Tag: Mulyadi

  • Intip, Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilgub Jawa Barat 2024

    Intip, Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilgub Jawa Barat 2024

    Paslon nomor urut keempat diusung oleh sekitar 11 partai yaitu PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo, PKN, Partai Buruh, Partai Garuda, PBB, PSI, hingga Partai Gelora Indonesia.

    Profil Dedi Mulyadi

    Dedi Mulyadi merupakan kelahiran 12 April 1971 di Subang dan menjadi paslon yang cukup populer di antara masyarakat Jawa Barat. Pasalnya ia tidak hanya aktif dalam dunia politik tetapi juga memanfaatkan sosial media untuk membagikan aktivitasnya.

    Pria berusia 53 tahun itu pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode. Kemudian dikenal sebagai sosok yang kental akan budaya khususnya budaya Sunda yang sering ditampilkannya.

    Riwayat Pendidikan

    SDN Sukabakti (1979-1984).
    SMPN 1 Kalijati (1985-1987).
    SMAN Purwadadi (1987-1990).
    S1 – Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman (1996-1999).
    S2 – Universitas Widyatama (2020-2022).

    Riwayat Organisasi

    1. DPC FSPSI sebagai Wakil Ketua (1995-1997).

    2. PP SPTSK KSPSI sebagai Sekretaris (1997-1998).

    3. KAHMI Purwakarta sebagai Sekretaris (2000-2022).

    4. DPD Partai Golkar Kab. Purwakarta sebagai Ketua (2004-2007).

    5. Partai Gerindra sebagai Wakil Dewan Pembina (2023-2028).

    6. GM FKPPI sebagai Wakil Ketua (2000-2022).

    7. HMI sebagai Ketua Umum (1990-1994).

    8. PC Pemuda Muslimin Indonesia sebagai Ketua (2000-2022).

    9. Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta sebagai Ketua (2005-2015).

    10. DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat sebagai Ketua (2016-2020).

    Profil Erwan Setiawan

    Erwan Setiawan merupakan seorang pria kelahiran 29 Juli 1970 di Bandung dan dikenal sebagai politisi dari Partai Demokrat. Saat ini dia telah bergabung dengan Partai Golkar dan dikenal sebagai putra sulung dari Bos Persib, Umuh Muchtar.

    Selain itu, Erwan juga pernah mencalonkan diri dalam Pileg 2009 dan menang menjadi anggota DPRD Kota Bandung dan ditunjuk jadi Ketua DPRD Kota Bandung. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Sumedang tahun 2018.

    Riwayat Pendidikan

    SDN Santo Yusuf (1977-1983).
    SMP BPI 1 (1983-1986).
    SMA BPI 1 (1986-1989).
    S1 – Universitas Langlangbuana (2006-2008).

    Riwayat Organisasi

    1. DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumedang sebagai Ketua Dewan Pembina (2020-2022).

    2. DPP Kosgoro sebagai Wakil Ketua (2023-2024).

    3. Kuartir Cabang Gerakan Pramuka sebagai Ketua (2024-2029).

    4. PSSI Kab. Sumedang sebagai Dewan (2018-2022).

    5. PSSI Jawa Barat sebagai Exco Anggota (2021-2025).

    6. DPC Partai Demokrat Kota Bandung sebagai Ketua (2007-2018).

    7. DPD Golkar Jawa Barat sebagai Wakil Bendahara (2023-2024).

    8. Kuartir Cabang Gerakan Pramuka sebagai Ketua (2018-2023).

    9. Tarung Derajat Kota Bandung sebagai Ketua (2007-2017).

    10. PSSI Kab. Sumedang sebagai Dewan Penasihat (2022-2026).

  • Ada Petahana, Ini Profil 2 Cagub-Cawagub Kalimantan Timur di Pilkada 2024

    Ada Petahana, Ini Profil 2 Cagub-Cawagub Kalimantan Timur di Pilkada 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada Rabu (27/11/2024).

    Sejumlah pasangan calon (paslon) telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bersaing menjadi gubernur dan wakil gubernur.

    Pilkada Kalimantan Timur memiliki 2 paslon yakni Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas’ud-Seno Aji.

    Berikut profil lengkap masing-masing paslon cagub-cawagub yang bersaing di Pilkada Kalimantan Timur 2024:

    1. Isran Noor-Hadi Mulyadi

    Isran Noor merupakan petahana yang kembali mencalonkan diri di Pilkada Kalimantan Timur melalui Partai Demokrat.

    Ia berpasangan dengan Hadi Mulyadi dan didukung oleh 6 partai politik yakni PDI Perjuangan, Demokrat, Gelora, Hanura, Perindo dan Ummat.

    Sebelumnya, Isran Noor menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023.

    Karier politik Isran Noor dimulai saat ia menjadi Pegawai Negari Sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

    Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Bupati Kutai Timur pada Pilkada 2005 mendampingi Awang Faroek Ishak.

    Selepas itu, dirinya berhasil dipilih sebagai Bupati Kutai Timur pada 2009-2011 menggantikan Awang Faroek Ishak yang terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008–2013.

    Di Pilkada Kaltim 2018, Isran berpasangan Bersama Hadi Mulyadi dan menang menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

    Isran Noor memiliki latar belakang pendidikan pertanian dan pemerintahan. Dia merupakan lulusan Sosial Ekonomi Pertanian di Universitas Mulawarman tahun 1986 dan melanjutkan pendidikan jenjang S2 Komunikasi Pembangunan di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, lulus tahun 2002.

    Dia juga menyandang gelar Doktor setelah menyelesaikan studi S3 Administrasi Pemerintahan di Universitas Padjajaran, Bandung lulus tahun 2014.

    Sedangkan pasangannya Hadi Mulyadi, meniti karier politiknya sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Kaltim Periode 2004/2007 dan Wakil Ketua DPRD Kaltim periode 2009-2014.

    Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kembali terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014–2019.

    Di DPR RI periode tahun 2014, Hadi bertugas di Komisi VII yang membidangi energi sumber daya mineral, lingkungan hidup dan riset, dan teknologi dan pada tahun 2015 dipindahkan ke Komisi II. Pada tahun 2016-2018 ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII.

    Pada 2018, Hadi digantikan oleh KH Aus Hidayat Nur karena ia memilih maju mencalonkan sebagai Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur bersama Isran Noor sebagai Calon Gubernur di Pilkada Serentak 2018.

    Adapun kini Hadi bergabung dengan Partai Gelora Indonesia (Gelora).

    Hadi Mulyadi memiliki latar belakang pendidikan lulusan S1 FMIPA Unhas Ujung Pandang tahun 1995 dan S2 Sains Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Unhas tahun 2004.

    2. Rudy Mas’ud-Seno Aji

  • Hasil Survei Pilkada Kaltim: Isran–Hadi Unggul dari Rudy-Seno

    Hasil Survei Pilkada Kaltim: Isran–Hadi Unggul dari Rudy-Seno

    Liputan6.com, Samarinda – Jelang pencoblosan Pilkada Kaltim 2024, para kandidat tampak pamer kekuatan politiknya melalui hasil survei elektabilitas teranyar. Hasil survei berseliweran di platform media, baik konvensional maupun digital. Baik kelompok pendukung Isran-Hadi maupun Rudy-Seno saling klaim unggul satu sama lain.

    Pasangan calon Isran Noor – Hadi Mulyadi sehari sebelum memasuki masa tenang, merilis tiga hasil survei kredibel yang dilaksanakan Bulan November 2024.

    Tiga Lembaga survei nasional ini antara lain, Poltracking Indonesia, LSI Denny JA dan SeMART POLITICA. Berdasarkan hasil survei elektabilitasnya, pasangan nomor urut 1 petahana/incumbent unggul dari pasangan nomor urut 02 (Rudy-Seno).

    Berdasarkan hasil riset survei Poktracking Indonesia pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi meraih elektabilitas tinggi 52,9%. Pasangan Rudy – Seno hanya meraih 38,4%.

    Sementara hasil survei LSI Denny JA kandidat incumbent nomor urut 1, Isran Noir – Hadi Mulyadi mengantongi tingkat elektabilitas 50,2%. Sedangan Rudy Mas’ud -Seno Aji hanya medapatkan 39,2%.

    Sedangan hasil survei SeMART POLITICA, kandidat Isran – Hadi hanya menang tipis dari pesaingnya Rudy – Seno. Selisih kemenangan Isran Noor dengan Rudy hanya 4%. Dengan rincian Isran Noor – Hadi Mulyadi 49,6 persen. Sementara Rudy – Seno meraih 45,7%.

    Direktur SeMART POLITICA Gery Muhammad Iqbal mengatakan, hasil rilis surveinya dilaksanakan sejak bulan November 2024.

    Kata dia, survei tersebut menggunakan jumlah responden 800 orang tersebar se Kaltim.

    “Pengumpulan data sejak 13 sampai 19 November. Dengan margin eror sekitar 3,5%,” kata Gery, Sabtu (23/11/2024).

    Sebelumnya, pasangan nomor 02, Rudy – Seno juga menorehkan catatan keunggulan melalui 5 Lembaga survei lainnya.

    Di antaranya, lembaga survei Citra Nasional Network (CNN), Panel Survei Indonesia (PSI), Warna Research Center (WRC), Cyrus Network dan LSI Denny JA.

    Kelima Lembaga survei tersebut merilis keunggulan elektabilitas pasangan Rudy – Seno di Pilkada Kaltim 2024, dengan selisih 10 hingga 20%.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Daftar Lengkap Cagub-Cawagub Tiap Daerah di Indonesia pada Pilkada 2024

    Daftar Lengkap Cagub-Cawagub Tiap Daerah di Indonesia pada Pilkada 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada Rabu (27/11/2024).

    Sejumlah pasangan calon (paslon) telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bersaing menjadi gubernur dan wakil gubernur.

    Setidaknya terdapat 101 calon yang masuk dalam daftar KPU di Pilkada Serentak 2024. Dari daftar ini, terdapat satu daerah yang memiliki paslon tunggal.

    Kemudian ada juga satu paslon yang mendaftar melalui jalur perseorangan atau independen.

    Berikut daftar lengkap masing-masing paslon cagub-cawagub yang bersaing di Pilkada 2024.

    Daftar Lengkap Cagub-Cawagub Tiap Daerah di Indonesia di Pilkada 2024

    Provinsi Aceh

    1. Muzakir Manaf-Fadhlullah

    2. Bustami Hamzah-Muhammad Yusuf A Wahab

    Sumatera Utara

    1. Bobby Nasution-Surya

    2. Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala

    Sumatera Selatan

    1. Herman Deru-Cik Ujang

    2. Mawardi Yahya-Anita Noeringhati

    3. Edy Santana Putra-Riezky Aprilia

    Sumatera Barat

    1. Mahyeldi-Vasko Ruseimy

    2. Epyardi Asda-Ekos Albar

    Bengkulu

    1. Rohidin Mersya-Meriani

    2. Helmi Hasan-Mian

    Riau

    1. Muhammad Nasir-Muhammad Wardan

    2. Syamsuar-Mawardi M. Saleh

    3. Abdul Wahid-S.F Hariyanto

    Kepulauan Riau

    1. Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura

    2. Muhammad Rudi-Aunur Rafiq

    Jambi

    1. Al Haris-Abdullah Sani

    2. Romi Hariyanto-Sudirman

    Lampung

    1. Arinal Djunaidi-Sutono

    2. Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela

    Bangka Belitung

    1. Erzaldi Rosman Djohan-Yuri Kemal Fadlullah

    2. Hidayat Arsani-Hellyana

    Kalimantan Timur

    1. Isran Noor-Hadi Mulyadi

    2. Rudy Mas’ud-Seno Aji

    Kalimantan Selatan

    1. Raudhatul Jannah-Akhmad Rozanie Himawan Nugraha

    2. Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman

    Kalimantan Tengah

    1. Agustiar Sabran-Edy Pratowo

    2. Nadalsyah-Supian Hadi

    3. Abdul Razak-Sri Suwanto

    Kalimantan Utara

    1. Zainal Arifin Paliwang-Ingkong Ala

    2. Andi Sulaiman-Adri Patton

    3. Yansen Tipa Pandan-Suratno

    Kalimantan Barat

    1. Sutarmidji-Didi Haryono

    2. Ria Norsan-Krisantus

    3. Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor

    Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua…

  • Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Bisnis.com, JAKARTA – 38 Provinsi di Indonesia akan menggelar pilkada serentak pada 27 November mendatang untuk memilih gubernur dan wakilnya yang baru.

    Masing-masing daerah memilih pasangan calon yang jumlahnya beragam. Ada yang dua paslon atau 3 paslon.

    Berikut daftar lengkap nama calon gubernur dan wakilnya di 28 provinsi dalam pilkada 2024

    Aceh

    1. Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (nomor urut 1) dengan partai pengusung PAN, Golkar, Nasdem, PAS Aceh, dan PDA

    2. Muzakir Manaf dan Fadlulah (nomor urut 2) partai pengusung PDIP, Demokrat, PKB, PKS, PNA, Aceh, PPP, Gerindra

    Sumatra Utara

    1. Bobby Afif Nasution dan Surya (nomor urut 1) partai pengusung PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    2. Edi Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (nomor urut 2) diusung oleh Partai Hanura, PDIP, Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.

    Sumatra Barat

    1. Mahyeldi dan Vasko Ruseimy (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Demokrat, PKS, PBB dan Gerindra

    2. Epyardi Asda dan Ekos Albar (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Nasdem, Golkar, dan Partai Buruh

    Riau

    1. Abdul  Wahid dan Hariyanto (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Nasdem dan PKB

    2. M Nasir dan Muhammad Wardan (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PPP dan Gerindra

    3. Syamsuar dan Mawardi Muhammad Soleh (nomor urut 3) diusung oleh partai PKS dan Golkar

    Jambi

    1.  Romi Hariyanto dan Letjen. TNI (Purn.) Dr. Sudirman (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Gelora, PKN, Nasdem

    2. Al Aris dan Abdulla Sani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, Demokrat, Nasdem, Partai Buruh, PBB dan partai Ummat.

    Sumatra Selatan

    1. Herman Deru dan Cik Ujang (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, Demokrat, Perindo dan PKS

    2. Santana Putra dan Riezky Aprilia (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, partai Garuda dan Partai Gelora.

    Bengkulu

    1. Helmi Hasan dan Mian (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Demokrat Nasdem, PKB, Gerindra

    2. Rohidin Mersyah dan Meriani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, Golkar dan PPP 

    Lampung

    1. Arinal Zunaidi dan Sutono (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mirhani Djausal dan Jihan Nurlaela (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Buruh, Golkar dan Gerindra

    Kepulauan Bangka Belitung

    1. Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKB, PBB dan Gerindra

    2. Hidayat Arsani dan Hellyana (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PKS, Golkar dan PPP

    Kepulauan Riau

    1. Ansar Ahmad dan Nyangnyang Haris (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PAN, Perindo, Gelora, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Muhammad Rudi dan Aunur Rofiq (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PSI dan Nasdem

    DKI Jakarta 

    1. Ridwan Kamil dan Suswono (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Garuda, PBB, PSI, dan Gelora

    2. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (nomor urut 2) paslon perseorangan

    3. Pramono Anung dan Rano Karno (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Jawa Barat

    1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Ahmad Syaiku dan Ilham Akbar Habibie (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PPPP

    Jawa Tengah

    1. Andika Perkasa dan Hedrar Prihadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Ahmad Lutfi dan Taj Yasin (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    Jawa Timur

    1. Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Khofifah Indar Parawangsa dan Emil Dardak (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, PSi dan Gelora.

    3. Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Banten

    1. Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Gelora, PKN, Partai Buruh, Golkar, dan PBB

    2. Andra Soni dan Achmad Dimyati (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKS, PKB, PPP, dan Gerindra

    Bali

    1. Made Muliawan dan Putu Agus (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, PSI, PKN, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra

    2. Wayan Koster dan I Nyoman Giri (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Perindo, Hanura, Gelora, PKB, partai Buruh dan PBB.

    NTB

    1. Siti Rohmi dan Musyafirin (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, dan PKB

    2. Zulkieflymansyah dan Suhaili Fadil (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, Nasdem, PKS

    3. Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, Hanura, PSI, Gelora, Garuda, Golkar, PPP, PBB dan Gerindra

    NTT

    1. Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Buruh, PBB

    2. Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PKN, dan Gerindra, Golkar, PPP

    3. Simon Petrus dan Adrianus Garu (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB

    Kalimantan Barat

    1. Sutarmidji dan Didi Haryono (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    2. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura dan PPP

    3. Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, Gelora, PKN, PKB, Buruh, PKB

    Kalimantan Tengah

    1. Willy Midel dan Habib Ismail (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PBB

    2. Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Demokrat dan PPP

    3. Agustian Sabran dan Edy Pratowo (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PSI, PKS, PKN, dan Gerindra.

    Kalimantan Selatan

    1. Muhidin dan Hasnuryadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, dan PKS

    2. Raudatul Janah dan Akhmad Rozanie (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Nasdem, PKB, Golkar dan Gerindra

    Kalimantan Timur

    1. Isran Noor dan Hadi Mulyadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, Hanura, Gelora dan Demokrat

    2. Rudi Mas’ud dan Seno Aji (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, dan PSI

    Kalimantan Utara

    1. Sulaiman dan Adri Patton (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, dan PAN

    2. Zainal Paliwang dan Ingkong Ala (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, Golkar, Gerindra, PKN, Perindo, Partai Buruh, PBB, PSI, dan Gelora

    3. Yensen dan Suratno (nomor urut 3) diusung oleh partai Demokrat, PKB, dan PPP

    Sulawesi Utara

    1. Yulius Selvanus dan Johannes Victor (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKS, PKB, Golkar dan Gerindra

    2. Elly Engelbert dan Hanny Joost (nomor urut 2) diusung oleh partai PKN, Demokrat, Buruh, PBB

    3. Stefen Octavianus dan Alfret Denny (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP

    Sulawesi Tengah

    1. Ahmad Ali dan Abdul Karim (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Anwar dan Renny Lamadjido (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, PKS, dan PBB

    3. Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Hanura, dan partai Buruh

    Sulawesi Selatan

    1. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PKB, dan PPP

    2. Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, Hanura, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    Sulawesi Tenggara

    1. Ruksamin dan Syafei Kahar (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora dan PBB

    2. Andi Sumangerukka dan Hugua (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PPP, Hanura, dan Gerindra

    3. Lukman Abunawas dan Laode Ida (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP, Perindo, Demokrat, PKB dan Partai Buruh

    Gorontalo

    1. Tony Uloli dan Marten Taha (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS dan PKB

    2. Nelson Pomalingo dan Muhammad Kris (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, Perindo, PSI, dan PPP

    3. Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan PDIP

    Sulawesi Barat

    1. Andi Ibrahim Masdar dan Asnuddin (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, PKB, PPP

    2. Muhammad Ali Baal dan Arwan M Aras (nomor urut 2) diusung oleh partai Golkar dan Gerindra

    3. Suhardi Duka dan Salim Mengga (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS dan Partai Buruh

    Maluku

    1. Jeffry Rahawarin dan Mukti Keliobas (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PDIP dan Hanura

    2. Murad Ismael dan Michael Wattimena (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Demokrat, PKS, PKB dan Golkar

    3. Hendrik Lewerisa dan Abdullah Vanath (nomor urut 3) diusung oleh partai Perindo, PPP, dan Gerindra

    Maluku Utara

    1. Husain Alting dan Asrul Rasyid (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PDIP dan PKN

    2. Aliong Mus dan Sharir Tahir (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Garuda, Golkar, PBB dan Gerindra

    3. M Kasuba, dan Basri Salama (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura dan PKS

    Papua

    1. Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mathius Fakhiri dan Aryoko Alberto (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB, PAN, Hanura, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora

    Papua 

    Papua Barat

    1. Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotoni (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, Gelora, dan Ummat.

    Papua Selatan

    1. Darius Geliwom dan Yusak Yaluwo (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Gerindra, Demokrat, dan Golkar

    2. Nikolaus Kondomo dan H Baidin Kurita (nomor urut 2) diusung oleh partai PKB, Buruh dan PBB

    3. Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan Nasdem

    Papua Tengah

    1. Wempi Wetimpo dan Agustinus Anggabaik (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora, PKS dan Gerindra

    2. Natalis Tabuni dan Titus Natkime (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PSI, Nasdem, dan Buruh

    3. Meki Nawipa dan Deinas Geley (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PDIP, PKN, PPP dan PBB 

    Papua Pegunungan

    1. John Tabo dan Ones Pahabol (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Gelora, Demokrat, PKB, Buruh, dan Golkar

    2. Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, PKN, Garuda, Nasdem, PKS, PBB dan Gerindra.

    Papua Barat Daya

    1. Abdul Faris dan Petrus Kasihiw (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Demokrat, Nasdem, dan PKS

    2. Gabriel Asem dan Lukman Wugaje (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Hanura, Gelora

    3. Elisa Kambus dan Ahmad Nausraus (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PKB dan Gerindra.

  • Masa Tenang Pilkada Jakarta, Alat Peraga Kampanye di Ruas Jalan Jakarta Utara Ditertibkan

    Masa Tenang Pilkada Jakarta, Alat Peraga Kampanye di Ruas Jalan Jakarta Utara Ditertibkan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN – Memasuki masa tenang kampanye Pilkada Jakarta 2024, petugas menertibkan alat peraga kampanye (APK) dari sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara.

    Penertiban ini dilakukan petugas gabungan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara, TNI-Polri, hingga organisasi masyarakat yang juga dipantau oleh petugas KPU dan Bawaslu Jakarta Utara.

    Penertiban dilakukan di enam kecamatan di Jakarta Utara, mulai Sabtu (23/11/2024) hingga Minggu (24/11/2024) dinihari.

    Di Kecamatan Pademangan, penertiban APK dilakukan di sejumlah ruas jalan raya, termasuk jalan protokol.

    Beberapa titik yang disasar petugas antara lain ruas Jalan Gunung Sahari, Jalan Budi Mulia, hingga Jalan R. E. Martadinata.

    Di tiga lokasi itu, terdapat banyak APK pasangan calon Pilkada Jakarta yang meliputi spanduk, poster, hingga umbul-umbul.

    Camat Pademangan Didit Mulyadi mengatakan, penertiban APK ini menindaklanjuti arahan dari KPU dan Bawaslu terkait masa tenang Pilkada Jakarta 2024.

    “Memasuki masa tenang, kami menertibkan alat peraga kampanye dari sejumlah titik di Kecamatan Pademangan, karena masa tenang ini mulai tanggal 24 sampai 26 November 2024, sebelum nantinya hari pencoblosan pada 27 November 2024,” ucap Didit.

    Didit menjelaskan, penertiban APK ini tak hanya menyasar ruas jalan raya.

    Ia juga sudah memerintahkan para lurah di Kecamatan Pademangan untuk menertibkan alias mencopot APK dari jalan-jalan permukiman hingga gang-gang rumah warga.

    “Para lurah juga sudah diarahkan untuk melakukan penertiban, berkoordinasi juga dengan para pengurus RW di Pademangan,” kata Didit.

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Rakorda TIDAR Jabar, ajang konsolidasi pemenangan Cagub dan Cabup di Jabar

    Rakorda TIDAR Jabar, ajang konsolidasi pemenangan Cagub dan Cabup di Jabar

    laporan kontributor Enok Carsinah

    Rakorda TIDAR Jabar, ajang konsolidasi pemenangan Cagub dan Cabup di Jabar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 November 2024 – 22:25 WIB

    Elshinta.com – Organisasi TIDAR (Tunas Indonesia Raya) Jawa Barat telah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) yang diikuti oleh seluruh pengurus TIDAR se-Jawa Barat,  Rabu, (20/11/ 2024). Acara tersebut juga menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat barisan organisasi di tingkat provinsi, yang saat ini terus bergerak dengan semangat untuk memenangkan pasangan calon yang didukung.

    Ketua TIDAR Jawa Barat, Al Akbar Rahmadillah mengaku bersyukur survei untuk paslon Dedi Mulyadi-Erwan di Pilgub Jabar 2024 selalu unggul. Menurutnya TIDAR bertekad mengerahkan semua kekuatan agar hasil survei tersebut tetap unggul.

    “Alhamdulillah, hasil survei yang kami terima menunjukkan paslon Dedi Mulyadi-Erwan di Pilgub Jabar 2024 selalu unggul. Kami berkomitmen untuk mempertahankan keunggulan ini hingga 27 November mendatang. TIDAR Jawa Barat juga akan mengerahkan kekuatan seluruh TIDAR untuk memenangkan Dedi Mulyadi-Erwan di Pilgub Jabar.” tandasnya.

    Di lokasi yang sama, Ketua TIDAR Majalengka Abrar Farhan Sudibyo juga mengungkapkan dukungannya terhadap  Eman Suherman  dan Dena M. Ramdhan  di Pilbup Majalengka 2024. 

    “Kami dari TIDAR Majalengka All Out untuk mendukung Eman dan Dena. Berdasarkan hasil survei Indikator, H Eman memiliki tingkat keterpilihan yang sangat tinggi, mencapai kurang lebih 64%. Ini modal yang sangat besar, tapi kita tetap fokus pada hasil suara di TPS pada tanggal 27 November nanti.” jelasnya. 

    Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan penuh yang diberikan oleh 12 partai yang mengusung dan mendukung Eman Suherman, yang kini memperoleh 28 kursi di parlemen. 

    “Modal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kita memenangkan H Eman Dena di Pilbup Majalengka,” tambahnya.

    Abrar Mengimbau seluruh kader TIDAR di Majalengka untuk mendukung penuh pasangan yang diusung oleh Prabowo Subianto tersebut. 

    “Kami mengajak seluruh kader TIDAR Majalengka untuk memilih H Eman Dena di Pilbup dan Kang Dedi Mulyadi untuk Gubernur Jawa Barat.” ungkapnya. 

    Acara RAKORDA ditutup dengan ajakan untuk memilih nomor urut 4 di Pilgub Jabar dan memilih HADE (H Eman-Dena) di Pilbup Majalengka, sebagai bentuk soliditas dan komitmen TIDAR untuk kemenangan di Jawa Barat.

    “Dukungan penuh dari TIDAR se-Jabar diharapkan dapat mengantarkan kemenangan bagi kandidat yang mereka perjuangkan dalam Pilgub dan Pilbup 2024.”
     

    Sumber : Elshinta.Com

  • Optimalisasi Anggaran Jadi Kunci Paslon Dedi-Erwan Atasi Krisis Listrik di Jawa Barat

    Optimalisasi Anggaran Jadi Kunci Paslon Dedi-Erwan Atasi Krisis Listrik di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – Pasangan calon (Paslon) Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, menghadirkan wacana dalam debat ketiga Pilkada Jawa Barat yang berlangsung di Gedung IPC, Sabtu (23/11/2024).

    Dedi Mulyadi atau sapaan akrabnya Kang Dedi Mulyadi (KDM), membahas solusi optimalisasi anggaran untuk menyelesaikan krisis listrik yang masih dialami sebagian masyarakat Jawa Barat.

    Sebelumnya diketahui, Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2023, sebanyak 22 ribu rumah tangga di 20 kota dan kabupaten di Jawa Barat masih belum teraliri listrik. Situasi ini terjadi meski program Jabar Caang telah berjalan.

    BACA JUGA: Sentra Abiyoso Salurkan Bantuan Untuk 467 Jiwa Korban Banjir Bojong Soang

    Dedi Mulyadi, dengan pengalaman panjangnya di bidang pemerintahan, menegaskan bahwa penataan anggaran menjadi solusi paling efektif untuk memastikan seluruh warga Jawa Barat mendapatkan akses listrik.

    “Penyusunan anggaran di pemerintah Jawa Barat harus diarahkan untuk kepentingan dasar masyarakat, terutama jalan dan listrik,” ujar Dedi dalam debat tersebut pada Sabtu (23/11/2024).

    Ia menjelaskan bahwa anggaran provinsi, jika diselaraskan dengan dana dari pemerintah pusat dan kabupaten/kota, bisa menciptakan dampak signifikan bagi pemerataan listrik.

    BACA JUGA: Ronal Surapradja Tegaskan Konsep Aglomerasi untuk Kemajuan Jabar

    “Dari anggaran itu, kita bisa mengaliri listrik ke seluruh wilayah Jawa Barat. Tapi ini membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan desa,” tambahnya.

    Selain itu, KDM juga menyoroti pentingnya memanfaatkan potensi energi lokal di Jawa Barat sebagai solusi jangka panjang.

    “Dengan membangun kearifan lokal energi, sumber-sumber energi yang tersebar di Jabar yang berasal dari air, angin, dan kemudian sumber energi lainnya adalah sumber energi lokal yang bisa dibangun oleh badan dan lembaga di desa,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Dorong Pengembangan Penyandang Disabilitas, BRI PeduliSalurkan Beasiswa dan Sarana Prasarana kepada YPAC Jakarta

    Pasangan Dedi-Erwan menargetkan, melalui optimalisasi anggaran dan strategi yang terukur, mereka mampu menyelesaikan persoalan listrik di Jawa Barat untuk dua tahun kedepan.

    KDM optimis bahwa pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan masalah teknis, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola sumber daya energi mereka sendiri.

  • Cawagub Erwan Setiawan Bakal Modernisasi Cara Kerja Nelayan di Jabar

    Cawagub Erwan Setiawan Bakal Modernisasi Cara Kerja Nelayan di Jabar

    Jakarta: Cawagub Jabar nomor urut 4 Erwan Setiawan mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan meningkatkan produk perikanan secara modern.

    “Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, khususnya dalam akses pasar subsidi operasional dan pengembangan kita itu perikanan strategi kami adalah mendorong nelayan bergabung dalam kelembagaan nelayan seperti koperasi unit desa atau lembaga ekonomi lainnya membuka peluang pengembangan produk perikanan,” tegas dia dalam Debat Pilkada Jabar, Sabtu, 23 November 2024.

    Dia mengatakan akan memfasilitasi terjalinnya kerja sama kontraktual antara kelompok nelayan dengan perusahaan pengelola hasil perikanan.

    “Mendorong pola kerja sama intiplasma sehingga nelayan diringankan dalam pembiayaan produksi dan pemasaran hasil serta mendorong modernisasi alat tangkap atau alat produksi bagi para nelayan yang selama ini masih konvensional. Kami akan mendorong secara modernisasi,” tegas dia.
     

    Erwan menanggapi pertanyaan masih banyakya nelayan miskin di Jawa Barat. Sekitar 70 persen  nelayan aktif di Jawa Barat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh akses pasar terbatas, biaya melaut tinggi dan minimnya dukungan infrastruktur.

    Debat publik ke tiga Pilgub Jawa Barat ini diikuti empat paslon cagub-cawagub Jawa Barat. Debat digelar di Gedung PMLI, Kabupaten Bogor pada Sabtu, 23 November 2024. 

    Adapun paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. 

    Debat ke tiga ini mengusung tema Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur. Ada 10 Subtema yang disusun diantaranya, Kesejahteraan Petani, Kesejahteraan Nelayan, Pembangunan Desa, Pembangunan Wilayah Perbatasan, Disparitas Wilayah, Digitalisasi Pelayanan Publik, Pembangunan Wilayah Aglomerasi, Infrastruktur, Urbanisasi, Pertumbuhan Penduduk.

    Jakarta: Cawagub Jabar nomor urut 4 Erwan Setiawan mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan meningkatkan produk perikanan secara modern.
     
    “Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, khususnya dalam akses pasar subsidi operasional dan pengembangan kita itu perikanan strategi kami adalah mendorong nelayan bergabung dalam kelembagaan nelayan seperti koperasi unit desa atau lembaga ekonomi lainnya membuka peluang pengembangan produk perikanan,” tegas dia dalam Debat Pilkada Jabar, Sabtu, 23 November 2024.
     
    Dia mengatakan akan memfasilitasi terjalinnya kerja sama kontraktual antara kelompok nelayan dengan perusahaan pengelola hasil perikanan.
    “Mendorong pola kerja sama intiplasma sehingga nelayan diringankan dalam pembiayaan produksi dan pemasaran hasil serta mendorong modernisasi alat tangkap atau alat produksi bagi para nelayan yang selama ini masih konvensional. Kami akan mendorong secara modernisasi,” tegas dia.
     

    Erwan menanggapi pertanyaan masih banyakya nelayan miskin di Jawa Barat. Sekitar 70 persen  nelayan aktif di Jawa Barat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh akses pasar terbatas, biaya melaut tinggi dan minimnya dukungan infrastruktur.
     
    Debat publik ke tiga Pilgub Jawa Barat ini diikuti empat paslon cagub-cawagub Jawa Barat. Debat digelar di Gedung PMLI, Kabupaten Bogor pada Sabtu, 23 November 2024. 
     
    Adapun paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. 
     
    Debat ke tiga ini mengusung tema Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur. Ada 10 Subtema yang disusun diantaranya, Kesejahteraan Petani, Kesejahteraan Nelayan, Pembangunan Desa, Pembangunan Wilayah Perbatasan, Disparitas Wilayah, Digitalisasi Pelayanan Publik, Pembangunan Wilayah Aglomerasi, Infrastruktur, Urbanisasi, Pertumbuhan Penduduk.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • 10
                    
                        Datang Lebih Awal ke Debat Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Terhindar dari Kemacetan dan Puji Bogor Indah
                        Bandung

    10 Datang Lebih Awal ke Debat Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Terhindar dari Kemacetan dan Puji Bogor Indah Bandung

    Datang Lebih Awal ke Debat Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Terhindar dari Kemacetan dan Puji Bogor Indah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 4,
    Dedi Mulyadi
    -Erwan Setiawan, tiba lebih awal di lokasi
    debat publik
    ketiga
    Pilkada Jabar 2024
    .
    Debat terakhir ini digelar di Gedung Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) di kawasan Puncak Bogor, tepatnya di Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (23/11/2024).
    Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia sudah berada di lokasi sejak siang hari, sehingga terhindar dari kemacetan yang biasa terjadi di kawasan tersebut.
    “Oo nggak, karena kebetulan saya sudah dari tadi siang ke sini,” ujarnya saat ditanya tentang perjalanan menuju lokasi debat yang dikenal macet.
    Lebih lanjut, Dedi menekankan bahwa Bogor adalah wilayah yang kaya akan keindahan alam, bukan hanya kemacetannya.
    “Bogor Indah,” tambahnya saat memasuki ruangan debat.
    Debat ketiga ini merupakan debat terakhir Pilkada Jabar yang dimulai pukul 19.30 WIB.
    Selain Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, terdapat tiga pasangan calon lainnya yang juga berpartisipasi, yaitu paslon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina; paslon nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Sunandar Surapradja; dan paslon nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie.
    Debat pemungkas ini mengangkat tema “Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur” dengan sepuluh subtema, termasuk kesejahteraan petani, nelayan, pengembangan desa, pembangunan wilayah perbatasan, disparitas wilayah, digitalisasi pelayanan publik, pembangunan wilayah aglomerasi, infrastruktur, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.