Tag: Mujiono

  • Polisi Kantongi Identitas Oknum LSM yang Tusuk Satpam Sekolah Tangerang Diduga Tolak Beri THR – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Oknum LSM yang Tusuk Satpam Sekolah Tangerang Diduga Tolak Beri THR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Polisi masih menyelidiki kasus penusukan terhadap Karyono, seorang satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang Banten oleh anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diduga ditolak karena meminta THR.

    Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono mengatakan saat ini pelaku yang diduga dua orang itu pelaku sedang diburu pihak kepolisian.

    “Identitas pelaku sudah diketahui sedang dilakukan pengejaran,” kata Baktiar saat dihubungi, Rabu (19/3/2025).

    Adapun Baktiar mengatakan latar belakang penusukan tersebut karena pihak sekolah tak merespons surat yang dibuat oleh LSM tersebut.

    Namun, Baktiar tak merinci apakah surat tersebut berisikan permintaan THR yang dilakukan oleh anggota LSM tersebut.

    “(Kejadian dilatarbelakangi diduga) karena tidak merespon surat dari LSM tersebut,” imbuhnya.

    Untuk informasi, Seorang satpam di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, bernama Karyono, jadi korban pengeroyokan dan penusukan oleh dua orang oknum yang diduga berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerhana, pada Senin (17/3/2025). 

    Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan, peristiwa itu bermula ketika dua orang oknum LSM tersebut, mendatangi SMKN 9 pada Senin siang. 

    Tujuannya, untuk bertemu salah satu staf sekolah dan menanyakan terkait tanggapan pihak SMKN 9 soal surat yang dikirim sebelumnya. 

    “Pelaku datang ke sekolah SMKN 9 Kabupaten Tangerang dan langsung menuju ruang Tata Usaha (TU) dan di ruang Tata Usaha diduga pelaku bertemu dengan saksi, Siti Fauziah dan Sarti,” kata Baktiar kepada wartawan.

    “Kemudian diduga pelaku mengaku dari oknum LSM menanyakan tanggapan terkait surat yang telah dikirim sebelumnya,” tambahnya. 

    Setelah menemui dua saksi lanjut Baktiar, pelaku kemudian diarahkan untuk menemui Mansur, sebagai Kasi Humas SMKN 9.

    Setelahnya, dua pelaku itu pergi dan terjadi cekcok dengan dua korban, yakni Karyono dan Sunarto. 

    “Terjadi cekcok mulut antara korban dengan diduga pelaku, kemudian terjadi pemukulan dan penusukan terhadap korban oleh diduga pelaku dengan menggunakan sebilah pisau,” ujar Baktiar. 

    Atas hal tersebut, Karyono pun mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, sementara Sunarto mengalami luka pada bagian hidungnya. 

    “Karyono Mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, korban Sunarto mengalami luka memar pada bagian hidung, dan atas kejadian tersebut selanjutnya korban dibawa ke RSUD Balaraja,” ungkap Baktiar. 

    Di samping itu, saksi sekaligus rekan kerja korban, Wahana menjelaskan situasi saat pengeroyokan terjadi. 

    Wahana mengatakan, usai terjadi cekcok, salah satu pelaku menghantam wajah Sunarto menggunakan helm. 

    Adapun korban lainnya, yakni Karyono mengalami lima luka tusuk, yakni di bagian leher, telinga dan pinggang. 

    “Korban pertama dipukul pakai helm, hingga helm tersebut pecah, korban kedua terkena lima luka tusuk, yaitu di leher, telinga sama pinggangnya,” kata Wahana saat ditemui di lokasi.

    Sekolah: Bukan Dipicu Minta THR

    Ilustrasi penusukan. (dok. Kompas)

    Humas SMKN 9 Tangerang, Masyur meluruskan disinformasi yang beredar.

    Memang benar terjadi penganiayaan, tapi aksi tersebut bukan tentang THR.

    Masyur menjelaskan, kedua pelaku datang menggunakan Honda PCX pada Senin (17/3/2025) siang.

    Keduanya datang untuk menindaklanjuti surat berisi dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BBM Subsidi.

    Sambil berteriak, dua pelaku langsung ke kantor mencari kepala sekolah.

    “Jadi mereka berdua datang ke sini saat siang hari, memang ketika masuk ke sekolah, dua oknum itu sedikit teriak, menanyakan keberadaan kepala sekolah,” kata Mansyur saat diwawancarai di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, Selasa (18/3/2025). 

    “Bertemu lah dengan saya waktu itu, dan oknum itu pun menanyakan soal surat yang telah dikirim.”

    “Isinya bukan soal THR, tapi dua oknum itu menduga kalau SMKN 9 telah menyelewengkan dana BOS dan dana BBM subsidi, padahal itu tidak benar, kami saja tidak ada dana BBM Subsidi,” tambahnya. 

     

  • Seorang Wanita Berjilbab Terekam CCTV Mencuri di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

    Seorang Wanita Berjilbab Terekam CCTV Mencuri di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah aksi pencurian terekam kamera CCTV di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soeroto Ngawi, Jawa Timur. Seorang wanita berjilbab yang diperkirakan berusia lebih dari 40 tahun, terekam mengambil sejumlah barang berharga milik keluarga pasien pada Jumat, (14/3/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.

    Peristiwa ini terjadi di lorong depan ruang Instalasi Bedah Sentral. Pelaku terlihat mengambil dompet dan sejumlah amplop berisi uang yang tersimpan di dalam tas milik keluarga pasien yang tengah tertidur. Setelah berhasil menggasak barang curian, pelaku segera menyembunyikan hasil curiannya ke dalam bajunya dan berjalan kabur meninggalkan lokasi.

    Salah satu korban pencurian, Bety Indriasari, mengungkapkan bahwa mereka baru menyadari kejadian tersebut setelah operasi selesai. “Setelah operasi melihat tas sudah robek, dompet sama amplop-amplop uang hilang. Terus kita lapor satpam rumah sakit. Dilihatkan CCTV, benar dicuri pelaku wanita berjilbab usia 40 tahun lebih. Kejadian siang hari, terus ini kita lapor polisi,” ujar Bety.

    Kepala Keamanan RSUD Dr. Soeroto Ngawi, Mujiono, membenarkan adanya kejadian pencurian tersebut. “Kejadian itu di jalan atau lorong, bukan di dalam ruang. Di sini, tahun kemarin ada tiga kejadian. Satu berhasil kita tangkap,” ungkapnya.

    Kasus ini kini dalam penanganan Polsek Ngawi Kota. Berdasarkan data rumah sakit, insiden pencurian di RSUD Dr. Soeroto Ngawi telah terjadi tiga kali. Sementara itu, pada tahun 2024, terdapat dua kasus serupa, dan salah satu pelakunya berhasil ditangkap oleh pihak keamanan rumah sakit.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya keluarga pasien, agar lebih waspada terhadap barang bawaannya saat berada di lingkungan rumah sakit. [fiq/ian]

  • Penganiayaan Brutal di Banyuwangi, 3 Orang Berlumuran Darah

    Penganiayaan Brutal di Banyuwangi, 3 Orang Berlumuran Darah

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa pembacokan brutal terjadi di daerah depan TPU Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Minggu (9/3/2025) malam.

    Menurut kesaksian warga sekitar, suasana mencekam begitu terasa saat tiga orang pria menebaskan senjata tajam dan melukai tiga orang pria lainnya, yaitu Hari Suselo (45), Iyono (55), dan Dinar Mislani (30).

    Kini ketiga korban dilarikan ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan medis. Dari foto hingga video yang tersebar, ketiga korban pembacokan mengalami luka cukup parah.

    Salah satu korban bernama Selo, mengalami luka menganga sangat lebar bekas sabetan senjata tajam. Terlihat baju putihnya telah berubah menjadi merah darah akibat kucuran darah yang mengalir deras.

    Foto lainnya menunjukkan seorang pria bernama Yon, bertelanjang dada tengah terbaring menghadap ke kanan. Luka sayatan cukup panjang terlihat jelas memanjang dari belakang telinga hingga kepala belakang.

    Sementara satu korban lainnya, Dinar mengalami luka di bagian tengkuk dan rusuk.

    “Situasinya sangat menakutkan. Parah sekali korban. Pelaku pembacokan sekitar tiga orang. Ada satu yang diamankan polisi, katanya orang Muncar,” kata salah satu warga sekitar, Asmuni.

    Asmuni sendiri kurang begitu paham penyebab pembacokan yang diduga berawal dari sebuah pertikaian itu. Pertikaian dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. “Kondisi sekitar terbilang sepi karena masyarakat sekitar tengah menjalankan shalat tarawih,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolsek Giri, AKP Budi Mujiono menambahkan, usai diamankan, diketahui pelaku menyerang para korban menggunakan senjata tajam. Dua senjata tajam yang diamankan adalah jenis kerambit.

    “Ada dua senjata tajam jenis kerambit yang kami amankan, kemudian motor pelaku. Barang bukti kami amankan di Mapolsek tadi malam. Sekarang sudah dilimpahoan ke Polresta Banyuwangi,” tegasnya.

    Sementara untuk kronologi, Budi menyebut pembacokan itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Peristiwanya terjadi saat sepulang salat tarawih. Tiga pelaku saat itu datang ke lingkungan Cungking membawa sepeda motor.

    Mereka mendatangi salah satu rumah korban. Kebetulan saat itu di depan rumah para korban tengah kongkow. Para pelaku langsung menyerang salah satu dari ketiga korban.

    “Dua warga lain ini niatnya melerai, tapi juga terkena sabetan. Sehingga korban berjumlah tiga orang,” pungkas Budi. [alr/but]

     

  • Sadis, 3 Orang di Banyuwangi Jadi Korban Pembacokan, 1 Orang Kritis

    Sadis, 3 Orang di Banyuwangi Jadi Korban Pembacokan, 1 Orang Kritis

    Liputan6.com, Banyuwangi Peristiwa sadis terjadi di lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, pada Minggu malam (9/3/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Tiga warga menjadi korban pembacokan oleh beberapa orang asal Muncar hingga terluka parah.

    Tiga warga yang mengalami pembacokan tersebut yakni Hari Suselo (45), Iyono (55), dan Dinar Mislani (30). Saat ini mereka menjalani perawatan di RSUD Blambangan. Dua orang terluka cukup parah, dan satu orang dalam kondisi kritis.

    Eko, seorang warga lingkungan Cungking, mengatakan awalnya korban didatangi pelaku di rumahnya. Tak berselang lama, korban berlari di jalan sambil berteriak-teriak. Warga yang mendengar kemudian datang membantu melerai.

    “Kalau untuk kronologinya, saya belum jelas,” katanya.  

    Menurut Eko, ada tiga korban yang mengalami luka-luka. Satu di antaranya terluka parah.

    “Korban pertama luka di punggung. Yang kedua di wajah, dan ke tiga di punggung,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono mengatakan, kronologi cekcok pelaku dan korban masih belum diketahui secara pasti. Mengingat korban masih dalam penangan medis.

    “Penyebab cekcok masih kami selidiki, karena dalam kejadian ini pelaku merupakan orang jauh, yakni dari Kecamatan Muncar,” kata AKP Budi, Senin (10/3/2025).

    Menurut AKP Budi, pelaku ada 3 orang. Tapi baru satu orang yang sudah diamankan dan dimintai keterangan di Polsek Giri.

    “Pelaku berjumlah 3 orang. Yang berhasil kami amankan 1 orang. Saat ini masih proses pengembangan penyelidikan,” ujarnya. 

    Adapun barang bukti yang diamankan yakni dua buah senjata tajam jenis karambit, dan sepeda motor milik pelaku.

    “Dua senjata tajam sudah kami amankan,” katanya.

     

  • Hari Pertama KerjaSepulang Retret, Bupati Ipuk Minta Tingkatkan Pelayanan Publik

    Hari Pertama KerjaSepulang Retret, Bupati Ipuk Minta Tingkatkan Pelayanan Publik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Hari pertama kerja usai dilantik dan mengikuti retret kepala daerah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menegaskan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan pelayanan publik. 

    Itu disampaikan saat memimpin apel perdana bersama Wakil Bupati Mujiono, di halaman Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (3/3/2025). 

    Apel diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, segenap pejabat struktural, serta karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Banyuwangi. 

    Di hadapan para peserta apel, Ipuk minta agar seluruh ASN mampu memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas kepada publik. Ipuk meminta para ASN untuk terus meningkatkan kualitas kinerja. 

    “Berikan pelayanan sepenuh hati, pelayanan yang cepat dan tepat sesuai kebutuhan mereka,” pinta Ipuk.

    “Di tengah efisiensi anggaran, maka digitalisasi pelayanan publik harus terus digenjot. Semua ASN harus memiliki mindset bagaimana digitalisasi menjadi kunci pencepatan layanan publik,” imbuhnya. 

    Menurut Ipuk hal ini akan mendongkrak kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. 

    “Jadilah ASN yang bersih melayani masyarakat. Kepuasan masyarakat akan menjadi modal kita untuk membangun Banyuwangi lebih baik lagi ke depan. Masyarakat yang puas akan senantiasa mendukung program-program yang diusulkan pemerintah,” ujar Ipuk. 

    Dalam kesempatan itu, Ipuk juga meminta kepala OPD dan camat lebih efektif dalam penggunaan anggaran. Harus semakin inovatif dalam mencari solusi. 

    “Menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan program pembangunan sangatlah penting. Banyuwangi bisa seperti sekarang karena semua pihak bahu membahu mensukseskan program-program daerah,” tambah Ipuk.

  • Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Februari 2025

    Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban Surabaya 24 Februari 2025

    Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Beberapa pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di
    Kecamatan Plumpang
    , Kabupaten Tuban, Jawa Timur, membantah terlibat dalam kasus dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
    Pernyataan ini muncul setelah pihak kepolisian menghentikan penyidikan terhadap oknum purnawirawan polisi yang diduga menyalahgunakan
    BBM bersubsidi
    .
    Ketua HIPPA Sumber Makmur, Sutoko, menyatakan bahwa selama ini mesin pompa air untuk lahan pertanian telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo.
    Dengan perubahan ini, kebutuhan BBM untuk mesin pompa air menjadi sangat sedikit dibandingkan saat masih menggunakan mesin genset.
    “Sejak pakai panel listrik itu kebutuhannya BBM sedikit sekali hanya untuk mesin kecil saja, tidak seperti dulu,” ungkap Sutoko saat diwawancarai pada Senin (24/2/2025).
    Untuk memenuhi kebutuhan BBM mesin kecil pompa tersebut, HIPPA memilih untuk membeli dari tetangga yang menjual BBM eceran.
    Sementara itu, Ketua HIPPA Subur Makmur, Mashadi, juga mempertanyakan identitas pemilik 1,5 ton BBM solar bersubsidi yang bermasalah tersebut.
    Menurutnya, tidak ada anggota HIPPA di Kecamatan Plumpang yang bernama Mujiono, seperti yang disebutkan dalam pemberitaan.
    “Saya juga kaget, siapa orangnya itu dan dari kelompok HIPPA mana, kok mengatasnamakan HIPPA di Kecamatan Plumpang,” kata Mashadi saat ditemui pada Sabtu (22/2/2025).
    Mashadi menambahkan bahwa para petani HIPPA di Kecamatan Plumpang biasanya membutuhkan BBM dalam jumlah besar menjelang masa tanam sekitar bulan Mei dan September.
    “Kalau Bulan Januari kemarin itu sudah masa panen dan musim penghujan. Jadi, tidak ada pembelian,” ujarnya.
    Saat ini, banyak HIPPA yang telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo sebagai penggerak pompa air sehingga kebutuhan BBM solar untuk mesin pompa air berkurang drastis.
    Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Plumpang, Kunadi, menyatakan bahwa selama ini permohonan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi banyak datang dari para petani, dan tidak ada yang atas nama HIPPA.
    “Kami mencatat ada sebanyak 116 berkas permohonan rekomendasi dari petani sejak pemberlakuan barcode bagi pembeli BBM bersubsidi,” kata Kunadi kepada Kompas.com pada Senin (24/2/2025).
    Dari jumlah tersebut, 90 berkas permohonan telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban.
    Menurut Kunadi, para petani yang mengajukan permohonan harus melengkapi formulir dengan sejumlah persyaratan, seperti data luas lahan, fotokopi KTP, foto jenis dan kapasitas mesin pompa, lokasi SPBU yang dituju, serta surat pengantar dari kepala desa.
    “Kalau ada petani yang menggunakan kuotanya untuk kepentingan lain, kami kurang tahu ya, sudah di luar kapasitas kami mestinya,” ujarnya.
    Sebelumnya, Satreskrim Polres Tuban telah menghentikan penyidikan perkara dugaan
    penyalahgunaan BBM
    solar bersubsidi milik oknum purnawirawan polisi bernama Mujiono.
    Pihak kepolisian menyatakan bahwa perkara tersebut tidak memenuhi unsur pidana karena 1,5 ton BBM bersubsidi yang sempat ditahan itu dipergunakan untuk HIPPA di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejanggalan Penghentian Penyidikan Dugaan Penyelewangan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Februari 2025

    Kejanggalan Penghentian Penyidikan Dugaan Penyelewangan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban Surabaya 24 Februari 2025

    Kejanggalan Penghentian Penyidikan Dugaan Penyelewangan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Penghentian penyidikan kasus dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi yang melibatkan Mujiono di Polres Tuban memicu kontroversi di kalangan petani.
    Pihak kepolisian beralasan bahwa perkara tersebut tidak memenuhi unsur pidana karena BBM bersubsidi tersebut digunakan untuk kebutuhan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
    Beberapa pengurus HIPPA di Kecamatan Plumpang merasa terkejut dengan pernyataan polisi terkait kasus ini.
    Ketua HIPPA Subur Makmur, Desa Klotok, Mashadi, mengungkapkan bahwa banyak pengurus HIPPA yang mempertanyakan identitas Mujiono, pemilik 1,5 ton BBM solar bersubsidi yang terlibat dalam kasus tersebut.
    “Saya juga kaget, siapa orangnya itu dan dari kelompok HIPPA mana, kok mengatasnamakan HIPPA di Kecamatan Plumpang,” kata Mashadi saat ditemui Kompas.com pada Sabtu (22/2/2025).
    Mashadi menjelaskan bahwa para petani HIPPA di Kecamatan Plumpang biasanya membutuhkan BBM dalam jumlah besar menjelang masa tanam, yang terjadi sekitar bulan Mei dan September.
    “Kalau Bulan Januari kemarin itu sudah masa panen dan musim penghujan. Jadi, tidak ada pembelian,” ungkapnya.
    Ia juga menambahkan bahwa saat ini banyak HIPPA di Kecamatan Plumpang yang telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo sebagai penggerak pompa air, sehingga kebutuhan BBM solar untuk mesin pompa air telah berkurang drastis.
    Sutoko, Ketua HIPPA Sumber Makmur di Desa Sembungrejo, menambahkan bahwa penggunaan panel listrik telah mengurangi kebutuhan BBM untuk mesin pompa.
    “Sejak pakai panel listrik itu kebutuhannya BBM sedikit sekali hanya untuk mesin kecil saja, tidak seperti dulu,” kata Sutoko kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
    Untuk memenuhi kebutuhan BBM mesin kecil pompa, mereka memilih membeli dari tetangga yang menjual BBM eceran, karena prosedur dan persyaratan untuk membeli BBM bersubsidi secara kelembagaan bagi HIPPA masih sangat rumit.
    Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Plumpang, Kunadi, menyatakan bahwa selama ini permohonan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi banyak diajukan para petani. Tidak ada yang diajukan atas nama HIPPA.
    “Kami mencatat ada sebanyak 116 berkas permohonan rekomendasi dari petani sejak pemberlakuan barcode bagi pembeli BBM bersubsidi.”
    “Dari 116 berkas tersebut, ada 90 berkas permohonan sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban,” katanya.
    Kunadi menambahkan bahwa para petani yang mengajukan permohonan harus melengkapi sejumlah persyaratan, termasuk data luas lahan, fotokopi KTP, dan surat pengantar dari kepala desa.
    “Kalau ada petani yang menggunakan kuotanya untuk kepentingan lain, kami kurang tahu ya, sudah di luar kapasitas kami mestinya,” ujarnya.
    Kontroversi ini menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan petani terkait pengelolaan BBM bersubsidi yang seharusnya mendukung kebutuhan pertanian mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 2.657 paket sembako yang dikumpulkan sebagai pengganti karangan bunga dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, mulai disalurkan kepada warga miskin dan terdampak bencana.

    Pendistribusian bantuan dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, dengan sasaran utama warga korban banjir dan angin kencang. Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menyatakan bahwa proses distribusi dilakukan langsung ke rumah-rumah oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan kelurahan.

    “Kami diperintahkan oleh Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” ujar Ustadi.

    Menurutnya, distribusi tahap awal ini ditujukan kepada 566 warga terdampak bencana di Kecamatan Banyuwangi. Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga miskin yang telah terdata oleh Dinas Sosial.

    “Sebagaimana sesuai arahan Bupati, sembako dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi, sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” jelasnya.

    Selain di Kecamatan Banyuwangi, distribusi juga akan dilakukan di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah penerima sebanyak 600 warga terdampak bencana.

    Sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani mengimbau agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya berupa karangan bunga diganti dengan bantuan sembako. Imbauan ini bertujuan untuk mengutamakan asas kebermanfaatan bagi sesama.

    “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekadar ucapan selamat tapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” pungkas Ustadi. [alr/suf]

  • Ipuk-Mujiono Dapat Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Pelantikan Bupati Banyuwangi

    Ipuk-Mujiono Dapat Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Pelantikan Bupati Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bertepatan dengan pelatihan Ipuk Fiestiandani dan Mujiono sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Kamis (20/4/2025), paket sembako pengganti karangan bunga ucapan selamat pelantikan seperti yang Ipuk imbau terus berdatangan. Banyak pihak yang mengapresiasi imbauan tersebut.

    Sebelumnya, Ipuk mengimbau bagi pihak yang hendak mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat, seyogyanya dirupakan paket sembako untuk disalurkan pada warga miskin dan korban bencana.

    “Kami memahami banyak pihak yang ingin memberikan ucapan selamat pada kami, melalui bentuk karangan bunga. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mengimbau agar ucapan selamat melalui karangan bunga, diganti dengan paket sembako untuk warga miskin,” kata Ipuk.

    “Ini juga sesuai dengan program kami, Ipuk-Mujiono, yang salah satunya adalah gotong royong untuk menekan kemiskinan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi,” tambah Ipuk.

    “Kami mohon doanya juga agar kepemimpinan Ipuk – Mujiono dapat mengemban amanah dengan baik, salah satunya prioritas pembangunan adalah mengurangi angka kemiskinan,” imbuhnya.

    Terlihat sejak Kamis pagi paket sembako berdatangan dari berbagai pihak mulai instansi, sekolah, organisasi, pendukung, relawan, dan lainnya. Hingga Kamis siang terkumpul ratusan paket sembako.

    “Terima kasih atas dukungan masyarakat Banyuwangi. Dengan diganti paket sembako seperti ini, akan lebih berdaya guna untuk disalurkan ke warga miskin, juga untuk korban bencana,” tambah Ipuk.

    Banyak pihak yang mengapresiasi imbauan Ipuk tersebut. Salah satunya dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi. Nanang Kosim mengucapkan selamat kepada pasangan Ipuk- Muji atas pelantikan yang telah terlaksana.

    “Selamat bertugas kepada Bupati dan Wakilnya. Program mengganti karangan bunga dengan sembako ini sangat bagus sekali, karena memang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

    Paket sembako juga datang dari Pemuda Katolik Komisariat Banyuwangi. Perwakilan Pemuda Katolik, Agustinus Iwan Sanjaya, mengucapkan selamat atas pelantikan Ipuk dan Mujiono dan berharap semua program yang telah baik bisa dilanjutkan. Organisasinya juga bersinergi dengan pemerintah daerah.

    “Kegiatan mengganti karangan bunga dengan sembako ini merupakan terobosan baru yang sangat bermanfaat pastinya. Sembako lebih bermanfaat bagi warga,” ujarnya.

    Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menambahkan, bahwa paket sembako dikumpulkan di Pendopo mulai Kamis hingga Jumat 21 Februari 2025.

    Paket sembako dari berbagai pihak terus berdatangan. Mulai dari instansi, organisasi profesi dan kelembagaan seperti PT. INKA, HIPMI, dan pihak -pihak swasta.

    “Pada hari pertama pengumpulan (Kamis-red) sudah masuk di catatan petugas sekitar 1.000 paket dari berbagai pihak. Semua mendukung kegiatan yang berupaya mengurangi kemiskinan ini. Dan inshaallah terus bertambah,” kata Ustadi.

    Pelantikan kepala kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto dilakukan Kamis sekitar pukul 09.30 di Istana Negara. Ipuk dan Mujiono bersama para kepala daerah yang dilantik melakukan prosesi kirab terlebih dahulu dari Monas menuju ke Istana Negara. [tar/ian]

  • Jangan Kirim Karangan Bunga di Pelantikan Bupati Banyuwangi, Ini Alasannya

    Jangan Kirim Karangan Bunga di Pelantikan Bupati Banyuwangi, Ini Alasannya

    Liputan6.com, Banyuwangi – Ipuk Fiestiandani dan Mujiono  dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta besok Kamis 20 Februari 2025. Pemkab Banyuwangi mengimbau kepada semua pihak yang akan memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat pelantikan diganti dan dirupakan dalam bentuk paket sembako. 

    “Bagi semua pihak yang ingin mengucapkan selamat pelantikan lewat karangan bunga kami imbau agar mengalihkannya menjadi paket sembako saja, agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Paket sembakonya yang setara dengan harga karangan bunganya,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo, Kamis (20/2/2025).

    Ditambahkan Guntur, paket sembako yang diterima tersebut akan didistribusikan kepada warga pra sejahtera dan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu. “Nanti kita distribusikan ke warga miskin, juga keluarga yang kemarin kena bencana angin kencang. Paket sembako bisa dikumpulkan mulai besok pagi,” tambah Guntur. 

    Paket sembako tersebut bisa dikumpulkan di Pendopo Sabha Swagata mulai Kamis – Jumat 20 – 21 Februari 2025 dari pukul 08.00-14.00 WIB. “Paket sembako bisa langsung diantar nanti akan ada petugas yang menerima,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini. 

    Untuk paket sembako, Henik mengatakan bisa menyesuaikan. Namun jika ingin diseragamkan bisa berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan mie instan 5 bungkus. “Nanti pihak Pemkab bersama tim relawan dari Dinas Siosial yang akan membantu menyalurkan,” ujar Henik.

    Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono,  dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).  Pelantikan serentak kepala daerah beserta wakilnya mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara.