Tag: Mulyadi

  • Jadi Ketua RW Gen Z, Krisna Punya Program Jam Malam Seperti Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Juli 2025

    Jadi Ketua RW Gen Z, Krisna Punya Program Jam Malam Seperti Dedi Mulyadi Megapolitan 25 Juli 2025

    Jadi Ketua RW Gen Z, Krisna Punya Program Jam Malam Seperti Dedi Mulyadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua RW 02, Pademangan Barat,
    Jakarta
    Utara,
    Tri Krisna Mukti
    (20), menggagas program jam malam untuk mencegah tawuran remaja di daerah lingkungannya.
    Program jam malam itu sudah berjalan kurang lebih satu bulan.
    “Pembatasan jam malam itu untuk usia remaja dan anak kecil jadi jam 22.00 WIB, sudah tidak boleh keluar rumah untuk mencegah tawuran atau nongkrong yang aneh-aneh,” ujar Krisna saat diwawancarai Kompas.com di Kantor RW 02, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025).
    Krisna mengatakan, sejauh ini tak ada keluhan dari warga terkait program jam malam itu.
    Bahkan, warga justru berterima kasih karena berkat program Krisna, anak-anaknya tak lagi ke luar rumah di atas jam 22.00 WIB.
    “Malah warga bersyukur dan berterima kasih karena anak-anak mereka tidak usah orangtuanya yang turun tangan,” kata Krisna.
    Sebab, ketika program itu diberlakukan, Krisna langsung menempel sejumlah pemberitahuan tentang kebijakan jam malam itu. Bagi anak-anak yang melanggar maka akan dibawa ke Kantor RW.
    “Jadi, kalau ada anak yang keluar rumah saya bawa ke kantor RW, saya nasihatin, dan orangtuanya suruh jemput,” ungkap Krisna.
    Tak hanya itu, program unggulan Krisna lain di awal kepemimpinannya adalah menyelenggarakan Posyandu Remaja.
    “Posyandu remaja sendiri pengecekan anak-anak usia 12 – 24 tahun kita cek seperti tensi darah, tinggi badan, berat badan, psikologinya juga kita test untuk memastikan benar tidak sih pemuda kita sehat-sehat dan terjaga mentalnya,” ujar dia.
    Usia muda tak menghalangi langkah pemuda bernama Tri Krisna Mukti (20) untuk mencalonkan diri sebagai Ketua RW 02, Pademangan Barat, Jakarta Utara.
    Krisna bercerita, resmi terpilih menjadi ketua RW usai mengalahkan tiga calon lainnya pada 18 Mei 2025 lalu. “Untuk pemilihan tepatnya tanggal 18 Mei 2025, ada sekitar empat calon termasuk saya,” ujar Krisna.
    Dalam pemilihan RW tersebut, mahasiswa ini harus melawan tokoh-tokoh hebat. Mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga ketua RT, hingga ketua masjid setempat.
    Bahkan, dalam pemilihan itu, Krisna dapat mengalahkan Ketua RW sebelumnya yang sudah menjabat 11 tahun.
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar untuk menerapkan sejumlah peraturan bagi siswa sekolah tingkat dasar hingga menengah.
    Salah satu poin dalam SE tersebut mengenai pembatasan aktivitas para siswa atau pelajar di luar rumah mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.
    Pelajar diperbolehkan berada di luar jika mengikuti kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh sekolah atau lembaga pendidikan.
    Selain itu, mereka juga dapat berada di luar rumah dalam pendampingan orangtua atau saat menghadapi keadaan darurat, seperti bencana alam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Tegaskan Alasan Larangan "Study Tour" hingga Wisuda: Menghindari Pinjol hingga Punya Rumah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Tegaskan Alasan Larangan "Study Tour" hingga Wisuda: Menghindari Pinjol hingga Punya Rumah Bandung 25 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Tegaskan Alasan Larangan “Study Tour” hingga Wisuda: Menghindari Pinjol hingga Punya Rumah
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    mengumumkan serangkaian kebijakan larangan bagi sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), termasuk larangan untuk kegiatan
    study tour
    serta perpisahan atau
    wisuda
    .
    Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi
    beban keuangan
    orangtua murid yang sering terjerat dalam utang bank gelap dan pinjaman
    online
    .
    “Sebenarnya itu strategi saya, untuk menekan agar masyarakat Jabar tidak lagi pinjam untuk atas nama sekolah,” ungkap Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (25/7/2025).
    Mantan Bupati Purwakarta ini juga menyoroti pengeluaran rutin orangtua untuk uang jajan anak-anak mereka.
    Ia mencatat, rata-rata uang jajan pelajar mencapai Rp 15.000 per hari, yang dianggap cukup besar bagi kalangan masyarakat kurang mampu.
    “Bagaimana yang miskin yang Rp 15.000 itu uangnya (jajan) jadinya ditekan, dengan pola MBG (makan bergizi gratis) misalnya kan atau bawa bekal dari rumah, sehingga kita akan arahkan itu ditabungkan,” tambahnya.
    Menurut Dedi, efisiensi biaya selama masa sekolah dapat digunakan untuk menabung demi keperluan yang lebih besar di masa depan, seperti mencicil atau membeli rumah.
    Ia menekankan, dengan membangun jiwa perjuangan pada anak-anak, maka mereka tidak perlu menghabiskan uang untuk jajan, sementara orangtuanya dapat fokus untuk mencicil rumah.
    “Nanti dalam waktu tidak terlalu lama, orang Jabar itu pada punya rumah,” tutup Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Daerah Jangan Abai Perlindungan Anak

    Kepala Daerah Jangan Abai Perlindungan Anak

    JAKARTA – Wakil Ketua KPAI Jasra Putra mengunjungi rumah orangtua Vania Aprilia (8) warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut, anak korban meninggal akibat pesta rakyat pernikahan anak Kang Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jawa Barat pada Sabtu kemarin, 19 Juli 2025.

    “Kita mendorong regulasi perlindungan anak di daerah dapat tegak, setegak-tegaknya. Dengan peristiwa memilukan ini, roh Jawa Barat sebagai kota pelindung anak harus disegarkan kembali. Setiap jajaran di Jawa Barat harus merasa setiap anak Jawa Barat adalah anak-anak kita, termasuk korban,” kata Jasra saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 20 Juli 2025.

    Menurut KPAI, lantangnya suara soal perlindungan anak di Jawa Barat, tidak selantang di kasus meninggalnya seorang anak di tengah pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat.

    Banyak netizen kecewa dengan pernyataan Gubernur Jabar, yang tidak konsisten, antara pernyataan sebelum kejadian dan sesudah kejadian.

    “KPAI mendorong dalam situasi apapun, keberpihakan kepada kelompok rentan, harus menjadi pertimbangan utama. Terutama anak, lansia, ibu hamil, disabilitas, orang sakit,” katanya.

    KPAI menyebut, Jawa Barat sangat konsisten dan keras bicara perlindungan anak, sangat tegak lurus pemimpinnya.

    “Peristiwa pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat ini menjadi ujian untuk pemerintah agar lebih berani lagi bicara perlindungan anak. Sehingga kita mendorong atas meninggalnya seorang anak di acara Gubernur, agar kedepan bisa lebih baik lagi dalam menyuarakan hak anak,” katanya.

    Kegiatan pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat tersebut dinilai KPAI kurang diantisipasi dengan kehadiran kelompok rentan.

    “Kita harusnya belajar dari beberapa peristiwa kerumunan yang mengorbankan kelompok rentan. Pengabaian hal ini yang perlu diperhatikan Kepolisian saat mengolah TKP. Mungkinkah pengabaian hal tersebut bisa menjadi pijakan awal dalam mengungkap peristiwa,” ujarnya.

    Lebih lanjut KPAI berharap agar para aktivis anak, pemerhati anak di beri kesempatan untuk memberi masukan agar Jawa Barat bisa evaluasi Kota Layak Anak terkait peristiwa pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat.

    Seperti diketahui, insiden yang menyebabkan tiga orang tewas dalam acara pesta rakyat itu merupakan rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Kericuhan tersebut menyebabkan 26 orang harus dibawa ke rumah sakit dan tiga orang meninggal dunia.

    Yakni seorang anak usia delapan tahun bernama Vania Aprilia, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Kemudian Dewi Jubaeda (61) dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

  • Uang Duka Korban Meninggal Dunia di Pesta Maula Akbar-Putri Karlina Rp150 Juta, Dedi Mulyadi Juga Siap Jadi Orang Tua Asuh

    Uang Duka Korban Meninggal Dunia di Pesta Maula Akbar-Putri Karlina Rp150 Juta, Dedi Mulyadi Juga Siap Jadi Orang Tua Asuh

    FAJAR.CO.ID, GARUT — Keluarga korban dalam syukuran pesta pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, mendapat atensi khusus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Gubernur KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi secara khusus mengaku siap menjadi bapak asuh bagi anak dan keluarga korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

    Diketahui, syukuran putra KDM dengan Putri Karlina di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat (18/7) lalu mengakibatkan tiga pengunjung meninggal dunia. Belasan lainnya pinsang akibat berdesakan di acara tersebut. Korban mengantre pembagian makanan gratis di Pendopo Garut.

    Keinginan Dedi Mulyadi menjadi orang tua asuh bagi keluarga korban meninggal itu disampaikan saat dia menemui keluarga korban.

    Adapun tiga orang meninggal dunia dalam insiden desak-desakan itu yakni; Bripka Cecep Saepul Bahri (39) yang sedang bertugas, Vania Aprilia (8), dan Dewi Jubaeda (61).

    Saat menemui salah satu keluarga korban, yakti orang tua Vania Aprilia di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi meminta maaf atas peristiwa yang tak terduga tersebut.

    “Ibu abdi nyuhunkeun dihapunteun ya atas nami Maula sareng Putri anu syukuran acara nikahan, hapunteun pisan (Ibu saya memohon maaf atas nama Maula dan Putri yang melaksanakan syukuran pernikahan, memohon maaf sekali),” kata KDM sapaan akrabnya, dikutip dari akun youtube miliknya, Minggu (20/7).

    “Wios bapak tos takdirna panginteun (Tidak apa-apa bapak mungkin sudah takdirnya),” kata Mela yang merupakan ibu dari Vania, menjawab permintaan maaf dari KDM.

  • Gulirkan Wacana Revitalisasi, Dedi Mulyadi Janji Situ Bagendit Bakal Lebih Cantik

    Gulirkan Wacana Revitalisasi, Dedi Mulyadi Janji Situ Bagendit Bakal Lebih Cantik

    Selain itu, bangunan liar di sekitar sungai juga harus ditata ulang, kios-kios pedagang dipercantik, dan produk yang dijual dibuat lebih menarik serta berkualitas.

    “Kalau pedagang mau dagangannya laku, situnya harus dikeruk, sungainya diperlebar, jalannya diperbaiki, rumputnya dibabat. Bangunan-bangunan liar di pinggir sungai juga harus dipindahkan, kios pedagang dipercantik, dan dagangannya harus enak,” jelasnya. 

    Dedi juga mengajak masyarakat untuk menyayangi alam secara tulus, termasuk Situ Bagendit. Ia menegaskan bahwa warga tidak hanya boleh menikmati manfaat dari keberadaan situ, tetapi juga harus aktif merawat dan menjaganya. 

    Menurutnya, pembersihan eceng gondok tidak perlu menunggu sampai menumpuk, melainkan harus dilakukan secara berkala agar tidak menyulitkan saat sudah terlalu banyak.

    “Bapak Ibu semuanya harus menyayangi alam, termasuk menjaga kelestarian Situ Bagendit. Jangan tunggu eceng gondok menumpuk baru dibersihkan. Kalau sudah keburu banyak, malah jadi repot. Rawatlah karena manfaatnya juga kembali untuk warga,” pesannya.

    Zona 3 Situ Bagendit memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah Masjid Apung Al-Munawaroh Musa Kartalegawa dengan menara setinggi 32 meter. Dari menara ini, pengunjung dapat menikmati panorama Situ Bagendit secara menyeluruh dari ketinggian.

    KDM berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi aktif agar Situ Bagendit menjadi kawasan yang bersih, tertata, dan mampu memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi masyarakat sekitar.

  • Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Terkait Pesta Rakyat Garut, Dukung Upaya Penyelidikan – Page 3

    Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Terkait Pesta Rakyat Garut, Dukung Upaya Penyelidikan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut dirinya siap dan tidak mempermasalahkan diperiksa pihak kepolisian terkait dengan pesta rakyat yang berakhir tragis di Alun-alun Garut, Jumat (18/7).

    “Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar. Saya enggak ada masalah,” kata Dedi di Gedung DPRD Jabar, di Bandung, Sabtu (19/7) seperti dilansir Antara.

    Hal ini, kata Dedi, guna mendukung upaya penyelidikan oleh Polda Jabar yang menyatakan akan melakukan penyelidikan soal kejadian yang merenggut tiga korban jiwa tersebut.

    Dedi mengungkapkan dirinya merupakan pribadi yang ingin selalu terbuka, termasuk pada setiap problem yang terjadi dan menjadi peristiwa hukum.

    “Saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar. (Mohon) lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif,” ucapnya.

     

  • Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Polisi terkait Tragedi di Pesta Rakyat Pernikahan Anaknya

    Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Polisi terkait Tragedi di Pesta Rakyat Pernikahan Anaknya

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf dan duka yang mendalam atas terjadinya insiden tersebut. Dia berharap, pihak keluarga diberikan ketabahan.

    “Saya menyampaikan ucapan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diterima iman Islam-nya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di sisi Allah SWT. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan,” ujarnya dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat, 18 Juli 2025.

    Dedi pun mengaku siap memastikan keberlangsungan pendidikan dari anak-anak korban hingga perguruan tinggi.

    “Terhadap nasib dari keluarga yang ditinggalkan, baik itu suami, anak, maupun istri, saya bertanggung jawa terhadap kehidupan keluarganya, pendidikan anak-anaknya sampai perguruan tinggi,” ucap dia.

    Selain itu, Dedi juga memberikan uang duka sebesar Rp150 juta bagi keluarga korban. Menurut dia, santunan tersebut merupakan bentuk empati dari keluarganya.

    “Tanpa mengurangi rasa hormat, kami pun menyampaikan uang duka terhadap setiap keluarga masing-masing Rp150 juta rupiah. Hal ini sebagai bentuk empati dari kami, atas nama kedua mempelai. Untuk itu, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut,” tuturnya.

    Penulis: Arby Salim

  • Bantu Ekonomi dan Pangan, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam

    Bantu Ekonomi dan Pangan, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam

    Semarang, Beritasatu.com – Harapan baru tumbuh di Kampung Madani Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Melalui program pemberdayaan yang berfokus pada ketahanan pangan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) membagikan 240 ayam petelur kepada 40 warga penerima manfaat yang pengelolaannya dikoordinasikan oleh nasabah PNM Mekaar.

    Program ini bukan sekadar bantuan ternak, namun PNM turut menghadirkan pelatihan teknis perawatan ayam, pengelolaan kandang, hingga strategi pemasaran telur secara kolektif. Tujuannya untuk meningkatkan asupan gizi keluarga sekaligus membuka peluang penghasilan tambahan secara berkelanjutan.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari komitmen PNM dalam memberdayakan masyarakat, terutama perempuan prasejahtera.

    “Bantuan ini menjadi stimulus agar warga Kampung Madani Kopeng, khususnya nasabah PNM Mekaar, aktif bergotong royong membangun ketahanan pangan desa. Hasil panen bisa dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga atau dijual sebagai sumber pendapatan,” jelas Arief.

    Sebelumnya, PNM juga telah membangun green house di kawasan tersebut. Lahan yang semula hanya dimanfaatkan untuk budidaya sayur kini menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif. Kolaborasi antara ibu-ibu dan pemuda desa terlihat nyata dari menjaga kebersihan kandang, membagi pakan, hingga memasarkan telur hasil panen bersama.

    Hibah ayam petelur ini pun membawa manfaat tambahan dimana limbah kotoran ayam digunakan sebagai pupuk alami untuk mendukung pertanian di green house. Ketahanan pangan pun dibangun dari ekosistem yang saling terhubung dan berkelanjutan.

    Kepala Desa Kopeng Rebo Sarwoto menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan PNM.

    “Kami sangat terbantu dari program PNM. Semoga program Rumah Pangan ini bisa terus berkembang agar ketahanan pangan di desa kami benar-benar terwujud,” ungkapnya.

    PNM memastikan program di Kampung Madani Kopeng tak berhenti pada distribusi bantuan. Pendampingan terus dilakukan agar masyarakat semakin mandiri dan siap menghadapi tantangan ekonomi, demi mewujudkan desa yang tangguh dan berdaya.

  • RPJMD 2025-2029 Jabar disahkan dengan fokus penataan desa-tata ruang

    RPJMD 2025-2029 Jabar disahkan dengan fokus penataan desa-tata ruang

    Bandung (ANTARA) – Pemprov Jawa Barat bersama DPRD Jabar resmi mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025-2029 yang di dalamnya akan berfokus pada beberapa soal seperti penataan desa, BUMD, hingga tata ruang.

    “Pengesahan RPJMD lewat paripurna ini bagian dari kerja sama yang dibangun yang sekarang sudah arah kebijakannya sudah menjadi satu visi yang sama. Terima kasih DPRD yang telah bekerja keras sehingga sekarang visinya menjadi sama, yaitu Jawa Barat Istimewa,” ucap Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jabar, Sabtu.

    Dedi mengungkapkan di RPJMD 2025-2029 ada fokus penataan ulang struktur desa, karena menurutnya ada disparitas jumlah penduduk antar-desa yang sangat mencolok, di mana ada desa dengan hanya 2.000 penduduk sementara yang lain mencapai 150.000 jiwa.

    “Pertama yaitu pemekaran atau penggabungan desa. Karena ada desa yang penduduknya hanya dua ribu, tapi ada yang 150 ribu. Ini kan disparitas ini enggak beres, harus segera dibenahi,” katanya.

    Kemudian, Dedi juga menekankan pentingnya perubahan status desa menjadi kelurahan bagi daerah-daerah yang sudah dihuni oleh kaum urban sehingga lebih cocok.

    “Perubahan dari desa menjadi kelurahan. Karena banyak daerah desa yang sudah dihuni oleh kaum urban, karakternya karakter urban tetap jadi desa, kan ini nggak cocok. Ini yang harus dilakukan,” ujarnya.

    Dia menekankan upaya ini merupakan kebutuhan mendasar mengingat perbandingan jumlah desa dan penduduk di Jabar dengan provinsi lain yang cukup jauh dan berimbas ke dana desa yang diterima untuk pembangunan wilayah.

    “Jawa Barat penduduknya 54 juta jiwa. Desanya hanya sekitar 5.311 desa. Jawa Tengah hampir 7.000, Jawa Timur hampir 8.000. Kan beda serapan anggaran desanya juga. Kita jauh lebih kecil dibanding daerah yang penduduknya lebih sedikit,” katanya.

    Fokus lainnya yang diakomodir, kata Dedi, adalah konsolidasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar, termasuk untuk merampingkan jumlah BUMD yang tersebar saat ini menjadi lebih terpusat.

    “Penggabungan BUMD. Tidak berantakan seperti sekarang di mana-mana. Saya cukup satu BUMD saja dengan satu BJB,” kata dia.

    Aspek lainnya yang menjadi prioritas, adalah perubahan tata ruang dan penyusunan peraturan daerah tentang tata kelola air.

    “Kemudian yang berikutnya adalah perubahan tata ruang. Ini yang harus dilakukan. Kemudian yang berikutnya adalah perda tentang tata kelola air. Daerah penghasil air harus mendapat insentif,” ujar dia.

    Tidak hanya itu, Dedi mengatakan dalam RPJMD 2025-2029 itu pihaknya juga menyoroti pentingnya tata kelola karbon, di mana daerah penghasil karbon diharapkan mendapat insentif, dengan tujuan untuk mengurangi disparitas antara daerah industri dan daerah pertanian, serta antara daerah industri dan daerah pegunungan.

    “Termasuk di dalamnya nanti daerah-daerah penghasil padi harus mendapat insentif daerahnya. Jadi bukan hanya harga padinya saja yang diperoleh, tapi insentif daerah bagi daerah penghasil padi agar orang tetap mau bersawah karena itu kebutuhan pangan,” ucap dia.

    Dedi menegaskan bahwa semua rancangan ini telah disepakati oleh anggota DPRD Jabar.

    “Ini yang dirancang dan tadi teman-teman DPRD sudah sepakat. Sepakat untuk membahas tentang perubahan struktur dan tata kelola desa serta perubahan dari desa ke kelurahan dan kemudian pemekaran desa. Tidak bahas perubahan provinsi,” tuturnya menambahkan.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dedi Mulyadi Jadi Bapak Asuh Anak Korban Pesta Pernikahan Maula dan Wabup Garut
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Jadi Bapak Asuh Anak Korban Pesta Pernikahan Maula dan Wabup Garut Bandung 19 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Jadi Bapak Asuh Anak Korban Pesta Pernikahan Maula dan Wabup Garut
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menjadi
    bapak asuh
    bagi anak-anak dari korban yang meninggal dunia dalam insiden tragis di pesta rakyat pernikahan Maulana Akbar dan
    Putri Karlina
    di Alun-alun Pendopo Kabupaten
    Garut
    , Jumat (18/7/2025).
    Keputusan tersebut diungkapkan Dedi Mulyadi saat mengunjungi keluarga korban di Kabupaten Garut pada malam hari setelah insiden.
    Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua Vania Aprilia (8), salah satu dari tiga korban yang meninggal dunia.

    Ibu abdi nyuhunkeun dihapunteun ya
    atas nami
    Maula
    sareng Putri anu syukuran acara nikahan,
    hapunteun pisan
    ,” ungkap Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/7/2025).
    Permohonan maaf tersebut diterima oleh ibu korban, Mela Puri (31). 

    Wios bapak tos takdirna panginteun
    (tidak apa-apa Bapak mungkin sudah takdirnya,” tutur Mela.
    Dikatakan Mela, ia tidak mengetahui anaknya ikut mengantre dan hanya menyadari anaknya hilang saat sedang bermain dengan teman-temannya di sekitar alun-alun.
    Setelah tidak menemukan Vania, Mela bersama empat orang lainnya mencarinya dan akhirnya mendapatkan informasi bahwa anaknya sudah dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
    Usai kunjungan ke rumah duka Vania, Dedi Mulyadi melanjutkan kunjungan ke kediaman Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota Polres Garut yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut.
    Cecep meninggal dunia setelah berusaha mengamankan dan mengevakuasi warga yang berdesakan masuk ke Pendopo Garut.
    Di rumah duka Cecep, Dedi bertemu dengan ketiga anak almarhum dan menyampaikan rasa dukacita yang mendalam.
    Ia berjanji untuk menjadi bapak bagi ketiga anak tersebut dan akan mempersiapkan seluruh kebutuhan pendidikan mereka hingga jenjang kuliah, bahkan untuk masuk ke Akademi Kepolisian.
    “Mulai sekarang jadi anak Pak Dedi yah? nanti sekolah, nanti kuliah atau persiapan menjadi Akpol nanti kita siapkan,” ujar Dedi kepada Muhammad Raihan, anak pertama Bripka Cecep.
    “Semangat sekolahnya, siapa tahu nanti jadi Akpol,” sambil memeluk Muhammad Raihan.
    Dedi Mulyadi juga menyatakan tanggung jawab atas peristiwa yang terjadi meskipun tidak mengetahui detail kegiatan pesta rakyat tersebut.
    “Yang melaksanakan adalah anak dan menantu, jadi saya bertanggung jawab atas peristiwa itu. Mulai hari ini, ketiga anak ini adalah anaknya Pak Dedi. Nggak usah mikirin biaya sekolah, nggak usah mikirin jajan, semuanya ditanggung Pak Dedi,” tuturnya.
    Ia juga menambahkan bahwa jumlah anak asuhnya di Kabupaten Garut bertambah, setelah sebelumnya mengangkat anak dari para korban peledakan amunisi di Cibalong beberapa waktu lalu.
    Sebelumnya, insiden tragis ini merenggut nyawa dua warga, Vania Aprilia (8) dan Dewi Jubaedah (61), serta satu anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
    Dedi Mulyadi menyampaikan empati dan menyerahkan uang santunan kepada keluarga korban tewas.
    “Saya meminta staf untuk segera menemui seluruh keluarganya dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai gubernur Jawa Barat terhadap warga saya hari ini yang mendapat musibah menyampaikan uang duka. Ini adalah bagian dari empati kami,” ujar Dedi kepada awak media di Trans Convention Center Bandung pada hari yang sama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.