Tag: Mulyadi

  • Respons Elegan Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Konten

    Respons Elegan Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Konten

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi baru-baru ini disebut sebagai “Gubernur Konten” oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud. Adapun julukan tersebut disampaikan ketika momen rapat dengar sejumlah Gubernur di Komisi II.

    Sebagai informasi, Rudy Mas’ud menyampaikan sebutan tersebut ketika menyapa seluruh tamu yang hadir di ruang rapat. Kemudian pihaknya juga mengatakannya dengan nada sambil bercanda.

    “Yang saya hormati Bu Wamendagri (Ribka Haluk), terima kasih banyak ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih kang Dedi. Dan, seluruh pejabat eselon I Kemendagri yang hadir. Bupati, wali kota via zoom,” ucapnya di Ruang Rapat Komisi II DPR pada Selasa (29/4/2025).

    Adapun setelah Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menyampaikan pemaparannya dalam rapat. Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi kemudian membalas ucapan Rudy ketika gilirannya menyampaikan pemaparan.

    Melalui kesempatan tersebut Dedi menyampaikan aktivitasnya dijadikan konten dan menekankan hal tersebut berdampak positif terutama dalam menurunkan anggaran untuk belanja iklan.

    “Dan terakhir tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten. Alhamdulilah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan,” ujarnya diikuti dengan senyuman pada akhir pemaparan.

    Dedi Mulyadi juga menuturkan bahwa dengan adanya konten yang dia miliki Pemprov Jabar bisa menurunkan anggaran belanja rutin iklan dari sebelumnya mengeluarkan uang Rp50 miliar menjadi Rp3 miliar.

    “Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp50 miliar. Sekarang cukup Rp3 miliar tapi viral terus,” katanya.

  • Tabiat Aura Cinta Semasa SMA Dibongkar Kepala Sekolah: Beberapa Kali Izin – Halaman all

    Tabiat Aura Cinta Semasa SMA Dibongkar Kepala Sekolah: Beberapa Kali Izin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi membongkar tabiat Aura Cinta semasa sekolah.

    Aura Cinta adalah sosok gadis yang berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat audiensi dengan perwakilan warga terdampak proyek pelebaran sungai di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (26/4/2025).

    Didi Rosidi mengatakan, Aura Cinta yang memiliki nama asli Egalita Aurelia Devi Artamevia, beberapa kali izin tak masuk sekolah. 

    Alasan tak masuk sekolah adalah menjalani syuting sebagai artis figuran.

    “Beberapa kali izin untuk mengikuti itu, syuting lah bahasanya,” kata Didi Rosidi kepada Dedi Mulyadi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (30/4/2025).

    Menurut Didi, Aura Cinta memang memiliki bakat di dunia seni, terutama akting atau seni peran. Aktivitas ini ternyata sudah dijalani Aura Cinta semasa di sekolah.

    Oleh karena itu, pihak sekolah sudah terbiasa dengan Aura Cinta yang beberapa kali izin tak masuk sekolah karena syuting.

    Didi pun tak menampik, Aura Cinta adalah murid populer di sekolah yang dipimpinnya.

    “Ada bakatnya di situ,” tambah Didi.

    Didi juga membongkar latar belakang keluarga Aura Cinta yang termasuk dalam kategori tidak mampu dan tinggal di bantaran sungai.

    Bahkan saat mendaftar ke SMAN 1 Cikarang Utara pada 2021, Aura Cinta masuk melalui jalur afirmasi menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

    “Anak ini masuk ke SMA kami, 4 tahun yang lalu dia melalui jalur SKTM, Pak. Tidak mampu. Dia masuknya afirmasi yang keluarga ekonomi menengah ke bawah,” kata dia.

    Kemudian, Aura Cinta lulus pada tahun 2024 dan saat ini usianya menuju 20 tahun. 

    “Dia lahirnya 2005, ya sudah masuk dewasa,” kata Didi.

    Terkait aksi speak-up Aura Cinta mengenai acara wisuda di sekolah, Didi mengaku, hal ini dilakukan demi sang adik yang hendak lulus SMP.

    “Sepengetahuan kami, yang dimaksud dengan wisuda itu bukan untuk dia, untuk adiknya yang akan lulus SMP,” jelas Didi.

    Sebelumnya diberitakan, sosok Aura Cinta sempat menjadi sorotan setelah berdebat dengan Dedi Mulyadi mengenai masalah penggusuran dan pelarangan wisuda di sekolah.

    Penggusuran akibat proyek pelebaran sungai itu membuat 30 warga Cikarang, Kabupaten Bekasi kehilangan tempat tinggal, termasuk keluarga Aura Cinta.

    Pasalnya, rumah orang tua Aura Cinta berada di wilayah proyek strategis Bendung Sungai Hulu (BSH) 0 Kali Cikarang dan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) karena berdiri di atas lahan negara secara ilegal.

    Aura menyebut, penggusuran rumahnya tersebut termasuk realisasi dari kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

    Aura merasa keberatan rumah orang tuanya digusur.

    Namun keberatan Aura Cinta itu langsung disanggah oleh Dedi. Pihaknya menyampaikan mendirikan rumah di bantaran sungai itu melanggar aturan.

    “Kenapa saya melakukan ini? Kalau saya tidak melakukan ini, banjir parah lagi. Gubernur yang disalahin. Sekarang kan sudah agak lumayan,” ucap Dedi.

    Selain mengkritik masalah penggusuran, Aura juga mengomentari kebijakan Gubernur terkait penghapusan wisuda di sekolah. 

    Remaja itu mengatakan perlu ada kegiatan perpisahan sebagai kenang-kenangan di masa sekolah.

    Dedi Mulyadi pun menanggapi kritik tersebut.

    “Di negara mana yang TK ada wisuda, SMP ada wisuda, SMA ada wisuda di negara mana tuh? Hanya di Indonesia,” ucap Dedi Mulyadi lagi.

    Ia menjelaskan, wisuda seharusnya hanya diperuntukkan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

    Dedi juga menyoroti beban biaya yang ditanggung orang tua.

    “Wisuda untuk siapa coba? Yang kuliah, di kita anak TK wisuda biaya gak? (Ada) biaya. Punya rumah enggak yang ikut wisuda TK itu? Enggak. Pake bantaran sungai ya, kan?” ucap Dedi lagi.

    Dalam diskusi itu, Dedi menegaskan bahwa kebijakan tersebut dilakukan untuk kepentingan rakyat Jawa Barat, khususnya orang tua yang tengah mengupayakan pendidikan untuk anak-anaknya.

    “Saya tanya, gubernur melakukan itu untuk siapa?” tanyanya kembali.

    “Rakyat semua,” jawab remaja tersebut.

    (Tribunnews.com/Sri Juliati/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati)

  • Dedi Mulyadi Tanya soal Keluarga Aura Cinta, Kepala SMAN 1 Cikarang Utara: Masuk Sekolah Pakai SKTM – Halaman all

    Dedi Mulyadi Tanya soal Keluarga Aura Cinta, Kepala SMAN 1 Cikarang Utara: Masuk Sekolah Pakai SKTM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Didi Rosidi, membenarkan Aura Cinta tinggal di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut.

    Aura adalah gadis yang terlibat sengit dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai perpisahan sekolah.

    Rumahnya dan warga lainnya yang dibangun di Kali Cikarang Bekasi Laut diketahui telah digusur beberapa waktu lalu.

    Pernyataan Didi mengenai Aura ini diawali dengan menceritakan pekerjaan orang tua murid-murid SMAN 1 Cikarang Utara.

    Didi mengatakan mayoritas orang tua murid SMAN 1 Cikarang Utara adalah serabutan.

    “Secara umum (pekerjaan orang tua murid) serabutan,” ungkap Didi saat berbicara dengan Dedi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (29/4/2025).

    Mendengar pernyataan Didi, Dedi pun menanyakan apakah banyak murid SMAN 1 Cikarang Utara yang tinggal di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut. Didi lantas membenarkan dan menyinggung Aura.

    “Termasuk barangkali kalau dari sisi (tempat) tinggal, mereka (murid SMAN 1 Cikarang Utara) banyak yang tinggal di bantaran sungai itu (Kali Cikarang Bekasi Laut)” singgung Dedi.

    “Salah satunya kemarin yang dengan Bapak itu. Namanya Agita (Aura), Pak. Itu alumni kita,” jawab Didi sembari tertawa.

    “Nama lengkapnya Egalita Aurelia Devi Artamevia,” lanjut dia.

    “Itu termasuk yang tinggal di bantaran sungai?” tanya Dedi.

    “Iya,” jawab Didi.

    Mengetahui hal tersebut, Dedi menanyakan Aura berasal dari golongan keluarga mampu atau tidak mampu.

    Sebab, kepada Dedi, Aura dan keluarganya mengaku miskin.

    “Kalau kategori keluarganya? Kalau kemarin bilangnya keluarga miskin,” singgung Dedi.

    Didi pun menjelaskan, saat masuk SMAN 1 Cikarang Utara pada 2021, Aura mendaftar menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

    Ia menyebut SKTM itu dipakai Aura sebab keluarganya termasuk ekonomi menengah ke bawah.

    “Memang anak ini masuk ke SMA kami 4 tahun yang lalu dia melalui jalur SKTM, Pak. Tidak mampu.”

    “Dia masuknya afirmasi yang keluarga ekonomi menengah ke bawah,” jelas Didi.

    Aura Cinta Ingin Wisuda Sekolah Tetap Digelar

    Dalam tayangan YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (26/4/2025), sosok Aura Cinta menjadi perbincangan.

    Aura dan ibunya, bersama warga Kali Cikarang Bekasi Laut yang rumahnya digusur, bertemu Dedi untuk bicara mengenai penggusuran itu.

    Namun, dalam kesempatan yang sama, Aura juga menyampaikan keberatannya soal larangan wisuda di sekolah.

    “Kalau misalnya bisa, wisuda pengeluarannya lebih sedikit. Biar adil, Pak, semua murid bisa ngerasain perpisahan,” kata Aura.

    Dedi lantas mengingatkan, selama ini sekolah selalu memungut biaya perpisahan kepada orang tua murid.

    Hal itu dinilai Dedi memberatkan sebab tak sedikit orang tua yang berutang untuk membayar kegiatan perpisahan atau study tour sekolah.

    Aura juga mengakui, pembayaran biaya perpisahan cukup membebani orang tuanya.

    Tetapi, ia bersikeras berpendapat perpisahan penting digelar sebab tak semua anak bisa merasakannya.

    “Ngerasain perpisahan, duit dari siapa?” tanya Dedi.

    “Orang tua,” jawab Aura.

    “Membebani nggak?” tanya Dedi lagi.

    “Iya membebani, Pak. (Tapi) kan ada juga yang cuma lulusan SD, SMP, atau SMA,” sahut Aura.

    Saat kembali ditanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar perpisahan ketika SMP, Aura menyebut nominal Rp1 juta.

    Padahal, sang ibu yang duduk di sampingnya, mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga.

    Sementara, sang ayah hanya bekerja menjual botol-botol kaca yang biasa digunakan untuk bensin eceran.

    “Waktu (SMP) itu (bayar sekitar Rp1 juta doang, Rp1,2 juta,” ungkap Aura.

    “Ibuknya kerja apa? Ayahnya kerja apa?” tanya Dedi.

    “(Saya) ibu rumah tangga. (Ayahnya) wiraswasta, dagang. Dagang botol-botol (untuk) bensin (eceran)” jelas ibu Aura.

    Meski penghasilannya tak berlebih, ibu Aura mengaku rela membayar untuk perpisahan agar sang anak memiliki  kenangan bersama teman-teman.

    Ia juga mengaku tak masalah keluar banyak uang untuk kegiatan perpisahan sekolah anak, alih-alih ditabung supaya bisa membeli rumah.

    “Ibu lebih setuju mana? Perpisahan tapi bayar, atau perpisahan dilarang, nggak ngeluarin duit?” tanya Dedi.

    “Kalau buat mental anak, setuju yang bayar. Kalau nggak ada kenangan, kan ini,” jawab si ibu.

    “Ibu rumah aja ga punya?” sindir Dedi.

    “Iya, tapi kalau demi anak saya sih nggak apa-apa, Pak,” kata ibu Aura.

    Mendengar jawaban itu, Dedi lantas menyindir keluarga Aura yang masih tinggal di bantaran sungai hingga rumahnya berakhir digusur.

    Ia pun mempertanyakan mengapa ibu Aura yang masih tinggal di bantaran sungai, tak paham prioritas kehidupan.

    “Demi anak jangan tinggal di bantaran sungai. Ibu tinggal aja masih di bantaran sungai, kenapa gaya hidup begini (selangit)?” sentil Dedi sembari membuat gestur tangan ke atas.

    “Ini kan harus diubah,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Antara Dedi Mulyadi dan Gubernur Kaltim Rudy Masud, Siapa Lebih Tajir?  – Halaman all

    Antara Dedi Mulyadi dan Gubernur Kaltim Rudy Masud, Siapa Lebih Tajir?  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana rapat para gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025), mendadak mencair ketika Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud melempar celetukan yang tak biasa.

    Di awal pemaparannya, Rudy menyebut rekan sejawatnya dari Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai “Gubernur Konten”.

    “Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih Kang Dedi,” kata Rudy sambil tersenyum, merujuk pada banyaknya aktivitas Dedi Mulyadi yang viral di media sosial, terutama lewat video-video humanis bertemu warga hingga blusukan ke pelosok.

    Pernyataan Rudy sontak mengundang perhatian forum yang sebelumnya kaku dan formal.

    Tak sedikit yang menganggap komentar itu sebagai pujian, meski ada pula yang membacanya sebagai sindiran halus terhadap gaya kepemimpinan yang dianggap lebih sibuk ‘membuat konten’ daripada bekerja di balik layar.

    Namun, Dedi Mulyadi tidak tinggal diam.

    Saat giliran dirinya menyampaikan pemaparan, mantan Bupati Purwakarta itu justru membalik singgungan tersebut menjadi argumen efisiensi.

    “Tadi Pak Gubernur Kaltim menyebut saya Gubernur Konten. Alhamdulillah, dari konten yang saya miliki itu justru bisa menurunkan belanja iklan rutin,” ujar Dedi disambut tawa para hadirin.

    Menurutnya, anggaran promosi dan kerja sama media yang biasanya menyentuh angka Rp50 miliar di Pemprov Jabar, berhasil ditekan menjadi hanya Rp3 miliar selama kepemimpinannya—berkat strategi komunikasi berbasis konten digital yang masif namun hemat biaya.

    Berapa Harta Kekayaannya

    Lantas siapa di antara keduanya yang paling tajir berdasarkan LHKPN?

    Terungkap Rudy Masud ternyata memiliki total Harta Kekayaan mencapai Rp320 Miliar namun masih punya hutang sebesar Rp137 Miliar sehingga Harta Kekayaan bersihnya adalah sebesar Rp. 183 Miliar.

    Harta lainnya jadi penyumbang terbesar Harta Kekayaannya.

    Rudy Masud selain itu juga memiliki tiga unit mobil, dan lima unit aset tak bergerak.

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 26.500.500.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/50 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 250.500.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 170 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA SAMARINDA , HASIL SENDIRI Rp. 3.000.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 685 m2/590 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 6.200.000.000

    4. Tanah dan Bangunan Seluas 720 m2/590 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 15.000.000.000

    5. Tanah Seluas 100000 m2 di KAB / KOTA PENAJAM PASER UTARA, LAINNYA Rp. 2.050.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 260.000.000

    1. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

    2. MOBIL, HONDA FREED Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000

    3. MOBIL, SUZUKI X-OVER Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp. 75.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 450.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 17.303.202.983

    F. HARTA LAINNYA Rp. 259.000.000.000

    Sub Total Rp. 303.513.702.983

    III. HUTANG Rp. 137.694.480.000

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 165.819.222.983

     

    Harta kekayaan Dedi Mulyadi

    1. Tanah dan bangunan

    Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah dia laporkan, Dedi Mulyadi tercatat memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp7.368.000.000.

    Kekayaannya terdiri dari 116 unit dari properti tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Purwakarta dan Subang. Semua tanah dan bangunan tersebut diperoleh dari diri sendiri.

    2. Transportasi dan mesin

    Dedi memiliki total kekayaan dari alat transportasi dan mesin, senilai Rp8.004.000.000, meliputi:

    • Sepeda motor Honda keluaran tahun 2003 dengan nilai Rp24.000.000, diperoleh dari hasil sendiri.
    • Sepeda Polygon Collous T8 tahun 2017, hasil sendiri, dengan nilai Rp20.000.000.
    • Sepeda motor Triumph Scrambler 1200 XE keluaran tahun 2019, bernilai Rp440.000.000, berasal dari hasil sendiri.
    • Sepeda motor Vespa Sei Giorni Limited Edition tahun 2020, senilai Rp170.000.000, juga merupakan hasil sendiri.
    • Mobil Lexus LX 600 keluaran tahun 2022, diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai Rp3.900.000.000.
    • Mobil Mercedes Benz E 300 Coupe keluaran tahun 2018, bernilai Rp1.500.000.000, hasil sendiri.
    • Mobil Lexus minibus/microbus keluaran tahun 2023, memiliki nilai Rp1.950.000.000, diperoleh dari hasil sendiri.

    3. Harta bergerak lainnya

    Dalam catatan, total kekayaan harta bergerak lainnya yang dimiliki Dedi Mulyadi, senilai Rp160.000.000.

    4. Surat berharga: Tidak ada catatan yang terlapor

    5. Kas dan setara kas 

    Dalam pembagian kas dan setara kas, Ia memiliki total senilai Rp1.157.055.199

    6. Harta lainnya: Tidak ada catatan yang terlapor

    7. Hutang

    Dedi Mulyadi tercatat memiliki sejumlah hutang, sebanyak Rp3.837.812.000

    Dedi Mulyadi memiliki catatan hutang dalam laporannya di LHKPN.

    Dengan demikian, sejak laporan tersebut diterima total harta kekayaan bersihnya, mencapai Rp12.851.243.199 (dua belas miliar delapan ratus lima puluh satu juta dua ratus empat puluh tiga ribu seratus sembilan puluh sembilan rupiah).

     

     

     

  • Kepala Sekolah di Bekasi Bongkar Sosok Aura Cinta Berbakat Sejak SMA, Dedi Mulyadi Bingung 

    Kepala Sekolah di Bekasi Bongkar Sosok Aura Cinta Berbakat Sejak SMA, Dedi Mulyadi Bingung 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kepala Sekolah SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi membongkar sosok mantan muridnya, Aura Cinta.

    Aura Cinta menjadi sorotan publik setelah berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Muyadi mengenai wisuda perpisahan sekolah.

    Didi mengungkapkan kepopuleran Aura Cinta. Bahkan, Aura Cinta berbakat sejak SMA.

    Awalnya, Dedi Mulyadi bertanya mengenai lulusan SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi hingga kondisi orangtua murid.

    Didi mengatakan mayoritas kondisi ekonomi orangtua murid SMAN 1 Cikarang Utara menengah ke bawah.

    “Yang pasti secara umum serabutan, pak. Serabutan kalau disebut sebenarnya petani tetapi petani sekarang juga lahan kan sudah enggak ada habis oleh perumahan,” kata Didi saat berbincang dengan Dedi Mulyadi dikutip dari youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (29/4/2025).

    “Nah termasuk barangkali anggap enggak jelas gitu loh. Kalau dari sisi tinggal mereka banyak yang tinggal di bantaran sungai itu?” tanya Dedi.

    “Salah satu kemarin yang dengan bapak itu (Aura Cinta),” kata Didi.

    “Siapa itu yang dengan saya?” tanya Dedi Muyadi.

    Didi lalu membongkar sosok Aura Cinta. Aura memilik nama asli Egalita Aurelia Devi Artamevia.

    “Itu termasuk yang tinggal di bantaran sungai?” tanya Dedi

    “Kalau kemarin kan kalau keluarganya mengaku pada saya dia adalah keluarga miskin kan itu ada tayangannya,” sambung Dedi.

    Didi menjelaskan Aura Cinta diterima di SMAN 1 Cikarang Utara melalui jalur afirmasi yakni SKTM atau Surat Keterangan Tidak Mampu.

    Aura Cinta lulus pada tahun 2024. Didi menuturkan Aura Cinta lahir pada tahun 2005.

    “Berarti 20 tahun sekarang berarti bukan remaja dong,” kata Dedi.

    Didi mengakui Aura Cinta sudah memasuki kategori dewasa.

    Dedi melihat Aura Cinta sudah memiliki pekerjaan menjadi artis serta bintang iklan.

    Mengenai hal tersebut, Didi mengatakan Aura Cinta telah menjadi figuran dalam dunia entertainment sejak sekolah.

    “Dia berbakat lah ya. Ada bakatnya di situ. Sudah biasa jadi artinya beberapa izin itu untuk ngikuti itu (syuting),” katanya.

    “Berarti sudah populer pada waktu itu dibanding dengan yang lain dia lebih berbakat dalam seni Betul dalam peran dalam akting kan gitu loh. Makanya saya menjadi bingung kenapa dia speak up wisuda.Berarti dia mah sudah enggak diwisuda Pak?” ujar Dedi.

    Didi mengungkapkan sepengetahuan dirinya, adik Aura Cinta yang akan lulus SMP.  

    Dedi lalu melihat Aura Cinta sedang memperjuangkan hak adiknya untuk wisuda perpisahan. 

    Politikus Gerindra itu lalu bertanya apakah biaya perpisahan sebesar Rp 1,5 juta memberatkan warga sekitar sekolah.

    “Ya menurut kami itu cukup lumayan berat,” imbuhnya.

    Kepsek Didi menyebut bahwa di SMAN 1 Cikarang Utara di tahun 2024 juga tidak ada wisuda yang memakan biaya besar.

    “Persoalan Aura berarti Aura itu sudah bukan lagi statusnya pelajar, bukan lagi anak remaja bukan tetapi kategorinya sudah dewasa dan sudah punya profesi punya pekerjaan dan bisa jadi sudah punya penghasilan yang baik,” jawab Dedi. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru

    Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru

    Diketahui, terdapat gundukan sampah di Pasar Gedebage yang diperkirakan mencapai 600 ton atau secara luasan mencapai 1.120 meter kubik. Sampah tersebut diduga tak diurus pihak pengelola sejak Desember 2024 lalu. Kemarin, Selasa, 28 April 2025, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke lokasi.

    Pengelolaan sampah di pasar tersebut mandek padahal para pedagang rutin membayar iuran kebersihan. Farhan menyampaikan, ada tiga pengelola di Pasar Gedebage, terdiri dari pihak swasta, paguyuban pedagang, dan perusahaan milik pemerintah daerah.

    Diperkirakan, besaran pungutan itu senilai Rp5.000 per lapak dari sekitar 700-an lapak atau sekira Rp3,5 juta per hari. Selain tidak diangkut secara rutin, pengelolaan sampah di Gedebage diperparah oleh masalah lain di antaranya mesin pencacah yang rusak, biodigester mati, hingga saluran air yang macet.

    Hingga Selasa 29 April 2025 pagi, pengangkutan sampah di kawasan tersebut diklaim telah mencapai sekitar 80 persen. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan upaya ini berjalan sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Ia menjelaskan, jumlah ritase pengangkutan tersebut mengambil jatah truk dari Kota Bandung. Dari 140 ritase yang tersedia, 35 rit digunakan pada Senin 28 April 2025 dan 35 rit lagi hari ini. Akibatnya, ada beberapa titik lain di Kota Bandung yang mengalami penundaan pengangkutan sampah.

    “Pasar Gedebage, Insya Allah, sampai tadi jam 4 pagi sudah hampir 80 persen selesai terangkut. Sesuai perjanjian, dalam dua hari ini kita targetkan mengangkut 70 rit dari total 120 rit,” katanya.

     

  • Serius Bawa Pelajar Bermasalah ke Barak TNI, Dedi Mulyadi: Banyak Guru Tak Sanggup Hadapi Murid – Halaman all

    Serius Bawa Pelajar Bermasalah ke Barak TNI, Dedi Mulyadi: Banyak Guru Tak Sanggup Hadapi Murid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) membeberkan alasan pihaknya yang akan menempatkan pelajar bermasalah di Jawa Barat dibina di Barak TNI.

    Kata Dedi Mulyadi, alasan mendasarnya berangkat dari karena sudah mulai lemahnya pengawasan terhadap siswa di Jawa Barat.

    Saat ini banyak pelajar merasa berkuasa namun lemah dalam segi ketahanan fisik.

    “Coba tanya deh ke jajaran TNI-Polri, apa yang terjadi pada anak muda hari ini. Satu, tangannya rapuh, jadi ada orang yang pengen panco aja patah. Karena makanannya junk food. Kedua, kakinya kalau loncat latihan, loncat dari mobil patah dan keseleo, karena tidak pernah jalan kaki,” kata Dedi Mulyadi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Sementara itu di sisi lain kata dia, dalam kondisi ini banyak orang tua hingga para guru yang merasa kewalahan dalam menghadapi para siswa.

    Khususnya untuk guru, mereka kata Dedi, cenderung lebih takut apabila memberikan ketegasan kepada para murid yang bersalah.

    “Maka saya merubah paradigma itu dengan cara apa, banyak orang tua yang hari ini tidak punya kesanggupan lagi mengahdapi lagi anaknya. Banyak guru yang tidak punya kesanggupan utnuk menghadapi murid-muridnya. Kenapa, dia keras dikit nanti dikriminalisasi,” kata dia

    Atas hal itu, mantan Ketua Komisi IV DPR RI itu berpandangan perlu dilakukan tindakan-tindakan yang nyata, terukur dan terencana terhadap perkembangan siswa.

    Salah satu upayanya kata dia, dengan memberikan pendidikan bersama dengan TNI dan juga Polri.

    “Maka salah satu pilihannya adalah melibatkan TNI polri menjadi bagian dari upaya pembinaan mereka. Siapa yang dibina, mereka yang mengalami kenakalan akut yang sudah mengarah kriminal,” kata dia

    Hanya saja pemberian pendidikan itu tidak dipaksakan, menurut Dedi Mulyadi, nantinya para orang tua siswa yang merasa memiliki anak dengan kenakalan akut, bisa menyerahkan putranya ke posko TNI yang akan dibentuk.

    Di dalam barak tersebut juga dipastikan Dedi Mulyadi, tidak akan diberikan pendidikan militer, melainkan untuk memberikan pemahaman kedisiplinan agar lebih patuh terhadap norma-norma.

    “Jadi masuk barak Militer bukan latihan perang-perangan, bukan. (Tapi) membantu membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatsn raga mereka agar mereka menjadi anak-anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan eksimer, tidak minum ciu, yang itu obat-obatan itu marak di mana-mana,” tandas dia.

  • Viral Gubernur Kaltim Sindir Dedi Mulyadi ‘Gubernur Konten’ saat Rapat di DPR

    Viral Gubernur Kaltim Sindir Dedi Mulyadi ‘Gubernur Konten’ saat Rapat di DPR

    GELORA.CO – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mencuri perhatian saat menjuluki Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Konten” dalam rapat bersama Komisi II DPR RI dan seluruh kepala daerah di Indonesia, Selasa (29/4/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

    Agenda rapat membahas alokasi dana pusat ke daerah hingga persoalan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

    Salah satu yang hadir, yakni Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Bahkan, Dedi menjadi perhatian usai disebut sebagai ‘Gubernur Konten’. Hal itu bermula ketika Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyebut Dedi dengan panggilan tersebut di dalam rapat.

    “Yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, ‘Gubernur Konten’. Mantap nih Kang Dedi,” kata Rudy.

    Setelah melontarkan candaan tersebut, Rudy Mas’ud melanjutkan penyampaiannya sesuai dengan tema utama rapat.

    Selanjutnya, giliran Dedi Mulyadi yang mendapat kesempatan berbicara untuk memaparkan materi yang telah dipersiapkannya.

    Di akhir pemaparannya, ia membalas ucapan Rudy yang menyebutnya sebagai ‘Gubernur Konten.’ Dedi Mulyadi tak membantah julukan tersebut.

    Namun, ia menegaskan aktivitasnya membuat konten di media sosial selama ini membawa dampak positif, salah satunya dalam efisiensi anggaran iklan pemerintah.

    “Dan terakhir tadi, Pak Gubernur Kaltim mengatakan ‘Gubernur Konten’. Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan,” ujarnya.

    Ia mengeklaim, Pemprov Jabar sebelumnya menganggarkan hingga Rp50 miliar untuk kerja sama iklan dengan media. Namun kini, cukup Rp3 miliar dengan jangkauan yang tetap luas berkat konten yang dibuatnya.

    “Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp50 miliar. Sekarang cukup Rp3 miliar tapi viral terus. Terima kasih,” katanya. (*)

  • Gubernur Kaltim Kasih Julukan, Dedi Mulyadi Pamer Hasil Konten Capai Puluhan Miliar: Alhamdulillah

    Gubernur Kaltim Kasih Julukan, Dedi Mulyadi Pamer Hasil Konten Capai Puluhan Miliar: Alhamdulillah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memamerkan penghasilan konten di media sosial saat rapat bersama Komisi II DPR dan Kemendagri pada Selasa (29/4/2025).

    Dedi Mulyadi menyampaikan hal tersebut setelah disinggung Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud pada kegiatan yang sama.

    Awalnya, Rudy Mas’ud menyampaikan ucapan kepada sejumlah pejabat saat mengikuti rapat di Komisi II DPR RI.

    “Ketua Komisi II dan seluruh pimpinan Komisi II beserta dengan seluruh anggota Komisi II yang kami banggakan rasalah kami pulang kampung masuk ruangan ini,” kata Rudy.

    Rudy lalu melihat ke arah Dedi Mulyadi. Ia pun menyampaikan salam kepada politikus Gerindra itu.

    “Seluruh gubernur yang hadir hari ini, Kang Dedi, gubernur konten, ah mantam ini Kang Dedi nih,” ujarnya.

    Kemudian, Dedi menyampaikan rasa terimakasih atas ucapan dari Gubernur Kalimantan Timur tersebut. 

    Ia menyebutkan konten yang diproduksinya dapat menurunkan belanjar rutin iklan Pemprov Jawa Barat.

    Ia menyebutkan anggaran iklan di media mencapai Rp 50 miliar. “Sekarang cukup Rp 3 miliar tapi viral terus, terima kasih,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Dedi mengeluhkan pengurunan dana alokasi. Bahkan, kata Dedi, terdapat beberapa daerah yang nyaris tidak lagi memiliki kemampuan untuk kebutuhan pembangunan. 

    Pasalnya, dana yang ada dihabiskan untuk belanja pegawai dan pengangkatan PPPK. Hal itu berimplikasi terkurasnya Dana Alokasi Umum (DAU) sehingga terjadi penurunan di bidang infrastruktur.

    “Nah seluruh problem itu menurut saya harus segera diselesaikan dalam kerangka kerja dalam rekrutmen kepegawaian PPPK yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh daerah,” katanya.

    Menurutnya, tidak seluruh seleksi PPP3K dan ASN harus melalui pendekatan digital. Ia mencontohkan sopir truk sampah, tukang sapu, tukang taman dan office boy serta tenaga pengamanan yang tidak memerlukan seleksi digital.

    Selain itu, Dedi Mulyadi juga menyampaikan persoalan BUMD yang banyak diisi oleh tim sukses.

    “Itu problemnya sehingga profesionalismenya dikesampingkan,” katanya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Buntut Panjang Siswa Gambar Alat Kelamin di KBB , Dedi Mulyadi Ancam Pecat Guru yang Menyuruh – Halaman all

    Buntut Panjang Siswa Gambar Alat Kelamin di KBB , Dedi Mulyadi Ancam Pecat Guru yang Menyuruh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Guru mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, bernama Wety Yuningsih, terancam dipecat setelah menyuruh siswanya menggambar alat kelamin.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah menghadiri rapat bersama Komisi II DPR di Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025).

    “Ya kalau guru itu ada, sebutin gurunya di mana. SMA dari mana, besok saya berhentikan,” ujarnya.

    Kendati demikian, Dedi tidak semata-mata akan langsung memecat Wety. Dia menegaskan akan bertemu terlebih dahulu dengan guru tersebut untuk meminta klarifikasi.

    Dedi menegaskan tidak ada toleransi bagi guru-guru yang dinilai tidak sesuai spirit pendidikan.

    “Ya kita cek langsung. Pokoknya, kita tidak akan ada toleransi terhadap guru-guru yang tidak mencerminkan spirit pendidikan,” tegasnya.

    Guru Sudah Minta Maaf

    Di sisi lain, Wety telah memberikan klarifikasi terkait siswa yang disuruh menggambar alat kelamin.

    Dikutip dari Tribun Jabar, dia mengatakan hal tersebut terjadi saat dirinya menggelar ujian Biologi terkait sistem reproduksi manusia.

    Wety pun meminta maaf terkait perintahnya yang viral di media sosial tersebut lantaran telah membuat kegaduhan di publik.

    “Saya meminta maaf karena kurang berhati-hati dalam membuat konten yang mungkin sebaiknya tidak perlu diposting di media sosial,” ujarnya.

    Namun, dia berdalih, ujian menggambar alat kelamin siswa tersebut ditujukan demi meningkatkan pemahaman terhadap sistem reproduksi manusia.

    “Adapun konten itu sebetulnya terkait dari bagian pembelajaran biologi kelas XI tentang reproduksi di mana siswa diharapkan untuk memahami alat reproduksinya masing-masing,” tuturnya.

    Wety pun menerima segala kritik yang ditujukan kepadanya terkait video tersebut. Selain itu, dia juga mengakui telah menghapus video itu pada Februari 2025 lalu.

    “Saya menerima kritik dan saran dari para netizen untuk ke depannya lebih berhati-hati.”

    “Saya sudah menghapus video yang ada di akun saya, untuk akun akun yang merepost video saya sudah di luar ganggung jawab saya,” katanya. 

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jabar dengan judul “Viral! Video Siswa di Bandung Barat Menggambar Alat Kelamin saat Ujian Biologi, Sang Guru Minta Maaf”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rizki Sandi Saputra)(Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan)