Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
Tim Redaksi
TUBAN, KOMPAS.com
– Beberapa pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di
Kecamatan Plumpang
, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, membantah terlibat dalam kasus dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pernyataan ini muncul setelah pihak kepolisian menghentikan penyidikan terhadap oknum purnawirawan polisi yang diduga menyalahgunakan
BBM bersubsidi
.
Ketua HIPPA Sumber Makmur, Sutoko, menyatakan bahwa selama ini mesin pompa air untuk lahan pertanian telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo.
Dengan perubahan ini, kebutuhan BBM untuk mesin pompa air menjadi sangat sedikit dibandingkan saat masih menggunakan mesin genset.
“Sejak pakai panel listrik itu kebutuhannya BBM sedikit sekali hanya untuk mesin kecil saja, tidak seperti dulu,” ungkap Sutoko saat diwawancarai pada Senin (24/2/2025).
Untuk memenuhi kebutuhan BBM mesin kecil pompa tersebut, HIPPA memilih untuk membeli dari tetangga yang menjual BBM eceran.
Sementara itu, Ketua HIPPA Subur Makmur, Mashadi, juga mempertanyakan identitas pemilik 1,5 ton BBM solar bersubsidi yang bermasalah tersebut.
Menurutnya, tidak ada anggota HIPPA di Kecamatan Plumpang yang bernama Mujiono, seperti yang disebutkan dalam pemberitaan.
“Saya juga kaget, siapa orangnya itu dan dari kelompok HIPPA mana, kok mengatasnamakan HIPPA di Kecamatan Plumpang,” kata Mashadi saat ditemui pada Sabtu (22/2/2025).
Mashadi menambahkan bahwa para petani HIPPA di Kecamatan Plumpang biasanya membutuhkan BBM dalam jumlah besar menjelang masa tanam sekitar bulan Mei dan September.
“Kalau Bulan Januari kemarin itu sudah masa panen dan musim penghujan. Jadi, tidak ada pembelian,” ujarnya.
Saat ini, banyak HIPPA yang telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo sebagai penggerak pompa air sehingga kebutuhan BBM solar untuk mesin pompa air berkurang drastis.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Plumpang, Kunadi, menyatakan bahwa selama ini permohonan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi banyak datang dari para petani, dan tidak ada yang atas nama HIPPA.
“Kami mencatat ada sebanyak 116 berkas permohonan rekomendasi dari petani sejak pemberlakuan barcode bagi pembeli BBM bersubsidi,” kata Kunadi kepada Kompas.com pada Senin (24/2/2025).
Dari jumlah tersebut, 90 berkas permohonan telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban.
Menurut Kunadi, para petani yang mengajukan permohonan harus melengkapi formulir dengan sejumlah persyaratan, seperti data luas lahan, fotokopi KTP, foto jenis dan kapasitas mesin pompa, lokasi SPBU yang dituju, serta surat pengantar dari kepala desa.
“Kalau ada petani yang menggunakan kuotanya untuk kepentingan lain, kami kurang tahu ya, sudah di luar kapasitas kami mestinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Tuban telah menghentikan penyidikan perkara dugaan
penyalahgunaan BBM
solar bersubsidi milik oknum purnawirawan polisi bernama Mujiono.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa perkara tersebut tidak memenuhi unsur pidana karena 1,5 ton BBM bersubsidi yang sempat ditahan itu dipergunakan untuk HIPPA di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Mujiono
-
/data/photo/2025/02/24/67bc66d5dce22.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban Surabaya 24 Februari 2025
-
/data/photo/2025/02/24/67bc740675f89.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kejanggalan Penghentian Penyidikan Dugaan Penyelewangan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban Surabaya 24 Februari 2025
Kejanggalan Penghentian Penyidikan Dugaan Penyelewangan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
Tim Redaksi
TUBAN, KOMPAS.com
– Penghentian penyidikan kasus dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi yang melibatkan Mujiono di Polres Tuban memicu kontroversi di kalangan petani.
Pihak kepolisian beralasan bahwa perkara tersebut tidak memenuhi unsur pidana karena BBM bersubsidi tersebut digunakan untuk kebutuhan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Beberapa pengurus HIPPA di Kecamatan Plumpang merasa terkejut dengan pernyataan polisi terkait kasus ini.
Ketua HIPPA Subur Makmur, Desa Klotok, Mashadi, mengungkapkan bahwa banyak pengurus HIPPA yang mempertanyakan identitas Mujiono, pemilik 1,5 ton BBM solar bersubsidi yang terlibat dalam kasus tersebut.
“Saya juga kaget, siapa orangnya itu dan dari kelompok HIPPA mana, kok mengatasnamakan HIPPA di Kecamatan Plumpang,” kata Mashadi saat ditemui Kompas.com pada Sabtu (22/2/2025).
Mashadi menjelaskan bahwa para petani HIPPA di Kecamatan Plumpang biasanya membutuhkan BBM dalam jumlah besar menjelang masa tanam, yang terjadi sekitar bulan Mei dan September.
“Kalau Bulan Januari kemarin itu sudah masa panen dan musim penghujan. Jadi, tidak ada pembelian,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini banyak HIPPA di Kecamatan Plumpang yang telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo sebagai penggerak pompa air, sehingga kebutuhan BBM solar untuk mesin pompa air telah berkurang drastis.
Sutoko, Ketua HIPPA Sumber Makmur di Desa Sembungrejo, menambahkan bahwa penggunaan panel listrik telah mengurangi kebutuhan BBM untuk mesin pompa.
“Sejak pakai panel listrik itu kebutuhannya BBM sedikit sekali hanya untuk mesin kecil saja, tidak seperti dulu,” kata Sutoko kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Untuk memenuhi kebutuhan BBM mesin kecil pompa, mereka memilih membeli dari tetangga yang menjual BBM eceran, karena prosedur dan persyaratan untuk membeli BBM bersubsidi secara kelembagaan bagi HIPPA masih sangat rumit.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Plumpang, Kunadi, menyatakan bahwa selama ini permohonan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi banyak diajukan para petani. Tidak ada yang diajukan atas nama HIPPA.
“Kami mencatat ada sebanyak 116 berkas permohonan rekomendasi dari petani sejak pemberlakuan barcode bagi pembeli BBM bersubsidi.”
“Dari 116 berkas tersebut, ada 90 berkas permohonan sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban,” katanya.
Kunadi menambahkan bahwa para petani yang mengajukan permohonan harus melengkapi sejumlah persyaratan, termasuk data luas lahan, fotokopi KTP, dan surat pengantar dari kepala desa.
“Kalau ada petani yang menggunakan kuotanya untuk kepentingan lain, kami kurang tahu ya, sudah di luar kapasitas kami mestinya,” ujarnya.
Kontroversi ini menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan petani terkait pengelolaan BBM bersubsidi yang seharusnya mendukung kebutuhan pertanian mereka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi
Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 2.657 paket sembako yang dikumpulkan sebagai pengganti karangan bunga dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, mulai disalurkan kepada warga miskin dan terdampak bencana.
Pendistribusian bantuan dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, dengan sasaran utama warga korban banjir dan angin kencang. Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menyatakan bahwa proses distribusi dilakukan langsung ke rumah-rumah oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan kelurahan.
“Kami diperintahkan oleh Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” ujar Ustadi.
Menurutnya, distribusi tahap awal ini ditujukan kepada 566 warga terdampak bencana di Kecamatan Banyuwangi. Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga miskin yang telah terdata oleh Dinas Sosial.
“Sebagaimana sesuai arahan Bupati, sembako dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi, sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” jelasnya.
Selain di Kecamatan Banyuwangi, distribusi juga akan dilakukan di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah penerima sebanyak 600 warga terdampak bencana.
Sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani mengimbau agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya berupa karangan bunga diganti dengan bantuan sembako. Imbauan ini bertujuan untuk mengutamakan asas kebermanfaatan bagi sesama.
“Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekadar ucapan selamat tapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” pungkas Ustadi. [alr/suf]
-

Ipuk-Mujiono Dapat Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Pelantikan Bupati Banyuwangi
Banyuwangi (beritajatim.com) – Bertepatan dengan pelatihan Ipuk Fiestiandani dan Mujiono sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Kamis (20/4/2025), paket sembako pengganti karangan bunga ucapan selamat pelantikan seperti yang Ipuk imbau terus berdatangan. Banyak pihak yang mengapresiasi imbauan tersebut.
Sebelumnya, Ipuk mengimbau bagi pihak yang hendak mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat, seyogyanya dirupakan paket sembako untuk disalurkan pada warga miskin dan korban bencana.
“Kami memahami banyak pihak yang ingin memberikan ucapan selamat pada kami, melalui bentuk karangan bunga. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mengimbau agar ucapan selamat melalui karangan bunga, diganti dengan paket sembako untuk warga miskin,” kata Ipuk.
“Ini juga sesuai dengan program kami, Ipuk-Mujiono, yang salah satunya adalah gotong royong untuk menekan kemiskinan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi,” tambah Ipuk.
“Kami mohon doanya juga agar kepemimpinan Ipuk – Mujiono dapat mengemban amanah dengan baik, salah satunya prioritas pembangunan adalah mengurangi angka kemiskinan,” imbuhnya.
Terlihat sejak Kamis pagi paket sembako berdatangan dari berbagai pihak mulai instansi, sekolah, organisasi, pendukung, relawan, dan lainnya. Hingga Kamis siang terkumpul ratusan paket sembako.
“Terima kasih atas dukungan masyarakat Banyuwangi. Dengan diganti paket sembako seperti ini, akan lebih berdaya guna untuk disalurkan ke warga miskin, juga untuk korban bencana,” tambah Ipuk.
Banyak pihak yang mengapresiasi imbauan Ipuk tersebut. Salah satunya dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi. Nanang Kosim mengucapkan selamat kepada pasangan Ipuk- Muji atas pelantikan yang telah terlaksana.
“Selamat bertugas kepada Bupati dan Wakilnya. Program mengganti karangan bunga dengan sembako ini sangat bagus sekali, karena memang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Paket sembako juga datang dari Pemuda Katolik Komisariat Banyuwangi. Perwakilan Pemuda Katolik, Agustinus Iwan Sanjaya, mengucapkan selamat atas pelantikan Ipuk dan Mujiono dan berharap semua program yang telah baik bisa dilanjutkan. Organisasinya juga bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Kegiatan mengganti karangan bunga dengan sembako ini merupakan terobosan baru yang sangat bermanfaat pastinya. Sembako lebih bermanfaat bagi warga,” ujarnya.
Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menambahkan, bahwa paket sembako dikumpulkan di Pendopo mulai Kamis hingga Jumat 21 Februari 2025.
Paket sembako dari berbagai pihak terus berdatangan. Mulai dari instansi, organisasi profesi dan kelembagaan seperti PT. INKA, HIPMI, dan pihak -pihak swasta.
“Pada hari pertama pengumpulan (Kamis-red) sudah masuk di catatan petugas sekitar 1.000 paket dari berbagai pihak. Semua mendukung kegiatan yang berupaya mengurangi kemiskinan ini. Dan inshaallah terus bertambah,” kata Ustadi.
Pelantikan kepala kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto dilakukan Kamis sekitar pukul 09.30 di Istana Negara. Ipuk dan Mujiono bersama para kepala daerah yang dilantik melakukan prosesi kirab terlebih dahulu dari Monas menuju ke Istana Negara. [tar/ian]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5138381/original/040023700_1740026067-IMG-20250219-WA0014.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jangan Kirim Karangan Bunga di Pelantikan Bupati Banyuwangi, Ini Alasannya
Liputan6.com, Banyuwangi – Ipuk Fiestiandani dan Mujiono dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta besok Kamis 20 Februari 2025. Pemkab Banyuwangi mengimbau kepada semua pihak yang akan memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat pelantikan diganti dan dirupakan dalam bentuk paket sembako.
“Bagi semua pihak yang ingin mengucapkan selamat pelantikan lewat karangan bunga kami imbau agar mengalihkannya menjadi paket sembako saja, agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Paket sembakonya yang setara dengan harga karangan bunganya,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo, Kamis (20/2/2025).
Ditambahkan Guntur, paket sembako yang diterima tersebut akan didistribusikan kepada warga pra sejahtera dan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu. “Nanti kita distribusikan ke warga miskin, juga keluarga yang kemarin kena bencana angin kencang. Paket sembako bisa dikumpulkan mulai besok pagi,” tambah Guntur.
Paket sembako tersebut bisa dikumpulkan di Pendopo Sabha Swagata mulai Kamis – Jumat 20 – 21 Februari 2025 dari pukul 08.00-14.00 WIB. “Paket sembako bisa langsung diantar nanti akan ada petugas yang menerima,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini.
Untuk paket sembako, Henik mengatakan bisa menyesuaikan. Namun jika ingin diseragamkan bisa berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan mie instan 5 bungkus. “Nanti pihak Pemkab bersama tim relawan dari Dinas Siosial yang akan membantu menyalurkan,” ujar Henik.
Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/2/2025). Pelantikan serentak kepala daerah beserta wakilnya mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara.
-

Pemkab Imbau Karangan Bunga Pelantikan Bupati Banyuwangi Diganti Paket Sembako untuk Warga Miskin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Ipuk Fiestiandani dan Mujiono akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Jakarta pada Kamis (20/2/2025).
Pemkab Banyuwangi mengimbau kepada semua pihak yang akan memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat pelantikan, diganti dan dirupakan dalam bentuk paket sembako.
“Bagi semua pihak yang ingin mengucapkan selamat pelantikan lewat karangan bunga, kami imbau agar mengalihkannya menjadi paket sembako saja, agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Paket sembakonya yang setara dengan harga karangan bunganya,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, Rabu (19/2/2025).
Ditambahkan Guntur, paket sembako yang diterima tersebut akan didistribusikan kepada warga prasejahtera dan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu.
“Nanti kita distribusikan ke warga miskin, juga keluarga yang kemarin kena bencana angin kencang. Paket sembako bisa dikumpulkan mulai besok pagi,” tambah Guntur.
Paket sembako tersebut bisa dikumpulkan di Pendopo Sabha Swagata mulai Kamis (20/2/2025) hingga Jumat (21/2/2025) dari pukul 08.00-14.00 WIB.
“Paket sembako bisa langsung diantar nanti akan ada petugas yang menerima,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini.
Untuk paket sembako, Henik mengatakan bisa menyesuaikan.
Namun jika ingin diseragamkan bisa berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan mi instan 5 bungkus.
“Nanti pihak pemkab bersama tim relawan dari Dinas Siosial yang akan membantu menyalurkan,” ujar Henik.
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Pelantikan serentak kepala daerah beserta wakilnya mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara.
-

Pemkab Banyuwangi Imbau Karangan Bunga Pelantikan Bupati Diganti Paket Sembako Untuk Warga Miskin
Banyuwangi (Beritajatim.com) – Ipuk Fiestiandani dan Mujiono akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta besok Kamis 20 Februari 2025.
Pemkab Banyuwangi mengimbau kepada semua pihak yang akan memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat pelantikan diganti dan dirupakan dalam bentuk paket sembako.
“Bagi semua pihak yang ingin mengucapkan selamat pelantikan lewat karangan bunga kami imbau agar mengalihkannya menjadi paket sembako saja, agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Paket sembakonya yang setara dengan harga karangan bunganya,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo.
Ditambahkan Guntur, paket sembako yang diterima tersebut akan didistribusikan kepada warga pra sejahtera dan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu.
“Nanti kita distribusikan ke warga miskin, juga keluarga yang kemarin kena bencana angin kencang. Paket sembako bisa dikumpulkan mulai besok pagi,” tambah Guntur.
Paket sembako tersebut bisa dikumpulkan di Pendopo Sabha Swagata mulai Kamis – Jumat 20 – 21 Februari 2025 dari pukul 08.00 – 14.00 WIB.
“Paket sembako bisa langsung diantar nanti akan ada petugas yang menerima,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini.
Untuk paket sembako, Henik mengatakan bisa menyesuaikan. Namun jika ingin diseragamkan bisa berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan mie instan 5 bungkus.
“Nanti pihak Pemkab bersama tim relawan dari Dinas Siosial yang akan membantu menyalurkan,”ujar Henik.
Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Pelantikan serentak kepala daerah beserta wakilnya mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, dan Wakil Wali Kota ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara. (ted)
-

Ipuk-Mujiono Jalani Gladi Bersih Pelantikan Bupati-Wabup Banyuwangi di Jakarta
Jakarta (beritajatim.com) – Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, menjalani gladi bersih pelantikan di Monas, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan sebelum mereka resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).
Pelantikan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kepala daerah dilantik secara serentak. Sebanyak 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih akan resmi dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara.
Selama gladi bersih, Ipuk-Mujiono bersama kepala daerah lainnya mengikuti prosesi latihan yang dipandu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Proses ini mencakup pemanasan, baris-berbaris, serta jalan kaki dari Monas menuju Istana Negara sebagai bagian dari persiapan utama pelantikan.
“Hari ini semua kepala daerah menjalani gladi bersih. Kemarin sudah dilaksanakan gladi kotor. Selain menjalin silaturahmi antar kepala daerah, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kedisiplinan dan rasa nasionalisme,” ujar Ipuk.
Selain itu, sebelum mengikuti gladi, Ipuk dan Mujiono juga telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada Minggu (16/2/2025). “Iya pemeriksaan kesehatan. Alhamdulillah juga berjalan lancar,” tambah Ipuk.
Setelah resmi dilantik, para kepala daerah dijadwalkan mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, selama tujuh hari mulai Jumat (21/2/2025) sebagai bagian dari pembekalan kepemimpinan. [alr/beq]
-

Penyelidikan Kasus Dugaan Penyalahgunaan Solar di Tuban Dihentikan
Tuban (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Tuban resmi menghentikan penyelidikan kasus dugaan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar yang dilakukan oleh terduga Mujiono. Keputusan ini diambil setelah pemeriksaan saksi dan keterangan ahli tidak menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.
Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan bahwa solar yang dipersoalkan digunakan untuk keperluan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di wilayah Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban oleh Mujiono.
“Berdasarkan keterangan ahli, kasus ini tidak memenuhi unsur Pasal 55 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang telah diubah dengan Pasal 40 angka 9 UU RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,” ungkap Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, Rabu (19/2/2025).
Pria yang akrab disapa Dimas ini menegaskan bahwa perkara tersebut telah dihentikan dan barang bukti telah dikembalikan kepada pihak terkait.
“Ini berdasarkan Perpres Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan harga jual eceran bahan bakar minyak,” terang Dimas.
Sebagai informasi, penyalahgunaan solar bersubsidi untuk industri dapat dikategorikan sebagai tindak pidana. Namun, penggunaan untuk HIPPA memiliki regulasi tersendiri dan tidak termasuk dalam tindak pidana. [ayu/beq]
