Tag: Mujiono

  • Marcellino Sempat Simpan Potongan Tubuh Sepupunya di Kamar Mandi, lalu Dimasukkan Freezer karena Bau – Halaman all

    Marcellino Sempat Simpan Potongan Tubuh Sepupunya di Kamar Mandi, lalu Dimasukkan Freezer karena Bau – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembunuhan bernama Marcellino Rarun atau MR (24) sempat menyimpan jasad sepupunya yang merupakan buronan polisi, Jefry Rarun atau JR (54) setelah dimutilasi pada Desember 2023 lalu di kamar mandi.

    Namun, lantaran potongan tubuh Jeffry sudah memunculkan bau menyengat akibat membusuk, Marcellino langsung berinisiatif untuk memasukkannya ke dalam lemari pendingin atau freezer.

    Adapun freezer tersebut ada setelah Marcellino membelinya. Setelah itu, Marcellino meletakkan freezer berisi potongan tubuh Jefry tersebut di bengkel milik korban.

    “Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono dalam konferensi pers pada Jumat (21/3/2025), dikutip dari Tribun Tangerang.

    Namun, dua bulan setelahnya atau Februari 2024, Baktiar mengatakan Marcellino terpaksa memindah freezer berisi potongan tubuh sepupunya itu ke rumah lain milik korban karena bengkel korban akan disita bank.

    “Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” kata Baktiar.

    Sementara, sebelum melakukan mutilasi, Baktiar menuturkan pelaku terlebih dahulu menusuk korban sebanyak tujuh kali dengan menggunakan pisau dapur.

    Baru, setelah itu, Marcellino memutilasi jasad Jefry menjadi delapan bagian.

    “Setelah korban tewas, pelaku memotong tubuh korban menjadi 8 bagian. Kepala, tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan sampai batas dengkul, kaki kiri sampai batas dengkul, telapak tangan kiri, pinggang sampai batas dengkul, dan bagian badan, menggunakan gergaji dan pisau yang telah disiapkan,” kata Baktiar.

    Lalu, sehari kemudian, Marcellino membuang organ dalam korban serta gergaji dan pisau untuk menghilangkan jejak.

    Awal Mula Ditemukannya Jasad Jefry: Polisi Mau Tangkap Korban karena Jadi Buronan

    Sementara, awal mula ditemukannya jasad Jefry ketika polisi dari Polres Metro Jakarta Utara akan melakukan penangkapan terhadap korban lantaran yang bersangkutan adalah buronan kasus penipuan.

    Baktiar mengatakan penangkapan dilakukan pada Kamis (13/3/2025) silam.

    Lalu, sesampainya di rumah Jefry, polisi hanya bertemu dengan Marcellino. Kemudian, polisi langsung melakukan penggeledahan.

    Namun, di saat yang bersamaan, polisi menaruh curiga dengan sebuah freezer yang dalam kondisi diikat rantai.

    Selanjutnya, polisi meminta Marcellino membuka freezer tersebut dan ditemukanlah jasad Jefry yang telah dalam kondisi termutilasi.

    “Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti,” kata Baktiar.

    Motif: Pelaku Dendam Kerap Dikasari Korban

    Baktiar juga menjelaskan terkait motif Marcellino sampai tega memutilasi sepupunya tersebut.

    Ternyata, pelaku sudah memendam perasaan dendam kepada korban karena kerap disiksa dan diperalat.

    “Pelaku kesal karena kerap disiksa oleh korban, dan juga sakit hati setelah merasa sering dimanfaatkan atau diperalat,” kata Baktiar.

    Dia mengatakan pelaku juga mengakui kerap mengalami kekerasan dari korban sejak kecil.

    Adapun pelaku hidup bersama dengan korban lantaran dirinya adalah yatim piatu.

    “Sejak kecil, pelaku sering mendapatkan kekerasan dari korban karena memang mereka tinggal berdua, posisi yatim piatu.

    “Sehingga, pada tahun 2023, tepatnya bulan Desember, pelaku memiliki rencana pembunuhan pada korban,” jelasnya.

    Akibat perbuatannya, Marcellino dijerat dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana subsidair Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman mati.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Tangerang dengan judul “Pria di Kabupaten Tangerang Mutilasi Sepupu, Jasad Korban Disimpan 2 Tahun dalam Lemari Pendingin”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Tangerang/Nurmahadi)

     

  • Marcellino Sempat Simpan Potongan Tubuh Sepupunya di Kamar Mandi, lalu Dimasukkan Freezer karena Bau – Halaman all

    Motif Pria di Tangerang Mutilasi Sepupunya, Jasadnya Disimpan Setahun dalam Freezer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG –  Seorang pria berinisial MR tega membunuh sekaligus memutilasi  mayat sepupunya JR  di Kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Aksi keji dilakukan MR di bengkelnya, kawasan Pasar Kemis pada Desember 2023 lalu.

    Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan kasus mutilasi itu terkuak ketika kepolisian dari Polres Jakarta Utara akan melakukan penangkapan terhadap korban yakni JR terkait kasus penipuan, di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Kamis (13/3/2025) kemarin.

    Namun sesampainya di rumah JR, ternyata polisi hanya bertemu dengan saudaranya sekaligus pelaku mutilasi yakni MR. 

    Pihak kepolisian pun langsung melakukan penggeledahan di rumah JR dan mencurigai sebuah lemari pendingin yang diikat rantai. 

    Polisi lalu meminta MR untuk membuka lemari pendingin atau freezer itu. 

    Saat dibuka ternyata didapati jasad manusia yang sudah dimutilasi mejadi 8 bagian. 

    Potongan tubuh manusia itu ternyata pelaku penipuan yang tengah dicari polisi yakni JR. 

    “Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti,” kata dia dalam konferensi pers, Jumat (21/3/2025). 

    Baktiar mengatakan berdasarkan pendalaman, MR sempat menyimpan potongan tubuh sepupunya di dalam kamar mandi. 

    Akan tetapi dia pun membeli lemari pendingin, setelah potongan tubuh itu mulai membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat. 

    “Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,” ujar dia. 

    “Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang disewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” sambung Baktiar.

    “Kami sudah melakukan olah TKP autopsi sudah dilakukan, bagi saksi juga sudah kami periksa, kami sudah berkomunikasi dengan ahli psikologi selanjutnya kami melengkapi berkas penyidikan,” pungkasnya.

    Motif mutilasi

    Polisi membeberkan motif MR melakukan mutilasi terhadap sepupunya sendiri JR.

    Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono  MR menikam JR di bagian leher hingga beberapa kali kemudian menusuk dada korban setelah keluar dari kamar mandi.

    Setelah korban dipastikan telah tewas, MR langsung memutilasi JR hingga menjadi 8 bagian. 

    Baktiar menuturkan, aksi mutilasi yang dilakukan MR terhadap sepupunya, lantaran kesal kerap mendapat perlakuan kasar. 

    “Setelah kami dalami, diperoleh fakta penyidikan pada sekitar bulan Desember 2023, korban meminta tersangka MR untuk mencari mobil milik teman korban Yang dibawa kabur orang lain. Namun Karena tersangka MR tidak dapat menemukan mobil tersebut,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (21/3/2025). 

    “Maka korban marah-marah kepada bersangka MR Sehingga membuat tsk MR kesal kepada korban, terlebih korban sejak kecil kerap mendapat pelakuan kasar sehingga menyimpan dendam pada korban,” tambah Baktiar. 

     

     

     

  • Marcellino Sempat Simpan Potongan Tubuh Sepupunya di Kamar Mandi, lalu Dimasukkan Freezer karena Bau – Halaman all

    Buronan Dimutilasi Sepupunya di Tangerang: Dimasukkan Freezer sejak 2 Tahun Lalu, Motif Dendam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Buronan penipuan bernama Jefry Rarun atau JR (54) menjadi korban mutilasi sepupunya, Marcellino Rarun atau MR (24) di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Adapun terkuaknya kasus mutilasi ini berawal ketika polisi dari Polres Jakarta Utara bakal melakukan penangkapan terhadap Jefry terkait kasus penipuan pada Kamis (13/3/2025).

    Namun, sesampainya di rumah Jefry, ternyata polisi hanya bertemu dengan sepupu sekaligus pelaku mutilasi, Marcellino.

    Setelah itu, polisi langsung melakukan penggeledahan di rumah Jefry. Hanya saja, polisi mencurigai dengan sebuah lemari pendingin atau freezer yang dalam kondisi diikat rantai.

    Kemudian, Marcellino pun diminta polisi untuk membuka freezer tersebut. Ternyata, saat dibuka, ada jasad manusia yang telah dalam kondisi dimutilasi menjadi delapan bagian.

    Adapun potongan tubuh tersebut adalah buronan penipuan yang dicari polisi yaitu Jefry.

    “Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono dalam konferensi pers, Jumat (21/3/2025), dikutip dari Tribun Tangerang.

    Baktiar menuturkan, sebenarnya potongan tubuh Jefry sempat disimpan Marcellino di dalam kamar mandi.

    Namun, lantaran jasad Jefry sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau menyengat, dirinya memutuskan untuk membeli freezer.

    “Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,” ujarnya.

    Lalu, pada Februari 2024, Marcellino akhirnya memindahkan freezer berisi potongan tubuh sepupunya tersebut lantaran bengkel korban yang dijadikan tempat menaruh freezer disita bank.

    Adapun freezer tersebut lalu dipindah ke rumah lain milik Jefry.

    “Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” kata Baktiar.

    Baktiar menambahkan, adapun langkah-langkah yang telah dilakukan pihaknya yakni mengamankan pelaku, melakukan olah TKP, autopsi, dan memeriksa sejumlah saksi. 

    “Kami sudah melakukan olah TKP autopsi sudah dilakukan, bagi saksi juga sudah kami periksa, kami sudah berkomunikasi dengan ahli psikologi selanjutnya kami melengkapi berkas penyidikan,” pungkasnya.

    Pelaku Tusuk Korban 7 Kali sebelum Lakukan Mutilasi

    Baktiar menuturkan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, pelaku mengakui menusuk korban sebanyak tujuh kali terlebih dahulu menggunakan pisau dapur sebelum melakukan mutilasi.

    Sementara, Marcellino memutilasi Jefry dengan menggunakan gergaji dan pisau.

    “Setelah korban tewas, pelaku memotong tubuh korban menjadi 8 bagian. Kepala, tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan sampai batas dengkul, kaki kiri sampai batas dengkul, telapak tangan kiri, pinggang sampai batas dengkul, dan bagian badan, menggunakan gergaji dan pisau yang telah disiapkan,” kata Baktiar.

    Lalu, sehari kemudian, Marcellino membuang organ dalam korban serta gergaji dan pisau untuk menghilangkan jejak.

    Motif: Pelaku Dendam Kerap Dikasari Korban

    Baktiar juga menjelaskan terkait motif Marcellino sampai tega memutilasi sepupunya tersebut.

    Ternyata, pelaku sudah memendam perasaan dendam kepada korban karena kerap disiksa dan diperalat.

    “Pelaku kesal karena kerap disiksa oleh korban, dan juga sakit hati setelah merasa sering dimanfaatkan atau diperalat,” kata Baktiar.

    Dia mengatakan pelaku juga mengakui kerap mengalami kekerasan dari korban sejak kecil.

    Adapun pelaku hidup bersama dengan korban lantaran dirinya adalah yatim piatu.

    “Sejak kecil, pelaku sering mendapatkan kekerasan dari korban karena memang mereka tinggal berdua, posisi yatim piatu.

    “Sehingga, pada tahun 2023, tepatnya bulan Desember, pelaku memiliki rencana pembunuhan pada korban,” jelasnya.

    Akibat perbuatannya, Marcellino dijerat dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana subsidair Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman mati.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Tangerang dengan judul “Pria di Kabupaten Tangerang Mutilasi Sepupu, Jasad Korban Disimpan 2 Tahun dalam Lemari Pendingin”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Tangerang/Nurmahadi)

     

  • Warga Jaktim bisa titip kendaraan di kelurahan dan kecamatan

    Warga Jaktim bisa titip kendaraan di kelurahan dan kecamatan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menyiapkan sebanyak 65 kantor kelurahan dan 10 kecamatan sebagai tempat penitipan kendaraan bagi warga yang akan mudik Lebaran 2025.

    “Melalui kebijakan ini kami berharap warga dapat mudik dengan lebih tenang, merasa aman dan nyaman,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat.

    Sosialisasi terkait kebijakan ini masih terus dilakukan kepada warga. Iin menyebutkan, keamanan kendaraan yang dititipkan akan terjamin karena dijaga selama 24 jam setiap harinya oleh petugas secara sif.

    “Untuk penjagaan tentu ada petugas piket di tiap kantor kelurahan atau kecamatan. Karena akan ada petugas yang piket, baik dari unsur Pengamanan Dalam (Pamdal) maupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),” ujar Iin.

    Camat Pasar Rebo, Mujiono menambahkan, bagi warga yang akan menitipkan kendaraan bisa membawa bukti fotokopi identitas diri dan surat kendaraan. “Bisa langsung datang dengan membawa fotokopi KTP, STNK, dan BPKB,” katanya.

    Menurut Mujiono, Kantor Kecamatan Pasar Rebo bisa menampung sekitar 10 mobil dan 60 sepeda motor untuk pemudik.

    “Kita sudah siapkan area parkirnya. Silakan warga yang butuh datang langsung dan akan dilayani,” ujar Mujiono.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mudik Lebaran, Warga Jakarta Timur Bisa Titip Kendaraan di Kantor Kelurahan dan Kecamatan

    Mudik Lebaran, Warga Jakarta Timur Bisa Titip Kendaraan di Kantor Kelurahan dan Kecamatan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Warga Jakarta Timur yang melakukan perjalanan mudik Idulfitri 1446 Hijriah dapat menitipkan kendaraan di 65 kantor kelurahan dan 10 kantor kecamatan.

    Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah mengatakan layanan penitipan kendaraan gratis ini ditujukan untuk membantu warga memastikan keamanan kendaraannya selama ditinggal mudik.

    “Melalui kebijakan ini kami berharap warga dapat mudik dengan lebih tenang, merasa aman dan nyaman,” kata Iin saat dikonfirmasi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (20/3/2025).

    Pemkot Jakarta Timur menyatakan bahwa kendaraan warga yang dititipkan di kantor kelurahan dan kecamatan dijamin keamanannya, karena dijaga 24 jam penuh oleh petugas.

    Baik petugas pengamanan dalam (Pamdal) maupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas di masing-masing kantor kelurahan dan kantor kecamatan.

    “Penjagaan setiap harinya dengan sistem shift. Untuk penjagaan ada petugas piket di kelurahan atau kecamatan. Karena ada petugas yang piket, baik dari unsur Pamdal maupun Satpol PP,” ujar Iin.

    Warga yang hendak menitipkan kendaraannya cukup datang ke masing-masing kantor kelurahan dan kecamatan sesuai domisili dengan membawa fotokopi KTP, STNK, dan BPKB.

    Untuk di kantor Kecamatan Pasar Rebo kapasitas daya tampung kendaraan mampu menampung 10 mobil dan 60 sepeda motor, kapasitas di masing-masing kecamatan dapat berbeda.

    “Kita sudah siapkan area parkirnya, silakan warga yang butuh datang langsung dan akan dilayani,” tutur Camat Pasar Rebo, Mujiono.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Polisi Kantongi Identitas Oknum LSM yang Tusuk Satpam Sekolah Tangerang Diduga Tolak Beri THR – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Oknum LSM yang Tusuk Satpam Sekolah Tangerang Diduga Tolak Beri THR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Polisi masih menyelidiki kasus penusukan terhadap Karyono, seorang satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang Banten oleh anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diduga ditolak karena meminta THR.

    Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono mengatakan saat ini pelaku yang diduga dua orang itu pelaku sedang diburu pihak kepolisian.

    “Identitas pelaku sudah diketahui sedang dilakukan pengejaran,” kata Baktiar saat dihubungi, Rabu (19/3/2025).

    Adapun Baktiar mengatakan latar belakang penusukan tersebut karena pihak sekolah tak merespons surat yang dibuat oleh LSM tersebut.

    Namun, Baktiar tak merinci apakah surat tersebut berisikan permintaan THR yang dilakukan oleh anggota LSM tersebut.

    “(Kejadian dilatarbelakangi diduga) karena tidak merespon surat dari LSM tersebut,” imbuhnya.

    Untuk informasi, Seorang satpam di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, bernama Karyono, jadi korban pengeroyokan dan penusukan oleh dua orang oknum yang diduga berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerhana, pada Senin (17/3/2025). 

    Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan, peristiwa itu bermula ketika dua orang oknum LSM tersebut, mendatangi SMKN 9 pada Senin siang. 

    Tujuannya, untuk bertemu salah satu staf sekolah dan menanyakan terkait tanggapan pihak SMKN 9 soal surat yang dikirim sebelumnya. 

    “Pelaku datang ke sekolah SMKN 9 Kabupaten Tangerang dan langsung menuju ruang Tata Usaha (TU) dan di ruang Tata Usaha diduga pelaku bertemu dengan saksi, Siti Fauziah dan Sarti,” kata Baktiar kepada wartawan.

    “Kemudian diduga pelaku mengaku dari oknum LSM menanyakan tanggapan terkait surat yang telah dikirim sebelumnya,” tambahnya. 

    Setelah menemui dua saksi lanjut Baktiar, pelaku kemudian diarahkan untuk menemui Mansur, sebagai Kasi Humas SMKN 9.

    Setelahnya, dua pelaku itu pergi dan terjadi cekcok dengan dua korban, yakni Karyono dan Sunarto. 

    “Terjadi cekcok mulut antara korban dengan diduga pelaku, kemudian terjadi pemukulan dan penusukan terhadap korban oleh diduga pelaku dengan menggunakan sebilah pisau,” ujar Baktiar. 

    Atas hal tersebut, Karyono pun mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, sementara Sunarto mengalami luka pada bagian hidungnya. 

    “Karyono Mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, korban Sunarto mengalami luka memar pada bagian hidung, dan atas kejadian tersebut selanjutnya korban dibawa ke RSUD Balaraja,” ungkap Baktiar. 

    Di samping itu, saksi sekaligus rekan kerja korban, Wahana menjelaskan situasi saat pengeroyokan terjadi. 

    Wahana mengatakan, usai terjadi cekcok, salah satu pelaku menghantam wajah Sunarto menggunakan helm. 

    Adapun korban lainnya, yakni Karyono mengalami lima luka tusuk, yakni di bagian leher, telinga dan pinggang. 

    “Korban pertama dipukul pakai helm, hingga helm tersebut pecah, korban kedua terkena lima luka tusuk, yaitu di leher, telinga sama pinggangnya,” kata Wahana saat ditemui di lokasi.

    Sekolah: Bukan Dipicu Minta THR

    Ilustrasi penusukan. (dok. Kompas)

    Humas SMKN 9 Tangerang, Masyur meluruskan disinformasi yang beredar.

    Memang benar terjadi penganiayaan, tapi aksi tersebut bukan tentang THR.

    Masyur menjelaskan, kedua pelaku datang menggunakan Honda PCX pada Senin (17/3/2025) siang.

    Keduanya datang untuk menindaklanjuti surat berisi dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BBM Subsidi.

    Sambil berteriak, dua pelaku langsung ke kantor mencari kepala sekolah.

    “Jadi mereka berdua datang ke sini saat siang hari, memang ketika masuk ke sekolah, dua oknum itu sedikit teriak, menanyakan keberadaan kepala sekolah,” kata Mansyur saat diwawancarai di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, Selasa (18/3/2025). 

    “Bertemu lah dengan saya waktu itu, dan oknum itu pun menanyakan soal surat yang telah dikirim.”

    “Isinya bukan soal THR, tapi dua oknum itu menduga kalau SMKN 9 telah menyelewengkan dana BOS dan dana BBM subsidi, padahal itu tidak benar, kami saja tidak ada dana BBM Subsidi,” tambahnya. 

     

  • Seorang Wanita Berjilbab Terekam CCTV Mencuri di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

    Seorang Wanita Berjilbab Terekam CCTV Mencuri di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah aksi pencurian terekam kamera CCTV di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soeroto Ngawi, Jawa Timur. Seorang wanita berjilbab yang diperkirakan berusia lebih dari 40 tahun, terekam mengambil sejumlah barang berharga milik keluarga pasien pada Jumat, (14/3/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.

    Peristiwa ini terjadi di lorong depan ruang Instalasi Bedah Sentral. Pelaku terlihat mengambil dompet dan sejumlah amplop berisi uang yang tersimpan di dalam tas milik keluarga pasien yang tengah tertidur. Setelah berhasil menggasak barang curian, pelaku segera menyembunyikan hasil curiannya ke dalam bajunya dan berjalan kabur meninggalkan lokasi.

    Salah satu korban pencurian, Bety Indriasari, mengungkapkan bahwa mereka baru menyadari kejadian tersebut setelah operasi selesai. “Setelah operasi melihat tas sudah robek, dompet sama amplop-amplop uang hilang. Terus kita lapor satpam rumah sakit. Dilihatkan CCTV, benar dicuri pelaku wanita berjilbab usia 40 tahun lebih. Kejadian siang hari, terus ini kita lapor polisi,” ujar Bety.

    Kepala Keamanan RSUD Dr. Soeroto Ngawi, Mujiono, membenarkan adanya kejadian pencurian tersebut. “Kejadian itu di jalan atau lorong, bukan di dalam ruang. Di sini, tahun kemarin ada tiga kejadian. Satu berhasil kita tangkap,” ungkapnya.

    Kasus ini kini dalam penanganan Polsek Ngawi Kota. Berdasarkan data rumah sakit, insiden pencurian di RSUD Dr. Soeroto Ngawi telah terjadi tiga kali. Sementara itu, pada tahun 2024, terdapat dua kasus serupa, dan salah satu pelakunya berhasil ditangkap oleh pihak keamanan rumah sakit.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya keluarga pasien, agar lebih waspada terhadap barang bawaannya saat berada di lingkungan rumah sakit. [fiq/ian]

  • Penganiayaan Brutal di Banyuwangi, 3 Orang Berlumuran Darah

    Penganiayaan Brutal di Banyuwangi, 3 Orang Berlumuran Darah

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa pembacokan brutal terjadi di daerah depan TPU Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Minggu (9/3/2025) malam.

    Menurut kesaksian warga sekitar, suasana mencekam begitu terasa saat tiga orang pria menebaskan senjata tajam dan melukai tiga orang pria lainnya, yaitu Hari Suselo (45), Iyono (55), dan Dinar Mislani (30).

    Kini ketiga korban dilarikan ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan medis. Dari foto hingga video yang tersebar, ketiga korban pembacokan mengalami luka cukup parah.

    Salah satu korban bernama Selo, mengalami luka menganga sangat lebar bekas sabetan senjata tajam. Terlihat baju putihnya telah berubah menjadi merah darah akibat kucuran darah yang mengalir deras.

    Foto lainnya menunjukkan seorang pria bernama Yon, bertelanjang dada tengah terbaring menghadap ke kanan. Luka sayatan cukup panjang terlihat jelas memanjang dari belakang telinga hingga kepala belakang.

    Sementara satu korban lainnya, Dinar mengalami luka di bagian tengkuk dan rusuk.

    “Situasinya sangat menakutkan. Parah sekali korban. Pelaku pembacokan sekitar tiga orang. Ada satu yang diamankan polisi, katanya orang Muncar,” kata salah satu warga sekitar, Asmuni.

    Asmuni sendiri kurang begitu paham penyebab pembacokan yang diduga berawal dari sebuah pertikaian itu. Pertikaian dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. “Kondisi sekitar terbilang sepi karena masyarakat sekitar tengah menjalankan shalat tarawih,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolsek Giri, AKP Budi Mujiono menambahkan, usai diamankan, diketahui pelaku menyerang para korban menggunakan senjata tajam. Dua senjata tajam yang diamankan adalah jenis kerambit.

    “Ada dua senjata tajam jenis kerambit yang kami amankan, kemudian motor pelaku. Barang bukti kami amankan di Mapolsek tadi malam. Sekarang sudah dilimpahoan ke Polresta Banyuwangi,” tegasnya.

    Sementara untuk kronologi, Budi menyebut pembacokan itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Peristiwanya terjadi saat sepulang salat tarawih. Tiga pelaku saat itu datang ke lingkungan Cungking membawa sepeda motor.

    Mereka mendatangi salah satu rumah korban. Kebetulan saat itu di depan rumah para korban tengah kongkow. Para pelaku langsung menyerang salah satu dari ketiga korban.

    “Dua warga lain ini niatnya melerai, tapi juga terkena sabetan. Sehingga korban berjumlah tiga orang,” pungkas Budi. [alr/but]

     

  • Sadis, 3 Orang di Banyuwangi Jadi Korban Pembacokan, 1 Orang Kritis

    Sadis, 3 Orang di Banyuwangi Jadi Korban Pembacokan, 1 Orang Kritis

    Liputan6.com, Banyuwangi Peristiwa sadis terjadi di lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, pada Minggu malam (9/3/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Tiga warga menjadi korban pembacokan oleh beberapa orang asal Muncar hingga terluka parah.

    Tiga warga yang mengalami pembacokan tersebut yakni Hari Suselo (45), Iyono (55), dan Dinar Mislani (30). Saat ini mereka menjalani perawatan di RSUD Blambangan. Dua orang terluka cukup parah, dan satu orang dalam kondisi kritis.

    Eko, seorang warga lingkungan Cungking, mengatakan awalnya korban didatangi pelaku di rumahnya. Tak berselang lama, korban berlari di jalan sambil berteriak-teriak. Warga yang mendengar kemudian datang membantu melerai.

    “Kalau untuk kronologinya, saya belum jelas,” katanya.  

    Menurut Eko, ada tiga korban yang mengalami luka-luka. Satu di antaranya terluka parah.

    “Korban pertama luka di punggung. Yang kedua di wajah, dan ke tiga di punggung,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono mengatakan, kronologi cekcok pelaku dan korban masih belum diketahui secara pasti. Mengingat korban masih dalam penangan medis.

    “Penyebab cekcok masih kami selidiki, karena dalam kejadian ini pelaku merupakan orang jauh, yakni dari Kecamatan Muncar,” kata AKP Budi, Senin (10/3/2025).

    Menurut AKP Budi, pelaku ada 3 orang. Tapi baru satu orang yang sudah diamankan dan dimintai keterangan di Polsek Giri.

    “Pelaku berjumlah 3 orang. Yang berhasil kami amankan 1 orang. Saat ini masih proses pengembangan penyelidikan,” ujarnya. 

    Adapun barang bukti yang diamankan yakni dua buah senjata tajam jenis karambit, dan sepeda motor milik pelaku.

    “Dua senjata tajam sudah kami amankan,” katanya.

     

  • Hari Pertama KerjaSepulang Retret, Bupati Ipuk Minta Tingkatkan Pelayanan Publik

    Hari Pertama KerjaSepulang Retret, Bupati Ipuk Minta Tingkatkan Pelayanan Publik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Hari pertama kerja usai dilantik dan mengikuti retret kepala daerah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menegaskan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan pelayanan publik. 

    Itu disampaikan saat memimpin apel perdana bersama Wakil Bupati Mujiono, di halaman Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (3/3/2025). 

    Apel diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, segenap pejabat struktural, serta karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Banyuwangi. 

    Di hadapan para peserta apel, Ipuk minta agar seluruh ASN mampu memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas kepada publik. Ipuk meminta para ASN untuk terus meningkatkan kualitas kinerja. 

    “Berikan pelayanan sepenuh hati, pelayanan yang cepat dan tepat sesuai kebutuhan mereka,” pinta Ipuk.

    “Di tengah efisiensi anggaran, maka digitalisasi pelayanan publik harus terus digenjot. Semua ASN harus memiliki mindset bagaimana digitalisasi menjadi kunci pencepatan layanan publik,” imbuhnya. 

    Menurut Ipuk hal ini akan mendongkrak kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. 

    “Jadilah ASN yang bersih melayani masyarakat. Kepuasan masyarakat akan menjadi modal kita untuk membangun Banyuwangi lebih baik lagi ke depan. Masyarakat yang puas akan senantiasa mendukung program-program yang diusulkan pemerintah,” ujar Ipuk. 

    Dalam kesempatan itu, Ipuk juga meminta kepala OPD dan camat lebih efektif dalam penggunaan anggaran. Harus semakin inovatif dalam mencari solusi. 

    “Menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan program pembangunan sangatlah penting. Banyuwangi bisa seperti sekarang karena semua pihak bahu membahu mensukseskan program-program daerah,” tambah Ipuk.