Kriteria Siswa yang Masuk Barak Militer, Dedi Mulyadi: Tukang Tawuran, Pemabuk, Pemain “Mobile Legend”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
membeberkan kriteria siswa nakal yang akan menjalani pendidikan militer di barak.
“Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends. Yang kalau malam kemudian bangunnya mau sore,” ujar Dedi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Selain itu, Dedi menjelaskan, anak-anak nakal yang akan masuk ke barak adalah mereka yang suka melawan orang tua dan melakukan pengancaman.
Kemudian, anak-anak itu juga kerap membuat ribut di sekolahnya masing-masing.
“Bolos terus. Dari rumah berangkat ke sekolah. Ke sekolah enggak nyampe,” ucapnya.
“Kan kita semua dulu pernah gitu ya?” imbuh Dedi sambil tertawa.
Rencana pembinaan siswa di
barak militer
ini muncul setelah
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
mengusulkan agar siswa yang berulang kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab.
Dedi menjelaskan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota.
“Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap,” ujar Dedi, dilansir dari Antara, Senin.
Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu selama 6 bulan di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.
“Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” kata Dedi.
Program ini akan dibiayai lewat kerja sama antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Mulyadi
-
/data/photo/2025/04/29/6810982d3aed0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Kriteria Siswa yang Masuk Barak Militer, Dedi Mulyadi: Tukang Tawuran, Pemabuk, Pemain "Mobile Legend" Nasional
-

Bukan Soal Settingan, Dedi Mulyadi Ungkap Temuan Mengejutkan Sosok Aura Cinta, Beda dari Anak Lain
TRIBUNJAKARTA.COM – Sosok Aura Cinta baru saja membuat geger karena berani beradu argumen dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kini kepribadian sang anak mulai terkuak.
Kemunculan Aura Cinta pertama kali diketahui setelah rumahnya terkena dampak penggusuran di bantaran kali di wilayah Cikarang, Bekasi, jawa Barat.
Selain itu, Aura Cinta pun memprotes kebijakan pelarangan wisuda dan perpisahan sekolah di seluruh Jawa Barat.
Aura Cinta meminta Dedi Mulyadi tidak melarang para siswa mengadakan wisuda dan perpisahan.
Kini setelah perdebatan yang terjadi viral, muncul tudingan dari warganet kejadian itu sebagai settingan.
Sebab, kini terungkap sisi lain kehidupan gadis tersebut merupakan bintang iklan pinjol hingga artis figuran sinetron.
Hal tersebut kini menjadi perdebatan hingga muncul tudingan settingan atas peristiwa perdebatan yang terjadi.
Dedi Mulyadi menanggapi santai tudingan tersebut dan kini menemukan sisi lain yang mengejutkan dari sosok Aura Cinta.
KLIK SELENGKAPNYA: Ibu dan Anak Warga Cikarang Merasa Miskin Tetapi Ngotot Mau Perpisahan Sekolah Biaya Rp 1,2 juta. Rumah Ibu itu di Cikarang Digusur Lantaran Berada di Bantaran Kali Bekasi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Kritikan.
Politisi partai Gerindra itu menemukan sisi berbeda dari kepribadian Aura Cinta.
Bahkan Dedi menyebut sosok Aura Cinta ini berdebat dengan cara yang ikhlas.
“Saya tidak tahu (settingan), saya anggap anak itu ikhlas,” kata Dedi Mulyadi, Selasa (29/4/2025), dikutip dari kanal YouTube.
“Anak itu pinter dan anak itu berani, sehingga mau menyampaikan di depan gubernur,” sambungnya.
Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut, perdebatannya dengan Aura Cinta merupakan hal yang lumrah dilakukan.
GADIS KRITIK KEBIJAKAN DEDI MULYADI – Rumahnya Kena Gusur, Gadis Cikarang Kritik Pedas Gubernur Dedi Mulyadi (Kolase TribunBogor/Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel)
Aura Cinta menyampaikan keresahan dan argumentasi sebagai seorang pelajar.
Sementara, Dedi menjawab keluhan itu dengan memberikan fakta keadaan sebenarnya yang terjadi di Jawa Barat.
“Pendapatnya bukan hanya dirinya sendiri, orang tuanya boleh wisuda, orang tuanya boleh perpisahan, cuma Rp1 jutaan doang, itu bagi keluarga mereka, tapi keluarga yang lain itu sangat berat,” ujar Dedi.
Sebelumnya, Aura Cinta diundang Dedi Mulyadi bersama warga Bekasi yang terkena dampak penggusuran rumah di bantaran kali beberapa waktu lalu.
Rumah Aura Cinta ternyata terletak di bantaran kali dan ikut digusur tim Dedi Mulyadi.
Itu membuat Aura Cinta geram dan membuat video protes terkait kebijakan Gubernur Jabar tersebut.
Ia melontarkan kritikan pedas kepada Dedi Mulyadi.
Saat bertatap langsung, Dedi Mulyadi dan Aura Cinta terlibat debat sengit.
SISWI DEBAT DEDI MULYADI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beri jawaban menohok kepada siswi SMA yang ngotot acara perpisahan sekolah. Padahal, rumah siswi SMA itu digusur lantaran berada di bantaran Kali Bekasi. (Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel)
Bukan membahas soal penggusuran, Dedi Mulyadi justru tertarik ketika Aura Cinta ikut memprotes kebijakan pelarangan wisuda dan perpisahan di seluruh sekolah di Jabar.
Aura Cinta meminta Dedi seharusnya tidak melarang para siswa mengadakan wisuda dan perpisahan.
Pasalnya, menurut Aura, tak semua anak berkesempatan untuk kuliah.
Suasana berubah tatkala Dedi Mulyadi bertanya kepada Aura Cinta apakah dia miskin atau tidak.
“Kamu miskin enggak?” tanya Dedi, Sabtu (26/4/2025), dikutip dari tayangan kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
“Iya, saya mengakui (miskin),” akui Aura.
Dedi Mulyadi lantas melontarkan pernyataan yang membuat Aura terdiam sejenak.
“Kenapa miskin pengin hidup bergaya, sekolah harus ada perpisahan? Kan kamu merasa miskin, kenapa orang miskin gak prihatin?” kata Dedi.
“Gini pak, mohon maaf ya pak, saya bukannya menolak kebijakan bapak,” timpal Aura.
“Itu bukan kebijakan saya, itu kebijakan bupati,” saut Dedi Mulyadi.
“Ya apapun itu saya mendukung, cuma jangan dihapus, enggak semua orang kan bisa terima. Kalau wisuda dihapus, misalnya bapak juga minta pajak sama saya, padahal kan saya miskin,” kata Aura.
“Bukan minta pajak, saya balik, anda miskin, tapi jangan sok kaya. Orang miskin tuh prihatin membangun masa depan” pungkas Dedi Mulyadi.
Tak ingin kalah, Aura Cinta tetap memprotes aturan Dedi yang melarang perpisahan sekolah.
Sindiran Dedi Mulyadi ke Aura Cinta
Dedi Mulyadi sempat memberikan sindiran menohok soal kelanjutkan pendidikan dari Aura Cinta.
Alumni SMA Negeri 1 Cikarang Utara tersebut memiliki cita-cita menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI).
Ia mengaku ingin melanjutkan studi jurusan Filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.
Dedi Mulyadi memberikan sindrian soal jurusan yang akan diambil Aura Cinta.
“Universitas Indonesia (UI), Pak, (jurusan) Filsafat,” kata Aura Cinta, Sabtu (26/4/2025), dikutip dari tayangan kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Mendengar keinginan Aura Cinta ingin kuliah di UI, Dedi Mulyadi pun lantas memuji gadis ini.
“Bagus lah. Orang Filsafat kan pinter-pinter, lebih pinter dari saya,” tutur Dedi Mulyadi sambil tersenyum.
Aura Cinta juga megaku telah mendaftar UI.
“Tinggal ujian tanggal 28,” ucapnya.
Sosok Aura Cinta
Aura Cinta ternyata bukanlah remaja biasa.
Ia rupanya ternyata sempat beberapa kali wara-wiri di televisi.
Gadis berambut panjang itu pernah mengikuti kegiatan syuting sinetron, iklan hingga acara hiburan.
Hal tersebut diketahui dari akun Instagram-nya.
Aura Cinta membagikan beberapa cuplikan saat ia muncul di sinetron sebagai figuran.
Bahkan, Aura juga pernah muncul di program TV berjudul Garis Tangan yang dipandu Uya Kuya di ANTV.
Akan tetapi, di acara tersebut, Aura memperkenalkan diri sebagai Aura, wanita dewasa berusia 22 tahun.
Sementara itu, kepada Dedi Mulyadi bebera waktu lalu, Aura Cinta menegaskan bahwa dirinya baru saja lulus SMA yang diperkirakan usianya baru 18 atau 19 tahun.
“Kamu namanya siapa?” tanya Uya Kuya dalam tayangan Garis Tangan ANTV satu tahun lalu.
“Lady,” ujar Aura.
Dalam acara bersama Uya Kuya itu, Aura mengikutinya karena hendak mencari jodoh.
Tidak hanya tampil di acara hiburan TV, Aura rupanya juga pernah membintangi iklan pinjol.
Hal itu diungkap warganet di media sosial yang membagikan tangkapan layar saat Aura muncul di iklan pinjol.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Dua Sosok Ini Muncul Bela Aura Cinta yang Didera Hujatan Setelah Debat dengan Dedi Mulyadi
TRIBUNJAKARTA.COM – Perdebatan sengit remaja putri, Aura Cinta dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyita perhatian publik.
Dampak adu debat itu, Aura Cinta dihujani kritik hingga hujatan dari warga net.
Namun, ada dua sosok yang muncul membela perempuan yang ingin masuk jurusan Filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI tersebut.
Sosok pertama yang membela Aura Cinta ialah Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono.
Ono melanjutkan remaja putri tersebut semestinya diapresiasi karena sudah berani mengemukakan pendapatnya di muka publik.
Ia merupakan salah satu bibit pemimpin bangsa kelak.
Namun, Ono melihat para konten kreator di media sosial justru mengeksploitasi Aura Cinta hanya demi meraup cuan.
“Aura Cinta sedang dibully habis-habisan di media sosial, konten-konten kreator melakukan eksploitasi terhadap kemiskinan dan juga kekerasan verbal terhadap Aura Cinta.”
“Nah, ini lah yang sangat berbahaya mereka hanya menguntungkan dirinya supaya postingannya viral, mendapatkan keuntungan dari adsense apa segala macam di Youtube, Instagram, TikTok, Facebook dan sebagainya,” ujar Ono.
Menurutnya, Aura Cinta semestinya diapresiasi karena berani mengemukakan pendapatnya.
“Anak muda berumur 16-17 tahun sudah bisa menyampaikan permasalahan rakyat di media sosialnya, di mana yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab pemimpinnya sehingga sangat normatif menurut saya dan perlu diapresiasi, karena jarang sekali anak seumur itu bisa menyampaikan dengan sangat terbuka dan sangat cerdas,” ujar Ono.
Perundungan yang dilakukan terhadap Aura akan membuat mentalnya rusak dan membuat anak-anak muda lainnya tak berani untuk bersuara.
Ia pun mengingatkan terkait Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2021 yang mengatur tentang penyelenggaraan perlindungan anak.
Di Pasal 6, kata Surono, tertera hak-hak anak yang meliputi mendapatkan hak dan perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi dan seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan lainnya.
“Dan apa yang terjadi saat ini, sudah ada eksploitasi tentang kemiskinan dan ada kekerasan maka di Perda ini siapapun yang mengetahui ada perlakuan seperti itu, kalau mereka tidak memberitahukan, mereka akan diancam penjara 3 bulan dan denda Rp 50 juta, tapi saya yakin ada pidana-pidana lainnya yang diatur oleh undang-undang,” ujarnya.
Ono Surono, bakal pasang badan untuk Aura Cinta yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan publik.
Remaja putri tersebut menjadi ‘bulan-bulanan’ netizen setelah berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Video perdebatan itu pun tersebar dan viral di media sosial.
Ono meminta kepada konten kreator yang menyebarkan video Aura Cinta untuk segera taubat.
“Kepada siapapun konten kreator, siapapun dia pejabat atau bukan, taubat lah, taubat. Dosa anda, hatur nuhun,” ujarnya.
Eks KPAI Bela Aura Cinta
Selain Ono Surono, eks komisioner KPAI, Retno Listyarti, menyoroti perdebatan antara Dedi Mulyadi dan Aura Cinta.
Menurutnya, Aura Cinta masih berusia anak karena belum 18 tahun.
Retno juga menyinggung masalah hak anak untuk berpendapat yang dilindungi oleh konstitusi RI dan undang-undang perlindungan anak.
Retno tidak melihat ada dialog yang setara antara Dedi Mulyadi dan Aura Cinta yang terekam dalam video youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
“Saya apresiasi ada dialog yang dibuka oleh gubernur. Pak gubernur punya relasi kuasa yang tidak seimbang dengan si anak,” katanya dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Senin (28/4/2025).
Retno sebagai pemerhati anak justru salut dengan keberanian Aura yang memiliki keberanian luar biasa untuk berbicara dengan gubernur.
“Dia bicaranya runut, hanya dipotong-potong oleh gubernur. Sedang bicara apa belum utuh, sudah dipotong.
“Kita tidak menangkap makna keseluruhan dari yang mau disampaikan si anak,’ ujar Retno.
Retno juga menyayangkan cara Dedi Mulyadi memvideo dan memviralkan perdebatan itu.
Apalagi dia beberapa kali menyebut si anak dengan mengatakan tidak punya rumah tapi mengutamakan ini (wisuda).
Hal itu, menurut Retno, sudah merupakan penghakiman terhadap anak.
“Menurut saya, dialog yang baik, tidak seperti itu. Mau dialog, dipanggil berdua, bicara bebas,” katanya.
Menurut Retno, ketika sebuah kebijakan dikritisi, hal itu dilindungi oleh konstitusi.
“Ini anak, cara berpikirnya beda dengan orang dewasa. Medengarkan anak, menjadi hal penting, apalagi terkait kebijakan
“Kebijakan publik harus menyentuh, menanyakan pendapat terhadap yang terkena langsung termasuk anak, guru dan orangtua,” tegasnya.
Diakui Retno, Dedi Mulyadi memiliki karakter tersendiri dalam berkomunikasi.
Menurutnya hal itu tidak masalah, tetapi ketika berdialog dengan anak, hal itu harus dibedakan.
Retno menyayangkan setelah video viral, justru banyak netizen yang menyerang si anak dengan kata-kata yang menyakitkan, seperti: udah miskin, belagu, sok kaya.
“Padahal ini bukan itu lho. Ini soal dia berpendapat. Dia gak kuasa kok ketika kebijakan itu dilakukan sekolah, dinas pendidikan atau gubernur. Tapi dia ingin berpendapat dan pendapatnya didengar,” tukasnya.
Menanggapi soal itu, Dedi Mulyadi menganggap Aura Cinta bukan lagi kategori anak-anak.
“Aura bukan anak remaja, tetapi menurut saya sudah masuk kategori dewasa karena usianya sudah hampir 20 tahun,” kata Dedi Mulyadi di akun TikTok.
Aura juga sudah setahun lulus SMA.
“Dan dia lulus SMA setahun yang lalu,” katanya.
Bahkan kata Dedi Mulyadi, Aura juga sudah bisa mencari uang sendiri.
“Dia juga sudah menjadi bintang iklan, sudah bisa mencari uang oleh dirinya sendiir jadi bukanlah kategori remaja apalagi anak-anak,” kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, perdebatan Dedi Mulyadi dan Aura Cinta terjadi saat sang gubernur menerima kunjungan dari 31 korban gusur dari Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Mereka menerima bantuan uang kontrakan sebesar Rp 10 juta yang disalurkan lewat CSR Bank BJB.
Satu dari 31 warga itu terdapat Aura Cinta, gadis berambut panjang yang memprotes larangan acara perpisahan sekolah.
Dedi Mulyadi membalas kritikan Aura dengan sejumlah kalimat yang dinilai menyudutkan, seperti menyebut miskin tapi jangan sok kaya.
Ucapan itu disampaikan Dedi karena Aura dan ibunya mengaku miskin, tapi ngotot mau dilakukan perpisahan sekolah dengan biaya Rp 1 juta lebih.
Perdebatan yang diunggah di youtube Kang Dedi Mulyadi Channel ini pun ramai disorot.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Eks Komisioner KPAI Retno Listyarti Bela Aura Cinta yang Debat Dedi Mulyadi, Ucap Relasi Kuasa.”
-

Dedi Mulyadi Usul KB Pria untuk Penerima Bansos, Apa Saja Sih Jenisnya?
Jakarta –
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan KB pria atau vasektomi bagi penerima bantuan sosial di wilayahnya. Semua bentuk bantuan, kata dia, akan mensyaratkan sudah KB, terutama untuk pria.
“Ketika kami menurunkan bantuan, dicek dulu. Sudah ber-KB atau belum. Kalau belum, KB dulu, harus KB pria,” ucap Dedi Mulyadi.
Apa saja jenis KB Pria?
Alat kontrasepsi pria terdiri dari beragam jenis, mulai dari yang permanen, sementara, hingga alami.
Di Indonesia, alat dan obat kontrasepsi untuk pria masih terbatas pada 2 pilihan kontrasepsi, yaitu kondom dan metode operasi pria (MOP) atau yang lebih dikenal dengan istilah sterilisasi/vasektomi.
Data Sistem Informasi Keluarga (New Siga) BKKBN tahun 2022 menunjukkan jumlah kepesertaan pria dalam melakukan keluarga berencana yaitu dengan kondom sebesar 2,2 persen dan vasektomi sebesar 0,25. Capaian total 2,48 persen peserta KB pria tidak sampai dari separuh target sebesar 5,33 persen.
Vasektomi
Vasektomi adalah metode pengendalian kelahiran yang dirancang untuk pria memutus suplai sperma. Hal ini dilakukan dengan melakukan pemotongan dan penutupan saluran yang membawa sperma.
Vasektomi bisa menjadi opsi yang paling minim risiko bagi pasangan yang sudah benar-benar mantap untuk tidak memiliki anak lagi. Prosedur ini terbukti efektif untuk mencegah kehamilan tidak direncanakan.
Kondom
Kondom termasuk salah satu metode KB untuk pria. Dikutip dari Cleveland Clinic, sebagai metode kontrasepsi penghalang, kondom mencegah kehamilan dengan mencegah air mani yang berisi cairan sperma memasuki vagina dan membuahi sel telur.
Bila digunakan dengan benar, kondom sekitar 98 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Rata-rata penggunaan kondom secara umum sekitar 87 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Setiap tahun, sekitar 15 dari 100 orang yang mengandalkan kondom sebagai satu-satunya alat kontrasepsi hamil.
(kna/kna)
-
/data/photo/2025/04/29/6810982d3aed0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Dedi Mulyadi Janji Berhentikan Guru yang Suruh Siswa Gambar Alat Kelamin Saat Ujian Biologi Nasional
Dedi Mulyadi Janji Berhentikan Guru yang Suruh Siswa Gambar Alat Kelamin Saat Ujian Biologi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
akan memberhentikan guru yang menyuruh siswa di Bandung Barat menggambar alat kelamin saat ujian biologi.
Dedi akan langsung memberhentikan guru itu besok.
“Ya kalau guru itu ada, sebutin gurunya di mana? SMA mana? Besok saya berhentikan. Ya kita cek langsung,” ujar Dedi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Dedi tidak akan memberi toleransi kepada guru-guru yang tidak mencerminkan spirit pendidikan.
“Pokoknya kita tidak akan ada toleransi guru-guru yang tidak mencerminkan spirit pendidikan,” imbuhnya.
Dilansir dari Tribun Jabar, sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa SMA tengah menggambar alat kelamin viral di media sosial.
Gambar tersebut dibuat siswa sebagai isi jawaban dari soal ujian mata pelajaran Biologi.
Dari penelusuran, video tersebut dibuat dan diunggah oleh
guru Biologi
di
SMA Negeri 1 Cililin
, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Guru tersebut bernama Wety Yuningsih.
Wety mengonfirmasi konten siswa menggambar alat kelamin tersebut dibuat saat dirinya menggelar ujian tentang sistem reproduksi manusia dalam mata pelajaran Biologi.
“Nama saya Wety Yuningsih, guru Biologi yang sudah membuat video tentang ujian reproduksi manusia,” kata Wety dalam video klarifikasi, Senin (28/4/2025).
Wety pun meminta maaf karena konten yang diunggah di media sosial tersebut telah membuat gaduh publik.
“Saya meminta maaf karena kurang berhati-hati dalam membuat konten yang mungkin sebaiknya tidak perlu diposting di media sosial,” ujarnya.
Dia menegaskan, ujian tersebut ditujukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem reproduksi manusia.
“Adapun konten itu sebetulnya terkait dari bagian pembelajaran biologi kelas XI tentang reproduksi, di mana siswa diharapkan untuk memahami alat reproduksinya masing-masing,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dedi Mulyadi Bangga Disebut Gubernur Konten, Bikin Pemprov Jabar Irit Rp 47 Miliar: Viral Terus!
TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disapa sebagai gubernur konten saat rapat di DPR RI.
Yang menyapa adalah Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud.
Sambil senyum, Rudy menyapa sejumlah gubernur yang hadir pada Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan Kementerian Dalam Negeri, dan sejumlah gubernur, bupati serta wali kota, disiarkan langsung melalui Youtube TV Parlemen, Selasa (29/4/2025).
“Kang Dedi, gubernur konten, mantap ini Kang Dedi ini,” kata Rudy sambil tersenyum saat mendapat giliran bicara.
Setelah Rudy, giliran Dedi mendapat kesempatan bicara.
Politikus Gerindra itu bicara soal otonomi daerah, anggaran Kementerian Agama di daerah hingga persebaran penduduk.
Di akhir kesempatan, Dedi menjawab sapaan Rudy soal gubernur konten.
Dedi bersyukur dengan sebutan gubernur konten.
“Tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten, Alhamdulillah,” ujar Dedi.
Dedi pun mengungkapkan, aktivitasnya yang rajin membuat konten setiap kali bekerja turun ke masyarakat membuat irit pengeluaran Pemprov Jawa Barat.
Dengan sering mengunggah kegiatannya, Dedi merasa tak perlu berikalan di media untuk menyampaikan pencapaiannya.
“Dari konten yang saya miliki, itu bisa menurunkan belanja rutin iklan,” jelasnya.
Dedi bahkan menyebutkan, anggaran iklan yang berhasil diirit mencapai Rp 47 miliar.
“Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp 50 miliar, sekarang cukup Rp 3 miliar, viral terus,” ujarnya tersenyum.
Konten
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi memang rajin membuat konten seputar kegiatannya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Sebelum menjabat Jabar 1 pun, Dedi memang sudah akrab dengan dunia perkontenan.
Ia mengunggah video panjang pada akun Youtubnya, Kang Dedi Mulyadi Channel. Subscribernya mencapai 6,77 juta akun.
Dalam sehari, pria yang karib dengan pakaian serba putih itu bisa mengunggah lebih dari satu video.
Sedangkan potongan videonya diunggah ke akun Instagramnya (@dedimulyadi71).
Di Instagram, Dedi sudah memiliki 3 juta pengikut.
Isi konten Dedi Mulyadi bervariasi, dari mulai soal permasalahan yang pelik seperti pembongkaran tempat wisata di Puncak, Bogor hingga yang terkini, soal siswa SMP yang mengeluh berangkat sekolah jalan kaki.
Video Siswa SMP Jalan Kaki
Pada sebuah video yang viral, terlihat beberapa siswi SMP tengah berjalan kaki.
“Pak Dedi hai,” kata salah satu siswi di video viral.
“Kita jalan kaki. Kumaha atuh iyeu teh Pak Dedi duh? (Gimana ini tuh Pak Dedi duh),” ucap siswi SMP yang merekam video.
Dedi akhirnya bertemu dengan para siswi SMP tersebut.
Ia lalu bereaksi kocak dan menanyakan mana siswi SMP yang memprotes dirinya.
“Mana yang cemberut waktu jalan kaki? Saya tahu wajahnya, kamu ya,” kata Dedi Mulyadi sambil menarik pelan salah satu siswi SMP.
“Kamu badannya tinggi begini, kamu orang mana?” tanyanya.
Siswi SMP tersebut tampak tersenyum malu-malu.
“Lebak Jero,” ucap siswi SMP itu.
Dedi Mulyadi dan siswi SMP itu kemudian berbincang santai, disela dengan beberapa candaan.
Guru dan siswi SMP yang turut hadir dalam pertemuan tersebut ikut tertawa.
“Selama ini ke sekolah naik apa?” tanya Dedi Mulyadi.
“Dianterin sama Bapak,” jawab siswi SMP tersebut.
“Kalau jadi atlet mana yang buat kaki kamu kuat?” tanya Dedi Mulyadi.
“Jalan kaki,” kata siswi SMP itu.
“Jalan kaki dari rumah ke sekolah berapa?” kata Dedi Mulyadi.
“2 Km,” ujar siswi SMP tersebut.
“Atuh kamu mah deket, kaki kamu juga kuat. Kamu disuruh siapa ke sekolah jalan kaki?” ucap Dedi Mulyadi.
“Pengen jalan aja,” jawab siswi SMP itu.
“Terus kenapa bilangnya ke Gubernur?” celetuk Dedi Mulyadi disambut tawa semua orang.
“Iseng aja Pak, buat konten,” kata siswi SMP sambil tersenyum.
Siswi yang ada dalam video viral itu pun diminta kembali memeragakan saat menyapa Gubernur Jabar.
“Ini yang jutek nih bilang Pak Gubernur saya jalan kaki ya, nah mereka adalah anak-anak SMP 1 Panawangan Ciamis mana neng yang cantik yang paling duluan jalannya, gimana kamu ngomongnya,” pinta Dedi Mulyadi.
Siswi itu pun kemudian memeragakan saat mereka menyapa sang gubernur saat sedang berjalan kaki.
Dedi Mulyadi kemudian menjelaskan para pelajar yang ada di video tersebut berasal dari SMP Negeri 1 Panawangan.
“Mereka bersepakat untuk terus jalan kaki, tapi mau diubah biasa mereka jalan kaki ketika pulang sekolah hari ini kita ubah ketika pergi ke sekolah,” kata Gubernur Jawa Barat.
Selain itu, Dedi juga meminta agar diterapkan program ke sekolah membawa bekal untuk menurunkan uang jajan agar beban orang tuanya semakin ringan.
“Dan yang paling menarik di SMPN 1 Panawangan salah satu kampungnya namanya Kampung Susuru, Desa Kertajaya itu kampung toleran di mana di sana ada muslimnya mayoritas, tapi ada Kristen, ada Protestan, ada Katolik ada Wiwitan, jadi semangat toleransi dilahirkan anak-anak yang berjalan kaki,” ujar Dedi Mulyadi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5203106/original/039101700_1745915901-20250429_115003.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wali Kota Depok Usulkan Pembangunan Perumahan Rakyat di Kampung Baru Cimanggis – Page 3
Menurutnya, menyelesaikan permasalahan Kampung Baru tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemerintah Kota Depok terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang memiliki lahan di Kampung Baru.
“Kita harus berkoordinasi dengan banyak pihak, jadi Pak Gubernur sampaikan dengan Setneg, dengan pihak PP Properti, termasuk dengan ada Kavling Pertamina, yang juga menjadi bagian dari area Kampung Baru yang hari ini ditempati oleh masyarakat yang belum memiliki identitas Kota Depok,” tutur Supian.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menggelar rapat membahas polemik Kampung Baru dan kasus dugaan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang berada di kawasan Taman Safari Indonesia (TSI).
“Ya rapat hari ini ada dua agenda ya, yang satu masalah perumahan yang itu tanahnya milik Pemkot (Depok), milik Setneg, dan milik PP properti,” ujar Dedi di Balai Kota Depok, Selasa (29/4/2025).
Dedi menjelaskan, pada rapat tersebut sudah dilakukan pengambilan sejumlah langkah yang disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kota Depok.
“Langkah-langkahnya sudah kita siapkan, nanti ada dilakukan pengukuran untuk memastikan tapal batasnya tanah itu,” jelas Dedi.
Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Depok akan melakukan pendataan penduduk di wilayah Kampung Baru, Cimanggis.
“Nanti kita akan mendata penduduk yang ada di situ secara komprehensif,” ucap Dedi.
Setelah dilakukan pengukuran dan pendataan, Pemprov Jawa Barat akan berkirim surat ke Pemerintah Kota, Kementerian Sekretaris Negara, dan PP Properti. Pemberian surat akan dilakukan secara bertahap untuk menyelesaikan permasalahan di Kampung Baru, Cimanggis.
“Tahapannya nanti akan kita lakukan,” terang Dedi.
-
/data/photo/2025/04/29/68107bb37b7e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Disebut "Gubernur Konten", Dedi Mulyadi: Viral Terus, Belanja Iklan dari Rp 50 M Jadi Rp 3 M Saja Nasional
Disebut “Gubernur Konten”, Dedi Mulyadi: Viral Terus, Belanja Iklan dari Rp 50 M Jadi Rp 3 M Saja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur Kalimantan Timur
Rudy Mas’ud
menyebut, Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
sebagai ”
Gubernur Konten
“.
Hal tersebut disampaikan Rudy Mas’ud saat menghadiri rapat antara sejumlah gubernur dan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
“Yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih Kang Dedi. Dan seluruh pejabat eselon I Kemendagri yang hadir. Bupati, wali kota via Zoom,” ujar Rudy Mas’ud.
Lalu, Rudy Mas’ud melanjutkan pemaparan dari hasil kerjanya sebagai Gubernur Kaltim selama ini.
Setelah itu, giliran Dedi Mulyadi yang berbicara.
Di akhir pemaparannya, tiba-tiba Dedi merespons Rudy Mas’ud.
Menurut Dedi, meskipun dirinya sering mengonten, tetapi kegiatannya itu ternyata berdampak pada belanja rutin iklan.
“Dan terakhir tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten. Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan, Pemprov Jabar biasanya mengeluarkan uang Rp 50 miliar untuk iklan.
Namun, karena kontennya viral terus, Dedi Mulyadi bisa menghemat
biaya iklan
menjadi hanya Rp 3 miliar saja.
“Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp 50 miliar. Sekarang cukup Rp 3 miliar tapi viral terus. Terima kasih,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dikritik Pedas GRIB JAYA Doyan Ngonten, Dedi Mulyadi Cuma Beri Respons Enteng
TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merespons enteng saja kritikan yang dilayangkan organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terhadap dirinya.
Menurut Dedi, kritikan itu merupakan hal yang biasa.
Yang jelas, ia menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai kepala daerah di Jawa Barat.
“Ah itu biasa lah kita itu menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik, rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera, tugas saya itu,” ujar Dedi seperti dikutip dari Nusantara TV pada Senin (28/4/2025).
Ia mengaku tidak akan mau mendengarkan ancaman serta kritik dari siapapun jika itu tidak bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat.
Diketahui, Kabid Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution, memperingatkan Dedi Mulyadi untuk tidak mengusik organisasinya.
Razman mengultimatum Gubernur Jabar agar tidak menstigma negatif ormas Grib Jaya yang bisa memancing gesekan sosial.
Lantas apa saja kritikan yang dilayangkan GRIB Jaya ke Dedi Mulyadi? Berikut kritikannya.
GRIB Jaya pertanyakan profesi Dedi Mulyadi
GRIB Jaya mempertanyakan profesi sesungguhnya dari Dedi Mulyadi.
Pasalnya, mantan Bupati Purwakarta tersebut seringkali bikin konten di kanal Youtube-nya mengekspos kegiatannya di masyarakat.
“Sebagai seorang gubernur saya katakan sekali lagi, saya belum pernah lihat anda (Dedi) berpakaian resmi sebagai seorang gubernur, yang saya lihat turun temurun di sini selalu ada mic (menunjuk ke bajunya). Ini YouTuber atau gubernur?” tanya Razman seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada 26 April 2025.
Selain itu, ia mengkritik Dedi yang sering membantu wong cilik dengan sejumlah uang tetapi dibuat konten.
Menurutnya, tindakan tersebut tidak dilakukan kepala daerah, melainkan semestinya berbuat sesuatu yang lebih besar agar berdampak kepada banyak orang miskin.
“Seorang pemimpin yang baik, dia memberi yang disebut dengan win win solution bukan bantu orang. Kasih orang Rp 500 ribu terus dilihat oleh media, begitu anda jadi kepala daerah maka seharusnya yang bicara adalah kepala biro humas pemerintah Provinsi Jawa Barat bukan YouTube anda,” katanya.
Kerja di luar tupoksi
GRIB Jaya melalui juru bicaranya, Razman Arif Nasution, menyinggung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang dinilai bekerja di luar dari tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pamong praja.
Dedi, kata Razman, semestinya tidak turut mencampuri ranah kepolisian dalam kasus penganiayaan dan pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Depok, Jawa Barat.
“Anda selaku gubernur diberi kewenangan untuk menata, mengelola pemerintahan di bidang eksekutif, anda tidak boleh masuk ke ranah saat ini, apalagi yudikatif,” kata Razman seperti dikutip dari Youtube Nusantara TV yang tayang pada Sabtu (26/4/2025).
Razman melanjutkan GRIB Jaya menghormati proses hukum dan menegaskan tidak akan mengintervensi kasus yang melibatkan anggotanya tersebut.
Dengan syarat, kasus tersebut ditangani secara transparan dan sesuai hukum yang berlaku.
“Kami tidak akan melindungi anggota kami yang melakukan tindakan kriminal sekecil apapun,” ujarnya.
Razman meminta agar perkembangan kasus tersebut dipublikasikan melalui bagian humas dari kepolisian bukan Dedi Mulyadi.
“Jangan Dedi Mulyadi bicara, anda marah apa, anda siapa? Apa pernah Ormas GRIB menyakiti anda? Apa ada ormas-ormas lain yg membenci anda? Sejak kasus Vina dan Eky saya salah satu tim hukum dari dua orang yang terkait dengan kasus Vina-Eky, anda selalu cuap-cuap,” jelasnya.
Tak ‘lompati pagar’
Pernyataan yang sama juga diutarakan oleh Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Barat, Gabriyel Alexander Etwiorry mengecam aksi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang terlalu berlebihan menangani berbagai permasalahan di Jawa Barat.
Pernyataan ini ditegaskan Gabriyel setelah Dedi Mulyadi menyambangi Polresta Depok untuk mengonfirmasi kasus pembakaran mobil polisi yang dilakukan oknum Ormas GRIB Jaya Depok.
Gabriyel menduga kuat kedatangan Dedi untuk mengintervensi pihak kepolisian.
Ia pun berkomentar keras agar Dedi Mulyadi tidak selalu mencari alat untuk kontennya di media sosial.
“Kembali lah Gubernur ke tupoksinya silakan gubernur membangun Jawa Barat, ngurusi permasalahan di Jawa Barat ini yang seabrek-abrek ya kan, jangan selalu mencari alat buat konten,” ujar Gabriyel di Kantornya di kawasan Grand Taruma Teluk Jambetimur, Karawang, Jawa Barat, dikutip dari ntvtoplines yang tayang di Nusantara TV pada Jumat (25/4/2025).
Dedi Mulyadi, kata Gabriyel, diminta untuk tak ‘melompati pagar’ atau tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Kasus tersebut biar lah menjadi ranah dari pihak penegak hukum dan jangan untuk diintervensi.
“Jadi, sebagai gubernur aja, jangan lompat pagar. Karena tugas penegakan hukum itu ada di APH (Aparat Penegak Hukum) jadi terkait kasus Depok serahkan saja, kami juga tidak mengintervensi kok, serahkan aja ke pihak kepolisian karena di situ bukan kami membela diri, terbukti kok tidak ada yang ber-KTA GRIB,” katanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2025/04/29/681084858148e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Kala Bobby Nasution Beri Hormat ke Komarudin yang Pecat Dirinya dari PDIP Nasional
Kala Bobby Nasution Beri Hormat ke Komarudin yang Pecat Dirinya dari PDIP
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Momen menarik terjadi di DPR yakni Bobby Nasution memberi salam hormat langsung ke Komaruddin Watubun, elite PDI-P yang dulu memecatnya dari partai banteng moncong putih.
Momen ini terjadi ketika sejumlah gubernur dipanggil oleh Komisi II DPR untuk hadir ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025) siang.
Mereka dipanggil karena Komisi II DPR ingin mengawasi APBN yang telah ditransfer ke APBD masing-masing.
Selain itu, Komisi II DPR juga ingin memastikan seluruh BUMD sehat, serta memastikan reformasi birokrasi di masing-masing daerah.
Sebelum rapat dimulai, tampak sejumlah momen menarik yang terjadi.
Misalnya, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memberi hormat kepada Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun.
Bobby, yang tadinya sedang duduk, tiba-tiba berdiri dan menghampiri Komarudin.
Bobby pun memberi hormat dan menyalami Komarudin.
Adapun Komarudin merupakan sosok yang membaca surat keputusan ketika Bobby dipecat dari PDI-P.
Saat itu, Bobby dipecat karena tidak mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Lalu, momen menarik lainnya adalah ketika Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru tiba di Gedung DPR.
Sebelum masuk ke ruang rapat, Dedi Mulyadi sempat bercanda dengan Menteri Desa Yandri Susanto yang juga akan menghadiri rapat di komisi lain.
Dedi dan Yandri sama-sama bercanda dan tertawa terbahak-bahak atas lelucon yang mereka lempar sendiri.
“Ini luar biasa, Menteri Desa ini sangat mendesa. Nanti kita ketemu lagi di Jabar. Karena targetnya Jabar dikasih hadiah Rp 10 miliar bagi desa yang terbaik,” kata Dedi Mulyadi. “Tapi di sini menteri, kalau di Serang Ketua PKK,” lanjut Dedi.
Yandri pun tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan Dedi.
Kemudian, momen menarik yang tampak ialah ketika Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X masuk ke ruang rapat.
Wakil Ketua Komisi II DPR sekaligus politikus PDI-P Aria Bima tampak salim tangan kepada Sultan Hamengkubuwono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.