Tag: Mulyono

  • Minibus Terjun ke Jurang di Jalur Bromo, Dua WNA China Selamat

    Minibus Terjun ke Jurang di Jalur Bromo, Dua WNA China Selamat

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah minibus Wuling bernomor polisi N 1278 IL menggemparkan warga Jalur Bromo, tepatnya di Jalan PUD masuk Desa Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (29/11/2025). Mobil yang dikemudikan Hari Mulyono (49), warga Desa Tlogosari, Kabupaten Malang, itu terjun ke jurang sedalam kurang lebih 7 meter setelah sebelumnya menabrak pembatas jalan dan pohon mangga.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB ketika kendaraan melaju dari arah selatan menuju utara. Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, kendaraan diduga melaju dengan kecepatan cukup tinggi dan pengemudi kurang menguasai medan menurun dan berkelok, sehingga tidak mampu mengendalikan laju mobil. Minibus kemudian hilang kendali, keluar jalur, dan terjun bebas ke dasar jurang di sisi timur jalan.

    Insiden tersebut sempat direkam warga dalam video amatir yang kini beredar luas. Dalam rekaman itu terlihat minibus melaju tanpa tanda-tanda pengereman. Kendaraan menghantam pohon mangga cukup keras sebelum akhirnya terjun ke jurang.

    Di dalam mobil terdapat dua warga negara asing asal China, masing-masing seorang laki-laki dan perempuan. Keduanya tercatat sebagai penumpang yang saat kejadian duduk di bangku tengah. Beruntung, keduanya hanya mengalami luka ringan, sementara pengemudi selamat tanpa luka serius.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama, menegaskan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara mengarah kuat pada dugaan rem blong.

    “Mobil keluar dari garis putih, nggak ngerem sama sekali. Jejak ban lurus tanpa ada slip. Kendaraan nabrak pohon mangga, lalu langsung terjun ke sisi kanan jalan. Penumpangnya dua plus sopir. Mereka dari China. Saat kami tawarkan ke puskesmas, mereka menolak. Hanya luka ringan, suaminya saja yang keluar darah,” ujarnya.

    Usai dilakukan pemeriksaan dan perawatan singkat di RSUD Tongas, kedua WNA tersebut memilih melanjutkan perjalanan menuju Bandara Juanda Surabaya untuk mengejar jadwal penerbangan mereka. Petugas sempat menyarankan pemeriksaan lanjutan, namun keduanya menolak dan menyatakan kondisi mereka baik.

    Sementara itu, proses evakuasi kendaraan hingga sore hari belum dapat dilakukan. Lokasi jurang yang curam, akses terbatas, serta medan tanah yang licin membuat tim gabungan kesulitan menurunkan alat berat. Polisi kini tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penarikan kendaraan.

    Kecelakaan ini kembali menyoroti kondisi Jalur Bromo, yang dikenal rawan kecelakaan terutama pada musim liburan dan akhir pekan. Banyak pengemudi dari luar daerah yang tidak memahami karakter jalur menurun, tikungan sempit, serta kondisi rem yang harus benar-benar prima saat melintas.

    Pihak kepolisian mengimbau seluruh pengendara, terutama wisatawan asing maupun luar daerah, agar melakukan pengecekan menyeluruh pada kendaraan sebelum memasuki jalur pegunungan.

    “Kecelakaan ini memang tidak memakan korban jiwa, tapi bisa jauh lebih fatal. Jalur Bromo tidak bisa disepelekan. Pastikan rem layak, kecepatan terkontrol, dan pengemudi memahami medan,” tegas Ipda Aditya.

    Hingga saat ini, Unit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo masih melakukan pendalaman dan menunggu proses evakuasi kendaraan sebelum melanjutkan pemeriksaan lebih detail. (ada/kun)

  • Kawanan Hiu Tutul dari Australia Kembali Hiasi Perairan Pantai Bentar Probolinggo Jatim
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 November 2025

    Kawanan Hiu Tutul dari Australia Kembali Hiasi Perairan Pantai Bentar Probolinggo Jatim Surabaya 29 November 2025

    Kawanan Hiu Tutul dari Australia Kembali Hiasi Perairan Pantai Bentar Probolinggo Jatim
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    — Menjelang akhir tahun 2025, perairan sekitar Pantai Bentar Kabupaten Prooblinggo, Jawa Timur, kembali kedatangan kawanan hiu tutul yang biasanya muncul pada awal musim penghujan, tepatnya di bulan November.
    Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing yang ingin menyaksikan langsung kehadiran satwa laut langka ini.
    Menurut Tunjung Mulyono, pengelola wisata perairan
    Pantai Bentar
    , kemunculan kawanan
    hiu tutul
    ini merupakan siklus tahunan yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada akhir Desember, bertepatan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru.
    “Ini adalah fenomena yang sudah menjadi tradisi setiap tahun. Awalnya, hiu tutul datang saat air pasang, biasanya sekitar pukul 12.00 WIB sampai sore hari,” ujar Tunjung, Sabtu (29/11/2025).
    Hiu tutul yang bermigrasi dari perairan utara benua Australia ini datang ke sekitar Pantai Bentar untuk berburu plankton yang melimpah di wilayah tersebut.
    “Biasanya, mereka muncul saat air sedang pasang dan terlihat bermain di sekitar perairan,” tambah Tunjung.
    Pengelola wisata menyediakan perahu khusus untuk wisatawan yang ingin menyaksikan langsung kawanan hiu ini.
    Tarifnya sebesar Rp 50.000 per orang.
    Wisatawan yang mengikuti tur ini dapat menyaksikan hiu tutul tengah mencari makan dan bermain di sekitar perairan Pantai Bentar secara langsung.
    Meskipun saat ini kemunculan hiu tutul masih termasuk awal musim, dan jumlahnya belum sebanyak puncak musim nanti, antusiasme pengunjung tetap tinggi.
    Menurut data dari pengelola, kedatangan wisatawan saat ini meningkat hingga tiga kali lipat dibanding hari normal.
    Tunjung Mulyono berharap peningkatan kunjungan ini akan terus berlangsung hingga puncak musim, dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
    “Fenomena ini tentu akan semakin menarik minat wisatawan, dan kami berharap bisa memberikan pengalaman yang aman dan berkesan bagi semua pengunjung,” tutupnya.
    Salah satu wisatawan, Rina, mengaku terkesan dengan pengalaman melihat hiu tutul secara langsung.
    “Ini pengalaman yang luar biasa. Saya tidak menyangka bisa melihat hiu sebesar ini dari dekat,” ujarnya sambil tersenyum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Agus Wahid soal Pidato Gibran di KTT G-20: Jangan Terlalu Kagum Dulu

    Agus Wahid soal Pidato Gibran di KTT G-20: Jangan Terlalu Kagum Dulu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kemunculan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di panggung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Johannesburg Expo Center, Afrika Selatan, menuai beragam respons.

    Tidak sedikit yang memuji performanya saat menyampaikan pidato berbahasa Inggris di hadapan para pemimpin dunia.

    Analis politik, Agus Wahid, mengakui, penampilan Gibran di podium terlihat sangat percaya diri .

    “Penuh percaya diri. Itulah pidato Gibran Rakabuming Raka di forum Konverensi Tingkat Tinggi G-20, di Johanesburg Expo Center, Afrika Selatan,” ujar Agus kepada fajar.co.id, Rabu (26/11/2025).

    Dikatakan Agus, gaya berbicara putra Presiden ke-7, Jokowi, itu tampak lancar dan tenang. Para peserta forum pun memberikan tepuk tangan.

    “Dengan gayanya yang cool, Gibran tampak lancar membaca naskah pidatonya dalam edisi bahasa Inggris. Peserta KTT G-20 pun tepuk tangan penuh hormat. Tampak apresiasi,” sebutnya.

    Namun, ia menilai kekaguman dunia internasional terhadap Gibran belum tentu didasari pemahaman mengenai dinamika politik di Indonesia.

    “Karena, dengan usia 38 tahun, sudah menjadi pemimpin (Wakil Presiden) dan tampil di hadapan para tokoh dunia. Sosok pemuda yang luar biasa,” Agus menuturkan.

    “Dapat dimaklumi. Karena kekagumannya tak tahu proses persis politik internal Indonesia yang penuh devil of political drama,” tambahnya.

    Bahkan, ia menyebut bahwa sikap pendukung fanatik Gibran terlalu berlebihan dalam mengagung-agungkan penampilan tersebut.

    “Bagaimana pun drama itu, kini tampilnya Gibran di forum internasional membuat kaum Gibranis atau para ternak Mulyono (termul) demikian bangga. Mereka menunjukkan, inilah Gibranku. Hebat,” imbuhnya.

  • ​Dorong Siswa Aktif Bergerak, Pentingnya Kualitas Infrastruktur Olahraga

    ​Dorong Siswa Aktif Bergerak, Pentingnya Kualitas Infrastruktur Olahraga

    Yogyakarta: Senyum ceria terpancar dari wajah siswa-siswi SD Negeri 1 Wijirejo, Bantul, Yogyakarta, setelah sekolah mereka meresmikan lapangan olahraga yang baru selesai direnovasi. Pembangunan ini diharap dapat mendorong siswa menjadi generasi yang lebih sehat dan percaya diri.

    Tujuan menyediakan fasilitas olahraga yang layak dan aman, guna mendorong gaya hidup aktif dan sehat di kalangan generasi muda.

    Kepala Sekolah SDN 1 Wijirejo, Beni Mulyono, menjelaskan bahwa perbaikan lapangan tersebut telah lama dinantikan.

    “Sebelumnya, lapangan kami hanya berupa rumput dan pasir berkerikil yang menimbulkan debu. Dengan perbaikan ini, siswa dapat berolahraga lebih nyaman dan bisa mulai menekuni cabang olahraga lain seperti basket,” kata Beni Mulyono.

    Seperti diketahui, kegiatan bertajuk ‘Program Pembangunan Lapangan dan Pengadaan Fasilitas Olahraga’ ini merupakan merupakan bagian dari inisiatif yang dilakukan perusahaan global XM melalui kolaborasi bersama Hoshizora Foundation.

    Program ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, dengan fokus pada bidang pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi masa depan anak-anak.

    Kolaborasi ini menjadi langkah awal dari berbagai inisiatif berkelanjutan yang akan terus fokus pada pembangunan masyarakat melalui sektor pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.

    Melalui dukungan terhadap infrastruktur olahraga, program ini juga diharapkan dapat membantu siswa tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat, percaya diri, dan bersemangat dalam meraih cita-cita mereka.

    Yogyakarta: Senyum ceria terpancar dari wajah siswa-siswi SD Negeri 1 Wijirejo, Bantul, Yogyakarta, setelah sekolah mereka meresmikan lapangan olahraga yang baru selesai direnovasi. Pembangunan ini diharap dapat mendorong siswa menjadi generasi yang lebih sehat dan percaya diri.
     
    Tujuan menyediakan fasilitas olahraga yang layak dan aman, guna mendorong gaya hidup aktif dan sehat di kalangan generasi muda.
     
    Kepala Sekolah SDN 1 Wijirejo, Beni Mulyono, menjelaskan bahwa perbaikan lapangan tersebut telah lama dinantikan.

    “Sebelumnya, lapangan kami hanya berupa rumput dan pasir berkerikil yang menimbulkan debu. Dengan perbaikan ini, siswa dapat berolahraga lebih nyaman dan bisa mulai menekuni cabang olahraga lain seperti basket,” kata Beni Mulyono.
     
    Seperti diketahui, kegiatan bertajuk ‘Program Pembangunan Lapangan dan Pengadaan Fasilitas Olahraga’ ini merupakan merupakan bagian dari inisiatif yang dilakukan perusahaan global XM melalui kolaborasi bersama Hoshizora Foundation.
     
    Program ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, dengan fokus pada bidang pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi masa depan anak-anak.
     
    Kolaborasi ini menjadi langkah awal dari berbagai inisiatif berkelanjutan yang akan terus fokus pada pembangunan masyarakat melalui sektor pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.
     
    Melalui dukungan terhadap infrastruktur olahraga, program ini juga diharapkan dapat membantu siswa tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat, percaya diri, dan bersemangat dalam meraih cita-cita mereka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Temuan Bandara Tanpa Pengawasan di Morowali, Negara ini sudah Rusak 10 Tahun Terakhir

    Temuan Bandara Tanpa Pengawasan di Morowali, Negara ini sudah Rusak 10 Tahun Terakhir

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penulis Bambang Mulyono menyorot tajam terkait hadirnya Bandara di Morowali.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Bambang menyebut ada hal yang janggal dari hadirnya bandara ini.

    Menurutnya Bandara yang disebut-sebut milik PT IMIP adalah bandara yang hadir tanpa ada pengawasan.

    “Bandara PT IMIP : Bandara tanpa adanya pengawasan dari otoritas negara….,” tulisnya dikutip Selasa (25/11/2025).

    Karena adanya kejanggalan tersebut, ia menyebut negara ini sudah rusak selama 10 tahun terakhir.

    “Negara ini udah dirusak 10 tahun terakhir ini…,” tuturnya.

    Sebelumnya, Peneliti Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS), Edna Caroline menyebut ada beberapa temuan terkait Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang beroperasi di era mantan Presiden Joko Widodo pada 2019.

    Tidak hanya itu, ia menyebut ini bukanlah sesuatu atau isu baru melainkan bagian dari “kebocoran” sektor tambang yang sudah disorot sejak Pilpres 2014.

    “Kalau kita merujuk lagi 2014, Pak Prabowo waktu kampanye sudah ngomong bocor, bocor, bocor. Nah, salah satu yang dinilai banyak kebocoran itu tambang ilegal,” kata Edna lewat kanal Youtube Forum Keadilan TV.

    Lebih jauh, Edna menuturkan ada perintah dari Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI menggelar latihan di daerah-daerah dekat tambang ilegal.

    Yang di antaranya ada Bangka Belitung dan Morowali.

    Namun yang lebih mengejutkan justru temuan di Morowali.

    “Morowali itu kan luas banget. 4.000 hektare kawasan industri itu ternyata mereka punya bandara yang tidak ada otoritas Indonesia. Yang berarti orang dan barang bisa keluar masuk tanpa diawasi. Tertutup. Infonya aparat keamanan saja tuh nggak bisa masuk,” ungkapnya.

  • Festival Kebangsaan Suguhkan Keragaman Budaya Multikultur di Banyuwangi

    Festival Kebangsaan Suguhkan Keragaman Budaya Multikultur di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Merayakan keberagaman dan menguatkan toleransi antar etnis di Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Kebangsaan. Festival yang melibatkan banyak etnis yang menetap di Bumi Blambangan ini digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (22/11/2025).

    Banyuwangi dikenal sebagai daerah multikultur yang dihuni oleh banyak suku dan etnis. Tidak hanya suku asli – Osing, namun juga Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, hingga etnis Tionghoa dan Arab. Keragaman ini membuat Banyuwangi kaya akan tradisi, budaya, dan adat istiadat.

    “Lewat Festival Kebangsaan, kita perkuat semangat persaudaraan, toleransi, dan persatuan di Banyuwangi. Ini sebagai pesan bagaimana beragam suku dan etnis di Banyuwangi bisa hidup berdampingan, rukun, guyub untuk membangun daerah ini,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono saat membuka acara.

    Festival ini berlangsung meriah menyuguhkan beragam atraksi seni budaya dari berbagai suku dan etnis yang tinggal di Banyuwangi.

    Ada tari Barongsai, tari Tanduk Majeng, sendratari Kembang Sak Ronce yang menggambarkan keragaman seni budaya Banyuwangi, hingga tari kolaborasi suku Mandar, Jawa dan Madura yang menambah semarak acara tersebut.

    “Kegiatan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan. Terima kasih kepada seluruh elemen yang terus bahu-membahu menjaga kerukunan dan keharmonisan Banyuwangi. Ke depan ,mari kita terus bergandengan tangan untuk Banyuwangi yang semakin sejahtera,” ajak Mujiono.

    Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwangi, Agus Mulyono menambahkan, Festival Kebangsaan kali ini menekankan pada Trilogi Pemuda, Suku dan Budaya sebagai tiga elemen kunci yang saling berkaitan dalam membentuk identitas bangsa yang majemuk dan harmonis.

    Berkaitan dengan hal tersebut, Festival Kebangsaan juga diwarnai dengan beragam perlombaan yang melibatkan anak-anak muda. Yaitu lomba Band Kebangsaan untuk pelajar SD dan SMP. Serta lomba Video Kebangsaan untuk pelajar SMA. [alr/aje]

     

  • PDI Perjuangan dan Tribun Jatim Network Gelar RedTalks untuk Suara Muda Jawa Timur Keren

    PDI Perjuangan dan Tribun Jatim Network Gelar RedTalks untuk Suara Muda Jawa Timur Keren

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur dan Tribun Jatim Network  menggelar forum dialog publik RedTalks: Suara Muda untuk Jatim Keren pada Sabtu (22/11/2025) di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmad Surabaya.

    Acara ini diarahkan menjadi ruang terbuka bagi generasi muda untuk menyampaikan gagasan, kritik, hingga solusi bagi kemajuan Jawa Timur.

    RedTalks dirancang sebagai wadah partisipasi publik yang melibatkan generasi Z dan milenial, dengan tujuan membangun masa depan Jatim yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

    Dalam forum ini, peserta dapat menyampaikan ide, kritik, bahkan roasting secara langsung kepada narasumber maupun penyelenggara.

    Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network, Tri Mulyono, menegaskan bahwa forum ini hadir sebagai model dialog baru yang lebih partisipatif.

    “Dalam RedTalks ini, kalangan milenial dan Gen Z bisa menyampaikan gagasan, kritik, dan perspektif mengenai masa depan Jawa Timur,” ujarnya, Jumat (21/11/2025), didampingi GM Business Tribun Jatim Network, Adi Widodo.

    Tiga Subtema Strategis: Ekonomi, Politik, dan Kebudayaan

    Pada gelaran tahun ini, RedTalks mengusung tiga subtema besar: Kemandirian Ekonomi, Kedaulatan Politik, dan Pendekatan Budaya untuk Pembangunan Daerah.

    “Tiga hal tersebut kita nilai mewakili tantangan masa depan Jawa Timur ke depan,” imbuh Tri Mulyono.

    Forum yang berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 13.30 WIB itu menghadirkan 11 narasumber lintas bidang, mulai akademisi, peneliti, praktisi, budayawan, influencer hingga komika. Di antaranya:

    Yohan Wahyu (Litbang Kompas)

    Hendy Setiono (Presdir PT Baba Rafi Internasional)

    Prof. Ignatia Martha Hendrati (UPN Veteran Jatim)

    Airlangga Pribadi Kusman (Universitas Airlangga)

    Dr. Jokhanan Kristiyono (Stikosa-AWS)

    Hadi Prasetyo (Mantan Birokrat Pemprov Jatim)

    Ahmad Lafillian Romadhi (Petani Milenial)

    Sujiwo Tejo (Budayawan)

    Irfan Ahmad Yasin (Presiden BEM FISIP Unair)

    Natasha Keniraras/Natkeni (Influencer)

    Yudhit Ciphardian (Komika)

    Talkshow ini dipandu oleh Febby Mahendra Putra, Direktur Pemberitaan Tribun Network, dan Dr Suko Widodo, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga.

    PDIP Jatim Siap Terima Kritik Konstruktif

    Tri Mulyono menegaskan bahwa PDIP Jawa Timur membuka diri terhadap kritik yang muncul dari forum ini.
    “PDI Perjuangan Jawa Timur siap menerima kritik selama disampaikan secara membangun serta tidak mengandung hoaks maupun fitnah,” tandasnya.

    Ia menambahkan bahwa rekomendasi dari forum ini akan ditindaklanjuti oleh kader PDIP yang kini berada di kursi eksekutif maupun legislatif.

    “PDI Perjuangan menyatakan berkomitmen memperjuangkannya hingga menjadi kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat Jawa Timur,” ujar Tri.

    Keterlibatan anak muda menjadi fokus utama penyelenggaraan RedTalks, mengingat tingkat apatisme politik generasi muda masih cukup tinggi.

    “Kami ingin partisipasi politik anak muda meningkat. Banyak dari mereka masih apatis, dan ini harus diubah,” katanya.

    Ruang Dialog untuk Dekatkan Parpol dan Anak Muda

    GM Business Tribun Jatim Network, Adi Widodo, menilai pentingnya format dialog publik seperti RedTalks untuk memahami cara komunikasi yang sesuai karakter Gen Z dan milenial.

    “Kami sengaja mengundang teman-teman muda di acara ini untuk mendapat masukan dan insight tentang bagaimana berkomunikasi dengan anak muda di era sekarang,” jelasnya.

    Menurut Adi, memahami pola pikir generasi muda menjadi kunci dalam menyampaikan pesan politik dan menerjemahkan aspirasi mereka ke dalam kebijakan.

    “Ini penting agar pesan dan aspirasi kaum muda dapat diwujudkan dalam program nyata oleh mereka yang mendapat mandat dari rakyat,” tegasnya.

    Narasumber: RedTalks Jadi Ruang Baru Aspirasi Politik Anak Muda

    Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, mengapresiasi penyelenggaraan forum ini. “Ini inovasi menarik, karena mempertemukan audiens, terutama anak-anak muda, dengan institusi partai politik. Semakin banyak ruang yang mendekatkan publik dengan partai, itu semakin baik,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa partai politik idealnya bekerja sepanjang tahun, bukan hanya menjelang pemilu.
    “RedTalks ini bisa menjadi panggung bagi anak muda untuk mengekspresikan aspirasi dan harapannya,” tegas Yohan.

    Pakar Unair: Forum Seperti Ini Penting untuk Masa Depan Politik

    Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo, juga menilai RedTalks sebagai forum yang relevan untuk menjaring aspirasi publik. “Partai politik harus dapat menampung aspirasi publik dengan baik sekalipun berisi kritikan,” ujarnya.

    Menurutnya, masyarakat kini semakin kritis terhadap isu-isu yang viral, sehingga forum dialogis semacam ini sangat diperlukan.

    “Forum seperti ini bisa menjadi wahana untuk mendapatkan data yang faktual dan otentik. Dan data inilah yang sangat penting bagi parpol,” tambahnya. (ted)

  • Perguruan Tinggi Harus Optimalkan Potensi Akademik

    Perguruan Tinggi Harus Optimalkan Potensi Akademik

    Kemajuan dalam semikonduktor dan AI bukan tujuan akhir, tetapi memberikan efek multiplikatif yaitu sebagai alat untuk merevitalisasi dan meningkatkan produktivitas sektor-sektor ekonomi tradisional dan modern. Namun, di sisi lain, industri semikonduktor maupun AI sedang menghadapi kekurangan talenta terlatih yang diperlukan untuk manufaktur dan desain.

    “Di sektor AI membutuhkan tenaga kerja yang banyak, karena harus melakukan kodifikasi atau pengumpulan data. Ini pekerjaan rumah bagi perguruan tinggi untuk mendorong AI di setiap sektor. AI merupakan the next big thing, yang pertumbuhannya tidak linier tapi eksponensial. Jadi, saya ingin untuk didorong SDM-nya, termasuk dari UGM. Saya ingin semua potensi akademik dimaksimalkan untuk menciptakan the new engine of growth,” tutup Menko Airlangga.

    Turut hadir dalam kuliah umum kali ini yaitu di antaranya Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Plt. Deputi Bidang

    Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Dida Gardera, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM Danang Sri Hadmoko, Rektor UGM periode 2017-2022 Panut Mulyono, Chairman of Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Tumiran, Vice President CNGR Indonesia Chen Hailei, serta para Dekan, Wakil Dekan, dosen, dan mahasiswa dari beberapa fakultas di UGM.

  • Adu Klaim Kepemilikan Lahan Jusuf Kalla vs Afiliasi Lippo (GMTD)

    Adu Klaim Kepemilikan Lahan Jusuf Kalla vs Afiliasi Lippo (GMTD)

    Bisnis.com, JAKARTA – Sengketa lahan seluas 16 hektare (Ha) di Makassar, Sulawesi Selatan antara PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD) dengan PT Hadji Kalla kian memanas. Pasalnya, kedua kubu mengeklaim sebagai pemilik sah lahan tersebut.

    Presiden Direktur PT GMTD, Ali Said menjelaskan bahwa pernyataan terbaru kuasa hukum Jusuf Kalla yang menyebut legalitas kepemilkan hak atas lahan yang digenggam GMTD tidak mendasar adalah sebuah misinformasi.

    Pasalnya, Ali menekankan bahwa pihaknya dipastikan memiliki dasar hukum lengkap dan berlapis. Mulai dari sertifikat resmi BPN (SHM 25/1970 yang diperbarui menjadi SHM 3307/1997, dan menjadi SHGB 20454/1997) hingga pembukuan audited PT GMTD sebagai perusahaan terbuka. 

    Selain itu, Ali juga menjelaskan pihaknya mengantongi empat putusan inkracht (2002–2007) yang memenangkan PT GMTD, eksekusi PN Makassar 3 November 2025, serta mengantongi dokumen PKKPR per tanggal 15 Oktober 2025. 

    “Semua itu [dokumen yang disebutkan di atas] tidak pernah dibantah, karena memang tidak dapat dibantah,” jelas Ali dalam keterangan resmi, Rabu (19/11/2025).

    Pada saat yang sama, manajemen PT GMTD turut memberikan tanggapan mengenai pernyataan kuasa hukum Jusuf Kalla yang menyebut GMTD hanya diperbolehkan mengembangkan pariwisata dan tidak boleh mengembangkan real estate.

    Ali menegaskan, pernyataan tersebut adalah keliru dan bertentangan dengan Akta Pendirian Perseroan. Pasalnya, mengacu pada beleid tersebut tujuan usaha PT GMTD meliputi Industri kepariwisataan, dan bidang-bidang usaha lainnya, termasuk investasi dan keikutsertaan modal dalam usaha lain. 

    “Artinya, PT GMTD secara hukum berhak mengembangkan pariwisata dan bidang-bidang lainnya termasuk real estate, kawasan hunian, komersial, dan seluruh kegiatan usaha yang sah. Dan hal ini dikuatkan fakta akta-akta pendukung,” pungkasnya.

    Sejalan dengan hal itu, PT GMTD mengimbau agar upaya mengaburkan fakta hukum dan mengalihkan isu dihentikan demi kepentingan publik dan ketertiban kawasan.

    Jusuf Kalla Bantah GMTD

    Sementara itu, Jusuf Kalla melalui juru bicaranya, Husain Abdullah menanggapi tudingan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk.(GMTD) yang menyebut kepemilikan Lahan 16 hektare (Ha) PT Hadji Kalla tidak memiliki dasar hukum.

    Husain menjelaskan, justru dasar hukum kepemilikan lahan PT GMTD yang sebenernya diklaim tidak selaras. Pasalnya, prinsip sesuai SK Gubernur No118/XI/1991 yang menjadi pegangan Lippo Group-GMTD adalah untuk keperluan wisata bukan untuk real estate ataupun jual beli tanah seperti di Tanjung Bunga, Makassar. 

    “Pelaksanaan SK tersebut juga tidak boleh asal main rampas tanah milik rakyat, karena itu sama saja mempraktekkan Serakahnomics yang dilarang oleh Presiden Prabowo,” kata Husain dalam keterangan resmi, Selasa (18/11/2025).

    Lebih lanjut, Husain menjelaskan bahwa SK penugasan pembangunan usaha pariwisata melalui izin prinsip tahun 1991 tersebut juga telah dicabut dengan SK Gunernur No. 17/VI/1998 tanggal 24 Juni 1998. 

    Seiring dengan hal itu, tambah Husain, perubahan tujuannya tidak dapat dibenarkan karena mengubah secara prinsip dasar peruntukan yang sebelumnya diharapkan lebih menguntungkan publik melalui manfaat berganda (multiplier effect) dari pembangunan usaha pariwisata. 

    Sebelumnya, Chief Legal & Sustainability Officer Kalla Subhan Djaya Mappaturung mengatakan bahwa lahan tersebut telah direncanakan untuk pembangunan proyek properti terintegrasi. Namun, sejak adanya aktivitas pematangan lahan dan pemagaran yang dimulai pada 27 September 2025, pihaknya mengaku mengalami banyak gangguan fisik yang diduga dilakukan oleh pihak GMTD.

    Belakangan baru diketahui GMTD ternyata telah mengajukan permohonan eksekusi atas lahan tersebut pada objek tanah seluas 16,3 hektare. Anehnya, ditambahkan Subhan, permohonan eksekusi tersebut berdasarkan perkara yang melibatkan GMTD melawan Manyombalang Dg Solong, bukan Kalla Group.

    “Kami membeli tanah ini dari orang tua Karaeng Ici’, ahli waris dari Pallawaruka, bukan dari Manyombalang. Sertifikat kami tidak pernah digugat tapi tiba-tiba tanah itu mau dieksekusi,” ungkap Subhan.

    Sementara itu, Andi Idris Mangenrurung A. Idjo (Karaeng Ici’), yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan awal mengatakan bahwa Manyombalang bukan merupakan keluarganya. Tidak ada hubungannya dengan lahan tersebut dan tidak pernah menguasainya sampai sekarang.

    “Jadi saya menganggap bahwa putusan ini ada kaitannya dengan mafia tanah karena akan dieksekusi tanpa sepengetahuan pemilik tanah. Makanya saya juga akan lanjutkan ke proses hukum,” tegasnya.

    Respons Menteri ATR

    Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan bahwa sengketa tanah seluas 16,4 hektare di kawasan Tanjung Bunga, Makassar, merupakan kasus lama yang akarnya telah berlangsung puluhan tahun sebelum masa kepemimpinannya di ATR/BPN.

    Seperti diketahui, sengketa tersebut melibatkan sejumlah pihak seperti PT Hadji Kalla, PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) yang terafiliasi dengan Lippo Group, serta Mulyono dan Manyombalang Dg. Solong.

    “Kasus ini merupakan produk tahun 1990an. Justru kini terungkap karena kami sedang berbenah dan menata ulang sistem pertanahan agar lebih transparan dan tertib,” ujar Menteri Nusron di Jakarta, Minggu (09/11/2025).

    Berdasarkan penelusuran Kementerian ATR/BPN, bidang tanah yang kini menjadi objek sengketa ternyata memiliki dua dasar hak yang berbeda. Pertama, terdapat sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama PT Hadji Kalla yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Makassar pada 8 Juli 1996 dan berlaku hingga 24 September 2036. Kedua, di atas lahan yang sama juga terdapat Hak Pengelolaan (HPL) atas nama PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk, yang berasal dari kebijakan Pemerintah Daerah Gowa dan Makassar sejak tahun 1990-an.

    Selain kedua dasar hak tersebut, sengketa ini juga berkaitan dengan gugatan dari Mulyono serta putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 228/Pdt.G/2000/PN Makassar dalam perkara antara GMTD melawan Manyombalang Dg. Solong, di mana GMTD dinyatakan sebagai pihak yang menang.

    Menteri Nusron menjelaskan, bahwa secara hukum, putusan tersebut hanya mengikat para pihak yang berperkara dan ahli warisnya, sehingga tidak otomatis berlaku terhadap pihak lain di lokasi yang sama. Namun, ia menegaskan bahwa fakta hukum juga menunjukkan PT Hadji Kalla memiliki hak atas dasar penerbitan yang berbeda.

    “Fakta hukum menunjukkan bahwa di lahan itu terdapat beberapa dasar hak dan subjek hukum berbeda. Karena itu, penyelesaiannya harus berdasarkan data dan proses administrasi yang cermat, bukan dengan mengeneralisasi satu putusan,” jelas Nusron Wahid.

    Ia menegaskan bahwa pelaksanaan eksekusi di lapangan merupakan kewenangan Pengadilan Negeri Makassar sesuai dengan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Sementara itu, Kementerian ATR/BPN menjalankan fungsi administratif berdasarkan data pertanahan yang sah.

    “Secara administrasi, Kementerian ATR/BPN berkewajiban memastikan bahwa objek tanah yang disebut dalam putusan sesuai dengan data pertanahan yang ada,” tegasnya.

    Sebagai langkah koordinatif, Kantor Pertanahan Kota Makassar telah mengirim surat resmi kepada Pengadilan Negeri Makassar untuk meminta klarifikasi dan koordinasi teknis. “Termasuk perlunya konstatiring administratif sebelum pelaksanaan eksekusi agar tidak terjadi salah objek,” tambahnya.

    Menteri Nusron menyebut bahwa kasus ini menjadi momentum penting untuk mempercepat pembersihan dan digitalisasi data lama, serta sinkronisasi peta bidang tanah guna mencegah terbitnya sertipikat ganda (double certificate) dan overlapping di masa depan. “Kalau hari ini kasus lama muncul ke publik, itu justru karena sistem kita sedang jujur dan dibuka. Kami ingin semua terang agar ke depan tidak ada lagi tumpang tindih,” kata Menteri Nusron.

    Menteri Nusron menegaskan bahwa Kementerian ATR/BPN tidak berpihak kepada siapa pun, baik PT Hadji Kalla, PT GMTD (Lippo), Mulyono, maupun Manyombalang Dg. Solong. Kementerian ATR/BPN berfokus pada penertiban administrasi dan kepastian hukum pertanahan, dengan prinsip netralitas dan keterbukaan informasi.

    “Kami berdiri di atas hukum, bukan di atas kepentingan siapa pun. Fokus kami membenahi sistem agar ke depan setiap hak atas tanah berdiri di atas kepastian hukum,” tutup Menteri Nusron.

  • Penyerahan SK Digital PPPK Paruh Waktu di Sidoarjo Tuai Polemik

    Penyerahan SK Digital PPPK Paruh Waktu di Sidoarjo Tuai Polemik

    Sidoarjo (beritajatim.com) — Gelaran penyerahan SK digital bagi 3.862 Tenaga PPPK Paruh Waktu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menuai polemik.

    Acara yang berlangsung di Parkir Timur Gelora Delta Sidoarjo pada Senin (17/11/2025) itu dipromosikan sebagai penyerahan SK digital, namun faktanya tidak ada dokumen pengangkatan yang diberikan kepada peserta.

    Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa proses persetujuan teknis (pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) masih berlangsung. Hal ini membuat sejumlah tenaga PPPK menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk misinformasi dari penyelenggara.

    Mereka menyebut agenda itu “menyesatkan” dan “manipulatif” karena dianggap menimbulkan kesan bahwa SK Bupati telah terbit, padahal belum ada dokumen pengangkatan resmi. Kritik semakin menguat setelah Sekretaris BKD Sidoarjo, Arif Mulyono, memberikan klarifikasi.

    “Acara kemarin bukan penyerahan SK. Itu hanya pengarahan dari Bupati dan Kepala BKN. SK baru akan diberikan Januari setelah perjanjian kerja dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) selesai,” ujar Arif, Selasa (18/11/2025).

    Pernyataan tersebut memicu pertanyaan publik terkait dugaan manipulasi informasi, terutama karena ribuan tenaga PPPK Paruh Waktu telah diundang untuk menghadiri acara yang dikemas sebagai penyerahan SK digital.

    Sejumlah pihak bahkan mendorong audit dan investigasi atas jejak digital publikasi acara tersebut, termasuk materi promosi yang menyebut telah dilakukan penyerahan SK. Mereka khawatir narasi tersebut menciptakan ilusi administratif yang belum sah dan berpotensi memberi harapan palsu bagi ribuan tenaga honorer.

    Di tengah polemik, narasi keberhasilan tetap disampaikan pemerintah daerah. Penyerahan SK digital bagi PPPK Paruh Waktu disebut sebagai momentum bersejarah bagi ribuan tenaga yang telah melalui proses seleksi panjang untuk menjadi bagian dari birokrasi Pemkab Sidoarjo.

    Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membangun aparatur yang modern dan berintegritas. “Diharapkan untuk seluruh ASN dan PPPK di Sidoarjo tidak hanya bekerja dengan kompetensi, tetapi juga dengan hati dan berakhlak, serta semangat melayani bangsa,” tegasnya di hadapan ribuan peserta.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKN RI, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, juga memberikan arahan dan apresiasinya.

    “Mari kita jaga kepercayaan masyarakat dengan kinerja yang profesional, jujur, dan berintegritas. Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi besar, dan itu hanya bisa diwujudkan jika seluruh aparatur bersatu padu,” ujarnya.

    Hingga kini, publik menantikan klarifikasi resmi mengenai alasan penggunaan istilah “penyerahan SK digital” sebelum dokumen tersebut benar-benar terbit sesuai aturan kepegawaian yang berlaku.

    Pemerintah diharapkan memberikan penjelasan transparan untuk meredam kebingungan sekaligus memastikan kepastian status ribuan tenaga PPPK paruh waktu. (isa/ted)