Tag: Mulyadi

  • Dedi Mulyadi Kaget, Pemuda Lubuklinggau Curhat Pakai Sabu Sejak SMP
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Kaget, Pemuda Lubuklinggau Curhat Pakai Sabu Sejak SMP Regional 21 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Kaget, Pemuda Lubuklinggau Curhat Pakai Sabu Sejak SMP
    Editor
    KOMPAS.com
    – Ibu dan anak dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, datang menemui Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    di kediamannya.
    Dalam pertemuan tersebut, ibu dan anak ini cerita bagaimana mereka berjuang agar anak tersebut bisa melepaskan diri dari jeratan narkoba jenis
    sabu
    .
    Hal yang membuat Dedi kaget adalah pengakuan pemuda tersebut yang mengatakan ia menggunakan sabu sejak
    SMP
    .
    “Ini Ibu rangka apa aja jauh-jauh dari
    Lubuklinggau
    ke sini?” tanya Dedi kepada ibu pemuda tersebut dikutip dari akun Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (21/6/2025). 
    “Ini sudah direhab dua kali di BNN,” tutur sang ibu.
    “Memang pakai apa? Dapat dari siapa?” timpal Dedi kembali bertanya.
    Pemuda itu lalu menceritakan, ia membeli sabu dari bandar yang tidak diketahui namanya. Hingga kini pun bandar tersebut belum ditangkap aparat.
    “Sejak kapan langganan sabu-sabu?” tanya Dedi.
    “Sejak kecil, Pak. Sejak SMP,” jawab si pemuda.
    “Hah, SMP sudah pakai sabu? Berapa belinya?” tutur dia.
    Sang pemuda menjawab, ia biasanya beli Rp 50.000 atau Rp 100.000 untuk sekali pakai dari SMP hingga sekarang sudah lulus SMA.
    Sabu
    seharga Rp 50.000 itu jumlahnya sangat sedikit. Jika tidak memakai sabu, dadanya akan terasa panas dan gelisah. Hal inilah yang membuat dia selalu kembali menggunakan sabu.
    Saat ini pemuda tersebut sudah dua pekan tidak menggunakan sabu karena berada jauh dari tempat tinggalnya.
    “Oh…kalau gitu harus dikurung ini tiga tahun,” tutur Dedi melemparkan candaan.
    Sang ibu pun bercerita bagaimana beratnya menghadapi persoalan ini bertahun-tahun. Bahkan ia pernah sampai berniat bunuh diri dua kali.
    Namun ia melihat anak-anaknya, ia pun berusaha kuat menghadapi persoalan hidupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat Megapolitan 21 Juni 2025

    Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
    Penulis

    KOMPAS.com –

    Gubernur Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang terus mendukung langkah-langkah
    kebijakan
    yang ia ambil, terutama yang menyangkut kepentingan jangka panjang.
    Dalam sebuah pernyataan terbarunya,
    Dedi
    mengakui berbagai keputusan yang diambilnya sebagai kepala daerah tidak selalu memuaskan semua pihak.
    Meski demikian, dirinya menegaskan, bahwa segala kebijakannya tetap berorientasi untuk kepentingan masyarakat luas.
    “Saya paham tidak semua kebijakan dan tindakan saya memuaskan semua orang. Pasti ada yang merasa terganggu atau dirugikan,” ujar Dedi dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @
    dedimulyadi71
    , Jumat, (20/6/2025).
    “Tapi pemimpin itu harus mengambil keputusan untuk banyak orang. Jangan mengorbankan banyak orang hanya untuk melindungi sedikit orang. Itulah pemimpin,” lanjutnya.
    Dedi juga menyinggung situasi yang dihadapi sebelumnya, seperti maraknya tambang ilegal, kondisi infrastruktur jalan yang rusak, premanisme, hingga persoalan lingkungan seperti sampah dan kawasan kumuh.
    Dengan gaya bahasa metafora, Dedi menggambarkan bagaimana kebijakannya dalam menangani berbagai masalah tersebut justru menimbulkan keberatan dari sejumlah pihak.
    “Ketika kita membabat semak, pasti banyak tikus yang berlari, ular yang meronta, dan kecoa yang berteriak. Tapi semua itu harus dihadapi dan diselesaikan bersama,” ujar Dedi.
    Dedi turut menegaskan, bahwa ia tidak mencari popularitas semata. Ia lebih memilih untuk meninggalkan warisan yang bermakna dibandingkan dengan sekadar mendapat pujian sesaat.
    “Saya lebih memilih menjadi pemimpin yang dibenci tapi meninggalkan legasi, daripada dipuja tapi hanya meninggalkan harapan hampa,” tegasnya.
    Sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, sejumlah
    kebijakan Dedi Mulyadi
    kerap menimbulkan
    kontroversi
    dan perdebatan publik.
    Beberapa pihak juga kerap menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan mantan Bupati Purwakarta tersebut, salah satu yang terbaru ialah Irwansyah (51), warga Kampung Gabus, Bekasi.
    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Irwansyah sempat kecewa terhadap Dedi Mulyadi karena warung kopinya di bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah, Kampung Gabus dibongkar Satpol PP.
    Ia mengaku sebagai rakyat kecil yang kehilangan mata pencaharian dan merasa warungnya berdiri di atas tanah warisan keluarganya.
    Irwansyah sendiri merupakan cucu dari Nausan, yang merupakan Bupati Swantatra Bekasi periode 1958-1960.
    Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan akan dilakukan pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu lalu.
    Surat pemberitahuan pembongkaran justru diterima berdekatan dengan hari pelaksanaan pembongkaran, atau tak lama setelah Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus.
    Namun, situasi berubah setelah Dedi Mulyadi menemui Irwansyah pada Jumat (20/6/2025).
    Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan disertai canda tawa tersebut, Dedi Mulyadi dan Irwansyah tampak berbincang sembari berjalan di dalam klister.
    Usai pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi mengaku dirinya tidak ada persoalan dengan Irwansyah.
    Sebaliknya, Dedi mengatakan, bahwa Irwansyah memintanya untuk membongkar seluruh bangunan liar yang masih berdiri di bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah.
    “Aman, sudah ketemu sama saya. Dia sekarang malah nyuruh saya bongkar semua,” kata Dedi kepada
    Kompas.com
    di lokasi.
    Dedi pun berjanji akan merenovasi makam leluhur Irwansyah dan mendukungnya untuk kembali berdagang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AKR Land diminta tuangkan komitmen AJB dalam kesepakatan resmi

    AKR Land diminta tuangkan komitmen AJB dalam kesepakatan resmi

    Jika memang AKR Land berkomitmen bahwa AJB akan dilaksanakan paling lambat 2028, seharusnya dituangkan dalam bentuk addendum PPJB atau kesepakatan tertulis resmi yang ditandatangani bersama para pemilik unit,

    Jakarta (ANTARA) – Pengembang properti PT AKR Land Development diminta untuk menuangkan komitmen Akta Jual Beli (AJB) dalam kesepakatan resmi.

    Sebagai respons terhadap pemilik unit apartemen Gallery West Residence (GWR) dan Office Tower, AKR Land merilis surat jawaban pada 11 Juni 2025, di mana salah satu poinnya yaitu AJB akan dilaksanakan paling lambat pada 2028.

    Koordinator Perhimpunan Penghuni dan Pemilik Gallery West Residence dan AKR Office Tower Adam Mulyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, meminta pernyataan tersebut dituangkan dalam dokumen resmi agar mengikat secara hukum.

    “Jika memang AKR Land berkomitmen bahwa AJB akan dilaksanakan paling lambat 2028, seharusnya dituangkan dalam bentuk addendum PPJB atau kesepakatan tertulis resmi yang ditandatangani bersama para pemilik unit,” ujar Adam.

    Di sisi lain, warga juga menyoroti soal tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Menurut Adam, tagihan itu tidak disertai pertelaan, NPP (Nilai Perbandingan Proporsional), maupun dasar perhitungan yang sah.

    Warga meminta AKR Land untuk memberikan penjelasan resmi mengenai tagihan PBB.

    Diberitakan sebelumnya, pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah mengingatkan pengembang properti memiliki kewajiban hukum untuk menerbitkan AJB dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam perjanjian.

    Pasalnya, kata dia, apabila unit properti sudah dibayar lunas oleh pembeli kepada pengembang serta ada perjanjian bahwa AJB akan diterbitkan, misalnya tiga bulan atau enam bulan setelah pelunasan, maka pengembang wajib memenuhinya.

    Warga pemilik unit apartemen Galery West Residence dan AKR Office Tower Jakarta juga meminta Pemerintah dan pihak berwenang turun tangan memfasilitasi persoalan ini.

    Hal itu untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hak-hak konsumen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sektor Modifikasi Diharap Bisa Berkontribusi Bagi Perekonomian Nasional

    Sektor Modifikasi Diharap Bisa Berkontribusi Bagi Perekonomian Nasional

    Jakarta

    Dukungan pemerintah akan Industri modifikasi dan aftermarket otomotif nasional kini semakin nyata. Kali ini giliran Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang memberi dukungannya, dengan menunjuk National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) sebagai mitra strategis dalam pengembangan subsektor ekonomi kreatif berbasis otomotif.

    NMAA dinilai selaras dengan visi dan program kerja Ekraf untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Dengan pendekatan ini, sektor otomotif kreatif akan mendapat perhatian lebih luas, khususnya dalam peningkatan kapasitas SDM, pembukaan akses pasar baru, hingga penguatan ekosistem yang mendukung para pelaku industri modifikasi di Indonesia.

    “Kementerian EKRAF ini diharapkan menjadi mesin baru bagi ekonomi nasional. Sejalan dengan EKRAF, industri kreatif di sektor modifikasi otomotif di NMAA bisa memberi kontribusi bagi perekonomian nasional,” ungkap Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya.

    Selanjutnya dikatakan, sebagai bagian dari langkah strategis tersebut, Kementerian Ekraf secara resmi akan menunjuk Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) sebagai event rujukan resmi Ekraf.

    Penunjukan ini mempertegas posisi IMX sebagai salah satu platform utama dalam menampilkan karya modifikasi terbaik anak bangsa, sekaligus menjadi penggerak utama pertumbuhan industri kreatif otomotif yang mampu menjangkau audiens internasional.

    “Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Ekraf. Ini adalah bukti nyata bahwa dunia modifikasi bukan sekadar gaya hidup, melainkan bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan akan ditetapkannya IMX sebagai event rujukan resmi, kami berharap kolaborasi ini dapat memunculkan inovasi baru, membuka lapangan kerja, serta mengangkat nama Indonesia di kancah internasional,” ungkap Founder NMAA, Andre Mulyadi.

    Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang memberi dukungannya, dengan menunjuk National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) sebagai mitra strategis dalam pengembangan subsektor ekonomi kreatif berbasis otomotif. Foto: dok. NMAA

    Kolaborasi strategis antara NMAA dan Ekraf akan diwujudkan dalam berbagai inisiatif, seperti program pelatihan kreatif berbasis otomotif, promosi bersama di pasar global, hingga pengembangan event dan platform digital yang mendukung pertumbuhan industri lokal.

    Dengan sinergi antara pemerintah dan komunitas industri, Indonesia diyakini dapat menjadi poros baru dalam industri modifikasi dan aftermarket di kawasan Asia Tenggara.

    Road to IMX 2025

    Sebagai bagian dari persiapan menuju acara dan ajang untuk mempromosikan produk lokal, IMX 2025 telah menggelar Road to IMX: NMAA Great of Indonesia, 7-8 Februari 2025. Dan sebagai penutup akan menggelar Road to IMX: LA Car Meet Up di KJRI Indonesia, Amerika Serikat, 16 November 2025.

    Selain itu ,demi memenuhi banyak permintaan di daerah, IMX telah menggelar series IMX dengan skala yang tak kalah dengan kemeriahan acara puncak di ICE BSD. Series IMX Semarang telah sukses digelar di Sam Poo Kong, 26 April 2025, begitu juga dengan IMX Surabaya di Surabaya Convention Center, Lantai 1 – Pakuwon Mall (PTC), 31 Mei – 1 Juni 2025.

    Acara puncak IMX 2025 akan berlangsung pada 10-12 Oktober 2025, di ICE BSD, Hall 9-10.

    (lth/dry)

  • 4
                    
                        Dedi Mulyadi Temui Warga yang Kesal Warung Dibongkar: Sekarang Nyuruh Bongkar Semua
                        Megapolitan

    4 Dedi Mulyadi Temui Warga yang Kesal Warung Dibongkar: Sekarang Nyuruh Bongkar Semua Megapolitan

    Dedi Mulyadi Temui Warga yang Kesal Warung Dibongkar: Sekarang Nyuruh Bongkar Semua
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    langsung menemui
    Irwansyah
    (51), warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten
    Bekasi
    , pada Jumat (20/6/2025) sore.
    Irwansyah merupakan pria yang sempat berujar enggan memilih Dedi Mulyadi kembali pada pemilihan kepala daerah (pilkada) karena kesal warungnya dibongkar pada Rabu (18/6/2025).
    Dedi menemui Irwansyah dengan didampingi Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di salah satu klaster yang berada di samping lokasi bekas warung milik Irwansyah yang digusur.
    Dalam pertemuan ini, Dedi Mulyadi dan Irwansyah tampak berbincang sembari berjalan di dalam klaster.
    Di tengah perbincangan itu, Dedi Mulyadi dan Irwansyah berulang kali melepaskan tawa.
    Dedi Mulyadi juga sesekali merangkul pundak Irwansyah saat keduanya berjalan.
    Usai pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi mengaku bahwa dirinya tidak ada persoalan dengan Irwansyah.
    Sebaliknya, dalam pertemuan itu justru Irwansyah memintanya untuk membongkar seluruh bangunan liar yang masih berdiri di bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah.
    “Aman, sudah ketemu sama saya. Dia sekarang malah nyuruh saya bongkar semua,” kata Dedi Mulyadi di lokasi, Jumat.
    Selain itu, Dedi Mulyadi juga berjanji akan merenovasi makam kakek Irwansyah, Nausan yang merupakan Bupati Swantatra Bekasi periode 1958-1960.
    Makam Nausan
    berjarak sekitar 20 meter dari lokasi bekas warung Irwansyah yang dibongkar Dedi Mulyadi.
    “Saya akan merenovasi makam dari leluhurnya, saya akan merenovasi, tadi sudah sepakat, dan dia mau jualan lagi,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Irwansyah kecewa terhadap Dedi Mulyadi ketika warungnya dibongkar Satpol PP Kabupaten Bekasi pada Rabu kemarin.
    Atas pembongkaran tersebut, Irwansyah berharap Dedi Mulyadi memimpin Jawa Barat cukup satu periode.
    “Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah,” ungkap Irwansyah.
    Irwansyah mengeklaim, pemilik bangunan liar yang dibongkar di Kampung Gabus mayoritas pemilih Dedi Mulyadi.
    Ia tak menyangka setelah Dedi Mulyadi menjabat gubernur justru tempat usahanya dibongkar oleh sosok pilihannya sendiri.
    “Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ikhlasin, paling Dedi Mulyadi satu periode,” kata Irwansyah.
    Di sisi lain, Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan akan dilakukan pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu.
    Surat pemberitahuan pembongkaran justru diterima berdekatan dengan hari pelaksanaan pembongkaran, atau tak lama setelah Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus.
    “Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang,” ungkap Irwansyah.
    Setelah tempat usahanya dibongkar, Irwansyah belum tahu akan kembali berdagang di lokasi mana.
    “Tahu, saya juga bingung mau usaha di mana, di pinggir jalan dibongkarin,” imbuh dia.
    Selain itu, Irwansyah juga mengaku sebagai cucu Nausan. Ia mengaku warung kopi miliknya dibangun di atas tanah warisan keluarganya.
    Namun, warung tersebut termasuk dalam deretan bangunan liar yang dibongkar oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi.
    “Ini tanah warisan engkong saya, Kong Haji Nausan Bupati (ketiga) Bekasi. Itu ada makamnya di situ. Makanya saya berani bangun warung di sini, buat usaha,” ucap Irwansyah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumahnya Digusur, Warga Kampung Gabus Minta Tolong Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Rumahnya Digusur, Warga Kampung Gabus Minta Tolong Dedi Mulyadi Megapolitan 20 Juni 2025

    Rumahnya Digusur, Warga Kampung Gabus Minta Tolong Dedi Mulyadi
    Tim Redaksi
     
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Suryadi (65), warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, meminta pertolongan kepada Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    usai tempat tinggalnya digusur beberapa waktu lalu.
    Rumah yang telah ditempati selama tujuh tahun digusur lantaran berdiri di atas bantaran saluran irigasi milik Perum Jasa Tirta (PJT).
    “Minta tolong saja, bagaimana baiknya,” kata Suryadi di Kampung Gabus, Jumat (20/6/2025).
    Setelah rumahnya digusur, Suryadi memilih bertahan di bekas rumahnya yang telah dibongkar dengan mendirikan tenda terpal berukuran 4 meter x 8 meter.
    Tenda tersebut berdiri di atas puing-puing rumah yang sebelumnya ia huni bersama empat anggota keluarganya.
    Ia mengaku terpaksa bertahan demi menjaga sisa-sisa aset miliknya, seperti kayu dan bambu, yang dikhawatirkan akan hilang jika ditinggal.
    Sementara itu, empat anggota keluarganya mengungsi ke sebuah rumah kontrakan setelah mendapat bantuan dari seorang dermawan.
    Suryadi mengaku tak berharap mendapat kompensasi dalam bentuk uang atas penggusuran rumahnya.
    Sebab, dia sadar bahwa dirinya mendirikan bangunan di atas tanah yang bukan miliknya.
    Namun demikian, sebagai pemilih Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat 2024, dia berharap mendapat tuah kebijakaaan dari orang nomor satu di Jawa Barat itu.
    Misalnya, seperti menyewakan tempat kontrakan. Mengingat, ia tak lagi punya tempat tinggal setelah rumahnya digusur.
    “Saya enggak minta (kompensasi), yang penting kami dikasih buat biaya kontrakan gitu,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar pada Rabu (18/6/2025).
    Pembongkaran yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu diawali dengan pembacaan berita acara oleh petugas Satpol PP Kabupaten Bekasi di hadapan warga.
    Dalam pembacaan berita acara disebutkan bahwa bangunan liar tersebut dibongkar karena berdiri di atas tanah milik Perum Jasa Tirta, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.
    Nantinya, lokasi tersebut akan dilakukan pembangunan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat.
    Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita menjelaskan, pembongkaran bangunan liar di Kampung Gabus atas perintah Dedi Mulyadi melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
    Perintah tersebut keluar tak lama setelah Dedi Mulyadi mengunjungi Kampung Gabus beberapa waktu lalu.
    “Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti,” ungkap Ganda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Didit Prabowo Sambangi Dedi Mulyadi, Ada Apa?

    Didit Prabowo Sambangi Dedi Mulyadi, Ada Apa?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Prabowo, menyambangi kediaman Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat, Kamis (19/6/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Didit ditemani oleh seniman Happy Salma. Tujuan mereka adalah untuk riset penulisan buku bertema silat dan kuliner tradisional Nusantara.

    Salah satu hal yang jadi perhatian mereka adalah sambal, yang menurut Dedi Mulyadi bukan cuma soal rasa pedas, tapi juga menyimpan cerita panjang soal budaya dan filosofi hidup orang Sunda.

    Pertemuan itu dibagikan langsung oleh Dedi lewat akun Instagram pribadinya, lengkap dengan momen ketika ia meracik sambal langsung untuk Didit dan Happy Salma.

    “Jadi gini, sambal itu sebenarnya cerita tentang bagaimana kreatifnya kaum ibu di Jawa Barat. Cermin dari kemiskinan juga bisa dilihat dari sambal,” ucap Dedi sambil mengulek sambal dari cengek, garam, dan terasi, dikutip Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat (20/6/2025).

    Hidangan sederhana itu kemudian disajikan dengan ulen (uli ketan) dan pepes ikan, menggambarkan betapa sambal memang tak bisa dipisahkan dari meja makan orang Sunda.

    Dedi menjelaskan lebih jauh bahwa sambal lahir dari keterbatasan dari bahan-bahan yang ada di sekitar. Tapi dari kesederhanaan itulah muncul rasa dan nilai.

    “Makanan Indonesia itu lahir dari keprihatinan. Dari keadaan, dari kemiskinan. Dari bahan baku yang sangat terbatas,” ujar Dedi.

    Ia lalu mencontohkan, hanya dengan cengek dan garam, bisa jadi sambal goang. Tambah bawang, jadi sambal bledag. Tambah terasi, jadi sambal terasi.

  • Hasilkan Pupuk Cair, Teknologi Biodigester Bakal Olah Sampah Organik Pasar Gedebage Bandung

    Hasilkan Pupuk Cair, Teknologi Biodigester Bakal Olah Sampah Organik Pasar Gedebage Bandung

    Dilansir dari sumber enero.co.id, anaerobik digester atau biodigester adalah suatu teknologi yang memanfaatkan proses biologis dimana bahan organik oleh mikroorganisme anaerobik terurai dalam ketiadaan oksigen terlarut (kondisi anaerob). 

    Mikroorganisme anaerobik mencerna bahan masukan organik yang diubah melalui degradasi anaerobik menjadi bentuk yang lebih stabil, sementara gas campuran energi tinggi (biogas) yang terutama terdiri dari metan (CH4) dan karbondioksida (CO2), yang dihasilkan agar penguraian anaerobik terjadi maksimal, produk harus berada pada kondisi tertentu seperti tingkat suhu, kelembaban dan pH yang sesuai.

    Suhu yang cocok untuk proses ini adalah antara 35-37oCelcius dan 60-80o Celcius. Biogas dikumpulkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi, Hampir semua bahan organik dapat diproses dengan biodigester, termasuk kertas limbah dan kardus, rumput, sisa-sisa makanan, limbah industri, limbah dan kotoran hewan.

    Proses biologis yang terjadi pada digester anaerobik merupakan proses alami pembusukan dan peluruhan material organik, dimana bahan organik dipecah menjadi komponen sederhana dibawah kondisi anaerobik. Mikroorganisme anaerobik mencerna bahan organik  untuk menghasilkan metana dan karbon sebagai produk akhir yang ideal. Ada empat tahapan biologis dan kimia dalam anaerobik digester, yaitu:

    Yang pertama adalah reaksi kimia dari hidrolisis, dimana molekul-molekul organik kompleks yang dipecah menjadi gula sederhana, asam amino, dan asam lemak dengan penambahan gugus hidroksil.

    Tahap kedua adalah proses biologi sacidogenesis lebih lanjut dengan acidogens menjadi molekul sederhana, asam lemak volatil (VFAs) terjadi, memproduksi amonia, karbondioksida dan hydrogen sulfida sebagai produk sampingan.

    Tahap ketiga adalah proses biologi sacetogenesis dimana molekul sederhana dari acidogenesis lebih lanjut dicerna oleh acetogens untuk menghasilkan karbondioksida, hydrogen dan terutama asam asetat .

    Tahap keempat adalah proses biologis metanogenesis metana ,karbondioksida dan air yang diproduksi oleh metanogen.

    Sampah Sempat Menumpuk

    Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Gedebage, Kota Bandung, Senin, 28 April 2025. Di sana, ratusan ton sampah menggunduk diduga tak diangkut sejak Desember 2024 lalu.

    Diperkirakan, tumpukan sampah telah mencapai 600 ton atau secara luasan yakni 1.120 meter kubik. Pemerintah kota dan provinsi diaku bakal melakukan penegakan hukum melalui Polrestabes Bandung termasuk mengusut dugaan pungli. Pemerintah pun mengklaim bakal melakukan riset ulang manajemen sampah di Pasar Gedebage.

    Gundukan sampah di Pasar Gedebage sudah diangkut ke TPA Sarimukti. Direktur Utama Perumda Pasar Juara, Pradana Aditya Wicaksana menyampaikan, kondisi sampah diangkut selama dua hari, secara keseluruhan sampah diangkut hingga 165 ritase.

  • 4
                    
                        Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya
                        Regional

    4 Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya Regional

    Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    mengusulkan agar nama Kabupaten
    Bandung Barat
    (KBB) diubah, tanpa embel-embel kata “Bandung”. Menurutnya, nama tersebut membuat wilayah ini sulit membangun identitas mandiri.
    “Ini memang kalimat ‘Bandung Barat’ jika dilihat dari kacamata branding, agak susah membrandingnya. Disebut Bandung Barat yang terbayang selalu Bandung,” ujar Dedi saat berpidato pada Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat ke-18 di hadapan 50 anggota DPRD, Kamis (19/6/2025).
    Dedi menilai, nama Bandung Barat hanya menggambarkan arah mata angin dan terlalu bergantung pada asosiasi dengan Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung. Padahal, wilayah ini memiliki kekayaan budaya dan sejarah tersendiri.
    “Nama Bandung Barat sendiri memiliki dua kata yang menggabungkan nama tempat dan arah mata angin yang mana jika digabungkan hanya menunjukkan suatu wilayah Bandung yang berada di sebelah barat,” katanya.
    Menurut Dedi, arah mata angin bersifat relatif dan bisa berbeda tergantung dari mana seseorang melihat.
    “Kata siapa Bandung Barat? Kata orang Bukanagara, Subang. Tapi bagi orang Cianjur bisa jadi Bandung Timur. Bagi orang Purwakarta, Bandung Selatan. Jadi sulit untuk mengidentifikasi wilayah,” sebutnya.
    Dedi mengakui, penamaan awal Kabupaten Bandung Barat tidak mudah karena mempertimbangkan berbagai kepentingan wilayah.
    “Hanya jika memakai nama Mandalawangi, orang Padalarang gak terima, kalau pakai nama Padalarang, orang Lembang gak terima. Akhirnya pakai nama Bandung Barat,” ucapnya.
    Meski demikian, Dedi menyatakan siap membantu apabila ada keinginan untuk mengganti nama daerah tersebut agar memiliki wibawa dan daya tarik branding yang lebih kuat.
    “Biarlah kalau sudah begini namanya. Tapi kalau ada niat untuk membranding, merubah namanya, saya siap membantu agar ada wibawa atau kharismanya,” kata Dedi.
    Sebelum mengganti nama, Dedi mengingatkan pentingnya memahami karakteristik tiap wilayah di KBB. Ia menilai sebagian wilayah di KBB memiliki kultur yang mirip dengan Kota Bandung, sementara sebagian lainnya cenderung dekat dengan Cianjur dan Purwakarta.
    “Sebagian wilayah memiliki kecenderungan kultur yang sama dengan sebagian Cianjur dan Purwakarta. Mereka suka dengan kultur (budaya Sunda) leluhur,” tutur Dedi.
    Menurutnya, pendekatan ekologi dan budaya leluhur penting diterapkan dalam penataan wilayah agar kembali ke fungsi dan bentuk alaminya.
    “Gunung kudu awian, lengkob kudu balongan, lebak kudu sawahan. (Gunung harus tumbuh pohon, cekungan harus berkolam, lembah harus jadi ladang sawah). Maksudnya, jika ingin membereskan wilayah Bandung Barat harus dikembalikan ke asalnya,” ujarnya.
    Pemahaman terhadap karakteristik inilah, lanjut Dedi, yang dapat menjadi kekuatan identitas untuk membangun citra wilayah baru yang mandiri dan khas.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi: Tambang Hanya Melahirkan Kemiskinan, Ini Deretan Negara Kena “Kutukan” Usai Menukar Kekayaan Alam

    Dedi Mulyadi: Tambang Hanya Melahirkan Kemiskinan, Ini Deretan Negara Kena “Kutukan” Usai Menukar Kekayaan Alam

    Ditambah tindakan korupsi yang merajalela, krisis ekonomi, politik inflasi tinggi, dan kelangkaan bahan pokok.

    Di tengah krisis, pemerintah malah memerintahkan eksploitasi wilayah sengketa Essequibo demi pemasukan baru, langkah ini menimbulkan ketegangan politik hingga memperkuat rezim otoriter.

    Republik Demokratik Kongo (DRC)

    Sumber kekayaan yang dimiliki oleh Republik Demokratik Kongo di antaranya adalah kobalt, tembaga, berlian, emas, dan lainnya.

    Dampaknya, meskipun kaya sumber daya alam, DRC tetap jadi salah satu negara termiskin di dunia. Hal ini dipicu dari penambangan kontroli militan bukannya memberikan kesejahteraan yang menjanjikan,

    Melainkan memicu adanya kerja paksa, buruh anak, pelanggaran HAM, hingga infrastruktur lemah dan terjadinya deforestasi besar-besaran.

    Angola

    Sekitar 1,3 juta penambang liar terlibat dalam penambangan ilegal yang merusak lingkungan, menggerogoti pendapatan negara, dan memicu kekerasan.

    Kejadian tersebut berawal dari kekayaaan negara Angola yakni berlian dan minyak, tapi kekayaan itu justru memicu konflik daripada kesejahteraan.

    Adapun sumber kekayaan, Minyak dan gas (±75 % pendapatan negara). Namun dampaknya, ekonomi sangat rentan terhadap fluktuasi harga minyak.

    Korupsi dan pilihan investasi yang terpusat pada sektor minyak, bukan pada pembangunan berkelanjutan.

    Guyana

    Salah satu, sumber kekayaan yang dimiliki Guyana yakni minyak. Namun kekayaan ini memberikan dampak potensial.

    Sebagaimana menjadi suatu kekhawatiran akan “petrostat” baru, seperti korupsi, ketidakadilan distribusi pendapatan, dan harga hidup melambung