensi tahun itu,” ujar Utomo saat berbincang dengan Kompas.com, akhir pekan lalu.

    Kedua, teman seangkatan Jokowi di SMP tersebut sudah banyak yang bersaksi bahwa Jokowi benar pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 Surakarta, termasuk dirinya.

    “Menurut saya itu cukup. Kalau masih ada orang mempermasalahkan ijazah Pak Jokowi, itu menurut saya orang yang kurang kerjaan atau ada motif yang lain, saya enggak tahu,” lanjut Utomo.

    Ijazah siswa/i SMPN 1 Surakarta pada saat itu, menurut Utomo, memang masih ditulis menggunakan tangan pada bagian tertentu.

    Misal, pada bagian nama, tempat dan tanggal lahir, nama wali, dan nomor induk.

    Sepanjang ingatannya, guru yang diberi tugas menulis ijazah itu adalah guru kesenian sekaligus bahasa Inggris bernama Bapak Suradi.

    “Jadi sangat bisa dicek punya saya, punya teman-teman seangkatan yang lain, punya Pak Jokowi. Semuanya senada. Jadi, ini gampang sekali kalau mau dicek asli atau palsu. Tapi kan, ya ngapain? Menghabisi energi saja,” ujar Utomo.

    Ia pun berharap masyarakat semakin pandai memilah informasi mana yang salah dan benar.

    Ia juga meminta masyarakat untuk mencari sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  

    Bambang Tri ditangkap kasus penistaan agama

    Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri menetapkan Bambang Tri Mulyono sebagai tersangka dan telah menahannya terkait dengan kasus ujaran kebencian dan penistaan agama.

    Bambang merupakan penggugat ijazah Presiden Joko Widodo. Ia menyebut ijazah S1 Jokowi yang didapat dari Universitas Gadjah Mada palsu.

    Penetapan tersangka itu didasarkan pada konten yang disiarkan melalui akun YouTube Gus Nur 13 Official. Selain Bambang, polisi juga menetapkan pemilik akun, Gus Nur atau Sugik Nur Rahardja sebagai tersangka.

    Ada dua konten yang dijadikan bukti polisi, yaitu video pertama berjudul “GUS NUR : MUBAHALAH BAMBANG TRI DI BAWAH AL-QUR’AN -BLOKO SUTO – SEKARANG SIAPA YG PENDUSTA ? PART 1”.

    Lalu, video kedua berjudul, “SIAPA YANG MENGHAMILI ISTERI BAMBANG TRI ? ANAK SIAPAKAH ITU ? YA ALLAH – JAHAT SEKALI – PART II’.

    Penetapan tersangka itu berdasarkan laporan polisi LP/B/0568/IX/2022 Bareskrim Polri tertanggal 29 September 2022.

    Pada Senin (17 Oktober 2022), Polri mengatakan, kedua tersangka telah ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri.

    “Hasil koordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Siber, mereka sudah ditahan,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah.

    Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Kamis (13 Oktober 2022) mengatakan, Bambang dan Gus Nur telah ditetapkan sebagai tersangka karena dinilai telah melanggar UU ITE.

    Mereka disangkakan Pasal 156a huruf (a) KUHP tentang Penistaan Agama dan Pasal 45 huruf (a) ayat 2 juncto pasal 28 ayat 2 UU ITE tentang ujaran kebencian berdasarkan suku ras agama dan antar golongan.

  • 2 Faktor Pemudik Masih Terus Berdatangan ke Terminal Kampung Rambutan Jaktim, Ini Datanya

    2 Faktor Pemudik Masih Terus Berdatangan ke Terminal Kampung Rambutan Jaktim, Ini Datanya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Arus balik mudik Hari Rata Idulfitri 1446 Hijriah di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur masih terjadi hingga Senin (14/4/2025).

    Berdasarkan data sejak Minggu (13/4) malam hingga Senin (14/4/2025) pukul 06.00 WIB tercatat 3.167 penumpang tiba menggunakan 305 bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan para pemudik yang baru tiba umumnya mereka yang mengambil waktu cuti tambahan di luar libur Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Ada beberapa faktor yang menyebabkan arus balik lebaran masih tinggi. Pertama, karena menambah waktu liburan. Kedua, menunggu tarif bus AKAP kembali normal,” kata Mulyono, Senin (14/4/2025).

    Merujuk data angkutan lebaran, total kedatangan di Terminal Kampung Rambutan selama periode 1-14 April 2025 mencapai 69.698 penumpang dengan 3.869 bus AKAP.

    Sementara data keberangkatan dalam periode yang sama di Terminal Kampung Rambutan tercatat sebanyak 9.323 penumpang melakukan perjalanan menggunakan 1.111 bus.

    “Saat ini keberangkatan sudah kembali normal, hingga pagi tadi ada 431 penumpang menggunakan 67 bus AKAP,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan meski posko keamanan terpadu kini tak lagi disiagakan, tapi pengamanan internal melibatkan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan kepolisian tetap dilakukan.

    Dalam setiap shift-nya sebanyak 20 petugas dikerahkan melakukan patroli untuk memastikan tidak ada gangguan keamanan di area Terminal Kampung Rambutan.

    “Amari masih ada, khususnya dari bus Transjakarta Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu). Untuk Mikrotrans atau Jak Lingko beroperasi pukul 05.00-20.00 WIB,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Aksi Kaesang Pakai ‘Kalung Uang’, Kode Kasus Baru atau Candaan?

    Viral Aksi Kaesang Pakai ‘Kalung Uang’, Kode Kasus Baru atau Candaan?

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, terlihat berjalan santai bersama Wali Kota Surakarta, Respati Ardi.

    Namun yang mencuri perhatian adalah sebuah aksesori unik melingkar di leher keduanya, yakni kalung yang terbuat dari lembaran uang rupiah yang dibungkus plastik.

    Momen nyeleneh ini terekam usai keduanya menghadiri acara Monochrome Party yang digelar di Loji Gandrung Solo pada Jumat, 11 April 2025 kemarin.

    Video singkat yang kemudian viral di platform X (sebelumnya Twitter), diunggah oleh akun @KangManto123 dengan keterangan “Mas Kaesang bersama Mas Respati Ardi pakai kalung uang?!? Kode kasus apalagi ini.”

    Sontak, unggahan tersebut memicu berbagai reaksi dan spekulasi dari warganet.

    Tak sedikit yang menduga bahwa aksi adik Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ini bukanlah sekadar gaya-gayaan, melainkan sebuah “kode” tersembunyi terkait isu atau kasus tertentu yang sedang atau akan mencuat.

    Beberapa netizen bahkan berspekulasi lebih jauh, menduga bahwa kalung uang tersebut mungkin mengisyaratkan rencana peluncuran uang rupiah baru dengan gambar sang ayah, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

    “curiga uang pecahan baru bakal ada muka mulyono,” tulis akun @ekplisit.

    Sebagai informasi tambahan, dalam acara tersebut, Kaesang menyatakan jika partainya akan menyelenggarakan Kongres I PSI di Kota Solo pada bulan Juli mendatang.

    Ia bahkan akan kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSI berikutnya, dan menjelaskan jika pemilihan dilakukan terbuka dengan konser one man one vote.

    Dugaan Kode Tersembunyi

    Spekulasi mengenai Kaesang yang kerap memberikan “kode” melalui tindakan atau unggahannya bukanlah hal yang baru.

    curiga uang pecahan baru bakal ada muka mulyono— Explicit #1312 (@ekplisit) April 13, 2025

    Sebelumnya, suami Erina Gudono ini sempat dikaitkan dengan dugaan pemberian clue terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Menteri Perdagangan periode 2015-2016, Tom Lembong.

    Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @kocapse menjadi viral karena melakukan cocokologi antara unggahan Erina Gudono yang memperlihatkan Kaesang menyantap roti seharga Rp400 ribu di Amerika Serikat dengan penetapan Tom Lembong sebagai tersangka kasus impor gula yang merugikan negara senilai Rp400 miliar.

    “Clue harga roti 400 ribu dari Kaesang Pangarep sudah terpecahkan, Tom Lembong jadi tersangka kasus impor gula yang merugikan negara 400 milyar,” tulis akun tersebut.

    Akun TikTok tersebut bahkan memberikan pujian terhadap Kaesang yang dinilai seringkali menyampaikan teka-teki dan kode-kode rahasia, termasuk melalui roti Rp400 ribu dalam kasus Tom Lembong.

    “Teka-teki roti 400 ribu sudah terpecahkan. Emang menyala Anak Pak Mulyono yang satu ini. Penuh dengan teka-teki yang menyeramkan. Sudah berapa kali memakai kode-kode dan teka-teki rumit dan semuanya terbukti dan sudah tereksekusi dengan baik,” tulis akun tersebut.

    Namun, penting untuk ditekankan bahwa seluruh spekulasi ini masih sebatas dugaan dan interpretasi dari warganet.

    Hingga saat ini, belum ada bukti yang memvalidasi bahwa Kaesang Pangarep secara sengaja memberikan kode-kode tersembunyi terkait kasus-kasus besar di Indonesia melalui tindakan atau unggahannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Warganet Khawatir Ruang Arsip UGM Kebakaran: Tolong Damkar Jagain

    Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Warganet Khawatir Ruang Arsip UGM Kebakaran: Tolong Damkar Jagain

    GELORA.CO –  Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih menjadi sorotan publik.

    Pun tuduhan ijazah palsu kepada Jokowi adalah contoh nyata bagaimana kebenaran bisa terdistorsi dalam kabut prasangka. Dan selama publik masih memberi ruang pada absurditas semacam ini, maka bukan tidak mungkin isu sejenis akan terus bermunculan tak peduli siapa presidennya kelak.

    Di lain sisi, tengah polemik tersebut, warganet +62 memprediksi akan ada Universitas kebakaran, tujuannya tak lain adalah menghilangkan barang bukti, jejak ataupun data menyoal dugaan ijazah palsu itu. Seperti diunggah akun TikTok @indra.official6 ramai-ramai berkomentar soal itu. “Hati2 ugm kebakaran tempat penyimpanan arsip,” kata ilham.

    “Pasti data asli hilang kecuali yang di google drive,” kata Encep.

    Akun mz kunt menilai cara tersebut adalah permainan model lama. “Permainan model lama utk menghilangkan jejak,” katanya.

    “Kenapa dibocorkan dulu,” sahut harianco. Disahut nianida73 “Udah hafal modusnya.” 

    Sementara akun biosim menduga sebelum kebakaran, CCTV akan disetting terlebih dahulu. “Sebentar bang, ni lagi disiapin biar cctvnya eror, dan aktor2 bayarannya,” katanya merespons komentar almaliaaa yang bertanya “emang UGM kebakaran? kapan?”.

    “Betul mungkin sbentar LG terjadi,” sahut madu.

    “Ijazah asli kan biasanya dipegang si pemilik ijazah. trus ada yg bilang UGM kehilangan ijazah Mulyono kan lucu. Kalau benar kenapa hanya ijazahnya dia yg hilang,” kata Rizal.

    Disahut uncle usman “Kan ijazahnya di simpen sendiri2..ap hubungannya dengan universitas?”.

    “Tenang aja kebakaran cuma di ruang arsip kehutanan aja kok,” kata Erson phobean.

    “Nanti malam rapat darurat, rencana A gagal. kita ganti rencan B,” komentar @zen123.

    “Tolong damkar jagai ugm 24 jam,” kata Mr.

    Atas prediksi tersebut, tukang bangunan diwanti-wanti bakal jadi kambing hitam seperti kasus kebaran gedung Kejaksaan Agung pada beberap tahun yang lalu. “siap siap para tukang bangunan jd kambing hitam lagi,” kata Indra.

    “siap2 yg rumahnya dekat UGM,” sahut ari sucipto.

    Yanto wae menyatakan bahwa jika memang terjadi kebaran, akan banyak dokumen alumni akan musnah. Sementara pelakunya tidak diketahui. “dokumen2 penting ikut terbakar, termasuk dokumen para alumni dan pelaku pembakaran tidak diketahui,” katanya.

    Maka amethyst_22 menyarakan agar dokumen-dokumen tersebut dipindahkan terlebih dahulu sebelum benar-benar terjadi kebakaran. “dokumen2 pindahkan dulu, amankan sblm terjadi,” sarannya.

    Prediksi kebakaran ini mengingatkan kebakaran ruang arsip di sebuah kantor Polda, Mahakmah Agung, Kejagung hingga ATR/BPN baru-baru ini.

    “Dulu. pernah ada ruang arsip Polda kebakaran, MA, Kejagung kebakaran, tangki pertamina kebakaran, ATR BPN kebakaran,” kata Warmad Darkonah.

    “Kebakaran rekayasa,” sahut Mida.

    Klaim ijazah hilang jadi sorotan

    Sekadar tahu bahwa di tengah keraguan publik dengan bukti sahih dan transparansi akademik, Universitas Gadjah Mada (UGM) justru terseret dalam kontroversi setelah seorang guru besar hukumnya menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli tapi hilang.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. Markus Priyo Gunarto, SH, MHum, guru besar hukum pidana UGM yang mengklaim bahwa ijazah Jokowi pernah ada, namun kini tidak lagi tersimpan di arsip kampus. Menurut Markus, dokumen itu telah dibuat ulang. 

    Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Soffian Effendi, menyebut bahwa berbagai kejanggalan dan inkonsistensi masih terus muncul, dan Universitas Gadjah Mada belum menunjukkan keberanian untuk menjawabnya secara jujur.

    “Beberapa fakta inkonsistensi tentang ijazah asli Jokowi dan skripsi yang bersangkutan tetap bermunculan,” ujar Prof Soffian, Sabtu (12/4/2025).

    Menurutnya, klaim bahwa ijazah asli Jokowi hilang tidak pernah disertai bukti kuat. “Ijazah asli yang hilang menurut penjelasan Rektor dan Dekan FSP ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti yang membuktikan eksistensi ijazah tersebut,” tegasnya.

    Prof Soffian juga menyoroti hasil analisis yang dilakukan oleh ahli kecerdasan buatan (AI) terhadap foto dalam dokumen ijazah Jokowi. “Analisis yang dilakukan oleh ahli AI tunjukkan bahwa foto di ijazah yang dipakai Jokowi berbeda dari foto Jokowi,” katanya.

    Lebih lanjut, ia mengkritisi keabsahan skripsi Jokowi. Menurutnya, banyak detail penting dalam dokumen tersebut yang meragukan. “Keabsahan skripsi Jokowi diragukan karena adanya bukti-bukti yang tidak jelas, baik nama pembimbing, tanggal ujian, dan hasil ujian,” ungkapnya.

    Prof Soffian juga menyinggung makin besarnya keraguan publik terhadap pernyataan pimpinan UGM. “Semakin luas pendapat yang meragukan kejujuran dan kebenaran pendapat Rektor dan Dekan tentang keaslian ijazah Jokowi,” ujarnya.

    Ia menyerukan agar UGM, khususnya para pimpinan fakultas dan universitas, memiliki keberanian moral untuk menyampaikan kebenaran. “Kondisi seperti ini tinggal menunggu keberanian Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan dalam mengungkapkan kebenaran dan kejujuran,” tandas Prof Soffian.

    Jokowi gerah!

    Kini Jokowi mempertimbangkan langkah hukum karena terkait tuduhan ijazah palsunya. Jokowi mengungkapkan langkah tersebut masih dikaji oleh tim hukumnya.

    “Ya (langkah hukum) dipertimbangkan untuk dikaji lebih dalam oleh pengacara karena memang sudah disampaikan oleh Rektor UGM, terakhir Dekan Fakultas Kehutanan kan sudah jelas semuanya,” kata Jokowi di Solo, Jumat (11/4/2025).

    Jokowi menegaskan dirinya merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia mengatakan keaslian ijazah itu juga sudah dijelaskan oleh UGM.

    “Sudah disampaikan oleh rektor, dekan, tidak hanya sekali sudah dibuka seperti itu. Kalau masih urusan huruf lah, sampai urusan angka, kalau itu udah,” ujarnya.

    Jokowi mengatakan pihak yang menuduh ijazahnya palsu harus membuktikan. Dia mengatakan proses hukum masih dalam kajian oleh tim pengacaranya.

    “Yang paling penting siapa yang mendalilkan itu yang harus membuktikan, siapa yang menuduh dia yang harus membuktikan. Ini masih dalam kajian oleh pengacara,” kata Jokowi.

  • Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp270 Triliun, Said Didu: Melanjutkan Kehancuran

    Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp270 Triliun, Said Didu: Melanjutkan Kehancuran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan sekertaris BUMN, Said Didu memberi sindiran ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

    Kali ini di sindiran yang diberikan melalui cuitan di media sosial X pribadinya itu juga ditujukan ke mantan Presiden Jokowi Widodo alias Jokowi.

    Said Didu menyebut Menkeu Sri Mulyani yang kembali menambah utang negara sebagai lanjutan kehancuran yang sebelumnya dibuat di era Jokowi.

    “Melanjutkan kehancuran yang dibuat duet maut Mulyono-Mulyani,” tulisnya dikutip Jumat (11/4/2025).

    Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kembali mengumumkan Pemerintah menarik utang baru senilai Rp 270 triliun hingga akhir Maret 2025.

    Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pengelolaan APBN di tengah potensi disrupsi global, termasuk dari kebijakan tarif mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Sri Mulyani mengatakan penarikan utang baru tersebut setara dengan 34,8 persen dari target 2025 senilai Rp 775,9 triliun.

    Pembiayaan utang pemerintah masih didominasi penerbitan surat berharga negara (SBN).

    Secara rinci, realisasi penerbitan SBN tercatat Rp 282,6 triliun atau 44 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp 642,6 triliun. Sementara itu, realisasi pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman nilainya minus Rp 12,3 triliun.

    Realisasi pembiayaan non utang tercatat minus Rp 20,4 triliun. Sehingga total pembiayaan anggaran hingga akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp 250 triliun atau 40,6 persen dari target Rp 522,8 triliun.

    “Sampai dengan sekarang defisit dan pembiayaan kita bisa issuance Rp 250 triliun untuk surat berharga negara kita Rp 282 triliun,” kata Sri Mulyani.

  • Tarif Trump Ancam Ekspor, Ketua HKTI Dukung Pemerintah Lindungi Petani

    Tarif Trump Ancam Ekspor, Ketua HKTI Dukung Pemerintah Lindungi Petani

    Jakarta

    Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) Fadli Zon menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah dalam menghadapi kebijakan ‘Tarif Trump’ yang dinilai bisa merugikan petani dan pelaku usaha kecil menengah (UKM) sektor pangan. Hal ini disampaikan dalam policy brief HKTI pada sarasehan ekonomi bersama Presiden Prabowo.

    “Kami mendukung langkah pemerintah menghadapi kebijakan tarif Amerika Serikat. Fokus utama kami adalah menjaga ketahanan ekonomi petani dan UKM pangan,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu, (9/4/2025).

    Fadli menegaskan, HKTI mendorong pemerintah mengintensifkan diplomasi perdagangan internasional sambil memperluas pasar ekspor.

    “Diplomasi perdagangan harus mengedepankan prinsip trade for development agar kesejahteraan petani tetap menjadi prioritas,” ujarnya.

    DPN HKTI juga mendukung percepatan program makan bergizi gratis dan bantuan sosial. Menurut HKTI, kedua program ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendukung produktivitas pertanian. Untuk menunjang keberlanjutan, HKTI mendorong penerapan sistem intercropping di lahan perkebunan dan regenerative agriculture di lahan kritis.

    HKTI juga meminta optimalisasi dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), baik melalui dana keluar maupun pajak ekspor, agar dialokasikan langsung untuk peningkatan produktivitas petani.

    Kawasan ASEAN dan Pasifik disebut sebagai basis strategis yang dapat dikembangkan sebagai pasar utama produk pertanian Indonesia.

    Terkait kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap sejumlah komoditas, seperti Tarif Trump pada CPO, karet, dan kopi, DPN HKTI menyarankan agar Indonesia menerapkan tarif resiprokal terhadap impor kedelai, gandum, dan jagung dari AS. Alternatif lainnya adalah membuka pasar impor tersebut dengan syarat penghapusan tarif ekspor produk unggulan Indonesia.

    Delegasi DPN HKTI pada policy brief yang terdiri dari Dr. Delima Azahari, Ir. Iriana Muadz, Drs. Manimbang Kahariady, Ir. Mulyono Machmur, MS., dan Dra. Anita Ariyani turut mengusulkan langkah strategis untuk mengakselerasi sektor riil melalui stimulus fiskal dan nonfiskal.

    Dalam hal hilirisasi, DPN HKTI menekankan pentingnya akses permodalan bagi petani untuk membangun pabrik kecil seperti PKS mini, pabrik minyak goreng, dan biodiesel.

    “Hilirisasi CPO, karet, dan kopi harus dikelola oleh koperasi petani agar nilai tambah tidak hanya dinikmati industri besar,” ujar perwakilan HKTI.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jokowi Diminta Tunjukkan Lokasi Kuliah Kerja Nyata

    Jokowi Diminta Tunjukkan Lokasi Kuliah Kerja Nyata

    GELORA.CO – Belum tuntas polemik mengenai keaslian ijazah Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), muncul pertanyaan lain terkait lokasi Kuliah Kerja Nyata alias KKN Presiden ke-7 RI tersebut saat menimba ilmu di Kota Yogyakarta.

    Hal ini disampaikan pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassumah atau Dokter Tifa melalui akun X pribadinya yang dikutip Selasa 8 April 2025.

    “Mulyono KKN dimana?” tanya Dokter Tifa.

    Dokter Tifa menyakini ayah kandung Wapres Gibran Rakabuming Raka itu tidak akan mampu menjawabnya.

    “Kalau misal dia jawab: Saya KKN di Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang (ini tempat saya KKN hehehe). Atau di mana pun, saya yakin satu miliar persen jawaban akan bohong,” kata Dokter Tifa.

    KKN adalah kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. KKN merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti mahasiswa sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

    “KKN melibatkan banyak pihak, bukan hanya teman-teman sefakultas yang 20 an  orang bisa disuruh bohong disumpal dengan jabatan Komisaris ini dan itu,” kata Dokter Tifa.

    Menurut Dokter Tifa, KKN melibatkan mahasiswa antar fakultas, aparat desa, hingga penduduk desa yang bisa dicrosscheck.

    “KKN untuk mahasiswa tahun 1980-an berlangsung dua bulan full sekelompok mahasiswa antara fakultas tinggal di rumah yang sama,” kata Dokter Tifa. 

    Dokter Tifa menekankan bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna. 

    Berkaitan dengan polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sudah bersuara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta membantah ijazah mantan orang nomor satu di Indonesia itu palsu.

    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” kata Sigit.

    Jokowi sendiri juga telah buka suara soal tudingan ijazah palsu. Menurut Jokowi, tuduhan tersebut fitnah.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.